Rabu, 30 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Karena Turunnya USD

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mengalami kenaikan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Selasa kemarin. Kenaikan harga emas ini disebabkan karena terkoreksinya indeks dolar AS setelah kenaikan baru-baru ini. Kelihatannya mulai ada permintaan safe-haven yang masuk ke pasar metal.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $9.70 pada $1,891.90. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.014.000,- per gram, naik Rp 8000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS dibuka sedikit turun dalam perdagangan sesi New York. Minat terhadap resiko sedikit membaik pada awal minggu ini. Namun dengan akan adanya debat pertama di dalam pemilihan presiden AS, pasar sedikit nervous menjelang berlangsungnya debat.

Hal yang penting diluar pasar metal adalah turunnya indeks dolar AS karena koreksi normal setelah naik mencapai ketinggian 2 bulan pada minggu lalu. Harga minyak mentah Nymex melemah sedikit dan diperdagangkan di bawah $40.00.

Data yang ditunggu adalah Non Farm Payrolls AS yang akan keluar pada hari Jumat dan diperkirakan akan memberikan penambahan pekerjaan sebanyak 875.000 dan tingkat pengangguran berada pada 8.2%.

Resistance terdekat menunggu di $1,900.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,910.00 dan kemudian $1,925.00. “Support” terdekat menunggu di $1,880.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,851.00 dan kemudian $1,800.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 29 September 2020

PT Rifan Financindo - Saran Bank Terbesar di Swiss Beli Emas Sekarang

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bank investasi kelas dunia asal Swiss, UBS Global Wealth Management mengatakan, saat ini merupakan waktu yang pas menempatkan dana di instrumen emas.

Investasi di emas dinilai menjadi tempat yang sangat baik menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat, kata UBS kepada CNBC Internasional 

Kami menyukai emas, karena kami pikir emas kemungkinan akan benar-benar mencapai sekitar US$ 2.000 per ounce pada akhir tahun," kata Kelvin Tay, Kepala Investasi Regional UBS

Dan emas memiliki lindung nilai tertentu," kata Tay. "Jika terjadi ketidakpastian atas pemilu AS dan pandemi Covid-19, emas adalah lindung nilai yang sangat, sangat bagus. Dan kelemahannya baru-baru ini merupakan titik masuk yang bagus bagi investor," tambahnya, saat berbicara dalam acara Squawk Box CNBC

Harga emas telah melesat ke rekor tertinggi tahun ini - dan melampaui US$ 2.000 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Namun baru-baru ini, harga telah turun lagi dan terakhir diperdagangkan di sekitar US$ 1.880 per ounce pada Selasa pada periode perdagangan pasar Asia.

Logam mulia juga menarik karena ditopang dengan tren suku bunga rendah," kata Tay.

Jika suku bunga tetap rendah seperti yang diindikasikan oleh bank sentral AS, The Fed, biaya untuk membenamkan dana di emas - aset non-imbal hasil - akan "cukup rendah". Itu karena investor tidak perlu memberikan bunga yang seharusnya diperoleh saat berinvestasi di aset non emas.

Tay juga merekomendasikan agar investor memasukkan sejumlah uang ke obligasi pemerintah China karena mereka akan dimasukkan dalam Indeks Obligasi Pemerintah Dunia oleh penyedia indeks FTSE Russell.

Pencantuman obligasi China tersebut, mulai Oktober 2021, akan membawa miliaran dolar masuk ke China.

Tay menunjukkan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah China, yakni sebesar 2,5%, lebih tinggi daripada obligasi negara di kawasan lain, dibandingkan dengan imbal hasil AS pada 0,6% dan imbal hasil obligasi Eropa yang sebagian besar justru memberikan yield negatif.

Ini adalah pengembalian [yield] yang sangat tinggi untuk [obligasi] pemerintah yang sangat berkualitas dengan neraca yang sangat kuat," katanya - PT RIFAN FINANCINDO

 Sumber : cnbcindonesia.com

 

 

Senin, 28 September 2020

PT Rifan - Laju Rupiah, Saham Dan Emas Dibayangi Resesi

PT RIFAN BANDUNG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi Indonesia masuk jurang resesi pada kuartal III 2020. Sebab, pertumbuhan ekonomi kuartal III kembali minus melanjutkan kuartal sebelumnya.

Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7% sampai minus 0,6%. Ini artinya, negatif Territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa.

Lantas, bagaimana laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah dan emas pada pekan ini?

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG cenderung melemah sepekan ke depan. Dia memperkirakan IHSG berada di level support 4.820-4.754 dan resistance 4.978-5.187.

perkirakan IHSG berpeluang kuat di awal pekan dan cenderung melemah di tengah sampai akhir pekan. IHSG bergerak dengan level support di level 4.820 sampai 4.754 dan resistance di level 4.978 sampai 5.187 dengan kecenderung melemah dalam sepekan ke depan," kata Hans dalam risetnya.

Sejumlah sentimen mempengaruhi kinerja IHSG dalam sepekan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri, Hans menyebut salah satunya terkait rencana stimulus fiskal untuk mengatasi dampak pandemi di Amerika Serikat (AS). Dikabarkan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS sedang mempersiapkan rencana paket stimulus virus senilai US $ 2,2 triliun.

Pejabat Federal Reserve pekan lalu Berbicara tentang pentingnya lebih banyak stimulus fiskal karena kebijakan moneter yang terbatas pada tata perekonomian. Pernyataan ini menurunkan kredibilitas Fed sendiri tetapi mendorong pemerintah dan segera meloloskan stimulus fiskal baru untuk mengatasi dampak COVID-19.

Pasar saham Indonesia telah menguat pada akhir pekan ini. Penguatan ini didukung klaim pemerintah provinsi DKI Jakarta jika penerapan PSBB total jilid dua berhasil melaporkan kasus baru COVID-19. Selain itu kabar vaksin perusahaan China yang berhasil menjadi tambahan sentimen positif. Meski begitu, Hans bilang perpanjangan PSBB akan menjadi sentimen negatif pasar saham.

PSBB jilid dua sampai Oktober menjadi sentimen negatif bagi pasar. Biarpun PSBB ketat hanya diberlakukan di Ibu kota Jakarta, tetapi Jakarta punya kontribusi besar pada perekonomian Indonesia sehingga berpeluang pada perekonomian Indonesia - PT RIFAN

Sumber : detikfinance.com

Jumat, 25 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjuang Untuk Stabil


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Kenaikan harga emas perlu mengalami kestabilan harga agar bisa terhindar dari kerusakan grafik tehnikal, setelah penurunan tajam pada hari Senin. Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $2.10 pada $1,900.00 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.009.000,- per gram, turun Rp 15.000,-.

Penurunan harga komoditi mentah yang tajam pada hari Senin dimotori oleh penurunan di dalam harga emas yang menggoyahkan kenaikan komoditi. Apabila, setelah kejatuhan pada hari Senin,  pasar komoditi mentah bisa menunjukkan kestabilan harga pada sisa minggu ini, maka tren naik komoditi secara jangka pendek masih tetap berlangsung, tidak ada kerusakan secara grafik tehnikal. Namun, jika harga komoditi turun lagi secara solid pada minggu ini, hal ini bisa mengakhiri tren naik di pasar komoditi secara jangka pendek. Dengan demikian, pergerakan harga pada sisa minggu ini akan sangat penting bagi pasar komoditi mentah termasuk komoditi metal berharga.

Pasar saham global bervariasi dengan saham-saham Asia kebanyakan turun dan saham-saham Eropa bervariasi mengarah naik. Indeks saham AS dibuka mengarah bervariasi. Keengganan terhadap resiko meningkat memasuki minggu yang baru dengan naiknya kasus coronavirus di Eropa dan di sebagian Amerika Serikat yang memicu kekuatiran akan terjadi lockdown kembali.

Penurunan harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,890.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875.00 dan kemudian $1,865.00. Sementara kenaikan kembali harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,916.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.00 dan kemudian $1,954.10 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 24 September 2020

Rifan Financindo - Harga Minyak Acuan Kembali Tertekan Prospek Pemulihan Ekonomi AS Dan Kasus Covid 19

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga minyak mentah kembali jatuh pada perdagangan hari ini karena pemeliharaan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia. Tekanan bagi harga emas hitam semakin dalam karena pandemi virus corona yang kebangkitan kembali di Eropa menyebabkan perjalanan baru di kawasan tersebut.

Ketakutan tersebut membuat pelaku pasar memborong dolar AS yang menjadi aset safe haven . Dengan cara dolar AS yang lebih kuat maka harga minyak menjadi lebih mahal bagi pengguna mata uang asing lainnya.

Mengutip Reuters , Kamis (24/9) pukul 09.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 turun 36 sen atau 0,9% menjadi US $ 39,57 per barel.

Setali tiga uang, harga mentah berjangka jenis Brent kontrak pengiriman November 2020 melemah 28 sen atau 0,7% menjadi US $ 41,49 per barel.

Kedua benchmark naik sedikit pada sesi sebelumnya setelah data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah dan bahan bakar turun di pekan lalu.

Persediaan bensin bahkan turun lebih dari yang diharapkan, setelah berkurang 4 juta barel, dan stok distilat, termasuk solar dan bahan bakar jet, mencatatkan penurunan sebesar 3,4 juta barel pada pekan yang berakhir 18 September lalu.

Namun, permintaan bahan bakar di AS tetap tenang karena pandemi virus corona larangan. Rata-rata empat minggu permintaan bensin adalah 8,5 juta barel per hari (bph) di pekan lalu. Berdasarkan data pemerintah, jumlah tersebut turun 9% dari tahun sebelumnya.

Tekanan bagi minyak juga datang setelah data aktivitas bisnis di Negeri Paman Sam melambat pada bulan September. Pejabat Federal Reserve yang memesan tentang pemulihan yang terhenti, dan Inggris serta Jerman memberlakukan ketentuan untuk membendung infeksi virus corona baru, membuat prospek permintaan bahan bakar kian suram.

Karena permintaan permintaan dan komentar dari The Fed disaring, harga turun, "kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar.

Di sisi penawaran, pasar tetap waspada terhadap dimulainya kembali ekspor dari Libya, meskipun tidak jelas apa pun itu dapat meningkatkan volume. National Oil Corp (NOC) Libya berupaya untuk meningkatkan produksi menjadi 260.000 barel per hari pada minggu depan.

"Itu jelas akan menjadi sesuatu yang tidak dibutuhkan pasar minyak saat ini," kata Dhar.

Riset ANZ memperlihatkan kasus virus corona di Eropa yang memangkas permintaan perjalanan, dengan lalu lintas udara sekarang 60% di bawah level 2019 menyusul penurunan tajam selama dua minggu terakhir, menurut data Eurocontrol - RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Turun, Tertekan Penguatan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (23/9), menambah kerugiannya untuk hari ketiga berturut-turut. Harga emas tertekan berlanjutnya penguatan dolar AS. Investor sedang menunggu tanggapan lebih lanjut dari bank-bank sentral utama ketika ketidakpastian ekonomi terus membayang.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember divisi COMEX New York Mercantile Exchange, dengan harga 39,2 dolar AS atau 2,05 persen, ditutup pada 1.868,40 dolar AS per ons troi. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.907,60 dolar AS.

"Emas saat ini mengambil syarat dari dolar AS dan kekuatan dolar AS terus membebani emas," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Indeks dolar mencapai tertinggi delapan minggu, meredupkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Harga emas turun, meskipun saham AS melemah setelah data menunjukkan aktivitas AS turun pada bulan September.

"Ketidakpastian jangka panjang masih membayangi dan tidak ada investor yang akan kehilangan kesempatan untuk menambahkan emas ke portofolionya saat harga rendah," kata Phillip Streible, ahli strategi pasar senior untuk RJO Futures di Chicago.

"Investor menunggu dan memperluas apa yang akan dilakukan bank-bank sentral utama selanjutnya. Saat ini sebagian besar kebijakan moneter dan fiskal yang tersedia telah diterapkan."

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank Cleveland, Loretta Mester mengatakan kebijakan moneter perlu tetap akomodatif selama beberapa tahun ke depan dan lebih banyak stimulus yang diperlukan untuk mendukung perekonomian. Emas yang tidak memberikan imbal hasil sebagai respon terhadap inflasi dan pelemahan mata uang - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : republika.co.id

Selasa, 22 September 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Meskipun Keengganan Terhadap Resiko Meningkat

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun cukup dalam pada awal perdagangan sesi AS kemarin. Metal safe-haven tidak mendapatkan penambahan permintaan ditengah aksi jual yang melanda pasar saham global.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $43.60 pada $1,909.60 per ons. Sementara emas Antam di tawarkan beli pada Rp 1.024.000,- per gram, naik Rp 1000,-

Pasar saham global mengalami penurunan dalam perdagangan semalam, dengan indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko sedang kembali ke pasar. Kematian dari Ruth Bader Ginsburg Supreme Court AS membuat kegaduhan di Kongres AS mengenai kapan hakim yang baru akan dipilih dalam suatu pemungutan suara? Hal ini membuat debat yang panas dan fokus mengenai paket stimulus fiskal yang baru menjadi mundur ke belakang.

Naiknya kasus Covid – 19 secara signifikan di Eropa, khususnya di Inggris membuat banyak orang yang berpikir zona Euro akan kembali mengalami banyak bisnis di lockdown ditengah infeksi gelombang kedua. Selain itu meningkatnya ketegangan politik antara AS dengan Cina membuat para trader dan investor menjadi lebih cemas.

Hal penting diluar pasar metal adalah naiknya indeks dolar AS dan turunnya harga minyak mentah Nymex yang diperdagangkan disekitar $40. Kedua pasar kunci ini memberikan tekanan “bearish” bagi pasar metal berharga.

Penurunan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,878.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,865.00 dan kemudian $1,836.00. Sedangkan kenaikan kembali harga emas akan berhadapan dengan “resistance” yang solid di $1,920.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.00 dan kemudian $1,954.10 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 21 September 2020

PT Rifan - Emas Terkoreksi, Investor Menanti Kesaksian Gubernur The Fed Di Kongres

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali terkoreksi setelah naik tinggi akhir pekan lalu. Senin pukul 07.25 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2020 di Bursa Komoditi ada di US $ 1.956,30 per ons troi, turun 0,29% dari akhir pekan lalu yang ada di US $ 1.962,10 per ons troi .

Koreksi harga emas dipicu oleh aksi investor yang menanti komentar Gubernur The Fed serta pandangan dari industri pertambangan pada rencana pekan ini.

Powell akan bersaksi di hadapan komite Kongres selama tiga hari berturut-turut pada selasa, Rabu dan Kamis untuk membahas tanggapan terhadap pandemi virus corona.

Kemungkinan Powell akan menghadapi pertanyaan seputar kondisi ekonomi ekonomi dan stimulus fiskal yang lebih luas. 

Sementara itu, suku bunga menjadi topik pembicaraan yang terdepan dalam pertemuan pemangku kepentingan di tahun lalu - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id 

Jumat, 18 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Dipicu Tingginya Pengangguran AS & Potensi Stimulus Lanjutan


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali naik pada Jumat (18/09) pagi seiring penurunan dolar AS pasca lemahnya data ketenagakerjaan AS dan janji bank sentral global akan melanjutkan suntikan dana stimulus jika diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang terkena dampak pandemi covid-19.

Harga emas berjangka naik 0,47% ke $ 1.959,10 per ons menurut data Investing.com pukul 10.40 WIB dan XAU / USD juga naik 0,41% di $ 1.951,92. Malah, indeks dolar AS melemah 0,05% ke 92,918.

D mengutip dari Reuters Jumat (18/09) pagi, laporan klaim pengangguran mingguan dari Departemen Tenaga Kerja AS tadi malam, data yang mendekati tepat untuk mengukur kesehatan ekonomi, menunjukkan hampir 30 juta orang yang mendapat tunjangan pengangguran di akhir Agustus. Hal tersebut menyatakan berlanjutnya dampak krisis kesehatan akibat pandemi covid-19 terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Bank of England (BOE) mengatakan sedang mempertimbangkan penerapan untuk memangkas suku bunga di bawah 0% karena ekonomi Inggris menghadapi peningkatan tiga kali lipat jumlah kasus covid-19, pengangguran tinggi dan kemungkinan masalah baru Brexit.

Bank of Japan (BOJ) memberikan kebijakan moneter dan mengisyaratkan kesiapan untuk meningkatkan stimulus jika jatuh tempo pengangguran akibat pandemi mendorong risiko tingkat deflasi.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) stabil di level Rp1.030.000 pagi ini dari harga Kamis kemarin menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.37 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : investing.com

Kamis, 17 September 2020

Rifan Financindo - Bloomberg Intelligence Ramal Emas Ke US$ 4.000

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Rabu, jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) Kamis dini hari, pada pukul 17:12 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.965,96/troy ons di pasar spot.

Bos The Fed, Jerome Powell, pada Kamis malam mengubah pendekatannya terhadap target inflasi. Sebelumnya The Fed menetapkan target inflasi sebesar 2%, ketika sudah mendekatinya maka bank sentral paling powerful di dunia ini akan menormalisasi suku bunganya, alias mulai menaikkan suku bunga.

Kini The Fed menerapkan "target inflasi rata-rata" yang artinya The Fed akan membiarkan inflasi naik lebih tinggi di atas 2% "secara moderat" dalam "beberapa waktu", selama rata-ratanya masih 2%.

Dengan "target inflasi rata-rata" Powell mengatakan suku bunga rendah bisa ditahan lebih lama lagi.

Suku bunga rendah yang ditahan dalam waktu yang lama tentunya berdampak negatif bagi dolar AS, dan dapat mendorong kenaikan harga emas dunia.
Sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, US$ 2.072,49/troy ons 7 Agustus lalu, emas berbalik merosot, dan tidak pernah lagi kembali ke atas level US$ 2.000/troy ons. Emas juga bergerak dengan volatilitas tinggi, artinya naik-turun secara signifikan dalam waktu singkat, beberapa pekan terakhir.

Namun beberapa pekan terakhir volatilitas emas cenderung merendah dan harganya menurun, tetapi masih mampu bertahan di atas US$ 1.900/troy ons, meski belum sanggup lagi mencapai US$ 2.000/troy ons, namun Bloomberg Intelligence memprediksi emas masih akan terus menguat bahkan tidak menutup kemungkinan mencapai US$ 4.000/troy ons di tahun 2023. 

Pergerakan harga emas juga diprediksi akan lebih unggul dari perak yang belakangan ini juga mencuri perhatian pelaku pasar.

"Kondisi saat ini, dimana bank sentral terus menerapkan kebijakan moneter longgar menjadi fondasi yang solid bagi emas, tetapi kurang berdampak untuk perak dan tembaga. Logam untuk industri lebih terkait dengan stimulus fiskal dan bangkitnya perekonomian ekonomi global," kata Mike McGlone ahli strategi senior komoditas di Bloomberg Intelligence, sebagaimana dilansir Kitco.

McGlone mengatakan rally harga emas baru saja dimulai, artinya kenaikan harga emas masih akan terus berlanjut.

"Emas mencapai dasar (bottom) di US$ 700 pada tahun 2008, dan mencapai puncak US$ 1.900 pada tahun 2019. Dengan kecepatan yang sama 2,7 kali dari level terendah di dekat US$ 1.470 tahun ini menunjukkan emas menuju US$ 4.000/troy ons di tahun 2023," katanya.

Meski McGlone memberikan outlook optimistis terhadap emas, tetapi ia juga memperingatkan level US$ 2.000/troy ons terbukti menjadi resisten yang kuat. Sehingga akan memerlukan waktu agak lama untuk menembus level tersebut - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 16 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Tipis, Pasar Soroti Proyeksi Kebijakan Moneter Fed


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada Rabu pagi kendati dolar Amerika Serikat juga mengalami pelemahan menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve AS yang akan diumumkan dini hari nanti.

Harga emas sedikit naik 0,03% ke $ 1.966,80 per ons pukul 10.48 WIB menurut data Investing.com dan XAU / USD naik 0,28% di $ 1.959,57. Sedangkan indeks dolar AS melemah 0,04% ke 93,052.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) turun Rp7.000 dari Rp1.037.000 Selasa kemarin menjadi Rp1.030.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.53 WIB.

Melansir Reuters Rabu (16/09) pagi, Fed akan menghentikan pertemuan pertama sejak mendekati pendekatan yang lebih akomodatif terhadap inflasi dan melanjutkan untuk mempertahankan suku bunga rendah lebih lama.

Keputusan Fed bakal diumumkan pada pukul 18.00 WIB mengikuti pers dari Ketua Fed Jerome Powell setengah jam kemudian.

Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi menyatakan Partai Demokrat AS terbuka reses bulan Oktober untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Partai Republik soal RUU bantuan pandemi virus.

Lebih dari 29,39 juta orang dilaporkan terinfeksi virus di seluruh dunia dan 928.669 orang meninggal dunia, menurut catatan laporan.

Ekspor Jepang jatuh 14,8% pada Agustus dari periode sebelumnya, turun selama 21 bulan berturut-turut, data menunjukkan. Ini mengindikasikan dampak pandemi yang menghantam permintaan global - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 15 September 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Menanjak, Pefindo Kerek Peringkat Aneka Tambang (ANTM) Jadi Stabil

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA kepada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan Obligasi Berkelanjutan I/2011.

Menurut Pefindo, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. 

Meskipun, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Selain itu, Pefindo juga menaikkan peringkat ANTM menjadi “stabil” dari sebelumnya “negatif” sehubungan dengan ekspektasi kinerja kuangan yang lebih stabil, yang berlaku mulai 10 September 2020 sampai  1 September 2021.

Peringkat ini mencerminkan sumber daya dan cadangan ANTM yang cukup besar, posisi yang kuat di industri yang didukung oleh produk pertambangan yang terdiversifikasi, serta kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal.

“ANTM telah mengurangi penjualan emas ekspor dan fokus pada pasar retail domestik yang marginnya lebih tinggi. Dan kami berharap segmen emas dapat terus menghasilkan keuntungan yang lebih besar didukung oleh kenaikan harga emas,” tulis Pefindo dalam rilis resmi, Senin (14/9).

Menurut Pefindo, dengan fokus penjualan emas dalam gramasi kecil, ANTM dapat menjangkau basis nasabah ritel yang lebih luas mengingat harga emas yang lebih terjangkau. Kondisi pendemi Covid-19 juga memicu kenaikan permintaan emas sebagai tujuan investasi yang dianggap lebih aman (safe haven).

Sementara dari segmen nikel,  Pefindo berekspektasi kemitraan strategis ANTM dengan smelter lain di Indonesia dapan mengkompensasi penurunan penjualan bijih nikel akibat larangan ekspor bijih nikel, di samping harga nikel yang mulai pulih.

Inisiatif ANTM luntuk mempertahankan posisi biaya yang rendah dapat memitigasi penurunan EBITDA dalam jangka waktu pendek melalui efisiensi biaya dan sinergi dengan induk usaha.

Ke depan,m Pefindo dapat menaikan peringkat ANTM jika emiten pelat merah ini meningkatkan bisnis profilnya secara substantial, yang tercermin dari capaian pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan serta leverage keuangannya berada pada level yang konservatif.

Peringkat juga dapat dinaikan jika ANTM menerima dukungan yang kuat dari holding tambang BUMN (MIND ID) dalam bentuk injeksi modal, pinjaman shareholder loan dan/atau sinergi bisnis yang secara substansial menaikan kinerja operasi ANTM.

Namun, peringkat ANTM juga dapat diturunkan jika pandemi yang berkepanjangan berakibat pada perlambatan pemulihan ekonomi global dan berdampak negatif terhadap permintaan dan harga komoditas, sehingga dapat melemahkan operasi bisnis dan profil keuangan ANTM.

Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika ANTM menarik utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan dan/atau gagal menyelesaikan proyek ekspansi sesuai jadwal - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 11 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Mau Trading di Akhir Pekan? Simak Dulu 7 Kabar Pasar Hari Ini

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis kemarin terpaksa terkapar di zona merah setelah ambles 5,01% ke level 4.891,46 setelah sebelumnya perdagangan sempat dihentikan oleh bursa karena anjlok lebih dari 5%.

Rencana pemberlakuan kembali PSBB (pembatasan sosial berskala besar) secara total oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi sentimen negatif bagi pasar kendati PSBB bertujuan guna menekan tingkat positif Covid-19 di DKI yang melonjak.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 668 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 10,2 triliun.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengumumkan 'rem darurat' kembali ditarik. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota kembali diketatkan, tidak ada lagi PSBB Transisi. Mulai 14 September, warga Jakarta kembali disarankan untuk #dirumahaja.

"Kita akan menarik 'rem darurat' yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB Transisi, tetapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," tegas Anies.

Upaya ini terpaksa ditempuh mengingat kasus corona di Jakarta boleh dikata sangat mengkhawatirkan. Per 8 Agustus, jumlah pasien positif corona mencapai 48.393 orang. Bertambah 1.014 orang (2,14%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin untuk mempertimbangkan 'trading' Jumat ini (11/9/2020).


1. Saham Anjlok, Pemilik SCTV Buyback Lagi Saham Rp 500 M

Emiten media Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), merencanakan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis ini (10/9/2020), manajemen SCMA menyatakan akan membeli kembali saham dengan jumlah biaya pembelian sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar atau paling banyak 20% dari modal disetor dalam perseroan, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.

2. Setor Rp 221 M, Indika Caplok 25% Saham Tambang Emas Sulsel

Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni PT Indika Mineral Investindo (IMI), masuk ke proyek tambang emas Awak Mas di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan melakukan penyertaan saham 25% senilai US$ 15 juta atau setara dengan Rp 221 miliar (asumsi kurs Rp 14.700/US$) di PT Masmindo Dwi Area (Masmindo).

Masmindo adalah anak usaha Nusantara Resources Ltd (NUS), perusahaan tercatat di Bursa Australia yang juga menjadi mitra Indika yang mengelola tambang tersebut.

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono perusahaan sudah melakukan penandatanganan perjanjian penyertaan saham dengan pihak-pihak terkait yakni Indika Mineral Investindo (IMI) selaku anak usaha, Nusantara Resources, dan Masmindo, pada 25 Februari 2020.

3. Kejar Cuan, Cathay Life Fokus Membidik Investasi Obligasi

Perusahaan asuransi asal Taiwan, Cathay Life Insurance Co. mengungkapkan bahwa perseroan kini mulai berhati-hati dalam berinvestasi meskipun kas perusahaan masih meningkat pada kuartal II-2020 dibandingkan dengan kuartal I-2020.

Kehati-hatian itu akan diimplementasikan dengan memilih obligasi atau instrumen pendapatan tetap (fixed income) dengan ratinglebih tinggi untuk menghindari volatilitas di tengah pandemi Covid-19.

Kas perseroan pada Juni naik sebesar NT$ 108 miliar atau US$ 3,66 miliar (sekitar Rp 54 triliun, kurs Rp 504/new dolar Taiwan) di Juni lalu dari NT$ 152 miliar pada kuartal I-2020 menjadi NT$ 260 miliar atau Rp 131 triliun per akhir Juni lalu. Jumlah kas itu sebesar 3,9% dari total portofolio investasi Cathay Life, naik dari 2,4% pada kuartal pertama.

4. Butuh Rp 24 T Selamatkan Jiwasraya, Dari Mana Sumber Dananya?

Holding BUMN Penjaminan dan Perasuransian, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana (BPUI) mengungkapkan total dana yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan likuiditas PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mencapai Rp 24,2 triliun.

Besaran dana itu adalah bagian dari skema yang ditetapkan dalam penyelesaian kondisi keuangan Jiwasraya.

Bahana yang kini memakai brandIndonesia Financial Group (IFG) sudah mengungkapkan bahwa perseroan akan mendirikan anak usaha baru dengan nama IFG Life guna menyelamatkan Jiwasraya. Perusahaan baru ini akan menampung portofolio Jiwasraya yang sudah direstrukturisasi.

5. Apakah Ini Dua Calon Kuat yang Bakal Jadi Dirut Bank Mandiri?

Lima bankir dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pekan lalu ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Termasuk di dalamnya adalah Direktur Utamanya yakni Royke Tumilaar yang didapuk menjadi direktur utama BNI.

Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI pada Rabu ini (2/9/2020).

Salah satu calon yang paling kuat untuk menjadi direktur utama Bank Mandiri adalah Wakil Direktur Utamanya saat ini, yakni Hery Gunardi. Dia merupakan salah satu anggota tim merger pendirian Bank Mandiri pada 1998-1999 yang sebelumnya memulai karir di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).

Satu kandidat lainnya yang juga disebut-sebut bakal mengisi posisi ini adalah salah satu alumni Bank Mandiri yang sudah malang melintang mengisi posisi direksi di BUMN lainnya, yakni Pahala Nugraha Mansury.

6. Jakarta PSBB Total, Begini Jeritan Perusahaan Properti

Sektor properti menjadi salah satu yang terkena dampak cukup signifikan pandemi Covid-19. Terlebih lagi, mulai Senin pekan depan, DKI Jakarta akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total.

Sekretaris Perusahaan Intiland, Theresia Rustandi, kepada CNBC Indonesia menyampaikan, pada dasarnya pengusaha mendukung rencana pemerintah dalam mengendalikan pandemi.

Namun, harus diakui, kondisi pasar properti masih cukup berat di tahun ini. Ditambah lagi dengan kebijakan pembatasan sosial, diperkirakan bakal menyebabkan penurunan penjualan.

7. Jelang Pergantian Direksi, Begini Kinerja BNI di Juli 2020

Jelang pergantian direksi, kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ternyata tumbuh di atas rata-rata industri. Bahkan BNI memiliki modal yang kuat untuk menggenjot penyaluran kredit.

Bila melihat pada laporan keuangan bulanan, hingga Juli 2020 BNI terus meningkatkan penyaluran kredit demi mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Penyaluran kredit BNI bank only telah menembus Rp 546,47 triliun pada akhir Juli 2020, meningkat 5,1% dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Realisasi sampai Juli tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi perusahaan yang mematok pertumbuhan 2-4% karena pelambatan ekonomi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

 

Kamis, 10 September 2020

Rifan Financindo - Jakarta PSBB Total, Pengusaha Ngaku Panik Dan Teriak

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terpaksa membuat pegusaha panik. Hal ini karena banyak sektor tidak boleh menjalankan aktivitas bisnis, kecuali 11 sektor yang sudah diizinkan.

Sebagai pengusaha, teman-teman semua panik. Karena kondisinya ada sektor-sektor baru untuk laksanakan operasional. Kalau harus berhenti mereka tidak siap. Mereka khawatir dari 11 sektor yg diperbolehkan, rencananya akan ditinjau kembali. Ini akan jadi beban pikiran mereka, kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta

Ia khawatir 11 sektor yang kemarin diizinkan akan makin dikurangi jika kondisinya makin parah. Apalagi pertambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat. Adapun sektor tersebut adalah Kesehatan, Perhotelan, Konstruksi, Industri strategis, Pelayanan dasar dan utilitas publik, Energi Komunikasi dan teknologi informatika, Keuangan, Logistik, Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan juga Bahan pangan.

Di luar sektor tersebut, maka bisa dipastikan tidak bisa beraktivitas seperti masa PSBB transisi. Pengusaha dihadapkan kondisi sulit. "Belum ada yang siap, karena kita baru. Kemudian semua teriak kondisinya," sebut Diana.

Kondisi ini mengharuskan dunia usaha untuk berpikir lebih keras. Apalagi, jika melihat angka positif Covid-19 yang terus melonjak dari hari ke hari.

Kemarin sempat ada sounding-sounding kalau kondisi ini seperti apa. kami di Kadin pertanyakan ini ko bisa naik terus? seperti apa pemerintah untuk cegah deret ukur. Kita juga pertanyakan itu. Itu kan ranahnya pemerintah. Tapi ya tiba-tiba seperti ini juga nggak terpikirkan juga. Karena deret ukur terjadi seminggu atau hari ini. itu dilema sekali.

Namun, Ia memaklumi soal keputusan ini harus diambil oleh Pemprov DKI Jakarta, yakni untuk menekan angka kasus Covid-19.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengingatkan pengusaha agar lebih tanggap melihat kondisi ini.

Ini jadi tantangan tersendiri, gimana berkreasi, berinovasi secara baik dan benar sehingga dapat bertahan dan berkembang dan akselerasi walau di tengah tekanan pandemi, walau relatif singkat menekan dunia usaha kita - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 09 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Ada Angin Apa Nih? Trump Tarik Pasukan Dari Irak & Afganistan


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan penarikan pasukan lebih lanjut dari Irak dan Afghanistan dalam beberapa hari ke depan. Hal ini ditegaskan seorang pejabat senior pemerintah AS pada Selasa.

Kepada para wartawan yang ikut bepergian dengan Trump, sebagaimana dilaporkan AFP, pejabat itu juga mengatakan setidaknya pengumuman mengenai Irak akan muncul pada Rabu ini. Sementara soal Afghanistan akan muncul dalam beberapa hari mendatang.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi pada Agustus, Trump memang sudah mengatakan pasukan AS akan meninggalkan Irak. Tapi memang, ia tidak memberikan jadwal.

Pembicaraan penarikan pasukan muncul bersamaan dengan meningkatnya serangan terhadap AS oleh para pejuang pro-Iran. Ditambah Pemerintah Iran menghadapi seruan untuk mengusir sekitar 5.000 tentara AS yang dikerahkan di negara itu sebagai bagian dari upaya anti-jihadis.

Sebelumnya militer AS sempat menarik diri dari Irak pada akhir 2011. Namun beberapa tahun kemudian, pasukan AS kembali mendukung Irak dalam perang melawan ISIS pada musim panas 2014 lalu.

Sedangkan di Afghanistan, AS saat ini memiliki 8.600 tentara. Itu sesuai dengan perjanjian bilateral yang ditandatangani pada Februari antara Washington dan Taliban.

Pentagon mengatakan pada Agustus bahwa tujuannya adalah menurunkan kurang dari 5.000 tentara saat pembicaraan damai antara Afghanistan berlangsung.

Trump sebelumnya menyebutkan dalam sebuah wawancara dengan Axios bahwa Gedung Putih bertujuan untuk mencapai 4.000 hingga 5.000 tentara di Afghanistan pada pemilihan presiden November.

Di bawah kesepakatan AS-Taliban, semua pasukan asing harus meninggalkan negara itu pada musim semi 2021, dengan imbalan komitmen keamanan dari militan.

Sementara di Laut China Selatan, AS malah mengerahkan banyak hal untuk melindungi wilayah maritim sekutunya di perairan Laut China Selatan.

Belum lama ini, kapal induk AS USS Ronald Reagan mengerahkan pesawat udara di langit perairan tersebut, masuk ke serangkaian operasi pertahanan udara maritim yang dilakukan sejak Agustus lalu.

Masuknya Reagan ke Laut China Selatan terjadi pada saat ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat. Trump juga mengumumkan menolak hampir semua klaim maritim China di perairan tersebut.

Penolakan tersebut bertujuan untuk melindungi sekutu dan mitra, serta melakukan pendekatan kooperatif untuk stabilitas regional dan kebebasan laut di sana.

China sendiri mengklaim secara sepihak hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line), China memang dilaporkan mengklaim 80% wilayah perairan ini.

Akibatnya, China bersitegang dengan sejumlah negara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina dan Brunei. Wilayah ini sendiri merupakan jalur perdagangan dengan nilai mencapai US$ 3 triliun per tahun.

Ini yang menjadi alasan AS masuk ke kawasan sengketa tersebut. AS mengajak sejumlah sekutu seperti Australia dengan klaim menjaga kebebasan navigasi Indo Pasifik.

Di sisi lain, Trump sedang berusaha melakukan apapun agar dapat kembali terpilih menjadi presiden pada pemilihan 3 November mendatang. Bakal calon saingan Joe Biden dari Partai Demokrat ini juga sebelumnya berjanji akan membawa pulang pasukan dalam upaya untuk mengakhiri perang tanpa akhir Amerika - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 08 September 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Karena Penguatan Dolar Dan Kebijakan Bank Sentral

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melemah pada perdagangan penguatan Senin , karena dolar. Meskipun mulia, ketidakpastian ekonomi membatasi kerugian logam karena investor menunggu perkembangan dari bank sentral.

Melansir Reuters , harga emas spot turun 0,2% menjadi US $ 1.928,82 per troi pada pukul 14:01. EDT (1801 GMT). Sementara emas berjangka, AS sedikit berubah pada US $ 1.933,60, dengan pasar AS ditutup untuk liburan Hari Buruh.

"Dolar yang lebih tinggi membebani emas, ketidakpastian jangka panjang masih bertahan di pasar menempatkan harga di bawah," kata Carsten Menke, analis Julius Baer.

Menke mengatakan emas kemungkinan terorganisir sideways "karena pemesanan resesi telah diperkirakan dan investor sekarang menunggu untuk melihat apa yang terjadi selanjutnya dalam kebijakan bank sentral".

Indeks dolar naik 0,3%, membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Bank sentral global telah memangkas suku bunga untuk mengatasi krisis virus corona. Dengan harga emas naik lebih dari 27% tahun ini karena suku bunga yang lebih rendah menurunkan risiko peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.

Investor sekarang fokus pada keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis.

"Kami tidak akan terkejut melihat emas memantul dari ujung koridor bawah ini dan naik lebih tinggi selama beberapa minggu ke depan, tetapi penurunan di bawah US $ 1.900 tidak dapat dikesampingkan jika ada peluang ekspektasi data ekonomi yang lebih kuat dari AS," Commerzbank kata analis Eugen Weinberg.

Sementara itu, kasus virus corona di konsumen emas batangan terbesar kedua di dunia, India, naik di atas Brasil berada di urutan kedua di belakang Amerika Serikat - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com 

Senin, 07 September 2020

PT Rifan - Kurs Dolar Australia Keok di Rp 10.710, Ini Pemicunya


PT RIFAN BANDUNG - Nilai tukar dolar Australia melemah melawan rupiah pada perdagangan Senin . Data impor China yang masih menunjukkan penurunan membuat mata uang Negeri Kanguru ini tertekan.

Pada pukul 13:43 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.710, dolar Australia melemah 0,2% di pasar spot, melansir data Refinitiv, pemerintah China hari ini melaporkan data neraca dagang berdenominasi dolar AS yang menunjukkan ekspor yang meningkat, tetapi impor masih merosot.

Tingkat ekspor dilaporkan melonjak 9,5% year-on-year (YoY), sementara impor merosot 2,1% YoY. Sehingga tercatat surplus sebesar US$ 58,93 miliar di bulan Agustus. Ekonom yang disuervei Reuters sebelumnya memprediksi ekspor naik 7,1% YoY dan impor naik tipis 0,1% YoY.

Meski ekspor melonjak signfikan, tetapi penurunan impor menjadi kabar buruk, sebab menggambarkan konsumsi domestic China yang masih lemah.

Bo Zhuang kepala ekonom TS Lombard, mengatakan impor di bulan Agustus mengecewakan, meski permintaan komoditas "sangat kuat", tetapi impor untuk mesin lemah,, China membeli lebih banyak bahan mentah, tetapi masih pesimistis mengenai outlook investasi melihat data impor yang dirilis," katanya.

Akibatnya dolar Australia menjadi terpukul. Memang permintaan bahan mentah China masih tinggi, yang menjadi salah satu penopang penguatan dolar Australia belakangan ini. Tetapi impor mesin yang lemah, membuat prospek investasi untuk ekspansi dunia usaha masih rendah. Artinya, untuk jangka panjang ada kemungkinan impor bahan baku akan mandeg atau malah menurun.

Salah satu komoditas yang harganya melesat tajam akibat peningkatan permintaan dari China adalah bijih besi, bijih besi merupakan komoditas ekspor terbesar Australia, berkontribusi sekitar 15% dari total ekspor. Harga bijih besi naik nyaris 34% sepanjang tahun ini ke atas US$ 125/ton yang merupakan level tertinggi dalam 6 tahun terakhir.

Selain itu, emas dunia yang juga mencetak rekor tertinggi memberikan sentimen positif ke dolar Australia. Emas merupakan komoditas terbesar ke-enam Australia, berkontribusi sekitar 4,8% dari total ekspor.

Saat harga komoditas-komoditas tersebut menguat, pendapatan Australia akan meningkat dan menopang penguatan mata uangnya hingga menyentuh level tertinggi sejak November 2018 Rp 10.882,44/AU$ pada Rabu (2/9/2020) pekan lalu - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 04 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Jelang Pengumuman Data Tenaga Kerja Di AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Jumat  pagi. Kenaikan harga logam mulia menyebabkan akibat pelemahan ekuitas global sehingga permintaan logam safe haven dan investor menunggu pengumuman data gaji pekerja sektor non pertanian Amerika Serikat.

Harga emas berjangka naik 0,30% ke $ 1.943,55 per ons pukul 09.53 WIB menurut data Investing.com dan XAU / USD menguat 0,29% di 1.936,51.

Sedangkan indeks S&P 500 berjangka pagi melemah 0,49% di 3.444,38 pukul 09.55 WIB.

Kepala Federal Reserve Chicago pada hari Kamis menghubungi pihak Kongres AS untuk memberikan lebih banyak bantuan fiskal dan mengisyaratkan kebijakan moneter AS akan dilonggarkan lebih lanjut serta suku bunga dipertahankan pada tingkat yang sangat rendah selama bertahun-tahun untuk membantu kekuatan perekonomian pulih dari dampak pandemi COVID-19 .

Lebih 26,15 juta orang dilaporkan positif Covid-19 di seluruh dunia dan 863.863 orang meninggal dunia, menurut data laporan.

Klaim pengangguran mingguan AS turun di bawah 1 juta minggu lalu dan merupakan kali kedua yang terjadi sejak pandemi virus dimulai. Tetapi angka tersebut ternyata tidak menandakan pemulihan kuat di pasar tenaga kerja Amerika Serikat.

Investor sekarang menunggu laporan gaji pekerja sektor non pertanian di AS yang akan dirilis malam nanti untuk mencari sinyal lanjutan stagnasi pasar tenaga kerja.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) turun Rp3.000 dari Rp1.024.000 Selasa kemarin menjadi Rp1.021.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.52 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com 

Kamis, 03 September 2020

Rifan Financindo - 6 Bulan Corona di Indonesia, Bagaimana Prospek Harga Emas?


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas merupakan salah satu komoditi yang paling diuntungkan selama masa pandemi yang sudah menyergap Indonesia selama 6 bulan belakangan, harga emas di pasar spot memang terpantau mengalami koreksi pada kisaran harga US$1.963,18 per troy ounce, melemah 0,36 persen.

Kendati demikian selama enam bulan belakangan, harga emas sudah menanjak 23,51 persen. Harga emas sempat menyentuh level terendahnya yakni US$1.471,24 per troy ounce pada masa awal pandemi tepatnya 19 Maret 2020 lalu. Pada awal Agustus 2020 lalu, harga emas berhasil menembus level tertingginya yakni US$2.063,54.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex juga melemah 0,49 persen ke level US$1.969,2 per troy ounce pada hari ini. Selama enam bulan belakangan, harga emas berjangka menunjukkan tren penguatan dengan kenaikan sebesar 23,44 persen.

Sama halnya dengan emas di pasar spot, harga emas berjangka di bursa Comex juga berada di titik terendahnya di awal masa pandemi yakni tepat pada 18 Maret 2020 di level US$1.477,9 per troy ounce dan level tertingginya US$2.069,4 pada 6 Agustus 2020 lalu

Penguatan pun juga terjadi pada harga emas batangan buatan dalam negeri, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), atau emas antam. Kendati mengalami koreksi tipis Rp2.000 ke level Rp.1.024.000 per gramnya pada hari ini, berdasarkan situs logammulia.com, harga emas antam sudah menguat Rp214.000 atau 26,42 persen dari level perdagangannya enam bulan lalu.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan tren harga emas cukup positif selama masa pandemi. Faktor yang mendukung penguatan tersebut adalah resesi secara global sehingga investor memburu emas yang dianggap sebagai safe haven atau aset lindung nilai.

Ketidakpastian prospek pemulihan ekonomi dunia hingga 2021 dan ancaman resesi di Indonesia pada kuartal ketiga juga mendorong percepatan kenaikan demand emas, bhima menjelaskan selama periode resesi, emas memang selalu menjadi aset yang likuid tercermin dari pergerakan harga emas yang berhasil mengalahkan aset lainnya.

Perburuan emas juga dilakukan oleh bank sentral di berbagai negara yang akhirnya membuat permintaan emas secara global akan terus naik, jadi dalam 2-3 tahun kedepan selama tren pemulihan ekonomi tidak pasti, emas jadi idola dari investor global maupun domestik,” sambungnya.

Di sisi lain, menurutnya, dolar AS tidak menjadi safe haven favorit pada masa pandemi tahun ini dikarenakan kondisi internal politik Amerika Serikat yang semakin berisiko jelang pemilihan presiden November mendatang.

Hal ini diperburuk dengan situasi ekonomi negara adidaya tersebut yang juga mengalami tekanan akibat pandemi dan perang dagang, adapun, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan harga emas saat ini memang sedang berkonsolidasi setelah mencapai level tertingginya awal bulan lalu.

Harga emas masih mendapatkan support dari kebijakan moneter bank Sentral AS yang longgar, tetapi, lanjutnya, pasar juga sedang menantikan hasil akhir dari proses penemuan vaksin Covid-19 yang mana bila berhasil diproduksi massal dapat memberi tekanan lanjutan untuk pergerakan harga emas.

Untuk beberapa hari kedepan, harga emas masih akan naik turun mengikuti perubahan sentimen di pasar terutama yang berhubungan dengan AS, pekan ini, pasar juga sedang menantikan data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan segera dirilis.

Bila data tersebut lebih buruk dari proyeksi, hal ini berarti ada indikasi gangguan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat sehingga harga emas bisa menguat lagi karena pelemahan dolar AS dan sebaliknya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

 

Rabu, 02 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - 6 Bulan Corona Di Indonesia, Bagaimana Prospek Harga Emas


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas merupakan salah satu komoditi yang paling diuntungkan selama masa pandemi yang sudah menyergap Indonesia selama 6 bulan belakangan.

Harga emas di pasar spot memang terpantau mengalami koreksi pada kisaran harga US$1.963,18 per troy ounce, melemah 0,36 persen.

Kendati demikian selama enam bulan belakangan, harga emas sudah menanjak 23,51 persen. Harga emas sempat menyentuh level terendahnya yakni US$1.471,24 per troy ounce pada masa awal pandemi tepatnya 19 Maret 2020 lalu. Pada awal Agustus 2020 lalu, harga emas berhasil menembus level tertingginya yakni US$2.063,54.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex juga melemah 0,49 persen ke level US$1.969,2 per troy ounce pada hari ini. Selama enam bulan belakangan, harga emas berjangka menunjukkan tren penguatan dengan kenaikan sebesar 23,44 persen

Sama halnya dengan emas di pasar spot, harga emas berjangka di bursa Comex juga berada di titik terendahnya di awal masa pandemi yakni tepat pada 18 Maret 2020 di level US$1.477,9 per troy ounce dan level tertingginya US$2.069,4 pada 6 Agustus 2020 lalu.

Penguatan pun juga terjadi pada harga emas batangan buatan dalam negeri, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), atau emas antam. Kendati mengalami koreksi tipis Rp2.000 ke level Rp.1.024.000 per gramnya pada hari ini, berdasarkan situs logammulia.com, harga emas antam sudah menguat Rp214.000 atau 26,42 persen dari level perdagangannya enam bulan lalu.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan tren harga emas cukup positif selama masa pandemi. Faktor yang mendukung penguatan tersebut adalah resesi secara global sehingga investor memburu emas yang dianggap sebagai safe haven atau aset lindung nilai.

Ketidakpastian prospek pemulihan ekonomi dunia hingga 2021 dan ancaman resesi di Indonesia pada kuartal ketiga juga mendorong percepatan kenaikan demand emas,” ungkap Bhima kepada Bisnis.

Bhima menjelaskan selama periode resesi, emas memang selalu menjadi aset yang likuid tercermin dari pergerakan harga emas yang berhasil mengalahkan aset lainnya.

Perburuan emas juga dilakukan oleh bank sentral di berbagai negara yang akhirnya membuat permintaan emas secara global akan terus naik, jadi dalam 2-3 tahun kedepan selama tren pemulihan ekonomi tidak pasti, emas jadi idola dari investor global maupun domestik.

Di sisi lain, menurutnya, dolar AS tidak menjadi safe haven favorit pada masa pandemi tahun ini dikarenakan kondisi internal politik Amerika Serikat yang semakin berisiko jelang pemilihan presiden November mendatang.

Hal ini diperburuk dengan situasi ekonomi negara adidaya tersebut yang juga mengalami tekanan akibat pandemi dan perang dagang, adapun, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan harga emas saat ini memang sedang berkonsolidasi setelah mencapai level tertingginya awal bulan lalu.

Harga emas masih mendapatkan support dari kebijakan moneter bank Sentral AS yang longgar,” ujar Ariston kepada Bisnis, Tetapi, lanjutnya, pasar juga sedang menantikan hasil akhir dari proses penemuan vaksin Covid-19 yang mana bila berhasil diproduksi massal dapat memberi tekanan lanjutan untuk pergerakan harga emas.

Untuk beberapa hari kedepan, harga emas masih akan naik turun mengikuti perubahan sentimen di pasar terutama yang berhubungan dengan AS, pekan ini, pasar juga sedang menantikan data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan segera dirilis.

Bila data tersebut lebih buruk dari proyeksi, hal ini berarti ada indikasi gangguan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat sehingga harga emas bisa menguat lagi karena pelemahan dolar AS dan sebaliknya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

 

Selasa, 01 September 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Diprediksi Volatil, Ini Alasan Agar Investor Tidak Perlu Panik

 


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas di pasar global, diramal akan bergerak volatilitas tinggi atau dalam artian, akan naik tinggi atau turun ketajaman setiap harinya. Meski begitu, emas atau logam mulia tetap memiliki daya tarik sebagai salah satu instrumen investasi.

Direktur Perdagangan Global Kitco Metals, Peter Hugoviv telah mengalami volatilitas tinggi selama beberapa minggu dan itu tidak akan berubah. Menurutnya, banyak hal yang jadi pemicu kondisi tersebut antara lain valuasi di ekuitas, komentar Ketua Fed pada hari Kamis, pemilihan umum Amerika Serikat pada November.

Volatilitas tetap tinggi setidaknya hingga Desember, sehingga perdagangan emas akan sangat sulit. Setiap ada berita yang keluar dari pergerakan yang tidak stabil.

Karena itu dia memberikan saran yang baik untuk investor maupun pedagang bagaimana menghadapi harga emas yang bak roller coaster. Kepada investor, peluklah untuk menghilangkan emosi dan mempertahankan posisi sebagai dari portofolio.

"Ini bukan waktunya untuk panik," kata Hug. Ia bahkan meramal emas akan mencapai US $ 2.000 per troy ounce di pekan ini.

Sementara kepada para pedagang, Hug menyarankan untuk melihat dari perspektif makro, sebab sulit menempatkan stop loss saat harga bergerak bak roller coaster per harinya.

"Jika anda seorang pedagang harian, akan sangat sulit melakukan perdagangan karena harga bisa naik atau turun tajam. Pastikan Anda tetap memiliki modal yang cukup untuk memenuhi margin call ," katanya.

Harga emas dunia menjadi salah satu acuan harga emas di dalam negeri, tetapi ada faktor yang mempengaruhi seperti kurs rupiah serta permintaan-penawaran . Makanya CNBC Indonesia menilai harga emas Antam tidak selalu mengikuti pergerakan emas dunia.

Makanya kala rupiah menguat seperti belakangan ini membuat harga emas Antam turun. Sepanjang pekan lalu Mata Uang Garuda menguat lebih dari 1 persen, sementara awal pekan kemarin 0,38 persen di Rp14.560 per dolar AS yang merupakan tingkat terkuat sejak 6 Agustus lalu.

Jadi, kala rupiah menguat melawan dolar AS, harga emas dunia yang dibanderol dengan mata uang Paman Sam tersebut akan lebih murah, sehingga dapat menurunkan harga emas di dalam negeri.

Sebagai gambaran lain, harga emas batangan keluaran Logam Mulia Antam pada hari ini (1/9/2020), turun Rp10.000 ribu menjadi Rp1.020.000 per gram dibandingkan harga kemarin yang masih berada pada harga Rp1.030.000 per gram. Penurunan juga terjadi pada harga pembelian kembali atau buyback yakni turun Rp11.000 ribu menjadi Rp921.000 per gram.

Di sisi lain, dilansir Kontan, harga emas di pasar spot global hari ini pukul 12.04 WIB di level US $ 1.986,80 per troy ounce alias menguat 0,97 persen. Sementara harga emas berjangka Comex untuk pengiriman Desember 2020 menguat 0,79 persen ke level US $ 1.994,20 per troy ounce.

Kenaikan harga emas pada tengah hari ini, yang sejalan dengan pelemahan dolar AS ke level terendah dalam dua tahun karena kebijakan kebijakan yang dovish oleh Federal Reserve.

"Dolar yang lebih lemah dan antisipasi yang pelemahan lanjut telah menyebabkan peningkatan peningkatan kecil dalam permintaan emas," kata Jeffrey Sica, Pendiri Circle Squared Alternative Investments seperti dilansir Kontan .

Tercatat, dolar jatuh ke level terendah lebih dari dua tahun. Hal itu lantaran tertekan oleh kebijakan target inflasi rata-rata terbaru Fed yang kemungkinan akan tetap menjaga suku bunga rendah, bahkan jika inflasi sedikit naik sedikit di masa depan.

Suku bunga rendah cenderung mendukung emas, yang merupakan lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang. "Saat ini ada sedikit penghindaran risiko di pasar global, yang agak membatasi safe-haven metal ," ujar analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com