Senin, 10 Juni 2024

PT Rifan - Emas Lemas, Kemarin Harga Rontok 3,5%, Seminggu Turun 1,5%

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia anjlok pada perdagangan kemarin. Rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) jadi biang keladinya.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.393,16/troy ons. Anjlok 3,5% dari hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 30 April atau lebih dari sebulan terakhir.

Sepanjang minggu ini, harga emas terpangkas 1,5% secara point-to-point. Harga sang logam mulia sudah terkoreksi selama 3 pekan beruntun.

Malam tadi waktu Indonesia, Departemen Ketenagakerjaan AS mengumumkan data penciptaan lapangan kerja (non-farm payroll). Pada Mei, perekonomian AS menciptakan 272.000 non-farm payroll. Jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di 185.000 dan bulan sebelumnya yang sebanyak 165.000.

Perkembangan ini menipiskan peluang penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Federal Reserve. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 45%. Ini menjadi yang terendah dalam seminggu terakhir.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil. Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Setelah terpuruk pekan ini, bagaimana proyeksi harga emas untuk minggu depan? Apakah akan terjadi koreksi selama 4 minggu beruntun atau justru bisa bangkit?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas terbenam di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 26,71. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 16,07. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Dengan koreksi yang sudah lumayan dalam, harga emas berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 2.300/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.309/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target support terdekat adalah US$ 2.283/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.279/troy ons - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

 

 

Jumat, 07 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik 2 Hari Beruntun, Ini Resepnya

RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Kenaikannya pun cukup tajam, hampir 1%.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.377/troy ons. Naik 0,93% dibandingkan hari sebelumnya.

Ini membuat harga emas naik 2 hari berturut-turut. Selama 2 hari tersebut, harga terangkat 2,16%.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 1,43% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 2,7%.

Kenaikan harga emas dipicu oleh pelemahan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,14% ke 104,11.

Dalam sepekan terakhir, indeks ini sudah terpangkas 0,64%. Selama sebulan ke belakang, koreksinya mencapai 1,25%.

Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Permintaan naik, harga pun mengikuti.

Data ketenagakerjaan menjadi pemberat bagi laju dolar AS. Kemarin, Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan, sektor swasta di Negeri Adikuasa menciptakan 152.000 lapangan kerja pada Mei. 

Ini menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir, dan juga di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan sebanyak 175.000.

Malam ini waktu Indonesia, Departemen Ketenagakerjaan AS akan melaporkan data penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Jika datanya kembali memburuk, maka terbuka peluang bagi bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September sudah mencapai 55,4%. Penurunan suku bunga tentu menjadi sentimen negatif bagi dolar AS, dan kabar gembira buat emas yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset).

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas bertahan di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,87. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI berada di 44,89. Masih menghuni zona jual (short) sehingga risiko tekanan menjadi terbuka.

Oleh karena itu, investor perlu berhati-hati karena risiko koreksi harga emas masih ada. Target support terdekat ada di US$ 2.362/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.347/troy ons boleh menjadi target berikutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.381/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.403/troy ons - RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Kamis, 06 Juni 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Berkilau Usai Data Gaji AS Di Bawah Perkiraan

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Rabu karena imbal hasil obligasi turun setelah data penggajian perusahaan swasta di Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan. Data soal gaji ini mendukung harga emas dunia karena menjadi penanda bahwa ekonomi AS butuh dukungan lebih.  

Analis memperkirakan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini sebagai bentuk salah satu dukungan untuk ekonomi AS.

harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 2.353,90 per ounce, setelah turun 1% di perdagangan sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,1% menjadi USD 2.374,10 per ounce.

Imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak 5 April setelah data menunjukkan gaji swasta AS pada Mei meningkat kurang dari perkiraan para analis dan ekonom.

Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, rendahnya jumlah tenaga kerja menambah kekhawatiran bahwa The Fed mungkin harus menurunkan suku bunganya sebelum akhir tahun, sehingga meningkatkan daya tarik emas.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

 

Rabu, 05 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Batangan Naik Seiring Pelemahan Ekonomi AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada hari Senin karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan. Pergerakan harga emas ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga akhir tahun ini, sehingga mengirim dolar dan imbal hasil obligasi turun.

Harga emas spot naik 0,9% menjadi USD 2.348,06 per ounce, setelah mencatat kenaikan 2% bulan lalu.

Harga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar USD 2.449,89 pada 20 Mei. Kontrak berjangka emas AS naik sekitar 1% menjadi USD 2.368,60 per ounce."Kami mengalami sedikit penurunan, kami lebih suka menyebutnya sebagai konsolidasi. Namun sekali lagi, bias positif yang mendasari benar-benar berasal dari ekspektasi kuat bahwa kami akan menuju pemotongan suku bunga pada suatu saat akhir tahun ini," kata David Meger, direktur investasi alternatif dan perdagangan di High Ridge Futures.

Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Mei, dan pengeluaran konstruksi AS turun secara tak terduga untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan April akibat penurunan aktivitas non-perumahan.

Dolar AS jatuh ke level terendah tiga minggu terhadap rivalnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS acuan jatuh ke level terendah dua minggu setelah data manufaktur yang lemah.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi AS telah stabil pada bulan April, menunjukkan rencana penurunan suku bunga bank sentral AS akhir tahun ini tetap utuh - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 04 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Dolar AS Senin Turun Terendah 3 Minggu Setelah Data Manufaktur Lebih Lemah Dari Perkiraan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS jatuh ke level terendah dalam tiga minggu pada hari Senin setelah data manufaktur AS lebih lemah dari perkiraan, menunjukkan bahwa Federal Reserve berada di jalur yang tepat untuk mulai memangkas suku bunga tahun ini.

Dolar AS jatuh ke level terendah dua minggu terhadap yen setelah data tersebut dan terakhir turun 0,6% pada 156,245.

Euro naik 0,3% menjadi $1,0879, mendorong indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang AS versus enam mata uang utama, turun 0,3% juga menjadi 104,24.

Indeks dolar AS sebelumnya turun ke level terendah tiga minggu di 104,22.

ISM AS menyatakan indeks manajer pembelian (PMI) untuk manufaktur turun menjadi 48,7 pada bulan Mei, dari 49,2 pada bulan April, juga turun dari level tertinggi dalam 18 bulan sebesar 50,3 yang terlihat pada bulan Maret.

Sektor manufaktur AS pada bulan Mei menyusut untuk kedelapan belas kalinya dalam sembilan belas bulan terakhir.

Penurunan ISM pada hari Senin terjadi menyusul melemahnya indeks PMI Chicago, Fed Dallas, indeks Fed Philadelphia, dan indeks manufaktur Empire State.

Belanja konstruksi AS juga turun secara tak terduga untuk bulan kedua berturut-turut di bulan April, turun sebesar 0,1% setelah penurunan 0,2% di bulan Maret, di tengah penurunan aktivitas non-perumahan.

Setelah data belanja ISM dan konstruksi, dana berjangka fed fund meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September menjadi sekitar 59,1%, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG, dibandingkan dengan sekitar 55% pada akhir Jumat. Itu sedikit di bawah 50% awal pekan lalu.

Dolar AS mencatat penurunan bulanan pertama tahun ini pada bulan Mei, terbebani oleh pergeseran ekspektasi mengenai kapan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga dan seberapa besar penurunan tersebut. Pasar berjangka sepenuhnya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga sebesar 25bps tahun ini.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah dengan penurunan data ISM Manufacturing PMI AS bulan Mei di bawah perkiraan pasar. Untuk selanjutnya indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,98-103,75. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 104,60-104,99 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Senin, 03 Juni 2024

PT Rifan - Emas Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi Rujukan Fed

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas diperdagangkan dalam area negatif pada Kamis pagi, dibebani oleh Dolar AS yang menguat kuat dan yield AS yang naik lebih tinggi. Harapan yang semakin mengecil terhadap pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan September memberikan tekanan penjualan pada logam kuning ini.

Spot Emas berada di bawah tekanan penjualan tengah sesi Amerika, menekan titik terendah intraday sebesar $2.334,34 per ons troy. Dolar AS mengumpulkan kekuatan jangka pendek pada awal hari, kehilangan keuntungan selama jam perdagangan Eropa. Setelah pembukaan Wall Street, namun, USD melanjutkan peningkatannya dengan momentum yang lebih berkelanjutan dan diperdagangkan naik secara tajam di seluruh papan FX.

Pasar sedang dalam mood yang kurang baik akibat komentar dari pejabat Federal Reserve (Fed), yang lebih menurunkan harapan untuk pemotongan suku bunga di tahun ini seiring tingkat inflasi yang terus tinggi. Antara lain, Presiden Bank Minneapolis Neel Kashkari mengatakan kebijakan moneter masih bersifat restriktif, sambil menambahkan bahwa pembuat kebijakan belum sepenuhnya menutup kemungkinan peningkatan suku bunga tambahan.

Akibatnya, peluang tidak ada perubahan suku bunga pada bulan September telah meningkat menjadi sekitar 53%, menurut CME FedWatch Tool.

Pada saat yang sama, permintaan yang berkurang untuk obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong kenaikan yield, menambah kekuatan jangka pendek Dolar AS. Obligasi 10 tahun menawarkan 4,61%, sementara 2 tahun menghasilkan 4,98%, yang tertinggi dalam sebulan dan mendekati ambang batas kritikal 5,0%.

Para investor menunggu rilis angka Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Jumat. Indikator inflasi favorit Fed ini diperkirakan akan menunjukkan tekanan harga inflasi tetap di atas target bank sentral pada bulan April - PT RIFAN

Sumber :  investing

 

Jumat, 31 Mei 2024

Rifan Financindo Berjangka - Emas Di Jalur Kenaikan Mingguan Kecil Jelang Data Inflasi AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas tampak bersiap untuk mencatatkan kenaikan mingguan kecil setelah sebuah laporan mengisyaratkan momentum yang melambat dalam ekonomi AS, menjelang data inflasi baru yang mungkin menawarkan petunjuk tentang jalur suku bunga Federal Reserve.

Hanya 24 jam sebelum rilis pengukur harga favorit Fed, angka-angka menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat pada kuartal pertama -” yang dapat memperkuat kasus pelonggaran moneter. Imbal hasil Treasury dua tahun turun dan pengukur kekuatan dolar turun setelah cetakan -” menawarkan dukungan untuk emas batangan karena tidak menghasilkan bunga dan dihargai dalam mata uang AS.

Logam kuning sebagian besar diperdagangkan dalam kisaran sempit minggu ini di tengah kurangnya petunjuk baru tentang bagaimana jalur inflasi. Pasar dengan penuh semangat menunggu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang akan dirilis Jumat malam -” dengan hasil yang diharapkan menunjukkan bahwa tekanan harga mereda pada bulan April. Itu akan mendukung kasus pemotongan suku bunga akhir tahun ini, yang biasanya positif untuk logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga emas batangan naik 14% tahun ini dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa minggu lalu, sebagian besar didorong oleh optimisme terhadap perubahan Fed ke pelonggaran moneter selama tahun 2024. Harga emas batangan juga didukung oleh pembelian aset safe haven ditengah konflik di Ukraina dan Timur Tengah, serta pembelian dari bank sentral dan konsumen Tiongkok.

Harga emas spot bergerak menuju kenaikan mingguan sebesar 0,4% pada hari Jumat (31/5), ketika harganya sedikit berubah pada $2.343,62 per ons pada pukul 8:20 pagi waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil setelah turun 0,2% pada hari Kamis. Harga perak dan platinum datar, sementara paladium sedikit lebih rendah - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
 
Sumber :  rfbnews