Rabu, 24 Juli 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Selasa Bergerak Naik, Menghentikan Penurunan Empat Kali Berturut Turut

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada hari Selasa, menghentikan penurunan empat hari berturut-turutnya, terpicu prospek penurunan suku bunga AS bulan September dan menantikan data ekonomi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Sementara itu ketidakpastian kondisi politik AS memicu peningkatan safe haven seperti Emas.

Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $2,402.39 per ons.
Harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi $2,403.40.

Menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters, The Fed akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Pasar mengantisipasi peluang 96% penurunan suku bunga oleh bank sentral AS pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.

Untuk minggu ini, pasar akan fokus mencermati laporan produk domestik bruto AS untuk kuartal kedua yang dirilis pada hari Kamis dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi terbaru – ukuran inflasi pilihan The Fed – yang akan dirilis pada hari Jumat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan bergerak naik dengan peningkatan prospek penurunan suku bunga The Fed dan permintaan safe haven dengan ketidakpastian politik AS - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Selasa, 23 Juli 2024

PT Rifan Financindo - Cetak Rekor Terus, Harga Emas Diramal Bakal Ke U$2.600/Troy Ons

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia diperkirakan akan terus gemilang sepanjang 2024 hingga awal 2025. Rekor-rekor baru akan diproyeksi akan terus tercipta.

Bank investasi JP Morgan pun meningkatkan target harga emasnya untuk tahun ini dan 2025.

Harga emas diperkirakan akan naik ke US$2,500 per Troy ons pada akhir 2024, menurut perkiraan JP Morgan Research.

Arah perjalanan masih lebih tinggi pada beberapa kuartal mendatang, memperkirakan harga rata-rata US$2,500/oz pada kuartal keempat 2024 dan US$2,600/oz pada 2025, dengan risiko masih condong ke arah yang melampaui batas sebelumnya," menurut Gregory Shearer, Kepala Strategi Logam Dasar dan Mulia di JP Morgan.

Sebagai catatan prediksi harga emas didasarkan pada perkiraan ekonomi JP Morgan yang memperkirakan inflasi inti AS akan melambat menjadi 3,5% pada tahun 2024 dan 2,6% pada tahun 2025.

Emas Dunia Kembali Catatkan Rekor Harta Tertinggi

Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal reserve atau The Fed.

Harga emas pada perdagangan Selasa ditutup di US$2.468,57 per troy ons, naik 1,92% dibandingkan posisi sebelumnya.

Emas melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa meskipun data penjualan ritel inti lebih kuat dari perkiraan, didorong oleh Powell yang mengindikasikan kemarin bahwa The Fed semakin yakin bahwa inflasi kembali menuju targetnya," kata Tai Wong, pedagang logam independen berbasis di New York seperti dikutip Reuters.

Ini pada dasarnya menandai pemotongan harga pada bulan September kecuali bencana inflasi dalam beberapa minggu mendatang."

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Senin mengatakan tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini "menambah keyakinan" bahwa laju kenaikan harga kembali ke target The Fed secara berkelanjutan, pernyataan yang menunjukkan peralihan ke penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar menilai ada peluang bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mulai pangkas suku bunga pada September. Probabilitas mencapai 91,7 suku bunga turun pertama kali sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%-5,25%.

Pemangkasan tersebut berlanjut pada dua pertemuan berikutnya, masing-masing 25 basis poin pada pertemnuan November dan satu lagi pada Desember.

Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di kisaran target 4,50%-4,75% dengan penurunan tiga kali dalam setahun.

Optimisme ini yang membuat emas diperkirakan jadi komoditas yang berjaya pada 2024 hingga awal 2025 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

Senin, 22 Juli 2024

PT Rifan - Harga Emas Tergelincir Dari Level Tertinggi Imbas Dolar AS Yang Perkasa

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas anjlok lebih dari dua persen pada perdagangan Jumat, 19 Juli 2024. Koreksi harga emas tersebut dipicu dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat dan aksi ambil untung setelah sentuh rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai awal pekan ini.

Adapun harga emas sempat sentuh rekor didorong meningkatnya harapan penurunan suku bunga AS pada September. Harga emas di pasar spot turun 1,9 persen menjadi USD 2.399,27 per ounce pada pukul 17.58 GMT.

Emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada posisi USD 2.483,60 pada Rabu pekan ini. Sedangkan harga emas berjangka AS terpangkas 2,3 persen menjadi USD 2.399,10

Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun sekitar 3,2 persen menjadi USD 29,11 per ounce dan platinum susut 0,3 persen menjadi USD 964,75. Harga palladium melemah 2,7 persen menjadi USD 905,09. Tiga logam tersebut menuju koreksi mingguan.

Adapun dolar  AS menguat sekitar 0,2 persen terhadap mata uang lainnya. Sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun juga naik sehingga memberikan tekanan pada emas batangan.

Selain aksi ambil untung, pasar juga kecewa karena narasi soft landing ini. Hal ini dapat memberikan tekanan pada harga emas, karena investor akan mengalihkan uangnya dari investasi yang aman ke investasi yang lebih berisiko,” ujar Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian, seperti dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, pihaknya melihat semakin banyak keputusan yang didorong oleh investasi sehingga permintaan emas meningkat.

Pasar kini mengantisipasi peluang 98 persen penurunan suku bunga oleh bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) pada September, menurut CME FedWatch. Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil hasil cenderung menonjol di lingkungan suku bunga rendah - PT RIFAN

Sumber : liputan6

 

Jumat, 19 Juli 2024

Rifan Financindo Berjangka - Antam (ANTM) Genjot Penjualan Di Tengah Tren Kenaikan Harga Emas

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emiten pertambangan pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menggenjot volume produksi dan penjualan di tengah tren kenaikan harga emas dunia.

Berdasarkan laporan kuartalan, dikutip Kamis, Antam mencatatkan volume produksi emas seberat 274 kilogram (kg) atau setara 8.777 troy ons sepanjang kuartal II-2024. Volume ini meningkat 64% dari capaian produksi kuartal I-2024.

Meski demikian, volume produksi tersebut masih mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau year-on-year (yoy). Pada kuartal II-2023, Antam mencatat produksi sebesar 291 kg atau 9.356 troy ons.

Sementara itu, total penjualan emas Antam juga mengalami peningkatan sebesar 25% seacara kuartalan menjadi 8.857 kg (284.759 troy ons) dari sebelumnya di kuartal I-2024 yang sebesar 7.112 kg (228.656 troy ons).

Secara tahunan, volume penjualan Antam di kuartal II-2024 juga masih mengalami peningkatan. Pada kuartal-Ii 2023, Antam hanya mencatatkan volume penjualan emas sebesar 6.285 kg atau setara 202.067 troy ons.

Kenaikan volume penjualan dan produksi tersebut seiring dengan harga logam mulai yang belakangan tercatat juga terus meningkat.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.460,7/troy ons, turun 0,31% dari hari sebelumnya.

Meski demikian, pada Selasa kemarin, harga emas dunia mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan ditutup di US$ 2.468,3/troy ons. Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 3,72% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terangkat 5,7%.

Bersamaan dengan itu, harga emas Antam juga ikut terkerek naik dan mencapai rekor tertinggi sebesar Rp1.420.000/gram. Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.287.000/gram - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 18 Juli 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Sentuh Harga Tertinggi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mencapai level tertinggi sepanjang masa di intraday karena meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan September dan melemahnya dolar yang meningkatkan permintaan.

Menurut data Refiniitiv pada perdagangan Kamis harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.460,61 per troy ons, naik 0,10% dibandingkan posisi kemarin.

Sementara pada perdagangan kemarin harga emas dunia menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di US$2.483 per troy ons, sebelum akhirnya turun 0,41% dan ditutup diUS$2.458,39 per troy ons.

Ekspektasi bahwa kita semakin dekat dengan penurunan suku bunga The Fed dan kita telah melihatnya seiring dengan penurunan imbal hasil yang perlahan-lahan sebagai antisipasi, yang, bersama dengan melemahnya dolar, merupakan faktor pendukung utama di balik pergerakan emas ini," kata David Meger, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures.

Semakin banyak pejabat The Fed menyatakan bahwa mereka merasa semakin yakin bahwa laju kenaikan harga sudah berada pada jalurnya, kembali ke tujuan The Fed, setelah angka yang lebih tinggi dari perkiraan pada awal tahun.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan waktu penurunan suku bunga bank sentral AS "semakin dekat", namun ketidakpastian mengenai arah perekonomian membuat tidak jelas kapan penurunan biaya pinjaman jangka pendek akan terjadi.

Data menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Juni, berkontribusi pada peningkatan produksi yang solid pada kuartal kedua. Pasar sekarang melihat peluang 98% penurunan suku bunga AS pada bulan September,

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil dan membebani dolar, sehingga membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

 

Rabu, 17 Juli 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Ada Sinyal Pemangkasan Suku Bunga AS, Emas Menguat Dekati Rekor

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas menguat menuju rekor karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve meningkat dan para pedagang meningkatkan taruhan pada masa kepresidenan Donald Trump yang kedua. 

Emas batangan naik 0,8% menjadi sedikit di bawah US$2.443 per ons setelah naik pada Senin hingga sekitar US$11 dari puncaknya yang ditetapkan pada akhir Mei.

Para pedagang melihat penurunan suku bunga sebesar dua seperempat poin tahun ini--sebuah langkah yang secara tradisional akan menguntungkan logam mulia tanpa bunga--karena inflasi melambat.

Emas hampir 20% lebih tinggi untuk tahun ini, didukung oleh antisipasi penurunan suku bunga The Fed, serta pembelian yang signifikan oleh bank-bank sentral. Ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung juga telah mendukung logam mulia, yang secara tradisional dipandang sebagai aset safe haven.

Optimisme tentang penurunan suku bunga AS karena lebih banyak data ekonomi yang mendukung kasus pivot the Fed mendukung emas," kata Ewa Manthey, ahli strategi komoditas di ING Bank NV. "Emas siap untuk menjaga momentum positifnya di tengah lanskap geopolitik dan makroekonomi global saat ini, sementara permintaan bank sentral diperkirakan akan tumbuh."

Pada Senin, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan data baru-baru ini telah memberi para pembuat kebijakan kepercayaan diri yang lebih besar bahwa inflasi menuju ke target 2% bank sentral.

Para pedagang telah menambah taruhan bahwa akan ada tiga kali pemangkasan tahun ini setelah Goldman Sachs Group Inc mengatakan, kondisi sudah siap untuk pelonggaran, dengan "alasan yang kuat" bagi para pejabat untuk menurunkan suku bunga paling cepat pada Juli.

Sementara itu, pencalonan Trump mendapatkan momentum setelah percobaan pembunuhan yang gagal pada akhir pekan lalu dan hakim menolak sebuah kasus kriminal yang menimpanya.

Dow Jones Industrial Average mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Senin, sementara saham Trump Media & Technology Group Corp dan platform berbagi video konservatif Rumble Inc melonjak.

Kepresidenan Trump dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap emas, kata Giovanni Staunovo, seorang analis komoditas di UBS Group AG. Hal ini dapat menyebabkan "pemotongan pajak, mendukung pergeseran ke ekuitas, dan pada akhirnya membatasi penurunan suku bunga yang lebih cepat," katanya.

Di sisi lain, pemotongan pajak akan memperburuk keseimbangan fiskal AS, berpotensi melemahkan status dolar dan mendorong pembeli ke aset-aset safe haven, seperti emas. Emas spot naik menjadi US$2.442,57 per ons pada pukul 10.48 WIB.

Indeks Spot Dolar Bloomberg naik tipis, sementara imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun merosot. Perak stabil, sementara platinum dan paladium turun - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Selasa, 16 Juli 2024

PT Rifan Financindo - Penyebab Harga Emas Naik Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia ditutup naik pada perdagangan kemarin. Harga sang logam mulia pun mendekati rekor tertinggi sepanjang masa.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.321,9/troy ons. Naik 0,45% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Harga emas pun berada di posisi tertinggi sejak 20 Mei. Kebetulan, pada 20 Mei harga emas dunia menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah di US$ 2.426,2/troy ons.

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 2,55% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 4,36%.

Pernyataan terbaru dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve Jerome ‘Jay’ Powell menjadi sentimen positif bagi harga emas. Dalam wawancara bersama David Rubenstein di Economic Club, Powell bicara soal perkembangan ekonomi Negeri Adikuasa.

Kami tidak mendapatkan keyakinan pada kuartal I. Namun pada kuartal II, termasuk pekan lalu, menambah keyakinan kami,” tegas Powell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Powell bicara tentang arah inflasi yang menurutnya bergerak turun menuju target 2% dan pasar tenaga kerja yang tidak lagi ketat.

“Sekarang inflasi sudah turun dan pasar tenaga kerja ‘mendingin’. Keduanya sudah lebih seimbang,” tambahnya.

Kata-kata Powell itu membuat pelaku pasar makin yakin bahwa The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% pada September mencapai 92%. Naik dibandingkan akhir pekan lalu yang sebesar 90,3%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63,92. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, ada risiko harga emas akan terkoreksi. Target support terdekat adalah US$ 2.419/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.415/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.431/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik ke arah US$ 2.435/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg