Rabu, 29 November 2023

PT Rifan Financindo - Bursa Wall Street Selasa Berakhir Naik Terdukung Komentar Dovish Pejabat Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham AS berakhir naik pada hari Selasa, dengan Dow Jones Industrials naik ke level tertinggi 3-1/2 bulan, terpicu komentar dovish dari Gubernur Fed Waller yang menurunkan imbal hasil Treasury AS 10-tahun menjadi terendah 2-1/4 bulan dan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga. Saham-saham juga mendapat dukungan terhadap prospek soft landing setelah laporan kepercayaan konsumen AS pada bulan November yang dirilis pada hari Selasa lebih kuat dari perkiraan.

Indeks S&P 500 ditutup turun -0,20%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup naik +0,16%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun -0,13%.

Di sisi negatifnya, saham-saham chip melemah pada hari Selasa setelah Micron Technology memperkirakan biaya operasional yang disesuaikan pada Q1 jauh di atas konsensus. Selain itu, GE Healthcare Technologies ditutup turun lebih dari -4% dan menambah penurunan -4% pada hari Senin setelah UBS menurunkan peringkat sahamnya.

Gubernur Fed Waller memilih untuk menunda kenaikan suku bunga Fed dengan pernyataannya yang semakin yakin bahwa kebijakan Fed saat ini diposisikan untuk memperlambat perekonomian dan mengembalikan inflasi ke 2%.

Indeks harga rumah komposit-20 CoreLogic Sep AS naik +3,92% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +3,90% dan kenaikan terbesar dalam 9 bulan.

Indeks kepercayaan konsumen Conference Board AS pada bulan November naik +2,9 menjadi 102,0, lebih kuat dari ekspektasi 101,0.

Survei manufaktur Fed Richmond di bulan November turun -8 hingga -5, lebih lemah dari ekspektasi 1.

Pasar memperhitungkan peluang 4% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 12-13 Desember FOMC dan peluang 4% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari 2024.
Pasar kemudian memperhitungkan peluang sebesar 31% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC tanggal 19-20 Maret 2024 dan peluang sebesar 84% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 30 April-1 Mei 2024.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Eropa bergerak lebih rendah pada hari Selasa. Imbal hasil T-note 10-tahun turun ke level terendah 2-1/4 bulan di 4,327% dan berakhir turun -4,5 bp di 4,342%. Imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun turun ke level terendah 2-3/4 bulan di 2,490% dan berakhir turun -5,2 bp di 2,497%. Imbal hasil emas Inggris tenor 10 tahun turun -3,8 bp menjadi 4,174%.

Newmont (NEM) ditutup naik lebih dari +6% memimpin peraih keuntungan di S&P 500 setelah harga emas naik ke level tertinggi 6-1/2 bulan.

PDD Holdings ADRs (PDD) ditutup naik lebih dari +18% memimpin peraih keuntungan di Nasdaq 100 setelah melaporkan pendapatan Q3 sebesar 68,54 miliar yuan, lebih kuat dari konsensus sebesar 54,87 miliar yuan.

Synchrony Financial (SYF) ditutup naik lebih dari +5% setelah setuju untuk menjual Layanan Asuransi Hewan Peliharaan Terbaiknya kepada Poodle Holdings dan mengharapkan keuntungan sekitar $750 juta setelah dikurangi pajak atas penjualan tersebut.

Crown Castle (CCI) ditutup naik lebih dari +3% dan menambah kenaikan +3% pada hari Senin setelah investor aktivis Elliot Investment Management, yang telah mengakuisisi lebih dari $2 miliar saham di perusahaan tersebut, mengatakan pihaknya berencana untuk mendorong perubahan di perusahaan. yang akan membantu meningkatkan sahamnya.

3M Co (MMM) ditutup naik lebih dari +1% menjadi pemimpin kenaikan di Dow Jones Industrials setelah Pengadilan Sirkuit Keenam memutuskan bahwa gugatan atas paparan “bahan kimia selamanya” tidak memiliki kekuatan untuk melanjutkan kasus tersebut.

SpringWorks Therapeutics (SWTX) ditutup naik lebih dari +18% setelah FDA menyetujui nirogacestat perusahaan, pengobatan oral untuk tumor desmoid.

Carlyle Group (CG) ditutup naik lebih dari +4% setelah Indeks S&P Dow Jones mengatakan perusahaan akan menggantikan ICU Medical di S&P MidCap 400 sebelum pembukaan perdagangan pada Kamis, 30 November.

Boeing (BA) ditutup naik lebih dari +1% setelah RBC Capital Markets meningkatkan kinerja sahamnya menjadi lebih baik dari kinerja sektor dengan target harga $275.

GE Healthcare Technologies (GEHC) ditutup turun lebih dari -4% memimpin penurunan di Nasdaq 100 dan menambah penurunan -4% pada hari Senin setelah UBS menurunkan peringkat saham menjadi dijual dari netral dengan target harga $66.

Walt Disney (DIS) ditutup turun lebih dari -2% memimpin penurunan di Dow Jones Industrials setelah kepala TV Walden mengatakan saluran televisi adalah komponen penting dari bisnis Disney, bertentangan dengan komentar baru-baru ini dari CEO Disney Iger, yang mengatakan perusahaan mungkin menjual saluran tradisional jaringan TV.

Saham chip melemah pada hari Selasa setelah Micron Technology memperkirakan biaya operasional yang disesuaikan pada Q1 sebesar $990 juta, jauh di atas konsensus sebesar $902.8 juta. Akibatnya, Micron Technology (MU), Applied Materials (AMAT), dan ASML Holding NV (ASML) ditutup turun lebih dari -2%. Selain itu, Nvidia (NVDA), Qualcomm (QCOM), Lam Research (LRCX), dan KLA Corp (KLAC) ditutup turun lebih dari -1%.

Old Dominion Freight Line (ODFL) ditutup turun lebih dari -2% karena tanda-tanda insider selling setelah pengajuan SEC menunjukkan ketua emeritus Congdon menjual $1.1 juta saham pada hari Senin.

Morgan Stanley (MS) ditutup turun lebih dari -1% setelah Societe Generale menurunkan peringkat saham menjadi ditahan dari beli.

Airbnb (ABNB) ditutup turun lebih dari -1% di tengah tanda-tanda penjualan orang dalam setelah pengajuan SEC menunjukkan CSO Blecharczyk menjual saham senilai $4.15 juta pada Rabu lalu.

Lululemon Athletica (LULU) ditutup turun lebih dari -1% setelah Raymond James menghapus saham tersebut dari Daftar Favorit Saat Ini.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan mencermati rilis data GDP Growth Rate Q3 AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir meningkat, akan menguatkan bursa Wall Street - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

 

Selasa, 28 November 2023

PT Rifan - Robert Kiyosaki: Pekerja Dan Penabung Adalah Pecundang, Emas Adalah Pemenang

PT RIFAN BANDUNG - Investor, motivator sekaligus penulis buku terkenal dunia Robert Kiyosaksi menyebut bahwa kelompok pekerja dan penabung adalah seorang pecundang. Menurutnya dua hal tersebut tak menjamin ekonomi masa depan seseorang cerah.

Untuk itu dirinya mengajak kebiasaan tersebut untuk ditinggalkan dan memulai langkah investasi.

Menurutnya, saat ini investasi di logam kuning dapat mendatangkan pundi-pundi keuntungan karena harga emas telah mencapai level tertinggi baru.

Kabar Baik Emas mencapai level tertinggi baru. Berita Buruk: Para pekerja dan penabung adalah pecundang. Kabar Buruk: telah mengatakan hal yang sama selama 25 tahun. Jangan menjadi pecundang," tulis Robert Kiyosaksi di akun X-nya dikutip Senin

Selain emas, Robert mengajak masyarakat untuk segera masuk ke aset investasi lainnya yaitu perak bahkan kripto seperti Bitcoin.

Keluarlah dari sistem uang palsu. Masuklah ke emas, perak, Bitcoin sekarang juga. Sebelum terlambat," pungkasnya.

Asal tahu saja, hari ini Senin harga emas terbang di atas level utama US$2.000, didukung oleh melemahnya dolar AS dan spekulasi bahwa Federal Reserve AS telah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.

Harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi US$2.015,09 per ounce pada Senin pagi.

Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,6 persen menjadi US$2.015,80 per ounce.

Indeks dolar turun tipis sebesar 0,1 persen terhadap para pesaingnya, tidak jauh dari level terendah dalam 2 bulan yang dicapai minggu lalu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Risalah rapat The Fed minggu lalu menunjukkan bank sentral akan melanjutkan dengan .hati-hati. dan .semua peserta menilai perlu untuk mempertahankan. penetapan suku bunga saat ini.

Para pedagang memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada bulan Desember, dan memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 60 persen pada bulan Mei tahun depan, menurut FedWatch Tool dari CME.

Perak di pasar spot naik 1,9 persen menjadi US$24,76 per ounce, platinum naik 0,1 persen menjadi US$931,49. Paladium naik 0,6 persen menjadi US$1.074,94 per ounce. - PT RIFAN

Sumber : suara.com

 

Jumat, 24 November 2023

Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Kamis Bergerak Turun Saat Pasar AS Libur Thanksgiving

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pasar mata uang bergerak tipis karena hari libur di Jepang dan Amerika Serikat pada hari Kamis.

Dengan tutupnya pasar di Jepang dan Amerika Serikat untuk libur Thanksgiving, mata uang hampir tidak bergerak dan imbal hasil Treasury AS tidak diperdagangkan di Asia.

Terpantau indeks dolar AS bergerak turun 0,25% pada 103,62.

Indeks dolar naik semalam, rebound dari level terendah 2-1/2 bulan, setelah data ekonomi menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari perkiraan pada minggu lalu.

Data pesanan barang-barang manufaktur AS yang tahan lama turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Oktober, menandakan perekonomian melambat setelah pertumbuhan kuartal ketiga yang panas.

Indikator lain yang mengkhawatirkan bagi Federal Reserve adalah survei dari University of Michigan yang menunjukkan konsumen bulan ini mengantisipasi inflasi yang lebih tinggi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya inflasi dalam lima tahun ke depan.

Pasar telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024, dengan prospek saat ini menunjukkan peluang sebesar 27% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga targetnya pada pertemuan kebijakan bulan Maret 2024, dan kemungkinan ini meningkat menjadi 40% ketika para pengambil kebijakan bertemu pada bulan Mei, menurut CME Alat FedWatch Grup.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah dalam perdagangan tipis libur Thanksgiving pasar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,44-103,16. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 103,92-104,24 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Kamis, 23 November 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Hari Ini Amblas, Sekarang Dipatok Lebih Murah

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun di bawah level kunci USD 2.000 per ounce pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Harga emas melemah karena dolar Merika Serikat (AS) rebound dari posisi terendah dan imbal hasil Treasury mengurangi kerugian, sementara ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga membatasi penurunan emas batangan.

Dikutip dari CNBC, Jumat, harga emas dunia di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 1.991,16 per ounce pada pukul 15:05 ET (2005 GMT) dan mencatat penurunan harian terbesar sejak 10 November. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih rendah pada USD 1,991.30.

Dia menambahkan bahwa kekuatan pasar yang saling bertentangan membuat perdagangan jenis liburan ini stabil.

Kurs dolar naik 0,3% terhadap para mata uang pesaingnya, sementara imbal hasil Treasury mengurangi kerugian setelah data awal klaim pengangguran yang kuat meresahkan pasar yang memperkirakan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga sekitar bulan Juni karena perekonomian AS melambat - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

Rabu, 22 November 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Makin Kinclong, Tembus Di Atas USD 2.000

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia tertahan di atas angka USD 2.000 pada hari Selasa, didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve telah mencapai puncak suku bunga. Pergerakan harga emas ini imbas risalah pertemuan terbaru bank sentral AS menekankan pendekatan hati-hati terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Para pejabat Fed sepakat pada pertemuan terakhir mereka, risalah rapat menunjukkan bahwa suku bunga hanya perlu dinaikkan jika informasi yang masuk tidak menunjukkan kemajuan yang cukup dalam menurunkan inflasi.

Risalah rapat menunjukkan bahwa pembeli obligasi dan emas tidak boleh terlalu berlebihan,” tambah Wong - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : liputan6

Selasa, 21 November 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Loyo, Investornya Deg-Degan Tunggu Data The Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melemah menjelang rilis rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa waktu Amerika Serikat (AS) atau Rabu dini hari waktu Indonesia. 

Pada perdagangan Senin harga emas di pasar spot ditutup terkoreksi 0,14% di posisi US$ 1.977,19 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.25 WIB Selasa, harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau menguat 0,15% di posisi US$ 1.980,19 per troy ons.

Harga emas turun pada perdagangan Senin karena terbebani oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS, dengan investor menunggu risalah pertemuan terakhir The Federal Reserve untuk mendapatkan isyarat mengenai jalur suku bunga bank sentral.

Secara teknis kita telah melihat emas mencapai resistensi dan kembali ke kisaran perdagangan dengan tingkat suku bunga yang agak lebih tinggi sebagai katalis di sini," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dikutip dari Reuters.

The Fed akan mempertahankan narasinya bahwa kebijakan moneter akan bergantung pada inflasi dan akan mempertahankan kenaikan suku bunga selama diperlukan, tambahnya.

Risalah pertemuan The Fed akan dirilis pada hari Selasa.

Data minggu lalu menghidupkan kembali harapan bahwa The Fed dapat mulai melonggarkan kondisi moneternya lebih cepat dari perkiraan setelah pasar tenaga kerja melambat dan laporan inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan.

Suku bunga yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

Senin, 20 November 2023

PT Rifan - Saham Hong Kong Dibuka Menguat Tajam

PT RIFAN BANDUNG - Saham-saham Hong Kong menguat tajam pada pembukaan Senin pagi, yang bangkit kembali dari kerugian besar pada akhir pekan lalu di tengah optimisme baru bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat.

Indeks Hang Seng naik 0,98% atau 171,65 poin menjadi 17.625,84.

Indeks Harga Saham Gabungan Shanghai naik tipis 0,08% atau 2,56 poin menjadi 3.056,93, dan Indeks Harga Saham Gabungan Shenzhen di bursa kedua China bertambah 0,11% atau 2,03 poin menjadi 1.925,99 - PT RIFAN

Sumber : reuteurs

Jumat, 17 November 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Kembali Ke Ketinggian Mingguan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali naik ke atas $1,980 diperdagangkan di sekitar $1,987 per troy ons, mengetes ketinggian mingguan pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis.

Yields obligasi treasury AS turun karena ketidakpastian mengenai outlook tingkat bunga dari Federal Reserve AS (the Fed), dan ditambah lagi dengan lemahnya data Jobless Claims mingguan AS yang keluar.

Pasar emas mengalami rally setelah keluarnya data employment AS terbaru yang menunjukkan lemahnya pasar tenaga kerja AS secara mengejutkan.

Pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa klaim pengangguran mingguan AS naik sebesar 13.000 ke 231.000, naik dari revisi turun minggu sebelumnya di 218.000.

Angka ini adalah angka tertinggi sejak bulan Agustus dan juga jauh di atas daripada yang diperkirakan dimana perkiraan konsensus berada di 220.000.

Federal Reserve AS mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS perlu melemah sebelum the Fed mulai melihat kepada potensi pemotongan tingkat bunga.

Kenaikan harga emas juga ditopang oleh berbalik melemahnya dolar AS dengan indeks dolar AS berbalik turun 0.10% ke 104.157.

Investor berbalik menjadi enggan terhadap resiko pada jam perdagangan sesi Asia hari Kamis setelah keprihatinan mengenai pasar properti Cina naik kembali ke permukaan setelah keluarnya data Fixed Asset Investment Cina yang mengecewakan.

Namun faktor utama yang membuat pasar menjadi enggan terhadap resiko adalah ketidakpastian mengenai outlook tingkat bunga dari the Fed.

Pasar memperkirakan bahwa the Fed akan mulai menurunkan tingkat bunganya pada paruh kedua dari tahun 2024 setelah data inflasi Consumer Price Index (CPI) AS bulan Oktober muncul lebih lemah daripada yang diperkirakan.

Namun apabila para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS menentang ekspektasi ini dan meyakinkan para investor bahwa mereka bisa menahan tingkat bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama, dolar AS akan bisa mendapatkan permintaan yang baru sehingga membuat emas sulit memperoleh daya tariknya kembali.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $1,950 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,933 dan kemudian $1,923.

Resistance terdekat menunggu di $1,990 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $2,010 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Kamis, 16 November 2023

Rifan Financindo - Penurunan Inflasi AS Menguatkan Sentimen The Fed Hentikan Kenaikan Suku Bunga

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar perdagangan investasi global pekan ini mencermati hasil inflasi AS bulan Oktober yang turun di bawah perkiraan pasar, yang menguatkan perkiraan The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga selanjutnya.

Pada hari Selasa telah dirilis data inflasi AS bulan Oktober yang flat, setelah naik 0,4 persen pada bulan September dan masih di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,1 persen.

Secara tahunan tingkat inflasi di AS melambat menjadi 3,2% pada Oktober dari 3,7% pada bulan September dan di bawah perkiraan pasar sebesar 3,3%.

Sementara itu, inflasi inti AS, tidak termasuk barang-barang yang mudah berubah seperti makanan dan energi, naik 0,2% dari bulan sebelumnya di bulan Oktober, di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 0,3%, dan melambat dari kenaikan 0,3% di bulan September.

Sedangkan inflasi inti secara tahunan, turun tipis ke titik terendah dalam dua tahun terakhir sebesar 4% pada bulan Oktober 2023, dari 4,1% pada bulan sebelumnya, sementara pasar memperkirakan itu tetap stabil di 4,1%.

Pada hari Rabu juga akan dirilis data Producer Price Index (PPI) bulan Oktober yang diindikasikan menurun.

Pasar memperhitungkan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 12-13 Desember FOMC dan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari 2024.

Pasar kemudian memperhitungkan peluang 90% bagi FOMC untuk mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC 30 April-1 Mei 2024.

Bagaimanakah pengaruh penurunan inflasi AS dan harapan The Fed tidak menaikkan suku bunga bagi pasar perdagangan investasi global?

Dari pasar Forex, dolar AS bergerak turun setelah penurunan inflasi AS mendukung spekulasi bahwa Federal Reserve telah mencapai akhir dari siklus pengetatan moneternya.

Dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir naik terdukung penurunan inflasi AS yang menguatkan harapan The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga AS. Demikian juga jika data PPI AS bulan Oktober terealisir turun, akan menekan dolar AS.

Bursa Asia berakhir melonjak dan bursa Eropa ditutup di zona hijau merespon penurunan inflasi AS.

Dari pasar Komoditas, harga emas menguat terdukung pelemahan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS setelah pelemahan data inflasi AS memicu harapan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga AS selanjutnya.

Sedangkan harga minyak bergerak lemah terpicu kekhawatiran peningkatan pasokan mingguan minyak mentah AS - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Rabu, 15 November 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Wall Street Selasa Berakhir Naik Tinggi Setelah Inflasi AS Melambat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham AS pada hari Selasa berakhir menguat tajam, dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat level tertinggi dalam 2 bulan dan Nasdaq 100 mencatat level tertinggi dalam 3-3/4 bulan, setelah inflasi AS pada bulan Oktober turun di bawah perkiraan, memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan jeda kenaikan suku bunganya.

Indeks S&P 500 ditutup naik +1.91%, Indeks Dow Jones ditutup naik +1.43%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik +2,13%.

Komentar dari Presiden Fed Richmond, Barkin, menunjukkan bahwa ia lebih memilih untuk melanjutkan jeda kenaikan suku bunga Fed ketika ia mengatakan dampak dari kenaikan suku bunga mungkin akan tertunda, namun dengan pembatasan suku bunga, kita punya waktu untuk memantau perekonomian.

Kemungkinan penutupan pemerintah AS merupakan faktor negatif bagi saham. Anggota parlemen AS mempunyai waktu hingga Jumat malam untuk meloloskan rancangan undang-undang belanja sementara sebelum dana habis dan pemerintah ditutup.

Sisi positifnya bagi saham adalah penurunan tajam imbal hasil obligasi yang mendorong kenaikan saham semikonduktor, saham pembangun rumah, dana investasi real estat, dan saham bank regional. Selain itu, Home Depot naik lebih dari +5% setelah melaporkan penurunan penjualan sebanding di Q3 yang lebih kecil dari perkiraan. Selain itu, Snap Inc naik lebih dari +7% setelah Informasi melaporkan bahwa Amazon.com setuju untuk mengizinkan pengguna Snap berbelanja produk langsung dari iklan di aplikasi Snapchat.

Di sisi negatifnya, saham-saham distributor obat-obatan yang defensif dan saham-saham layanan kesehatan berada di bawah tekanan seiring dengan reli pada hari Selasa di pasar yang lebih luas. Selain itu, ON Holding ditutup turun lebih dari -3% setelah memperkirakan pertumbuhan penjualan Q4 di bawah konsensus.

Pasar memperhitungkan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 12-13 Desember FOMC dan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari 2024. Pasar kemudian memperhitungkan peluang 90% bagi FOMC untuk mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC 30 April-1 Mei 2024 dan peluang 155% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 11-12 Juni 2024.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Eropa pada hari Selasa turun tajam. Imbal hasil T-note 10-tahun merosot ke level terendah 1-3/4 bulan di 4,430% dan berakhir turun -19,3 bp pada 4,441%. Imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam 2 bulan di 2,591% dan berakhir turun -11,3 bp di 2,600%. Imbal hasil emas Inggris tenor 10-tahun turun ke level terendah 5-1/4 bulan di 4,140% dan berakhir turun -16,1 bp pada 4,152%.

Penurunan imbal hasil obligasi pada hari Selasa mendukung saham-saham chip. Marvell Technology (MRVL) dan Globalfoundries (GFS) ditutup naik lebih dari +7%. Selain itu, Teknologi Microchip (MCHP) ditutup naik lebih dari +6%, dan NXP Semiconductor NV (NXPI) dan ON Semiconductor (ON) ditutup naik lebih dari +5%. Selain itu, Analog Devices (ADI) ditutup naik lebih dari +4%, dan KLA Corp (KLAC), Lam Research (LRCX), Intel (INTC), dan Micron Technology (MU) ditutup naik lebih dari +3%.

Saham investasi real estat dan jasa real estat bergerak lebih tinggi karena penurunan tajam imbal hasil T-note. Ekuitas Real Estat Alexandria (ARE) ditutup naik lebih dari +11%. Selain itu, Boston Properties (BSX) ditutup naik lebih dari +10%, dan Healthpeak Properties (PEAK) ditutup naik lebih dari +8%. Selain itu, Kimco Realty (KIM) ditutup naik lebih dari +7%, dan CBRE Group (CBRE) ditutup naik lebih dari +6%.

Saham bank regional menguat pada hari Selasa dan mendukung kenaikan di pasar yang lebih luas. KeyCorp (KEY) ditutup naik lebih dari +9%, dan Zions Bancorp (ZION) ditutup naik lebih dari +8%. Juga, Comerica (CMA) ditutup naik lebih dari +7%, dan Citizens Financial Group (CFG), Regions Financial (RF), Fifth Third Bancorp (FITB), dan Franklin Resources (BEN) ditutup naik lebih dari +6%. Selain itu, Huntington Bancshares (HBAN), US Bancorp (USB), M&T Bank (MTB), dan Truist Financial (TFC) ditutup naik lebih dari +5%.

Saham-saham bangunan rumah menguat pada hari Selasa setelah imbal hasil T-notes 10-tahun turun ke level terendah 1-1/2 bulan, sebuah faktor yang mendukung permintaan perumahan. Hasilnya, Toll Brothers (TOL) ditutup naik lebih dari +8%. Selain itu, PulteGroup (PHM) ditutup naik lebih dari +7%, dan DR Horton (DHI) ditutup naik lebih dari +5%. Selain itu, Lennar (LEN) ditutup naik lebih dari +4%.

Home Depot (HD) ditutup naik lebih dari +5% menjadi pemimpin kenaikan di Dow Jones Industrials setelah melaporkan penjualan Q3 yang sebanding turun -3,10%, penurunan yang lebih kecil dari ekspektasi -3,31%.

Snap Inc (SNAP) naik lebih dari +7% setelah Informasi melaporkan bahwa Amazon.com setuju untuk mengizinkan pengguna Snap berbelanja produk langsung dari iklan di aplikasi Snapchat.

Tesla (TSLA) ditutup naik lebih dari +6% setelah Perdana Menteri Thailand Srettha mengunjungi pabrik Tesla di Fremont di California dan membahas kemungkinan kolaborasi dalam kendaraan listrik dan energi ramah lingkungan dengan para eksekutif Tesla.

Mosaik (MOS) ditutup naik lebih dari +4% setelah Barclays meningkatkan sahamnya menjadi kelebihan berat badan dari kekurangan berat badan.

Take-Two Interactive Software (TTWO) ditutup naik lebih dari +2% setelah Deutsche Bank meningkatkan sahamnya menjadi beli dari ditahan dengan target harga $175.

Saham-saham distributor obat-obatan defensif dan layanan kesehatan berada di bawah tekanan dengan reli pada hari Selasa di pasar yang lebih luas. Akibatnya, McKesson Corp (MCK) ditutup turun lebih dari -3% memimpin pecundang di S&P 500. Selain itu, Vertex Pharmaceuticals (VRTX) ditutup turun lebih dari -2% memimpin pecundang di Nasdaq 100. Selain itu, Cardinal Kesehatan (CAH) ditutup turun lebih dari -2%, dan Cigna Group (CI) dan Cencora (COR) ditutup turun lebih dari -1%.

Harrow Inc (HROW) ditutup turun lebih dari -36% setelah melaporkan kerugian bersih Q3 yang tidak terduga sebesar -$4.4 juta dibandingkan ekspektasi kenaikan $2.7 juta dan memotong perkiraan pendapatan setahun penuh menjadi $129 juta-$136 juta dari perkiraan sebelumnya sebesar $135 juta-$143 juta.

ON Holding (ONON) ditutup turun lebih dari -3% setelah memperkirakan pertumbuhan penjualan Q4 sebesar +21%, jauh di bawah konsensus +27%.

Viper Energy (VNOM) ditutup turun lebih dari -3% setelah pemegangnya menawarkan 9.02 juta saham perusahaan melalui Barclays.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan mencermati data PPI Oktober AS yang jika terealisir turun akan menguatkan bursa Wall Street - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

 

Selasa, 14 November 2023

PT Rifan Financindo - Emas Memperpanjang Penurunan Mingguannya

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas memperpanjang kecenderungan bearish-nya setelah dimulainya jam perdagangan sesi AS pada hari Jumat minggu lalu dan diperdagangkan di bawah $1,940 di $1,937 per troy ons.

Emas mengakhiri minggu lalu dengan kerugian yang substansial meskipun permintaan akan dolar AS melemah. Emas menutup perdagangan minggu lalu dengan penurunan harga untuk minggu kedua berturut-turut dengan para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS menyuarakan dukungan untuk pengetatan moneter lebih lanjut.

Dolar AS berhasil mempertahankan permintaannya selama paruh waktu pertama hari Jumat minggu lalu, namun berbalik arah setelah jam perdagangan sesi AS dimulai. Sebagai akibatnya emas sempat naik dari kerendahan mingguan di $1,944 ke atas $1,960.

Dolar AS berbalik sedikit melemah dengan keluarnya data Consumer Confidence dari University of Michigan (UoM) yang meleset dari yang diperkirakan, melemah ke 60.4 pada bulan November dari sebelumnya 63.8 pada bulan Oktober.

Selain itu setelah sempat jatuh pada hari Kamis, Wall Street menghijau pada hari Jumat sehingga menambah tekanan turun terhadap dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.09% ke 105.685 sehingga sempat mendorong harga emas naik ke atas $1,960 sebentar.

Harga emas segera berbalik turun pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya karena pernyataan yang dikeluarkan oleh ketua Federal Reserve AS (the Fed) Jerome Powell.

Komentar yang hawkish dari Jerome Powell memicu lompatan dari yields obligasi treasury AS, yang sempat menguatkan dolar AS. Powell menyatakan bahwa mereka tidak yakin telah berhasil mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup restriktif yang bisa membawa turun inflasi kembali ke target 2%.

Pada saat berpartisipasi di dalam panel diskusi kebijakan moneter yang diorganisir oleh International Monetary Fund, pada hari Kamis, ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengulangi pendekatan yang bergantung kepada data ekonomi yang keluar dari AS.

Powell menyatakan:”Kami sedang membuat keputusan dari pertemuan ke pertemuan berdasarkan pada data ekonomi yang keluar dan implikasinya bagi outlook inflasi dan aktifitas ekonomi”.

Para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS tidak yakin bisa mencapai kestabilan harga dengan level kebijakan moneter yang ada pada saat ini dimana ekonomi AS masih tetap tangguh diukur dari belanja konsumen, pasar tenaga kerja dan performance ekonomi lainnya. Karena itu mayoritas pembuat kebijakan di Federal Reserve AS cenderung untuk melanjutkan kebijakan pengetata moneter.

Pada awal sesi perdagangan New York, Presiden Fed Bank Atlanta Raphael Bostic mengatakan di dalam komentarnya bahwa bank sentral AS perlu melakukan lebih banyak pekerjaan terhadap inflasi. Bostic memandang belanja dan permintaan memang melambat kedepannya namun masih memerlukan waktu yang bagus.

Harga emas bisa mengalami tekanan bearish pada minggu ini dengan ketua Federal Reserve AS Jerome Powell telah menutup pintu untuk menghentikan kecenderungan potensi dovish merangkak masuk ke pasar.

Para investor emas harus membalikkan fokus mereka kembali kepada kebijakan moneter Federal Reserve AS dengan ketidakpastian geopolitik yang sempat membawa harga emas naik ke atas $2,000 terus melemah. Walaupun Israel terus melakukan serangan darat di jalur Gaza di dalam peperangannya yang baru dengan Hamas, konflik antara Israel melawan Hamas tetap bisa dibatasi paling tidak sampai hari ini.

Meskipun harga emas turun pada minggu ini, emas masih jauh lebih baik daripada minyak mentah yang juga menurun harganya karena ketakutan akan geopolitik terus memudar. Minyak mentah WTI mengalami kerugian selama tiga minggu berturut-turut, kerugian terburuk sejak bulan April.

Namun turunnya harga minyak mentah bisa menguntungkan bagi harga emas karena membantu meredakan ketakutan akan inflasi, sehingga memberikan Federal Reserve AS ruang untuk mundur dari retorikanya yang hawkish.

Pada minggu ini, data inflasi dari konsumen, Consumer Price Index (CPI) akan keluar pada hari Selasa sangat diperhatikan pasar. Tekanan inflasi AS dari CPI ini masih memiliki peluang untuk turun secara signifikan. Para ekonom memperkirakan inflasi tahunan berdasarkan CPI pada bulan Oktober akan naik 3.3% dibandingkan dengan angka pada bulan September yang naik 3.7%.

Angka CPI umum AS untuk bulan Oktober diperkirakan akan turun dari 0.4% ke 0.1% dan angka CPI inti untuk satu tahun sampai bulan Oktober diperkirakan tetap tidak berubah di 4.2%.

Apabila angka inflasi CPI AS yang akan keluar pada hari Selasa minggu ini turun sesuai dengan yang diperkirakan pasar atau bahkan lebih rendah lagi, maka dolar AS akan turun karena semakin meyakinkan pasar bahwa siklus pengetatan oleh Federal Reserve AS telah mencapai puncaknya. Hal ini adalah positip bagi harga emas. Sebaliknya apabila angka inflasi CPI AS muncul naik dengan mengejutkan maka harga emas akan turun lebih jauh.

Selain angka inflasi CPI AS, apabila angka penjualan ritel AS yang akan muncul pada hari Rabu minggu ini, lebih lemah daripada yang diperkirakan, maka akan positip bagi harga emas karena memberikan signal kepada pasar bahwa para konsumen mulai tersandung dan tidak bisa mendukung aktifitas ekonomi untuk maju.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,933 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,923 dan kemudian $1,900.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,965 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,978 dan kemudian $1,988 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Senin, 13 November 2023

PT Rifan - Emas Memperpanjang Penurunan Mingguannya

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas memperpanjang kecenderungan bearish-nya setelah dimulainya jam perdagangan sesi AS pada hari Jumat minggu lalu dan diperdagangkan di bawah $1,940 di $1,937 per troy ons.

Emas mengakhiri minggu lalu dengan kerugian yang substansial meskipun permintaan akan dolar AS melemah. Emas menutup perdagangan minggu lalu dengan penurunan harga untuk minggu kedua berturut-turut dengan para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS menyuarakan dukungan untuk pengetatan moneter lebih lanjut.

Dolar AS berhasil mempertahankan permintaannya selama paruh waktu pertama hari Jumat minggu lalu, namun berbalik arah setelah jam perdagangan sesi AS dimulai. Sebagai akibatnya emas sempat naik dari kerendahan mingguan di $1,944 ke atas $1,960.

Dolar AS berbalik sedikit melemah dengan keluarnya data Consumer Confidence dari University of Michigan (UoM) yang meleset dari yang diperkirakan, melemah ke 60.4 pada bulan November dari sebelumnya 63.8 pada bulan Oktober.

Selain itu setelah sempat jatuh pada hari Kamis, Wall Street menghijau pada hari Jumat sehingga menambah tekanan turun terhadap dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.09% ke 105.685 sehingga sempat mendorong harga emas naik ke atas $1,960 sebentar.

Harga emas segera berbalik turun pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya karena pernyataan yang dikeluarkan oleh ketua Federal Reserve AS (the Fed) Jerome Powell.

Komentar yang hawkish dari Jerome Powell memicu lompatan dari yields obligasi treasury AS, yang sempat menguatkan dolar AS. Powell menyatakan bahwa mereka tidak yakin telah berhasil mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup restriktif yang bisa membawa turun inflasi kembali ke target 2%.

Pada saat berpartisipasi di dalam panel diskusi kebijakan moneter yang diorganisir oleh International Monetary Fund, pada hari Kamis, ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengulangi pendekatan yang bergantung kepada data ekonomi yang keluar dari AS.

Powell menyatakan:”Kami sedang membuat keputusan dari pertemuan ke pertemuan berdasarkan pada data ekonomi yang keluar dan implikasinya bagi outlook inflasi dan aktifitas ekonomi”.

Para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS tidak yakin bisa mencapai kestabilan harga dengan level kebijakan moneter yang ada pada saat ini dimana ekonomi AS masih tetap tangguh diukur dari belanja konsumen, pasar tenaga kerja dan performance ekonomi lainnya. Karena itu mayoritas pembuat kebijakan di Federal Reserve AS cenderung untuk melanjutkan kebijakan pengetata moneter.

Pada awal sesi perdagangan New York, Presiden Fed Bank Atlanta Raphael Bostic mengatakan di dalam komentarnya bahwa bank sentral AS perlu melakukan lebih banyak pekerjaan terhadap inflasi. Bostic memandang belanja dan permintaan memang melambat kedepannya namun masih memerlukan waktu yang bagus.

Harga emas bisa mengalami tekanan bearish pada minggu ini dengan ketua Federal Reserve AS Jerome Powell telah menutup pintu untuk menghentikan kecenderungan potensi dovish merangkak masuk ke pasar.

Para investor emas harus membalikkan fokus mereka kembali kepada kebijakan moneter Federal Reserve AS dengan ketidakpastian geopolitik yang sempat membawa harga emas naik ke atas $2,000 terus melemah. Walaupun Israel terus melakukan serangan darat di jalur Gaza di dalam peperangannya yang baru dengan Hamas, konflik antara Israel melawan Hamas tetap bisa dibatasi paling tidak sampai hari ini.

Meskipun harga emas turun pada minggu ini, emas masih jauh lebih baik daripada minyak mentah yang juga menurun harganya karena ketakutan akan geopolitik terus memudar. Minyak mentah WTI mengalami kerugian selama tiga minggu berturut-turut, kerugian terburuk sejak bulan April.

Namun turunnya harga minyak mentah bisa menguntungkan bagi harga emas karena membantu meredakan ketakutan akan inflasi, sehingga memberikan Federal Reserve AS ruang untuk mundur dari retorikanya yang hawkish.

Pada minggu ini, data inflasi dari konsumen, Consumer Price Index (CPI) akan keluar pada hari Selasa sangat diperhatikan pasar. Tekanan inflasi AS dari CPI ini masih memiliki peluang untuk turun secara signifikan. Para ekonom memperkirakan inflasi tahunan berdasarkan CPI pada bulan Oktober akan naik 3.3% dibandingkan dengan angka pada bulan September yang naik 3.7%.

Angka CPI umum AS untuk bulan Oktober diperkirakan akan turun dari 0.4% ke 0.1% dan angka CPI inti untuk satu tahun sampai bulan Oktober diperkirakan tetap tidak berubah di 4.2%.

Apabila angka inflasi CPI AS yang akan keluar pada hari Selasa minggu ini turun sesuai dengan yang diperkirakan pasar atau bahkan lebih rendah lagi, maka dolar AS akan turun karena semakin meyakinkan pasar bahwa siklus pengetatan oleh Federal Reserve AS telah mencapai puncaknya. Hal ini adalah positip bagi harga emas. Sebaliknya apabila angka inflasi CPI AS muncul naik dengan mengejutkan maka harga emas akan turun lebih jauh.

Selain angka inflasi CPI AS, apabila angka penjualan ritel AS yang akan muncul pada hari Rabu minggu ini, lebih lemah daripada yang diperkirakan, maka akan positip bagi harga emas karena memberikan signal kepada pasar bahwa para konsumen mulai tersandung dan tidak bisa mendukung aktifitas ekonomi untuk maju.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $1,933 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,923 dan kemudian $1,900.

Resistance terdekat menunggu di $1,965 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,978 dan kemudian $1,988 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Kamis, 09 November 2023

Rifan Financindo - Imbal Hasil Treasury AS 10 Tahun Rabu Turun Mencermati Pernyataan Pejabat The Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Imbal hasil Treasury 10-tahun melanjutkan penurunannya pada hari Rabu mencermati pernyataan pejabat The Fed untuk arah kebijakan moneter selanjutnya.

Imbal hasil Treasury 10 tahun tergelincir lebih dari 6 basis poin menjadi 4,505%.
Imbal hasil Treasury 2 tahun bertambah 2 basis poin menjadi 4,938%.

Investor mempertimbangkan prospek suku bunga dan perekonomian, termasuk apakah Federal Reserve masih mampu mencapai soft landing.

Resesi yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga telah menjadi kekhawatiran utama di kalangan investor sejak The Fed memulai siklus kenaikan suku bunga pada awal tahun 2022. Namun sejauh ini, perekonomian tampak tangguh, dengan bank sentral meningkatkan penilaiannya terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar pertemuan kebijakan minggu lalu.

Meskipun demikian, para investor berharap The Fed akan segera menyelesaikan kenaikan suku bunganya, terutama karena data ketenagakerjaan baru-baru ini mengindikasikan melemahnya pasar tenaga kerja.

Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu mengindikasikan bahwa opsi kenaikan suku bunga masih ada dan penurunan suku bunga belum dibahas oleh bank sentral.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan mencermati pernyataan ketua dan pejabat The Fed, yang jika memberikan sentimen hawkish bagi kenaikan suku bunga, akan menguatkan imbal hasil Treasury AS. Sebaliknya jika memberikan sentimen dovish, akan menekan imbal hasil Treasury AS - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Selasa, 07 November 2023

PT Rifan Financindo - EUR/USD Melanjutkan Kenaikan Ke Atas 1.0700

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - EUR/USD terus mengumpulkan momentum bullish-nya dan naik ke ketinggian harian ke atas 1.0700 dan bertengger di sekitar 1.0750, sebelum akhirnya terkoreksi turun sedikit ke 1.0740 pada jam perdagangan sesi AS hari Senin.

Dolar AS terus melemah terhadap rival – rivalnya setelah keluarnya keputusan FOMC the Fed pada hari Jumat minggu lalu dan meneruskan pelemahannya pada hari pertama minggu perdagangan yang baru dengan bursa saham AS, Wall Street, dibuka positip, sehingga membantu pasangan matauang EUR/USD melanjutkan kenaikannya ke arah 1.0750.

Namun pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya, pelemahan dolar AS berkurang dengan naiknya yields obligasi treasury AS, sehingga EUR/USD turun sedikit ke sekitar 1.0726.

Yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun naik ke 4.6% pada hari Senin meskipun resiko turun tetap tinggi karena ekspektasi bahwa the Fed sudah selesai dengan kenaikan tingkat bunganya.

Presiden Federal Reserve Bank Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa banyak ketidak pastian mengenai apa yang sedang menggerakkan yields obligasi treasury AS jangka panjang naik dan mendukung tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah di dalam rentan 5.25% – 5.50%. Sementara itu, CME FedwatchTools menunjukkan bahwa kemungkinan tidak ada perubahan tingkat bunga the Fed di bulan Desember adalah sebanyak 90%.

Kenaikan pasangan matauang EUR/USD ditopang juga oleh membaiknya sentimen terhadap resiko di pasar. Indeks saham berjangka AS naik sekitar 0.1%.

Dari data ekonomi, Jerman merilis Factory Orders bulan September yang turun 4.3% YoY, sedikit lebih baik dari sebelumnya – 6.3%. S&P Global merilis perkiraan sementara PMI Komposit dan Jasa bulan Oktober di zona Euro yang berada di 47.8 dan 46.5. Sentix Investor Confidence bulan Nopember Uni Eropa muncul di – 18.6 naik dari sebelumnya di – 21.9 pada bulan Oktober.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.0720 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0685 dan kemudian 1.0650. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0750  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0800 dan kemudian 1.0850 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Senin, 06 November 2023

PT Rifan - Dolar AS Jumat Merosot Setelah Non Farm Payrolls AS Turun

PT RIFAN BANDUNG - Indeks dolar AS merosot pada hari Jumat, setelah laporan pekerjaan terbaru menunjukkan perlambatan pasar kerja yang lebih besar dari perkiraan, memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan menerapkan kenaikan suku bunga tambahan.

Terpantau indeks dolar AS merosot 0,94% menjadi 105,20.

Non Farm Payrolls AS menambah 150.000 lapangan kerja di bulan Oktober, yaitu sekitar setengah dari 297.000 lapangan kerja yang direvisi turun di bulan September dan di bawah perkiraan pasar sebesar 180.000.

Selain itu, tingkat pengangguran mencapai angka tertinggi dalam 21 bulan terakhir, dan pertumbuhan upah melambat lebih dari yang diperkirakan.

Dolar juga mengikuti penurunan imbal hasil Treasury, dengan imbal hasil acuan AS bertenor 10 tahun mencapai level terendah tiga minggu di bawah 4,6%.

Untuk minggu ini, Indeks dolar AS turun lebih dari 1%.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak turun seiring data tenaga kerja AS bulan Oktober melambat. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 105,05-104,83. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 105,59-105,83 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Kamis, 02 November 2023

Rifan Financindo - Rapat Fed Menjadi Fokus Utama, Emas Siap Menguat Di Bulan Oktober

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Logam mulia diperdagangkan turun minggu ini karena fokus pasar sebagian besar beralih ke keputusan suku bunga Fed Rabu ini.

Sementara bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, bank sentral juga diharap akan menegaskan kembali sikap suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, mengingat tanda-tanda terbaru dari inflasi dan ketahanan ekonomi AS.

Skenario itu diperkirakan akan membatasi peningkatan besar untuk emas, pasalnya suku bunga yang lebih tinggi mendorong biaya peluang untuk membeli emas. Tren ini sangat menekan emas selama setahun terakhir, dan membuat apa pun percobaan ke level $2.000/oz sebagian terbatas.

Namun, permintaan safe haven yang didukung oleh perang Israel-Hamas membuat harga emas diperdagangkan naik antara 6% dan 8% untuk bulan Oktober - peningkatan bulanan terbaik sejak Maret. Logam mulia juga naik hampir 10% sejauh ini pada tahun 2023 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Rabu, 01 November 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Wall Street Selasa Berakhir Naik Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham AS pada hari Selasa ditutup naik karena hasil pendapatan perusahaan yang sebagian besar lebih kuat dari perkiraan.

Indeks S&P 500 naik +0,65%, Indeks Dow Jones Industrials naik +0,38%, dan Indeks Nasdaq 100 naik sebesar +0,52%.

Berita ekonomi AS pada hari Selasa terutama bersifat bearish untuk saham setelah indeks kepercayaan konsumen pada bulan Oktober turun ke level terendah dalam 5 bulan, indeks biaya tenaga kerja Q3 dan harga rumah S&P CoreLogic pada bulan Agustus naik lebih dari yang diharapkan, dan PMI MNI Chicago pada bulan Oktober secara tak terduga menurun.

Indeks biaya tenaga kerja AS pada kuartal ketiga naik +1,1%, lebih kuat dari ekspektasi +1,0%.

Indeks harga rumah komposit-20 S&P CoreLogic AS bulan Agustus naik +2,16% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +1,75% y/y dan kenaikan terbesar dalam 7 bulan.

PMI MNI Chicago AS bulan Oktober secara tak terduga turun -0,1 menjadi 44,0, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 45,0.

Indeks kepercayaan konsumen Conference Board AS bulan Oktober turun -1,7 ke level terendah 5 bulan di 102,6; tetap saja, angka tersebut lebih kuat dari ekspektasi 100,5.

Pasar memperkirakan kemungkinan nol persen bahwa FOMC akan menaikkan suku bunga sebesar +25 bp pada pertemuan FOMC minggu ini (Selasa/Rabu), peluang 27% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan berikutnya pada 12 Desember. 13, dan peluang 40% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC setelahnya pada 30-31 Januari 2024. Pasar kemudian memperkirakan FOMC akan mulai menurunkan suku bunga pada tahun 2024 sebagai respons terhadap perkiraan perlambatan ekonomi. perekonomian AS.

Departemen Keuangan pada Senin malam memangkas perkiraan pinjaman bersih untuk kuartal Oktober hingga Desember menjadi $776 miliar, di bawah prediksi bulan Juli sebesar $852 miliar. Meskipun terdapat penurunan estimasi, proyeksi baru ini masih mencatatkan rekor jumlah pinjaman untuk kuartal keempat kalender.

Arista Networks (ANET) ditutup naik lebih dari +14% untuk memimpin peraih keuntungan di S&P 500 setelah melaporkan pendapatan Q3 sebesar $1,51 miliar, lebih baik dari konsensus sebesar $1,48 miliar, dan memperkirakan pendapatan Q4 sebesar $1,50 miliar-$1,55 miliar, lebih kuat dari konsensus sebesar $1,47 miliar.

Leidos Holdings (LDOS) ditutup naik lebih dari +7% setelah melaporkan pendapatan Q3 sebesar $3.92 miliar, lebih kuat dari konsensus sebesar $3.78 miliar, dan meningkatkan perkiraan pendapatan setahun penuh menjadi $15.1 miliar-$15.3 miliar dari perkiraan sebelumnya sebesar $14.9 miliar- $15,2 miliar.

Ecolab Inc (ECL) ditutup naik lebih dari +5% setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q3 sebesar $1,54, di atas konsensus $1,52, dan perkiraan EPS yang disesuaikan pada Q4 sebesar $1/48-$1,58, lebih kuat dari sensus $1,48.

Eaton Corp (ETN) ditutup naik lebih dari +5% setelah melaporkan EPS penyesuaian Q3 sebesar $2.47, lebih kuat dari konsensus $2.34, dan perkiraan EPS penyesuaian Q4 sebesar $2.39-$2.49, jauh di atas konsensus $2.37.

GE Healthcare Technologies (GEHC) ditutup naik lebih dari +5% memimpin peraih keuntungan di Nasdaq 100 setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q3 sebesar 99 sen, lebih kuat dari konsensus sebesar 90 sen.

Xylem (XYL) ditutup naik lebih dari +4% setelah melaporkan pendapatan Q3 sebesar $2,08 miliar, lebih kuat dari konsensus sebesar $1,99 miliar, dan meningkatkan perkiraan pendapatan setahun penuh menjadi $7,3 miliar dari perkiraan sebelumnya sebesar $7,2 miliar.

Arch Capital Group Ltd (ACGL) ditutup naik lebih dari +4% setelah melaporkan EPS operasional Q3 sebesar $2,31, jauh di atas konsensus $1,55.

Boeing (BA) ditutup naik lebih dari +2% menjadi pemimpin kenaikan di Dow Jones Industrials setelah Northcoast Research mengupgrade saham menjadi beli dari netral dengan target harga $217.

Pinterest (PINS) ditutup naik lebih dari +19% setelah melaporkan 482 juta pengguna aktif, jauh di atas ekspektasi 473.46 juta.

VF Corp (VFC) ditutup turun lebih dari -13% memimpin pecundang di S&P 500 setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q2 dari melanjutkan operasi sebesar 63 sen, di bawah konsensus 64 sen, dan menarik panduan untuk tahun fiskal.

Catalent (CTLT) ditutup turun lebih dari -13% setelah Sarepta Therapeutics mengatakan uji coba tahap akhir obat Elevidys pada pasien dengan distrofi otot Duchenne antara usia 4 hingga 7 tahun tidak mencapai titik akhir utamanya. Catalent menandatangani perjanjian pasokan komersial dengan Sarepta untuk memproduksi obat tersebut.

FMC Corp (FMC) ditutup turun lebih dari -8% setelah melaporkan EPS penyesuaian Q3 sebesar 44 sen, di bawah konsensus 45 sen, dan perkiraan EPS penyesuaian Q4 sebesar 89 sen-$1,38, titik tengah jauh di bawah konsensus $1,40.

Caterpillar (CAT) ditutup turun lebih dari -6% memimpin penurunan di Dow Jones Industrials setelah melaporkan simpanan pesanan Q3 menurun -$2.5 miliar dari Q2.

Hubbell Inc (HUBB) ditutup turun lebih dari -4% setelah melaporkan penjualan bersih Q3 sebesar $1.38 miliar, di bawah konsensus $1.39 miliar, dan mengatakan pihaknya setuju untuk mengakuisisi Northern Star Holdings senilai $1.1 miliar tunai.

ON Semiconductor (ON) ditutup turun lebih dari -4% memimpin pecundang di Nasdaq 100, menambah penurunan -21% pada hari Senin setelah Baird menurunkan peringkat saham menjadi netral dari kinerja yang lebih baik.

Lattice Semiconductor (LSCC) ditutup turun lebih dari -17% setelah memperkirakan pendapatan Q4 sebesar $166 juta-$185 juta, jauh di bawah konsensus $195.8 juta.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan mencermati hasil pertemuan kebijakan The Fed yang diperkirakan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Juga yang akan dicermati adalah pernyataan The Fed untuk panduan kebijakan moneter dan suku bunga selanjutnya. Jika pernyataan memberikan sentimen bearish akan menguatkan bursa Wall Street, sebaliknya jika sentimen hawkish dari The Fed akan menekan bursa Wall Street - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews