Rabu, 31 Maret 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Imbal Hasil AS Melonjak, Emas Anjlok 28,6 Dolar Di Bawah 1.700 Dolar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas tergelincir hampir dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menjadi terhempas di bawah level psikologis 1.700 dolar, karena penguatan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi, serta harapan pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang lebih cepat mengurangi permintaan safe-haven logam kuning.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Exchange, anjlok 28,6 dolar AS atau 1,67 persen menjadi ditutup pada 1.686 dolar AS per ounce, setelah menyentuh terendah sesi di 1.678,80 dolar. Ini pertama kalinya emas COMEX kembali level 1.600 dolar AS sejak 12 Maret dan merupakan penurunan satu hari terbesar sejak 26 Februari.

Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka juga terpuruk 20,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.712,20 dolar AS. Emas berjangka terangkat 7,2 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.732,30 dolar AS pada Jumat, setelah merosot 8,1 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.725,10 dolar AS pada Kamis.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan sebagai acuan melonjak ke tingkat tertinggi14 bulan, didukung oleh harapan pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat menjelang rencana infrastruktur bernilai jutaan dolar oleh Presiden AS Joe Biden.
 

Penggerak jangka pendek tampaknya menjadi sangat bearish untuk emas, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengaitkan pelemahan emas baru-baru ini pada penguatan dolar dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.

Sementara itu emas kemungkinan akan melihat beberapa tekanan dalam jangka pendek, para investor memperkirakan kekhawatiran inflasi dapat "pada akhirnya memicu hiruk-pikuk pembelian emas," tambah Moya.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, melonjak ke level tertinggi lebih dari empat bulan, membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi telah mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena mereka meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar suku bunga.

Data ekonomi positif yang dirilis pada Selasa juga semakin mendorong emas lebih rendah. Indeks Harga Rumah Nasional S&P CoreLogic Case-Shiller melonjak 11,2 persen pada Januari, naik dari tingkat tahunan 10,4 persen di bulan sebelumnya.

Sementara itu, lembaga riset swasta Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen terangkat menjadi 109,7 pada Maret, naik dari 90,4 pada Februari.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 63,4 sen atau 2,56 persen menjadi ditutup pada 24,137 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 23,5 dolar AS atau 1,98 persen menjadi ditutup pada 1.160,60 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber  : antaranews.com

Selasa, 30 Maret 2021

PT Rifan Financindo - Ada Yang Ramal Harga Emas Tembus US$ 2.200 Lagi

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kenaikan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menekan harga emas dunia. Kemarin, harga si logam kuning ditutup dengan pelemahan 1%. 

Namun pada perdagangan pagi hari ini, Selasa, harga emas mengalami apresiasi walau tergolong sangat tipis. Harga emas naik 0,06% ke US$ 1.713,62/troy ons pada 08.10 WIB

Kemarin yield kembali menguat ke level 1,7%. Kenaikan imbal hasil surat utang negara AS masih menjadi momok bagi pasar terutama harga emas. 

Emas merupakan salah satu aset yang tidak memberikan imbal hasil. Return dari memegang aset ini sangat bergantung pada kepercayaan investor. Sementara itu kepercayaan investor itu sendiri dibangun oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah biaya peluang.

Kenaikan yield membuat biaya peluang memegang emas menjadi naik pula sehingga menekan harga si logam kuning. Namun di saat yield melemah, dolar AS justru menguat. Inilah yang membuat harga emas tertahan.

Pergerakan emas dan dolar AS cenderung berlawanan arah atau berkorelasi negatif. Ketika dolar AS menguat, maka harga emas cenderung mengalami koreksi. Begitu juga sebaliknya.

Prospek perekonomian yang lebih baik membuat yield terus menguat. Tren kenaikan yield diperkirakan bakal berlanjut. Para ekonom dan analis pasar melihat peluang yield bisa tembus 2,5%.

Apabila hal tersebut terjadi maka ini bukan hal yang baik untuk emas. Kenaikan yield mempengaruhi emas lewat dua hal. Pertama adalah opportunity cost dan kedua adalah naiknya yield memberikan momentum bagi dolar AS untuk terus menguat. Ini bakal menjadi pukulan ganda bagi emas. 

Survei yang dilakukan oleh Kitco terhadap 16 analis Wall Street dan 807 investor di Main Street menunjukkan bahwa keduanya memiliki perbedaan pendapat. Mayoritas analis Wall Street (50%) cenderung bearish terhadap emas minggu ini. Sementara itu mayoritas investor di Main Street (47%) cenderung bullish.

Well's Fargo memperkirakan harga emas bisa tembus US$ 2.200 per troy ons tahun ini. Sangat bullish memang mengingat rekor harga emas tahun lalu masih di level US$ 2.000. Pernyataan ini diungkapkan oleh Kepala Strategi Aset Riil bank tersebut John LaForge.

Salah satu pemantiknya adalah suplai emas yang cenderung defisien. Hal ini bisa memicu terjadinya reli harga emas - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Senin, 29 Maret 2021

PT Rifan - Emas Bisakah Naik Lagi ke $1,900?

PT RIFAN BANDUNG - Emas sedang bertengger dengan nyaman di atas $1,700 per ons. Apakah bisa naik kembali ke $1,900? Para analis tetap positip namun mengatakan bahwa metal berharga memerlukan katalisator yang baru untuk bisa naik sampai ke level tertingi yang lama.

Melewati banyak event pada minggu lalu, emas berhasil bertahan diatas $1,720 per ons. Metal berharga ini bahkan berusaha menembus level resistance kunci di $1,750 pada hari Kamis. Dan walaupun gagal naik lebih tinggi lagi, emas berjangka Comex bulan Juni diperdagangkan di $1,733.90 naik 0.38% pada hari itu.

Faktor – faktor yang secara normal bisa membebani harga emas, seperti naiknya pasar saham, dan menguatnya dollar AS, kelihatannya tidak lagi menekan harga emas begitu dahsyat pada saat sekarang ini.

Pola pergerakan harga seperti ini bisa menjadi tanda bahwa ini wakunya untuk mulai membeli emas. Minggu ini, kemungkinan harga emas bisa naik lebih tinggi lagi.

Emas ditarik oleh dua outlook yang berbeda. Dari pandangan risk-on jangka pendek, di dasarkan kepada vaksinasi dan pemulihan ekonomi. Dari pandangan risk-off jangka Panjang yang diisi dengan ketidakpastian dan Federal Reserve yang akomodatif.

Tidak mengherankan apabila belum berhasil menembus keatas. Dolar AS masih terus kuat. Dan masih akan tetap kuat dalam jangka pendek dengan Eropa sedang menutup aktifitasnya setelah gagal dalam distribusi vaksin. Arus dana kemungkinan masih bergerak menuju AS. Namun, secara jangka panjang, ada ketidakpastian. Bisa jadi pada akhir tahun 2021 emas berhasil menembus $1,900 karena adanya inflasi dan tidak adanya tindakan dari Federal Reserve untuk mengatasi infasi. Selain itu akan ada lebih banyak hutang dan belanja infrastruktur lebih banyak lagi.

Namun, emas tidak mungkin naik lebih tinggi sampai ada katalisator baru. Emas kelihatannya sudah nyaman pada level harga sekarang. Permintaan fisik emas memberikan rintangan terhadap turunnya harga emas, namun tidak ada katalisator makro yang bisa menggerakkan harga emas naik.

Salah satu katalisator yang bisa menggerakkan harga emas naik lebih tinggi adalah emas berhasil menembus pengaruh dari yields treasury AS 10 tahun. Belakangan ini, emas telah tertarik turun apabila yields treasury AS naik. Namun, hubungan terbalik ini bisa saja ditembus yang akan bisa membantu harga emas untuk naik menembus batasan yang selama ini telah merintangi kenaikan harga emas lebih tinggi lagi.

Saat ini sekalipun yields naik sedikit, emas tetap bertahan dengan baik. Ini adalah tanda yang positip. Jika emas bisa berdeviasi, lepas dari yields pada saat pengumuman paket infrastruktur nantinya, ini adalah hal yang baik bagi emas. Ketika inflasi datang, itulah waktunya membeli emas.

Dengan lebih banyak uang dicetak dan lebih banyak kebijakan yang akomodatif, inflasi akan masuk dan level harga emas yang terendah pada bulan Februari bisa jadi menjadi harga dasar bagi emas. Semakin lama harga emas bergerak sideways, semakin berpotensi untuk bergerak naik.

Katalisator yang lainnya bisa dollar AS akhirnya kehilangan tenaga untuk naik lebih lanjut.  Dengan berjalannya waktu, dollar AS bisa berbalik turun dan dengan yields riil tetap negatip, maka harga emas kemungkinan akan memperoleh daya tariknya lagi.

Selain itu, masih ada banyak resiko yang bisa menyala tiba – tiba yang mempengaruhi minat terhadap resiko dari investor, dari tanda – tanda bangkitnya kembali kasus Covid – 19 secara global, sampai kepada ketegangan AS – Cina, ditengah kemungkinan berubahnya kebijakan moneter the Fed, pasar yang saat ini relatif tenang bisa berubah dengan resiko – resiko tersebut.

“Support” terdekat menunggu di $1,726.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,702.15 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,747.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,754.20 dan kemudian $1,775.00 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 26 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Tipis, Yield Obligasi AS 10 Tahun Menguat

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada Jumat petang dan bakal mencatat penurunan mingguan seiring penguatan imbal hasil obligasi AS.

Harga emas berjangka naik tipis 0,09% ke $1.726,65 per troy ons pukul 13.55 WIB menurut data Investing.com dan untuk sepekan logam kuning telah turun 0,92%. Indeks dolar AS turun tipis 0,04% di 92,790 dan nilai imbal hasil obligasi 10 tahun di AS menguat 1,10% ke 1,632.

Imbal hasil obligasi AS tersebut naik karena ada permintaan yang lesu untuk lelang obligasi tenor tujuh tahun pada hari Kamis. Beberapa investor menyatakan kegelisahannya akan ada aksi jual pasar obligasi lagi dalam tiga bulan ke depan karena terjadi penurunan pasar keuangan baru-baru ini.

Di sisi data, klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah satu tahun di 684.000, berkurang dari 781.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya dan 730.000 klaim dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com. Data lebih lanjut, termasuk pengeluaran pribadi di bulan Februari, akan dirilis hari ini.

Di seberang Atlantik, beberapa negara di Eropa memasuki pembatasan COVID-19 untuk mengekang gelombang kasus ketiga virus. Jerman, negara ekonomi terbesar di Eropa, tiba-tiba membatalkan rencananya untuk lockdown saat Paskah pada hari Rabu meskipun mencatat peningkatan terbesar dalam kasus COVID-19 sejak Januari 2021.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak naik 0,70% ke 25,223, palladium juga naik 0,98% di 2.638,00 sementara platinum naik 0,59% di 1.158,25 per pukul 14.11 WIB.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp3.000 dari Rp924.000 pada Kamis menjadi Rp921.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.20 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing,com

Kamis, 25 Maret 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Spot Datar Saat Dolar Naik Dan Meningkatnya Kasus Covid-19 Di Eropa

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil pada hari Kamis karena dukungan dari pelonggaran imbal hasil US Treasury diimbangi oleh penguatan dolar. Emas muncul sebagai safe-haven pilihan di tengah meningkatnya kekhawatiran diperpanjangnya penguncian di Eropa.

Melansir Reuters, harga emas spot sedikit berubah pada US$ 1.734,81 per ons troi pada 0130 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS stabil di US$ 1.732,90 per ons troi. 

Dolar mencapai level tertinggi baru empat bulan terhadap euro pada Kamis di tengah kekhawatiran tentang gelombang Covid-19 ketiga di Eropa dan potensi kenaikan pajak AS.

Imbal hasil US Treasury turun setelah Departemen Keuangan melihat permintaan rata-rata untuk lelang uang kertas lima tahun, dengan pasar tampak stabil setelah hasil patokan mencapai tertinggi satu tahun minggu lalu. 

Garis waktu kapan Fed akan mulai menaikkan suku bunga akan tergantung pada apa yang terjadi dengan ekonomi, Presiden Bank Federal Reserve New York John Williams mengatakan pada hari Rabu.

Gubernur The Fed Chicago Charles Evans juga mengatakan bank sentral tidak akan mengurangi akomodasi kebijakan moneter sampai melihat perbaikan yang sebenarnya.

Menteri Keuangan Janet Yellen pada hari Rabu mengatakan bank-bank AS terlihat cukup sehat untuk diizinkan membayar dividen dan membeli kembali saham.

China akan mempertahankan kontinuitas dukungan kredit dan stabilitas untuk perusahaan kecil dan mikro, kata bank sentral negara itu pada hari Kamis.

SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,2% menjadi 1.043,03 ton pada Rabu dari 1.045,36 ton pada Selasa.

Di tempat lain harga palladium turun 0,2% menjadi US$ 2.630,32, perak naik 0,1% menjadi US$ 25,10, dan platinum naik 0,2% menjadi US$ 1.169,96 - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  kontan.co.id

 

 

Rabu, 24 Maret 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Karena Sentimen Pasar Yang Negatif Dan Naiknya USD

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS. Minat beli terhadap emas tetap mengalami tekanan pada hari Selasa kemarin, ditengah bearish nya pasar diluar metal berharga, termasuk penurunan yang besar dari harga minyak mentah dan naiknya dengan solid indeks dollar AS.

Emas berjangka bulan April turun $9.60 ke $1,729.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.139 ke $25.62 per ons.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Namun indeks saham utama AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.  Keengganan terhadap resiko sedikit naik pada hari Selasa dengan infeksi Covid – 19 dan lockdown bisnis meningkat lagi di Eropa ditengah problem di dalam pelaksanaan vaksinasi. Selain itu ketegangan antara dua negara super AS dengan Cina kembali muncul. AS dengan Uni Eropa sedang mendiskusikan untuk memberikan sanksi atas pelanggaran HAM Cina. Sementara pejabat pemerintah Rusia dan Cina bertemu yang menunjukkan kesatuan dalam melawan Barat.

Hal kunci diluar pasar metal adalah turunnya dengan tajam harga minyak mentah berjangka Nymex dan diperdagangkan disekitar $59.00 per barel. Lockdown sehubungan dengan Covid – 19 di Eropa telah menghantui para trader minyak mentah yang mengkuatirkan gelombang infeksi Covid – 19 yang besar bisa menekan permintaan akan minyak mentah lagi.

Support” terdekat menunggu di $1,726.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,702.15 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,747.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,754.20 dan kemudian $1,775.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  vibiznews.com

Selasa, 23 Maret 2021

PT Rifan Financindo - Harga Turun, Kilau Emas Kian Redup

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah mencatat kenaikan dua hari berturut-turut, setelah kenaikan Wall Street memperburuk daya tarik logam kuning namun penurunan lebih lanjut dibatasi oleh melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, tergerus 3,6 dolar AS atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 1.738,10 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat , emas berjangka terangkat 9,2 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.741,70 dolar AS.

Emas berjangka juga menguat 5,40 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.732,50 dolar AS pada Kamis, setelah merosot 3,8 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.727,10 dolar AS pada Rabu, dan menguat 1,7 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.730,90 dolar AS pada Selasa.

Emas seharusnya lebih tinggi namun itu tidak. Itu benar-benar menunjukkan pasar yang lemah jika korelasi normal (seperti dolar yang lebih lemah) tidak bertahan," kata David Madden, analis di CMC Markets Inggris, menambahkan emas bisa tergelincir lebih jauh jika dolar dan imbal hasil menguat. 

Emas merosot selama sesi karena investor berbondong-bondong ke dolar dan obligasi pemerintah, dihantui oleh keputusan Turki untuk mengganti kepala bank sentralnya dengan kritik terhadap suku bunga tinggi.

Jika warga (Turki) khawatir bahwa lira lemah, mereka akan membeli dolar AS atau emas, tetapi di sinilah ketakutan datang - bahwa kontrol modal akan menghentikan uang masuk ke negara itu ... ini menjadi sulit bagi orang-orang mendapatkan dolar, dan sebagai gantinya emas, dalam beberapa minggu ke depan," kata Madden dari CMC. 

Keuntungan di Wall Street juga menekan emas. Namun demikian, dolar yang lebih lemah membatasi kejatuhan emas.

Para pedagang ingin melihat emas di atas 1.750 dolar AS dan bertahan di sana sebelum Anda mulai melihat uang baru masuk ke perdagangan ini," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior, RJO Futures, menambahkan kebijakan suku bunga rendah Federal Reserve AS dapat meningkatkan harga hingga akhir tahun.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 55,2 sen atau 2,1 persen menjadi ditutup pada 25,769 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April jatuh 16,1 dolar AS atau 1,34 persen menjadi menetap di 1.184 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

Senin, 22 Maret 2021

PT Rifan - Harga Emas Naik Tipis Menuju Kenaikan Mingguan Kedua Berturut-Turut

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga Emas naik tipis pada hari Jumat, di jalur untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut, dengan mundurnya dolar AS dan imbal hasil Treasury AS menawarkan dukungan untuk logam safe-haven.

Harga emas spot datar menjadi $ 1,735.50 per ons, dengan emas naik lebih dari 0,8% selama seminggu.

Harga emas berjangka AS naik 0,1% menjadi $ 1.738.

Imbal hasil Treasury 10-tahun AS turun menjadi 1,671% dari puncak lebih dari satu tahun pada Kamis di 1,754% sementara dolar AS menyerah pada kenaikan awal.

Federal Reserve AS minggu ini mengulangi janjinya untuk mempertahankan suku bunga target mendekati nol dan mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi tahun ini. Emas sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi lonjakan baru-baru ini dalam imbal hasil Treasury AS telah membebani komoditas yang tidak memberikan hasil.

Palladium turun 2% menjadi $ 2.628,84 per ons setelah naik sebanyak 7,3% di sesi sebelumnya. Logam katalis otomatis berada di jalur untuk mendekati lonjakan mingguan 12%, terbesar sejak awal November.

Perak naik 0,5% menjadi $ 26,18 dan platinum turun 0,8% menjadi $ 1,197,57.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas AS naik terdukung penurunan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,745-$ 1,753. Namun jika turun, harga akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,730-$ 1,725 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 19 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Yield Obligasi & Dolar AS Naik Lagi, Emas Jadi Kebanting

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar AS bangkit dan yield (imbal hasil( obligasi pemerintah AS tenor panjang naik, harga emas kembali tertekan. Setelah terkoreksi cukup dalam kemarin, harga logam kuning tersebut melanjutkan koreksinya pada perdagangan hari ini, Jumat. 

Harga emas di arena pasar spot jatuh 0,5% pada perdagangan kemarin. Pagi ini harga emas lanjut koreksi dengan pelemahan sebesar 0,27% ke US$ 1.731,72/troy ons. Emas gagal mempertahankan posisinya untuk kembali ke level psikologis US$ 1.750/troy ons. 

Yield nominal obligasi tenor panjang pemerintah AS kembali menunjukkan taringnya. Untuk tenor 10 tahun yield sudah mencapai 1,7% sementara untuk tenor 30 tahun yield hampir mendekati 2,5%.

Kenaikan yield obligasi turut menekan emas karena membuat biaya peluang memegang aset tak berimbal hasil seperti bullion ikut naik. Tidak seperti saham dan obligasi yang memberikan dividen serta kupon, return dari memegang emas hanya bergantung dari pergerakan harganya saja. 

Greenback yang sempat tertekan kini naik lagi. Dolar AS menguat meskipun bank sentral The Fed memutuskan untuk

Menariknya lagi meskipun The Fed cenderung optimis terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun ini tetapi mereka tak terlihat ingin buru-buru menaikkan suku bunga acuan. Bahkan sampai di tahun 2023. 

The Fed memperkirakan ekonomi Paman Sam bakal tumbuh 6,5% tahun ini. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding dengan proyeksi sebelumnya di angka 4,2%. Di tahun 2022, output AS diperkirakan masih bakal ekspansif di angka 3,3% lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 3,2%. 

Namun untuk tahun 2023, produk domestik bruto (PDB) AS diramal naik 2,2% atau lebih rendah dari perkiraan terakhir di bulan Desember lalu di angka 2,4%.

Bank sentral AS juga optimistis sektor tenaga kerja akan terus pulih pasca krisis yang terjadi pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Untuk tahun 2021, tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi 4,5%. Lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan Desember sebesar 5,0%.

Untuk tahun depan, tingkat pengangguran diharapkan menjadi 3,9% juga lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 4,2%. Pada tahun 2023, tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi 3,5%. Lagi-lagi lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan Desember sebesar 3,7%.

Bank sentral AS juga memperkirakan tekanan inflasi akan meningkat. Proyeksi The Fed menunjukkan bahwa Personal Consumption Expenditures Index (PCE) diperkirakan naik 2,4% pada 2021. Angka tersebut naik dari proyeksi Desember sebesar 1,8%.

Tekanan inflasi diperkirakan akan terus tumbuh pada tahun 2022 dengan PCE naik 2,0%, naik dari perkiraan Desember sebesar 1,9%. Pada 2023, Federal Reserve memperkirakan inflasi akan mencapai 2,1%.

Sementara itu untuk ekspektasi inflasi inti yang tidak menghitung komponen volatile food dan harga energi, diperkirakan akan naik 2,2% tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,8%.

Tahun depan, inflasi inti diperkirakan naik 2,0%. Naik 0,1 poin persentase dibandingkan dengan perkiraan Desember sebesar 1,9%. Pada tahun 2023, inflasi diperkirakan akan meningkat menjadi 2,1%.

Outlook perekonomian yang lebih baik dan kenaikan inflasi tersebut turut mengerek naik yield obligasi. Jika yield terus naik dan untuk tenor 10 tahun tembus 2%, maka pasar keuangan diyakini bakal goyang. 

Ekspektasi kenaikan inflasi seharusnya menguntungkan emas karena logam kuning ini termasuk salah satu aset untuk lindung nilai (hedging). Namun kenaikan yield yang signifikan dan dalam waktu singkat membuat pasar keuangan bergerak dengan volatilitas tinggi, termasuk emas - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 18 Maret 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Kian Naik Ditopang Ekspektasi Meningkatnya Inflasi

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terus naik pada Rabu petang seiring meningkatnya ekspektasi kenaikan inflasi. Namun, kehati-hatian masih membayangi sentimen pasar jelang keputusan kebijakan Federal Reserve AS.

Harga emas berjangka lanjut naik 0,26% ke $1.735,40 per troy ons pukul 13.23 WIB menurut data Investing.com dan XAU/USD naik 0,29% di 1.736,53

Indeks dolar AS naik tipis 0,01% di 91,892 dan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kembali menguat 0,23% ke 1,627 sampai pukul 13.39 WIB.

Pergerakan greenback telah didorong oleh patokan imbal hasil Treasury AS yang terus naik sejalan dengan ekspektasi meningkatnya pemulihan ekonomi yang kuat setelah paket dana pemulihan senilai $1,9 triliun ditandatangani menjadi undang-undang selama minggu sebelumnya.

"Tampaknya emas menemukan beberapa teman, bahkan ketika imbal hasil AS dan dolar terus naik lebih tinggi ... kemungkinan peran lindung nilai inflasi emas diam-diam kembali menonjol dan itu mendukung harga," analis pasar senior OANDA Jeffrey Halley mengatakan kepada Reuters.

Beberapa investor berharap ujian sejati logam kuning akan datang setelah Fed merilis keputusan kebijakan dini hari nanti dan apakah itu dapat tetap stabil dalam menghadapi lonjakan lain imbal hasil AS.

Investor juga akan memperhatikan komentar Fed tentang lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini, kekhawatiran tentang kenaikan inflasi, dan prospek ekonomi.

Saat pasar menunggu komentar Fed, gambaran teknis masih tetap bearish. "Perdagangan melewati $1.696 akan menandakan dimulainya kembali tren turun. Tren utama akan berubah ke atas ketika pembeli mengambil posisi di atas $1.760 per ons," kata manajer komoditas senior Phillip Futures Avtar Sandu dalam catatan.

Bank of England (BOE) akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis, diikuti oleh Bank of Japan (BOJ) pada hari Jumat.

Pada logam mulia lainnya, perak turun tipis 0,06% di 25,988, palladium turun 0,3% ke 2.479,00 dan platinum juga turun 0,46% di 1.212,30.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) stabil di level Rp927.000 hingga pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.27 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 16 Maret 2021

PT Rifan Financindo - Bursa Saham Eropa Menguat Meski Ada Kegelisahan Bangkitnya Covid 19

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa bergerak menguat pada Senin petang seiring langkah investor mencerna sinyal yang bertentangan dari pertumbuhan China yang kuat dan kekhawatiran baru Covid-19 menjelang pertemuan kebijakan bank sentral utama.

Pada pukul 15.07 WIB, DAX futures Jerman naik 0,30% ke 14.546,0, CAC 40 futures Prancis menguat 0,66% di 6.074,8 dan FTSE 100 futures Inggris naik 0,34% di 6.722,0 menurut data Investing.com.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 0,53% ke 6.324,26 hingga pukul 15.15 WIB.

Data Senin pagi ini menunjukkan aktivitas ekonomi China melesat di awal tahun baru lantaran negara ekonomi terbesar kedua di dunia pulih dari kerusakan akibat pandemi virus korona.

Produksi Industrial tumbuh melonjak sebesar 35,1% tahun ke tahun di bulan Februari dan penjualan ritel naik sebesar 33,8% tahun ke tahun di bulan Februari, meskipun {{ecl- 1793||tingkat pengangguran}} berada di 5,5%, lebih tinggi dari yang tercatat sebelumnya 5,2%.

Investor juga mengharapkan angka pertumbuhan yang kuat dari AS dalam beberapa bulan mendatang, utamanya setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani paket stimulus senilai $1,9 triliun menjadi undang-undang minggu lalu dan peluncuran vaksinasi Covid-19 yang terus berjalan.

Pada hari Jumat, kepala badan kesehatan masyarakat Jerman memperingatkan gelombang ketiga infeksi virus korona telah dimulai, sementara Italia akan memberlakukan penguncian nasional lainnya selama akhir pekan Paskah.

Selain itu, sejumlah negara Eropa, di mana Irlandia menjadi negara yang terbaru, telah menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah yang serius pada penerima vaksin.

Meskipun Badan Obat Eropa (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menepis kekhawatiran tersebut, penangguhan ini tampaknya akan menambah penundaan atas peluncuran vaksin di Uni Eropa.

Federal Reserve akan menggelar pertemuan kebijakan minggu ini, dan investor mulai khawatir ekspektasi inflasi yang meningkat dapat mendorong bank sentral AS untuk memberi sinyal akan mulai menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan semula.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 1,05% ke 1,618 pukul 15.09 WIB.

Bank of England dan Bank of Japan juga mengadakan pertemuan penetapan suku bunga minggu ini, tetapi fokus utamanya adalah pada Fed.

Dalam berita perusahaan, Roche (SIX:RO) akan menjadi sorotan setelah raksasa farmasi Swiss pada hari Senin mengumumkan rencana untuk membeli GenMarkDiagnostics, perusahaan pembuat tes diagnostik molekuler yang berbasis di AS, dalam nilai kesepakatan senilai $1,8 miliar.

Harga minyak terus naik pada Senin petang. Patokan internasional Brent pun menuju level $70 per barel di tengah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi China yang kuat ditopang indikasi lebih banyak permintaan dari negara importir minyak terbesar dunia.

Harga minyak WTI naik 1,01% ke $66,27 per barel pukul 15.59 WIB dan harga minyak Brent naik 0,94% di $69,87 per barel.

Adapun, harga emas berjangka terus naik 0,16% di $1.722,50 per troy ons, sementara EUR/USD melemah 0,23% ke 1,1928 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 15 Maret 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun Terendah 9 Bulan

 
PT RIFAN BANDUNG - Harga Emas turun sekitar 1% pada hari Jumat setelah rebound dalam imbal hasil Treasury AS dan indeks dolar, membuat logam mulia kembali ke posisi terendah 9 bulan yang dicapai awal pekan ini.

Harga emas spot turun 0,95% menjadi $ 1.705,87 per ons. Logam itu merosot ke level terendah sembilan bulan di $ 1.676,10 pada hari Senin, harga emas berjangka AS turun 1,1% menjadi $ 1.703,70.

Imbal hasil Treasury AS naik kembali ke puncak lebih dari satu tahun yang dicapai pada 5 Maret, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, sementara dolar AS rebound dari level terendah satu minggu.

Pada hari Kamis, RUU stimulus $ 1,9 triliun zmenjadi undang-undang dan mengatakan dia bekerja untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 dan memindahkan negara lebih dekat ke keadaan normal pada 4 Juli. Investor sekarang menunggu pertemuan Federal Reserve AS minggu depan untuk arahan tentangnya kebijakan moneter.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak turun terpicu penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil Trasury. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1.695-$ 1.690. Namun jika naik, harga akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.707-$ 1.712 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 12 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Bertahan Karena Masuk Pembeli Dari Bawah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas stabil pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu kemarin dengan para trader masuk untuk membeli emas yang telah mengalami koreksi penurunan setelah mendapatkan keuntungan yang bagus pada hari Selasa.

Kekuatan naik yang terus bertahan dari hari Selasa menjadi pertanda bagus bagi pergerakan naik pasar emas. Namun, kenaikan yields treasury AS dan menguatnya indeks dollar AS pada pertengahan minggu ini, merupakan faktor negatif yang akan bisa membatasi kenaikan dari emas.

Emas berjangka kontrak bulan April naik $0.10 ke $1,716.60 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.208 ke $25.975 per ons.

Pasar saham global bervariasi mengarah naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sikap para trader dan investor bersemangat pada pertengahan minggu, setelah keuntungan yang kuat yang dibukukan di pasar saham AS pada hari Selasa yang baru lalu.

Namun, setelah mengalami sedikit penurunan pada hari Selasa, yields Treasury AS naik lagi pada hari Rabu pagi, yang kemungkinan bisa membatasi minat beli terhadap saham dan emas.

Support terdekat menunggu di $1,700.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,685.00 dan kemudian $1,650.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,739.00 dan kemudian $1,757.40 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  vibiznews.com

Rabu, 10 Maret 2021

PT Rifan Fianancindo Berjangka - Penurunan Bunga Obligasi AS Bikin Harga Emas Melesat

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka melonjak lebih dari 2% pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas pulih dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan bunga (yields) obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak USD38,9 atau 2,32% menjadi ditutup pada USD1.716,90 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka anjlok USD20,5 atau 1,21% menjadi USD1.678,00. 

Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang emas dan perak telah menunggu ini dan melompat kembali ke pasar, juga mengingat betapa itu oversold dan rendah,” kata Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures Bob Haberkorn, dilansir dari Antara, Rabu.

Bunga obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan sebagai acuan mundur dari pencapaian tertinggi lebih dari satu tahun minggu lalu, sementara dolar juga jatuh. Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap potensi lonjakan inflasi dari langkah-langkah stimulus ekonomi besar-besaran, kenaikan imbal hasil obligasi telah menantang status itu. 

Emas dapat memperpanjang kenaikan dalam waktu dekat, tetapi "pada dasarnya, pendulum berayun mendukung bearish terutama ketika mempertimbangkan bagaimana sentimen global membaik pada peluncuran vaksin dan kasus COVID-19 turun secara global", kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM.

Kepemilikan exchange-traded fund/ETF (reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek) berbasis emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun pada Senin ke level terendah sejak April 2020. 

Arus ETF berkontribusi pada dampak yang lebih besar terhadap harga saat turun daripada saat naik. Kami memperkirakan harga emas akan mencapai 1.750 dolar AS per ounce (pada 2021), tetapi mengingat volatilitas emas baru-baru ini, perkiraan ini memiliki keyakinan yang cukup rendah," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.

Investor fokus pada pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve minggu depan. Ketua bank sentral AS Jerome Powell telah mengatakan sikap kebijakan moneter longgar Fed saat ini masih sesuai.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 91,4 sen atau 3,62% menjadi ditutup pada USD26,183 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD23,1 atau dua% menjadi menetap di USD1.175,4 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Selasa, 09 Maret 2021

PT Rifan Fianancindo - Emas Turun Karena Naiknya Yields & Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun lagi pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, menyentuh level terendah dalam 10 bulan. Metal berharga tertekan oleh karena naiknya yields obligasi pemerintah dan tren naik dari indeks dollar AS.

Emas berjangka kontrak bulan April turun $18.10 ke $1,680.40 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turtun $0.132 ke $25.15 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham Asia kebanyakan turun sementara indeks saham Eropa kebanyakan naik. Indeks saham Amerika mengarah melemah Ketika perdagangan sesi New York dimulai. Naiknya imbal hasil obligasi pemerintah tetap menjadi sorotan memulai minggu perdagangan yang baru dan tetap menjadi elemen bearish bagi pasar saham. Treasury AS 10 tahun diperdagangkan dengan yields sebesar 1.61% yang mendorong naik USD sehingga menekan harga emas turun.

Treasuries AS mengalami aksi jual karena ekspektasi pertumbuhan yang kuat dan karena keengganan the Fed untuk melakukan intervensi untuk membeli obligasi dan mendorong naik imbal hasil obligasi AS yang mendorong naik USD.

USD mendapatkan dorongan naik lainnya, pertama dari NFP bulan Februari yang muncul jauh diatas dari yang diperkirakan dengan pertambahan pekerjaan sebanyak 379.000. Dorongan naik lainnya terhadap USD datang dari Senat yang menyetujui paket kelegaan coronavirus untuk orang Amerika senilai $1.9 triliun yang merupakan stimulus yang subtansial bagi ekonomi AS.

Support” terdekat menunggu di $1,678 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,657 dan kemudian $1,649. “Resistance” terdekat menunggu di $1,700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,712 dan kemudian $1,739 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 08 Maret 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun, Simak Rekomendasi Analis


PT RIFAN BANDUNG - Pada awal tahun 2021, beberapa aset investasi mengalami pergolakan, seperti aset investasi Obligasi Negara, emas spot dan emas Antam yang mengalami penurunan. Sedangkan, pada aset investasi saham, Obligasi Korporasi, dan nilai tukar dolar AS mengalami peningkatan. 

Emas saat ini menjadi sorotan utama, dikarenakan selisih harga beli dan harga jual yang semakin melebar. Harga buyback oleh Logam Mulia pada Minggu, mencapai Rp785.000 per gram, dan harga jual Rp 923.000 per gram. Dengan demikian, selisihnya adalah Rp 138.000 per gram. 

Menurut Nanang Wahyudin dari Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, ini diakibatkan oleh tingkat volatilitas pasar semakin besar, ataupun berkurangnya likuiditas di pasar.

"Jadi dengan kondisi yang terjadi saat ini, volatilitas cukup besar reaksi pasar juga cukup besar, yang mengakibatkan spread ataupun jarak semakin jauh," ujar Nanang kepada Kontan. 

Harga emas antam saat ini adalah cerminan dari harga emas spot, merujuk Bloomberg harga emas spot mengalami penurunan sebesar 8,6% sejak akhir tahun. 

Selanjutnya, pada aset investasi Obligasi Negara (Indobex Government Bond) mengalami penurunan sebesar 2,16% pada dua bulan awal tahun ini. Sedangkan, pada Obligasi Korporasi (indobex Corporate Bond) bergerak positif, yakni 0.62%. 

Selain itu, investasi saham saat ini sedang mengalami kenaikan yang cukup besar dan diprediksi akan terus berlangsung. 

Menurut Analis Central Capital Futures, Wahyu Laksono, aset saham ini mengikuti tren global, di mana komoditas, crypto, dan yields sedang mengalami kenaikan. "IHSG wajar ikutan saham global naik," kata Wahyu.

Pada investasi aset mata uang, merujuk Bloomberg pada 26 Februari, USD/IDR naik sebesar 1,32%, kenaikan ini bersamaan dengan beberapa valas (valuta asing) lainnya seperti GBP/IDR naik 3,48%, AUD/IDR naik 3,10%, dan EUR/IDR naik 0,15%.

Menurut Nanang saat ini adalah saat yang tepat dalam investasi emas, karena harga yang terbilang rendah. "Emas saat ini menjadi momentum untuk dimiliki ketika terjadi penurunan lebih dari 200 dolar khususnya untuk spot emas untuk melakukan buyback. Begitu juga dengan emas antam yang dapat dijadikan koleksi investasi," kata Nanang.

Ia juga memprediksi harga emas spot akan kembali menapaki area 1900, bahkan 2000 di akhir tahun ini - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 05 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Ke Bawah $1,700 Setelah Pidato Powell

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka turun menembus $1,700.00 ke sekitar $1,694.00 pada perdagangan pagi hari sesi Asia. Yields Treasury AS 10 tahun naik setelah pidato dari Powell yang mendorong turun harga emas sebanyak 1% dalam sehari.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor berjaga – jaga memperhatikan yields obligasi pemerintah AS, yang umumnya naik belakangan ini, dan yang membuat pasar saham sekali lagi menjadi goyah pada akhir minggu ini. Yields Treasury AS 10 tahun saat ini hampir mencapai 1.5%.

Pasar menantikan pidato dari Powell dan mengharapkan Powell akan berbicara mengenai naiknya yields obligasi pemerintah AS dan prospek mengenai inflasi. Selain itu pasar juga sedang menunggu laporan NFP AS bulan Februari yang diperkirakan akan menambah pekerjaan sebanyak 210.000 posisi.

Di dalam pidatonya, Powell mengatakan lonjakan imbal hasil baru-baru ini telah  menarik perhatian  mereka dan  prihatin dengan kondisi pasar yang tidak teratur atau pengetatan yang terus-menerus dalam kondisi keuangan yang mengancam pencapaian tujuan Fed.

Namun kepala Fed tersebut mengatakan perkiraannya tentang kenaikan inflasi hanya sementara, dikarenakan   ada banyak alasan untuk menutupi  sebelum pertumbuhan harga mencapai tingkat yang berkelanjutan di atas target 2 persen Fed. The Fed juga  mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap pada level mendekati nol sampai inflasi berada di jalur yang melebihi 2 persen untuk beberapa waktu.

“Support” terdekat menunggu di $1,684.32 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,671.11 dan kemudian $1,638.43. “Resistance” terdekat menunggu di $1,717.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,736.47 dan kemudian $1,757.40 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

 

Kamis, 04 Maret 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Merosot Lagi, Ada Apa?


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya. Harga emas kembali berada di bawah tingkat psikologis 1.725 dolar AS dan penutupan terendah sejak 8 Juni 2020, karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan greenback yang lebih kuat memukul daya tarik logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 1.715,80 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (2/3/2021), emas berjangka terangkat 10,6 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.733,60 dolar AS per ounce.

Emas berjangka merosot 5,8 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.723,00 dolar AS pada Senin (1/3/2021), setelah anjlok 46,60 dolar AS atau 2,62 persen menjadi 1.728,80 dolar AS pada Jumat (26/2/2021), dan terperosok 22,5 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.775,4 dolar AS pada Kamis (25/2/2021).

"Ketika suku bunga riil terus naik, itu menantang emas. Pasar-pasar suku bunga juga menambah tekanan pada penilaian untuk semua kelas aset, dan sebagai akibatnya, emas menjadi korban," kata ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun merayap kembali ke tertinggi satu tahun yang dicapai minggu lalu, sementara dolar juga menguat.

Harapan pemulihan ekonomi cepat dipicu oleh peluncuran vaksin COVID-19 yang cepat juga mendorong arus keluar dari aset-aset aman atau safe-haven seperti emas dari portofolio investor.

Kemajuan pada rancangan undang-undang stimulus AS 1,9 triliun dolar AS telah menawarkan sedikit jeda, ketika imbal hasil yang lebih tinggi telah mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dengan meningkatkan peluang kerugian memegang emas.

"Prospek emas benar-benar terkait dengan apakah kita telah mencapai titik pivot (poros) itu di Federal Reserve AS dalam hal apakah mereka akan mengatasi curamnya kurva imbal hasil. Tapi kami masih dalam proses awal, sehingga memiliki implikasi negatif jangka pendek pada emas," kata Ghali. 

Pejabat Fed telah menegaskan kembali bahwa suku bunga AS akan tetap rendah tetapi mengutip kenaikan suku bunga riil baru-baru ini sebagai tanda meningkatnya optimisme tentang pemulihan ekonomi.

"Kami mengantisipasi tantangan baru-baru ini meningkat lagi ke paruh kedua tahun ini, terutama ketika stimulus AS yang lebih besar meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Fed lebih awal dari yang direncanakan," tulis analis UBS dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 49,2 sen atau 1,83 persen menjadi ditutup pada 26,387 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April anjlok 32,6 dolar AS atau 2,68 persen menjadi menetap di 1.181,80 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  okezone.com

Selasa, 02 Maret 2021

PT Rifan Financindo - Dolar AS Makin Perkasa, Harga Emas Dunia Kian Pudar

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia terkoreksi 1 persen karena penguatan dolar AS dan meningkatnya risk appetite di antara investor membayangi dukungan dari penurunan imbal hasil obligasi AS.

Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi 1.723,30 dolar AS per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,3 persen menjadi 1.723 dolar AS per ounce.

Indeks Dolar (Indeks DXY) melesat ke level tertinggi tiga pekan, sementara optimisme atas stimulus ekonomi dan update yang menjanjikan pada vaksin Covid-19 mengangkat sentimen risiko di pasar keuangan yang lebih luas.

DPR Amerika menyetujui RUU bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan Presiden Joe Biden, Sabtu pagi, mengirimkannya ke Senat untuk dipertimbangkan.

Meski emas mungkin didukung oleh stimulus tersebut dalam jangka menengah, bullion akan menghadapi sejumlah rintangan," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, baru-baru ini, mengancam status tersebut karena itu diterjemahkan sebagai opportunity cost yang lebih tinggi untuk memegang logam kuning, yang tidak memberikan bunga.

Menawarkan beberapa kelonggaran untuk emas, yield US Treasury 10-tahun turun dari level tertinggi satu tahun.

Di sisi teknis, level psikologis 1.700 dolar AS sangat signifikan, sedangkan kisaran 1.760-1.765 dolar AS merupakan rintangan penting bagi emas untuk naik lebih lanjut, kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di perusahaan jasa keuangan Axi.

Logam mulia lainnya, perak melemah 0,5 persen menjadi 26,50 dolar AS per ounce, paladium melambung 1,6 persen menjadi 2.354,40 dolar AS per ounce dan platinum stabil di 1.188,30 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com