Tampilkan postingan dengan label RIFAN BERJANGKA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RIFAN BERJANGKA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Mei 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Wall Street Melemah Dipicu Anjloknya Saham Perbankan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Wall Street melemah pada Selasa (2/5/2023) dipicu anjloknya saham sektor perbankan, Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 367,17 poin, atau sekitar 1,08 persen, menjadi 33.684,53. Indeks S&P 500 merosot 48,29 poin, atau sekitar 1,16 persen, menjadi 4.119,58. Indeks komposit Nasdaq melemah 132,09 poin, atau sekitar 1,08 persen, menjadi 12.080,51.

Saham bank regional AS tumbang dipicu mencuatnya kembali kekhawatiran terjadinya krisis di sektor finansial. Saham PacWest Bancorp, Western Alliance Bancorp, dan Comerica masing-masing terjun 27,8 persen, 15,1 persen, dan 12,4 persen.

Indeks bank regional KBW terjun 5,5 persen, persentase penurunan harian tertajam sejak 13 Maret.

Saham sektor energi tergelincir dipicu penurunan harga minyak dunia akibat mencuatnya kekhawatiran AS gagal bayar utang pada 1 Juni mendatang.

Dari 11 sektor utama S&P 500, indeks sektor energi memimpin pelemahan yang terjadi dengan terjun 4,3 persen. Indeks sektor finansial anjlok 2,3 persen.

Perhatian para investor selanjutnya tertuju kepada pertemuan Federal Open Market Committee. The Fed diperkirakan akan meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Juni 2023 naik 1,6 persen menjadi US$2.023,30 per ons. Indeks dolar AS turun 0,21 persen menjadi 101,94.

Bursa saham Eropa melemah pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 1,2 persen, seiring merosotnya saham sektor energi.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, merosot 97,54 poin, atau sekitar 1,24 persen, menjadi 7.773,03. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melorot 195,44 poin, atau sekitar 1,23 persen, menjadi 15.726,94.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, anjlok 159 poin, atau sekitar 1,72 persen, menjadi 9.082. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melemah 108,30 poin, atau sekitar 1,45 persen, menjadi 7.383,20.

Nilai tukar poundsterling melemah 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2457 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,1 persen menjadi 1,1375 euro per pound - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

 

Rabu, 24 Agustus 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Di Bawah $1.750 Dalam Tujuh Sesi Berturut Karena Dolar Terus Naik

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Spekulasi bahwa Fed akan memilih kenaikan suku bunga 75 basis poin pada bulan September, daripada 25 bps, membuat dolar menguat untuk hari keempat berturut-turut dan ke level tertinggi enam minggu. Itu juga menekan emas ke penutupan lebih rendah ketujuh kalinya secara beruntun dan di bawah level support penting lain.

Emas kontrak Desember menyelesaikan sesi Senin di $1.748,40, turun $14,50, atau 0,8%. Sejak penutupan positif terakhir pada 12 Agustus, patokan emas berjangka telah jatuh lebih dari $67 atau 3,7%.

Harga emas spot, yang diikuti lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, berakhir turun 0,6% di 1,735.31 pada penutupan Senin.

Penurunan terbaru emas terjadi kala investor menunggu gagasan mengenai jalur suku bunga di masa depan dari pidato yang akan disampaikan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming pada hari Jumat.

Pidato Powell dapat mengguncang pasar, dengan reli di ekuitas AS sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Data ekonomi AS akan menjadi sorotan karena kekhawatiran atas prospek resesi masih ada. Sementara itu, data PMI dari Zona Euro dan Inggris diperkirakan menunjukkan perlambatan lanjutan dalam aktivitas bisnis.

"Harga emas melemah karena king dollar kembali saat investor bersiap untuk pidato yang berpotensi hawkish oleh Ketua Fed Powell di Simposium Jackson Hole," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

"Emas pada akhirnya akan bergerak dalam perdagangan range, tetapi tampaknya tren mungkin sedikit lebih rendah karena risiko inflasi energi dan makanan dapat membuat The Fed tetap agresif dengan kenaikan suku bunga hingga ke tahun baru."

Komoditas lain pagi ini, Nikel Berjangka ditutup naik 0,61% di 22.394,50 hingga dini hari tadi, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London pada penutupan Jumat.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak bulan Maret dalam upaya untuk memerangi inflasi yang mencapai level tertinggi dalam empat dekade.

Pengambil kebijakan Fed telah menegaskan kembali bahwa masih ada cara untuk melawan inflasinya dan mendorong kembali ekspektasi atas puncak inflasi dan apa yang disebut poros dovish, satu narasi yang telah membantu meningkatkan saham.

Risalah Fed minggu lalu menunjukkan bahwa saat ukuran kenaikan suku bunga September masih bermain, pengambil kebijakan merasa ada sedikit bukti sejauh ini bahwa tekanan inflasi mereda.

Powell kemungkinan akan mengingatkan investor dengan satu lagi laporan inflasi dan laporan ketenagakerjaan lain yang masih akan datang sebelum pertemuan September dan para pejabat masih punya waktu untuk memutuskan seberapa besar kenaikan suku bunga itu.

Kalender ekonomi untuk minggu ini menampilkan penghasilan pribadi dan pengeluaran Juli, yang mencakup indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan Fed.

Dalam 12 bulan hingga Juni, Indeks harga PCE meningkat 6,8%, kenaikan terbesar sejak Januari 1982.

Poin data lainnya yakni angka produk domestik bruto kuartal II yang direvisi, yang awalnya menunjukkan kontraksi sebesar 0,9%.

Juga akan ada laporan mengenai pesanan barang tahan lama, klaim pengangguran awal, dan data PMI untuk bulan Juli. Sementara itu, data penjualan rumah baru akan menjelaskan lebih banyak tentang pasar perumahan yang melambat.

Selain itu, Karet mencapai 146,90 pada Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,50% di 418,35 dalam perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,05% di 2.349,00 pada Selasa dini hari - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 18 Agustus 2022

Rifan Financindo - Harga Emas Di Bawah Level Psikologis

 
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas merosot lagi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kerugian hari ketiga beruntun
 
Investasi 'safe heaven' tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat. Harga emas hari ini menjadi berada di bawah level dukungan penting USD 1.780.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, jatuh USD 13 atau 0,73 persen menjadi ditutup pada USD 1.776,70 per ounce, menambah penurunan 1,40 persen dalam dua sesi sebelumnya. Harga emas berjangka tergelincir USD 8,40 atau 0,47 persen menjadi USD 1.789,70 pada Selasa (16/8), setelah anjlok USD 17,4 atau 0,96 persen menjadi USD 1.798,10 pada Senin (15/8). Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, Federal Reserve (Fed) merilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Adapun rilis FOMC menunjukkan The Fed percaya bahwa sikap kebijakan yang lebih ketat diperlukan untuk memenuhi mandat ganda pengendalian inflasi dan meningkatkan lapangan kerja. "Beberapa peserta mengindikasikan bahwa, begitu suku bunga kebijakan telah mencapai tingkat yang cukup ketat, kemungkinan akan tepat untuk mempertahankan tingkat itu untuk beberapa waktu," kata The Fed dalam risalah pertemuan 26-27 Juli, merujuk pada peserta dari pembuat kebijakan FOMC.
 
Risalah pertemuan mengatakan bahwa anggota FOMC waspada terhadap kenaikan suku bunga yang berlebihan. Mereka merasa bahwa kenaikan suku bunga yang melambat mungkin tepat selama kondisi ekonomi yang lebih lemah. Di sisi lain, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu bahwa penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada Juli sebagai akibat dari penurunan harga bensin, lebih baik dari yang diperkirakan - RIFAN FINANCINDO
 
Sumber : jpnn.com
 
 

 

Senin, 08 Agustus 2022

PT Rifan - EUR/USD Bersiap Hadapi Inflasi & Pengetatan Lebih Agresif

PT RIFAN BANDUNG - Solidnya penciptaan pekerjaan di AS pada bulan Juli untuk sementara mengusir ketakutan akan resesi di AS sementara data-data ekonomi di zona euro memberikan signal spiral kontraksi baru saja dimulai pada Uni Eropa. Euro secara jangka panjang bearish dengan pergerakan harga berada pada rentang 1.0105 sampai ke pariti. Minggu ini para investor dan trader euro akan memperhatikan data ekonomi yang kritikal yaitu data inflasi AS dan produksi industri Eropa.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.0226, EUR/USD mengakhiri minggu lalu turun ke 1.0190 karena menguatnya USD secara signifikan setelah keluarnya laporan NFP AS bulan Juli yang secara mengejutkan naik dua kali lipat dari yang diperkirakan dengan penambahan sebanyak 528.000 pekerjaan. Pada awalnya pada hari Senin EUR/USD sempat naik ke 1.0272 dengan USD melanjutkan pelemahannya memulai minggu perdagangan yang baru. Namun pada pertengahan minggu hari Rabu EUR/USD sempat jatuh ke 1.0156 berbalik naiknya USD, sekalipun pada hari Kamis berhasil bangkit ke 1.0218 dengan berbalik turunnya USD.

Pergerakan Harian Minggu Lalu

Hari Senin, EUR/USD sempat kehilangan momentum bullish-nya dan turun ke bawah 1.0250 menuju jam perdagangan sesi AS. Namun pada jam perdagangan sesi AS, menjelang keluarnya laporan PMI manufaktur AS bulan Juli dari ISM, pasangan matauang ini berhasil masuk ke teritori positip dan diperdagangkan di sekitar 1.0272, karena indeks dollar AS memperpanjang penurunannya ke arah 105.50.

Dollar AS memulai minggu perdagangan di minggu dan bulan yang baru dengan berada pada posisi di bawah sehingga membantu EUR/USD naik dan sempat mencapai 1.0269. Beberapa berita baik menopang sentimen pasar yang positip. Ukraina telah sanggup mengirim gandum untuk pertama kalinya setelah berminggu – minggu melalu Pelabuhan Odessa - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

 

Senin, 11 Juli 2022

PT Rifan - Dolar Berdiri Tegak Di Tengah Inflasi Dan Kegelisahan Energi

PT RIFAN BANDUNG - Dolar berada di posisi terdepan pada awal minggu di mana data AS dan China serta keamanan energi Eropa menjadi perhatian utama, karena kekhawatiran investor tentang pertumbuhan ekonomi global menawarkan dukungan untuk mata uang safe haven.

Euro mendekam di $ 1,01475, setelah kehilangan 2,3% minggu lalu dan sempat jatuh ke level terendah sejak akhir 2002.

Greenback naik 0,37% pada yen menjadi 136,63 pada awal perdagangan, tidak jauh dari puncak 20 tahun yang dicapai bulan lalu, meninggalkan indeks dolar di 107,29.

(Dolar) bisa tetap mahal sampai risiko seputar inflasi global yang meningkat, keamanan energi Eropa dan prospek pertumbuhan China telah diselesaikan,” kata analis di Barclays dalam sebuah catatan kepada klien.

Data akan dirilis Rabu dan pasar kemungkinan akan menafsirkan pembacaan tinggi sebagai tanda Federal Reserve AS perlu menaikkan suku lebih agresif untuk memerangi inflasi.

Dengan inflasi yang merajalela di sebagian besar dunia, kenaikan suku bunga juga diharapkan minggu ini dari Reserve Bank of New Zealand pada hari Selasa dan Bank of Canada pada hari Kamis.

Kekhawatiran energi berarti euro sedang berjuang melawan lebih dari sekadar dolar dan pada awal perdagangan Senin berada di 0,85 pence Inggris dan 138,48 yen, tepat di atas level Jumat lalu ketika mencapai level terendah sejak akhir Mei terhadap kedua mata uang tersebut.

Dalam kekhawatiran terbaru untuk ekonomi Eropa, pipa tunggal terbesar yang membawa gas Rusia ke Jerman memulai pemeliharaan tahunan pada hari Senin. Arus diperkirakan akan berhenti selama 10 hari, tetapi pemerintah, pasar, dan perusahaan khawatir penutupan itu akan diperpanjang karena perang di Ukraina.

Peristiwa ekonomi utama lainnya minggu ini adalah PDB kuartal kedua China pada hari Jumat, dengan investor mengamati tanda-tanda betapa kerasnya ekonomi terpukul oleh penguncian COVID-19 di banyak kota selama kuartal tersebut.

Jumlah kasus naik sedikit lagi di Shanghai, meskipun jauh lebih rendah daripada sebelumnya, dan pihak berwenang di sana dan di beberapa kota berjuang untuk membasmi wabah baru.

Inggris akan menerbitkan data PDB kuartal kedua pada hari Rabu, tetapi perhatian lebih terfokus pada pilihan partai Konservatif yang berkuasa atas pemimpin dan perdana menteri mereka berikutnya, karena para kandidat mengangkat topi mereka ke atas ring, dengan banyak pemotongan pajak yang menjanjikan.

Sterling stabil di $ 1,2028 pada Senin pagi, setelah menyelesaikan waktu yang bergejolak minggu lalu tidak jauh dari tempat awalnya.

Bitcoin berada di $ 20.800 setelah upaya terbaru untuk melepaskan diri secara signifikan dari sekitar $ 20.000 mereda selama akhir pekan. Itu telah terjebak di sekitar level itu selama sebulan terakhir - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com

 

Senin, 04 Juli 2022

PT Rifan - Emas Nyaris 'Tidak Bergerak', Terperangkap Dalam Bentrok Kenaikan Inflasi Fed


PT RIFAN BANDUNG - Bagi investor komoditas yang aktif, dua minggu terakhir di pasar emas dapat digambarkan sebagai sesuatu yang tidak aktif. Meminjam klise lama itu, mungkin sama mengasyikkannya dengan nelihat cat mengering.

Dalam perdagangan Rabu, harga emas berjangka bulan depan untuk Agustus di Comex New York turun tipis $3,70, atau 0,2%, di $1,817,50/oz setelah terjebak lagi dalam sentimen kenaikan suku bunga Fed. Itu hampir merupakan pola ulangan hari Selasa, ketika harga turun $3,60.

Untuk buyer emas, bagaimanapun, pergerakan ada dalam kisaran $20 sejak penutupan 17 Juni adalah bukti kekuatan yang melekat pada logam kuning dalam menghadapi rumor kenaikan suku bunga tanpa henti oleh Federal Reserve.

Bagi seller yang mencari posisi short emas, aksi dua minggu terakhir menunjukkan perjuangan untuk melewati $1.850 dan ini menunjukkan janji untuk tujuan mereka agar dapat menekannya kembali ke level $1.700.

Emas masih terjebak dalam kisaran perdagangan yang luas, tetapi penurunan di bawah $1800 tampaknya lebih kecil kemungkinannya karena puncak dolar kemungkinan tercapai," ungkap Ed Moya, analis pasar di platform perdagangan online OANDA.

Tetapi rekan Moya, Jeffrey Halley, yang mengamati riset Asia Pasifik untuk OANDA, memiliki pandangan yang berbeda untuk emas.

Emas tetap menjadi kelas aset yang terlupakan,” pendapat Halley. “Serangkaian capaian level tertinggi harian yang lebih rendah menunjukkan risiko penurunan meningkat untuk harga emas, meskipun masih kurang momentum untuk menembus kisaran $1800 hingga $1900,00. Bawalah buku yang bagus sampai kita melihat pergerakan arah yang besar oleh dolar AS.”

Pertanyaan tentang bagaimana emas akan bereaksi terhadap inflasi telah menjadi teka-teki bagi investor sejak naik ke rekor tertinggi di atas $2.100 pada Agustus 2020, kemudian jatuh ke level $1.600 pada satu titik sebelum kembali level $2.000 awal tahun ini, meskipun sebentar. Kendati posisinya banyak dipuji sebagai lindung nilai terhadap inflasi, hubungan emas dengan tekanan harga hampir tidak konstan selama dua tahun terakhir.

Inflasi AS, di sisi lain, konsisten meningkat selama sembilan bulan terakhir sementara ekonomi negara terus-menerus terancam.

Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu menunjukkan Produk Domestik Bruto AS mengalami kontraksi sebesar 1,6% untuk kuartal I dibandingkan pertumbuhan 6,9% pada kuartal IV tahun lalu. Departemen tersebut mengeluarkan tiga data PDB untuk tiap kuartal. Yang menarik dari kuartal I adalah bahwa masing-masing dari dua perkiraan terakhir datang dalam persentase poin lebih rendah dari sebelumnya.

Angka PDB itu memperkuat ekspektasi pasar bahwa Amerika Serikat sedang menuju resesi. Dengan kontraksi 1,6% pada kuartal I, ekonomi secara teknis akan masuk ke dalam resesi jika tidak kembali ke pertumbuhan positif pada akhir kuartal II, yang berakhir Kamis.

Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam acara Bank Sentral Eropa (ECB) yang disiarkan langsung dari Portugal bahwa The Fed berlari melawan waktu untuk mengalahkan inflasi. Bank sentral tidak punya pilihan selain terus menaikkan suku bunga untuk mencapai hal ini, meskipun tidak ada jaminan bahwa hal itu dapat memberikan ‘soft landing’ bagi perekonomian, kata Powell.

Apakah ada risiko kita akan melangkah terlalu jauh [dengan kenaikan suku bunga]?" kata Powell. “Tentu ada risikonya. Kesalahan terbesar yang harus dilakukan — katakanlah seperti itu — adalah gagal memulihkan stabilitas harga.

Banyak ekonom mengatakan The Fed membiarkan "suku bunga terlalu rendah terlalu lama" dan pengejarannya sekarang dapat mengungkap pemulihan yang dibuat sejak tahun lalu dari pandemi virus corona. The Fed mempertahankan suku bunga antara nol dan 0,25% selama dua tahun selama pandemi, dan hanya menaikkannya tahun ini di bulan Maret. Sejak itu telah membawa suku bunga pinjaman utama menjadi antara 1,5% dan 1,75%. Bank sentral telah mengatakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga sampai inflasi, berjalan pada angka tertinggi 40 tahun lebih dari 8% per tahun, kembali ke target 2% per tahun.

Lingkungan kenaikan suku bunga seperti itu hampir tidak terlalu bagus untuk emas - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Senin, 23 Mei 2022

PT Rifan - Harga Emas Hari Ini, Berpotensi Melemah Pekan Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin, namun analis memperkirakan harga akan terkoreksi pada pekan ini. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas kontrak Agustus di Comex terpantau menguat 0,5 persen atau 9,2 poin ke level US$1.857,6 per troy ounce pada pukul 08.20 WIB. Sementara itu, harga emas di pasar spot menguat 0,31 persen atau 5,78 poin ke level US$1.852,28 per troy ounce.

Dilansir dari Kitco, analis memperkirakan pekan ini menjadi ujian penting untuk harga emas karena pasar memperdebatkan efek dari kenaikan besar-besaran Federal Reserve.

Emas mengakhiri pekan lalu dengan kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir karena logam mulia akhirnya melihat permintaan safe haven baru di tengah kekhawatiran atas inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Emas berjangka Comex Juni terakhir diperdagangkan pada US$1.841,40, naik 1,8 persen sepanjang pekan lalu.

Memasuki pekan ini, emas diperkirakan terdampak aksi jual di pasar saham yang diperkirakan belum berakhir, karena indeks S&P 500 sekarang lebih rendah 20 persen dari level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Januari. Analis senior OANDA Edward Moya mengatakan selama beberapa pekan terakhir, pasar saham melemah dan emas mengikutinya. Tapi kemudian imbal hasil Treasury AS mencapai puncak jangka pendek, sehingga membuka pintu bagi emas untuk meningkatkan nilainya sebagai aset safe haven.

Pasar saham AS masih dalam risiko, dan diperkirakan ada penurunan besar terakhir. Dan kita mungkin akan melihat [aset] safe-haven emas diuji sekali lagi. Aksi jual diperkirakan akan segera mencapai akhir - PT RIFAN

Sumber : bisnis.com

Harga emas bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (23/5/2022), namun analis memperkirakan harga akan terkoreksi pada pekan ini. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas kontrak Agustus di Comex terpantau menguat 0,5 persen atau 9,2 poin ke level US$1.857,6 per troy ounce pada pukul 08.20 WIB. Sementara itu, harga emas di pasar spot menguat 0,31 persen atau 5,78 poin ke level US$1.852,28 per troy ounce.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari Ini, 23 Mei 2022. Berpotensi Melemah Pekan Ini", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20220523/235/1535777/pergerakan-harga-emas-hari-ini-23-mei-2022-berpotensi-melemah-pekan-ini.
Author: Aprianto Cahyo Nugroho
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Selasa, 17 Mei 2022

PT Rifan - Dolar Jatuh Dari Tertinggi 2 Dekade

PT RIFAN BANDUNG - Indeks dolar AS melemah pada Senin setelah mencapai puncaknya dalam 20 tahun pekan lalu, dengan ekonomi global menjadi fokus setelah data ekonomi yang lemah dari China menyoroti kekhawatiran tentang prospek perlambatan global.

Menciptakan suasana risk-off pada hari Senin, aktivitas ritel dan pabrik China turun tajam pada bulan April karena penguncian COVID-19 yang ekstensif membatasi pekerja dan konsumen di rumah mereka. Tetapi Shanghai memang menetapkan rencana untuk kembali ke kehidupan yang lebih normal mulai 1 Juni.

Menyusul rilis data China, Bipan Rai, kepala Strategi FX Amerika Utara di CIBC Capital Markets, mengatakan perdagangan difokuskan pada data ekonomi makro pada hari Senin.

“Penting untuk digarisbawahi bahwa risikonya mengarah pada dolar yang lebih kuat dan terutama, itu karena jika Anda melihat iklim ekonomi makro, fundamentalnya tidak terlihat bagus. Dari perspektif risk-off yang seharusnya masih mendukung dolar terhadap sebagian besar mata uang,” kata Rai.

Namun dia mengatakan greenback sedang berkonsolidasi setelah kekuatannya baru-baru ini dan bahwa sesi perdagangan yang lebih terbatas mungkin terjadi: “Masuk akal untuk beberapa periode konsolidasi sebelum langkah berikutnya lebih tinggi.”

Perdagangan dolar mungkin diredam sebagian karena banyak berita buruk telah diperkirakan tetapi juga karena investor menunggu peristiwa seperti rilis data penjualan ritel AS dan penampilan publik oleh Ketua Fed Jerome Powell keduanya dijadwalkan pada hari Selasa, menurut kepada Mazen Issa, ahli strategi senior FX di TD Securities.

Masih Issa mengatakan dia tidak “berpikir kita berada di pasar di mana kita akan melihat dolar melemah … Ini akan membutuhkan banyak hal untuk membuat investor keluar dari dolar.”

Euro ditarik dari posisi terendah sebelumnya setelah pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa Francois Villeroy de Galhau mengatakan kelemahan mata uang bersama dapat mengancam upaya ECB untuk mengarahkan inflasi menuju targetnya.

Dolar Australia, yang sangat terekspos terhadap ekonomi China, berbalik arah seiring berlalunya hari dan terakhir naik terhadap dolar setelah jatuh sebanyak 0,9%.

Indeks dolar terakhir turun 0,37% pada 104,16, setelah sempat melintasi level 105 pada hari Jumat – level tertinggi sejak Desember 2002, setelah enam minggu berturut-turut naik. Data posisi mingguan menunjukkan bahwa investor telah membangun taruhan dolar panjang mereka.

Euro naik 0,26% pada $1,0438 tetapi tidak jauh dari level terendah minggu lalu di $1,0354, level terendah sejak awal 2017. Analis melihat $1,0340 sebagai level penting dari support euro.

Ahli strategi HSBC memperkirakan euro jatuh ke paritas terhadap dolar di tahun mendatang. “Pertumbuhan yang jauh lebih lemah dan inflasi yang jauh lebih tinggi membuat ECB menghadapi salah satu tantangan kebijakan terberat di G10 (bank sentral),” kata mereka - PT RIFAN

 

Sumber : inforexnews.com

PT Rifan - Penguatan Dolar Berlanjut, Emas Melayang Dekat Terendah Tiga Bulan

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun tipis dalam perdagangan berombak pada Senin, karena dolar yang kuat menekan permintaan untuk logam yang dihargakan dengan greenback dan membuatnya berada di jalur untuk mencapai palung lebih dari tiga bulan di sesi sebelumnya.

Namun, penurunan imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10 tahun telah membatasi kerugian pada emas dengan imbal hasil nol, membantu menjaga harga di atas level dukungan psikologis utama sekitar 1.800 dolar AS per ounce.

Emas spot turun tipis 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 1.808,61 dolar AS per ounce pada pukul 05.39 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS melemah 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 1.804,80 dolar AS per ounce.

Dengan 1.800 dolar AS menjadi angka bulat yang besar, wajar jika memberikan beberapa tingkat dukungan karena beberapa (pedagang) mencoba untuk berani dan membeli saat penurunan, sementara yang lain menutup posisi jual yang menguntungkan," analis pasar senior City Index, Matt Simpson mengatakan.

Menandai penurunan mingguan keempat berturut-turut, harga emas pada Jumat turun lebih dari satu persen menjadi 1.798,86 dolar AS per ounce, sebelum ditutup pada 1.811,15 dolar AS per ounce.
Tapi itu tidak terlihat bagus untuk emas sekarang. Bahkan jika kita melihat pemantulan dari 1.800 dolar AS, momentum jelas mendukung penurunan lebih lanjut," kata Simpson, dikutip dari Reuters.

Kekhawatiran seputar pertumbuhan global membantu dolar memulai minggu ini dari level tertinggi 20 tahun terhadap rekan-rekannya, membuat emas <em>safe-haven</em> saingannya kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Inflasi perlu bergerak lebih rendah untuk "beberapa bulan" sebelum pejabat Federal Reserve dapat dengan aman menyimpulkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan pada Jumat, menambahkan dia akan siap untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih cepat pada pertemuan Fed September jika data tidak menunjukkan perbaikan.

Meskipun dilihat sebagai lindung nilai inflasi, emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek dan imbal hasil obligasi AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,2 persen menjadi 21,03 dolar AS per ounce, platinum naik 0,1 persen menjadi 939,70 dolar AS, dan paladium naik 0,6 persen menjadi 1.955,59 dolar AS - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Rabu, 27 April 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Eropa Sebagian Besar Lemah Terganjal Sentimen Negatif

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa Saham Eropa ditutup sebagian besar lebih rendah pada hari Selasa, mengikuti bursa Wall Street, karena sentimen pasar terus terganggu oleh suku bunga, inflasi, pertumbuhan yang melambat dan konflik Ukraina.

Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup turun 0,8% setelah lebih tinggi untuk sebagian besar sesi. Perbankan, teknologi, dan otomotif adalah yang tertinggal di seluruh wilayah.

Saham UBS berakhir datar setelah pendapatan terbaru bank Swiss mengalahkan ekspektasi untuk kuartal pertama. Sementara itu, saham HSBC turun 5% setelah bank tersebut melaporkan penurunan laba kuartalan sebesar 27% pada hari Selasa, karena pendapatan menurun dan pertumbuhan melambat di Hong Kong.

Saham AB Foods turun 5% setelah pemilik Primark mengatakan akan menaikkan harga untuk mengatasi tekanan inflasi yang parah. Novartis melihat harga sahamnya naik 0,3% setelah pembuat obat Swiss itu melaporkan sedikit peningkatan pendapatan operasional inti kuartal pertama.

Saham Eropa ditutup melemah tajam pada hari Senin karena kekhawatiran atas kebangkitan kasus Covid di China membayangi pemilihan kembali Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Di AS, saham jatuh pada Selasa karena kekhawatiran perlambatan global meningkat, melanjutkan aksi jual April.

Analyst Vibiz Research Center memperkirkan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa dapat tertekan dengan adanya sentimen negatif seperti ekspektasi kenaikan suku bunga, peningkatan inflasi, konflik Rusia-Ukraina dan wabah covid di China - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 06 April 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Eropa Jatuh, Sanksi Tambahan Rusia & Kebijakan Fed Beri Tekanan

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Eropa jatuh pada Rabu petang, terbebani oleh kemungkinan pemberlakuan sanksi baru Barat terhadap Rusia serta kekhawatiran pengetatan moneter yang agresif oleh Federal Reserve AS.

Pada pukul 15.25 WIB, DAX Jerman jatuh 1,33% ke 14.232,39, CAC 40 Prancis melemah 1,22% ke 6.564,16 sementara FTSE 100 Inggris turun 0,5% di 7.575,40.

Amerika Serikat dan Eropa akan mengumumkan Rabu malam setempat sanksi baru untuk menghukum Moskow atas dugaan kekejaman di Ukraina, hal yang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky gambarkan sebagai "kejahatan perang" dalam pidatonya di depan Dewan Keamanan PBB.

Komisi Eropa telah mengusulkan sanksi baru termasuk melarang impor batubara Rusia dan menghentikan perdagangan senilai hampir 20 miliar euro ($22 miliar), dan Gedung Putih mengatakan Selasa malam setempat bahwa tindakan barunya akan menargetkan bank-bank Rusia serta pejabat dan melarang investasi di Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi yang telah dijatuhkan oleh Barat sebagai hukuman telah mengguncang pasar, menyebabkan kenaikan tajam harga komoditas, memicu kekhawatiran pertumbuhan yang melambat tajam tahun ini.

Pesanan pabrik Jerman turun 2,2% pada bulan Februari sebelum invasi Rusia ke Ukraina, turun untuk pertama kalinya dalam empat bulan dan menyoroti kekhawatiran atas pertumbuhan yang lebih lemah di negara ekonomi terbesar Eropa itu.

Juga, menekan pasar Eropa yakni tren negatif dari Asia dan Wall Street setelah komentar dari Gubernur Fed Lael Brainard mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral AS, ditambahkan oleh komentar hawkish dari Gubernur Fed Lael Brainard, biasanya dilihat sebagai salah satu anggota pengambil kebijakan bank sentral yang lebih dovish.

Hal ini menempatkan fokus pada rilis notulen dini hari nanti dari pertemuan kebijakan terakhir Fed, dengan investor mencari petunjuk mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral AS berikutnya di bulan Mei.

Dalam berita perusahaan, saham Volkswagen (DE:VOWG_p) turun 2,7% setelah kepala keuangan produsen mobil Jerman Arno Antlitz mengatakan kepada Financial Times bahwa perusahaan kemungkinan akan membuang banyak model pada akhir dekade berkonsentrasi untuk memproduksi lebih sedikit mobil keseluruhan tetapi kendaraan premium lebih menguntungkan.

Saham Vestas Wind Systems (CSE:VWS) turun 1,3% setelah perusahaan turbin angin Denmark itu mengatakan akan menarik diri dari Rusia, tempat perusahaan tersebut memiliki dua pabrik.

Harga minyak naik pada Rabu petang. Trader harus menyeimbangkan kekhawatiran pasokan di belakang kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia dengan masalah permintaan yang lebih lemah setelah peningkatan persediaan minyak mentah AS dan penguncian COVID yang berkepanjangan di Shanghai, pusat keuangan China.

Data pasokan minyak mentah AS dari badan industri American Petroleum Institute, yang dirilis Selasa malam setempat, menunjukkan peningkatan lebih dari 1 juta barel untuk pekan lalu, dibandingkan dengan penurunan 3 juta barel yang dilaporkan minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu angka resmi dari Badan Informasi Energi AS di sesi berikutnya untuk konfirmasi.

Pada pukul 15.48 WIB, harga minyak mentah AS naik 1,31% di 103,30 per barel, sedangkan kontrak Brent naik 1,22% di $107,94 per barel.

Selain itu, harga emas berjangka turun 0,11% di $1.925,35/oz, sementara EUR/USD naik 0,17% di 1,0921 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 24 Februari 2022

Rifan Financindo - Harga Emas Makin Naik, Krisis Ukraina Tambah Intens

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Selasa pagi di Asia setelah Rusia mengakui dua wilayah terpisah di Ukraina timur dan memerintahkan pasukan ke wilayah tersebut.

Harga emas berjangka naik 0,62% ke $1.911,45/oz pada 10:43 PM ET (3:43 AM GMT). Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis pada Selasa pagi ini. Investor beralih ke aset safe haven seiring meningkatnya ketegangan Rusia dan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada hari Senin dan memerintahkan Angkatan Darat Rusia untuk mengerahkan pasukan ke wilayah tersebut.

Perdagangan dan investasi antara individu AS dan dua wilayah yang memisahkan diri dilarang menurut perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden, Gedung Putih menyatakan.

Krisis yang semakin cepat ini telah mendorong minyak ke level tertinggi tujuh tahun, sementara aset safe haven menguat, dan saham berjangka AS jatuh.

Imbal hasil benchmark treasury 10 tahun turun sebanyak 5,5 basis poin selama krisis Ukraina dan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.

Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan melihat data ekonomi selama tiga minggu ke depan untuk menentukan apakah perlu menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada pertemuan bank sentral berikutnya di bulan Maret.

Di logam mulia lainnya, perak naik 0,4%, sementara platinum naik 0,5% dan palladium naik 0,5% -
RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Selasa, 08 Februari 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Makin Naik, Bank Sentral Global Isyarat Ubah Kebijakan


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Jumat dan bersiap untuk mencatat kenaikan mingguan. Melemahnya dolar AS, di samping berlanjutnya kekhawatiran atas inflasi yang tinggi, dan ketegangan AS-Rusia atas Ukraina memberi dorongan pada logam kuning safe-haven ini.

Harga emas berjangka kian naik 0,25% menjadi $1.808,55/oz pukul 11,44 WIB. Harga logam mulia mencapai angka $1804,4 selama sesi sebelumnya akibat dolar yang lebih lemah dan penurunan selera risiko di pasar ekuitas membantu melawan tekanan dari lonjakan imbal hasil Treasury AS. Emas telah naik hampir 0,9% dalam seminggu hingga saat ini.

Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, terus turun pada hari Jumat dan akan mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020.

Pertarungan inflasi Federal Reserve AS harus menjadi prioritas utamanya, calon Dewan Gubernur bank sentral mengatakan di hadapan anggota parlemen pada hari Kamis. Para calon tersebut, Lisa Cook, Philip Jefferson, dan Sarah Bloom Raskin, berkomentar menggarisbawahi dukungan untuk poros hawkish dalam kebijakan moneter The Fed.

Di seberang Atlantik, European Central Bank mengisyaratkan pada hari Kamis bahwa ia dapat membalikkan sikap dovishnya dan menaikkan suku bunga pada tahun 2022. Bank of England menaikkan tingkat suku bunganya menjadi 0,5% dalam keputusan kebijakannya pada hari yang sama.

Di Asia Pasifik, Bank of Japan akan merilis keputusan kebijakannya pada minggu depan.

Namun, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa "terlalu dini" untuk mengatakan jika dunia menghadapi periode inflasi yang berkelanjutan.

Sementara itu, ketegangan AS-Rusia atas Ukraina terus meningkat. Rusia telah merumuskan beberapa opsi sebagai alasan untuk menyerang Ukraina, termasuk potensi penggunaan video propaganda yang menunjukkan serangan bertahap, menurut AS.

Di logam mulia lainnya, perak naik 0,75%, platinum naik tipis 0,32% pukul 11.48 WIB dan palladium naik 0,16% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : invesiting.com

Senin, 03 Januari 2022

PT Rifan - Dolar Di Jalur Untuk Tahun Terbaik Sejak 2015

PT RIFAN BANDUNG - Indeks dolar turun pada hari Jumat dalam perdagangan liburan yang tenang, tetapi ditetapkan untuk mengakhiri tahun 2021 dengan kenaikan hampir 7% karena investor bertaruh Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih awal daripada sebagian besar ekonomi utama lainnya di tengah melonjaknya inflasi yang didorong oleh COVID- 19 inisiatif stimulus.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam rival utama, turun 0,289% pada 95,729.

Ditetapkan untuk tahun terbaiknya sejak 2015, dolar telah didukung oleh ekonomi AS yang membaik dan inflasi yang terus-menerus yang menyebabkan sikap hawkish oleh The Fed, yang sekarang diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada awal Maret.

Mata uang utama yang berkinerja terbaik terhadap dolar pada tahun 2021 adalah dolar Kanada, yang berada di sekitar datar untuk tahun ini, dibantu oleh ekspektasi Bank of Canada akan mulai memperketat kebijakan moneternya segera setelah Januari.

Performa terburuk versus greenback di antara mata uang utama adalah yen Jepang, yang turun sekitar 10% tahun ini.

Euro, yang merupakan bobot terbesar dalam indeks dolar, turun sedikit lebih dari 7% pada tahun 2021, dengan Bank Sentral Eropa (ECB) “berpegang teguh pada pengaturan kebijakan moneter ultra-dovish sementara The Fed mempercepat penurunan dan terlihat untuk hiking,” kata analis di Scotiabank dalam sebuah catatan kepada klien.

“Kami melihat berlanjutnya pelemahan dalam mata uang bersama tahun depan ke angka 1,10 dan kemungkinan lebih dari itu karena hambatan tetap ada, di mana hanya peluang (sangat tidak mungkin) bahwa kenaikan ECB pada akhir 2022/awal-2023 mungkin memberikan beberapa dukungan.”

Euro turun sekitar 6% pada tahun ini versus sterling, karena meredanya kekhawatiran di Inggris tentang dampak ekonomi dari pandemi mendorong mata uang Inggris, dengan analis memperkirakan lebih banyak kenaikan suku bunga dari Bank of England pada tahun 2022.

Sementara sterling berada pada level tertinggi terhadap euro sejak Februari 2020, turun sedikit lebih dari 1% terhadap dolar untuk tahun ini.

Penghambat terbesar tahun ini, meskipun tidak dianggap sebagai mata uang utama, adalah lira Turki, yang turun sekitar 44% terhadap dolar di tahun terburuknya dalam dua dekade, terpukul oleh melonjaknya inflasi dan kebijakan moneter pemerintah Turki yang tidak ortodoks - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com

Jumat, 10 Desember 2021

Rifan Financindo - Emas Turun Di Tengah Naiknya USD Dan Risk-On Sentiment

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berada di bawah tekanan dengan pasar tenaga kerja AS mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Weekly initial jobless claim AS untuk pertama kalinya turun ke kerendahan selama 52 tahun di angka 184.000. Turun dari angka minggu sebelumnya yang direvisi ke 227.000. Angka ini juga lebih baik daripada yang diperkirakan secara signifikan. Perkiraan konsensus dari para ekonom mengatakan jobless claim akan keluar sebesar 218.000.

Pasar emas langsung mengambil data pasar tenaga kerja terbaru ini sementara sedang menghadapi tekanan jual terus menerus.

Selain itu kenaikan di dalam yields obligasi treasury AS pada minggu ini yang mendorong naik dollar AS serta naiknya minat terhadap resiko dari para trader dan investor pada minggu ini merupakan faktor yang negatip bagi emas yang safe-haven.

Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $5.10 ke $1,778.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret turun $0.227 ke $22.215 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Minggu ini telah menjadi minggu yang sangat baik bagi indeks saham AS yang mengalami pergerakan naik terus menerus dan penurunan pada hari Kamis hanyalah suatu bentuk koreksi penurunan yang normal setelah mengalami kenaikan yang kuat.

Support” terdekat menunggu di $1,772 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,762 dan kemudian $1,750

Resistance” terdekat menunggu di $1,788 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,794 dan kemudian $1,800 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 02 Desember 2021

Rifan Financindo - Dolar Pulih di Tengah Kekhawatiran Virus Omicron yang Menekan Pasar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS pulih dari kerugian pada hari Rabu setelah laporan varian virus corona Omicron menyebar dan harga minyak turun, melukai mata uang komoditas.

Indeks dolar terhadap mata uang utama naik 01% di sore di New York setelah jatuh 0,3% di pagi hari. Greenback naik terhadap dolar Kanada, Australia dan Selandia Baru dan terhadap euro dan pound Inggris.

“Apa yang Anda lihat adalah langkah risk-off klasik di pasar FX dan itu berarti dolar mengungguli mata uang komoditas,” kata Erik Bregar, analis valuta asing independen.

Dolar kalah dari mata uang yen Jepang, yang sering dilihat sebagai tempat yang lebih aman, turun 0,3% menjadi 112,805.

Pergeseran tersebut menggarisbawahi kerapuhan nilai tukar mata uang asing dari jam ke jam karena para pedagang mempertimbangkan apa yang mungkin dilakukan varian Omicron terhadap rencana yang diisyaratkan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa untuk bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga AS.

Varian ini menjadi dominan di Afrika Selatan dan telah muncul di Amerika Serikat.

“Kami mendapatkan klaim yang bertentangan tentang varian baru ini, dan komentar Powell benar-benar membuat pasar berputar,” kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex.

“Orang-orang masih cukup gugup,” kata Chandler.

Rebound dolar dimulai ketika laporan dari Institute for Supply Management keluar menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS meningkat pada November di tengah permintaan yang kuat untuk barang, menjaga inflasi tetap tinggi karena pabrik terus berjuang dengan kekurangan bahan baku terkait pandemi.

Sebuah laporan sebelumnya tentang penggajian swasta AS menyarankan bahwa Jumat akan membawa “laporan pekerjaan yang solid” ketika pemerintah memposting angka penggajian yang lebih komprehensif, kata Chandler.

Data pekerjaan AS hari Jumat adalah hal besar berikutnya,” katanya. Greenback naik hampir 7% tahun ini. November adalah bulan terkuat sejak Juni. Euro kehilangan 0,2% hari ini menjadi $1,1314 pada 15:21 ET (15:07 GMT).

Pound Inggris, sering dianggap sebagai mata uang risk-on, turun kembali 0,2% terhadap dolar setelah naik 0,4%. Pound sedang berjuang untuk pulih setelah mencapai level terendah dalam hampir satu tahun awal pekan ini di tengah kekhawatiran atas efektivitas vaksin terhadap varian Omicron.

Dolar Australia kehilangan 0,4% menjadi $0,7103 dan dolar Selandia Baru kehilangan 0,3% menjadi $0,6805.

Sebelum kemunduran yang disebabkan oleh munculnya Omicron, pendorong utama nilai tukar adalah ekspektasi dari kecepatan yang berbeda di mana bank sentral akan menaikkan suku bunga.

Dalam cryptocurrency, bitcoin naik kurang dari 1% pada $57.220 pada pukul 15.17 ET (20:17 GMT) - RIFAN FINANCINDO

Sumber : inforexnews.com

Jumat, 26 November 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terus Naik, Fed Lanjutkan Beri Sinyal Nada Kebijakan Hawkish


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Harga emas naik pada Jumat menuju minggu terburuk dalam lima bulan di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempercepat pengurangan aset dan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan untuk mengendalikan kenaikan inflasi.

Harga emas berjangka naik 0,83% di $1.799,15 pukul 13.37 WIB menurut data Investing.com. Logam kuning ini telah turun merosot lebih dari 2,8% untuk minggu ini dan menuju minggu terburuk sejak 18 Juni 2021.

The Fed kemungkinan akan meningkatkan laju pengurangan pembelian obligasi bulanannya dari Januari 2021 menjadi $30 miliar, dan mengurangi skema pengurangan asetnya pada pertengahan Maret 2022, analis Goldman Sachs (NYSE:GS) mengatakan dalam catatan pada hari Kamis.

Di seberang Atlantik, Bank Sentral Eropa (ECB) merilis risalah dari pertemuan terakhirnya. Bank sentral ini juga mendapat tekanan dari para bankir untuk meminjamkan lebih banyak persediaan obligasi pemerintah Jerman, langkah yang akan mencegah tekanan pasar tetapi membatalkan beberapa upaya stimulus ECB sendiri.

Kasus COVID-19 melonjak di benua itu. Jerman mempertimbangkan untuk memberlakukan kembali penguncian setelah negara tetangga Austria melakukan penguncian penuh awal pekan ini.

Varian B.1.1.529 dari COVID-19 yang baru ditemukan, terdeteksi di Afrika Selatan, juga ada dalam radar Investor dan Hong Kong pun telah mengkonfirmasi adanya dua kasus.

Di tempat lain di Asia Pasifik, indeks harga konsumen inti (IHK) Jepang tumbuh sebesar 0,3% tahun ke tahun, sedangkan IHK Tokyo kecuali Makanan dan Energi tercatat tumbuh stagnan 0% bulan ke bulan, di bulan November.

Di Australia, penjualan ritel tumbuh lebih baik dari perkiraan 4,9% bulan ke bulan di bulan Oktober.

Impor emas bersih China melalui Hong Kong melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2018 pada Oktober, dan pembeli menimbun logam safe haven untuk melindungi dari inflasi.

Di logam mulia lainnya, perak naik 0,5% dan platinum turun 1%, sementara palladium naik tipis 0,03% pukul 13.42 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Senin, 08 November 2021

PT Rifan - Harga Emas Naik, Tapi Jangan Senang Dulu

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, seperti apa prospek harga sang logam mulia?

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.766,36/troy ons. Naik 0,39% dari posisi perdagangan kemarin, dalam sepekan terakhir, harga emas masih membukukan koreksi 1,21% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga naik 0,96%.

Akan tetapi, ada risiko harga minyak bakal turun lagi. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas bakal berada di bawah US$ 1.776/troy ons dan mungkin akan mengarah ke US$ 1.764/troy ons.

Pola yang terbentuk cenderung ke arah penurunan, dengan target harga US$ 1.757/troy ons. Begitu harga emas menyentuh titik ini, maka baru terjadi pembalikan menjadi uptrend," sebut Wang dalam risetnya.

Melihat grafik harian, demikian Wang, harga emas cenderung melanjutkan pola bearish. Bukan tidak mungkin harga bisa menyentuh US$ 1.739/troy ons. Bahkan jauh di bawah US$ 1.684/troy ons - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Senin, 01 November 2021

PT Rifan - Harga Emas Berjangka Naik Tipis

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik pada Kamis pagi di Asia. Namun, minat risiko yang kuat di pasar ekuitas menahan kenaikan emas batangan.

Harga emas berjangka naik tipis 0,18% di $1.802,00/oz pukul 11.40 WIB menurut data Investing.com, tetap di atas level $1,800. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,04% ke 93,832 pada hari Kamis sementara imbal hasil benchmark Treasury AS 10 tahun sempat jatuh ke level terendah hampir dua minggu.

“Kami berada dalam periode konsolidasi untuk emas, tetapi saya pikir pada akhirnya pengetatan kebijakan dan kekhawatiran inflasi akan positif untuk emas,” analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan kepada Reuters.

“Pendapatan cukup mengesankan, dan itu mengejutkan banyak orang… Saham teknologi AS adalah tempat favorit bagi banyak investor, yang mengurangi permintaan akan tempat berlindung yang aman saat ini,” tambahnya.

Investor sekarang menunggu pertemuan Bank of Japan dan European Central Bank (ECB) pada hari ini. Kedua bank sentral diperkirakan akan mempertahankan kebijakan tidak berubah dan ECB kemungkinan akan mendorong kembali ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada tahun 2022, menurut Reuters. Pasar juga menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada 3 November untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang garis waktu pengurangan aset.

Di logam mulia lainnya, perak terus turun 0,26% ke 24,128 pukul 11.48 WIB, sementara platinum naik tipis di 0,2% dan palladium naik 0,5% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Senin, 25 Oktober 2021

PT Rifan - Tinjauan Mingguan Kalender Emas Depan


PT RIFAN BANDUNG - Pembeli emas melihat kenaikan minggu kedua berturut-turut tetapi tidak sebelum naik rollercoaster pada hari Jumat yang membawa mereka ke euforia level $1.800, kemudian terjun dan akhirnya ditutup positif.

Kontrak teraktif emas berjangka AS, Desember, bertahan di $1.796,30 per ounce di Comex New York, naik $14,40, atau 0,8%. Di awal sesi, emas Desember melonjak hingga $1.815.50, hanya untuk kedua kalinya dalam seminggu yang telah melewati level $1.800.

Untuk minggu lalu, patokan kontrak berjangka emas berakhir naik 1,6% dan memperpanjang kenaikan minggu sebelumnya sebesar 0,6%.

Pergerakan emas pada hari Jumat dipicu oleh Ketua Fed Powell, yang selama penampilan virtual di acara Bank of International Settlements, mengkonfirmasi rencana bank sentral untuk mulai mengurangi stimulus bulanannya sebesar $120 miliar antara November dan Desember, sambil tetap memberikan batas waktu untuk kenaikan suku bunga.

Pasar telah gelisah selama berbulan-bulan ketika stimulus akan dimulai. Dengan diketahuinya, spekulasi telah beralih ke suku bunga.

Emas bukan satu-satunya pasar yang terombang-ambing di sesi Jumat: S&P 500 naik dari rekor tertinggi menjadi negatif pada tengah hari setempat.

Itu juga salah satu hari yang aneh ketika trifecta emas, dollar dan imbal hasil obligasi jatuh, menunjukkan bahwa investor pada dasarnya tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Pengambilan kunci dari Powell adalah bahwa The Fed berada di jalur untuk mulai mengurangi aset dan itu harus dilakukan pada pertengahan 2022, inflasi sementara mungkin berlangsung sedikit lebih lama dari yang diharapkan, dan ekspektasi kenaikan suku bunga harus ditulis dengan pensil," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Emas masih berakhir di posisi positif dan naik lebih dari 1,5% pada minggu lalu yang masih merupakan kesaksian dari kekuatan yang melekat setelah berminggu-minggu terperangkap di pertengahan ke level $1.700 yang lebih rendah, kata Moya.

Wall Street tahu bahwa imbal hasil riil negatif akan tetap baik hingga tahun depan dan emas akan menegaskan kembali dirinya sebagai lindung nilai inflasi," tambahnya - PT RIFAN

Sumber : investing.com