Jumat, 10 Mei 2024

Rifan Financindo - Dolar Tertekan Data Klaim Pengangguran AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Posisi dolar AS anjlok meninggalkan kisaran tertinggi dalam sepekan mengakhiri perdagangan forex Jumat dinihari.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar terhadap rival-rivalnya sedikit di atas 105, yang tertekan oleh anjloknya yield obligasi AS.

Yield obligasi turun merespon rilis data klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir 4 Mei  lebih besar dari perkiraan, naik menjadi 231.000 dari minggu sebelumnya sebesar 209.000 dan melebihi perkiraan kenaikan 210.000.

Data klaim pengangguran tersebut mungkin menambah optimisme baru bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Meskipun The Fed masih diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Juni, peluang suku bunga akan lebih rendah pada bulan September telah mencapai 89,3% menurut survey FedWatch Tool dari CME Group.

Terhadap rival utamanya dolar AS melemah cukup signifikan kecuali terhadap yen Jepang yang berakhir hampir flat. Pelemahan paling kuat terhadap dolar Australia hingga tertekan 0,60%.

Untuk pergerakan hari ini investor akan perhatikan rilis data indeks sentimen konsumen Michigan dan menimbang 2 pejabat Fed seperti Michael S. Barr dan Austan D. Goolsbee dari Fed Chicago - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Rabu, 08 Mei 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - EURUSD Konsolidasi Di Tertinggi 4 Pekan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pair EURUSD di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa 7 Mei 2024 mundur dari rally 4 hari berturut.

Secara teknikal pair EURUSD yang dibuka diatas pivot sempat bergerak positif dekati resisten kuat sebelum terkoreksi ke area support di tengah usaha rebound dolar AS.

Euro sedang konsolidasi di kisaran tertinggi 4 pekan setelah bertahan kuat terhadap dolar AS oleh ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Fed.

Sementara itu  ECB diperkirakan akan mulai memotong biaya pinjaman pada bulan Juni, dengan Kepala Ekonom ECB Philip Lane mencatat bahwa data terbaru telah membuatnya lebih yakin bahwa inflasi akan kembali ke sasaran 2%.

Sebagian besar pejabat ECB tampaknya mendukung pelonggaran pada bulan depan, namun Presiden Lagarde belum mengisyaratkan pemotongan lebih lanjut.

Inflasi di Kawasan Euro tetap sebesar 2,4% pada bulan April dan perekonomian tumbuh 0,3% pada Q1.

Untuk indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya di sesi Eropa sedang berusaha rebound setelah tertekan di terendah 4 pekan dalam di sesi global sebelumnya.

Dolar AS dibayangi komentar 2 pejabat Fed seperti  John Williams menyatakan bahwa keputusan penurunan suku bunga akan didasarkan pada data yang masuk. Sementara Presiden Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan keyakinannya bahwa inflasi akan turun menjadi 2% karena dampak penuh dari kenaikan suku bunga akan terwujud.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD berpotensi koreksi dari skala H4. 

Kini pair berada di posisi 1.0768 yang sedang koreksi turun  ke  1.0754,  jika tembus dapat turun ke posisi support kuat di 1.0728.

Namun jika berbalik arah akan mendaki  menuju  1.0776 dan jika tembus lanjut ke resisten kuatnya di 1.0798 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Selasa, 07 Mei 2024

PT Rifan Financindo - Imbal Hasil Treasury AS Senin Bergerak Turun, Masih Terpengaruh Pelemahan Data Tenaga Kerja AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Imbal hasil Treasury AS bergerak lebih rendah pada hari Senin, menambah penurunan yang terjadi hari Jumat setelah data Non Farm Payrolls AS bulan April menunjukkan pertumbuhan yang lebih lemah dari perkiraan.

Imbal hasil Treasury 10-tahun turun 2 basis poin menjadi 4,479%. Imbal hasil Treasury 2 tahun turun 1 basis poin menjadi 4,795%.

Non Farm Payrolls AS naik hanya 175.000 pada bulan lalu, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Jumat, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones dari para ekonom sebesar 240.000. Tingkat pengangguran naik menjadi 3,9%, berlawanan dengan perkiraan yang memperkirakan akan tetap stabil di angka 3,8%. Pertumbuhan upah juga lebih rendah dari yang diperkirakan, menurut laporan tersebut.

Ketidakpastian mengenai berapa banyak penurunan suku bunga yang akan dilakukan tahun ini dan kapan penurunan suku bunga akan dimulai semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dengan banyak investor kini memperkirakan penurunan suku bunga akan lebih sedikit dan tidak akan terjadi hingga akhir tahun ini.
Namun laporan tenaga kerja yang lemah pada hari Jumat dapat memungkinkan Federal Reserve untuk bergerak lebih cepat dalam menurunkan suku bunganya.

Pasar akan mencermati pernyataan pejabat Fed yaitu Presiden Fed Richmond Tom Barkin dan Presiden Fed New York John Williams, yang akan diperhatikan apakah akan memberikan dukungan penurunan suku bunga lebih cepat atau tidak.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury akan mencermati pernyataan pejabat Fed, yang jika memberikan sinyal penurunan suku bunga lebih cepat, akan menekan imbal hasil Treasury AS. Namun jika terlihat sinyal penurunan suku bunga lebih lama, akan menguatkan imbal hasil Treasury AS - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Senin, 06 Mei 2024

PT Rifan - Harga Emas Hadapi Potensi Sideways

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas pekan lalu secara mingguan turun untuk pekan kedua berturut-turut, dengan harga menetap tepat di atas ambang batas $2.300.

Harga emas di tengah volatilitas yang relatif moderat menyusul perkembangan pasar utama, terutama pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve pada pertengahan minggu dan rilis laporan ketenagakerjaan AS pada hari Jumat.

Penurunan harga emas diluar perkiraan ketika terjadi penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS, turun tajam setelah Ketua Fed Powell menolak gagasan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.

Sikap dovish ini memberikan rasa optimisme ke pasar, meningkatkan perdagangan aset-aset berisiko yang membebani pergerakan harga emas.

Pergerakan Harga Emas Pekan Ini

Pergerakan harga emas berpotensi positif sejalan lemahnya pergerakan dolar AS secara fundamental oleh meningkatnya sinyal kerentanan ekonomi dan rencana The Fed untuk memulai pelonggaran moneternya.

Kalender data dan peristiwa ekonomi relatif sepi pekan ini, namun keputusan kebijakan moneter terbaru Bank of England dan juga komentar beberapa pejabat Fed akan mempengaruhi pergerakan harga emas.

Namun mengingat rally harga emas yang signifikan terlihat pada tahun ini dengan sentimen yang berbalik dari fundamentalnya, tidak mengherankan jika harga emas lanjut tertekan atau diperdagangkan sideways.

Pergerakan Teknikal Harga Emas

Harga emas akhir pekan lalu alami tekanan lanjutan hingga tembus support kuat mingguannya, sehingga jika dilihat dari indikator CCI menunjukkan bahwa emas sudah oversold.

Awal pekan ini harga emas berusaha rebound dari kisaran supportnya, jika pendakian tembus kisaran $2316 berpotensi naik ke R1. Jika R1 ditembus berpotensi melompat ke resisten lemah di $2350 – $2378.

Namun jika tidak mampu rebound, akan alami tekanan lanjutan ke kisaran $2285 sebelum ke S1, Jika tembus S1 berpotensi meluncur terus ke S2 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Jumat, 03 Mei 2024

Rifan Financindo Berjangka - Ada Yang Bilang Koreksi Harga Emas Bisa Lebih Dalam

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia jatuh pada perdagangan kemarin. Namun pagi ini, harga sang logam mulia naik meski terbatas.

harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.300,67/troy ons. Turun 0,91% dibandingkan hari sebelumnya.

Pagi ini, harga sudah kembali ke jalur hijau. Pada pukul 06:52 WIB, harga emas naik 0,12% ke US$ 2.303,4/troy ons.

Dalam seminggu terakhir, harga emas turun 1,16% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, kenaikan harganya tinggal 0,18%.

Faktanya, suku bunga tidak akan turun dalam waktu dekat. Harga emas mungkin akan mengalami koreksi lebih dalam dari apa yang sudah kita lihat,” tegas Ole Hansen, Commodities Strategist dj Saxo Bank A/S, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Kemarin dini hari waktu Indonesia, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mengumumkan hasil rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC). Hasilnya, suku bunga acuan kembali ditahan di 5,25-5,5%. Ini adalah level tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

“Saya tidak tahu butuh waktu berapa lama. Saya hanya bisa bilang, saat kami mendapatkan keyakinan maka suku bunga bisa turun, dan saya belum tahu kapan itu terjadi,” tegas Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell, seperti diwartakan Bloomberg News.

Dalam rapat Maret, Powell menyebut Federal Funds Rate sudah layak (appropriate) untuk diturunkan “tahun ini”. Namun kalimat itu tidak terulang lagi.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sebenarnya masih menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,96. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun RSI emas tipis saja di atas 50. Oleh karena itu, boleh dibilang netral, tidak terlalu bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 12,23. Sudah di bawah 20, tergolong jenuh jual (oversold).

Jadi dalam waktu dekat, harga emas bisa bangkit walau terbatas. Target resisten terdekat adalah US$ 2.309/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.318/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.293/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.264/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 02 Mei 2024

Rifan Financindo - The Fed Umumkan Akan Memperlambat Laju Pengetatan Kuantitatif Mulai 1 Juni

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diperkirakan pada Kamis dinihari.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada 5,25 hingga 5,50 persen untuk mendukung tujuan gandanya yaitu lapangan kerja maksimum dan inflasi pada tingkat 2% dalam jangka panjang.

Federal Reserve AS beralasan kurangnya kemajuan lebih lanjut menuju sasaran inflasi 2 persen dalam beberapa bulan terakhir.

The Fed juga mengumumkan akan memperlambat laju pengetatan kuantitatifnya mulai tanggal 1 Juni.

Ketua Fed Jerome Powell sampaikan bahwa meskipun bank sentral memperhatikan risiko inflasi, tidak mungkin langkah selanjutnya adalah menaikkan suku bunga.

Mereka memerlukan keyakinan yang lebih besar agar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju angka 2% sebelum mereka mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Sementara itu, The Fed juga mengatakan akan terus mengurangi kepemilikannya pada surat berharga Treasury dan surat hutang lembaga serta surat berharga berbasis hipotek lembaga.

Namun The Fed mengatakan akan memperlambat laju penurunan kepemilikan sekuritasnya dengan mengurangi batas pelunasan bulanan sekuritas Treasury dari $60 miliar menjadi $25 miliar.

Batas pelunasan bulanan utang lembaga dan sekuritas berbasis hipotek lembaga akan dipertahankan sebesar $35 miliar, dan The Fed akan menginvestasikan kembali pembayaran pokok apa pun yang melebihi batas tersebut ke dalam sekuritas Treasury.

Pertemuan kebijakan moneter The Fed berikutnya dijadwalkan pada 11-12 Juni, dengan bank sentral AS tersebut kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah lagi.

Pertemuan bulan Juni sebelumnya dipandang sebagai kemungkinan target penurunan suku bunga, namun kemungkinan tersebut telah menurun drastis menyusul data terbaru yang menunjukkan inflasi yang tidak berubah - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

 

Selasa, 30 April 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Karena Kegelisahan Suku Bunga Meningkat Jelang Pertemuan Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Selasa, tetap berada di bawah puncak baru-baru ini karena kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tumbuh sebelum pertemuan Federal Reserve minggu ini.

Melemahnya permintaan safe haven juga membebani, terutama karena laporan terbaru menunjukkan pembicaraan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas. Hal ini membuat emas semakin rentan terhadap risiko yang didorong oleh suku bunga.

Spot gold Harga emas untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi $2,326.45 per ons, sementara gold futures yang akan jatuh tempo pada bulan Juni turun 0,9% menjadi $2,337.30 per ons pada pukul 07:44 WIB. Harga spot diperdagangkan lebih dari $100 di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada awal April.

Namun, terlepas dari penurunan baru-baru ini, harga emas masih diperdagangkan lebih dari 4% untuk bulan April, memperpanjang kenaikan besar yang terlihat pada bulan Maret - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing