RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Logam mulia kembali diburu investor seiring dengan meningkatnya
ketidakpastian pasar yang mendorong investor kembali mengumpulkan aset
investasi aman seperti emas.
Business Manager Indosukses Futures
Suluh Adil Wicaksono mengatakan bahwa penguatan harga emas didukung oleh
eskalasi ketagangan hubungan China dan India sebagai buntut tuduhan
atas pelanggaran perbatasan de facto di Pegunungan Himalaya.
Pasukan
militer kedua negara terlibat dalam bentrokan, dan India melaporkan
sebanyak 20 tentaranya tewas akibat peristiwa tersebut.
Selain itu, masih bertambahnya jumlah kasus baru Covid-19 di banyak
negara juga menjadi katalis positif bagi harga emas untuk menguat,” ujar
Suluh saat dihubungi Bisnis, Senin,
pada perdagangan Senin hingga pukul 15.23 WIB harga emas di
pasar spot bergerak di zona hijau dengan menguat 0,24 persen ke level
US$1.748,5 per troy ounce.
Pada pertengahan perdagangan, emas di
pasar spot sempat menyentuh level US$1.758 per troy ounce dan mendekati
level tertinggi emas sejak 2012. Dengan demikian, harga emas kurang
lebih 32 poin lagi menuju level tertingginya dalam 8 tahun terakhir
(10/04/2012) sebesar US$1.790 per troy.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di
bursa Comex bergerak naik 0,33 persen ke level US$1.758,8 per troy
ounce. Emas berjangka pun sempat menyentuh level US$1.774 per troy
ounce.
Sepanjang tahun berjalan 2020, harga emas telah bergerak menguat 15,66 persen.
Adapun,
penguatan harga emas juga terjadi pada emas batangan buatan dalam
negeri milik PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau emas Antam.
Pada perdagangan yang sama, emas untuk ukuran 1 gram berhasil
melanjutkan penguatannya dan naik Rp2.000 per gram kembali ke level
Rp907.000 per gram. Pada beberapa perdagangan lalu, emas Antam ukuran 1
gram sempat anjlok dan bergerak di bawah level Rp900.000 per gram.
Menurut
Suluh, secara fundamental harga emas baik spot maupun emas Antam
memiliki fundamental yang cukup mendukung untuk bertahan di zona hijau
dalam jangka panjang. Namun, emas tetap dibayangi oleh aksi ambil untung
karena harganya yang sudah terlalu mahal.
Emas spot juga masih
memiliki potensi untuk bergerak di bawah US$1.700 per troy ounce akibat
kekhawatiran pasar terhadap aksi likuidasi besar-besaran atau yang
disebut cash is king seiring dengan pandemi Covid-19 yang belum kunjung
usai.
Suluh memprediksi dalam jangka pendek emas masih akan
mencoba untuk menembus level resisten kuat di US$1.765 per troy ounce,
level tertinggi pada Mei 2020. Jika, emas spot berhasil menembus level
tersebut maka emas berpotensi untuk menguji level resisten lanjutan di
US$1.770 per troy ounce.
Sementara itu, Suluh merekomendasikan
untuk menahan pembelian emas Antam karena harganya yang sudah terlalu
mahal. Dia mengatakan bahwa harga buyback Antam di kisaran Rp797.000 per
gram saat ini cukup menarik untuk investor yang akan mengambil untung.
Kalaupun
ingin tetap membeli, saya merekomendasikan beli ukuran di atas 10 gram
karena kalau dihitung harga pergramnya jauh lebih murah dibandingkan
dengan pecahan 1 gram -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : bisnis.com