RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia tergelincir ke level rendah dalam dua minggu pada Rabu, 26 Juni 2024. Hal ini seiring harga emas terbebani oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.
Selain itu, pelaku pasar juga menantikan data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 2.301 per ounce pada pukul 2.03 PM ET (18.03 GMT), terendah sejak 10 Juni 2024. Sementara itu, harga emas berjangka AS susut 0,8 persen ke posisi USD 2.313,2.
Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 28,88 per ounce. Paladium merosot 2 persen menjadi USD 929,25. Harga platinum naik 3,1 persen menjadi USD 1.011,88
Pada titik ini, pasar mungkin merespons penguatan dolar AS dan kami terus memperhitungkan kemungkinan the Federal Reserve tidak akan mengubah kebijakan suku bunga pada awal musim panas,” ujar Head of Commodity Strategist TD Securities, Bart Melek.
Dolar AS menguat 0,4 persen mendekati level tertinggi dalam dua bulan sehingga membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil acuan obligasi AS bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi dalam dua minggu.
Adapun fokus pada pekan ini adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS yang merupakan ukuran inflasi pilihan the Federal Reserve (the Fed) yang dapat menjelaskan suku bunga bank sentral - RIFAN FINANCINDO
Sumber : liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar