Jumat, 26 Februari 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Kembali Turun Karena Naiknya Kembali Yields AS

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun lagi pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis kemarin. Naiknya yields obligasi pemerintah AS ke 1.45% paling tidak merupakan faktor bearish jangka pendek bagi pasar emas. Perak memiliki cerita yang lain, perak masih berada pada tren naik secara jangka pendek dengan pergerakan naik yang lebih tangguh belakangan ini.

Emas berjangka bulan April turun $19 ke $1,779.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.096 ke $27.97 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Diskusi di pasar pada saat ini berpusat pada prospek inflasi global, dengan kebanyakan trader menganggap inflasi sedang mengalami kenaikan.

Yield obligasi pemerintah AS terus mengalami kenaikan. Pasar saham telah mencatat akan kenaikan yields obligasi pemerintah ini, dan sedikit kuatir. Banyak pasar komoditas berjangka seperti gandum, minyak mentah dan komoditi soft lainnya mengalami kenaikan harga yang menyentuh ketinggian beberapa bulan dan bahkan ada yang beberapa tahun.

Sementara outlook Powell yang konservatif yang mengatakan bahwa kemajuan ekonomi yang substansial masih memerlukan waktu. Komentar Powell yang dovish mengatakan bahwa ekonomi tetap masih jauh dari mencapai target inflasi dan employment. Hal ini menenangkan pasar saham sehingga indeks saham mengalami kenaikan dan rebound dari level terendah pada awal minggu.

Support terdekat menunggu di $1,771.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,759.00 dan kemudian $1,745.51. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,810.00 dan kemudian $1,820.37 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 25 Februari 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Bos The Fed Nyentil Soal Inflasi, Harga Emas Malah Turun

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Baru sebentar harga emas mencicipi level US$ 1.800/troy ons. Kini rasanya si logam kuning mau dibanting lagi. Harga emas di pasar spot mulai tampak melandai. 

Pada perdagangan Kamis pagi, harga bullion turun 0,14% ke US$ 1.801,86/troy ons. Harga emas terus turun. Rekor tertingginya pun selalu lebih rendah dari rekor-rekor sebelumnya. 

Pemicu utama turunnya harga emas belakangan ini adalah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Dalam waktu singkat imbal hasil naik secara pesat. Per Desember tahun lalu imbal hasil masih di bawah 1%. Kini sudah menyentuh 1,3%. 

Kenaikan imbal hasil ini turut menekan harga emas yang termasuk aset non-produktif mengingat tak memberikan imbal hasil apapun. Emas tidak seperti saham yang memberikan dividen maupun obligasi yang memberikan kupon. 

Keuntungan dari seorang investor dalam memegang emas hanya dari pergerakan harganya saja di pasar. Oleh karena itu minat investor terhadap emas sangat ditentukan oleh biaya peluangnya (opportunity cost). 

Saat imbal hasil surat utang yang tergolong aman seperti US Treasury naik maka opportunity cost memegang emas ikut naik. Di situlah emas menjadi kurang menarik dan dilego investor. Harganya pun turun. 

Secara historis emas juga dijadikan sebagai mata uang. Pasokan emas yang cenderung stabil dibanding mata uang fiat yang bisa dicetak kapanpun dan berapapun jumlah oleh bank sentral membuatnya lebih cocok digunakan sebagai aset untuk lindung nilai dari inflasi. 

The Fed yang masih menerapkan kebijakan 'cetak duit' dikhawatirkan bakal memicu terjadinya inflasi yang tinggi. Likuiditas di AS yang berlimpah dan pembukaan kembali aktivitas ekonomi dikhawatirkan bakal menimbulkan inflasi tinggi. 

Sebagai informasi jumlah uang beredar (M2) di AS per Desember 2020 mencapai US$ 19 triliun. Nilainya naik 25% (yoy) dari tahun sebelumnya yang hanya US$ 15 triliun. Namun bos The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa inflasi masih rendah. 

yang merupakan sasaran target bank sentral. Dua hari ini Powell memang dijadwalkan untuk memberikan testimoni di hadapan Komite Perbankan Senat AS. 

Dalam forum tersebut ada beberapa anggota Senat yang menyoroti kebijakan The Fed dalam memompa likuiditas. Salah satunya adalah Warren Davidson yang mempertanyakan kenaikan pasokan uang akan memicu devaluasi dolar AS serta memicu inflasi yang tinggi. 

Powell pun menjawab bahwa seiring dengan berjalannya waktu, korelasi antara jumlah uang beredar (M2) dengan inflasi sangatlah rendah. Ketika M2 tumbuh 25% (yoy), inflasi masih berada di 1,4% (yoy).

Inflasi akan meningkat ketika pasokan uang semakin banyak tapi untuk jangka panjang dan tak akan berubah dalam satu malam. Kurang lebih begitulah yang dikatakan oleh Powell.

Ketakutan inflasi yang tinggi pun mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah anggota Kongres dari Partai Republik. "Baik itu GameStop, Bitcoin, real estat, komoditas, kami melihat harga aset yang cukup tinggi dan tanda-tanda inflasi," kata Senator Republik Pat Toomey.

Powell pun merespons bahwa untuk saat ini fokus utama adalah mengembalikan ekonomi di jalurnya. Untuk sampai ke sana uluran tangan bank sentral masih diperlukan. Apalagi saat ini kondisi pemulihan ekonomi juga tidak terjadi secara merata.

Kendati laju vaksinasi di AS tembus 1,5 juta orang per hari dan kasus Covid-19 turun, banyak masyarakat yang masih menderita. Ada 10 juta pekerjaan yang hilang saat krisis kesehatan tersebut membuat kebijakan karantina wilayah diterapkan termasuk di AS.

Wajar sebenarnya jika Powell membawa-bawa isu ketenagakerjaan karena The Fed diberi dua mandat utama (dual mandate) yaitu memaksimalkan serapan tenaga kerja dan menjaga stabilitas harga.

Mengingat inflasi masih rendah dan di bawah target bank sentral dan risk appetite investor tetap tinggi, harga emas pun tertekan. Emas harus mengalami perubahan nasib dari yang tadinya primadona sekarang justru ditinggalkan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 24 Februari 2021

Rifan Financindo - Emas Tergerus 2,5 Dolar, Investor Pertimbangkan Kesaksian Ketua Fed

 
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas turun tipis pada akhir perdagangan yang berfluktuasi Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tiga hari berturut-turut, setelah dolar pulih dari penurunannya segera setelah komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang mengatakan pemulihan ekonomi "tidak merata dan jauh dari selesai."

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, tergerus 2,5 dolar AS atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 1.805,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (22/2/2021), emas berjangka melonjak 31 dolar AS atau 1,74 persen menjadi 1.808,40 dolar AS per ounce.

Emas berjangka menguat 2,4 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.777,40 dolar AS pada Jumat , setelah naik 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.775,00 dolar AS pada Kamis , dan terpuruk 26,2 dolar AS atau 1,46 persen menjadi 1.772,80 dolar AS pada Rabu 


Ketua Federal Reserve AS bersaksi di depan Kongres AS pada Selasa (23/2/2021), mengatakan ada tanda-tanda bahwa ekonomi AS membaik tetapi masih jauh dari kesehatan penuh, dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi tidak mungkin memicu perubahan kebijakan sampai ekonomi pulih.

Powell mengatakan pihaknya akan membutuhkan "beberapa waktu" sebelum Fed mempertimbangkan perubahan kebijakan yang diadopsi untuk membantu ekonomi kembali ke lapangan kerja penuh dan dia "tidak memperkirakan inflasi naik ke tingkat yang mengganggu."

"Ada sedikit volatilitas di sekitar penampilan Powell di Senat tetapi dia belum benar-benar mengatakan apa pun yang mungkin membahayakan situasi yang ada," kata analis OANDA, Craig Erlam.

"Terlepas dari volatilitas, kami belum melihat pergerakan arah yang signifikan dalam imbal hasil atau dolar, itulah mengapa emas hanya sedikit lebih rendah, cerminan dolar menjadi sedikit lebih tinggi."

Indeks dolar merangkak kembali naik 0,2 persen, sedikit menjauh dari dekat level terendah enam minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Tetapi emas mungkin tidak berbalik arah untuk mendapatkan keuntungan secara substansial "sampai kita mendapatkan lonjakan nyata dalam ekspektasi inflasi atau Fed berbicara tentang pengendalian kurva imbal hasil," kata analis IG Market, Kyle Rodda.

Kenaikan imbal hasil (obligasi) telah menantang daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas berada di bawah tekanan tambahan saat Conference Board yang berbasis di AS melaporkan indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 91,3 pada Februari dari 88,9 pada Januari.

Emas melonjak 1,7 persen pada Senin ketika prospek meningkatnya inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas dan mendorong investor menuju logam safe-haven.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 39,7 sen atau 1,41 persen menjadi ditutup pada 27,688 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April anjlok 42,6 dolar AS atau 3,32 persen menjadi menetap di 1.239,70 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : imcnews.com

Selasa, 23 Februari 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Spot Melayang Dekat Level Tertinggi Sepekan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melayang di dekat level tertinggi satu minggu pada hari Selasa setelah naik 1,5% di sesi sebelumnya. Dipicu imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) turun, mengangkat daya tarik emas batangan.

Melansir Reuters pukul 8.22 WIB, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.809.57 per ons troi pada 0057 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Februari di US$ 1.812,31 pada hari Senin. Sementara, harga emas berjangka AS naik 0,1% menjadi US$ 1.809,30. 

Dolar mencapai posisi terendah multi-tahun pada hari Senin terhadap pound Inggris dan dolar Australia karena para pedagang fokus pada janji vaksinasi virus corona dan prospek pertumbuhan ekonomi.

Tolok ukur imbal hasil Treasury AS turun dari puncak satu tahun pada hari Senin. Hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan.

Presiden AS Joe Biden pada hari Senin meluncurkan perubahan pada program bantuan virus corona AS bagi usaha kecil untuk mencoba menjangkau perusahaan yang lebih kecil dan milik minoritas. 

Kemajuan RUU bantuan Covid-19 sebesar US$ 1,9 triliun yang diusulkan menambah kekhawatiran tentang tekanan inflasi. Emas sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Bank Sentral Eropa "memantau dengan cermat" kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah baru-baru ini, Gubernur ECB Christine Lagarde mengatakan pada hari Senin, tanda paling jelas bahwa pembuat kebijakan menjadi tidak nyaman dengan lonjakan biaya pinjaman baru-baru ini.

Bitcoin jatuh pada hari Senin setelah melonjak ke rekor tertinggi terbaru sehari sebelumnya karena aksi jual ekuitas global mengekang selera risiko.

AS pada hari Senin mencatatkan sejarah yang mengejutkan yaitu 500.000 kematian akibat Covid-19. Investor sekarang menunggu pidato Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell tentang Laporan Moneter Setengah tahunan di hadapan Kongres pada hari Selasa.

Di tempat lain, harga perak turun 0,4% menjadi US$ 28,04 per ouns troi. Platinum merosot 0,4% menjadi US$ 1.267.46 dan paladium naik 0,3% menjadi US$ 2.401,52 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Senin, 22 Februari 2021

PT Rifan - Harga Emas Berjangka Naik berkat Pelemahan Dolar AS

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), merangkak naik untuk hari kedua berturut-turut setelah jatuh empat hari beruntun didorong pelemahan dolar AS, namun kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menahan keuntungan lebih lanjut logam kuning.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terangkat USD2,4 atau 0,14% menjadi ditutup pada USD1.777,40 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka naik USD2,2 atau 0,12% menjadi USD1.775,00. 

Penurunan dolar AS kemungkinan telah mendorong emas lebih tinggi," kata Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek dilansir dari Antara, Sabtu. Dia menambahkan langkah tersebut juga bisa bersifat teknis.

Dolar turun 0,3% terhadap sekeranjang mata uang utamanya dan tampaknya akan membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut. 

masalah (untuk emas) tetap pada imbal hasil, dan kami terus melihat suku bunga di seluruh kurva bergerak lebih tinggi," tambah Melek.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10 tahun AS naik mendekati level tertinggi satu tahun sebelumnya. Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, ekspektasi inflasi yang lebih tinggi telah mendorong imbal hasil, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

Emas masih mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang longgar dan suku bunga riil yang rendah tahun ini, kata para analis. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Kamis bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi AS baru-baru ini bukanlah alasan untuk mengurangi rencana paket bantuan pandemi USD1,9 triliun telah mendukung emas dalam dua hari terakhir.

Emas menemukan dukungan tambahan ketika IHS Markit melaporkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS berada di 58,5 pada Februari, lebih rendah dari angka 59,2 pada Januari.

National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada atau existing home meningkat 0,6% menjadi 6,69 juta unit pada Januari, memberikan tekanan tertentu pada emas.

Logam lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 17,6 sen atau 0,65% menjadi ditutup pada USD27,254 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD18,4 atau 1,44% menjadi menetap di USD1.293,10 per ounce - PT RIFAN

Sumber : okezone.com

Jumat, 19 Februari 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Ditutup Menguat Usai Dolar AS Dan Yield US Treasury Koreksi Tipis

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berhasil rebound dari level terendah dalam 2,5 bulan karena dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang melemah. Namun, penguatan emas dianggap sementara karena optimisme atas pemulihan ekonomi membuat komoditas logam mulia ini rentan terhadap koreksi lebih lanjut. Kamis (18/2), harga emas spot ditutup naik 0,7% menjadi US$ 1.788,16 per ons troi, setelah menyentuh level terendah sejak 30 November di US$ 1.768,60

Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 naik 0,6% menjadi US$ 1.783,20 per ons troi. 

"Sedikit penurunan dolar AS telah menawarkan beberapa kelonggaran untuk emas," kata analis pasar FXTM Han Tan.

"Wajar jika emas akan beristirahat, setelah membukukan kerugian lima hari berturut-turut." 

Pelemahan the greenback mendukung daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Mengingat, dengan koreksi dolar AS, emas menjadi lebih murah bagi mata uang lainnya. 

Tolok ukur imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melemah usai mencapai tertinggi sejak akhir Februari 2020 pada hari Rabu. Ini mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga emas juga mendapat dukungan setelah Federal Reserve menegaskan kembali janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat.

Namun, emas mengalami kesulitan mencoba memenangkan hati investor sebagai aset lindung nilai inflasi, dengan aset lain lebih disukai, tambah Tan. 

Optimisme atas pemulihan ekonomi didukung oleh data penjualan ritel AS yang kuat pada hari Rabu - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.com

 

Rabu, 17 Februari 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Karena Naiknya Minat Terhadap Resiko

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka diperdagangkan turun secara solid pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, dengan pasar saham AS kembali mengalami rally dan minat para trader dan investor sangat kuat, sementara dollar AS berbalik menguat. Harga perak diperdagangkan stabil.

Emas berjangka kontrak bulan April turun $29.20 ke $1,794.10 per ons. Sementara harga perak Comex bulan Maret naik $0.007 ke $27.33 per ons.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik ke rekor ketinggian yang baru dalam perdagangan sesi New York. Pasar AS ditutup pada hari Senin karena liburan President’s Day. Pasar Cina masih libur untuk tahun baru Imlek.

Terus turunnya tingkat infeksi dari Covid – 19 ditengah usaha vaksinasi yang terus dipercepat, dan kemungkinan keluarnya stimulus fiskal AS yang besar pada musim Semi, menaikkan minat para trader dan investor terhadap resiko.

Dorongan yang datang dari stimulus fiskal AS ini menggembirakan pasar secara keseluruhan dan menaikkan prospek akan pertumbuhan yang lebih cepat dan dikeluarkannya hutang yang lebih besar. Hal ini telah mengakibatkan aksi jual terhadap obligasi AS dan mendorong naik yield obligasi AS, serta permintaan terhadap dollar AS, yang menambah tekanan terhadap harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,784.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,771.30 dan kemudian $1,705.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,824.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,829.28 dan kemudian $1,838.51 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 16 Februari 2021

PT Rifan Financindo - Bursa Asia Melaju Positif Ditengah Antusiasme Vaksin Covid 19

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham di Asia Pasifik bergerak naik pada Selasa pagi di tengah optimisme yang berkembang selama peluncuran vaksin COVID-19, Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,84% di 30.637,00 pukul 11.09 WIB menurut data Investing.com dan KOSPI Korea Selatan naik 0,27% ke 3.155,59.

Di Australia, ASX 200 naik 0,52% ke 6.904,90, Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,87% ke 30.738,26 pukul 11.14 WIB.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat 0,25% di 6.285,82 pukul 11.23 WIB menjelang penutupan sesi I hari ini.

Pasar China ditutup libur dan pasar AS juga tutup libur semalam. Inggris memimpin kenaikan saham-saham di Eropa pada sesi sebelumnya, masih lanjut menguat setelah mencatatkan sejarah vaksinasi 15 juta warganya melawan COVID-19 pada 14 Februari.

Indeks FTSE 100 ditutup melonjak 2,52% di 6.756,11 pada perdagangan Senin setempat.

Saham global akan mencatat kenaikan untuk sesi kedua belas berturut-turut, dengan kurva imbal hasil Treasury menguji level tertajamnya selama lebih dari lima tahun. Spekulasi investor terhadap membaiknya pertumbuhan ekonomi dan inflasi rendah semakin meningkat, berkat pengeluaran pemerintah yang berkelanjutan dan peluncuran vaksin COVID-19 global.

Beberapa investor masih memberikan catatan hati-hati di tengah semua optimisme tersebut.

Imbal hasil masih jauh menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan atau prospek pasar ekuitas ... pendapatan tumbuh, dan tema sekuler mendorong keuntungan. Namun, berpuas diri itu bisa berbahaya,” Kepala Manajer Investasi investasi inti Axa (PA:AXAF) Chris Iggo mengingatkan dalam catatan.

Investor lain juga sangat merekomendasikan untuk mengawasi imbal hasil obligasi, jika imbal hasil obligasi AS terus naik, itu bisa mulai mengganggu ketenangan saham," kata kepala strategi Sumitomo Mitsui DS Asset Management Masahiro Ichikawa kepada Reuters.

Di sisi bank sentral, Reserve Bank of Australia (RBA) merilis risalah dari pertemuan Februari. Risalah tersebut menunjukkan bahwa RBA yakin bahwa mengangkat inflasi ke tingkat yang lebih nyaman akan membutuhkan kebijakan pengetatan yang signifikan dan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, tugas berat yang diperkirakan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dicapai. RBA juga mengakui bahwa pertumbuhan upah terlalu lemah selama bertahun-tahun sebelum COVID-19 memberlakukan batasannya sendiri terhadap pembayaran.

Federal Reserve AS juga akan merilis risalah dari pertemuan Federal Open Market Committee Januari pada hari Rabu. Angka-angka penjualan ritel juga akan dirilis pada hari yang sama.

Para menteri keuangan Uni Eropa akan bertemu untuk membahas situasi dan prospek ekonomi kawasan saat ini. PDB dan Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung (ZEW) Economic Sentiment index kawasan ini juga akan dirilis.

Sementara itu, harga minyak melonjak ke level tertinggi 13 bulan, lantaran badai salju yang parah di AS yang memicu pembekuan dan peningkatan permintaan listrik, yang pada gilirannya mengancam produksi minyak di negara bagian Texas.

Pukul 11.25 WIB, harga minyak WTI melonjak 1,36% ke $60,28 per barel dan harga minyak Brent naik 0,54% ke $63,64 per barel - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 15 Februari 2021

PT Rifan - Permintaan Emas Selama Imlek Diwarnai Aksi Wait And See


PT RIFAN BANDUNG - Momentum perayaan Tahun Baru China atau Imlek umumnya mampu menggerek permintaan emas. Sayangnya, sejalan dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang masih berlangsung tahun ini, Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono memandang perayaan tahun ini dilakukan dalam suasana wait and see. "Imlek di Indonesia tahun ini masih dirayakan dalam suasana wait and see bagi sebagian investor untuk menentukan investasinya

Di samping itu, Suluh menilai secara umum permintaan emas di Tanah Air jelang hari raya termasuk Idul Fitri cenderung meningkat, seiring kenaikan daya beli.  Dengan begitu, momentum imlek diharapkan mampu mendorong harga emas Tanah Air naik, dimana permintaan emas cukup sensitif terhadap pergerakan harga.   

Namun, Suluh juga mengingatkan bahwa faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas bukanlah permintaan, melainkan pergerakan harga emas spot.  Dimana, untuk prospek pergerakan harga emas spot ke depan diprediksi masih akan mengalami kenaikan seiring dengan permintaan emas berjangka. 

"Emas spot diperkirakan bakal bertahan di atas level US$ 1.810 per ons troy, dimana pergerakan di bawah itu akan memicu aksi beli," ungkapnya. 

Untuk itu, Suluh merekomendasikan untuk wait and see bagi investor yang mengincar emas di pasar fisik. Sedangkan untuk pelaku pasar spot, sudah bisa mulai masuk beli untuk positioning. 

Adapun untuk emas fisik, dia memperkirakan pergerakan harga tahun ini akan berada di rentang Rp 900.000 per gram, dengan level resistance di level Rp 970.000 per gram. 

Adapun sentimen yang menjadi perhatian untuk pergerakan harga emas ke depan masih terkait pada pergerakan dollar AS dan perkembangan paket stimulus dari Amerika Serikat (AS) senilai US$ 1,9 triliun. 

Prediksinya, untuk indeks dollar AS tidak lama lagi bakal mengalami rebound dari level rendahnya. "Fluktuasi dollar AS, ditentukan kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) beberapa bulan ke depan, dollar AS masih potensi naik," tandasnya - PT RIFAN

Sumber : kontan.com

Kamis, 11 Februari 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Turun Tipis Pasca Rilis Data Inflasi AS Mengecewakan


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tipis pada Kamis petang setelah rilis data inflasi AS yang lemah dan dolar AS pun stagnan.

Harga emas berjangka turun tipis 0,02% di $1.842,25 per troy ons pukul 14.19 WIB dan XAU/USD berkurang sedikit 0,04% di $1.842,17 menurut data Investing.com.

Adapun indeks dolar AS turun tipis 0,03% di 90,338 pukul 14.26 WIB.

Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan kenaikan moderat harga konsumen AS bulan Januari. Harga gasolin yang lebih tinggi dipengaruhi oleh tarif penerbangan yang lebih rendah karena COVID-19 terus berdampak bagi industri penerbangan, yang akhirnya menurunkan ekspektasi akan akselerasi inflasi yang berkelanjutan pada tahun 2021.

Indeks Harga Konsumen (CPI) inti tumbuh sebesar 1,4% setahun, di bawah perkiraan pertumbuhan 1,5% yang disiapkan oleh Investing.com dan 1,6% di bulan Desember. CPI inti flat sebulan, dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan 0,2% dan pertumbuhan 0,1% yang tercatat di bulan Desember.

CPI tumbuh sebesar 0,3% sebulan di bulan Januari, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,2% di bulan Desember, dan tumbuh 1,4% setahun, di bawah perkiraan pertumbuhan 1,5% tetapi di atas pertumbuhan 1,3% di bulan Desember.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell juga memperingatkan bahwa pasar kerja AS masih "jauh dari pemulihan penuh" dan menyerukan upaya nasional yang luas untuk membuat warga Amerika kembali bekerja pasca-COVID-19, dalam pidatonya pada hari Rabu.

Sementara itu, sumber pemerintah pada hari Rabu mengatakan bahwa impor emas India pada Januari naik 72% dari tahun 2020. Koreksi harga dari rekor tertinggi menarik pembeli ritel dan perhiasan, melanjutkan tren pertumbuhan.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) stagnan di level Rp945.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.23 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 10 Februari 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Spot Naik Ke US$ 1.842/Ons Troi, Level Tertinggi Dalam 1 Minggu

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas spot bergerak di dekat level tertinggi dalam 1 minggu pada perdagangan hari ini karena dolar Amerika Serikat (AS) berada di sekitar level terendah dalam satu minggu. Penguatan juga disokong ekspektasi terkait paket stimulus besar-besaran di AS yang akhir mengangkat daya tarik emas batangan.

Harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 1.842,41 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 juga melesat 0,3% ke level US$ 1.843,50 per ons troi.  

Keperkasaan emas datang setelah dolar AS jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu pada sesi sebelumnya. The greenback yang lebih rendah membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar AS menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

Dengan imbal hasil US Treasury yang tetap stabil, emas bergerak terbalik terhadap dolar AS. Bagi saya, ini bukan cerita penguatan emas, melainkan ini adalah cerita dolar AS yang lemah," kata Jeffrey Halley, analis pasar di OANDA. 

Angka inflasi AS menjadi katalis utama untuk malam ini," kata Halley. Dia menambahkan, angka yang lebih tinggi dapat menyebabkan penguatan jangka pendek [ada dolar AS dan mendorong emas lebih rendah."

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa dia setuju dengan proposal yang digulirkan oleh anggota parlemen Partai Demokrat yang akan membatasi atau menghapus secara bertahap pembayaran stimulus kepada individu berpenghasilan tinggi sebagai bagian dari paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun.

Sementara itu, PHK di AS juga berkurang pada bulan Desember dan pembukaan lapangan pekerjaan meningkat secara sederhana. Ini menunjukkan penurunan lapangan kerja sebagian besar disebabkan oleh perusahaan yang mengurangi perekrutan di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang mengamuk.

Kali ini, pelaku usaha menanti pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di acara Economic Club of New York - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id

Selasa, 09 Februari 2021

PT Rifan Financindo - Emas Naik Karena Masuknya Bargain Hunter & Turunnya Yield AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka diperdagangkan naik pada perdagangan sesi AS dengan masuknya para “bargain-hunter yang membeli pada saat harga dibawah setelah metal berharga ini mengalami penurunan yang signifikan pada minggu lalu. Kenaikan harga emas semakin bertambah dengan berbalik turunnya yield Treasury AS yang pada saat bersamaan membebani dollar AS.

Emas berjangka bulan April naik $24.70 di $1.837.70 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam, dengan indeks saham Asia hampir mencetak rekor ketinggian. Indeks saham AS mengarah naik mencetak rekor ketika perdagangan sesi New York dimulai. Sikap para investor dan trader tetap “risk-on” memulai minggu perdagangan yang baru.

Melambatnya infeksi virus corona, terus berlangsungnya imunisasi, dan antisipasi paket bantuan virus corona senilai $1.9 triliun tetap memelihara tren bullish tetap hidup.

Sementara itu harga Bitcoin naik tajam dan menyentuh ketinggian sepanjang waktu diatas $42.000 pada awal perdagangan sesi AS. Kenaikan Bitcoin terjadi karena pengumuman bahwa Tesla telah menginvestasikan $1.5 miliar di Bitcoin. Harga emas juga ikut terdorong naik pada saat yang bersamaan dengan munculnya berita Tesla.

Support terdekat menunggu di $1,807.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,804.70 dan kemudian $1,771.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,850.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,866.30 dan kemudian $1,878.80 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 05 Februari 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Kenaikan USD Yang Berlanjut Terus Menekan Emas

 


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dan perak berjangka diperdagangkan turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat sebagian besar karena menguatnya indeks dolar AS yang menyentuh ketinggian selama dua bulan. Sementara harga emas menyentuh kerendahan selama dua minggu. Selain itu, pergerakan naik pasar saham telah membuat pemulihan yang kuat pada minggu ini dengan indeks dolar AS diperdagangkan dekat rekor ketinggian yang dicapai baru – baru ini yang berdampak negatip terhadap metal yang safe-haven.

Emas berjangka kontrak bulan April turun $46.30 di $1,788.60 per ons dan perak Comex bulan Maret turun $0.244 di $26.635 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham – saham Asia kebanyakan turun dan saham – saham Eropa naik sedikit. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat perdagangan sesi New York dimulai dan kemudian membuat pemulihan yang kuat setelah penurunan baru – baru ini. Indeks saham AS naik mendekati rekor ketinggian dengan bagusnya sentimen terhadap resiko pada minggu ini. Stimulus baru AS sedang terus diusahakan untuk membantu orang – orang Amerika dan kemungkinan terjadi pada minggu depan.

Berita dari Food and Agriculture Organization dibawah PBB mengatakan bahwa indeks harga makanan naik ke level tertinggi dalam hampir 7 tahun. Ini adalah petunjuk dini bahwa inflasi harga dari para produsen dan konsumen bisa meningkat pada bulan – bulan yang akan datang.

“Support” terdekat menunggu di $1,780.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,765.30 dan kemudian $1,750.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,830.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848.30 dan kemudian $1,866.30 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 04 Februari 2021

Rifan Financindo - Emas Sedikit Naik Setelah Penurunan Tajam

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dan perak berjangka diperdagangkan sedikit naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena koreksi normal dari tekanan jual yang masif pada hari Selasa. Pasar saham global yang mengalami rally pada minggu ini juga memberikan beban turun terhadap metal berharga yang safe – haven ini.

Emas berjangka bulan April naik $5.30 pada $1,838.70 per ons. Perak Comex bulan Maret naik $0.633 pada $27.03 per ons.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai dan membuat pemulihan  yang kuat setelah penurunan yang tajam baru – baru ini. Harga indeks saham kembali mendekati rekor ketinggian baru – baru ini.

Minat terhadap resiko membaik pada minggu ini ditengah laporan penghasilan perusahaan yang umumnya bagus dan pemikiran bahwa Amerika akan segera mendapatkan paket stimulus berikutnya dari pemerintah bersamaan dengan dorongan belanja federal di area seperti infrastruktur.

Hal kunci diluar pasar metal berharga adalah stabilnya indeks dolar AS yang telah naik menyentuh ketinggian selama 7 minggu. Sementara harga minyak mentah berjangka di Nymex naik mendekati ketinggian selama 12 bulan dan diperdagangkan disekitar $55.00.

“Support” terdekat menunggu di $1,830.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,821.30 dan kemudian $1,804.70. “Resistance” terdekat menunggu di $1,850.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,866.30 dan kemudian $1,878.90 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 03 Februari 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Kembali Anjlok

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak tarik ulur dengan harga perak dunia. Selain karena perak yang dinilai analis HSBC (LON:HSBA), James Steel, masih melemah lebih lanjut, harga emas juga tertekan oleh penguatan indeks dolar dan indeks saham di dunia. Benar saj, harga emas domestik pun ikut merosot, termasuk emas yang dijual di Pegadaian.

Melansir dari laman resmi Pegadaian, harga emas Antam (JK:ANTM) dan emas UBS kompak anjlok pada perdagangan hari ini. Harga emas Antam kembali mengalami penurunan, yakni dari harga Rp1.932.000 menjadi Rp1.930.000 per dua gram pada Rabu, 3 Februari 2021. Kemudian, penurunan harga emas Antam juga berlaku untuk ukuran 5 gram, yakni dari harga Rp4.749.000 menjadi Rp4.744.000.

Sementara itu, harga emas UBS juga tak dapat dihindarkan. Per hari ini, emas UBS dengan berat terkecil 0,5 gram turun dari Rp503.000 menjadi Rp501.000. Hal serupa juga berlaku untuk emas UBS berukuran 1 gram yang harganya turun dari Rp941.000 menjadi Rp938.000.

Berikut ini adalah daftar harga lengkap emas Antam dan emas UBS di Pegadaian hari ini, Rabu, 3 Februari 2021 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 02 Februari 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini Tertahan Menuju Penguatan Lebih Lanjut


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas tertahan menuju penguatan lebih lanjut setelah sempat mencicipi level US$1.870 per troy ounce. Data manufaktur Amerika Serikat (AS) membuat laju penguatan emas tertahan.

Harga emas spot naik 0,97 persen hari ini, Selasa pada pukul 01.13 WIB. Harga emas berjangka Comex juga naik 0,94 persen ke posisi US$1.867,70 per troy ounce.

Pada pukul 06.56 WIB, harga emas spot berbalik turun turun 0,19 persen ke level US$1.857,19 per troy ounce. Harga emas comex juga turun 0,06 persen ke posisi US$1.862,7 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain menguat 0,46 persen ke posisi 91,004.

Hingga pukul 11.00 WIB, harga emas spot terpantau masih melemah 0,19 persen ke level US$1.857,26 per troy ounce. Emas Comex juga turun 0,28 persen ke level US$1.856,6 per troy ounce. Indeks dolar melemah 0,11 persen ke posisi 90,888.

harga emas tertahan karena merespons data manufaktur terbaru AS. Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM menunjukkan, indeks non manufaktur mencapai 58,7 persen. Angka itu memang turun dari posisi Desember di 60 persen. Namun, angka di atas 50 persen menunjukkan laju ekonomi tengah ekspansif.

ISM melansir, manufaktur melanjutkan tren pemulihan pada Januari 2021. Memang ekspansi itu mengendur karena pandemi membuat operasional pabrik tidak lagi sama seperti masa sebelum pandemi.

Harga emas cukup bereaksi setelah data manufaktur AS dirilis. Menurut para analis, harga emas tengah naik daun seiring dengan lonjakan harga perak yang dipicu 'pompom' di media sosial Reddit - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : republika.com

Senin, 01 Februari 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun Tipis Sebulan Terakhir, Jadi Pilihan Buy On Weakness


PT RIFAN BANDUNG
- Volatilitas harga emas global atau emas spot, jadi alasan utama bagi emas fisik Tanah Air koreksi tipis dalam sebulan terakhir. Dalam sebulan terakhir, harga emas milik Aneka Tambang (Antam) di laman logam mulia tercatat koreksi 0,14% ke level Rp 945.000 per gram. 

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menegaskan, pergerakan emas spot (xau-usd) sebagai faktor utama penurunan emas fisik dalam sebulan terakhir.  

Dimana, harga dasar emas Antam bisa dilihat dari harga xau-idr (dasar) ditambah biaya sertifikasi LBMA lalu ditambah production cost dan margin keuntungan Antam.  

Sehingga harga naik-turun harga emas spot yang paling pengaruh, karena biaya variabel lain untuk menentukan harga sudah ditentukan," ulas Suluh kepada Kontan, Minggu (31/1).

Di samping itu, faktor seperti nilai tukar rupiah turut mempengaruhi pergerakan emas Antam sebulan terakhir. Nilai tukar rupiah yang cenderung stabil, menurutnya telah membuat pergerakan harga emas Antam tertahan. 

"Untuk emas fisik baik Antam atau merek lain tentunya beli di harga rendah seperti saat ini bisa dilakukan. Terutama pecahan besar lebih murah dan menguntungkan jangka panjang," tambahnya. 

Di sisi lain, Suluh mengungkapkan tengah terjadi persaingan antara emas dengan dollar AS sejak awal tahun ini untuk menjadi safe haven dengan performa terbaik. Untuk itu jika harus memilih, Suluh akan melakukan diversifikasi pada dua aset lindung nilai tersebut. 

Jika selama periode 2019-2020 Suluh cenderung memilih emas sebagai safe haven, tahun ini dia akan menjadikan dollar AS sebagai pilihan safe haven lainnya. 

Dengan memiliki emas, harapannya stimulus bank sentral dan komitmen untuk menjaga suku bunga rendah bisa menjadi katalis positif logam mulia ke depan. Sedangkan pilihan dollar AS untuk menjaga portofolio investasi tetap aman di tengah pemulihan ekonomi yang diprediksi lambat.

"Hingga kuartal I-2021 baru bisa benar-benar menentukan mana yang baik untuk dikoleksi hingga akhir tahun ini. Tahun pandemi masih banyak anomali," tandasnya.

Untuk sebulan ke depan, Suluh memprediksi harga emas Antam akan bergerak pada kisaran Rp 950.000 per gram hingga Rp 970.000 per gram. Adapun rekomendasinya beli di harga saat ini - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id