PT RIFAN BANDUNG - Istilah Locking (mengunci) adalah hal yang tidak asing di telinga
para trader. Bagaimana tidak? Saat trading, dimana posisi open
sebelumnya, baik itu Buy atau Sell, tidak diselesaikan atau closed.
Justru membuka posisi baru dengan kuantiti yang sama dari sisi volume
transaksinya atau dikunci terlebih dahulu. Hal ini dilakukan guna
mengingat kebiasaan masyarakat yang berupaya menahan posisi Locking.
Mereka percaya bahwa usaha ini bisa mengurangi nilai minus atau bahkan
pasar bergerak hingga ke arah profit.
Namun sayangnya, kenyataan malah potensi kerugian terus melebar dan
minus semakin bertambah dilihat dari sisi ekuitas. Tentu hal ini tidak
ingin Anda alami, bukan? Untuk itu, mari pelajari analisa teknikal dasar
agar pada waktu posisi buka atau tutup benar-benar bisa mengurangi
potensi kerugian dan mengembalikan ekuitas (equity) menjadi break event
point. Mari simak cara analisa teknikal sederhana dengan cara di bawah
ini!
1. Pahami Analisa Teknikal Arah Market di Time Frame Minimal 4 Jam
Dengan mengetahui arah market di time frame 4 jam ini kita bisa
mengetahui arah minimal di time frame standart range yaitu 4 jam
terutama ke pergerakan yang lebih besarnya yaitu daily. Apakah ada Data
yang akan mempengaruhi pergerakan dalam 4 jam kedepan sampai di time
frame selanjutnya yaitu ke daily, jadi jangan sampai kesiapan equity
terganggu adanya data fundamental yang akan rilis, karena sudah bisa
dipastikan akan berpengaruh terhadap kekuatan equity terutama mental
kita pada waktu buka locking tersebut.
2. Perhatikan Batasan Posisi Kuncian
Selanjutnya apabila market atau harga sudah melewati batasan posisi
kuncian tadi (harga sudah diluar dari posisi kuncian) dan harga sudah
melebihi jauh minimal 4-6point sudah keluar dari batasan range yang
bergerak di time farme tersebut. Amatin Pola (Pattern) dari bar/Candel
selanjutnya akan tembus (break) kemana. Langkah selanjutnya yang harus
diambil adalah cutloss posisi yang berlawanan dengan posisi Buy atau
Sell dimana yang kita pertahankan adalah posisi yang searah market di
4jam menuju 4jam berikurtnya atau bahkan lebih.
Banyak terjadi pada umumnya dimana Trader atau nasabah tergiur dengan
membuka locking dikarenakan posisi salah satunya sedang profit dan yang
satunya lagi (lawannya) tentunya minus, inilah yang dinamakan mengambil
keuntungan semu, kenapa berapapun besaran profit pada konidisi kuncian
tetaplah minus yang terjadi adalah sejumlah itu krn Locking adalah
kekalahan atau minus yang tertunda atau belum direalisasikan (diclosed).
3. Memasang Kembali Posisi Berlawanan
Setelah dibuka pastikan kita memasang kembali posisi berlawanan
(Limit Order) untuk mengunci kembali atau cutloss apabila ternyata
setelah dibuka market bergerak sebaliknya dan ini guna menjaga agar
minus tidak bertambah banyak lagi dari sebelumnya.
4. Membuka Kuncian atau Locking
Membuka kuncian atau locking adalah pada dasarnya sama dengan kita
membuka posisi baru untuk mendapatkan selisih keuntungan dan menimalisir
risiko. Jadi, apabila kita membuka Locking tersebut sama saja kita open
posisi baru di harga dimana kita buka Locking nya tersebut.
5. Mendapatkan Selisih dari Jarak Locking
Pastikan untuk bisa mendapatkan selisih sesuai jarak kunciannya atau
Lockingnya. Contohnya, apabila minus Locking adalah 6 point, pastikan
untuk bisa mendapatkan minimal sama atau bahkan lebih dengan cara
bertahan dengan analisa teknikal di 4 jam berikutnya dan 4 jam yang
sedang dilihat dimana dikontrol dengan saksama di setiap time frame
pendeknya, yaitu 15menit. Apabila mulus, bukan tidak mungkin membuka
Locking ini akan mendapatkan keuntungan karena searah dengan time frame
di 4jam ke daily rangenya.
Akan tetapi, apabila Locking tersebut sudah terlalu jauh dan melebar
secara angka, lebih baik di cutloss saja agar tidak menganggu pikiran
dan mental serta Equity tidak kontra produktif.
6. Membutuhkan Ilmu dan Pengetahuan Lebih Lanjut
Untuk melakukan Locking dibutuhkan ilmu yang cukup serta ketajaman
serta ketelitian dalam bersikap, apabila tidak Locking akan jadi suatu
bumerang terhadap akun tersebut dan ada baiknya tidak dilakukan sama
sekali karena banyak sekali yang tidak faham dengan cara ini dan
bagaimana keluar dari Lockingan akan tetapi anehnya metode ini sering
dan banyak dilakukan.
7. Jangan Menyamakan Locking dengan Hedging
Locking bukanlah Hedging seperti teori – teori yang menjelaskan di
berbagai literatur karena keduanya sangat berbeda dan berbeda pula dalam
penggunaanya, sementara di market Hedging adalah sesuatu hal yang
memang sering dilakukan terutama oleh interbank bahkan di Amerika dan
beberapa negara maju banyak terdapat Hedge Fund company, seperti Goldman
sach, JP Morgan, dan lain-lain.
Apapun bentuk metode tradingnya, apabila kita tidak mengetahui dengan
baik secara ilmunya, ini akan jadi berdampak buruk bagi proses trading
kita ke depan dan harus difahami bahwa setiap metode tetap akan
berdampak terhadap resiko dan kekuatan modal (equity) dan tentunya
terhadap mental kita, maka penulis menyarankan bagaimana kita menekuni
suatu metode dengan tidak mengabaikan managemen resiko dan tentunya
belajar dengan baik dan benar akan suatu pola trading.
Locking adalah bukan pilihan satu – satunya untuk bisa menjadikan
trading kita berjalan optimal, pahami dan pelajari secara menyeluruh apa
itu locking sebelum kita mencobanya dan hindarin sebisa mungkin
pemakaian metode locking - PT RIFAN
Sumber : investing