PT RIFAN BANDUNG - Memulai minggu perdagangan yang baru minggu lalu di $1,806, harga
emas sempat naik mengetes ketinggian dua minggu di $1,830 pada hari
Selasa dan meneruskan kenaikannya pada hari Rabu ke $1,839. Turunnya
yields treasury AS dari ketinggian selama dua setengah tahun memicu
penurunan dollar AS terhadap rekan-rekannya yang mendorong naik harga
emas.
Namun keluarnya angka inflasi CPI AS yang lebih tinggi daripada yang
diperkirakan pada hari Kamis , mengakibatkan terjadinya rally yields
treasury AS yang mengakibatkan naiknya kembali dollar AS sehingga
menekan turun harga emas ke $1,826.
Namun pada menit-menit terakhir pada penutupan perdagangan pada hari
Jumat minggu lalu, harga emas tiba-tiba naik tajam sebesar $32.40 ke
$1,859.00 sebagai respon dari pengumuman yang tiba-tiba dari the Fed
bahwa mereka akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin 14
Februari.
Emas mengalami peningkatan permintaan dengan pasar kuatir Federal
Reserve bisa memilih untuk melakukan kenaikan tingkat bunga darurat
sebelum pertemuan bulan Maret berlangsung dalam rangka mengendalikan dan
menjinakkan inflasi.
Harga emas telah naik sekitar 2% pada minggu lalu dengan lebih banyak
investor yang berbalik ke emas di tengah sentimen risk-off yang meluas
di pasar.
Laporan inflasi CPI AS pada minggu lalu yang keluar dengan ketinggian
inflasi yang mengejutkan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan telah
menambah ketidakpastian mengenai rencana pengetatan oleh the Fed.
Dengan harga konsumen naik ke 7.5% di bulan Januari, angka tertinggi
selama 40 tahun, Goldman Sachs sekarang memproyeksikan 7 kali 25 basis
poin kenaikan tingkat bunga dalam tahun ini. Selain itu konsensus
meningkat bahwa the Fed akan menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 50
basis poin bahkan sebelum pertemuan yang direncanakan pada bulan Maret
sebagai suatu pergerakan darurat, dengan tiba-tiba the Fed mengumumkan
pertemuan darurat mereka pada hari Senin 14 Februari.
Presiden Federal Reserve Bank dari St. Louis James Bullard bahkan
mengusulkan pandangan yang lebih hawkish, agar tingkat bunga the Fed
sudah menyentuh 1% hanya dalam 3 kali pertemuan.
Sementara itu, yields treasury AS 10 tahun naik ke atas 2%, level yang belum pernah terjadi sejak Agustus 2019.
Grafik harga emas kelihatannya konstruktif. Penyebab langsungnya
adalah data inflasi yang panas. The Fed sekarang kehilangan kepercayaan
dari para investor. Kelihatannya the Fed sedang berusaha serabutan untuk
membetulkan kesalahan kebijakannya. Dan emas diuntungkan dari kepanikan
tersebut.
Kemungkinan besar tingkat bunga the Fed akan naik 50 basis poin pada
bulan Maret dan bahkan bisa terjadi sebelum pertemuan FOMC bulan Maret.
Meskipun demikian, emas masih belum sepenuhnya memasukkan ke dalam
perhitungan harga sehingga harga emas masih bisa naik lebih tinggi.
Namun, saat ini emas masih mengharapkan the Fed tetap dovish.
Sudah ada preseden akan hal ini sebelumnya. Dan reaksi awal dari
kedua pergerakan ini adalah terjadinya aksi jual terhadap emas. Namun
secara keseluruhan, dimulainya siklus kenaikan tingkat bunga adalah
bullish bagi emas. Berdasarkan observasi historis, setiap kali the Fed
mulai menaikkan tingkat bunga, setelah memberitahukannya lebih dahulu,
performance emas bagus pada awalnya.
Setelah berhasil menembus $1,850 pada minggu lalu, target harga emas
adalah ke $1,900 per ons. Selama ini sudah terjadi rally harga emas
karena munculnya data inflasi yang terus meningkat. Emas sudah menerima
fakta bahwa tingkat bunga sedang bergerak naik dengan inflasi
berlangsung lebih lama.
Agenda besar dari kalender ekonomi pada minggu ini adalah risalah
pertemuan FOMC pada bulan Januari. Pasar akan mencari petunjuk dari
risalah pertemuan FOMC bulan Januari ini, akan seberapa agresif bank
sentral AS akan bisa bertindak. Risalah pertemuan FOMC ini bisa membantu
menjelaskan apakah para pejabat the Fed semuanya memandang perlu
menaikkan tingkat bunga sebanyak 50 basis poin.
Selain itu, testimoni semi-annual dari Powell yang akan membicarakan
mengenai pergerakan perpindahan kebijakan juga ditunggu pasar apabila
dia berhasil terpilih kembali.
Namun sebelum keluar risalah pertemuan FOMC, pasar akan lebih dahulu
fokus kepada hasil pertemuan darurat dari the Fed yang akan diadakan
pada hari Senin 14 Februari 2022.
Support terdekat menunggu di $1,820 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,775.
Resistance terdekat menunggu di $1,835 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,840 dan kemudian $1,856 - PT RIFAN
Sumber : vibiznews.com