Jumat, 14 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Sudah Naik 3 Hari Beruntun, Harga Emas Akhirnya Turun

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin, Koreksi yang terjadi setelah harga naik 3 hari beruntun.

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.303/troy ons. Turun 0,76% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga sang logan mulia sempat naik pada 3 hari pertama pekan ini. Selama 3 hari tersebut, harga bertambah 1,2%.

Namun secara umum harga emas masih terjebak di tren negatif. Dalam seminggu terakhir, harga sudah jatuh 3,1% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 2,24%.

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,15. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Akan tetapi, menarik untuk diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di 14,23. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, harga emas berpeluang rebound. Target resisten terdekat adalah US$ 2.308/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.328/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 2.349/troy ons.

Adapun target support terdekat adalah US$ 2.293/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.276/troy ons.

Bisa Rekor Lagi

Bulan lalu, harga emas dunia sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Sejumlah pelaku pasar memperkirakan rekor baru akan tercipta pada paruh kedua 2024.

Saya melihat harga emas akan mencapai US$ 2.600-2.700/troy ons dengan sangat mudah tahun ini,” ujar Amar Singh, Head of Metals untuk kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah di StoneX, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Ruth Crowell, CEO London Bullion Market Association, melihat masih ada banyak faktor yang bisa mendorong harga emas. Prospek pelonggaran moneter, tensi geopolitik yang belum reda di Eropa dan Timur Tengah, serta aksi borong bank sentral (terutama China) akan menjadi ‘obat kuat’ bagi harga emas.

Akan ada banyak faktor yang mendorong harga emas, tetapi yang paling utama adalah China. Biasanya China dan Jepang adalah pembeli yang hemat, tetapi dengan kondisi ekonomi mereka saat ini, emas adalah pilihan yang aman. Saya rasa emas akan menarik untuk sementara waktu,” jelasnya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 13 Juni 2024

Rifan Financindo - The Fed Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah, Indikasikan Satu Kali Lagi Pemotongan Di Akhir Tahun


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Federal Reserve AS pada hari Kamis dinihari mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah dan mengisyaratkan bahwa akan ada hanya satu pemotongan yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun.

Para pengambil kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) setelah pertemuan dua hari mereka mengambil dua kali penurunan suku bunga dari tiga kali penurunan suku bunga yang diumumkan pada bulan Maret. Komite juga memberi isyarat bahwa mereka yakin tingkat suku bunga jangka panjang lebih tinggi dari yang ditunjukkan sebelumnya.

Dari pertemuan tersebut, The Fed menunjukkan sedikit optimisme bahwa inflasi masih berada pada jalur untuk kembali ke sasaran The Fed sebesar 2%, sehingga memungkinkan beberapa pelonggaran kebijakan pada akhir tahun ini.

Komite tersebut, dalam “dot plot” ekspektasi suku bunga masing-masing partisipan yang diawasi secara ketat, memang menunjukkan jalur pemotongan yang lebih agresif pada tahun 2025, dengan antisipasi empat penurunan dengan total poin persentase penuh, naik dari tiga penurunan.

Perkembangan signifikan lainnya terjadi pada proyeksi tingkat suku bunga jangka panjang, yang pada dasarnya merupakan tingkat yang tidak mendorong atau membatasi pertumbuhan. Angka tersebut naik menjadi 2,8% dari 2,6%, yang menunjukkan bahwa narasi yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang mendapatkan daya tarik di kalangan pejabat Fed.

Indikasi lebih lanjut mengenai kecenderungan hawkish dari para gubernur bank sentral, dot plot menunjukkan empat pejabat yang mendukung tidak adanya pemotongan pada tahun ini, naik dari dua pejabat sebelumnya.

Pada bagian lain dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi FOMC, para peserta menaikkan perkiraan inflasi tahun 2024 mereka menjadi 2,6%, atau 2,8% jika tidak termasuk makanan dan energi. Kedua proyeksi inflasi tersebut 0,2 poin persentase lebih tinggi dibandingkan bulan Maret.

Pengukur inflasi pilihan The Fed adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Departemen Perdagangan, yang menunjukkan angka masing-masing sebesar 2,7% dan 2,8% untuk bulan April. The Fed lebih fokus pada inflasi inti sebagai indikator jangka panjang yang lebih baik. SEP mengindikasikan inflasi kembali ke target 2%, namun baru pada tahun 2026.

Sebelumnya ketika para pejabat Fed sedang mempersiapkan prospek ekonomi dan suku bunga mereka, Biro Statistik Tenaga Kerja merilis indeks harga konsumen untuk bulan Mei. Laporan tersebut menunjukkan bahwa inflasi tetap datar pada bulan tersebut sementara tingkat inflasi tahunan sedikit lebih rendah dari tingkat inflasi pada bulan April menjadi 3,3%.

Selama konferensi pers, Powell mengatakan bahwa laporan tersebut lebih baik dari perkiraan siapa pun, dan menjadi faktor dalam keputusan FOMC - RIFAN FINANCINDO

Sumber: vibiznews

Rabu, 12 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Makin Mahal, Dipatok Segini Sekarang

PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) usai dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Investor menunggu data inflasi utama AS dan hasil pertemuan kebijakan moneter dua hari Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang akan berakhir pada hari Rabu.

Harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,1% menjadi USD 2.312,70 per ounce. Sedangkan harga emas AS ditutup hampir tidak berubah pada USD 2.326,60.

Orang-orang menanti pertemuan The Fed besok karena jika angka inflasi tidak menunjukkan perbaikan, The Fed tidak akan memberi sinyal bahwa mereka akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang berarti baik dolar maupun suku bunga AS akan naik, yang berdampak negatif bagi emas," kata Analis Marex Edward Meir.

Kurs dolar mendekati puncak satu bulan yang dicapai sebelumnya pada sesi ini, membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS.

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pada bulan September dan sekali lagi tahun ini, menurut jajak pendapat Reuters yang juga menunjukkan risiko signifikan bahwa bank sentral mungkin hanya memilih satu kali pemotongan atau bahkan tidak sama sekali - PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : liputan6

 

Selasa, 11 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Pasar Tunggu Rapat The Fed


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik hari ini. Kenaikan yang dipicu perkembangan harga emas dunia.

Emas Antam dihargai Rp 1.330.000/gram. Naik tipis Rp 1.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.211.000/gram. Juga bertambah Rp 1.000 dari posisi kemarin.

Kenaikan harga emas dunia mengatrol emas Antam ke zona hijau. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup naik 0,74% ke US$ 2.309,9/troy ons. 

Kenaikan ini tercipta usai harga emas jatuh. Pada Jumat, harga emas ambruk lebih dari 3,5%.

Dalam sepekan terakhir, harga emas masih turun 1,77% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 1,26%. Harga yang sudah dianggap murah ini yang kemudian membuat investor kembali melirik emas.

Pekan ini, investor menantikan rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Pasar memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat masih akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5-5,25%. Mengutip CME FedWatch, peluangnya mencapai 99,4%.

Namun rapat kali ini tidak hanya menentukan suku bunga acuan. Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) juga akan merilis proyeksi ekonomi terbaru, baik itu inflasi, pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, hingga arah suku bunga acuan yang dicerminkan dengan dot plot.

Dalam dot plot terakhir, terlihat bahwa mayoritas anggota FOMC memperkirakan suku bunga acuan akan turun 75 basis poin (bps) pada tahun ini.

Kalau dot plot terbaru menjadi sangat tidak dovish, maka Anda akan melihat aksi jual massal (sell-off) terhadap emas,” tegas Kelvin Wong, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Senin, 10 Juni 2024

PT Rifan - Emas Lemas, Kemarin Harga Rontok 3,5%, Seminggu Turun 1,5%

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia anjlok pada perdagangan kemarin. Rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) jadi biang keladinya.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.393,16/troy ons. Anjlok 3,5% dari hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 30 April atau lebih dari sebulan terakhir.

Sepanjang minggu ini, harga emas terpangkas 1,5% secara point-to-point. Harga sang logam mulia sudah terkoreksi selama 3 pekan beruntun.

Malam tadi waktu Indonesia, Departemen Ketenagakerjaan AS mengumumkan data penciptaan lapangan kerja (non-farm payroll). Pada Mei, perekonomian AS menciptakan 272.000 non-farm payroll. Jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di 185.000 dan bulan sebelumnya yang sebanyak 165.000.

Perkembangan ini menipiskan peluang penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Federal Reserve. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 45%. Ini menjadi yang terendah dalam seminggu terakhir.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil. Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Setelah terpuruk pekan ini, bagaimana proyeksi harga emas untuk minggu depan? Apakah akan terjadi koreksi selama 4 minggu beruntun atau justru bisa bangkit?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas terbenam di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 26,71. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 16,07. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Dengan koreksi yang sudah lumayan dalam, harga emas berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 2.300/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.309/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target support terdekat adalah US$ 2.283/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.279/troy ons - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

 

 

Jumat, 07 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik 2 Hari Beruntun, Ini Resepnya

RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Kenaikannya pun cukup tajam, hampir 1%.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.377/troy ons. Naik 0,93% dibandingkan hari sebelumnya.

Ini membuat harga emas naik 2 hari berturut-turut. Selama 2 hari tersebut, harga terangkat 2,16%.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 1,43% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 2,7%.

Kenaikan harga emas dipicu oleh pelemahan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,14% ke 104,11.

Dalam sepekan terakhir, indeks ini sudah terpangkas 0,64%. Selama sebulan ke belakang, koreksinya mencapai 1,25%.

Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Permintaan naik, harga pun mengikuti.

Data ketenagakerjaan menjadi pemberat bagi laju dolar AS. Kemarin, Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan, sektor swasta di Negeri Adikuasa menciptakan 152.000 lapangan kerja pada Mei. 

Ini menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir, dan juga di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan sebanyak 175.000.

Malam ini waktu Indonesia, Departemen Ketenagakerjaan AS akan melaporkan data penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Jika datanya kembali memburuk, maka terbuka peluang bagi bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September sudah mencapai 55,4%. Penurunan suku bunga tentu menjadi sentimen negatif bagi dolar AS, dan kabar gembira buat emas yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset).

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas bertahan di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,87. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI berada di 44,89. Masih menghuni zona jual (short) sehingga risiko tekanan menjadi terbuka.

Oleh karena itu, investor perlu berhati-hati karena risiko koreksi harga emas masih ada. Target support terdekat ada di US$ 2.362/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.347/troy ons boleh menjadi target berikutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.381/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.403/troy ons - RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 06 Juni 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Berkilau Usai Data Gaji AS Di Bawah Perkiraan

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Rabu karena imbal hasil obligasi turun setelah data penggajian perusahaan swasta di Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan. Data soal gaji ini mendukung harga emas dunia karena menjadi penanda bahwa ekonomi AS butuh dukungan lebih.  

Analis memperkirakan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini sebagai bentuk salah satu dukungan untuk ekonomi AS.

harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 2.353,90 per ounce, setelah turun 1% di perdagangan sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,1% menjadi USD 2.374,10 per ounce.

Imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak 5 April setelah data menunjukkan gaji swasta AS pada Mei meningkat kurang dari perkiraan para analis dan ekonom.

Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, rendahnya jumlah tenaga kerja menambah kekhawatiran bahwa The Fed mungkin harus menurunkan suku bunganya sebelum akhir tahun, sehingga meningkatkan daya tarik emas.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6