Jumat, 22 Januari 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Ditengah Harapan Stimulus AS Yang Baru

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka diperdagangkan sedikit naik pada saat perdagangan sesi Amerika Serikat. Metal berharga kuning ini mengalami rebound yang solid dari kerendahan mingguannya dan memberikan momentum kenaikan secara tehnikal. Indeks saham AS yang mencetak rekor ketinggian baru sedikit menahan kenaikan metal safe-haven ini. Emas berjangka kontrak bulan Februari diperdagangkan naik $1,50 pada $1,868.10 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar menjadi lebih positip karena berjalannya transisi kekuasaan di Amerika Serikat dengan damai pada hari Rabu, dengan tidak ada kerusuhan sosial sebagaimana yang ditakutkan oleh kubu Biden. Inagurasi yang hanya dihadiri oleh segelintir orang tersebut berjalan dengan lancar. Diperkirakan Biden akan dengan cepat bertindak dengan Kongres untuk mengeluarkan rencana stimulus sebesar $1,9 triliun dan pasar juga menyukainya.

Saat sekarang ini para trader dan investor mengesampingkan pandemic Covid – 19 yang masih mengamuk di Amerika Serikat dan negara – negara lainnya. Di Amerika Serikat korban yang mati telah melebihi 400.000 orang. Covid dengan mutasi yang baru juga membawa kekuatiran ditengah harapan akan vaksin.

“Support” terdekat menunggu di $1,850.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,831.10 dan kemudian $1,810.37. “Resistance” terdekat menunggu di $1,874.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,880.00 dan kemudian $1,900.00 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 21 Januari 2021

Rifan Financindo - Emas Melambung 26,3 Dolar, Fokus Beralih Ke Pemerintahan Biden


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas naik tajam lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah ekspektasi bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan meningkatkan langkah-langkah stimulus untuk menangani kejatuhan ekonomi terbesar di dunia itu dari pandemi virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melambung 26,3 dolar AS atau 1,43 persen menjadi ditutup pada 1.866,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka melonjak 10,3 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.840,20 dolar AS.

Emas berjangka terangkat 6,90 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.836,80 dolar AS pada Senin, setelah anjlok 21,5 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.829,90 dolar AS pada Jumat , dan turun 3,5 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.851,40 dolar AS pada Kami

Apakah perasaan hormat akan bertahan sore hari tetap dipertanyakan ketika tindakan pertama Biden adalah membalikkan beberapa kebijakan pendahulunya. Emas mengalami hari yang sangat baik dan bahkan membuka pintu untuk 1.900 dolar AS,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.

Indikator yang paling relevan dengan pasar untuk pasar emas adalah penerimaan bahwa rancangan undang-undang stimulus 1,9 triliun dolar AS akan diterima di Capitol Hill, terutama di Senat dan apakah itu akan menghadapi angin kencang atau badai.

Biden dilantik pada Rabu, dengan investor fokus pada proposal paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar AS dan kecepatan distribusi vaksin COVID-19.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat dihasilkan dari langkah-langkah stimulus.

Komentar Janet Yellen, yang dicalonkan Biden untuk mengepalai Departemen Keuangan, menggarisbawahi perlunya stimulus, juga mendukung logam tersebut, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Future.

Baca juga: Emas “rebound” dari penurunan tajam, terangkat harapan stimulus AS

Yellen, mantan ketua Federal Reserve, pada Selasa (19/1/2021) mendesak anggota parlemen AS untuk “bertindak besar” pada pengeluaran bantuan dan mengatakan bantuan pandemi akan menjadi prioritas di atas kenaikan pajak.

Emas masih bisa mencapai 2.000 dolar AS, mungkin pada pertengahan kuartal kedua ketika sejumlah besar orang diinokulasi dan ada begitu banyak uang tunai dalam sistem dengan permintaan hampir kembali normal, kata Howie Lee, ekonom di OCBC Bank.

“Orang-orang akan mulai melihat inflasi dengan sangat cermat,” tambah Lee.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 44,6 sen atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 25,766 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April melonjak 24,4 dolar AS atau 2,23 persen menjadi menetap di 1.116,40 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Rabu, 20 Januari 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Naik Di Tengah Pelemahan Dolar


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, karena dolar AS tetap di bawah tekanan.

Prospek lebih banyak stimulus dari pemerintahan baru Presiden Joe Biden mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, namun di sisi lain menurunkan nilai tukar mata uang. 

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melonjak USD10,3 atau 0,56% menjadi USD1.840,20 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka terangkat USD6,90 atau 0,38% menjadi USD1.836,80

Indeks dolar tergelincir dari level tertinggi empat minggu di sesi terakhir, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Selama kami mendapatkan momentum ini (dalam ekuitas) pada aspek positif, itu membuat harga emas diperdagangkan relatif dalam kisaran tertentu.

Anggota-anggota bank sentral global menyadari bahwa meskipun pasar ekuitas berjalan baik, ekonomi yang mendasarinya masih sangat lemah dan langkah-langkah stimulus diperlukan," kata Michael Langford, direktur penasehat perusahaan AirGuide.

Investor juga menunggu pelantikan Biden pada Rabu waktu setempat, di tengah langkah-langkah keamanan yang telah ditingkatkan setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol AS.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 45,4 sen atau 1,83% menjadi ditutup pada USD25,32 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD2,1 atau 0,19% menjadi menetap di USD1.092 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Selasa, 19 Januari 2021

PT Rifan Financindo - Peluang Emas Turun Masih Besar

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Setelah aksi jual yang membuat harga emas turun ke arah $1,800 per ons, emas mengalami “bargain-hunting” yang membuat harga emas kembali naik ke atas $1,830 meskipun dolar AS mengalami kenaikan pada hari Senin kemarin.

Dengan dolar AS sekarang mengkontrol pergerakan harga emas, maka fokus pada minggu ini adalah pada penunjukan Sekretaris Treasury AS yang baru Janet Yellen yang akan mengadakan testimony pada hari Selasa.

Dolar AS bertahap mengalami kenaikan selama akhir minggu lalu dan sebagian kemungkinan disebabkan Janet Yellen diperkirakan akan mengatakan bahwa dia tidak menyukai pelemahan dolar AS yang disengaja, dia lebih suka melihat matauang AS dinilai oleh pergerakan pasar bebas. Prinsip ini mendukung naik dolar AS karena ini adalah suatu perubahan kebijakan.

Pengaruhnya terhadap harga emas akan ditentukan seberapa banyak dan kearah mana dolar AS akan bergerak sebagai respon terhadap pernyataan Janet Yellen. Intervensi verbal yang selama ini ditujukan untuk melemahkan dolar AS kemungkinan akan menjadi masa lalu setelah Janet Yellen menjadi Treasury Secretary AS.

Pada hari Senin kemarin, emas sedikit menguat dengan emas spot diperdagangkan pada $1,838.20 per ons, naik 0.55%. Sementara harga emas berjangka kontrak bulan Februari saat ini juga naik dan diperdagangkan disekitar $1,840 per ons. Pada hari Jumat minggu lalu, emas jatuh kea rah $1,800 pada perdagangan sesi Asia, namun kemudian dengan kecepatan yang hampir sama mengalami kenaikan karena aksi “bargain hunting”. Meskipun harga emas mengalami kenaikan, emas menunjukkan tanda – tanda pelemahan.

“Support” terdekat menunggu di $1,830.31 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,823.00 dan kemudian $1,810.37. “Resistance” terdekat menunggu di $1,842.94 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848.25 dan kemudian $1,860.87 -  PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 18 Januari 2021

PT Rifan - Komentar Bos The Fed Membuat Harga Emas Dunia Kembali Naik

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia kembali menguat setelah komentar Chairman Federal Reserve, Jerome Powell yang memberikan nada dovish bagi investor dengan mengatakan pihaknya tidak menaikan suku bunga dalam waktu yang dekat.

Harga emas di pasar spot naik sebanyaknya 0,8 persen setelah komentar Powell dan meningkat 0,3 persen menjadi 1.848,22 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka patokan Amerika Serikat ditutup melemah 0,2 persen menjadi 1.851,40 dolar AS per ounce.

Powell mengatakan kenaikan suku bunga yang akan datang "tidak dalam waktu dekat" dan menolak saran bahwa bank sentral tersebut mungkin mulai mengurangi program pembelian obligasinya segera.

Powell cukup banyak mengkonfirmasi sikap dovish bank tersebut. Kita akan melihat bahwa The Fed tetap sangat akomodatif dan itulah mengapa harga emas naik," kata Edward Moya, analis OANDA.

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil dan membebani dolar.

Setelah komentar Powell, Indeks Dolar (Indeks DXY) melemah, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi pertama kali untuk tunjangan pengangguran melonjak pekan lalu.

Presiden terpilih Amerika Joe Biden dijadwalkan untuk mengungkap proposal paket stimulus yang dapat melampaui 1,5 triliun dolar AS.

Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas, kenaikan yield surat utang Amerika baru-baru ini telah menantang status tersebut karena mendongkrak opportunity cost memegang logam kuning itu yang tidak memberikan imbal hasil.

Imbal hasil US Treasury melesat sejak pekan lalu di tengah ekspektasi untuk stimulus baru dan bertahan mendekati level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Dalam perdagangan logam lainnya, perak melejit 1,7 persen menjadi 25,57 dolar AS per ounce, platinum melambung 1,5 persen menjadi 1.109,98 dolar AS per ounce dan paladium naik 0,3 persen menjadi 2.391,08 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Jumat, 15 Januari 2021

Rifan Financindo Berjangka - Berita Lockdown Covid 19 Khawatirkan Pasar Global

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sepanjang perdagangan pasar keuangan global hari Selasa terdapat beberapa berita yang pengaruhi pergerakan pasar saham, forex dan juga komoditas. Berikut trending topics perdagangan pasar keuangan global hari ini:

1. Imbal hasil obligasi AS masih stabil di posisi tertinggi sejak Maret 2020. Kenaikan imbal hasil obligasi selama 7 sesi berturut disebabkan oleh ekspektasi tambahan stimulus fiskal Amerika Serikat. Kenaikan yield ini menopang kekuatan dolar AS dan juga bursa saham Wall Street

2. Perdana Menteri Yoshihide Suga pada hari Selasa mengatakan kepada eksekutif partai yang berkuasa bahwa dia berencana untuk memperluas keadaan darurat yang diumumkan untuk mencakup prefektur Osaka, Kyoto dan Hyogo di tengah kebangkitan infeksi di Jepang barat.

3. Jerman akan memperpanjang langkah-langkah penguncian virus korona saat ini selama sepuluh minggu tambahan hingga akhir Maret, karena tingkat infeksi telah meningkat menjadi 165 kasus per 100.000 orang pada hari Selasa, lebih dari tiga kali lipat di atas tujuan pemerintah.

4. Indeks Optimisme Bisnis AS NFIB merosot ke 95,9 pada bulan Desember dari 101,4 pada bulan November.

5. Data lowongan kerja di AS atau Job Openings and Labor Turnover Survey bulan November menurun dibandingkan periode bulan sebelumnya -  RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 14 Januari 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Turun Lagi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terus tertekan. Sekarang harga logam mulia tersebut sudah ditransaksikan di bawah level US$ 1.850/troy ons. Hanya dalam kurun waktu kurang dari 10 hari harga emas sudah longsor US$ 100/gram.

Harga emas terpangkas 0,28%. Di pasar spot harga bullion dipatok di US$ 1.836,5/troy ons. Di sepanjang pekan ini harga emas sudah drop 0,53%. 

Kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Paman Sam masih membayangi emas. Indeks dolar yang mengukur posisi greenback terhadap mata uang lain sekarang betengger di level 90. Di saat yang sama yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di atas 1%. 

Emas dan dolar merupakan kelas aset yang berkorelasi negatif kuat. Artinya arah geraknya berlawanan. Ketika dolar AS menguat maka ada kecenderungan harga emas terkoreksi.

Emas memang ditransaksikan dalam dolar AS, sehingga penguatan dolar AS akan membuat emas menjadi lebih mahal terutama bagi investor lain yang tidak memegang mata uang tersebut.

Kemudian penguatan dolar AS mengindikasikan adanya kemungkinan bahwa pasar melihat prospek perekonomian yang lebih bagus ke depan. Kecenderungan penguatan dolar AS juga mencerminkan kebutuhan likuiditas yang tinggi seperti halnya yang terjadi saat pasar anjlok pada Maret tahun lalu.

Sejarah historis penggunaan emas sebagai salah satu tools moneter juga turut membentuk hubungan antara dolar AS dan emas. Tren pelemahan mata uang Paman Sam juga dikaitkan dengan potensi inflasi yang tinggi sehingga investor beralih untuk memegang bentuk uang lain yang bisa digunakan untuk lindung nilai, dalam hal ini emas.

Permintaan emas selain untuk perhiasan dan berbagai aplikasi industri lain ditopang oleh kebutuhan sebagai salah satu kelas aset untuk diversifikasi dalam investasi. Namun minat investor terhadap emas sangat bergantung pada biaya peluang (opportunity cost) memegang aset minim risiko lain seperti obligasi pemerintah.

Kenaikan imbal hasil nominal tersebut turut menekan harga emas, meski sejatinya jika dikalkulasi lebih lanjut imbal hasil riilnya masih negatif karena inflasi di AS 1,2%. 

Ekspektasi akan adanya stimulus fiskal tambahan adalah salah satu alasan di balik kenaikan imbal hasil instrumen investasi pendapatan tetap tersebut. Presiden terpilih Joe Biden diperkirakan akan merilis rincian rencana ekonominya pada hari Kamis.

Kemenangan Senat dari Partai Demokrat di Georgia semakin mengukuhkan bahwa Kongres kini telah dikuasai oleh Partai Biru sehingga kemungkinan jalannya stimulus fiskal jumbo bernilai triliunan dolar AS akan lebih mulus.

Selagi dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS masih tinggi kecil kemungkinan harga emas bisa bangkit. 

Sementara itu kondisi di Washington DC masih panas. DPR AS (The House) sepakat untuk memakzulkan Presiden Donald Trump atas tindakannya yang dianggap menghasut para pendukungnya untuk menyerang Gedung Kongres di The Capitol minggu lalu.

Dalam kerusuhan tersebut setidaknya ada lima orang tewas termasuk anggota polisi The Capitol. Klausul pemakzulan Trump akan akan dikirimkan ke Senat dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pada Selasa malam bahwa dia tidak akan mencopot Presiden Donald Trump dari jabatannya karena merasa hal tersebut bukan menjadi prioritas nasional saat ini.

Meski banyak pihak yang mendukung pencopotan Trump termasuk 8 anggota DPR dari Partai Republik, tetapi proses pemakzulan kemungkinan besar sulit untuk dilakukan sebelum pelantikan presiden ke-46 AS pada 20 Januari nanti - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 13 Januari 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Karena Sentimen Pasar Buruk

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik moderat pada awal perdagangan sesi AS. Memasuki minggu perdagangan yang baru, emas mendapatkan kembali permintaan “safe-haven”. Setelah penurunan harga yang tajam pada hari Jumat minggu lalu, terjadi perburuan membeli emas diharga yang rendah. Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $7.40 pada $1,842.80 per ons.

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Memasuki minggu baru dalam perdagangan emas, minat terhadap resiko dari para trader dan investor tertekan. Laporan pekerjaan NFP AS pada hari Jumat yang buruk dikombinasikan dengan masih mengamuknya pandemik Covid – 19, membebani pasar. Iklim trading dan investasi lebih bergejolak dibandingkan dengan minggu lalu.

Hal kunci diluar pasar metal berharga adalah indeks dolar AS yang naik secara solid. Jual dolar AS adalah rekomendasi yang paling sering dikatakan di pasar matauang memasuki tahun 2021. Namun naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS bisa membuat rekomendasi tersebut dihitung ulang. Jika kurva imbal hasil menjadi semakin tajam, dan differensiasi semakin meluas, bersiap melihat pemulihan yang kuat dari dolar AS meskipun ada banyak stimulus miliaran yang baru.

Penurunan lebih lanjut ke $1,828 jika berhasil ditembus akan bisa membawa harga emas turun ke “support” psikologis di $1,800 yang apabila berhasil ditembus juga akan bisa membuka pintu harga emas turun ke $1,770. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,860 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,871 dan kemudian $1,889 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Senin, 11 Januari 2021

PT Rifan - Emas Dunia Jeblok Ke Bawah US$ 1.900 Lagi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia merosot tajam pada perdagangan Jumat, hingga kembali ke bawah US$ 1.900/troy ons. Dolar Amerika Serikat (AS) yang bangkit dari level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir membuat emas tertekan.

Melansir data Refinitiv, emas merosot hingga 1,54% ke US$ 1.883/troy ons di pasar spot. Posisi tersebut membaik, pada pukul 15:40 WIB berada di level US$ 1.890/troy ons, melemah 1,18%.

Di awal pekan ini, atau di pembukaan perdagangan 2021, harga emas dunia langsung meroket 2,4%, sehari setelahnya kembali naik 0,36% ke kisaran US$ 1.950/troy ons, yang memunculkan harapan berlanjutnya tren menanjak emas dunia, dan kembali ke atas US$ 2.000/troy ons.

Namun, pada perdagangan Rabu lalu, harga emas dunia ambrol 1,63% dan kemarin turun lagi 0,33%, dan berlanjut merosot hari ini.

Harga emas yang berbalik melemah akibat dolar AS yang bangkit dari level terendah sejak Maret 2018 dalam 2 hari terakhir. Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut kembali naik 0,33% kemarin. Sementara sore ini menguat 0,34% ke atas level 90.

Ekspektasi bangkitnya perekonomian AS di tahun ini, serta kenaikan yield obligasi (Treasury) AS menjadi pemicu bangkitnya indeks dolar AS.

Tekanan bagi emas akan semakin besar jika data tenaga kerja AS yang akan dirilis malam ini menunjukkan pemulihan. Pasar tenaga kerja merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi AS, dan akan mempengaruhi kebijakan moneter dan fiskal yang akan diambil. Dua kebijakan tersebut merupakan bahan bakar emas untuk menguat.

Selain itu, pernyataan para pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan optimisme pemulihan ekonomi membuat dolar AS "mengamuk".

"Saya terdorong untuk melihat peningkatan indikator ekspektasi inflasi... Itu yang berusaha kami bantu" kata Thomas Barkin, Presiden The Fed Richmond dalam wawancara degan Reuters Kamis kemarin.

Di tempat berbeda, Presiden The Fed St. Louis, James Bullard mengatakan semua faktor yang akan memicu inflasi sudah ada, dari kebijakan moneter dan fiskal. Bullard mengatakan saat ini kebijakan fiskal sangat powerful, dan kemungkinan akan ada tambahan lagi saat pemerintahan Joseph 'Joe' Biden.

Melihat pernyataan pejabat The Fed tersebut, emas sebenarnya berpeluang menguat lagi, sebab inflasi yang diprediksi naik dan kemungkinan adanya stimulus fiskal tambahan. Emas secara tradisional merupakan lindung nilai terhadap inflasi, ketika inflasi melesat naik, maka permintaannya akan meningkat.

Namun di sisi lain, ekspektasi kenaikan inflasi tersebut memicu penguatan dolar AS, sebab jika inflasi terus melesat maka The Fed kemungkinan akan mempertimbangkan untuk mulai mengurangi nilai program pembelian asetnya (quantitative easing/QE) yang saat ini senilai US$ 120 miliar per bulan.

Penguatan dolar AS memberikan tekanan bagi emas, begitu juga dengan pengurangan nilai QE. Sehingga harga emas kemungkinan masih akan naik turun dalam jangka pendek - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 08 Januari 2021

Rifan Financindo - Emas Naik Karena Koreksi Normal

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat, sebagai reaksi dari tekanan jual yang kuat yang terjadi pada hari sebelumnya. Namun kenaikannya tipis karena pasar saham global terus meningkat dengan kuat. Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $8.90 pada $1,917.30.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik ketika perdagangan sesi New York dimulai. Pasar saham dan keuangan kelihatannya mengabaikan banyaknya pemprotes yang membanjiri Capitol Hill AS. Kongres sempat terhenti namun segera dilanjutkan dengan mengadakan pemungutan suara yang mengkonfirmasi Biden sebagai Presiden. Tidak banyak reaksi pasar terhadap hal ini dan juga terhadap kemenangan Demokrat di Senat Georgia.

Pasar komoditi mentah berjangka mengalami rally ke ketinggian beberapa bulan atau tahun, dipimpin oleh minyak mentah berjangka Nymex yang naik ke ketinggian selama 10 bulan di $51.28 per barel dalam perdagangan semalam, disebabkan karena ekspektasi belanja pemerintah yang besar pada waktu yang akan datang.

Kenaikannya selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,929.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,941.00 dan kemudian $1,962.50. Penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,902.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,889.10 dan kemudian $1,873.00 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 07 Januari 2021

Rifan Financindo - Kena Profit Taking, Harga Emas Longsor Gaes

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia melorot tajam pada penutupan perdagangan kemarin. Harga emas sebelumnya mendekati level psikologis US$ 1.950/troy ons. Namun kini logam mulia tersebut ditransaksikan di bawah US$ 1.920/troy ons.

Kemarin harga emas turun 1,57%. Hari ini Kamis (7/1/2021) harga logam kuning tersebut lanjut melemah dengan penurunan 0,15% dari posisi kemarin. Pada 09.15 WIB, harga emas di arena pasar spot dibanderol di US$ 1.915,9/troy ons.

Penurunan tajam harga emas akibat aksi ambil untung para trader setelah harga emas melesat tajam belakangan ini. Hasil pemilihan Senat di Georgia mengindikasikan bahwa peluang Partai Demokrat menang tinggi.

Apabila Demokrat menguasai Senat maupun DPR AS, maka kebijakan seperti kenaikan pajak hingga belanja negara yang lebih besar lewat stimulus bakal lebih mudah untuk diloloskan. Adanya kemungkinan stimulus baru berpotensi membuat harga emas mengalami kenaikan. 

Laporan ketenagakerjaan nasional ADP untuk bulan Desember menunjukkan penurunan pekerjaan yang sangat besar setelah diperkirakan mengalami kenaikan moderat. Laporan ini adalah pendahulu dari Laporan Situasi Ketenagakerjaan yang lebih penting yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat pagi.

Tingkat pengangguran di AS diperkirakan berada di 6,8% dan penciptaan lapangan kerja non-pertanian naik 50.000 pada Desember, dibandingkan kenaikan 245.000 pada November. Dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi, ada kemungkinan perekonomian di AS masih membutuhkan stimulus. 

Tren pelemahan dolar AS juga diperkirakan bakal berlanjut hingga tahun ini. Hampir 50% responden yang disurvei Reuters berpandangan bahwa pelemahan dolar AS bakal terjadi dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Dolar AS dan emas bergerak berlawanan. Artinya ketika dolar AS melemah harga emas cenderung menguat, begitupun sebaliknya. 

Suku bunga rendah, injeksi likuiditas ke sistem keuangan melalui quantitative easing (QE), stimulus fiskal jumbo, pelemahan dolar AS hingga imbal hasil riil obligasi pemerintah AS yang sudah jatuh ke teritori negatif hingga ekspektasi inflasi yang tinggi menopang fundamental emas.

Kendati fundamental si logam mulia tersebut kuat, tetapi emas punya pesaing baru. Namanya Bitcoin. Ketika emas terjungka dari level tertingginya di bulan Agustus, harga Bitcoin justru reli dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Ada outflow besar-besaran senilai US$ 7 miliar dari aset berbasis emas berupa exchange traded fund (ETF). Di saat yang sama ada inflow ke aset yang berbasis Bitcoin senilai US$ 3 miliar.

Investor institusi mulai terbiasa dengan gagasan bahwa Bitcoin telah menjadi salah satu aset alternatif untuk lindung nilai dari inflasi yang tinggi dan pelemahan dolar AS. Harga Bitcoin bahkan menyentuh US$ 30.000.

Bank investasi global menyebut harga Bitcoin bisa tembus US$ 146.000 atau setara Rp 2,03 miliar (asumsi kurs Rp 13926.55/US$). Namun tak akan terjadi dalam waktu yang singkat. Butuh waktu bertahun-tahun dan berkompetisi dengan emas untuk menjadi salah satu alternatif nilai tukar.

Harga Bitcoin yang sudah tembus level tertingginya di awal tahun rawan mengalami koreksi. Sehingga target US$ 146.000 yang dipatok oleh JP Morgan itu merupakan target jangka panjang.

Ketika harga Bitcoin jatuh dan koreksi juga terjadi di pasar saham, maka tak menutup kemungkinan uangnya beralih ke aset berupa emas sehingga akan mengerek naik harganya seperti beberapa waktu belakangan ini - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

 

Selasa, 05 Januari 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Tembus USD1.900/Ounce Di Awal 2021

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melonjak lebih dari 2% pada hari pertama perdagangan 2021. Harga emas pun menembus kembali level psikologis USD1.900 per ounce. Emas memperpanjang kenaikan untuk hari keempat beruntun, didukung pelemahan greenback jelang pemilihan putaran kedua di Georgia.

Kontrak emas untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melonjak USD51,5 atau 2,72% ditutup pada USD1.946,60 per ounce. E​mas berjangka juga terangkat USD10,50 atau 0,56% menjadi USD1.893,40.

"Ada kemungkinan bahwa kita akan melihat stimulus yang signifikan, yang akan menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam dolar," kata Pendiri Circle Squared Alternative Investments Jeffrey Sica, dikutip dari Antara, Selasa (5/1/2021).

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, merosot ke level terendah 2,5 tahun, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Investor mengamati pemilihan putaran kedua pada Selasa waktu setempat di negara bagian Georgia, yang akan memutuskan partai mana yang mengendalikan Senat AS.

Pemilihan Senat minggu ini bisa menjadi peristiwa besar yang mengganggu sehingga emas menguat," tambah Sica.

Jika Demokrat dari Presiden terpilih Joe Biden menguasai kedua majelis Kongres AS, pemerintahannya akan merasa lebih mudah untuk mendorong kebijakan seperti mengatur ulang perpajakan untuk meningkatkan stimulus dan pengeluaran infrastruktur

Banyak investor melihat emas yang tidak memberikan imbal hasil sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang mereka khawatirkan dapat diakibatkan dari langkah-langkah stimulus yang besar.

Investor khawatir dengan meningkatnya kasus Covid-19, saat lebih dari 1,8 juta orang telah meninggal akibat Covid-19 di seluruh dunia. Kasus tersebut mungkin terus meningkat karena liburan di tengah lambatnya peluncuran vaksin.

Sementara itu, harga perak pengiriman Maret naik 95,2 sen atau 3,6% menjadi ditutup pada USD27,36 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun USD7,7 atau 0,71% menjadi menetap di USD1.071,50 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  okezone.com

Senin, 04 Januari 2021

PT Rifan - Prediksi Pergerakan Harga Emas 2021, Bisa Tembus Sejuta Lagi

PT RIFAN BANDUNG - Pandemi Covid-19 telah membuat harga emas melonjak sepanjang 2020. Harga emas pernah mencapai level tertingginya sebesar Rp1.065.000 per gram. Setelah mencapai level tersebut, harga emas tidak cenderung menurun. Lalu, apakah harga emas akan mengulangi capaian tertingginya tersebut pada 2021

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi di tahun ini akan cenderung fluktuatif. Dia memprediksi pada kuartal I 2021, harga emas akan mengalami penguatan.

Kemungkinan emas naik di level tertinggi pada kuartal I,” ujar Ibrahim kepada MNC Portal group

Dia menjelaskan, naik harga emas di dorong beberapa sentimen dari Eropa dan Amerika Serikat. Dari Eropa, Inggris akan meninggalkan Brexit pada Januari 2021 ini. Namun, harga emas belum bisa melesat terlampau tinggi karena masih ada klausul yang dibahas dari kesepakatan perdagangan tersebut.

Sementara dari Amerika serikat, bank sentral yang terus menggelontorkan stimulus tak terbatas untuk penanganan Covid-19.

Pada kuartal pertama emas akan mencapai USD2.045 per troy ounce," jelasnya

Dengan harga tersebut, lanjut Ibrahim, jika asumsi nilai tukar rupiah berada di Rp 13.600 per dolar Amerika Serikat , maka harga emas akan ada di level Rp 999 ribu per gram. Sedangkan, bila rupiah melemah di kisaran Rp 14.200, maka harga emas bisa tembus di harga Rp 1 jutaan.

Dengan nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.200 maka harga Emas akan ada di Rp1,3 juta per gram - PT RIFAN BANDUNG

Sumber : okezone.com