Kamis, 16 Mei 2024

Rifan Financindo - Emas Menang Lawan Amerika, Harganya Terbang 1%

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terbang meski inflasi produsen Amerika Serikat (AS) naik dan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) masih mengirim sinyal hawkish.

Harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 2357,97 pada perdagangan Selasa. Harganya melonjak 0,94% atau hampir 1%.

Kenaikan harga ini menjadi kabar baik setelah harga emas ambruk 1% pada hari sebelumnya.

Harga emas melandai pada hari ini. Pada perdagangan Rabu pukul 06.31 WIB harga emas ada di posisi US$ 2357,20 atau melemah 0,03%.

Harga emas naik kemarin meski inflasi harga produsen (PPI) AS lebih panas dan The Fed masih hawkish.

Inflasi harga grosir atau PPI secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 2,2% pada April 2024, dari 1,8% pada Maret 2024. Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi PPI mencapai 0,5% dari deflasi 0,1%.

Sementara itu,  Chairman The Fed Jerome Powell menyampaikan pidato pada acara Foreign Bankers' Association di Amsterdam, Belanda pada Selasa (14/5/2024).

Dalam pidatonya, Powell mengatakan bahwa inflasi AS melandai lebih lambat daripada yang dia perkirakan. Dengan alasan itu pula, The Fed kemungkinan besar akan memberlakukan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu yang lama atau higher for longer.

"Kami tidak memperkirakan ini akan mudah. Namun, inflasi melaju lebih tinggi dibandingkan yang kami perkirakan. Ini membuat kita harus bersabar dan membiarkan kebijakan yang terbatas bekerja," tutur Powell, dikutip dari CNBC International.

Kendati inflasi PPI dan The Fed masih hawkish, dolar AS dan imbal US Treasury justru melemah. Inilah yang menopang pergerakan emas.

Indeks dolar melemah ke 105,016 pada perdagangan kemarin dari 105,218 pada perdagangan sebelumnya. Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun melandai ke 4,44% dari 4,48% pada hari sebelumnya.

Dolar yang melemah membuat konversi pembelian lebih murah sehingga pembelian meningkat, Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melemahnya imbal hasil US Treasury membuat emas menarik.

Christian Borjon Valencia, analis dari FX Street, menjelaskan emas masih berpotensi menguat setelah melemah pada Senin.
"Titik resistance emas kini ada di US$ 2.378 per troy ons. Jika mampu melewati batas tersebut maka emas bisa menyentuh US$ 2.400 per troy ons," tutur Christian dikutip dari FX Street -
RIFAN FINANCINDO

Sumber :  cnbcindonesia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar