Selasa, 20 Agustus 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Diramal Jatuh Ke Angka Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melemah pada perdagangan hari Senin setelah menembus rekor tertinggi sepanjang masa di angka USD 2.500 per ons pada sesi perdagangan sebelumnya.

Harga emas melemah karena investor merealisasikan keuntungannya setelah mencetak rekor dan bersiap-siap untuk meneliti isyarat lebih lanjut dari Federal Reserve AS (the Fed) atau Bank Sentral AS dan juga perkembangan di Timur Tengah.

Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.501,74 per ons, lebih rendah dari rekor tertinggi USD 2.509,65 per ons yang dicetak pada hari Jumat.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih tinggi pada USD 2.541,30 per ons.

Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif High Ridge Futures David Meger menjelaskan, dirinya tidak akan terkejut melihat beberapa konsolidasi atau penarikan kembali di pasar emas.

"Karena para pedagang mungkin kecewa jika Fed hanya mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 0,25 basis poin dan tidak mengisyaratkan kemungkinan penurunan yang lebih besar sebesar 0,50 basis poin," jelas dia.

Menurut CME FedWatch Tool, para analis dan ekonom melihat peluang sebesar 77,5% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.

Fokus akan beralih ke risalah rapat kebijakan terakhir Fed pada hari Rabu dan pidato Ketua Jerome Powell pada simposium ekonomi di Jackson Hole pada hari Jumat.

Menurut analis teknikal salah satu media ternama di AS Wang Tao, harga emas dunia mungkin jatuh ke kisaran USD 2.479-USD 2.487 setelah gagal menembus resistance di USD 2.507 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

Senin, 19 Agustus 2024

PT Rifan - Harga Emas Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas di pasar spot naik 1,5% menjadi USD 2.493,66 per ons setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.500,99 sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,6% menjadi USD 2.532,10. Harga emas batangan naik 2,6% minggu ini.

Harga emas melonjak ke level titik tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Lonjakan harga emas dunia terjadi karena melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) akibat meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada bulan September dan karena ketegangan di Timur Tengah meningkatkan permintaan terhadap emas batangan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (17/8/2024), harga emas dunia di pasar spot naik 1,5% menjadi USD 2.493,66 per ons setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.500,99 sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,6% menjadi USD 2.532,10. Harga emas batangan naik 2,6% minggu ini.

Kurs dolar turun 0,3% dan berada di jalur kerugian minggu keempat, membuat emas lebih menarik bagi pembeli luar negeri.

Perhatian sekarang akan beralih ke Jackson Hole dan pidato Ketua Fed Powell seminggu dari hari ini untuk memberikan pandangan yang lebih rinci tentang bentuk pemotongan suku bunga yang akan datang," ungkap dia.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dijadwalkan menyampaikan pidato tentang prospek ekonomi Jumat depan, hari pertama penuh simposium ekonomi tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming.

Rilis indeks harga produsen dan indeks harga konsumen pada bulan Juli minggu ini mengindikasikan inflasi mereda, yang dapat membuat Fed tetap pada jalur penurunan suku bunga 25 basis poin bulan depan.

Presiden Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee mengatakan ekonomi AS tidak menunjukkan tanda-tanda terlalu panas, sehingga pejabat bank sentral harus berhati-hati dalam mempertahankan kebijakan restriktif lebih lama dari yang diperlukan.

Perselisihan geopolitik yang sedang berlangsung dan potensi eskalasi keterlibatan Iran, serta perang di Ukraina, semua faktor tersebut berkontribusi terhadap permintaan emas sebagai aset safe haven,” kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins.

Harga emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dan cenderung berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah.

Selain harga emas, harga perak naik 0,4% menjadi USD 28,49 per ons dan harga platinum turun 0,2% menjadi USD 951,25. Sedangkan harga paladium tetap stabil di USD 943,88. Semua logam mulia berada pada jalur untuk memperoleh keuntungan mingguan - PT RIFAN

Sumber : liputan6

 

 

Jumat, 16 Agustus 2024

Rifan Financindo Berjangka - Bunga The Fed Bakal Turun, Asing Borong Aset RI Hingga Rp8 T

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pemodal asing menggeber belanja besar-besaran di pasar keuangan RI sepekan terakhir terungkit sentimen arah bunga Federal Reserve yang mengerek pamor aset-aset emerging market, termasuk Indonesia.

Minat yang besar itu berhasil membawa penguatan rupiah selama Agustus menjadi yang terbaik di Asia sejauh ini. Rupiah membukukan penguatan 3,47% month-to-date, tertinggi dibanding ringgit 2,89% dan peso Filipina 2,06% juga baht Thailand 1,71%.

Mengacu data otoritas yang dikompilasi oleh Divisi Riset Bloomberg Technoz, pemodal asing telah membukukan posisi beli bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) selama lima hari perdagangan berturut-turut sejak pekan lalu. Bila menghitung tiga hari pekan ini saja, asing sudah memborong obligasi negara senilai Rp6,06 triliun. 

Sementara di bursa saham, asing bahkan mencetak reli pembelian selama tujuh hari beruntun sejak 7 Agustus lalu. Empat hari perdagangan pekan ini saja, asing membukukan pembelian saham (net buy) di bursa domestik sebesar Rp2,18 triliun.

Momentum beli asing yang menguat di pasar domestik tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pasar global. Berbagai data ekonomi yang diumumkan dari Amerika Serikat (AS) menguatkan keyakinan pasar bahwa bank sentral negeri itu, The Fed, akan segera memangkas bunga acuan pada gelar pertemuan terbuka FOMC bulan depan.

Tingkat pengangguran di AS yang semakin tinggi bahkan sempat memicu kekhawatiran hardlanding perekonomian alias resesi, disusul oleh tingkat inflasi harga baik konsumen maupun produsen yang makin rendah, menguatkan ekspektasi penurunan bunga The Fed dalam waktu dekat. Namun, pasar yang semula meyakini pemangkasan pertama akan sebesar 50 bps, menurunkan prediksi menjadi 25 bps menyusul data penjualan ritel yang diumumkan selama menunjukkan daya beli di negeri paman sam masih kuat.

Keyakinan pasar yang menguat terhadap peluang penurunan bunga The Fed memberi keuntungan pada aset-aset emerging market, termasuk Indonesia. Bunga The Fed yang lebih rendah akan membuat pamor dolar AS susut. Imbal hasil investasi di AS akan turun dan membuat aset-aset di emerging market yang memberikan yield lebih menarik kebanjiran minat.

Ini yang terjadi di pasar keuangan RI saat ini. Meski selisih imbal hasil investasi Indonesia dengan AS masih bertahan di kisaran 278 bps, setelah sempat melebar hingga 300 bps, nyatanya asing terus melanjutkan aksi beli di pasar surat utang.

Kemarin, pada perdagangan sore, hampir semua SBN berbagai tenor mencatat reli harga, terindikasi dari penurunan imbal hasil alias yield. Yield 2Y turun 3,5 bps ke 6,449%. Sedang imbal hasil tenor 5Y turun 3,4 bps ke level 6,551%. SBN tenor 10Y tercatat turun 2,8 bps ke 6,716%, dan tenor 15Y serta 20Y masing-masing turun yield-nya 4,8 bps dan 2,4 bps menjadi 6,758% dan 6,866%. Penurunan yield terbesar dicatat oleh SBN-4Y yang turun hingga 11,1 bps menjadi 6,433%.

Arus masuk modal asing yang meningkat di pasar obligasi dan saham domestik, akhirnya juga membuat Bank Indonesia mengurangi penjualan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

BI yang semula menggelar lelang SRBI dua kali dalam sepekan, mulai bulan ini mengurangi jadi satu kali saja setiap Jumat dengan tren bunga yang terus menurun.

Tanda Tanya Fiskal

Namun, momentum beli asing di pasar keuangan domestik masih akan dibayangi oleh kekhawatiran terhadap prospek fiskal RI ke depan, terutama di bawah pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto yang dijadwalkan akan dilantik Oktober nanti.

Pernyataan Prabowo yang memastikan akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) awal pekan ini, menambah daftar panjang berbagai sinyalemen yang dapat berdampak pada prospek fiskal Indonesia ke depan. Sesuatu yang sangat dicermati oleh pelaku pasar.

Pilihan melanjutkan proyek IKN bersama-sama dengan program ikonik berbiaya besar yang dikampanyekan selama masa Pilpres, seperti program Makan Bergizi Gratis, di tengah ruang fiskal yang menyempit, akan membuat para investor meningkatkan kewaspadaan terkait peningkatan risiko fiskal Indonesia ke depan.

Defisit fiskal diprediksi akan mendekati batas atas yang diperbolehkan Undang-Undang saat ini, yaitu di 3%. Sejauh ini pemerintah mengusulkan defisit APBN 2025 di level 2,3%-2,8%.

Para investor ingin mengetahui bagaimana anggaran pemerintah ke depan bisa memastikan keberlanjutan kebijakan Jokowi sekaligus mengakomodasi program unggulan Prabowo. "Kami tidak berpikir pemerintahan Prabowo akan membuat kegaduhan terutama ketika pasar masih gelisah dan khawatiran tentang disiplin fiskal," komentar Brian Lee, ekonom Maybank Securities seperti dilansir Bloomberg News.

Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato kenegaraan terakhir di 10 tahun kekuasaannya di Gedung DPR RI pagi ini dilanjutkan pembacaan Nota Keuangan APBN 2025 pada Jumat sore ini yang sangat ditunggu oleh para investor.

Perhitungan Bloomberg Economics memperlihatkan, bila Prabowo mempertahankan defisit anggaran sebesar 3% dari PDB, maka akan menjaga utang stabil di kisaran 40% PDB. Itu dengan mengasumsikan suku bunga di depan sejalan dengan kurva pasar dan tidak ada guncangan terhadap mata uang atau pertumbuhan Indonesia.

Sedangkan skenario dengan defisit fiskal sebesar 4% dari PDB atau lebih tinggi, menunjukkan utang terus meningkat setidaknya hingga tahun 2050, bukannya bergerak datar. Menaikkan rasio utang jadi 50% dari PDB pada akhir masa jabatan lima tahun Prabowo akan membutuhkan defisit anggaran lebih dari 5% dari PDB, menurut estimasi ekonom Bloomberg Economics Tamara Mast Henderson - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 15 Agustus 2024

Rifan Financindo - Investor Obligasi Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga Bulan Depan

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Para investor obligasi memprediksi pejabat Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin pada September 2024. Hal ini didasarkan pada sejumlah data yang menunjukkan inflasi di Amerika Serikat terus menurun.

Para pedagang memperkirakan akan terjadi pelonggaran sebesar 32 basis poin pada pertemuan The Fed September mendatang. Lebih rendah dari ekspektasi mereka sebelumnya yang memperkirakan akan terjadi penurunan suku bunga hingga setengah poin. 

Hal ini turut memicu penguatan sebagian besar obligasi pada Rabu (14/8/2024) yang mendorong imbal hasil lebih rendah di luar sektor lima tahun.

Data inflasi yang menurun pada hari Rabu merupakan “konfirmasi bahwa masalah inflasi sedang berkurang,” kata David Kelly, kepala strategi global di JPMorgan Asset Management kepada Bloomberg Television. Angka CPI yang “mendekati ekspektasi adalah sebuah kasus penjualan berita - dan hal ini terjadi di pasar obligasi.”

Imbal hasil Treasury dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan tercatat naik menjadi 3,95%. Sementara imbal hasil di luar kurva dari lima tahun stabil hingga lebih rendah - dipimpin oleh penurunan empat basis poin pada imbal hasil obligasi 30 tahun. 

Pada perdagangan hari Rabu, arus dalam opsi yang terkait dengan Secured Overnight Financing Rate - yang secara dekat mengikuti jalur kebijakan bank sentral - mencerminkan para pedagang yang melepas taruhan pada penurunan suku bunga setengah poin. Para pedagang tampaknya menyesuaikan taruhan dovish lainnya karena harga di pasar swap mendukung pergerakan seperempat poin daripada pemotongan setengah poin. 

Langkah-langkah tersebut dilakukan setelah apa yang disebut indeks harga konsumen inti - yang tidak termasuk biaya makanan dan energi - meningkat 3,2% pada Juli dari tahun lalu. Meski, masih merupakan laju paling lambat sejak awal 2021. 

Hal itu sebagian besar sejalan dengan ekspektasi para ekonom untuk menjaga The Fed tetap berada di jalur yang tepat untuk segera menurunkan biaya pinjaman.

Para pedagang masih memperkirakan penurunan suku bunga lebih dari 1 poin pada 2024, dengan tiga pertemuan kebijakan Fed yang tersisa tahun ini. Dalam beberapa sesi terakhir, harga pasar telah menunjukkan perpecahan pada hasil penurunan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin bulan depan. 

Data tersebut “membuka jalan untuk penurunan 25 basis poin di bulan September, sementara tidak sepenuhnya menutup peluang penurunan 50 basis poin,” kata Lindsay Rosner, kepala pendapatan tetap multi-sektor di Goldman Sachs Asset Management.

Klaim pengangguran mingguan dan data penjualan ritel pada hari Kamis akan menawarkan petunjuk potensial berikutnya bagi para pedagang karena mereka fokus pada ruang lingkup pelonggaran ke depan. Mereka juga akan mengamati komentar Ketua Fed Jerome Powell pada simposium tahunan bank sentral yang diadakan di Jackson Hole, Wyoming, akhir bulan ini dan laporan tenaga kerja AS berikutnya pada awal September.

Di Jackson Hole, “mereka mungkin akan sedikit menekan skenario pertumbuhan yang lebih negatif,” kata Neil Sutherland, manajer portofolio di Schroder Investment Management. 

“Kami telah melihat beberapa pelemahan di pasar tenaga kerja,” katanya. Ketika pasar memperdebatkan besarnya kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September, “pasar tenaga kerja akan memberikan kita sedikit kejelasan.”

Pada hari Selasa, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa ia sedang mencari “lebih banyak data” sebelum mendukung penurunan suku bunga, menekankan bahwa ia ingin memastikan bahwa bank sentral AS tidak perlu mengubah arah setelah mulai memangkas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Rabu, 14 Agustus 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Mempertahankan Rekor Tertinggi Di Depan Mata Saat CPI Mendekat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka mencapai rekor tertinggi minggu ini, sementara harga spot mendekati rekor tertinggi $2,483.78.

indeks harga produsen Keuntungan dalam logam kuning terjadi karena data inflasi yang lemah pada hari Selasa melanjutkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September, meskipun pasar masih memperkirakan potensi penurunan sebesar 25 bps.

Angka PPI yang lebih lembut meningkatkan harapan bahwa CPI data yang akan dirilis pada hari Rabu juga akan menunjukkan inflasi yang turun di bulan Juli.

Suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik untuk logam mulia, mengingat bahwa mereka mengurangi biaya peluang berinvestasi dalam aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas juga mengalami peningkatan permintaan safe haven minggu ini setelah laporan-laporan menunjukkan bahwa Iran berencana untuk menyerang balik Israel atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran pada awal Agustus. Laporan semalam mengatakan bahwa Hamas telah meluncurkan beberapa roket ke Tel Aviv.

Logam mulia lainnya bervariasi pada hari Rabu. Platinum futures turun 0,7% menjadi $939,95 per ons, sementara silver futures naik 0,2% menjadi $27,832 per ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 13 Agustus 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Menguat Jelang Data Inflasi AS & Ketegangan Geopolitik

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik, mendekati rekor lagi saat para trader menilai perkembangan geopolitik sambil menunggu data ekonomi utama AS yang akan dirilis pekan ini. Data inflasi yang akan dirilis pada Selasa dan Rabu dapat membantu menentukan jalur suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Harga emas naik hingga 1,6% menjadi US$2.471 per ons, hampir menyentuh rekor tertinggi bulan lalu sebesar US$2.483,73. Para trader terus memantau respons Iran atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran bulan lalu.

Investor juga bersiap untuk rilis data indeks harga produsen (IHP) AS pada Selasa dan indeks harga konsumen (IHK) pada Rabu. Keduanya akan memberikan gambaran tentang inflasi di negara dengan perekonomian terbesar dunia itu.

Emas didorong oleh "kombinasi geopolitik dan penurunan suku bunga, ditambah tekanan penurunan yang lebih kecil dari pengetatan bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ)," kata Bart Melek, kepala global strategi komoditas di TD Securities.

Meskipun IHK diperkirakan akan menunjukkan kenaikan harga yang sedikit meningkat pada Juli, metrik tahunan diperkirakan akan terus naik dengan kecepatan lambat. Penurunan tekanan harga baru-baru ini telah meningkatkan kepercayaan para pembuat kebijakan bahwa mereka dapat mulai menurunkan biaya pinjaman sambil memfokuskan kembali perhatian pada pasar tenaga kerja, yang menunjukkan tanda-tanda pendinginan yang lebih besar.

Anggota Dewan Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan pada Sabtu (10/08/2024) bahwa dia masih melihat risiko kenaikan inflasi dan kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja. Hal ini menandakan dia mungkin belum siap untuk mendukung pemotongan suku bunga pada September. Biaya pinjaman yang lebih tinggi biasanya negatif untuk emas, karena tidak membayar bunga.

Logam mulia ini telah naik hampir 20% tahun ini. Seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga, emas juga didukung oleh pembelian bank sentral yang kuat dan permintaan yang kuat dari konsumen China. Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga telah meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman.

Sementara itu, angka untuk taruhan bullish bersih para manajer uang mencapai level terendah dalam lima minggu, menurut data mingguan dari Commodity Futures Trading Commission.

Harga emas spot naik 1,6% menjadi US$2.470,71 per ons pada pukul 2:50 sore di New York. Indeks Dolar Spot Bloomberg naik 0,2% setelah yen jatuh lebih dari 1%. Paladium, platinum, dan perak semuanya naik - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Senin, 12 Agustus 2024

PT Rifan - Harga Emas Stagnan Di Awal Pekan

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) stagnan pada perdagangan hari ini.

Emas Antam dibanderol Rp 1.401.000/gram. Sama persis dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.253.000/gram. Juga tidak berubah dari posisi kemarin.

Harga emas Antam dipengaruhi oleh pergerakan harga emas dunia. Pagi ini, harga emas dunia bergerak turun.

Pada pukul 08:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.429,52/troy ons. Turun tipis hampir flat 0,04% dibandingkan akhir pekan lalu.

Kami masih mempertahankan posisi positif terhadap emas, untuk diversifikasi saat terjadi guncangan di aset lain. JIka Federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat/AS) mulai menurunkan suku bunga acuan, kemungkinan paling cepat bulan depan, investor yang sensitif terhadap suku bunga akan kembali ke emas,” papar Ole Hansen, Head of Commodity Strategy di Saxo Bank, seperti diberitakan Bloomberg News.

Ya, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Mengutip CME FedWatch, The Fed diperkirakan sudah tidak mungkin lagi mempertahankan suku bunga acuan. Pilihan yang ada adalah pemangkasan 25 basis poin (bps) atau 50 bps.

Peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps menjadi 5-5,25% pada September adalah 53,5%. Adapun probabilitas pengguntingan 50 bps adalah 46,5% - PT RIFAN

Sumber : bloomberg