Jumat, 30 Desember 2022

Rifan Financindo Berjangka - EUR/USD Naik Setelah Keluar Data AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - EUR/USD berhasil mempertahankan keuntungannya dengan membaiknya sentimen pasar menjelang hari terakhir perdagangan pada tahun 2022. Pasangan matauang ini naik dan diperdagangkan di sekitar 1.0660 setelah keluar data makro ekonomi AS, Initial Jobless Claims mingguan AS.

Data dari AS menunjukkan ada sedikit kenaikan di dalam klaim pengangguran mingguan AS. Data ini mendorong naik EUR/USD. Sementara itu, pelonggaran restriksi atas Covid – 19 di Cina membuat orang cemas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data ekonomi Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 24 Desember yang naik ke 225.000. Angka ini 9000 di atas dari rekor minggu lalu, sekalipun masih sesuai dengan yang diperkirakan. Sementara itu, klaim yang berkelanjutan naik menjadi 1.7 juta, angka yang paling tinggi sejak bulan Februari. Kenaikan klaim pengangguran AS ini membebani dollar AS.

Pemerintah Cina melonggarkan kebijakan “zero tolerance” mereka dan lompatan kasus Covid – 19 di Cina membanjiri sistem Kesehatan di negara ini. Selain itu penerbangan dari Cina yang mendarat di Itali memicu reaksi dari negara – negara Barat, dengan sebagian negara sudah mengenakan tes Covid – 19 bagi mereka yang terbang ke Cina.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di 1.0600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0580 dan kemudian 1.0535. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0697 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0719 dan kemudian 1.0735 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 29 Desember 2022

Rifan Financindo - Bursa Berjangka Eropa Positif, Sentimen Konsumen Jerman Membaik

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa diperkirakan akan dibuka positif pada hari Rabu, pulih setelah pelemahan sesi sebelumnya usai sentimen konsumen meningkat di Jerman, ekonomi dominan zona euro.

Pukul 14.00 WIB, DAX futures Jerman menguat 0,7%, CAC 40 futures Prancis naik 0,4%, dan FTSE 100 futures di Inggris naik 0,4%.

Sentimen konsumen Jerman akan menunjukkan sedikit peningkatan pada bulan Januari, menurut indeks yang dirilis oleh lembaga GfK Rabu pagi setempat.

Indeks berada di -37,8, menunjukkan peningkatan kecil namun bertahap dari revisi -40,1 pada bulan sebelumnya, dan Oktober -42,8, angka terendah selama lebih dari satu dekade, saat langkah-langkah energi pemerintah membantu menstabilkan moral.

Ini menyusul data yang dirilis awal pekan ini yang menunjukkan moral bisnis Jerman naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember, dengan Lembaga Ifo mengindikasikan prospek ekonomi terbesar di Eropa membaik meskipun terjadi krisis energi dan inflasi tinggi.

"Bisnis Jerman memasuki musim liburan dengan harapan," tulis lembaga itu dalam rilis bersama laporannya pada hari Senin.

Hal ini membantu pasar ekuitas Eropa berusaha untuk mengakhiri tahun dengan lebih positif, di tengah harapan perlambatan ekonomi yang diperkirakan akan terjadi pada awal tahun 2023 mungkin tidak seburuk yang dikhawatirkan.

Saham-saham Eropa telah ditutup pada hari Selasa mayoritas turun tatkala investor telah dikejutkan oleh keputusan Bank of Japan untuk memperluas batas imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun, yang berpotensi menandakan akhir dari sikap moneter ultra-longgar terakhir di negara maju.

European Central Bank, bersama dengan orang-orang seperti Federal Reserve AS dan Bank of England, telah agresif memperketat kebijakan moneter saat berusaha untuk mengekang inflasi di level tertinggi 40 tahun.

Di tempat lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan mengunjungi Kongres AS pada hari Rabu kala negaranya terus menderita akibat agresi Rusia.

Harga minyak naik pada hari Rabu, didorong oleh penurunan cadangan minyak AS yang lebih besar dari perkiraan di tengah gangguan pasokan yang disebabkan oleh penutupan sementara jalur pipa Keystone.

Stok minyak turun lebih 3 juta barel dalam seminggu hingga 16 Desember, menurut data dari badan industri American Petroleum Institute.

Badan Informasi Energi akan merilis angka persediaan resmi nanti di sesi ini.

Pada pukul 14.00 WIB, minyak WTI naik 0,2% ke $76,39 per barel, dan kontrak Brent naik 0,3% di $80,22.

Saat harga minyak telah meningkat dalam beberapa sesi terakhir, tapi masih mengalami kerugian besar selama beberapa bulan terakhir tatkala kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi menimbulkan kekhawatiran atas potensi resesi pada tahun 2023.

Selain itu, emas berjangka turun 0,1% di $1.824,25/oz, dan EUR/USD turun 0,1% ke 1,0613 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 28 Desember 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Selasa Bergerak Naik Terdukung Pelemahan Dolar AS Dan Kebijakan Karantina China

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak naik di atas ambang psikologis utama $1.800 pada hari Selasa, terdukung pelemahan dolar AS dan keputusan China untuk lebih melonggarkan pembatasan COVID-19.

Harga Emas spot naik 0,7% menjadi $1.809,55 per ons.
Harga Emas berjangka naik 0,8% menjadi $1.818,30.

Indeks dolar tergelincir 0,3% terhadap para pesaingnya karena sentimen risiko membaik di tengah berita China melonggarkan aturan karantina.

China mengatakan pada hari Senin bahwa pelancong yang masuk tidak lagi harus dikarantina mulai 8 Januari, dalam langkah besar menuju pelonggaran pembatasan di perbatasannya, yang sebagian besar telah ditutup sejak 2020.

Dolar yang lebih lemah juga membuat emas batangan berdenominasi dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Emas telah naik hampir $200 setelah jatuh ke level terendah lebih dari dua tahun pada akhir September, karena ekspektasi tentang kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve AS meredupkan daya pikat dolar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mendapat dukungan sentimen positif yaitu pelemahan dolar AS dan kebijakan pelonggaran karantina covid di China - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 27 Desember 2022

PT Rifan Financindo - Emas Stabil Cenderung Positif

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak tipis pada hari Senin kala pasar mencerna kesibukan sinyal bank sentral hawkish dan meningkatnya risiko resesi, sementara harapan pembukaan kembali ekonomi China membantu harga tembaga memulihkan kerugian baru ini.

Prospek jangka pendek untuk pasar logam tetap membosankan, terutama usai bank sentral utama termasuk Federal Reserve dan European Central Bank (ECB) mengisyaratkan bahwa suku bunga akan naik lebih jauh.

Pasar logam tertekan oleh kenaikan suku bunga tahun ini, yang menaikkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan - terutama emas dan logam mulia lainnya.

Meski prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Fed memang menguntungkan harga emas dalam beberapa pekan terakhir, emas masih diperdagangkan turun 1% untuk tahun ini. Emas juga jauh di bawah tingkat puncak yang dicapai selama awal invasi Rusia ke Ukraina, setelah sebagian besar melepaskan status safe haven-nya ke dolar.

Hal ini juga membuat logam kuning sedikit menguat dalam menghadapi potensi resesi AS. Investor semakin waspada terhadap inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga yang memicu resesi pada tahun 2023.

Harga emas spot flat di sekitar $1.793,55/oz, dan emas berjangka naik 0,2% ke $1.802,90/oz pukul 08.00 WIB.

Harga emas diperkirakan akan mengalami sedikit aksi perdagangan untuk sisa tahun ini, di mana libur pasar dan kurangnya isyarat membuat volume rendah dalam beberapa minggu mendatang.

Logam mulia lainnya naik pada hari Senin tatkala dolar beranjak turun. Platinum naik 0,7% dan perak naik 0,6%. Kedua logam tersebut juga diperdagangkan sedikit naik untuk tahun ini.

Lainnya, nikel naik 0,55% hingga Sabtu lalu, timah turun 0,28% di ICE London pada penutupan Jumat, dan tembaga naik 0,13% pukul 14.13 WIB.

Di antara logam industri, harga tembaga melonjak pada hari Senin, pulih dari kerugian tajam minggu lalu saat pasar berspekulasi pada pengetatan pasokan dan peningkatan permintaan di China memasuki tahun 2023.

Tembaga melonjak hampir 1% di $3,8063/oz.

Logam merah didorong oleh harapan baru bahwa negara importir utama China akan mengalami pemulihan ekonomi pada tahun 2023, karena mengurangi kebijakan nol-COVID yang ketat.

Tetapi dalam waktu dekat, pasar diperkirakan akan mendapat peningkatan volatilitas pasalnya pelonggaran pembatasan COVID juga meningkatkan infeksi di negara tersebut.

Namun, data perdagangan baru ini menunjukkan bahwa impor tembaga China tumbuh stabil tahun ini, kala produsen lokal menggunakan kelemahan harga baru-baru ini sebagai peluang pembelian - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 19 Desember 2022

PT Rifan - Bursa Futures Eropa Turun Tipis Jelang Keputusan Fed

PT RIFAN BANDUNG  - Bursa saham Eropa diperkirakan akan dibuka sedikit turun pada hari Rabu dan para investor bersiap mengambil posisi jelang keputusan suku bunga terakhir Federal Reserve AS tahun ini.

Pukul 14.00 WIB, DAX futures Jerman turun 0,1%, CAC 40 futures Perancis melemah 0,2% dan kontrak FTSE 100 futures di Inggris turun 0,1%. Di Indonesia, IHSG turun tipis 0,13% WIB dan rupiah naik 0,4% di 15.592,5 per dolar AS.

Investor menerima beberapa berita positif pada hari Selasa dari laporan harga konsumen AS terbaru menunjukkan tren inflasi melambat, tetapi kenaikan besar di Wall Street dengan cepat mengalami penjualan di tengah kehati-hatian menjelang akhir dari dua hari rapat penetapan kebijakan Fed, mendorong indeks S&P 500 naik hanya 0,7% pada penutupan.

Meski perlambatan kenaikan harga menentukan langkah penurunan laju kenaikan suku bunga - kenaikan 50 basis poin diharapkan terjadi Rabu nanti setelah empat kenaikan 75 bps berturut-turut - ada kekhawatiran bahwa ini akan diterjemahkan ke dalam suku bunga yang tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Hal ini menjadikan fokus tertuju pernyataan Ketua Fed Jerome Powell dan pada proyeksi "dot plot" untuk kemana suku bunga kemungkinan akan menuju dalam beberapa bulan ke depan.

Kembali ke Eropa, bank sentral utama kawasan ini, yaitu European Central Bank dan Bank of England, akan menerbitkan keputusan suku bunga terbarunya pada hari Kamis, dan kenaikan suku bunga 50 basis poin diharapkan datang dari keduanya.

Menjelang ini, harga konsumen Inggris naik 0,4% pada bulan November, menghasilkan kenaikan tahunan sebesar 10,7%, sedikit turun dari 11,1% pada bulan sebelumnya tetapi masih menekan Bank of England untuk terus memperketat kebijakan moneter.

Data produksi industri zona euro untuk bulan Oktober akan dirilis nanti di sesi ini, dan diperkirakan akan menunjukkan penurunan 1,5% pada bulan tersebut saat wilayah tersebut menderita akibat melonjaknya harga energi.

Dalam berita perusahaan, perusahaan ritel fashion Inditex (BME:ITX) dan perusahaan pariwisata Tui (ETR:TUIGn) akan menjadi sorotan. Keduanya akan merilis pendapatan kuartalan.

Harga minyak turun pada hari Rabu usai reli baru ini terhenti setelah data industri menunjukkan peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak AS, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap permintaan dari negara konsumen terbesar di dunia itu.

Data dari American Petroleum Institute mengindikasikan stok minyak mentah AS naik 7,8 juta barel pekan lalu, dan ini merupakan kejutan karena masalah jalur pipa Keystone diperkirakan akan menghasilkan penurunan cadangan signifikan.

Data resmi dari Badan Informasi Energi AS akan terbit nanti di sesi ini.

Pukul 14.00 WIB, minyak WTI AS turun 0,3% di $75,16 per barel, dan kontrak Brent turun 0,3% di $80,46 per barel.

Kedua tolok ukur tersebut telah menguat tajam selama tiga sesi terakhir dari kombinasi kekhawatiran pasokan dan ekspektasi permintaan China akan membaik karena dicabutnya pembatasan COVID.

Selain itu, emas berjangka turun 0,2% ke $1.822,25/oz, sementara EUR/USD naik 0,1% ke 1,0637. Selanjutnya, USD/JPY turun 0,23%, GBP/JPY turun 0,02%, GBPUSD naik 0,21%, EURUSD naik 0,12%, dan AUD/USD naik 0,23%. Kripto bitcoin naik 3,9% pukul 15.51 WIB BTC/USD dan ethereum naik 4,48% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD naik 6,12%.

Komoditas lain, nikel turun 0,05% pukul 15.42 WIB, timah naik 2,9% di ICE London pada penutupan Selasa, dan tembaga naik 1,02% pukul 15.47 WIB. Adapun, karet naik 0,15% pada Selasa di Singapura, batubara Newcastle ICE London stabil di 405,00, kakao AS naik 0,92% pada dini hari. Serta, kopi robusta di London berada di 1.871,00 dan gas alam jatuh 4,79% pukul 15.49 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Rabu, 14 Desember 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Wall Street Melonjak Malam Ini, Inflasi AS Turun Redam Kegelisahan Fed Rate

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham AS melonjak untuk memulai perdagangan hari Selasa setelah laporan indeks harga konsumen bulan November menunjukkan inflasi melambat lebih besar dari yang diperkirakan.

Pukul 21.37 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 528 poin atau sebesar 1,6%, S&P 500 melonjak 2,4% dan NASDAQ Composite melesat 3,3%.

Laju inflasi yang lebih lambat menambah harapan Federal Reserve juga dapat mengurangi kenaikan suku bunga. Bank sentral bertemu hari ini dan besok serta akan mengumumkan keputusannya soal kenaikan suku bunga berikutnya pada dini hari WIB.

Turunnya harga bensin membantu meredam inflasi bulan lalu, seperti halnya harga mobil bekas, yang telah menjadi fenomena yang dipicu pandemi hingga saat ini.

Laporan tersebut menunjukkan IHK naik 7,1% untuk tahun yang berakhir pada bulan November, sementara tingkat IHK inti tidak termasuk bahan bakar dan makanan naik 6,0%. Analis memperkirakan kenaikan 7,3% di batas atas dan naik 6,1% pada tingkat inti dari tahun lalu.

Banyak yang sekarang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps, yang akan lebih kecil dari kenaikan 75 bps yang telah diterapkan dalam empat rapat terakhirnya.

Data inflasi konsumen muncul setelah angka harga produsen tinggi. Para investor khawatir bahwa langkah Fed untuk menjinakkan inflasi akan melampaui batas dan membuat ekonomi mengalami resesi.

Saham Moderna Inc (NASDAQ:MRNA) melonjak 16% setelah hasil positif dari obat yang dikembangkan untuk mengobati kanker kulit. Saham Oracle Corporation (NYSE:ORCL) naik 4,5% usai melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dari bisnis komputasi awan yang terus tumbuh.

Minyak WTI naik 1,8% di $74,53 per barel, dan minyak Brent naik 2% di $79,57 per barel. Emas berjangka juga naik 2% ke $1828 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 13 Desember 2022

PT Rifan Financindo - Bursa Berjangka Eropa Naik Data Inflasi AS Jadi Fokus Malam Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa diperkirakan akan naik lagi pada pembukaan hari Selasa, dan investor berkonsentrasi pada rilis data inflasi AS nanti di sesi ini serta apa artinya bagi ekspektasi suku bunga.

Pukul 14.00 WIB, DAX futures Jerman naik 0,2%, CAC 40 futures di Perancis naik 0,4% dan FTSE 100 futures di Inggris naik 0,2%. Di Indonesia, IHSG naik 0,94% pukul 13.35 WIB dan rupiah turun 0,25% di 15.664,0 per dolar AS.

Bursa saham global mayoritas bergerak dalam kisaran ketat sebelum pengumuman indeks harga konsumen AS untuk bulan November, yang diperkirakan akan menunjukkan moderasi tingkat tahunan, menjadi 7,3% dari 7,7% pada bulan sebelumnya, sedangkan inflasi inti tetap stabil sebesar 0,3% bulan ke bulan.

Investor umumnya tetap sangat waspada tentang risiko kenaikan lanjutan dalam biaya pinjaman yang merugikan ekonomi, dan tanda-tanda inflasi tinggi yang tersisa dapat menghambat Federal Reserve mulai mengurangi kenaikan suku bunga agresifnya ketika mengakhiri rapat penetapan kebijakan terbaru pada hari Rabu.

Kembali ke Eropa, jumlah klaim di Inggris meningkat 30.500 pada bulan November, sementara tingkat pengangguran Oktober naik menjadi 3,7%, dari 3,6% pada bulan sebelumnya, pasalnya pasar tenaga kerja negara itu mulai merasakan dampak dari perlambatan belanja konsumen.

Pembacaan akhir dari angka utama tahunan IHK Jerman mencapai 10,0% untuk bulan November, turun dari 10,4% pada bulan sebelumnya.

Investor juga akan fokus survei Sentimen ekonomi ZEW Jerman, yang diperkirakan akan menunjukkan sedikit peningkatan kepercayaan pada ekonomi terbesar zona euro itu, menjelang rapat European Central Bank hari Kamis.

Dalam berita perusahaan, National Grid (LON:NG) akan menjadi sorotan setelah dilaporkan membatalkan pemberitahuan siaga untuk dua unit pemasok listrik bertenaga batubara pada Senin malam setempat, dibantu oleh produksi nuklir dan angin yang tinggi, setelah sebelumnya pada hari itu meminta bantuan karena hawa dingin menerpa Inggris.

Harga minyak telah memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas pengetatan pasokan karena pipa Keystone antara AS dan Kanada tetap ditutup.

Keystone tetap ditutup sejak terjadi kebocoran besar di negara bagian Kansas, AS, yang dilaporkan pada 7 Desember, menghentikan pasokan sekitar 620.000 barel per hari minyak mentah Kanada memasuki Amerika Serikat, negara konsumen terbesar di dunia.

Penutupan pipa ini kemungkinan akan tercermin dalam angka terbaru persediaan minyak AS, dan data terbaru juga datang dari badan industri American Petroleum Institute yang akan dirilis Selasa malam setempat menjelang data resmi dari Badan Informasi Energi pada hari Rabu.

Komentar dari duta besar China untuk AS pada Senin malam soal negaranya akan terus melonggarkan langkah-langkah COVID-19 yang ketat juga telah membantu sentimen.

Pukul 14.00 WIB, minyak WTI naik 1,4% ke $74,16 per barel, dan kontrak Brent naik 1,5% di $79,15 per barel. Kedua tolok ukur tersebut ditutup naik lebih dari 2% pada sesi sebelumnya. Selanjutnya, karet turun 2,08% pada Senin di Singapura, batubara Newcastle ICE London mencapai 401,00 hingga Senin, kakao AS di 2.504,00 pada dini hari. Serta, kopi robusta di London berada di 1.880,00 dan gas alam naik 3,66% pukul 13.50 WIB.

Selain itu, emas berjangka naik 0,3% ke $1.796,50/oz, sedangkan EUR/USD naik tipis 0,1% ke 1,0550. Adapun komoditas nikel naik 1,67% hingga dini hari tadi, timah turun 1,36% di ICE London pada penutupan Jumat, dan tembaga naik 0,55% pukul 13.47 WIB.

Kabar mata uang siang ini, USD/JPY turun 0,03%, GBP/JPY naik 0,07%, GBPUSD naik 0,09%, EURUSD naik 0,13%, dan AUD/USD naik 0,30% pukul 13.53 WIB. Lanjut kripto bitcoin naik 1,17% BTC/USD dan ethereum naik 1,63% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD naik tipis 0,05% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 12 Desember 2022

PT Rifan - Tinjauan Harga Emas Pekan Ini

 

PT RIFAN BANDUNG - Kontrak acuan emas berjangka Februari berakhir di $1.809,40 per ons setelah menyelesaikan sesi resmi Jumat di $1.810,70 di COMEX New York, naik 9.20, atau 0,5%. Namun untuk minggu lalu, kontrak ini hampir datar, naik hanya $1,10.

Namun, harga emas spot, yang lebih dipantau daripada kontrak berjangka oleh beberapa trader, berada sedikit di bawah angka $1.800 - di $1.797,26, naik $8,19 atau 0,5% untuk hari Jumat. Untuk minggu lalu, hampir datar, seperti emas berjangka, turun 56 sen.

Buyer emas tampaknya bertekad untuk menyelesaikan tahun ini di $1.800/oz atau lebih. Laporan Indeks Harga Konsumen, atau IHK, untuk bulan November pada hari Selasa kemungkinan akan menentukan apakah hal itu mungkin.

Data IHK yang jauh lebih rendah dari 7,7% yang dilaporkan untuk tahun ini hingga Oktober kemungkinan akan membantu The Fed bertindak kurang hawkish dengan keputusan kenaikan suku bunga pada 14 Desember, yang akan dirilis sehari setelah data inflasi. Itu bisa memperpanjang reli emas ke wilayah $1.850.

Tetapi angka IHK baru sebesar 8% atau di sekitar tingkat itu untuk tahun ini kemungkinan besar akan menunjukkan kepada Fed bahwa mereka perlu terus bersikap keras dengan kenaikan suku bunga pada tahun 2023 karena inflasi hampir tidak mengikuti jalurnya. Itu bisa menimbulkan masalah bagi harapan buyer emas untuk menjaga logam kuning ke target $1.800 ke atas.

IHK tumbuh 9,1% pada tahun ini hingga Juni, mencapai level tertinggi 40 tahun. Sementara itu, target inflasi The Fed hanya 2% per tahun.

Dalam upayanya untuk mengendalikan lonjakan harga, bank sentral telah menambahkan 375 basis poin ke suku bunga sejak Maret melalui enam kenaikan suku bunga. Sebelumnya, suku bunga mencapai puncaknya hanya 25 basis poin, karena Fed memangkasnya hingga hampir nol setelah wabah COVID-19 global pada tahun 2020.

The Fed, yang mengeksekusi empat kenaikan suku bunga jumbo berturut-turut sebesar 75 basis poin dari Juni hingga November, tengah mempertimbangkan kenaikan 50 basis poin yang lebih moderat bulan Desember ini.

Prospek Teknikal Emas: Harga Spot

Emas tampaknya bertahan di harga $1.800 meskipun ada beberapa pergerakan sideways, kata Dixit dari SKCharting.

Ini jelas dari percobaan kedua yang telah dilakukan di SMA 100 minggu di $1.800 selama minggu yang baru saja berakhir," ungkap Dixit, yang mengikuti tren harga emas spot.

Rebound terbaru didorong oleh support strategis di retracement Fibonacci 38,2% yang berasal dari koreksi $2.070-$1.614.

"Selain itu, buyer tidak melewatkan kesempatan untuk koreksi," kata Dixit. "Ini terlihat jelas dari cara buyer value telah membeli saat terjadi penurunan ketika harga turun ke level $1.765."

Selain itu, EMA 5 minggu di $1.767 mencoba melewati ke EMA 50 Minggu di $1.772 dari bawah, menggindikasikan support teknikal dan strategis untuk kenaikan lebih lanjut.

Resisten dan target utama berikutnya berada di $1.742 sementara support utama diindikasikan di $1.765, jika gagal, momentum jangka pendek berubah menjadi bearish, mendorong emas menuju $1.750 dan kemudian $1.730."

Penembusan di bawah $1.722, atau level Fibonacci 23,6%, akan membatalkan rebound saat ini - PT RIFAN

Sumber : investing,com

Jumat, 09 Desember 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Bergerak Di Bawah $1.800, Potensi Resesi Dorong Permintaan Safe Haven

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas masih di bawah level kunci pada hari Kamis, tetapi bernasib agak lebih baik daripada pasar logam yang lebih luas akibat meningkatnya kekhawatiran resesi global mendorong beberapa pembelian safe haven ke dalam logam kuning.

Harga emas naik pada hari Rabu di tengah bertambahnya jumlah peringatan bahwa kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi akan menyebabkan resesi AS pada tahun 2023. Inversi kurva imbal hasil AS juga dianggap oleh beberapa pelaku pasar sebagai indikator resesi yang akan datang.

Tetapi meski emas mayoritas telah kehilangan status safe haven-nya tahun ini, spekulasi bahwa dolar telah mencapai puncaknya tahun ini membebani greenback dengan mendorong arus modal baru ini ke logam kuning.

Emas spot turun 0,13% di $1.783,84/oz, dan emas berjangka turun 0,13% di $1.795,65/oz pukul 10.56 WIB. Kedua instrumen tersebut masing-masing naik hampir 1% pada hari Rabu, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas resesi AS.

Fokus minggu ini yakni data inflasi produsen AS untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mengukur jalur tekanan harga di negara tersebut.

Saat inflasi menurun pada bulan Oktober, tapi ini masih tetap jauh di atas kisaran target Federal Reserve. Tanda-tanda kekuatan dalam belanja konsumen dan pasar tenaga kerja juga meningkatkan kekhawatiran atas inflasi yang tetap lebih ketat dari yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.

Skenario seperti itu kemungkinan akan mengundang langkah yang lebih agresif oleh Fed. Kendati bank sentral ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan margin yang lebih kecil minggu depan, bank sentral telah mengingatkan bahwa suku bunga AS dapat mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan dalam menghadapi inflasi tinggi.

Kenaikan suku bunga AS sangat membebani harga emas tahun ini, dan prospek hawkish dari Fed kemungkinan akan semakin menekan logam kuning.

Di antara logam industri, harga tembaga flat pada hari Kamis setelah dua hari berturut-turut naik, dalam optimisme atas pembukaan kembali ekonomi di China.

Harga tembaga stabil di sekitar $3,8448 setelah naik hampir 1% dalam dua sesi terakhir. Sementara, nikel naik 5,28% hingga dini hari, timah naik 1,51% di ICE London pada penutupan Selasa, dan tembaga turun 0,02% pukul 11.44 WIB.

China mengumumkan pelonggaran lanjutan dari pembatasan anti-COVID minggu ini, mendorong harapan pemulihan ekonomi akhirnya datang bagi negara importir tembaga terbesar di dunia.

Tetapi negara ini masih kesulitan menghadapi peningkatan kasus infeksi harian yang mencapai rekor tertinggi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia juga berpotensi menggerus permintaan tembaga dalam waktu dekat, sehingga menjaga harga tetap lemah.

Selain itu karet turun 0,15% di Singapura, batubara Newcastle ICE London mencapai 405,00 hingga Rabu, kakao AS naik 0,68% pada dini hari. Lanjut, kopi robusta di London berada di 1.921,00 dan gas alam naik 1,15% pukul 11.47 WIB.

Dari mata uang, USD/JPY naik 0,36%, GBP/JPY naik 0,25%, GBPUSD turun 0,11%, EURUSD turun 0,03%, dan AUD/USD turun 0,13%. Di Indonesia, IHSG melemah 0,97% pada penutupan sesi I dan rupiah sedikit naik 0,03% di 15.630,0 per dolar AS.

Kripto bitcoin turun 1,31% pukul 11.49 WIB BTC/USD dan ethereum turun 2,7% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD turun 3,84% - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 06 Desember 2022

PT Rifan Financindo - Bursa Eropa Mayoritas Turun, PMI Zona Euro Jadi Fokus

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa mayoritas turun pada Senin petang sebelum rilis data aktivitas utama, dengan kunci kehati-hatian bahkan ketika banyak kota di China melonggarkan pembatasan mobilitas.

Pukul 15.50 WIB, Indeks DAX di Jerman turun 0,3%, CAC 40 Prancis turun 0,2%, dan FTSE 100 di Inggris naik 0,1%.

Ekuitas Eropa telah memulai minggu ini dengan melemah, di mana investor fokus rilis data PMI akhir November untuk wilayah tersebut, yang kemungkinan akan menunjukkan zona euro menuju resesi saat tahun ini berakhir.

Data PMI jasa Spanyol dan Italia keduanya diumumkan di atas ekspektasi, tetapi data Zona Euro keseluruhan masih diperkirakan akan menunjukkan kontraksi pada bulan November.

Penjualan ritel Zona Euro untuk bulan Oktober juga akan terbit, dan diperkirakan akan turun 1,7% pada bulan tersebut di mana pengeluaran diskresioner sangat terpukul oleh tingginya inflasi.

Terlepas dari tanda-tanda ekonomi Eropa dalam perselisihan ini, European Central Bank (ECB) masih diperkirakan akan menaikkan suku bunga dalam rapat kebijakan terakhirnya tahun ini pada 15 Desember dengan inflasi berjalan jauh di atas target 2%.

Presiden ECB Christine Lagarde akan tampil di depan minggu ini sebelum dimulainya masa tenang ECB, dan investor akan melihat apakah ia mengisyaratkan kenaikan suku bunga 50 basis poin, setelah data minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi zona euro turun lebih dari yang diharapkan pada bulan November.

Kehati-hatian ini bisa berarti pasar Eropa kemungkinan tidak mengikuti tren positif yang ada di Asia setelah sejumlah kota di China bergabung dengan pusat ekonomi penting Shanghai dan Beijing dalam melonggarkan beberapa mobilitas dan langkah-langkah pengujian virus.

Di sektor korporasi, saham Credit Suisse (SIX:CSGN) naik 1,9% setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman tengah mempertimbangkan investasi sekitar $500 juta untuk mendukung bank investasi asal Swiss itu.

Saham Vodafone (LON:VOD) naik 1,9%. Perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Inggris ini tampaknya akan mengumumkan bahwa Kepala Eksekutif Nick Read akan mengundurkan diri pada akhir tahun.

Harga minyak naik pada hari Senin di tengah optimisme pelonggaran luas pembatasan COVID China sementara OPEC+ mempertahankan target produksinya selama akhir pekan.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, yang dikenal sebagai OPEC+, memutuskan untuk tetap berpegang pada rencana Oktober untuk memangkas produksi sebanyak 2 juta barel per hari mulai November, menunggu untuk melihat dampak larangan impor Uni Eropa dan batas harga G7 senilai $60 per barel pada minyak Rusia yang dikirim melalui laut, yang mulai berlaku Senin.

Pukul 18.50 WIB, minyak WTI naik 1,3% ke $81,03 per barel, sementara kontrak Brent naik 1,3% di $86,71.

Selain itu, emas berjangka naik 0,1% ke $1.810,90/oz, sedangkan EUR/USD naik 0,1% di 1,0552 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 05 Desember 2022

PT Rifan - Bursa Futures Eropa Turun, Data Payroll AS Picu Kewaspadaan Investor

 

PT RIFAN BANDUNG - Bursa saham Eropa diperkirakan sebagian besar akan dibuka sedikit turun pada hari Jumat dan investor tetap hati-hati menunggu rilis data pekerjaan bulanan utama AS yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve ke depan.

Pukul 14.00 WIB, kontrak DAX futures di Jerman diperdagangkan flat, CAC 40 futures Perancis turun 0,3% dan FTSE 100 futures di Inggris turun 0,1%.

Pasar ekuitas telah diuntungkan minggu ini dari komentar oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyiratkan bahwa bank sentral AS tengah mempertimbangkan untuk memperlambat laju kenaikan suku bunganya dalam rapat penetapan kebijakan terakhirnya bulan ini.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada empat rapat terakhirnya, tetapi pasar sekarang memperkirakan pemotongan yang lebih kecil sebesar 50 basis poin pada 14 Desember.

Selain itu, inflasi tetap pada tingkat yang sangat tinggi dan data pada hari Kamis menunjukkan Indeks inflasi PCE - pengukur inflasi favorit Federal Reserve - masih jauh di atas kisaran target bank sentral pada bulan Oktober.

Faktor berikutnya yang dapat mempengaruhi pemikiran Fed datang Jumat nanti dari laporan pekerjaan AS. Ekonom memperkirakan sekitar 200.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan November, yang akan mengindikasikan perlambatan dalam penciptaan lapangan kerja dari 261.000 bulan sebelumnya.

Kembali di Eropa, inflasi di zona euro turun lebih besar dari yang diperkirakan pada bulan November, tetapi tetap mendekati level rekor pada 10% secara tahunan.

Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengingatkan pada hari Jumat bahwa beberapa kebijakan fiskal pemerintah Eropa dapat menyebabkan kelebihan permintaan, mendorong bank sentral harus memperketat kebijakan moneter lebih dari yang seharusnya diperlukan.

Data ekonomi di Eropa hari Jumat hadir yakni data perdagangan Jerman dan harga produsen zona euro untuk bulan yang sama.

Di sektor korporasi, Credit Suisse (SIX:CSGN) kemungkinan akan tetap menjadi sorotan pada hari Jumat pasalnya arus keluar dana klien yang berlanjut di bank Swiss itu dapat memicu spekulasi pengambilalihan dan dapat mengarah pada penjualan parsial unit cabang domestiknya, menurut analis di bank investasi yang berpengaruh JPMorgan.

Harga minyak diperdagangkan sebagian besar datar pada hari Jumat tetapi akan membukukan kenaikan mingguan di tengah harapan China akan melonggarkan lebih lanjut pembatasan COVID-nya, meningkatkan aktivitas ekonomi dan dengan demikian permintaan energi di negara importir minyak mentah terbesar di dunia.

Beijing mengumumkan akan mengizinkan beberapa orang yang terinfeksi untuk mengisolasi diri di rumah di ibu kota negara, sikap yang lebih lunak terhadap aturan COVID yang ketat di negara itu, meningkatkan harapan pelonggaran protokol karantina yang lebih luas dalam beberapa hari mendatang setelah terjadi periode kerusuhan sipil.

Di tempat lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, bertemu secara virtual pada hari Minggu untuk memutuskan tingkat produksi di masa depan, sementara pemerintah Uni Eropa masih membahas tingkat di mana akan membatasi harga minyak seaborne Rusia.

Pukul 14.00 WIB, minyak WTI turun 0,1% di $81,12 per barel, dan kontrak Brent naik 0,1% di $86,92 per barel.

Kedua tolok ukur ada dalam jalur kenaikan mingguan pertamanya setelah tiga minggu berturut-turut mengalami penurunan.

Selain itu, harga emas berjangka turun 0,1% ke $1.813,85/oz, sementara EUR/USD naik tipis 0,1% ke 1,0527 - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Kamis, 01 Desember 2022

Rifan Financindo - Emas Naik Karena Faktor Di Luar Pasar Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik dalam perdagangan sesi AS hari Rabu. Hal kunci di luar pasar emas mendorong kenaikan harga emas pada pertengahan minggu di bulan perdagangan terakhir dalam tahun ini yaitu naiknya harga minyak mentah dan melemahnya dollar AS. Harga emas sempat naik mencapai $1,774.80, sebelum akhirnyat terkoreksi turun ke $1,754.10 karena munculnya laporan GDP Q3 AS perkiraan yang kedua yang menunjukkan bahwa GDP AS naik 2.9%, lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperkirakan pasar kenaikan sebesar 2.7%. Angka GDP Q3 AS ini datang setelah dua kali angka GDP yang negatip yakni – 1.6% di Q1 dan – 0.6% di Q2.

Munculnya laporan GDP AS Q3 ini membuat dollar AS berbalik dari penurunannya. Dolar AS menguat 0.12% ke 106.890, menyebabkan harga emas turun dari ketinggian harian di $1,774, meskipun masih naik secara basis harian.

Perkiraan kedua GDP Q3 AS ini terutama merefleksikan revisi naik terhadap belanja konsumen dan investasi tetap nonresidensial yang sebagian dikurangi oleh revisi turun dari investasi inventori swasta.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $4.30 ke $1,754.10 per troy ons. Perak berjangka Nymex bulan Maret naik $0.33 ke $21.45 per ons.

Prosesor payrolls swasta ADP mengatakan bahwa 127.000 pekerjaan diciptakan pada bulan November. Angka ini meleset secara signifikan dari perkiraan para ekonom yang memperkirakan 196.000 pekerjaan diciptakan.

Pasar saham global bervariasi mengarah menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Setelah kekosongan pada hari Selasa, pada hari Rabu, demonstrasi publik kembali meningkat di Cina. Sementara otoritas Cina menurunkan pasukan keamanan kelas berat di kota – kota utama Cina. Protes ini telah memicu pejabat Cina untuk sedikit melonggarkan restriksi mereka yang ketat atas Covid.

Inflasi zona Euro turun di bulan November untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2021 dengan Consumer Price Index (CPI) zona Euro hanya naik 10% YoY dibandingkan dengan angka bulan Oktober naik 10.6%.

Hal kunci di luar pasar emas adalah sempat melemahnya dollar AS sebelum akhirnya menguat karena munculnya laporan GDP Q3 AS yang mengatasi dari yang diperkirakan dan naiknya harga minyak mentah ke $80.25 per barel setelah sebelumnya sempat turun ke kerendahan 11 bulan pada hari Senin.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $1,740 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,725 dan kemudian $1,700.

Resistance” terdekat menunggu di $1,770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,791 dan kemudian $1,806 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 30 November 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - EUR/USD Berhasil Naik karena Sentimen Positip & Melemahnya USD

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - EUR/USD berhasil rebound setelah sempat jatuh ke arah 1.0300 pada awal jam perdagangan hari Selasa dan bergerak positip ke arah 1.0350 dan diperdagangkan di sekitar 1.0344.  Data ekonomi yang keluar dari AS menunjukkan bahwa Consumer Confidence AS melemah di bulan November, membatasi kenaikan dalam dollar AS dan membantu pasangan mata uang EUR/USD mendapatkan dukungan.

Indeks Consumer Confidence AS jatuh ke 100.2 pada bulan November, turun dari angka bulan Oktober di 102.5. Sementara para ekonom memperkirakan angkanya 100.0.

Sebelumnya data ekonomi dari Jerman menunjukkan bahwa Consumer Price Index (CPI) tahunan Jerman bulan November turun ke 10% dari sebelumnya di 10.4% di bulan Oktober.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Index saham AS mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Atmosfir yang positip terhadap resiko terefleksi pada naiknya indeks saham FTSE 100 Inggris hampir 1% pada hari itu dan indeks saham berjangka AS naik antara 0.3% dan 0.6%. Persepsi pasar yang positip terhadap resiko ini berdampak signifikan bagi turunnya dollar AS.

Trader dan investor masih memonitor dengan seksama situasi keresahan sipil di Cina. Laporan mengatakan bahwa kasus Covid yang baru di Cina sedang mulai menurun. Turunnya kasus baru harian Covid – 19 dari puncak paling tinggi di 40,347 menjadi 38,645 kelihatannya telah memicu optimisme di pasar.

Selain itu di jalan – jalan sudah tidak ada protes yang besar yang dilaporkan oleh media. Laporan mengatakan bahwa otoritas Cina menurunkan kehadiran polisi yang berat di kota – kota utama untuk menakuti demonstrasi berikutnya pada akhir minggu.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di 1.0314 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0286  dan kemudian 1.0190. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0396 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0450 dan kemudian 1.0500 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Senin, 28 November 2022

PT Rifan - Emas Turun Masuki Pola 'Backwardation', Tapi Incar Kenaikan Mingguan Pasca Fed

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas memasuki pola backwardation pada hari Jumat dan menuju kenaikan minggu ini dari optimisme prospek kenaikan suku bunga yang lebih rendah oleh Federal Reserve AS mengimbangi indikator data ekonomi yang buruk.

Harga emas spot diperdagangkan di level yang lebih tinggi daripada harga emas berjangka - sebuah fenomena yang dikenal sebagai backwardation - yang menunjukkan bahwa permintaan jangka pendek untuk logam kuning kemungkinan meningkat.

Emas spot turun 0,1% di $1.753,20/oz, dan emas berjangka yang berakhir Desember turun 0,1% di $1.752,75/oz pukul 07.40 WIB. Kedua instrumen akan naik sekitar 0,3% minggu ini.

Hari libur AS pada hari Kamis memberi pasar logam beberapa isyarat untuk diperdagangkan, di mana volume juga tetap diredam. Tetapi sinyal positif risalah dari rapat Fed bulan November, yang dirilis awal pekan ini, memberikan penggerak untuk harga.

Risalah tersebut menunjukkan bahwa beberapa anggota bank sentral merasa tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, untuk mengukur dampak ekonomi dari kenaikan besar suku bunga tahun ini. Hal ini mengindikasikan tekanan yang relatif lebih rendah pada pasar logam dalam waktu dekat.

Tetapi suku bunga AS masih ada di tingkat yang terakhir terlihat selama krisis keuangan 2008, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tingkat yang jauh lebih tinggi.

Namun, emas kemungkinan mendapat dorongan dari permintaan safe haven baru dalam beberapa bulan mendatang, utamanya saat dolar semakin turun, dan karena kondisi ekonomi global memburuk. Data PMI dari Jepang dan AS yang dirilis minggu ini memberikan gambaran suram dari ekonomi terbesar di dunia, seperti halnya infeksi COVID-19 harian yang mencapai rekor tertinggi di China.

Dolar AS akan jatuh 1% minggu ini, pasalnya sinyal dovish dari The Fed mendorong spekulasi bahwa inflasi AS dan laju kenaikan suku bunga The Fed telah mencapai puncaknya tahun ini. Penurunan greenback membantu mendukung pasar logam yang lebih luas.

Harga perak naik 0,3% pada hari Jumat dan akan naik 2% minggu ini, sementara platinum turun 0,2%, tetapi akan naik 1% minggu ini.

Di antara logam industri, harga tembaga naik tipis pada hari Jumat, tetapi akan mengakhiri minggu ini sebagian besar flat akibat sinyal negatif dari negara importir utama China.

Tembaga naik 0,2% di $3,6360, dan ditetapkan untuk mengakhiri minggu ini naik 0,1%. Adapun, nikel turun 0,35% hingga dini hari tadi, timah turun 0,75% di ICE London pada penutupan Rabu, dan tembaga naik 0,32% pukul 13.26 WIB.

China memberlakukan kembali pembatasan pergerakan di beberapa kota besar minggu ini, tatkala negara itu berusaha menahan penyebaran wabah COVID-19 terburuknya di tengah jumlah kasus infeksi harian mencapai rekor tertinggi.

Gangguan terkait COVID membuat pertumbuhan ekonomi China berhenti tahun ini, dan ini sangat merusak permintaan logam di negara importir tembaga terbesar di dunia.

Dengan pertumbuhan yang sekarang akan melemah lebih lanjut dari dampak wabah baru, prospek tembaga tampak mengerikan meskipun ada tanda-tanda pengetatan pasokan.

Lainnya, karet naik 0,32% pada Rabu di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 347,75 hingga Kamis, kakao AS turun 0,79%. Sementara, kopi robusta di London berada di 1.845,00 hingga dini hari dan gas alam jatuh 1,67% pukul 13.29 WIB.

Mata uang siang ini, USD/JPY naik 0,05%, GBP/JPY turun 0,06%, GBPUSD turun 0,1%, EURUSD stabil, dan AUD/USD turun 0,02% pukul 13.53 WIB. Kripto bitcoin turun 1,73% BTC/USD dan ethereum turun 2,65% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD turun 2,97% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Senin, 21 November 2022

PT Rifan - EUR/USD Inflasi Tetap Menjadi Problem Utama

PT RIFAN BANDUNG - EUR/USD sempat memperpanjang kenaikannya di bulan November pada hari Selasa minggu lalu ke 1.0480, namun momentum naik ini selanjutnya meredup dan EUR/USD mengakhiri minggu lalu di sekitar 1.0325. Dolar AS tetap berada pada posisi di bawah pada awal minggu lalu di tengah memuncaknya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan pivot dalam hal kebijakan moneternya setelah ada tanda – tanda inflasi berkurang di Amerika Serikat.

Sentimen yang positip memudar selama minggu lalu di tengah tanda-tanda tekanan inflasi masih tetap tinggi secara global, meningkatnhya ketegangan antara Rusia dengan negara-negara Barat dan ketakutan akan isu rantai supply yang baru setelah sebelumnya sempat selesai. Euro yang sebelumnya mengambil keuntungan dari melemahnya dollar AS secara luas kehilangan sebagian keuntungan yang pernah diperolehnya.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.0354, EUR/USD mengakhiri minggu lalu hari Jumat dengan sedikit penurunan ke 1.0325. Hari Senin sempat turun ke 1.0270 namun akhirnya berhasil naik lagi ke posisi yang sama di 1.0320. Hari Selasa sempat berhasil naik menembus 1.0400 ke 1.0480 namun kemudian turun kembali ke bawah 1.0400, ke 1.0390  sampai hari Rabu dan hari Kamis berada di 1.0370. Pada hari Jumat tidak berhasil bangkit malah terus turun ke 1.0325. .

Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu

Hari Senin EUR/USD berhasil menghapus kerugiannya setelah naik kembali ke 1.0320. Sebelumnya pasangan matauang ini sempat turun ke 1.0270 tetapi kemudian dollar AS  kehilangan momentumnya secara luas, yang membuat rebound EUR/USD.

Setelah rally dua hari yang mengesankan, EUR/USD stabil di sekitar 1.0300. Koreksi terbatas dan kecenderungan mengarah naik meskipun sudah dalam posisi “overbought” yang membatasi kenaikan lebih lanjut.

Dolar AS terkoreksi normal selama jam perdagangan sesi Amerika, bahkan pada saat yields AS naik ke posisi yang lebih tinggi. Yields AS 10 tahun berada pada 3.89% sementara yields AS 2 tahun berada pada 4.43%.

EUR/USD bertahan pada keuntungannya yang diperoleh karena rilis publikasi dari Consumer Price Index (CPI) AS bulan Oktober yang mendorong ekspektasi Federal Reserve akan menjadi kurang agresif.

EUR/USD mendapatkan permintaan yang baru dengan pergerakan naik pasangan matauang ini mengarah ke atas 1.0400 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa malam, dengan pemulihan dollar AS tertahan karena penyangkalan Presiden AS Biden atas keterlibatan misil Rusia yang menyerang Polandia.

Pasangan matauang EUR/USD sempat naik menyentuh 1.0480 pada hari Selasa, level tertinggi sejak awal bulan Juli. Pasangan matauang ini terus naik pada paruh pertama jam perdagangan karena menguatnya saham – saham sehingga menekan turun dollar AS.

EUR/USD melanjutkan kenaikannya setelah muncul data ekonomi AS yang menunjukkan bahwa tekanan inflasi terus mereda. Pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa muncul laporan inflasi AS yang berikutnya yang sedikit lebih dingin daripada yang diperkirakan.

Laporan inflasi AS yang datangnya dari Producer’s Price Index (PPI) bulan Oktober, muncul dengan kenaikan di atas 8.0% per tahun, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 8.3% yang diperkirakan.

Dari Eropa, GDP area Euro kuartal ke tiga dikonfirmasikan berada pada 0.2% QoQ sebagaimana dengan yang telah diperkirakan sebelumnya. Sementara survey ZEW Jerman menunjukkan bahwa Sentimen Ekonomi pada bulan November membaik dengan Indeks Jerman berada pada – 36.7 dan Zona Euro berada pada – 38.7.

Namun kondisi pasar tiba-tiba berbalik dengan saham – saham mendadak jatuh sementara dollar AS berbalik melanjutkan penguatannya karena munculnya arus safe – haven yang baru akibat berita yang mengatakan bahwa misil Rusia telah ditembakkan dan mengena ke Polandia.

EUR/USD telah kehilangan momentum bullish-nya dan turun di bawah 1.0400 diperdagangkan di sekitar 1.0390 pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu. Sentimen terhadap resiko bergerak ke arah negatip meskipun data ekonomi AS yang keluar, data Retail Sales, bagus. Angka Retail Sales AS ini membantu dollar AS menemukan permintaannya dan membebani pasangan matauang EUR/USD ini.

Para konsumen AS tetap berbelanja besar pada bulan lalu. Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS, Retail Sales AS pada bulan Oktober naik 1.3% setelah pada bulan September tidak mengalami perubahan. Data yang baru keluar ini mengatasi yang diperkirakan secara signifikan. Para ekonom hanya memperkirakan kenaikan Retail Sales AS sebesar 1.0%.

Area Financial Stability Review zona Euro yang dipublikasikan oleh ECB, mempertunjukkan bagaimana penurunan ekonomi dan kondisi keuangan zona Euro telah menaikkan resiko pada stabilitas keuangan area euro, di tengah krisis energi yang berkelanjutan yang dipicu oleh perang di Ukraina. Berita ini turut menekan turun EUR/USD ke bawah 1.0400 ke sekitar 1.0390.

EUR/USD mengakhiri perdagangan hari Kamis di teritori merah, namun berhasil mempertahankan sedikit keuntungan mingguannya di zona harga 1.0370. Dolar AS menguat karena datangnya kembali keengganan terhadap resiko, dengan para pemain di pasar semakin prihatin dengan situasi Rusia vs Nato dan meningkatnya penularan coronavirus di Cina yang bisa membawa kepada lockdown yang lebih ketat dan munculnya isu rantai supply yang baru.

Pasar saham global merefleksikan keprihatinan dengan kebanyakan indeks saham turun.

Dari medan data, Area Euro merilis Construction Output bulan September, yang naik 0.1% MoM sebagaimana dengan yang telah diantisipasikan. Inflasi Consumer Price Index zona Euro bulan Oktober direvisi naik ke 10.6% YoY sedikit di bawah perkiraan pendahuluan 10.7%.

Sementara AS mempublikasikan  Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 11 November, yang turun menjadi 222.000, lebih baik daripada sebelumnya di 226.000. Philadelphia Fed Manufacturing Survey bulan November muncul di – 19.4, lebih buruk daripada  sebelumnya di – 8.7.

EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.0325 dengan dollar AS bergerak sangat volatile, naik dan turun bergantian, pada awal jam perdagangan sesi AS hari Jumat.

Berbicara di Frankfurt Financial Conference, Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengulangi kembali bahwa mereka memperkirakan kenaikan tingkat bunga lebih jauh ke level yang diperlukan.

Mengakhiri minggu ini, sikap para trader dan investor kebanyakan positip setelah keluar laporan retail sales AS bulan Oktober yang jauh lebih baik daripada yang diperkirakan yang membebani dollar AS turun.

Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS, Retail Sales AS pada bulan Oktober naik 1.3% setelah pada bulan September tidak mengalami perubahan. Data retail sales ini yang keluar pada hari Rabu, mengatasi yang diperkirakan secara signifikan. Para ekonom hanya memperkirakan kenaikan Retail Sales AS sebesar 1.0%.

Namun antusiasme para trader dan investor diredakan pada hari Kamis oleh retorika yang hawkish dari para pejabat Federal Reserve AS. Para pejabat the Fed mengatakan bahwa ekonomi AS perlu masuk ke dalam resesi selama beberapa saat lamanya agar supaya dapat sepenuhnya menekan turun inflasi yang problematik. Pernyataan para pejabat the Fed ini membuat dollar AS berbalik menguat.

Faktor “Risk-Off” Membebani Euro

Inggris melaporkan Consumer Price Index (CPI) bulan Oktober mencetak rekor yang baru, naik ke 11.1% YoY. Negara ini sebegitu jauh adalah satu-satunya negara yang pemerintahnya dengan terbuka mengakui bahwa ekonomi negaranya berada dalam resesi. Sementara itu dari area Euro, Consumer Price Index dikonfirmasi berada pada 10.6% untuk periode yang sama, sedikit di bawah perkiraan pendahuluan di 10.7%.

Pada pertengahan minggu lalu, kepanikan menghantam pasar keuangan setelah muncul berita bahwa misil yang diduga dari Rusia jatuh di kota Polish dekat perbatasan dengan Ukraina, membunuh dua orang. Setelah dilakukan investigasi, NATO percaya bahwa itu adalah misil dari pertahanan Ukraina, meskipun masih dalam tahapan investigasi.

Selain itu, Cina terus melaporkan naiknnya kasus virus corona. Cina mengumumkan 23.276 kasus baru pada hari Kamis minggu lalu meskipun sudah dilakukan kebijakan zero-covid. Lockdown menyebar ke region-region yang berbeda, yang mengakibatkan keresahan sosial. Cina hampir tidak pernah melonggarkan langkah-langkah restriksi dan dunia takut ekonomi Cina yang terpukul bisa memicu penularan global sebagaimana yang terjadi pada awal tahapan pandemik Covid – 19.

Sementara itu, para bank sentral memberikan tanda-tanda menjelang pertemuan kebijakan moneter mereka pada pertengahan bulan Desember. Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde pada hari Jumat minggu lalu, mengatakan bahwa mereka akan terus menaikkan tingkat bunga, dan menambahkan mereka bahkan mungkin perlu merestriksi aktifitas ekonomi untuk menjinakkan inflasi. Saat ini tingkat bunga ECB berada pada 1.5%, jauh di bawah dollar AS sebesar 4%.

AS Menunjukkan Signal Makro Ekonomi yang Bagus

Amerika Serikat memberikan tanda – tanda makro ekonomi yang lebih baik. Producer Price Index (PPI) bulan Oktober naik 8% YoY, turun dari sebelumnya 8.4%. Angka inti berada pada 6.7%, turun dari 7.1%. Retail Sales naik 1.3% MoM pada bulan September, mengatasi dari yang diperkirakan.

Meskipun demikian, kenaikan dollar AS agak terbatas. Hal ini disebabkan karena keyakinan bahwa the Fed akan segera memperlambat kecepatan pengetatan quantitative-nya. Meskipun isu ini dibantah oleh para pejabat the Fed.

Faktor lain yang membebani assets dengan yields yang tinggi seperti matauang Euro datang dari Federal Reserve. Beberapa komentar dari para pejabat the Fed pada minggu lalu yang harus digali termasuk komentar dari wakil ketua the Fed Lael Brainard bahwa “walaupun the Fed telah melakukan banyak hal, the Fed masih mempunyai pekerjaan tambahan untuk dilakukan”. Gubernur the Fed Christopher Waller juga mencatat bahwa “satu laporan tidak bisa menjadi tren.” Dan Presiden the Fed St. Louis James Bullard memberikan peringatan bahwa the Fed akan masih harus menaikkan tingkat suku bunga kunci paling sedikit 5.25%. Meskipun demikian the Fed dikenal sebagai yang cepat berubah nadanya.

Minggu ini, S&P Global akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari PMI bulan November baik untuk Uni Eropa maupun untuk Amerika Serikat. Amerika Serikat juga akan mempublikasikan Durable Goods Orders bulan Oktober dan mengeluarkan risalah pertemuan FOMC the Fed bulan Oktober. Finalnya pada hari Jumat, Jerman akan mempublikasikan. perkiraan kedua dari Gross Domestic Product (GDP).

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di 1.0305 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0260  dan kemudian 1.0220. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0360 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0400 dan kemudian 1.0445 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 17 November 2022

Rifan Financindo - Mata Uang Asia Turun Dolar Stabil, Serangan Polandia Perburuk Sentimen

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Mata uang Asia sebagian besar turun pada hari Rabu. Potensi serangan rudal Rusia ke Polandia mendorong investor menjauh dari aset-aset yang didorong risiko, sementara dolar stabil pasca mengalami pelemahan baru-baru ini saat investor mencari tempat berlindung yang aman di greenback.

Indeks dolar dan indeks dolar berjangka keduanya stabil di sekitar 106,58, pulih dari kerugian ringan di sesi sebelumnya, sedangkan emas juga mengalami peningkatan permintaan.

Penguatan hari Rabu membuat dolar AS menepis data yang menunjukkan inflasi produsen AS ada di titik terendah 14 bulan. Data tersebut memberikan kepercayaan lanjutan terkait ekspektasi bahwa inflasi kemungkinan telah mencapai puncaknya di negara tersebut, yang diharapkan dapat menimbulkan sikap yang kurang hawkish oleh Federal Reserve.

Beberapa anggota Fed juga menyerukan kenaikan suku bunga yang lebih kecil, sementara ekspektasi bahwa Fed akan memberlakukan kenaikan yang lebih kecil, 50 basis poin pada bulan Desember tumbuh pesat minggu ini.

Kendati skenario ini positif untuk mata uang Asia dalam waktu dekat, sentimen tetap tertekan pada hari Rabu karena serangan sebuah rudal buatan Rusia menewaskan dua orang di Polandia timur.

Langkah tersebut, jika dikaitkan dengan Rusia, akan menandai pertama kalinya Moskow telah menyerang anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejak invasi Rusia ke Ukraina, dan ini dapat memicu potensi eskalasi dalam konflik perang.

Aset-aset berisiko mengalami penurunan tajam pada hari Rabu untuk mengantisipasi rincian lanjutan mengenai serangan tersebut.

Won Korea Selatan dan Yen Jepang termasuk di antara mata uang Asia berkinerja terburuk pada hari Rabu, masing-masing jatuh 1,1% dan 0,7% terhadap dolar, sementara yuan China merosot 0,6%.

Lebih banyak tanda-tanda tekanan ekonomi di China juga semakin memburuk sentimen terhadap pasar Asia, dengan data yang menunjukkan harga rumah China jatuh ke titik terendah tujuh tahun pada bulan Oktober.

Ini menyusul rilis data kurang optimis dari produksi industri dan penjualan ritel awal pekan ini, yang mengindikasikan bahwa perpecahan yang disebabkan COVID di negara ekonomi terbesar di Asia semakin dalam.

Negara ini juga berjuang menghadapi penyebaran wabah COVID terburuk dalam enam bulan, yang telah menimbulkan lebih banyak ketidakpastian atas prospek ekonominya.

Kenaikan harga minyak semalam menekan rupee India turun 0,6%, sementara rupiah Indonesia memimpin kerugian di seluruh Asia Tenggara dengan turun sebesar 0,5%.

Pelemahan dolar Australia agak diredam oleh data yang menunjukkan upah lokal tumbuh lebih dari perkiraan pada kuartal hingga September.

Data tersebut memberi Reserve Bank lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Selasa, 15 November 2022

PT Rifan Financindo - Emas Turun Dari High 2 Bulan Imbas Aksi Profit Taking & Retorika Hawkish Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun dari level tertinggi 2,5 bulan pada hari Senin saat komentar dari beberapa anggota Federal Reserve menyiratkan bahwa bank akan terus bertindak keras terhadap inflasi, sementara harga tembaga turun sedikit karena investor mengunci profit dari kenaikan pesatnya minggu lalu.

Harga emas mencatat minggu terbaik dalam 30 bulan setelah inflasi AS tercatat turun dari estimasi untuk bulan Oktober, meningkatkan harapan bahwa The Fed akan melunakkan sikap hawkishnya dalam beberapa bulan mendatang dan mengurangi tekanan pada pasar logam dari kenaikan suku bunga.

Ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin yang lebih kecil pada bulan Desember tumbuh substansial setelah hasil data tersebut, dengan pasar memperkirakan peluang hampir 81% dari kenaikan yang lebih kecil.

Tetapi Gubernur Fed Christopher Waller menyatakan pada hari Minggu bahwa meski bank sentral sedang mempertimbangkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat, itu tidak boleh dilihat sebagai lunaknya tindakan dalam pertempuran melawan inflasi.

Kendati angka inflasi bulan Oktober lebih rendah dari yang diharapkan, itu masih jauh di atas target tahunan 2% Fed. Hal ini kemungkinan akan membuat bank terus menaikkan suku bunga, sampai terlihat tanda-tanda yang jelas bahwa inflasi menurun. Kenaikan suku bunga diperkirakan akan membebani pasar logam dalam waktu dekat.

Harga emas spot turun 0,4% di $1.764,24/oz, sementara emas berjangka turun dalam jumlah yang sama di $1.766,95/oz. Kedua instrumen tersebut melonjak lebih dari $90 dalam sepekan terakhir, sementara dolar melemah.

Tetapi logam kuning masih turun terhadap dolar tahun ini, di mana harga turun secara substansial dari level puncak tahunannya lebih dari $2.000. Logam ini kehilangan status safe haven-nya, dan juga sebagian besar gagal sebagai lindung nilai inflasi tahun ini akibat kenaikan suku bunga mendorong naiknya biaya memiliki aset yang tidak menghasilkan yield.

Di antara logam industri, harga tembaga juga turun dari level tertinggi hampir lima bulan, saat investor mengumpulkan keuntungan dari reli besar minggu lalu.

Tembaga berjangka turun 0,1% di $3,9322/oz setelah reli lebih 12% dalam dua minggu terakhir. Sentimen terhadap logam merah sangat didorong oleh China, negara importir terbesar di dunia, mengurangi beberapa langkah anti-COVID untuk pertama kalinya.

Pasar kini berharap ada potensi pembukaan kembali di China pada tahun 2023, yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan tembaga. Pasokan logam merah juga diperkirakan akan mengetat dalam beberapa bulan mendatang karena gangguan di negara produsen utama Chili dan Peru - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Kamis, 10 November 2022

Rifan Financindo - EUR/USD Bertengger Di Sekitar Paritas Karena Naiknya USD

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - EUR/USD dengan perlahan namun pasti menyerah kalah pada hari Rabu, berakhir di posisi merah di sekitar paritas dengan berbalik menguatnya dollar AS.

Meningkatnya kekuatiran akan bertambahnya resesi AS telah mendatangkan arus safe – haven terhadap dollar AS. Kekuatiran akan bertambahnya resesi AS ini direfleksikan dalam naiknya indeks dollar AS setelah sempat turun ke kerendahan selama tujuh minggu di 109.35.

EUR/USD diperdagangkan turun ke  sekitar 1.0010 dalam perdagangan hari Rabu, meskipun masih bisa mempertahankan sebagian besar keuntungan mingguannya. Dolar AS berhasil pulih kembali meskipun masih belum kuat.

Pemilihan “mid-term” AS telah selesai meskipun hasil penghitungan final masih berlangsung. Demokrat menambah satu kursi di Senat, sementara kehilangan enam kursi di House dengan selisih kursi sebanyak 175 berbanding 202.

Pemilihan “mid-term” AS membuktikan para penghitung polling salah dengan tidak adanya kemenangan yang merupakan “gelombang Republikan”. Kelihatannya Republikan akan memiliki sedikit mayoritas di House of Representatives, namun Demokrat masih akan mengkontrol Senate. Secara histori, kondisi seperti ini mendukung kenaikan pasar saham.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di 0.9970 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9920  dan kemudian 0.9880. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0050 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0095 dan kemudian 1.0140 - RIFAN FINANCINDO

Sumber :vibiznews.com

Rabu, 09 November 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas & Tembaga Tergelincir, Kegelisahan China Dorong Dolar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dan tembaga turun pada hari ini, membalikkan beberapa kenaikan tajam dari sesi sebelumnya karena komitmen ulang China terhadap kebijakan nol-COVID meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi dan mendorong dolar.

Spot gold melemah 0,4% ke $1,674,12 per ounce, sementara emas berjangka turun 0,5% ke $1,677,30 per ounce di awal perdagangan Asia. Harga logam kuning rally tajam pada hari Jumat setelah data nonfarm payrolls AS terbaca lebih kuat dari yang diharapkan untuk bulan Oktober, sementara dolar jatuh.

Tetapi greenback menahan penurunan baru-baru ini pada hari senin, dengan indeks dolar meningkat 0,2%. Pejabat kesehatan China mengatakan selama akhir pekan bahwa negara itu tetap “tidak tergoyahkan” berkomitmen pada kebijakan nol-COVID yang ketat, menghancurkan harapan poros yang memicu reli pasar saham pekan lalu.

Langkah ini menandai lebih banyak rantai pasokan dan gangguan ekonomi yang berasal dari negara itu, yang prospeknya mendorong dolar. Greenback sebagian besar telah mengambil alih emas sebagai tempat yang aman, karena kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang untuk menahan logam kuning.

Emas juga diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan mendatang, mengingat Federal Reserve mengisyaratkan akan terus menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi. Pembacaan pekerjaan yang kuat minggu lalu memberi bank sentral lebih banyak ruang kepala untuk menaikkan suku bunga.

Fokus minggu ini adalah pada data inflasi AS untuk bulan Oktober, yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa tekanan harga tetap berada di dekat level tertinggi 40 tahun. Pembacaan seperti itu kemungkinan akan mengundang lebih banyak gerakan hawkish dari The Fed.

Harga tembaga turun tajam pada hari Senin di tengah prospek melemahnya permintaan di China, yang merupakan importir logam industri terbesar di dunia. Tembaga berjangka anjlok 2% ke $3,6235 per ounce, juga membalikkan reli tajam yang terlihat pada hari Jumat.

Kebijakan nol-COVID China menghentikan aktivitas ekonomi di negara itu tahun ini, membebani selera untuk impor komoditas. Dengan negara yang sekarang menegaskan kembali komitmennya terhadap kebijakan tersebut, pasar komoditas kemungkinan akan melihat kelanjutan dari tren pelemahan ini.

Namun, harga tembaga diperkirakan akan sedikit diuntungkan dari pengetatan pasokan dalam beberapa bulan mendatang, terutama karena produksi melambat di Chili, produsen tembaga terbesar dunia.

Sanksi AS terhadap eksportir Rusia dan peningkatan permintaan di industri kendaraan listrik juga diperkirakan akan memperketat pasokan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com