PT RIFAN BANDUNG - Emas mengalami minggu yang keras pada minggu lalu dengan dengan pasar
menghitung ulang ekspektasi kenaikan tingkat bunga the Fed dan kuatnya
dollar AS telah mencuri banyak daya tarik safe-haven dari emas. Pada
minggu ini para analis tetap berhati-hati karena level $1,700 adalah
area yang berbahaya bagi emas.
Emas sempat jatuh ke kerendahan dalam 11 bulan karena para investor
menghindari emas dan mencari dollar AS di tengah nada yang “risk-off” di
seluruh pasar. Emas mengalami penurunan harga seminggu lebih dari 2%.
Ini juga adalah minggu kelima emas berturut – turut mengalami kerugian,
hal yang belum pernah terjadi dalam beberapa tahun. Secara per tahun,
harga emas telah turun sekitar 7%.
Pergerakan Harga Emas Minggu Lalu
Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di $1,743, harga emas
melemah ke $1,737 per troy ons pada hari Senin, di tengah kekuatan bearish
harian di luar pasar emas. Hari Selasa dan Rabu bergerak “sideways”
turun sedikit ke $1,733 dan sempat melanjutkan penurunannya ke $1,710.
Pada hari Kamis harga emas turun tajam dan menyentuh ke rendahan 11
bulan dengan indeks dollar AS melemah, harga minyak mentah menguat dan
yields obligasi turun sedikit. Harga emas masih tertekan turun pada hari
Jumat, dan sempat turun menembus support kunci yang kuat di $1,700 di
$1,699.90 sebelum akhirnya terkoreksi naik sedikit ke $1,706, dengan
elemen di luar pasar emas masih bullish.
Harga emas melemah pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, di tengah kekuatan bearish harian di luar pasar emas yaitu naiknya dengan tajam indeks dollar AS dan turunnya harga minyak mentah.
Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $5.20 ke $1,737.40 per troy ons.
Harga emas tertekan oleh karena kuatnya USD pada awal jam
perdagangan sesi AS sehingga menyentuh ke rendahan selama 8 ½ bulan.
Turunnya harga minyak mentah dengan tajam juga membebani harga emas pada
hari Selasa.
Pada jam perdagangan selanjutnya, sekalipun masih dalam teritori
negatip, harga emas sedikit membaik dengan berkurangnya kekuatan dollar
AS.
Pasar keuangan tetap dalam sentimen yang enggan terhadap resiko,
namun turunnya yields obligasi pemerintah telah memberikan tekanan
temporer terhadap dollar AS menjelang dibukanya bursa saham AS Wall
Street. Yields treasury 10 tahun AS sekarang bertengger di sekitar 2.92%
setelah pada hari Senin mencapai puncaknya di 3.10%.
Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $4.20 ke $1,733.50 per troy ons.
Harga emas pada awalnya turun, pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, di tengah memanasnya inflasi AS dan karena kekuatan bearish
harian di luar pasar emas yaitu naiknya dollar AS dan turunnya harga
minyak mentah. Namun dalam perdagangan selanjutnya, dollar AS berbalik
melemah sehingga memberikan dorongan naik terhadap harga emas.
Emas berjangka kontrak bulan Agustus naik $6.20 ke $1,739.20 per troy ons.
Harga emas turun tajam dan menyentuh ke rendahan 11 bulan pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis.
Amerika Serikat pada hari Kamis mendapatkan laporan inflasi yang
lainnya yang sama panasnya. Hal ini akan membuat Federal Reserve AS
tancap gas dengan pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $29.00 ke $1,710.10 per troy ons
Pada hari Jumat, harga emas masih tertekan turun
meskipun elemen di luar pasar emas bullish. Indeks dollar AS melemah,
harga minyak mentah menguat dan yields obligasi turun sedikit.
Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $4.50 ke $1,706.90 per troy ons.
Latar Belakang Turunnya Harga Emas sampai $40
Hal dibelakang yang memicu aksi jual emas sampai turun sekitar $40
pada minggu lalu, adalah laporan inflasi AS yang mengejutkan yang
menunjukkan tekanan inflasi naik meningkat ke 9.1% pada bulan Juni. Hal
ini membuat pasar menghitung ulang ekspekasi kenaikan tingkat bunga pada
bulan Juli.
Sebelum dirilis laporan inflasi AS, pasar masih memperkirakan
kenaikan tingkat bunga oleh the Fed sebesar 75 basis poin. Namun setelah
keluar angka inflasi, pasar tidak lagi mengabaikan kemungkinan kenaikan
tingkat bunga yang besar-besaran sampai sebesar 100 bps.
Dan angka inflasi AS yang tinggi ini muncul tepat setelah Bank of
Canada mengejutkan pasar dengan kenaikan tingkat bunga sampai sebesar
100 bps. Gubernur Bank of Canada Tiff Maclem memberitahukan reporter
pada hari Rabu bahwa kenaikan tingkat bunga sebesar ini adalah sangat
tidak biasa. Inflasi terlalu tinggi dan semakin banyak orang yang kuatir
inflasi yang tinggi akan menetap.
Sebagai reaksinya, indeks dollar AS diperdagangkan di ketinggian
selama 20 tahun, yields treasury AS naik dan emas tumbang dan sempat
sebentar diperdagangkan di bawah $1,700 per ons.
Investor prihatin akan prospek perlambatan ekonomi global sedang
menggencet assets dan sebaliknya mencari perlindungan di USD. Para
investor memangkas exposure ke emas. Kenaikan angka CPI bisa menguatkan the Fed untuk menaikkan tingkat bunga yang besar lagi pada bulan ini.
The Fed akan mendemonstrasikan komitmennya untuk memerangi inflasi
pada pertemuan bulan Juli ini dengan menaikkan tingkat bunga, sebesar 75
basis poin atau 100 basis poin. Inflasi tetap akan menjadi problem dan
akan membuat the Fed untuk melakukan pengetatan moneter yang adalah
negatip bagi emas.
Dengan angka Retail Sales AS bulan Juni yang bagus mengatasi dari
yang diperkirakan, the Fed memiliki ruang untuk melakukan lebih banyak
pengetatan. Tingkat bunga akan bisa naik lebih tinggi daripada yang
dipikirkan orang apabila the Fed benar-benar berkomitmen terhadap target
inflasi sebesar 2%.
Namun, the Fed pada akhirnya akan harus menghindar dari melakukan
pengetatan yang terlalu banyak. Dan dalam kondisi seperti ini emas akan
bersinar pada saat the Fed melonggarkan pengetatannya.
Mengapa $1,700 Menjadi Area yang Berbahaya bagi Emas pada Minggu Ini?
Waktu lalu dimana harga emas berada di bawah $1,700 per ons, adalah
suatu periode waktu yang lama. Tidak ada banyak level support di bawah
dari level $1,700. Ini sebabnya bisa terjadi bahkan aksi jual yang lebih
besar lagi.
Emas telah jatuh lebih daripada yang diantisipasikan. Selama beberapa
minggu banyak orang mengatakan bahwa $1,700 adalah level support yang
memungkinkan. Dan sekarang harga emas sudah berada di level ini. Resiko
turun sejujurnya masih tetap tinggi. Perlu waktu yang lebih lama bagi
pasar untuk bisa sepenuhnya menggali ekspektasi the Fed yang baru dan
kenaikan dollar AS.
Ada peluang emas turun sampai menyentuh $1,600 – $1,550 dalam jangka
pendek, meskipun outlook jangka panjang bagi harga emas tetap naik lebih
tinggi lagi menjelang akhir dari tahun ini.
Waktu terakhir dimana emas diperdagangkan di bawah level $1,700 per
ons adalah pas sebelum terjadinya pandemik. Dan sekarang ada bahaya
perputaran feedback yang negatip membawa harga emas kembali lagi ke
bawah level $1,700.
Dengan ekspektasi dan narasi pasar adalah menghitung ulang untuk
lebih kuatnya dollar AS pada musim panas ini, hal ini akan berdampak
bagi outlook tehnikal. Perputaran feedback yang negatip adalah ketika
harga jatuh dan para trader yang lebih tehnikal mengupdate rentang harga
dan menjadi kurang bullish terhadap emas.
Meskipun demikian, $1,700 adalah titik yang kritikal bagi emas dan
bisa jadi para “bargain – hunter” akan membeli pada harga yang rendah
pada saat ini. Emas akan diuntungkan dalam lingkungan yang seperti ini.
Level $1,679 bisa menjadi level support yang besar pertama dan $1,818 – $1,812 bisa menjadi level resistance tertinggi.
Inversi Kurva Yield Bisa Membantu Emas
Satu potensi positip penggerak naik harga emas ke depannya adalah
inversi kurva Yields treasury AS. Yields treasury AS 10 tahun sedang
mengalami inversi dengan yields treasury AS 2 tahun, dimana yields
treasury AS 2 tahun saat ini lebih tinggi daripada yields treasury AS 10
tahun. Pada masa lalu, kondisi yang seperti ini menunjuk kepada akan
datangnya resesi ekonomi. Hal inilah yang pasar sedang mulai
memperhitungkan dalam harga dan semakin bertambah – tambah belakangan
ini.
Perbedaan yields saat ini adalah lebih besar daripada kapanpun selama
22 tahun terakhir. Emas seharusnya sungguh-sungguh mendapatkan
keuntungan dari kondisi seperti ini sebagai assets safe – haven. Ini
adalah salah satu alasan untuk mengantisipasikan kenaikan harga emas
pada bulan – bulan dan kuartal yang akan datang dalam jangka panjang
nantinya.
Data Ekonomi yang Harus Diperhatikan
Fokus pasar masih tetap ada pada ekspektasi kenaikan tingkat suku
bunga dari the Fed yang akan diputuskan pada minggu ini. Namun the Fed
tidak akan membicarakan topik kenaikan tingkat bunga pada minggu ini
karena pada minggu ini the Fed sedang memasuki periode “blackout” yang
tidak boleh berbicara apapun ke publik. Hal ini berarti tidak akan ada
pencerahan tambahan dari para pejabat the Fed menjelang pertemuan FOMC
the Fed tanggal 27 Juli.
Support & Resistance
Support terdekat menunggu di $1,695 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,679 dan kemudian $1,650.
Resistance terdekat menunggu di $1,725 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750 dan kemudian $1,800 - PT RIFAN
Sumber : vibiznews.com