Jumat, 28 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Kamis Naik Terbantu Pelemahan Dolar AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berakhir naik pada hari Kamis dari level terendah dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, terbantu pelemahan dolar AS dan pasar fokus ke data PCE Price Index AS sebagai petunjuk apakah The Fed akan menurunkan suku bunga AS tahun ini.

Harga emas spot berakhir naik 1,29%, pada 2.327,90 per ons.

Harga emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi pada $2.336,6 per ons.

Kenaikan harga emas dunia juga menguatkan harga emas antam hari ini.

Harga emas antam tanggal 28 Juni 2024 naik Rp10.000 menjadi Rp1.360.000 / gram.
Sedangkan harga buyback emas tanggal 28 Juni 2024 naik Rp15.000 menjadi Rp1.235.000 / gram.

Dolar AS melemah 0,2% terhadap sejumlah mata uang, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun AS turun menjadi 4,2845%.

Pelemahan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS terpicu data belanja peralatan bisnis menurun pada bulan Mei, sementara penurunan ekspor mendorong peningkatan defisit perdagangan barang. Dalam estimasi ketiga produk domestik bruto untuk kuartal Januari hingga Maret, pemerintah mengonfirmasi bahwa pertumbuhan ekonomi melambat tajam pada kuartal pertama.

Berdasarkan data FedWatch LSEG, sebagian besar investor tetap berpegang pada pandangan mereka mengenai dua kali penurunan suku bunga tahun ini, meskipun bank sentral AS hanya memproyeksikan satu kali penurunan suku bunga.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (CPE), laporan inflasi utama dan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada hari Jumat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS yang jika melemah akan menguatkan harga emas. Juga jika data Core PCE Price Index terealisir turun, akan melemahkan dolar AS dan menguatkan harga emas. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 2.307-2.286. Namun jika meningkat, akan bergerak dalam kisaran Resistance 2.339-2.350 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Kamis, 27 Juni 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Tergelincir Imbas Dolar AS Melesat, Sentuh Level Berapa?

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia tergelincir ke level rendah dalam dua minggu pada Rabu, 26 Juni 2024. Hal ini seiring harga emas terbebani oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 2.301 per ounce pada pukul 2.03 PM ET (18.03 GMT), terendah sejak 10 Juni 2024. Sementara itu, harga emas berjangka AS susut 0,8 persen ke posisi USD 2.313,2.

Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 28,88 per ounce. Paladium merosot 2 persen menjadi USD 929,25. Harga platinum naik 3,1 persen menjadi USD 1.011,88

Pada titik ini, pasar mungkin merespons penguatan dolar AS dan kami terus memperhitungkan kemungkinan the Federal Reserve tidak akan mengubah kebijakan suku bunga pada awal musim panas,” ujar Head of Commodity Strategist TD Securities, Bart Melek.

Dolar AS menguat 0,4 persen mendekati level tertinggi dalam dua bulan sehingga membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.  Sementara itu, imbal hasil acuan obligasi AS bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi dalam dua minggu.

Adapun fokus pada pekan ini adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS yang merupakan ukuran inflasi pilihan the Federal Reserve (the Fed) yang dapat menjelaskan suku bunga bank sentral - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

 

Rabu, 26 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tumbang Dihantam Penguatan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia tumbang pada perdagangan Selasa, terpukul oleh kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan juga imbal hasil surat utang obligasi AS.

Investor tengah menunggu data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Data inflasi ini akan memberikan isyarat mengenai waktu pasti penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 2.323,60 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi USD 2.335,80 ons.

Dolar menguat 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama dunia dan membuat harga emas dunia lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal obligasi AS berjangka waktu 10 tahun juga naik tipis.

“Masih banyak permintaan fisik dari bank sentral dan ada juga permintaan dari Asia. Pada akhirnya ekspektasinya adalah bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya dan investor sangat enggan untuk kekurangan emas,” kata analis komoditas TD Sekuritas Ryan McKay.

Dewan Emas Dunia mengungkapkan dana yang diperdagangkan di bursa emas (ETF) yang didukung secara fisik secara global, merupakan kategori permintaan yang penting, mengalami arus masuk minggu lalu sebesar USD 212 juta, atau 2,1 metrik ton.

Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil mencapai rekor tertinggi USD 2.449,89 pada 20 Mei dan naik 12% sepanjang tahun ini. Kenaikan harga emas batangan ini didukung oleh harapan penurunan suku bunga Fed dan pembelian yang kuat oleh bank sentral di tengah ketegangan geopolitik.

Minggu ini, para pelaku pasar menantikan perkiraan produk domestik bruto kuartal pertama AS yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Senin bahwa ia masih memperkirakan inflasi akan lebih dingin sebagai bagian dari proses yang akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

 

 

Selasa, 25 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Pekan Lalu, Simak Ramalan Buat Minggu Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia anjlok pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu, harga sang logam mulia pun merah.

Harga emas dunia d pasar spot ditutup di US$ 2.321,96/troy ons. Jatuh 1,65% dibandingkan hari sebelumnya.

Selama pekan lalu, harga emas membukukan koreksi 0,44% secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga berkurang 2,53%.

Koreksi harga emas disebabkan oleh penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang pekan lalu, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,29%. Selama sebulan terakhir, penguatannya mencapai hampir 1%.

Rilis data ekonomi terbaru di Negeri Adidaya membuat dolar AS kembali perkasa. Akvitias ekonomi AS pada Juni diperkirakan meningkat.

Akhir pekan lalu, S&P Global melaporkan angka pembacaan awal (flash reading) terhadap aktivitas ekonomi AS, baik manufaktur maupun jasa, yang dicerminkan dengan Purchasing Managers’ Index (PMI). Pembacaan awal PMI sektor manufaktur pada Juni tercatat 51,7, lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 51,3. 

Sedangkan flash reading untuk PMI sektor jasa ada di 55,1. Juga lebih tinggi dibandingkan April yakni 54,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Skor di atas 50 mencerminkan aktivitas sedang berada di area ekspansi, bukan kontraksi. 

Data ini mengindikasikan ekonomi AS tetap solid. Artinya, permintaan akan tetap kuat sehingga membuat tekanan inflasi sulit mereda dalam waktu dekat.

Dengan demikian, kemungkinan penurunan suku bunga acuan pun makin memudar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate pada September adalah 58,7%. Lebih rendah ketimbang posisi pekan lalu yang masih 62%.

Saat suku bunga tetap akan tinggi, maka berinvestasi di obligasi pemerintah AS akan menguntungkan. Arus modal pun menyerbu surat utang pemerintahan Presiden Joseph ‘Joe’ Biden sehingga dolar AS terapresiasi.

Sebailknya, emas akan melemah saat dolar AS berjaya. Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. 

Ketika dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan akan turun, harga pun mengikuti.

Analisis Teknikal

Bagaimana perkiraan harga emas untuk minggu ini? Apakah bakal merah lagi seperti pekan lalu?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas masih menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,48. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 7,92. Jauh di bawah 20, yang berarti emas masih tergolong jenuh jual (oversold).

Harga emas sudah menyentuh support US$ 2.321/troy ons. Dengan begitu, harga bersiap naik menuju resisten terdekat di US$ 2.341/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.354/troy ons berpotensi menjadi target selanjutnya.

Adapun US$ 2.310/troy ons akan menjadi support terbaru. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas meluncur turun ke arah US$ 2.300/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 20 Juni 2024

Rifan Financindo - Menguat Terbatas, Harga Emas Dunia Sentuh Level Segini

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat terbatas pada perdagangan Rabu, 19 Juni 2024 setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Hal ini meningkatkan harapan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada 2024.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 2.331,17 per ounce pada pukul 03.18 GMT. Harga emas berjangka Amerika Serikat turun 0,1 persen menjadi USD 2.345,60.

Imbal hasil treasury yang lebih lemah semalam dan dolar AS melemah menyusul data penjualan ritel AS yang mengecewakan tampaknya menawarkan ruang sedikit untuk emas,” ujar IG Market Strategist Yeap Jun Rong.

Ia menambahkan, meski pengambil kebijakan Amerika Serikat hanya menetapkan satu kali penurunan suku bunga pada 2024, harapan suku bunga akan cenderung dovish. “Tampaknya mendapatkan validasi dari sejumlah kelemahan ekonomi yang disajikan. Pelemahan ekonomi lebih lanjut mungkin akan mendorong harga emas,” ujar dia.

Di sisi lain, suku bunga lebih rendah mengurangi biaya untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Dengan data terbaru yang menunjukkan moderasi di pasar tenaga kerja dan tekanan harga, the Federal Reserve mencari konfirmasi lebih lanjut inflasi sedang mereda.

Fokus pasar saat ini tertuju pada data klaim pengangguran mingguan pada Kamis dan indeks manajer pembelian pada Jumat pekan ini - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

 

 

Rabu, 19 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Optimisme Para Ahli Terhadap Harga Emas

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Survei Emas Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan sebagian besar pakar industri dan pedagang ritel melihat peluang emas untuk naik minggu depan karena mereka keluar dari hibernasi bearish dan kembali ke area bullish.

Emas keluar dari penurunan tiga minggu, didorong oleh ketidakpastian politik di Eropa, dan penurunan tajam suku bunga," kata Marc Chandler, Managing Director di Bannockburn Global Forex.

Emas pulih sekitar setengah dari apa yang hilang setelah data pekerjaan AS pada 7 Juni dan laporan bahwa PBOC tidak membeli emas untuk cadangan bulan lalu."

Chandler mencatat bahwa emas spot diperdagangkan sekitar USD 2.841 di pertengahan minggu lalu sebelum berkonsolidasi.

Emas relatif tertahan, mungkin ditarik oleh sinyal yang saling bertentangan—dolar yang lebih kuat di satu sisi, dan suku bunga yang lebih rendah di sisi lain. Resistance tren dimulai minggu baru ini mendekati USD 2.362. Dalam pandangan jangka menengah, saya menduga emas lebih dekat ke bottom daripada top dan suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat menopang logam kuning tersebut," tambahnya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Selasa, 18 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Langsung Turun Usai Melesat, Arah Harga Emas Masih Belum Jelas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Koreksi yang terjadi usai harga naik cukup tajam.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.319/troy ons. Turun 0,56% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Harga emas ditutup naik 1,3%. Ini menjadi kenaikan harian tertinggi sejak 17 Mei.

Dalam sepekan terakhir, harga emas masih naik 0,41% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga turun 4,41%.

Penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menahan laju harga emas. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,14%. Selama sebulan ke belakang, indeks ini terapresiasi 0,65%.

Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun dan harga mengikuti.

Penguatan dolar AS datang akibat respons pasar terhadap hasil rapat Bank Sentral Federal Reserve. Dalam rapat pekan lalu, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5%.

Rapat teranyar juga memberikan pembaruan terhadap proyeksi arah Federal Funds Rate, yang tercermin dalam dot plot. Di dot plot terbaru, terlihat para anggota Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) sedikit lebih hawkish.

Dalam dot plot edisi Maret, ada nuansa suku bunga acuan busa turun 75 basis poin (bps) tahun ini. Namun dalam dot plot teranyar, sepertinya penurunan 50 bps sudah maksimal.

 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg