Rabu, 07 Agustus 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Bakal Cetak Rekor Termahal Baru

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada perdagangan Selasa karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi. Harga emas dunia melemah meskipun ekspektasi penurunan suku bunga AS pada bulan September dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah membuat emas batangan tetap stabil menyusul penurunan tajam pada sesi lalu.

Harga emas dunia di pasar spot turun 0,80% menjadi USD 2.388,34 per ons. Harga emas turun 1,5% pada sesi perdagangan sebelumnya, didorong oleh aksi jual global karena kekhawatiran AS akan resesi masih ada.

Kurs dolar AS naik 0,25%, dalam perdagangan hari pertama lebih tinggi terhadap mata uang Jepang bulan ini, membuat harga emas batangan yang dinilai dalam dolar AS kurang terjangkau bagi pembeli luar negeri.

Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, melancarkan serangkaian serangan pesawat tak berawak dan roket ke Israel utara.

Para pembuat kebijakan The Fed menepis anggapan bahwa data pekerjaan bulan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang terjerumus dalam resesi, tetapi juga memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga akan diperlukan untuk menghindari hasil seperti itu.

Rekor Tertinggi Harga Emas

Harga emas batangan dianggap sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan mendapat manfaat dari lingkungan suku bunga rendah.

Analis Pasar Forex.com Fawad Razaqzada menyatakan, para investor memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga, yang seharusnya membatasi potensi penurunan harga emas, jika tidak mengangkatnya ke rekor tertinggi baru, 

Dia memperkirakan harga emas akan mencapai USD 2.500 dalam jangka pendek. Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 100% terjadinya penurunan suku bunga pada bulan September - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

 

 

Selasa, 06 Agustus 2024

PT Rifan Financindo - Ada Kekhawatiran Resesi, Bagaimana Prediksi Harga Emas Pekan Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mengalami keuntungan sejak awal pekan lalu setelah harga emas mempertahankan level support  pada USD 2.400 per ounce.

Momentum kenaikan meningkat pada Rabu pekan lalu usai Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga pada September.

Setelah reli yang solid ke level tertinggi sepanjang masa, pasar emas mengakhiri minggu dengan catatan yang tidak stabil karena ketakutan akan resesi telah menakuti pasar ekuitas, memaksa beberapa investor untuk menjual emas mereka untuk menambah modal.

Kepala strategi pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible mengatakan, investor terkejut dengan aksi jual ini. Ada ekspektasi mungkin ada rotasi ke sektor lain. Ini membuat investor terpaksa menjual posisi emas mereka yang menguntungkan untuk mendukung taruhan ekuitas mereka.

Saya tidak khawatir tentang emas karena aksi jual ini akan terbukti berumur pendek. Saya berharap penurunan ini akan dibeli.” kata Streible dikutip dari Kitco, Senin (5/8/2024).

Kepala Strategi Berjangka dan Valas di Tastylive.com melihat setiap pelemahan emas sebagai peluang pembelian. Ia menepis pelemahan emas karena investor hanya mengumpulkan uang tunai.

Jika kita berbicara tentang ke mana arah emas pada kuartal berikutnya, dua kuartal berikutnya, hingga akhir tahun, saya pikir sejarah memberi kita petunjuk, dan kita harus melihat ke atas,” katanya.

Vecchio mengatakan secara historis, selama resesi, emas adalah salah satu aset dengan kinerja terbaik di pasar keuangan global - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

Senin, 05 Agustus 2024

PT Rifan - Ada Kekhawatiran Resesi, Bagaimana Prediksi Harga Emas Pekan Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas mengalami keuntungan sejak awal pekan lalu setelah harga emas mempertahankan level support  pada USD 2.400 per ounce.

Momentum kenaikan meningkat pada Rabu pekan lalu usai Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga pada September.

 Setelah reli yang solid ke level tertinggi sepanjang masa, pasar emas mengakhiri minggu dengan catatan yang tidak stabil karena ketakutan akan resesi telah menakuti pasar ekuitas, memaksa beberapa investor untuk menjual emas mereka untuk menambah modal.

Kepala strategi pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible mengatakan, investor terkejut dengan aksi jual ini. Ada ekspektasi mungkin ada rotasi ke sektor lain. Ini membuat investor terpaksa menjual posisi emas mereka yang menguntungkan untuk mendukung taruhan ekuitas mereka.

Saya tidak khawatir tentang emas karena aksi jual ini akan terbukti berumur pendek. Saya berharap penurunan ini akan dibeli.” kata Streible dikutip dari Kitco, Senin.

Kepala Strategi Berjangka dan Valas di Tastylive.com melihat setiap pelemahan emas sebagai peluang pembelian. Ia menepis pelemahan emas karena investor hanya mengumpulkan uang tunai.

Jika kita berbicara tentang ke mana arah emas pada kuartal berikutnya, dua kuartal berikutnya, hingga akhir tahun, saya pikir sejarah memberi kita petunjuk, dan kita harus melihat ke atas,” katanya.

Vecchio mengatakan secara historis, selama resesi, emas adalah salah satu aset dengan kinerja terbaik di pasar keuangan global - PT RIFAN

Sumber : liputan6

 

Jumat, 02 Agustus 2024

Rifan Financindo Berjangka - Pembelian Emas Masih Lesu Di Asia

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas batangan yang secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai yang disukai terhadap risiko geopolitik dan ekonomi cenderung tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah. Pelaku pasar kini menanti laporan penggajian AS pada Jumat pekan ini untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang jalur kebijakan the Fed.

Pada saat yang sama, pembelian bank sentral dan permintaan fisik di Asia masih lesu. “Jadi saat ini pasar emas tidak berjalan dengan baik tetapi pada titik tertentu, kami menduga hal itu akan terjadi,” Melek menambahkan.

Di sisi lain, dalam sebuah catatan, Analis Citi menyebutkan, permintaan emas bank sentral akan tetap tinggi pada 2024-2025 meski baru-baru ini tidak ada pembelian dari bank sentral China yang dilaporkan pada Mei dan Juni 2024.

Bank sentral China, pembeli emas terbesar pada 2023, menahan diri dari pembelian emas untuk cadangannya selama dua bulan berturut-turut - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Kamis, 01 Agustus 2024

Rifan Financindo - Berkat Sabda Mr. Powell, Harga Emas Terbang Hampir 2%

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melanjutkan kenaikannya pada hari Rabu setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga mungkin akan dilakukan pada awal September jika inflasi tetap sesuai dengan ekspektasi.

Berdasarkan Refiniitv harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin tercatat menguat 1,65% ke US$2.448,09 per troy ons.

Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis harga emas dunia melemah tipis 0,12% ke US$2.444,93 per troy ons.

Powell, berbicara pada konferensi pers setelah keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, memicu harapan investor terhadap penurunan suku bunga di bulan September dengan menyatakan bahwa para pengambil kebijakan semakin yakin bahwa inflasi terus mendekati target 2%.

Emas dan perak menguat karena komentar Ketua Powell mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Namun, dia secara efektif menutup kemungkinan pergerakan 50bps. Masih harus dilihat apakah emas dapat mencapai level tertinggi baru sepanjang masa mengingat The Fed baru saja memenuhi ekspektasi yang diperluas baru-baru ini.

Dukungan terhadap aset safe-haven menguat di tengah ancaman eskalasi konflik di Timur Tengah setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh pada Rabu pagi di Iran sehingga memicu wilayah yang sudah terguncang oleh perang di Gaza dan konflik yang semakin mendalam di Lebanon.

Pemotongan suku bunga The Fed ditambah dengan risiko geopolitik di Timur Tengah berpotensi mendorong harga emas hingga $2.700 per ounce, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cncb

 

Rabu, 31 Juli 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Melihat Penyebab Harga Emas Yang Naik 1% Lebih


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Kenaikannya pun lumayan tinggi, lebih dari 1%.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.409.7/troy ons. Melesat 1,2% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 18 Juli.

Harapan akan penurunan suku bunga mengangkat harga sang logam mulia. Emas adalah aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

“Eropa menunjukkan masalah dalam ekonominya, dan bank sentral sepertinya akan menurunkan suku bunga pada September. Bank sentral Amerika Serikat (AS) juga kemungkinan akan melakukan hal yang sama. Ini yang menjadi penopang kenaikan harga emas,” jelas Phillip Streble, Chief Market Strategist Blue Line Futures, seperti diberitakan Bloomberg News.

Esok dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS Federal Reserve akan mengumumkan hasil rapat selama 2 hari terakhir. Satu yang dinanti adalah arah suku bunga acuan.

Bulan ini, Federal Funds Rate diperkirakan tetap di 5,25-5,5%. Mengutip CME FedWatch, peluangnya adalah 94,8%.

Namun, pelaku pasar meyakini bahwa Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell akan memberikan kode bahwa suku bunga acuan bisa turun pada September. Oleh karena itu, kemungkinan pemangkasan 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% adalah 86,3%.

“Secara umum, harga emas mengarah lebih tinggi lagi masih terbuka,” ujar Ole Hansen, Head of Commodity Strategy Saxo Bank, dalam risetnya.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kembali masuk zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,12. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun patut dicermati indikator Stochastic RSI berada di 36,56. Masih menghuni area jual (short).

Alhasil, risiko koreksi harga emas menjadi terbuka. Target support terdekat adalah US$ 2.405/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.388/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat ada di US$ 2.417/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.432/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Selasa, 30 Juli 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Merosot Dampak Penguatan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada perdagangan Senin, tertekan oleh kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Investor saat ini tengah menanti pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral AS yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan.

Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 2.382,40 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun kurang dari 0,1% menjadi USD 2.379,9 per ons.

Dolar AS menguat dan kami mendapat angka dari China bahwa konsumsi emas di sana turun jadi itu sangat negatif,” kata analis Marex Edward Meir.

Dolar AS naik sekitar 0,3% ke puncak lebih dari dua minggu terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Konsumsi emas di China, pengguna terbesar di dunia, turun 5,6% pada paruh pertama tahun 2024 karena permintaan perhiasan emas anjlok. Namun, pembelian emas batangan dan koin melonjak.

Namun, yang mendukung permintaan emas sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik adalah kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah menyusul serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Pertemuan The Fed

Pelaku pasar bertaruh bahwa Fed akan meletakkan dasar untuk pemotongan suku bunga September pada pertemuan kebijakannya pada hari Rabu.

Jika Fed mengonfirmasi sikap dovish, prediksi dapat meningkat menjadi tiga kali pemotongan sebelum akhir tahun," kata analis pasar di Forex.com Fawad Razaqzada dalam sebuah catatan.

World Gold Council melaporkan bahwa ETF emas, yang menyimpan emas batangan untuk investor, mengalami arus masuk bersih minggu lalu sebesar 9,8 metrik ton. ETF emas menuju bulan ketiga berturut-turut dengan arus masuk bersih sebesar 39 ton pada bulan Juli.

World Gold Council mengungkapkan bahwa di India, konsumen emas utama lainnya, permintaan perhiasan dan batangan serta koin dapat mengalami peningkatan sebesar 50 metrik ton pada paruh kedua tahun 2024 dari pengurangan pajak impor emas negara bagian minggu lalu ke level terendah dalam 11 tahun - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6