Selasa, 25 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Pekan Lalu, Simak Ramalan Buat Minggu Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia anjlok pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu, harga sang logam mulia pun merah.

Harga emas dunia d pasar spot ditutup di US$ 2.321,96/troy ons. Jatuh 1,65% dibandingkan hari sebelumnya.

Selama pekan lalu, harga emas membukukan koreksi 0,44% secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga berkurang 2,53%.

Koreksi harga emas disebabkan oleh penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang pekan lalu, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,29%. Selama sebulan terakhir, penguatannya mencapai hampir 1%.

Rilis data ekonomi terbaru di Negeri Adidaya membuat dolar AS kembali perkasa. Akvitias ekonomi AS pada Juni diperkirakan meningkat.

Akhir pekan lalu, S&P Global melaporkan angka pembacaan awal (flash reading) terhadap aktivitas ekonomi AS, baik manufaktur maupun jasa, yang dicerminkan dengan Purchasing Managers’ Index (PMI). Pembacaan awal PMI sektor manufaktur pada Juni tercatat 51,7, lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 51,3. 

Sedangkan flash reading untuk PMI sektor jasa ada di 55,1. Juga lebih tinggi dibandingkan April yakni 54,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Skor di atas 50 mencerminkan aktivitas sedang berada di area ekspansi, bukan kontraksi. 

Data ini mengindikasikan ekonomi AS tetap solid. Artinya, permintaan akan tetap kuat sehingga membuat tekanan inflasi sulit mereda dalam waktu dekat.

Dengan demikian, kemungkinan penurunan suku bunga acuan pun makin memudar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate pada September adalah 58,7%. Lebih rendah ketimbang posisi pekan lalu yang masih 62%.

Saat suku bunga tetap akan tinggi, maka berinvestasi di obligasi pemerintah AS akan menguntungkan. Arus modal pun menyerbu surat utang pemerintahan Presiden Joseph ‘Joe’ Biden sehingga dolar AS terapresiasi.

Sebailknya, emas akan melemah saat dolar AS berjaya. Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. 

Ketika dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan akan turun, harga pun mengikuti.

Analisis Teknikal

Bagaimana perkiraan harga emas untuk minggu ini? Apakah bakal merah lagi seperti pekan lalu?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas masih menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,48. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 7,92. Jauh di bawah 20, yang berarti emas masih tergolong jenuh jual (oversold).

Harga emas sudah menyentuh support US$ 2.321/troy ons. Dengan begitu, harga bersiap naik menuju resisten terdekat di US$ 2.341/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.354/troy ons berpotensi menjadi target selanjutnya.

Adapun US$ 2.310/troy ons akan menjadi support terbaru. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas meluncur turun ke arah US$ 2.300/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 20 Juni 2024

Rifan Financindo - Menguat Terbatas, Harga Emas Dunia Sentuh Level Segini

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat terbatas pada perdagangan Rabu, 19 Juni 2024 setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Hal ini meningkatkan harapan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada 2024.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 2.331,17 per ounce pada pukul 03.18 GMT. Harga emas berjangka Amerika Serikat turun 0,1 persen menjadi USD 2.345,60.

Imbal hasil treasury yang lebih lemah semalam dan dolar AS melemah menyusul data penjualan ritel AS yang mengecewakan tampaknya menawarkan ruang sedikit untuk emas,” ujar IG Market Strategist Yeap Jun Rong.

Ia menambahkan, meski pengambil kebijakan Amerika Serikat hanya menetapkan satu kali penurunan suku bunga pada 2024, harapan suku bunga akan cenderung dovish. “Tampaknya mendapatkan validasi dari sejumlah kelemahan ekonomi yang disajikan. Pelemahan ekonomi lebih lanjut mungkin akan mendorong harga emas,” ujar dia.

Di sisi lain, suku bunga lebih rendah mengurangi biaya untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Dengan data terbaru yang menunjukkan moderasi di pasar tenaga kerja dan tekanan harga, the Federal Reserve mencari konfirmasi lebih lanjut inflasi sedang mereda.

Fokus pasar saat ini tertuju pada data klaim pengangguran mingguan pada Kamis dan indeks manajer pembelian pada Jumat pekan ini - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

 

 

Rabu, 19 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Optimisme Para Ahli Terhadap Harga Emas

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Survei Emas Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan sebagian besar pakar industri dan pedagang ritel melihat peluang emas untuk naik minggu depan karena mereka keluar dari hibernasi bearish dan kembali ke area bullish.

Emas keluar dari penurunan tiga minggu, didorong oleh ketidakpastian politik di Eropa, dan penurunan tajam suku bunga," kata Marc Chandler, Managing Director di Bannockburn Global Forex.

Emas pulih sekitar setengah dari apa yang hilang setelah data pekerjaan AS pada 7 Juni dan laporan bahwa PBOC tidak membeli emas untuk cadangan bulan lalu."

Chandler mencatat bahwa emas spot diperdagangkan sekitar USD 2.841 di pertengahan minggu lalu sebelum berkonsolidasi.

Emas relatif tertahan, mungkin ditarik oleh sinyal yang saling bertentangan—dolar yang lebih kuat di satu sisi, dan suku bunga yang lebih rendah di sisi lain. Resistance tren dimulai minggu baru ini mendekati USD 2.362. Dalam pandangan jangka menengah, saya menduga emas lebih dekat ke bottom daripada top dan suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat menopang logam kuning tersebut," tambahnya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Selasa, 18 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Langsung Turun Usai Melesat, Arah Harga Emas Masih Belum Jelas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Koreksi yang terjadi usai harga naik cukup tajam.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.319/troy ons. Turun 0,56% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Harga emas ditutup naik 1,3%. Ini menjadi kenaikan harian tertinggi sejak 17 Mei.

Dalam sepekan terakhir, harga emas masih naik 0,41% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga turun 4,41%.

Penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menahan laju harga emas. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,14%. Selama sebulan ke belakang, indeks ini terapresiasi 0,65%.

Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun dan harga mengikuti.

Penguatan dolar AS datang akibat respons pasar terhadap hasil rapat Bank Sentral Federal Reserve. Dalam rapat pekan lalu, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5%.

Rapat teranyar juga memberikan pembaruan terhadap proyeksi arah Federal Funds Rate, yang tercermin dalam dot plot. Di dot plot terbaru, terlihat para anggota Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) sedikit lebih hawkish.

Dalam dot plot edisi Maret, ada nuansa suku bunga acuan busa turun 75 basis poin (bps) tahun ini. Namun dalam dot plot teranyar, sepertinya penurunan 50 bps sudah maksimal.

 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Jumat, 14 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Sudah Naik 3 Hari Beruntun, Harga Emas Akhirnya Turun

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin, Koreksi yang terjadi setelah harga naik 3 hari beruntun.

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.303/troy ons. Turun 0,76% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga sang logan mulia sempat naik pada 3 hari pertama pekan ini. Selama 3 hari tersebut, harga bertambah 1,2%.

Namun secara umum harga emas masih terjebak di tren negatif. Dalam seminggu terakhir, harga sudah jatuh 3,1% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 2,24%.

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,15. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Akan tetapi, menarik untuk diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di 14,23. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, harga emas berpeluang rebound. Target resisten terdekat adalah US$ 2.308/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.328/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 2.349/troy ons.

Adapun target support terdekat adalah US$ 2.293/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.276/troy ons.

Bisa Rekor Lagi

Bulan lalu, harga emas dunia sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Sejumlah pelaku pasar memperkirakan rekor baru akan tercipta pada paruh kedua 2024.

Saya melihat harga emas akan mencapai US$ 2.600-2.700/troy ons dengan sangat mudah tahun ini,” ujar Amar Singh, Head of Metals untuk kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah di StoneX, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Ruth Crowell, CEO London Bullion Market Association, melihat masih ada banyak faktor yang bisa mendorong harga emas. Prospek pelonggaran moneter, tensi geopolitik yang belum reda di Eropa dan Timur Tengah, serta aksi borong bank sentral (terutama China) akan menjadi ‘obat kuat’ bagi harga emas.

Akan ada banyak faktor yang mendorong harga emas, tetapi yang paling utama adalah China. Biasanya China dan Jepang adalah pembeli yang hemat, tetapi dengan kondisi ekonomi mereka saat ini, emas adalah pilihan yang aman. Saya rasa emas akan menarik untuk sementara waktu,” jelasnya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 13 Juni 2024

Rifan Financindo - The Fed Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah, Indikasikan Satu Kali Lagi Pemotongan Di Akhir Tahun


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Federal Reserve AS pada hari Kamis dinihari mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah dan mengisyaratkan bahwa akan ada hanya satu pemotongan yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun.

Para pengambil kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) setelah pertemuan dua hari mereka mengambil dua kali penurunan suku bunga dari tiga kali penurunan suku bunga yang diumumkan pada bulan Maret. Komite juga memberi isyarat bahwa mereka yakin tingkat suku bunga jangka panjang lebih tinggi dari yang ditunjukkan sebelumnya.

Dari pertemuan tersebut, The Fed menunjukkan sedikit optimisme bahwa inflasi masih berada pada jalur untuk kembali ke sasaran The Fed sebesar 2%, sehingga memungkinkan beberapa pelonggaran kebijakan pada akhir tahun ini.

Komite tersebut, dalam “dot plot” ekspektasi suku bunga masing-masing partisipan yang diawasi secara ketat, memang menunjukkan jalur pemotongan yang lebih agresif pada tahun 2025, dengan antisipasi empat penurunan dengan total poin persentase penuh, naik dari tiga penurunan.

Perkembangan signifikan lainnya terjadi pada proyeksi tingkat suku bunga jangka panjang, yang pada dasarnya merupakan tingkat yang tidak mendorong atau membatasi pertumbuhan. Angka tersebut naik menjadi 2,8% dari 2,6%, yang menunjukkan bahwa narasi yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang mendapatkan daya tarik di kalangan pejabat Fed.

Indikasi lebih lanjut mengenai kecenderungan hawkish dari para gubernur bank sentral, dot plot menunjukkan empat pejabat yang mendukung tidak adanya pemotongan pada tahun ini, naik dari dua pejabat sebelumnya.

Pada bagian lain dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi FOMC, para peserta menaikkan perkiraan inflasi tahun 2024 mereka menjadi 2,6%, atau 2,8% jika tidak termasuk makanan dan energi. Kedua proyeksi inflasi tersebut 0,2 poin persentase lebih tinggi dibandingkan bulan Maret.

Pengukur inflasi pilihan The Fed adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Departemen Perdagangan, yang menunjukkan angka masing-masing sebesar 2,7% dan 2,8% untuk bulan April. The Fed lebih fokus pada inflasi inti sebagai indikator jangka panjang yang lebih baik. SEP mengindikasikan inflasi kembali ke target 2%, namun baru pada tahun 2026.

Sebelumnya ketika para pejabat Fed sedang mempersiapkan prospek ekonomi dan suku bunga mereka, Biro Statistik Tenaga Kerja merilis indeks harga konsumen untuk bulan Mei. Laporan tersebut menunjukkan bahwa inflasi tetap datar pada bulan tersebut sementara tingkat inflasi tahunan sedikit lebih rendah dari tingkat inflasi pada bulan April menjadi 3,3%.

Selama konferensi pers, Powell mengatakan bahwa laporan tersebut lebih baik dari perkiraan siapa pun, dan menjadi faktor dalam keputusan FOMC - RIFAN FINANCINDO

Sumber: vibiznews

Rabu, 12 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Makin Mahal, Dipatok Segini Sekarang

PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) usai dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Investor menunggu data inflasi utama AS dan hasil pertemuan kebijakan moneter dua hari Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang akan berakhir pada hari Rabu.

Harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,1% menjadi USD 2.312,70 per ounce. Sedangkan harga emas AS ditutup hampir tidak berubah pada USD 2.326,60.

Orang-orang menanti pertemuan The Fed besok karena jika angka inflasi tidak menunjukkan perbaikan, The Fed tidak akan memberi sinyal bahwa mereka akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang berarti baik dolar maupun suku bunga AS akan naik, yang berdampak negatif bagi emas," kata Analis Marex Edward Meir.

Kurs dolar mendekati puncak satu bulan yang dicapai sebelumnya pada sesi ini, membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS.

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pada bulan September dan sekali lagi tahun ini, menurut jajak pendapat Reuters yang juga menunjukkan risiko signifikan bahwa bank sentral mungkin hanya memilih satu kali pemotongan atau bahkan tidak sama sekali - PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : liputan6

 

Selasa, 11 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Pasar Tunggu Rapat The Fed


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik hari ini. Kenaikan yang dipicu perkembangan harga emas dunia.

Emas Antam dihargai Rp 1.330.000/gram. Naik tipis Rp 1.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.211.000/gram. Juga bertambah Rp 1.000 dari posisi kemarin.

Kenaikan harga emas dunia mengatrol emas Antam ke zona hijau. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup naik 0,74% ke US$ 2.309,9/troy ons. 

Kenaikan ini tercipta usai harga emas jatuh. Pada Jumat, harga emas ambruk lebih dari 3,5%.

Dalam sepekan terakhir, harga emas masih turun 1,77% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 1,26%. Harga yang sudah dianggap murah ini yang kemudian membuat investor kembali melirik emas.

Pekan ini, investor menantikan rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Pasar memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat masih akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5-5,25%. Mengutip CME FedWatch, peluangnya mencapai 99,4%.

Namun rapat kali ini tidak hanya menentukan suku bunga acuan. Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) juga akan merilis proyeksi ekonomi terbaru, baik itu inflasi, pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, hingga arah suku bunga acuan yang dicerminkan dengan dot plot.

Dalam dot plot terakhir, terlihat bahwa mayoritas anggota FOMC memperkirakan suku bunga acuan akan turun 75 basis poin (bps) pada tahun ini.

Kalau dot plot terbaru menjadi sangat tidak dovish, maka Anda akan melihat aksi jual massal (sell-off) terhadap emas,” tegas Kelvin Wong, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Senin, 10 Juni 2024

PT Rifan - Emas Lemas, Kemarin Harga Rontok 3,5%, Seminggu Turun 1,5%

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia anjlok pada perdagangan kemarin. Rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) jadi biang keladinya.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.393,16/troy ons. Anjlok 3,5% dari hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 30 April atau lebih dari sebulan terakhir.

Sepanjang minggu ini, harga emas terpangkas 1,5% secara point-to-point. Harga sang logam mulia sudah terkoreksi selama 3 pekan beruntun.

Malam tadi waktu Indonesia, Departemen Ketenagakerjaan AS mengumumkan data penciptaan lapangan kerja (non-farm payroll). Pada Mei, perekonomian AS menciptakan 272.000 non-farm payroll. Jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di 185.000 dan bulan sebelumnya yang sebanyak 165.000.

Perkembangan ini menipiskan peluang penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Federal Reserve. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 45%. Ini menjadi yang terendah dalam seminggu terakhir.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil. Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Setelah terpuruk pekan ini, bagaimana proyeksi harga emas untuk minggu depan? Apakah akan terjadi koreksi selama 4 minggu beruntun atau justru bisa bangkit?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas terbenam di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 26,71. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 16,07. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Dengan koreksi yang sudah lumayan dalam, harga emas berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 2.300/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.309/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target support terdekat adalah US$ 2.283/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.279/troy ons - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

 

 

Jumat, 07 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik 2 Hari Beruntun, Ini Resepnya

RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Kenaikannya pun cukup tajam, hampir 1%.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.377/troy ons. Naik 0,93% dibandingkan hari sebelumnya.

Ini membuat harga emas naik 2 hari berturut-turut. Selama 2 hari tersebut, harga terangkat 2,16%.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 1,43% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 2,7%.

Kenaikan harga emas dipicu oleh pelemahan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,14% ke 104,11.

Dalam sepekan terakhir, indeks ini sudah terpangkas 0,64%. Selama sebulan ke belakang, koreksinya mencapai 1,25%.

Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Permintaan naik, harga pun mengikuti.

Data ketenagakerjaan menjadi pemberat bagi laju dolar AS. Kemarin, Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan, sektor swasta di Negeri Adikuasa menciptakan 152.000 lapangan kerja pada Mei. 

Ini menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir, dan juga di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan sebanyak 175.000.

Malam ini waktu Indonesia, Departemen Ketenagakerjaan AS akan melaporkan data penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Jika datanya kembali memburuk, maka terbuka peluang bagi bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September sudah mencapai 55,4%. Penurunan suku bunga tentu menjadi sentimen negatif bagi dolar AS, dan kabar gembira buat emas yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset).

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas bertahan di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,87. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI berada di 44,89. Masih menghuni zona jual (short) sehingga risiko tekanan menjadi terbuka.

Oleh karena itu, investor perlu berhati-hati karena risiko koreksi harga emas masih ada. Target support terdekat ada di US$ 2.362/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.347/troy ons boleh menjadi target berikutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.381/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.403/troy ons - RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 06 Juni 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Berkilau Usai Data Gaji AS Di Bawah Perkiraan

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Rabu karena imbal hasil obligasi turun setelah data penggajian perusahaan swasta di Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan. Data soal gaji ini mendukung harga emas dunia karena menjadi penanda bahwa ekonomi AS butuh dukungan lebih.  

Analis memperkirakan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini sebagai bentuk salah satu dukungan untuk ekonomi AS.

harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 2.353,90 per ounce, setelah turun 1% di perdagangan sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,1% menjadi USD 2.374,10 per ounce.

Imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak 5 April setelah data menunjukkan gaji swasta AS pada Mei meningkat kurang dari perkiraan para analis dan ekonom.

Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, rendahnya jumlah tenaga kerja menambah kekhawatiran bahwa The Fed mungkin harus menurunkan suku bunganya sebelum akhir tahun, sehingga meningkatkan daya tarik emas.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

 

Rabu, 05 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Batangan Naik Seiring Pelemahan Ekonomi AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada hari Senin karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan. Pergerakan harga emas ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga akhir tahun ini, sehingga mengirim dolar dan imbal hasil obligasi turun.

Harga emas spot naik 0,9% menjadi USD 2.348,06 per ounce, setelah mencatat kenaikan 2% bulan lalu.

Harga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar USD 2.449,89 pada 20 Mei. Kontrak berjangka emas AS naik sekitar 1% menjadi USD 2.368,60 per ounce."Kami mengalami sedikit penurunan, kami lebih suka menyebutnya sebagai konsolidasi. Namun sekali lagi, bias positif yang mendasari benar-benar berasal dari ekspektasi kuat bahwa kami akan menuju pemotongan suku bunga pada suatu saat akhir tahun ini," kata David Meger, direktur investasi alternatif dan perdagangan di High Ridge Futures.

Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Mei, dan pengeluaran konstruksi AS turun secara tak terduga untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan April akibat penurunan aktivitas non-perumahan.

Dolar AS jatuh ke level terendah tiga minggu terhadap rivalnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS acuan jatuh ke level terendah dua minggu setelah data manufaktur yang lemah.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi AS telah stabil pada bulan April, menunjukkan rencana penurunan suku bunga bank sentral AS akhir tahun ini tetap utuh - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 04 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Dolar AS Senin Turun Terendah 3 Minggu Setelah Data Manufaktur Lebih Lemah Dari Perkiraan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS jatuh ke level terendah dalam tiga minggu pada hari Senin setelah data manufaktur AS lebih lemah dari perkiraan, menunjukkan bahwa Federal Reserve berada di jalur yang tepat untuk mulai memangkas suku bunga tahun ini.

Dolar AS jatuh ke level terendah dua minggu terhadap yen setelah data tersebut dan terakhir turun 0,6% pada 156,245.

Euro naik 0,3% menjadi $1,0879, mendorong indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang AS versus enam mata uang utama, turun 0,3% juga menjadi 104,24.

Indeks dolar AS sebelumnya turun ke level terendah tiga minggu di 104,22.

ISM AS menyatakan indeks manajer pembelian (PMI) untuk manufaktur turun menjadi 48,7 pada bulan Mei, dari 49,2 pada bulan April, juga turun dari level tertinggi dalam 18 bulan sebesar 50,3 yang terlihat pada bulan Maret.

Sektor manufaktur AS pada bulan Mei menyusut untuk kedelapan belas kalinya dalam sembilan belas bulan terakhir.

Penurunan ISM pada hari Senin terjadi menyusul melemahnya indeks PMI Chicago, Fed Dallas, indeks Fed Philadelphia, dan indeks manufaktur Empire State.

Belanja konstruksi AS juga turun secara tak terduga untuk bulan kedua berturut-turut di bulan April, turun sebesar 0,1% setelah penurunan 0,2% di bulan Maret, di tengah penurunan aktivitas non-perumahan.

Setelah data belanja ISM dan konstruksi, dana berjangka fed fund meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September menjadi sekitar 59,1%, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG, dibandingkan dengan sekitar 55% pada akhir Jumat. Itu sedikit di bawah 50% awal pekan lalu.

Dolar AS mencatat penurunan bulanan pertama tahun ini pada bulan Mei, terbebani oleh pergeseran ekspektasi mengenai kapan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga dan seberapa besar penurunan tersebut. Pasar berjangka sepenuhnya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga sebesar 25bps tahun ini.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah dengan penurunan data ISM Manufacturing PMI AS bulan Mei di bawah perkiraan pasar. Untuk selanjutnya indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,98-103,75. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 104,60-104,99 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Senin, 03 Juni 2024

PT Rifan - Emas Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi Rujukan Fed

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas diperdagangkan dalam area negatif pada Kamis pagi, dibebani oleh Dolar AS yang menguat kuat dan yield AS yang naik lebih tinggi. Harapan yang semakin mengecil terhadap pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan September memberikan tekanan penjualan pada logam kuning ini.

Spot Emas berada di bawah tekanan penjualan tengah sesi Amerika, menekan titik terendah intraday sebesar $2.334,34 per ons troy. Dolar AS mengumpulkan kekuatan jangka pendek pada awal hari, kehilangan keuntungan selama jam perdagangan Eropa. Setelah pembukaan Wall Street, namun, USD melanjutkan peningkatannya dengan momentum yang lebih berkelanjutan dan diperdagangkan naik secara tajam di seluruh papan FX.

Pasar sedang dalam mood yang kurang baik akibat komentar dari pejabat Federal Reserve (Fed), yang lebih menurunkan harapan untuk pemotongan suku bunga di tahun ini seiring tingkat inflasi yang terus tinggi. Antara lain, Presiden Bank Minneapolis Neel Kashkari mengatakan kebijakan moneter masih bersifat restriktif, sambil menambahkan bahwa pembuat kebijakan belum sepenuhnya menutup kemungkinan peningkatan suku bunga tambahan.

Akibatnya, peluang tidak ada perubahan suku bunga pada bulan September telah meningkat menjadi sekitar 53%, menurut CME FedWatch Tool.

Pada saat yang sama, permintaan yang berkurang untuk obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong kenaikan yield, menambah kekuatan jangka pendek Dolar AS. Obligasi 10 tahun menawarkan 4,61%, sementara 2 tahun menghasilkan 4,98%, yang tertinggi dalam sebulan dan mendekati ambang batas kritikal 5,0%.

Para investor menunggu rilis angka Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Jumat. Indikator inflasi favorit Fed ini diperkirakan akan menunjukkan tekanan harga inflasi tetap di atas target bank sentral pada bulan April - PT RIFAN

Sumber :  investing