Kamis, 17 Oktober 2019

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Waktu Krusial Cuma 5 Menit, Ini Pertolongan Pertama untuk Henti Jantung


RIFAN FINANCINDO BERJANGKAHenti jantung umum dan sering terjadi. Henti jantung terjadi ketika jantung berhenti atau tidak bisa mengeluarkan nadi sehingga kehilangan fungsi jantung untuk memompa darah.

Saat terjadi henti jantung, pertolongan pertama harus segera diberikan pada korban. dr Dafsah Juzar, SpJP, dokter spesialis jantung sekaligus kepala staff medis emergency dan ICCU RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita mengatakan, jika henti jantung tidak segera dikompresi, suplai oksigen oleh darah ke otak akan terhenti. Dalam waktu dua menit saja, kondisi ini akan menimbulkan kerusakan otak.
"Lalu kalau jantung dan organ lain tidak dapat oksigen darah bersih, itu asam tubuh akan tinggi dan akan menyebabkan organ itu tidak bisa berfungsi. Rata-rata waktu krusial untuk beri pertolongan pertama itu 2 sampai 5 menit. Kalau lewat dari itu, biasanya jantung tidak bisa lagi kembali," tegas dr Dafsah.
Pemberian kompresi merupakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan. Kompresi ini berguna untuk mengambil alih fungsi jantung yang lagi berhenti, agar darah bisa tetap mengalir ke seluruh tubuh. Namun perlu diingat untuk mencari bantuan terlebih dahulu sebelum melakukan kompresi. Tetap memerlukan bantuan tim medis advance untuk keberhasilan pertolongan.
Dokter Dafsah memberikan beberapa tips langkah-langkah untuk melakukan pertolongan pertama pada korban henti jantung, sebagai berikut :
1. Pastikan korban dalam posisi lingkungan aman. Kalau ini terjadi tiba-tiba dan korban tidak mengalami trauma leher, segera baringkan di tempat yang rata.
2. Cari bantuan pertolongan medis untuk meningkatkan keberhasilan pertolongan.
3. Pastikan posisi kepala korban menengadah agar jalan napas ke paru-paru terbuka.
4. Pastikan memang tidak ada nadi, respon, dan napas pada korban. Segera lakukan bantuan kompresi awal. Lakukan kompresi pada bagian tengah tulang dada setinggi puting susu dengan kedalaman 5 sampai 6 sentimeter. Lakukan kompresi dengan kecepatan 100 kali per menit sampai korban sadar atau bantuan medis tiba.
Bagaimana cara memberikan kompresi dan apa saja yang harus diperhatikan? Artikel berikutnya akan menjelaskan hal itu.

sumber : health.detik.com

baca juga : 
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu 
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar