Jumat, 29 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Inflasi PCE Menjadi Fokus, Dolar Dan Yields Turun

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar turun sebesar 0,2% di perdagangan Asia, seperti halnya Treasury yields 10 tahun, setelah mencatat pencapaian kuat minggu ini.

Pasar saat ini tengah menunggu untuk melihat apakah rally memiliki lebih banyak dasar, dengan personal consumption expenditures/PCE - pengukur inflasi pilihan Fed - yang akan terbit pada hari ini.

Analis memperkirakan angkanya akan meningkat di bulan Agustus dari bulan sebelumnya, mengikuti peningkatan inflasi konsumen di tengah tekanan naiknya harga bahan bakar yang lebih tinggi dan belanja ritel stabil.

Angka inflasi yang lebih kuat memberikan ruang bagi the Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi. Bank sentral mengatakan pekan lalu bahwa mereka berpotensi menaikkan suku bunga sekali lagi pada tahun 2023, dan akan memangkasnya dengan margin yang lebih kecil hingga tahun 2024.

Suku bunga yang tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 26 September 2023

PT Rifan Financindo - Emas Turun Karena Menguatnya Dolar AS

 

\PT RIFAN BANDUNG - Harga emas diperdagangkan turun ke sekitar $1,911 per troy ons. Penurunan harga emas disebabkan karena menguatnya dolar AS dimana indeks dolar AS naik 0.12% ke 105.814.

Dolar AS terus mendapatkan dukungan naik dengan para pembuat kebijakan dari the Fed terus mempertahankan sikap yang hawkish untuk pertemuan kebijakan moneter berikutnya. Selain itu dolar AS juga ditopang oleh ketangguhan ekonomi AS.

Ketangguhan ekonomi AS membuat the Fed berpegang teguh untuk tetap mempertahankan tingkat bunga cukup restriktif dalam jangka waktu yang lebih lama agar inflasi dapat terkontrol. Hal ini membuat para investor menjadi berhati-hati terhadap outlook ekonomi AS, karena akan bisa berdampak terhadap tingkat pengangguran, memperlambat permintaan terhadap tenaga kerja dan membuat aktifitas faktori menjadi lebih rentan.

Sementara partisipan pasar berharap agar ekonomi AS terus berjalan di jalur yang baik, dimana inflasi turun tanpa mempengaruhi pertumbuhan sehingga membuat the Fed akan bisa mempertahankan tidak menaikkan tingkat bunga lagi.

Stabilnya permintaan, mantapnya pertumbuhan upah dan kuatnya belanja konsumen mendemonstrasikan kekuatan perekonomia AS, sementara kontraksi di Purchasing Manager Index (PMI) masih merupakan keprihatinan.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $1,910 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,889.

Resistance terdekat menunggu di $1,926 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,929 dan kemudian $1,941 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Senin, 25 September 2023

PT Rifan - Prospek Suku Bunga Yang Lebih Tinggi Hadirkan Lebih Banyak Tekanan Untuk Emas

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas sedikit naik saat dolar turun dari level tertinggi enam bulan dalam perdagangan semalam. Namun, greenback masih relatif menguat, di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

The Fed menahan suku bunga stabil minggu ini, namun memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi dapat mendorong setidaknya satu kali kenaikan lagi tahun ini.

Bank sentral juga mengatakan bahwa kemungkinan akan menjaga suku bunga di atas 5% hingga 2024, mengecewakan ekspektasi pasar untuk setidaknya empat kali pemotongan suku bunga tahun depan.

Potensi suku bunga tinggi yang lebih lama memberikan lebih banyak hambatan bagi emas, pasalnya hal ini meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam aset yang tidak menghasilkan imbal hasil. Tren ini telah memukul emas sepanjang tahun lalu, dan memberikan sedikit keuntungan bagi logam mulia.

Namun, emas bisa diuntungkan dari beberapa permintaan safe haven jangka pendek, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran atas shutdown pemerintah AS. Meskipun secara historis, emas telah mendapat sedikit bantuan selama shutdown di masa lalu, emas masih dapat menarik buyers jika sentimen pasar yang lebih luas memburuk - PT RIFAN

Sumber : investing

Kamis, 21 September 2023

Rifan Financindo - Emas Menguat Untuk Sesi Ke-5, Pertahankan Kenaikan Setelah Putusan Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), lebih tinggi untuk sesi kelima berturut-turut, menandai kenaikan sesi harian terpanjang sejak Januari, menurut Dow Jones Market Data ditopang oleh melemahnya dolar AS.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat 13,40 dolar AS atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 1.967,10 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.968,90 dolar AS dan terendah di 1.948,60 dolar AS .
 

Emas berjangka terkerek 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.953,70 dolar AS pada Selasa (19/9/2023), setelah bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.953,40 dolar AS pada Senin (18/9/2023), dan melonjak 13,40 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.946,20 dolar AS pada Jumat
Tak lama setelah perdagangan ditutup, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berakhir dengan pengumuman, yang mengindikasikan bahwa The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan, namun tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga pada November.


Bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan fed fund di kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, seperti yang diantisipasi. Selain itu, bank juga mengindikasikan kenaikan suku bunga tambahan pada tahun ini. Setelah pengumuman ini, emas untuk Desember diperdagangkan pada 1.963,80 dolar AS per ounce di perdagangan elektronik.


Federal Reserve memperkirakan perekonomian AS akan mengalami soft landing, dengan memperkirakan suku bunga The Fed akan turun dari 5,6 persen pada tahun 2023 menjadi 5,1 persen pada tahun 2024, dan PDB AS akan meningkat sebesar 2,1 persen pada tahun 2023 dan 1,5 persen pada tahun 2024.


The Fed selanjutnya memperkirakan dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024, bukan empat kali.
Meskipun ada keputusan Federal Reserve dan sinyal kenaikan suku bunga lagi tahun ini, emas berjangka berhasil mempertahankan kenaikannya. Pergerakan harga ini menggarisbawahi hubungan dinamis antara keputusan kebijakan moneter dan komoditas seperti emas.


Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Inggris juga diperkirakan akan mengumumkan keputusan suku bunga mereka pekan ini.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 38 sen atau 1,62 persen, menjadi ditutup pada 23,836 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 6,10 dolar AS atau 0,64 persen, menjadi menetap pada 942,30 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews



Rabu, 20 September 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Saham Eropa Melemah, Rapat Fed Dan Inflasi Eropa Jadi Sorotan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Eropa akan dibuka turun pada hari Selasa (19/09). Investor kini menunggu dimulainya rapat kebijakan dua hari penting dari Federal Reserve AS serta rilis lebih banyak data inflasi dari zona euro.

Pukul 13.00 WIB, DAX futures di Jerman turun 0,2%, CAC 40 futures di Perancis turun 0,3% dan FTSE 100 futures di Inggris turun 0,2%.

Rapat Fed dorong kehati-hatian

Investor cenderung berhati-hati dalam memulai perdagangan hari Selasa. Pasar menunggu berita dari Washington ketika para pengambil kebijakan Federal Reserve mulai mendiskusikan tanggapannya terhadap prospek ekonomi AS.

Bank sentral AS diharap akan mempertahankan suku bunga stabil di kisaran 5,25% hingga 5,50% ketika rapat berakhir pada hari Rabu, setelah menaikkan suku bunga dalam 11 dari 12 rapat terakhir dalam upaya untuk mendinginkan inflasi.

Namun pasar tidak sepenuhnya sepakat apakah the Fed akan berhenti menaikkan suku bunga saat ini atau akan menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini, karena inflasi masih berada di atas target 2% - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 19 September 2023

PT Rifan Financindo - Emas Berakhir Di Tertinggi Lebih Dari 2 Minggu Jelang Pertemuan Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) menjadi bertengger di level tertingginya dalam lebih dari dua minggu, mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pekan ini


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 1.953,40 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.955,70 dolar AS dan terendah di 1.943,80 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 13,40 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.946,20 dolar AS pada Jumat (15/9/2023), setelah naik tipis 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.932,80 dolar AS pada Kamis (14/9/2023), dan tergelincir 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.932,50 dolar AS
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, turun 0,3 persen menjadi 105,04 pada perdagangan Senin


Emas terjebak dalam kisaran perdagangan yang ketat karena investor menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari yang akan berakhir pada Rabu (20/9/2023) dengan pengumuman setelah penutupan pasar.


Emas telah bertahan, mencerna kenaikan sebelumnya, sementara “tekanan di luar fundamental,” seperti penguatan imbal hasil obligasi pemerintah dan penguatan dolar AS “gagal secara tegas mendorong harga turun,” kata Adam Koos, presiden Libertas Wealth Management Group, seperti dikutip Market Watch. "Ini adalah hal positif bagi emas, menurut pendapat saya.


Inflasi tidak lagi menjadi faktor penting karena disinflasi terus menjadi “normal baru,” kata Koos. "Jadi, walaupun keputusan Fed pada Rabu (20/9/2023) pasti akan memberikan dampak, dan meskipun Ketua Fed Jerome Powell pasti bisa menaikkan suku bunga lagi sebesar 0,25 persen dengan retorika yang cenderung ke arah 'hati-hati', kita semua tahu bahwa suatu hari nanti -- entah itu minggu ini atau akhir tahun ini - The Fed akan berhenti melakukan pengetatan dan rencana mereka akan beralih ke salah satu rencana 'selanjutnya'


Yang akan terjadi selanjutnya kemungkinan besar adalah periode "normalitas pasar, di mana pasar bertindak sendiri-sendiri, dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang tidak terlihat," diikuti oleh suatu saat di masa depan - bahkan mungkin pada tahun 2024, ketika The Fed mulai melakukan pemotongan suku bunga," kata Koos. Hal itu "tentu saja akan baik untuk emas berjangka."
Federal Reserve secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada akhir pertemuan dua hari pada Rabu (20/9/2023), namun inflasi yang lebih tinggi akan menghasilkan pandangan yang hawkish


Tetapi pasar tetap waspada terhadap prospek bank sentral, mengingat peningkatan inflasi dan ketahanan perekonomian AS baru-baru ini memberikan lebih banyak ruang bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut


Sementara itu, Asosiasi Nasional Pengembang Rumah/Indeks Pasar Perumahan Wells Fargo melaporkan pada Senin (18/9/2023) bahwa kepercayaan pengembang AS untuk rumah keluarga tunggal yang baru dibangun turun lima poin menjadi 45 pada September, menyusul penurunan enam poin pada Agustus.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 11,20 sen atau 0,48 persen, menjadi ditutup pada 23,498 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 8,80 dolar AS atau 0,95 persen, menjadi menetap pada 938,30 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews



Senin, 18 September 2023

PT Rifan - Emas Naik Karena Resiko Naiknya Inflasi Memudar

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu berhasil naik ke atas $1,920 ditutup di $1,923 per troy ons.

Kenaikan harga emas disebabkan karena para investor melihat tidak akan ada kenaikan tingkat bunga lagi oleh Federal Reserve AS (the Fed) untuk sisa tahun 2023 dengan resiko naiknya inflasi telah memudar.

The Fed kelihatannya telah selesai dengan siklus kenaikan tingkat bunganya yang agresif dengan tidak adanya indikator ekonomi yang mendukung resiko kenaikan inflasi lebih lanjut.

Naiknya harga emas juga didukung oleh koreksi terhadap dolar AS yang melemah setelah keluarnya data ekonomi Penjualan Ritel dan Produksi Industri Cina yang kuat pada bulan Agustus. Indeks dolar AS turun 0.06% ke 104.990.

Sementara itu, Penjualan Ritel AS juga naik tajam pada bulan Agustus dengan “service stations” menerima penghasilan lebih tinggi karena naiknya harga gasoline.

Meskipun demikian, dampak dari naiknya harga minyak mentah terhadap angka inflasi Consumer Price Index (CPI) AS diperkirakan akan tetap terbatas.

Hal ini akan membuat para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS terdorong untuk tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah dalam keputusan pada minggu ini.

Biro Sensus AS pada hari Kamis melaporkan bahwa Penjualan Ritel bulanan AS berkembang dengan kecepatan sebesar 0.6% pada bulan Agustus dibandingkan dengan angka bulan Juli sebesar 0.5%. Sementara para investor mengantisipasikan kecepatan pertumbuhan melambat ke 0.2%.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $1,905 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,885.

Resistance” terdekat menunggu di $1,917 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,921 dan kemudian $1,932 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Jumat, 15 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Kamis Mixed Setelah Rilis Data PPI Dan Penjualan Ritel AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mixed pada hari Kamis setelah data harga produsen dan angka penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan meningkatkan kekhawatiran bahwa suku bunga AS kemungkinan akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga meningkatkan dolar dan imbal hasil obligasi.

Emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $1,909.19 per ons pada 10:52 EDT (1452 GMT), setelah menyentuh $1,904.93, terendah sejak 25 Agustus.
Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $1,930.70.

Data menunjukkan harga produsen AS meningkat sebesar 0,7% pada bulan Agustus, yang terbesar dalam lebih dari setahun, sementara penjualan ritel AS meningkat sebesar 0,6% dibandingkan ekspektasi Reuters sebesar 0,2% pada periode yang sama.

Indeks dolar AS melonjak 0,4% ke level tertinggi dalam enam bulan, mengurangi daya tarik emas bagi investor luar negeri, sementara imbal hasil obligasi acuan bertenor 10 tahun naik 1,8 basis poin menjadi 4,266%.

Meskipun pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan mereka minggu depan, terdapat kemungkinan 39% kenaikan suku bunga di bulan November, menurut FedWatch Tool CME.

Sebelumnya pada hari ini, Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga utamanya ke rekor tertinggi sebesar 4% pada hari Kamis, namun mengisyaratkan bahwa hal ini mungkin merupakan langkah terakhirnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak turun jika dolar AS terus menguat. Namun jika data ekonomi AS terealisir turun dan menekan dolar AS, akan dapat mengangkat harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $1,896-$1,843. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $1,939-$1,962 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Kamis, 14 September 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Rabu Stabil, Menuju Penurunan Karena Peningkatan Inflasi AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas stabil pada hari Rabu setelah turun segera menyusul data yang menunjukkan percepatan harga konsumen AS, di tengah ekspektasi bahwa angka inflasi mungkin tidak mendorong perubahan besar dalam strategi suku bunga Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot stabil di $1,912.86 per ounce.
Emas berjangka AS juga stabil di $1,935.40 per ounce.

Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan IHK utama dan inti pada bulan Agustus masing-masing naik 0,6% dan 0,3%, bulan ke bulan. Para ekonom memperkirakan kenaikan masing-masing sebesar 0,6% dan 0,2%.

Namun, ekspektasi para pedagang terhadap The Fed untuk mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan tanggal 19-20 September semakin menguat setelah data tersebut dirilis, dan memperkirakan adanya peluang sebesar 44% untuk kenaikan suku bunga lagi sebelum tahun 2024, menurut alat CME FedWatch.

Investor sekarang menantikan data harga produsen dan penjualan ritel AS bulan Agustus serta keputusan kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa pada hari Kamis menjelang keputusan kebijakan Fed pada 20 September.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat turun setelah inflasi AS bulan Agustus meningkat - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Rabu, 13 September 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Karena Menguatnya Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa turun kembali ke bawah $1,920 di sekitar $1,913 per troy ons.

Penurunan harga emas disebabkan karena menguatnya kembali dolar AS dengan indeks dolar AS naik 0.12% ke 104.310 di tengah ancaman resiko resesi.

Meskipun bursa saham AS, Wall Street, ditutup positip dalam perdagangan semalam karena rally yang terjadi pada saham-saham tehnologi, pasar Asia berbalik menjadi berhati-hati dengan para investor mempertimbangkan petunjuk terbaru dari bank sentral Jepang dan Cina.

Pada hari Senin pemerintah Cina melakukan penguatan terhadap matauang Cina Yuan sehingga membuat Yuan mengalami kenaikan terhadap dolar AS.

Sementara itu, Yen Jepang juga menguat terhadap dolar AS didorong oleh komentar dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang hawkish.

Di tengah sentimen pasar yang berhati-hati ini, dolar AS mendapatkan pijakannya kembali setelah sempat jatuh karena aksi ambil untung.

Selain itu penurunan harga emas juga disebabkan karena naiknya yield obligasi treasury AS. Yield obligasi treasury AS terus mendapatkan dorongan naik dari optimisme kemungkinan ekonomi AS mendarat dengan halus.

Selain itu, naiknya harga minyak mentah menunjukkan bahwa angka inflasi kemungkinan akan naik pada bulan Agustus. Naiknya angka inflasi akan menaikkan probabilita naiknya tingkat bunga pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS bulan September.

Hal ini memperburuk sentimen pasar dan menambah daya tarik terhadap dolar AS yang pada akhirnya menekan turun harga emas.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,907 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,885.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,917 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,932 dan kemudian $1,950 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Selasa, 12 September 2023

PT Rifan Financindo - IHK AS Dan Rapat Fed Ditunggu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Fokus saat ini tertuju angka inflasi indeks harga konsumen bulan Agustus, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tumbuh lebih tinggi dari bulan Juli. Inflasi AS diharapkan telah meningkat di tengah biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan belanja ritel kuat.

Angkanya juga diperkirakan akan menjadi acuan untuk rapat Federal Reserve minggu depan. Inflasi yang lebih tinggi memberikan bank sentral lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi, atau bahkan meningkatkannya lebih lanjut tahun ini.

Meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di bulan September, angka inflasi yang lebih kuat bisa menimbulkan pandangan yang lebih hawkish dari the Fed. Bank sentral juga akan menahan suku bunga di tingkat puncak lebih dari 20 tahun hingga setidaknya pertengahan 2024.

Skenario seperti itu menghadirkan prospek yang lemah untuk emas, mengingat dolar dan Treasury yields kemungkinan akan naik kembali dalam lingkungan suku bunga tinggi. Memudarnya kekhawatiran akan resesi AS juga menghambat permintaan safe haven untuk emas, meskipun ketegangan perdagangan yang memburuk antara AS dan China membuat emas mendapat sedikit bantuan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 11 September 2023

PT Rifan - Kekhawatiran Fed Muncul Menjelang Rapat September

PT RIFAN BANDUNG - Data yang kuat dari klaim pengangguran dan harga sektor jasa, yang dirilis awal minggu ini, menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memiliki lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga.

Bank sentral AS juga diperkirakan akan mempertahankan pesan hawkish di tengah inflasi tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat, saat bank sentral ini diperkirakan luas akan mempertahankan tingkat suku bunga tetap di level tertinggi lebih dari 20 tahun bulan ini.

Potensi kenaikan suku bunga AS menjadi isyarat buruk bagi emas, pasalnya suku bunga yang tinggi meningkatkan biaya peluang investasi dalam aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Menurunnya peluang resesi AS juga memberikan prospek yang lemah untuk daya tarik emas sebagai safe haven. Namun, kondisi ekonomi di belahan dunia lain yang melemah masih dapat mendukung permintaan logam mulia.

Data hari Jumat menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh lebih rendah dari perkiraan awal pada kuartal kedua. Hal ini didahului oleh serangkaian angka ekonomi yang lemah dari China, terutama dari perdagangan internasional dan aktivitas sektor jasa - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 08 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Buat Sesi Ke-3 Beruntun, Investor Tunggu Isyarat Suku Bunga

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka kembali melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mencatat penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut karena investor mengamati data ekonomi terkini dan pidato pejabat Federal Reserve untuk mencari isyarat mengenai jalur suku bunga AS.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menyusut 1,70 dolar AS atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 1.942,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.947,90 dolar AS dan terendah di 1.940,30 dolar AS.


Emas berjangka tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.944,20 dolar AS pada Rabu (6/9/2023), setelah jatuh 14,50 dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1.952,60 dolar AS pada Selasa (5/9/2023), dan terdongkrak 1,20 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.967,10 dolar AS
Bursa Comex ditutup pada Senin (4/9/2023) untuk libur Hari Buruh.


Emas berjangka menetap pada Kamis (7/9/2023) di level terendah sejak 25 Agustus. Harga juga turun sehari sebelumnya setelah data ekonomi AS yang kuat meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu dan membantu mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS.


“Harga emas masih berada di bawah tekanan dan bisa terus mengalami penurunan karena para pedagang mempertimbangkan data ekonomi AS, serta perubahan ekspektasi seputar kebijakan moneter AS,” kata Bas Kooijman, CEO DHF Capital, dalam komentar emailnya.


Data ekonomi yang dirilis Kamis (7/9/2023) juga melemahkan harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa permohonan klaim pengangguran AS turun 13.000 menjadi 216.000 untuk pekan yang berakhir 2 September. Ini adalah level terendah sejak Februari.


Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa produktivitas tenaga kerja sektor bisnis non-pertanian AS meningkat 3,5 persen pada kuartal kedua tahun 2023, mencerminkan revisi turun sebesar 0,2 poin persentase dari perkiraan awal. Produksi meningkat 1,9 persen dan jam kerja menurun 1,5 persen pada kuartal kedua tahun 2023.


Peristiwa besar berikutnya untuk emas dan dolar adalah data IHK AS minggu depan, yang “dapat mempengaruhi keputusan Fed apakah akan menaikkan suku bunga lebih lanjut atau tidak,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 26,30 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 23,24 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 5,70 dolar AS atau 0,62 persen, menjadi menetap pada 909,60 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : anataranews

Kamis, 07 September 2023

Rifan Financindo - Wall Street Melemah Dipicu Data Ekonomi AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 198,78 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 34.443,19. Indeks S&P 500 melemah 31,35 poin, atau sekitar 0,70 persen, menjadi 4.465,48. Indeks komposit Nasdaq merosot 148,48 poin, atau sekitar 1,06 persen, menjadi 13.872,47.

Laporan yang dirilis Institute for Supply Management (ISM) pada Rabu menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian non-manufaktur naik ke angka 54,5 bulan lalu, melampaui ekspektasi peningkatan ke angka 52,5, dengan harga yang dibayarkan sektor jasa untuk input meningkat.

Laporan tersebut mencuatkan kekhawatiran bahwa tingginya inflasi akan menyebabkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga untuk jangka waktu yang lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Menurut instrumen FedWatch CME Group, ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan 20 September mencapai 93 persen, sedangkan ekspektasi The Fed mempertahankan suku bunga pada November mencapai 57 persen.

Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, indeks teknologi mengalami penurunan tertajam 1,4 persen. Hanya dua sektor berakhir di teritori positif, yaitu sektor energi dan utilitas, masing-masing indeks naik 0,1 persen dan 0,2 persen.

Saham perusahaan teknologi Apple Inc (NASDAQ:AAPL) tergelinciri 3,6 persen setelah pemerintah Tiongkok melarang para pegawai yang bekerja di institusi pemerintah pusat menggunakan iPhone dan perangkat asing lainnya dalam bekerja.

Saham perusahaan manufaktur perangkat elektronik Roku melonjak 2,9 persen setelah mengumumkan pemberhentian 10 persen karyawan dan membatasi rekrutmen karyawan baru.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Oktober 2023 turun 0,1 persen menjadi US$1.949,80 per ons. Indeks dolar AS naik 0,02 persen menjadi 104,83.

Bursa saham Eropa melemah untuk sesi keenam beruntun pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,6 persen, dipicu mencuatnya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 11,79 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 7.426,14. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 30,34 poin, atau sekitar 0,19 persen, menjadi 15.741,37.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melorot 78,10 poin, atau sekitar 0,83 persen, menjadi 9.313,90. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, merosot 60,63 poin, atau sekitar 0,84 persen, menjadi 7.194,09.

Nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS berada di kisaran US$1,2556 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,28 persen menjadi 1,1682 euro per pound - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Senin, 04 September 2023

PT Rifan - Sepi Rilis Data, Semoga Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menguat tipis pada hari ini. Pergerakan harga emas juga diperkirakan tidak akan terlalu bergejolak pada pekan ini karena minimnya rilis data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Harga emas di pasar spot pada perdagangan pada hari ini, Senin (4/9/2023) pukul 05:26 WIB ada di posisi US$ 1.939,14 per troy ons atau menguat 0,02%.
Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas melemah 0,05% pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (1/9/2023).

Secara keseluruhan, emas masih menguat 1,27% pada pekan lalu. Artinya, dalam dua pekan terakhir, harga emas sudah menguat terus setelah ambruk pada empat pekan beruntun pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus.

Pekan ini, pasar emas diperkirakan tidak akan terlalu gejolak karena tidak ada data ekonomi utama yang akan dirilis AS. AS hanya akan merilis data utama yakni perdagangan Agustus pada Rabu serta klaim pengangguran pada Kamis.

Hal ini berbeda dengan pekan lalu di mana ada begitu data tenaga kerja termasuk pengangguran. Data ekonomi AS sejauh ini masih menunjukkan arah yang saling berlawanan.
Di satu sisi, pengangguran AS naik tetapi di sisi lain aktivitas manufaktur mulai membaik

Seperti diketahui, pada Jumat kemarin, AS merlis sejumlah data penting mulai dari pengangguran pada Agustus, non-farm payrolss Agustus, serta aktivitas manufaktur Agustus.

Pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8% pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5% ataupun pada Juli yang tercatat 3,5%.

Namun, penciptaan lapangan kerja non-farm payrolls naik menjadi 187.000 pada Agustus. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan 157.000 pada Juli ataupun ekspektasi pasar (170.000).

Aktivitas manufaktur AS yang terekam dalam ISM Manufacturing juga naik menjadi 47,6 pada Agustus, dari 47 pada Juli.

Pada Senin pekan lalu, AS juga merevisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 menjadi 2,1% (year on year/yoy) dari proyeksi sebelumnya 2,4%.

Kenaikan angka pengangguran dan revisi ke bawah pertumbuhan menjadi kabar baik bagi pelaku emas karena menunjukkan pasar tenaga kerja dan ekonomi AS sudah mendingin.

hal ini membuka peluang inflasi turun sehingga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) bisa melunak.

Namun, data yang masih bagus pada non-farm payrolls dan ISM Manufacturing menjadi katalis negatif. Dua data itu menunjukkan di sektor lain, ekonomi AS memang masih kencang sehingga sulit membuat inflasi turun cepat.

"Data ISM menahan penguatan emas. Dengan data-data yang beda ini pelaku emas akan mencari indikator lain untuk mengetahui seperti apa ekonomi AS dan dampaknya ke kebijakan The Fed," ujar analis independen Tai Wong, dikutip dari Reuters.

The Fed akan menggelar pertemuan pada 19-20 September ini. Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

Jumat, 01 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Stabil Sebelum Laporan Payrolls, Tembaga Naik Oleh Langkah China

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak tipis pada hari Jumat (01/09), stabil di dekat level tertinggi tiga minggu dan pasar menunggu isyarat lain untuk kebijakan moneter AS dari data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari ini, sementara harga tembaga naik dari data pabrik China yang positif.

Logam kuning mengalami kenaikan yang kuat minggu ini setelah serangkaian angka ekonomi AS yang lemah mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada bulan September, yang pada akhirnya menekan dolar.

Namun greenback rebound pada hari Kamis setelah data personal consumption expenditures - pengukur inflasi pilihan Fed - masih bertahan di bulan Juli, sedangkan personal spending tumbuh lebih baik. Hal ini membuat emas mengkonsolidasikan beberapa penguatan mingguan.

Emas spot stabil di $1.940,14/oz, sementara emas berjangka Desember flat di $1.966,55/oz pukul 11.59 WIB. Kedua instrumen ini masih diperdagangkan naik antara 1% dan 3% untuk minggu ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing