Kamis, 31 Desember 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Makin Naik Ditengah Pelemahan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kian naik pada hari Rabu di tengah pelemahan dolar Amerika Serikat. Investor juga mencerna berita bahwa Ketua Mayoritas Senat AS Mitch McConnell menunda pemungutan suara untuk meningkatkan jumlah dana stimulus AS.

Harga emas berjangka naik 0,34% ke $1.889,25 per ons pukul 12.11 WIB dan XAU/USD naik 0,37% ke $1.885,34 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar AS makin melemah 0,24% di 89,698.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) melonjak Rp2.000 dari Rp967.000 pada Selasa menjadi Rp965.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.34 WIB.

Dolar yang lebih lemah cukup menciptakan momentum kenaikan kecil untuk kepercayaan untuk dipertahankan dalam emas," kata direktur AirGuide Michael Langford kepada CNBC.

McConnell menunda pemungutan suara untuk meningkatkan jumlah dana stimulus dari $600 menjadi $2.000 pada hari Selasa, setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS dan Presiden AS Donald Trump keduanya menyetujui kenaikan tersebut awal pekan ini.

Namun, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa distribusi dana stimulus $600 yang disetujui akan dimulai secepatnya pada Selasa malam.

Federal Reserve juga memperpanjang tanggal berakhirnya Program Pinjaman Jalan Utama delapan hari hingga 8 Januari, untuk memproses banyak pengajuan yang diterima sejak Mnuchin mengakhiri fasilitas kredit darurat bank sentral pada November.

Semua mata sekarang tertuju kepada pemilihan umum putaran kedua di Georgia, yang akan berlangsung pada 5 Januari, yang akan menentukan apakah Partai Demokrat atau Partai Republik akan menguasai kursi mayoritas Senat.

Jika pemilihan itu menghasilkan kemenangan bagi Demokrat, ekspektasi kebijakan fiskal yang berlanjut akan membebani dolar dan menjadi bullish untuk logam mulia, manajer komoditas senior Phillip Futures Avtar Sandu mengatakan dalam catatan.

Sementara itu, peluncuran vaksin COVID-19 terus berlanjut secara global, dengan Uni Eropa bersiap untuk membeli 100 juta dosis BNT162b2 lagi, vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc (NYSE:PFE) dan BioNTech SE (F:22UAy).

Jumlah kasus COVID-19 global terus meningkat. AS juga telah melaporkan kasus pertama virus COVID-19 jenis B177, pertama kali terlihat di tenggara Inggris pada bulan September - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 29 Desember 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Naik, Pasar Fokus Voting Stimulus Senat AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Selasa pagi seiring langkah Senat AS bersiap untuk memberikan suara apakah akan meningkatkan jumlah dana tunai stimulus yang akan diberikan kepada warga Amerika Serikat yang memenuhi syarat.

Harga emas berjangka naik tipis 0,15% di $1.883,15 per ons pukul 11.27 WIB dan XAU/USD naik 0,29% di $1.879,26 menurut data Investing.com.

Pemungutan suara Senat AS dilakukan setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS mendukung permintaan Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan jumlah dana bantuan COVID-19 dari $600 menjadi $2.000. Harga emas telah naik sebanyak 1,3% selama sesi sebelumnya setelah berita bahwa Trump telah menandatangani RUU pandemi $2,3 triliun pada hari Minggu.

Logam kuning juga didorong oleh pelemahan dolar. Dengan volume perdagangan yang masih sepi di musim liburan, "trader logam mulia mengambil isyarat dari dolar dengan tidak adanya pendorong fundamental baru," kata Philip Futures dalam catatan.

Gangguan ekonomi dan jumlah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah terlihat secara global berkat virus COVID-19 telah mendorong emas ke tahun terbaiknya sejak 2010. Yang juga mendukung logam kuning adalah optimisme atas peluncuran vaksin COVID-19, yang telah menyebabkan spekulasi pada inflasi dan dolar yang lebih lemah.

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS mengatakan pada hari Senin bahwa hedge fund dan pengelola uang menaikkan posisi bullish dalam kontrak emas dan perak COMEX hingga pekan terakhir 21 Desember. Namun, Data Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong yang dirilis pada hari Senin juga menunjukkan bahwa impor emas bersih China melalui Hong Kong meningkat sekitar 82% pada November, setelah penurunan bulan Oktober.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp10.000 dari Rp977.000 pada Selasa menjadi Rp967.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.49 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

PT Rifan - Harga Emas Terkoreksi Dalam Setelah Menanjak Sepekan

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas produksi Antam anjlok cukup dalam hari ini. Emas Antam diperdagangan di harga Rp 967.000 per gram pada Selasa (29/12), turun Rp 10.000 dibanding harga pada Senin kemarin. Jebloknya harga emas di pasar domestik hari ini menutup reli tren kenaikan harga yang sudah berlangsung sepekan belakangan. Sementara komoditas perak tak bergerak di level Rp 12.800 per gram.

Di pasar dalam negeri, harga emas Antam memang masih tak jauh-jauh dari angka Rp 950 ribu-an per gram. Kondisi ini sudah bertahan dalam dua bulan terakhir, meski sempat diwarnai naik turun harga. Harga emas di Indonesia memang banyak dipengaruhi pergerakan harga emas dunia, yang juga mudah terpengaruh sentimen ekonomi.  

Anjloknya harga emas di pasar domestik hari ini sejalan dengan kondisi di pasar dunia. Dikutip Reuters, harga emas dunia turun menyusul penguatan kurs dolar AS. Kebijakan Presiden AS Donald Trump untuk meneken aturan mengenai tambahan bantuan pandemi membuat investasi mata uang dilirik

Namun, emas masih diyakini diminati investor. Harga emas sendiri telah melonjak 23 persen hanya dalam tahun 2020 saja, sebagai akibat ramainya minat investor menjadikan emas sebagai aset lindung nilai. 

Pada perdagangan kemarin sore, harga spot emas terkoreksi ke angka 1.875,99 dolar AS per troi ons, setelah nyaris tembus lagi ke angka psikologis 1.900 dolar AS per toir ons. Sementara emas berjangka dijual di harga 1.880,40 dolar AS per troi ons -
PT RIFAN

Sumber : republika.co.id

Jumat, 25 Desember 2020

Rifan Financindo - Bersiap Supercycle Komoditas Di 2021, Saatnya Borong Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia mulai stabil pada perdagangan Rabu setelah bergerak dengan volatilitas tinggi dan jeblok dalam 2 hari terakhir.

Melansir data Refinitiv, emas sempat melesat 1,37% ke US$ 1.906,46/troy ons di hari Senin. Tetapi tidak lama setelah mencapai level tersebut logam mulia ini jeblok ke US$ 1.856,29/troy ons, merosot 1,3% dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu. Tetapi jika dilihat dari level tertinggi yang dicapai hari ini, emas jeblok 2,6%.

Di penutupan perdagangan, emas dunia melemah 0,21% ke US$ 1.876,21/troy ons.

Sementara kemarin, harga emas dunia merosot 0,89% ke US$ 1.859,56/troy ons, dan hari ini Rabu (23/12/2020) naik 0,43% di US$ 1.867,59/troy ons pada pukul 16:44 WIB. 

Pergerakan dengan volatilitas tinggi alias naik turun tajam dalam waktu singkat sebenarnya sudah diprediksi banyak analis, sebab menjelang libur Natal dan Tahun Baru volume perdagangan lebih rendah dari biasanya.

Sepanjang tahun ini hingga Selasa kemarin emas mencatat kenaikan tajam nyaris 23%, bahkan sempat membukukan rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu.

Beberapa analis melihat kenaikan di tahun ini sebagai awal dari supercycle atau periode kenaikan tajam harga emas dalam jangka panjang.

Profesor ekonomi terapan di John Hopkins University, Steve Hanke, dalam wawancara dengan Kitco, Selasa mengatakan komoditas termasuk emas akan memasuki fase supercycle tersebut pada tahun 2021 mendatang.

Supply sangat terbatas, stok rendah, dan ekonomi mulai bangkit dan maju ke depan, harga komoditas akan naik dan memulai supercycle. Saya pikir saat ini kita sudah melihat tanda awalnya," kata Hanke, sebagaimana dilansir Kitco.

Andy Hecht dari bubbatrading.com menjadi salah satu analis yang juga memprediksi emas masuk supercyle. Hetch bahkan mengatakan senang melihat harga emas turun di bawah US$ 1.900/troy ons.

Saya menyambut penurunan harga emas, saya ingin melihat harga emas turun, itu artinya saya akan membeli lebih banyak emas.

Saya melihat kita masih di tahap awal supercyle komoditas, itu artinya emas akan melesat tinggi, begitu juga dengan perak - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 24 Desember 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tertekan Dengan Stabilnya Pasar Saham

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka turun sedikit pada awal perdagangan sesi AS pada hari Selasa. Pasar saham global telah stabil setelah mengalami badai Covid yang baru pada hari Senin dan hal ini yang membuat para pembeli metal safe-haven tetap bertahan sampai saat ini.

Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $3,80 pada $1,879.00.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham – saham Asia kebanyakan turun dan saham – saham Eropa kebanyakan menguat. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar saham global masih sedikit terganggu dengan berita pada akhir minggu lalu mengenai penemuan baru jenis Covid – 19 yang lebih mudah menular di Inggris.

Beberapa negara telah membuat larangan berpergian ke dan dari Inggris. Sebagian ahli kesehatan mengatakan bahwa mereka percaya vaksin Covid yang sekarang ini bisa efektif juga terhadap virus mutasi baru. Meskipun masih terlalu cepat untuk mengatakan bahwa vaksin Covid sekarang ini akan efektif juga terhadap virus jenis baru ini. Pada dasarnya hal ini membuat ketidak pastian meningkat di pasar yang membawa kepada keengganan terhadap resiko.

Laporan semalam mengatakan bahwa Inggris dan Uni Eropa kemungkinan sudah semakin dekat dengan kesepakatan Brexit yang mulus.

Indeks dolar AS naik pada awal perdagangan sesi AS, karena permintaan safe-haven dan “rebound” setelah menyentuh kerendahan 2,5 tahun pada minggu lalu. Minyak mentah berjangka Nymex bulan Februari mengalami penurunan dan diperdagangkan disekitar $47.50 per barel. Kedua hal kunci diluar pasar ini memberikan tekanan “bearish” terhadap pasar metal berharga.

“Support” terdekat menunggu di $1,870.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,859.00 dan kemudian $1,820.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,889.40 dan kemudian $1,900.00 dan kemudian $1,910.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  vibiznews.com

Selasa, 22 Desember 2020

PT Rifan Financindo - KBI Pecahkan Rekor Transaksi Tertinggi Sepanjang Sejarah


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Industri Perdagangan Berjangka Komoditi di akhir tahun 2020 diwarnai dengan pecahnya rekor transaksi sepanjang sejarah. Merilis data dari Bursa Berjangka Jakarta, ditengah pendemi Covid-19 sampai dengan pertengahan Desember 2020 ini, total transaksi tercatat sebesar 9.023.951,21 Lot.

Pencapaian volume transaksi ini telah memecahkan rekor atas pencapaian transaksi tertinggi dalam sejarah selama 20 tahun beroperasi. Total volume transaksi tersebut terdiri dari transaksi multilateral adalah sebanyak 1.617.55 lot dan Bilateral sebesar 7.406.396,21 Lot. Sebelumnya, rekor transaksi tertinggi di Bursa Berjangka Jakarta terjadi di tahun 2019 dengan volume transaksi sebesar 7,94 juta Lot.

"Pecahnya rekor transaksi ini tentu sangat menggembirakan dan tentunya sesuatu yang positif bagi Industri Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia. Beberapa faktor tentunya ada dibalik pencapaian rekor transaksi ini. Dari dalam negeri, adanya Covid-19 yang mengharuskan masyarakat melakukan kegiatan dari rumah, turut mendorong kenaikan transaksi ini, karena memang Bursa Berjangka Jakarta menyiapkan berbagai perangkat dan sistem teknologi untuk mendukung transaksi secara online. Selain itu, faktor global seperti pemilu di AS, harga minyak yang pernah menyentuh minus, harga emas yang bergerak naik dan turun cukup drastis, serta semakin meningkatnya pemahaman dank kepercayaan investor dalam negeri untuk berinvestasi di perdagangan berjangka turut menjadi stimulus atas naiknya transaksi di Bursa Berjangka Jakarta," ujar Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Jakarta Futures Exchange Stephanus Paulus Lumintang melalui keterangan resminya

Menurut dia tahun depan optimistis industri perdagangan berjangka komoditi akan tumbuh lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2020. Selain mempertimbangakn faktor internal dan eksternal yang ada, Bursa Berjangka Jakarta senantiasa menyiapkan inovasi-inovasi produk berupa kontrak-kontrak baru yang akan memenuhi kebutuhan dan diminati pasar. "Untuk tahun 2021, kami mentargetkan volume transaksi bisa mencapai 10 juta lot," kata dia.

Terkait Pasar Fisik Emas Digital, Stephanus menambahkan, Pasar Fisik Emas Digital di tahun 2021 diperkirakan akan mendorong minat masyarakat untuk investasi di perdagangan berjangka komoditi. Hal ini dikarenakan dengan Pasar Fisik Emas Digital, masyarakat dapat melakukan investasi emas dengan nilai yang lebih terjangkau.

"Terkait pasar fisik emas digital ini, BBJ telah menyiapkan 2 (dua) skema, yaitu On Exchange dan Off Exchenge. Kami optimis awal tahun 2021 transaksi pasar fisik emas digital ini sudah mulai berjalan. Dan ini tentunya akan meramaikan ekosistem investasi di perdagangan berjangka komoditi Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi, mengatakan adanya peningkatan transaksi di perdagangan berjangka komoditi sepanjang tahun 2020 ini membuktikan bahwa industri ini cukup tahan terhadap guncangan. "Kita lihat pertumbuhan ekonomi nasional maupun global di tahun 2020 ini mengalami kontraksi yang cukup tajam. Pencapaian ini tentunya juga membuktikan bahwa investasi di perdagangan berjangka komoditi telah menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam menentukan alternatif dalam berinvestasi," kata dia - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : sindonews.com

PT Rifan - Tren Harga Emas Bisa Kembali Ke Rp 1 juta Tahun Depan


PT RIFAN BANDUNG - Peluang harga emas fisik Antam kembali ke level Rp 1.000.000 per gram semakin terbuka dengan kenaikan harga pada Senin. Sayangnya, Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menilai level tersebut belum akan ditembus di sisa 2020 yang tinggal menghitung hari. "Kenaikan hari ini sejalan dengan harga emas spot yang naik karena stimulus Amerika Serikat (AS) senilai US$ 900 miliar akhirnya disepakati,

Suluh juga mengingatkan bahwa pergerakan harga emas fisik sangat sensitif terhadap perkembangan sentimen global. Meskipun harga logam mulia emas Antam berhasil naik Rp 6.000 per gram ke level Rp 976.000 per gram pada perdagangan Senin (21/12) harga Rp 1.000.000 kemungkinan belum akan ditebus tahun ini lantaran hari perdagangan yang minim jelang libur panjang akhir tahun.

Memang sekarang bukan kenaikan harga yang drastis, tapi selama sepekan bahkan hingga akhir tahun harga emas masih akan melanjutkan peningkatan.

Sementara itu, dari sentimen domestik pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah di awal pekan, turut menjadi sentimen pendukung kenaikan harga emas fisik.  

Wajar saja, sentimen stimulus AS sempat mendorong indeks dolar AS kembali di atas 90 dan menjadikan pamor safe haven kembali naik. Bahkan Suluh menekankan, selama rupiah tertekan maka bukan tidak mungkin bagi emas fisik seperti emas Antam melanjutkan kenaikannya.

Kelihatannya hingga akhir tahun kita tidak akan bicara emas terkoreksi. Apalagi Gubernur The Fed Jerome Powell bilang masih akan support stimulus selama Covid-19 belum kelar, dengan membeli aset dan surat utang.

Berkaca dari tren tersebut, Suluh optimistis bahwa harga emas fisik bisa tembus level Rp 1.000.000 per gram, setidaknya di awal tahun depan. 

Untuk memanfaatkan momentum tersebut, investor bisa melakukan buy on weakness di harga yang paling mendekati level support Rp 950.000 per gram atau Rp 900.000 per gram untuk pembelian emas fisik per 10 gram.

Kalau di atas Rp 1.000.000 per gram hampir pasti ditembus tahun depan. Tapi kalau untuk melampaui rekor sebelumnya Rp 1.058.000 per gram masih belum bisa dipastikan, setidaknya kuartal I-2021 akan menguji level psikologis dulu," tandasnya - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 18 Desember 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Momentum Naik


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Kenaikan metal berharga pada pertengahan minggu ini disebabkan oleh karena prospek akan ada lebih banyak likuiditas di pasar global yang memicu naiknya permintaan untuk metal. Kenaikan harga emas ini terjadi meskipun meningkatnya minat terhadap resiko di pasar.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $6.20 per ons pada $1,861.60.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik ke dekat rekor ketinggian baru – baru ini, pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Amerika Serikat dan negara lainnya telah membagikan vaksin Covid – 19 dengan cepat sehubungan dengan adanya harapan di depan di tengah kegelapan pandemik.

Inggris dan Uni Eropa kelihatannya mendekati kesepakatan terhadap Brexit. Sementara anggota kongres di Demokrat dan Republikan kemungkinan mendekati kesepakatan terhadap paket stimulus keuangan untuk orang Amerika. Kedua belah pihak setuju untuk tidak meninggalkan Washington DC untuk liburan, sampai kesepakatan terjadi.

Kalender ekonomi yang dinantikan pada minggu ini adalah pertemuan  Federal Reserve’s Open Market Committee (FOMC), yang dimulai pada hari Selasa pagi dan berakhir pada Rabu malam dengan pernyataan dan konferensi pers.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,869.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,879.80 dan kemudian $1,900.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,850.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut dengan ke $1,828.50 dan kemudian $1,800.00 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Tajam Karena FOMC Fed & Stimulus AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka naik tajam pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Harga emas membukukan ketinggian empat minggu. Metal berharga ini disebabkan oleh karena peneguhan kebijakan uang mudah dari Federal Reserve dan naiknya harapan akan paket stimulus yang baru bagi orang Amerika.

Dengan demikian pergerakan naik harga metal ini mengabaikan minat terhadap resiko yang lebih baik di pasar.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $27.00 pada $1,886.00.

Pasar saham global kebanyakan naik pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik dan membuat rekor ketinggian yang baru, pada saat pembukaan perdagangan ses New York dimulai.

Minat terhadap resiko dari para trader dan investor minggu ini tetap tinggi, setelah pertemuan FOMC yang bersahabat  dan pandangan bahwa Kongres AS sedang bergerak mendekat kepada kesepakatan mengenai paket stimulus keuangan bagi orang Amerika.

The Fed tidak menambah skema pembelian obligasinya, sekalipun mengecewakan bagi yang sudah mengharapkan tindakan yang segera, namun Gubernur Jerome Powell mengulangi komitmennya untuk melakukan apa saja yang diperlukan dan menjamin untuk melanjutkan tingkat bunga yang rendah sampai 2023 dan dengan perpanjangan waktu QE. Di Washington para pembuat undang – undang sedang membuat kemajuan terhadap penandatanganan paket stimulus senilai $900 miliar. Berita ini membebani dolar AS yang safe – haven.

Selain itu harapan tinggi pada minggu ini bahwa Inggris dan Uni Eropa bisa mencapai kesepakatan mengenai Brexit yang mulus. Negosiator Uni Eropa dan Inggris tetap tutup mulut dan ini adalah tanda kemajuan yang positip.

“Resistance” terdekat menunggu di $1.900.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,910.00 dan kemudian $1,956.00. “Support” terdekat menunggu di $1,875.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,865.90 dan kemudian $1,820.00 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 17 Desember 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Melanjutkan Rally, Didorong Pernyataan Kebijakan The Fed


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas terus melanjutkan rally pada pekan ini. Kamis, pukul 07.20 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.868,30 per ons troi, naik 0,49% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.859,10 per ons troi.

Kenaikan harga minyak ditopang oleh pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengatakan The Fed akan tetap akan menerapkan kebijakan suku bunga rendah hingga inflasi kembali ke jalurnya.  

The Fed juga mengulangi komitmennya untuk mendukung perekonomian, berjanji untuk mempertahankan program pembelian aset besar-besaran sampai melihat kemajuan substansial pada perekonomian AS.

Awalnya, harga emas sempat terkoreksi setelah pertemuan The Fed karena bank sentral menahan diri untuk membuat perubahan pada komposisi pembelian obligasi. Kondisi ini mengecewakan investor yang berharap ada pergeseran ke obligasi jatuh tempo jangka panjang. 

Namun, "Emas kembali menguat setelah nada meyakinkan Powell pada konferensi pers dan meniadakan kekecewaan awal bahwa Fed tidak memperpanjang durasi pembelian obligasi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 15 Desember 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dikuatkan Pelemahan Dolar AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis pada Selasa terdukung pelemahan dolar AS, meskipun dimulainya vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat dan Kanada meningkatkan harapan pemulihan ekonomi global yang lebih cepat, harga emas spot naik 0,64% menjadi $ 1,838,47 per ons.

Harga emas berjangka AS naik 0,67% menjadi $ 1,844,40.

Dolar AS bergerak di dekat level terendah lebih dari dua setengah tahun, dirugikan oleh kemajuan pada RUU bantuan virus corona karena anggota parlemen tampak optimis atas kesepakatan yang dibagi menjadi dua bagian dalam upaya untuk memperoleh persetujuan.

Untuk membatasi perolehan emas, vaksinasi virus corona di Amerika Serikat dimulai pada hari Senin dengan perawat unit perawatan intensif Kota New York menjadi yang pertama menerima vaksin.

Sementara itu, infeksi Covid-19 terus melonjak secara global, mendorong pembatasan dan penguncian yang lebih ketat di Belanda, Jerman, dan London, sementara kematian melampaui 300.000 di Amerika Serikat.

Investor sekarang menunggu pertemuan kebijakan The Fed mulai Selasa dan Bank Inggris pada Kamis.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk selanjutnya harga emas berpotensi naik jika pelemahan dolar AS terus berlanjut, seiring otpimisme disepakatinya stimulus fiskal AS. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,848-$ 1,861. Namun jika harga turun, akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,832-$ 1,825 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 14 Desember 2020

PT Rifan - Harga Emas Spot Masih Melandai Menjadi US$ 1.835,80/Ons Troi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menurun, Senin pukul 10:20 WIB, harga emas spot beradadi US$ 1.835,80 per ons troi, turun 0,22% dari penutupan akhir pekan lalu. Pelamahan harga emas spot ini dipucu sentimen peluncuran vaksin virus corona di Amerika Serikat. 

Pengiriman pertama vaksin COVID-19 dimulai pada hari Minggu, setelah regulator AS menyetujui vaksin Pfizer Inc dan BioNTech SE. Naskah rencana bantuan bipartisan COVID-19 senilai US$ 908 miliar akan dirilis paling cepat Senin dan akan dibagi menjadi dua paket dalam upaya untuk memenangkan persetujuan, kata seseorang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.  

Dolar AS merosot 0,2% menjelang pertemuan dua hari Federal Reserve AS yang dimulai pada hari Selasa, di mana para pembuat kebijakan diperkirakan akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah berjangka waktu yang lebih lama untuk menahan kenaikan imbal hasil.   

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. *London dan Brussel pada Minggu sepakat untuk "bekerja ekstra" dalam beberapa hari mendatang untuk mencoba mencapai kesepakatan perdagangan. 

Bahkan ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kedua belah pihak sangat jauh dalam masalah-masalah utama dan tidak ada kesepakatan Brexit yang memungkinkan - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 11 Desember 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Naik, Pembahasan Stimulus AS Belum Selesai


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Jumat pasca rilis data pekerjaan AS yang mengecewakan dan ketidakpastian atas langkah-langkah stimulus terbaru AS ditambah pula sentimen perundingan Brexit.

Harga emas berjangka naik tipis 0,06% di $1.838,45 per ons pukul 13.00 WIB dan XAU/USD turun tipis 0,09% ke $1.834,99 menurut data Investing.com.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp2.000 dari Rp956.000 pada Kamis menjadi Rp954.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.33 WIB.

Amerika Serikat mencatatkan 853.000 klaim pengangguran yang diajukan selama sepekan terakhir, lebih dari 725.000 menurut perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan 716.000 klaim dari minggu sebelumnya. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa jumlah klaim meningkat karena banyak usaha di AS tutup seiring meningkatnya jumlah kasus covid-19 di AS.

Negosiasi antara Demokrat dan Republik AS soal langkah-langkah stimulus terus berlanjut menjelang tenggat waktu 11 Desember untuk mencegah penutupan pemerintah., Ketua Mayoritas Senat AS Mitch McConnell telah menyatakan dukungan untuk proposal Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin senilai $916 miliar dan menekankan perlunya untuk melakukan "segala hal yang kita bisa" guna membantu perekonomian. Namun, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mendukung rencana alternatif senilai $908 miliar, yang masih disusun oleh sekelompok anggota parlemen bipartisan.

Sedangkan Bank Sentral Eropa (ECB) menerapkan putaran lain dari stimulus moneter dengan total senilai EUR500 miliar ($605,19 miliar). ECB akan melanjutkan stimulus pembelian obligasi yang ada sebesar EUR500 miliar euro menjadi EUR1,85 triliun dan akan memperpanjang program dukungannya hingga setidaknya Maret 2022 dari tanggal akhir paling awal saat ini di pertengahan 2021, katanya setelah pertemuan kebijakan pada hari Kamis.

Federal Reserve juga mengadakan rapat kebijakan pada hari Kamis.

Inggris dan Uni Eropa juga bekerja keras untuk mencapai kesepakatan perdagangan Brexit menjelang tenggat waktu pada hari Minggu yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS hampir menyetujui vaksin covid-19 pada hari Kamis. Panel penasihat luar melakukan voting dengan hasil 17-4 untuk mendukung penggunaan darurat BNT162b2, vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama Pfizer (NYSE:PFE) dan BioNTech SE (F:22UAy ).

FDA diharapkan akan mengesahkan penggunaan darurat vaksin dalam beberapa hari ke depan. Distribusi dan penyuntikan vaksin di AS kemungkinan akan segera dimulai setelah izin keluar - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 10 Desember 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Turun 1 Persen Seiring Kenaikan Bursa Saham

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas turun hampir 1% pada hari Rabu (09/12), jatuh kembali dari puncak dua minggu pada sesi sebelumnya karena optimisme atas pengembangan vaksin COVID-19 membuat investor memilih aset berisiko seperti pasar ekuitas.

Harga emas spot turun 0,7% pada $ 1,857.80 per ons, setelah sebelumnya jatuh ke level $ 1,851.31. Pada hari Selasa itu mencapai level tertinggi sejak 23 November di $ 1,875.07.

Harga emas berjangka AS tergelincir 0,65% menjadi $ 1,862.40.

Sementara upaya baru di Amerika Serikat untuk menyetujui paket dukungan fiskal baru mendukung emas pada Selasa sebagai lindung nilai terhadap potensi inflasi, pada Rabu berita tersebut bertindak terutama sebagai pemicu tambahan untuk sentimen risiko.

Pasar saham global mencapai rekor tertinggi pada hari Rabu, dengan sektor perawatan kesehatan diuntungkan dari berita vaksin virus corona yang positif. Setelah Inggris pada hari Selasa menjadi negara pertama yang memulai program vaksinasi massal, Pfizer dan Johnson & Johnson membuat kemajuan lebih lanjut dengan uji coba dan persetujuan peraturan masing-masing.

Di sisi stimulus, pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengusulkan paket bantuan $ 916 miliar. Anggota parlemen Kongres masih bekerja untuk menyelesaikan perbedaan tentang penyertaan perlindungan kewajiban bisnis dan bantuan pemerintah negara bagian dan lokal. Investor juga menantikan pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS minggu depan untuk petunjuk arah kebijakan moneter.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk selanjutnya harga emas berpotensi lemah seiring peningkatan bursa saham. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,870-$ 1,882. Namun jika harga turun, akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,850-$ 1,840 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 08 Desember 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini Naik Tipis Setelah Kemarin Melesat 1,30%

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat tipis pada awal perdagangan hari ini. Pada Selasa pukul 7.00 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.863,98 per ons troi, menguat 0,07% jika dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.862,73 per ons troi.

Harga emas berjangka pun bergerak serupa. Harga emas untuk pengiriman Februari 2021 di Commodity Exchange menguat 0,12% menjadi US$ 1.868,20 per ons troi. 

harga emas spot melonjak 1,30% dalam sehari karena harapan pengucuran stimulus di Amerika Serikat (AS). "Rencana stimulus telah membantu menstabilkan pasar emas karena lebih banyak uang yang dipompa ke dalam sistem keuangan menyebabkan inflasi," kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals kepada Reuters. Anggota parlemen AS berusaha untuk menuntaskan kesepakatan bantuan yang telah lama ditunggu-tunggu melalui RUU pendanaan sebesar US$ 908 miliar. Harga emas batangan yang merupakan lindung nilai terhadap inflasi akibat stimulus jumbo yang dikeluarkan pada tahun 2020, naik lebih dari 22% sepanjang tahun ini.

Investor juga mencermati sanksi AS dan larangan perjalanan pada 14 pejabat China atas dugaan peran mereka dalam diskualifikasi terhadap legislator oposisi terpilih di Hong Kong. "Ini adalah periode yang kuat secara musiman untuk harga emas dan kami baru saja melalui peristiwa kapitalisasi, karena banyak investor yang tidak tahan banting di emas telah terguncang keluar dari pasar," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities. 

Harga emas merosot ke level terendah dalam lima bulan terakhir pada 30 November lalu. Dari posisi tersebut, harga emas telah pulih lebih dari 5%. 

November juga menandai bulan terburuk bagi harga emas dalam empat tahun. Penurunan harga emas secara bulanan pada November disebabkan oleh harapan pemulihan ekonomi yang dipicu oleh vaksin. 

Inggris akan menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 minggu ini. Analis melihat, terobosan level harga emas pada US$ 1.850 menandakan kenaikan lebih lanjut - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan

 

Senin, 07 Desember 2020

PT Rifan - Harga Emas Apakah Akan Naik Kembali Ke $1,925


PT RIFAN BANDUNG - Emas sedang mencoba untuk mencapai kembali yang dulunya merupakan “support” yang solid di level $1,850 per ons. Dan langkah berikut ini akan krusial. Jika berhasil ditembus, metal berharga kuning ini memiliki pelunag untuk naik sampai ke $1,925, namun hal – hal berikut ini perlu terjadi terlebih dahulu.

Emas telah memulai suatu permulaan yang berhasil memasuki awal bulan Desember, kembali pulih dengan baik setelah aksi jual pada minggu lalu di bawah $1,800 per ons. Emas berjangka bulan Februari diperdagangkan di $1,837.50 per ons, naik hampir 3% pada minggu lalu.

Penggerak yang mendorong naik harga emas pada minggu lalu adalah melemahnya dolar AS, harapan akan stimulus dan infeksi harian Covid – 19 yang mencapai rekor ketinggian.

Level $1,775 adalah level yang menjadi tahanan yang kuat selama aksi jual pada minggu lalu, dan penurunan harga emas tidak berhasil menembus level tersebut. Dari gambaran makro, pasar emas sangat konstruktif pada saat ini. Emas saat ini diperdagangkan diatas harga tertinggi pada minggu lalu. Hal ini adalah sangat konstruktif bagi kenaikan lebih lanjut.

Minggu ini, hal kunci yang harus diperhatikan dalam hal emas adalah apakah bisa menembus level $1,850 per ons.

Dari perspektif tehnikal, karena $1,850 terbukti telah menjadi “support” yang kuat sebelumnya, harus ada beberapa isu untuk mencapai level tersebut kembali. Emas telah berusaha mencapai level tersebut dua kali pada minggu lalu. Dan normalnya, akan mengetes level yang seperti ini sebanyak tiga kali sebelum berhasil menembusnya dan akan naik lebih tinggi lagi nantinya.

Penurunan yang tajam pada minggu lalu tidak dibenarkan, itulah sebabnya mengapa emas naik begitu banyak selama minggu pertama  bulan Desember. Orang – orang kemungkinan telah mengambil untung dan menyimpan keuntungannya dalam rangka mengantisipasi apabila terjadi kenaikan pajak kalau Biden menjadi pemenang. Namun ternyata gerakan turun tersebut tidak dibenarkan oleh pasar ke level yang terjadi pada minggu lalu. Seharusnya sekali menembus level $1,800 maka akan harus turun lebih jauh lagi.

Minggu lalu terlihat juga aksi jual dari emas yang didukung oleh ETF. Minggu ini harus kembali diperhatikan apakah masih berlangsung aksi jual emas ETF.

Pembicaraan mengenai stimulus akan menjadi pusat perhatian pada minggu ini dengan pasar mendapatkan semangat dari usulan bipartisan akan bantuan untuk coronavirus sebanyak $908 miliar. Diatas dari itu, Demokrat dan Republikan menghadapi tenggat waktu pada tanggal 11 Desember untuk menggelontorkan budget sebanyak $1,4 triliun yang apabila gagal dikucurkan akan mengakibatkan penutupan aktifitas pemerintahan.

Sangat krusial untuk menjembatani jurang pemisah antara hari ini dengan saat ketika vaksin sudah membuahkan hasil. Demokrat dan Republikan harus sepakat dengan paket stimulus sebelum tahun ini berakhir. Jika tidak, kemungkinan baru akan bisa keluar pada bulan Februari yang mana hal ini akan menghantam saham dan juga emas karena orang akan bergerak mencari uang tunai.

Situasi di Amerika Serikat menjadi semakin sulit setiap hari. Dan musim dingin yang keras menunggu di depan. Sementara saat ini terjadi 213.000 kasus baru per hari dan 2500 orang mengalami kematian pada hari Kamis minggu lalu.

Melambatnya lapangan pekerjaan sudah kelihatan dan akan menjadi bertambah buruk sebelum berbalik membaik. Faktor lain yang bisa mendukung kenaikan harga emas adalah melemahnya dolar AS ke depannya.

Kenaikan harga emas akan berhadapan dengan “resistance” pertama di $1,850 lalu level psikologis $1,900 dan kemudian $1,925 yang bisa membawa kepada $1,975 apabila berhasil dilewati - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Tipis Usai Naik 3 Hari Beruntun


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun tipis pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat. Hal ini menyusul ambil untung dari kenaikan tiga hari berturut-turut saat ekuitas menguat, tetapi harapan stimulus baru AS mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan mempertahankan kenaikan mingguan pertamanya dalam empat pekan terakhir. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, menyusut USD1,10 atau 0,06% menjadi ditutup pada USD1.840 per ons. Emas membukukan keuntungan mingguan lebih dari tiga persen.

Harga emas berjangka naik USD10,9 atau 0,6 persen menjadi USD1.841,10 pada Kamis (3/12/2020), setelah terangkat USD11,3 atau 0,62% menjadi USD1.830,20 pada Rabu (2/12/2020), dan melonjak USD38 atau 2,13% menjadi USD1.818,90 pada Selasa (1/12/2020).

"Setelah kenaikan tiga yang luar biasa, emas mengalami aksi ambil untung menjelang level teknis utama di USD1.850, dianggap sebagai rintangan yang signifikan karena sangat tangguh sebagai dukungan selama dua bulan terakhir," kata Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia BMO, Tai Wong. 

Reaksi emas terhadap laporan penggajian AS yang sangat lemah - direspon aksi jual alih-alih reli - menunjukkan para pemburu harga murah mungkin puas untuk saat ini," katanya menambahkan mungkin ada beberapa "program penjualan" moderat yang stabil mungkin melalui exchange traded funds (ETF).

Data pada Jumat menunjukkan ekonomi AS menambahkan pekerja paling sedikit dalam enam bulan pada November, memperkuat ekspektasi akan lebih banyak stimulus fiskal yang mengangkat indeks-indeks utama Wall Street ke level tertinggi sepanjang masa. 

RUU bantuan Virus Corona bipartisan senilai 908 miliar dolar AS menarik dukungan di Kongres AS pada Kamis.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan besar disebabkan oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di luar koreksi jangka pendek, dolar yang lebih lemah, suku bunga riil negatif, kekhawatiran seputar inflasi dan ekspektasi stimulus fiskal lebih lanjut di tengah kebijakan moneter yang akomodatif kemungkinan akan menjaga harga emas cenderung naik," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper.

Sementara itu dolar menuju minggu terburuk sejak awal November, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 11,6 sen atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 24,253 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 34,2 dolar AS atau 3,29 persen menjadi menetap di 1.072,8 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

Kamis, 03 Desember 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Karena Isu Stimulus Yang Baru


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil mengarah bervariasi dalam rentang yang sempit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat, berhasil mempertahankan keuntungan yang besar yang dibukukan pada hari Selasa. Aksi “short covering” di pasar berjangka dan “perceived bargain buying” di pasar fisik terlihat jelas pada hari Selasa kemarin, yang kemungkinan dipicu oleh jatuhnya indeks dolar AS yang menyentuh kerendahan selama 2,5 tahun pada minggu ini.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $2.60 per ons pada $1,821.70 sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 952.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi mengarah ke melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi Amerika Serikat dimulai karena aksi ambil untung setelah dua indeks saham utama menyentuh rekor ketinggian pada hari Selasa.

Para trader dan investor terus memandang kepada sinar terang pada ujung dari terowongan Covid – 19 yang gelap, walaupun masih ada beberapa bulan yang sulit kedepannya. Vaksin yang sangat sukses mengatasi virus corona akan dikeluarkan ke publik segera pada bulan Desember ini.

Selain itu sentimen yang mengangkat naik pasar adalah pembaharuan pembicaraan mengenai paket stimulus bagi orang – orang Amerika, diantara para pemimpin Kongres AS.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,835.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,850.00 dan kemudian $1,860.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,810.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800.00 dan kemudian $1,767.20 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 02 Desember 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Karena Koreksi Normal


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik solid pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat yang disebabkan oleh aksi “short covering” di pasar berjangka dan aksi “bargain buying” di pasar fisik, menyusul penurunan yang solid yang dialami emas ke kerendahan selama lima bulan. Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $29.00 per ons pada $1,810.10. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 938.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi mengarah naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Masih ada sedikit keengganan terhadap resiko di pasar pada hari pertama bulan Desember ditengah rally pasar saham global yang membuat indeks saham AS berada dekat rekor ketinggiannya.

Sementara itu, OECD yang berbasis di Paris memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 turun menjadi 4.2% dari perkiraan sebelumnya 5%. OECD menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2021 menjadi 3.2% dari sebelumnya diperkirakan 4% dan pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan turun dari 5.1% menjadi 3.6%.

Metal kuning juga mengalami arus keluar dari emas yang didukung oleh ETF selama tiga minggu berturut-turut. Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat menunggu di $1,822.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,850.00 dan kemudian $1,860.00.

Sementara penurunan selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,778.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,767.20 dan kemudian $1,700.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  vibiznews.com

Selasa, 01 Desember 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik, Pasar Fokus Kesaksian Ketua Fed


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada hari Selasa setelah ditutup melemah dalam perdagangan di bulan November.

Harga emas berjangka naik 0,41% ke $1.788,25 per ons pukul 13.39 WIB dan XAU/USD menguat 0,49% di $1.785,80 menurut data Investing.com.

Harga emas ditutup anjlok nyaris 6% pada bulan November. Investor menjual aset safe-haven dan mengalihkannya ke investasi berisiko seperti saham-saham dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).

Investor sekarang tampaknya kurang fokus terhadap lonjakan kasus baru covid-19 di seluruh dunia atau tindakan pembatasan baru di berbagai negara seperti London, Hong Kong dan Toronto dan, sebaliknya, lebih memperhatikan kemungkinan persetujuan atas beberapa vaksin covid-19 dalam beberapa minggu mendatang.

Investor emas juga memantau kesaksian dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin di hadapan Komite Perbankan Senat, keduanya mengatakan ekonomi AS tengah menuju pemulihan tetapi akan membutuhkan bantuan.

Mnuchin meminta Kongres AS untuk menggunakan UU CARES, senilai $455 miliar, agar bisa menerapkan paket stimulus guna memberikan dorongan ekonomi. Powell, sebaliknya, merujuk pada pertumbuhan ekonomi moderat sebagai fokus pemerintahan.

Investor aset berisiko kemungkinan juga telah mengambil beberapa petunjuk dari indeks manajer pembelian (PMI) China untuk November, yang dirilis di 52,1 pada November, naik dari 51,4 pada Oktober, Biro Statistik Nasional China mengatakan pada hari Senin - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing.com

Senin, 30 November 2020

PT Rifan - Harga Emas Bisa Turun Di Bawah $1,700


PT RIFAN BANDUNG - Emas turun untuk minggu ketiga berturut – turut namun apakah ini berarti pasar “bullish” emas telah berakhir? Sepinya perdagangan karena hari libur Thanksgiving di AS dan banyaknya “stop losses” telah sempat membuat harga emas turun dibawah $1,800 per ons pada hari Jumat minggu lalu. Emas berjangka diperdagangkan pada $1,782.70 per ons, turun 1.26% dalam satu hari.

Meskipun demikian, lingkungan makro ekonomi masih mendukung harga emas untuk naik, namun tidak lagi setinggi yang diperkirakan sebelumnya. Dengan penurunan harga emas ke level dibawah $1,800 maka kenaikan harga emas sampai akhir tahun ini kemungkinan tidak lagi mencapai $2000 melainkan akan dibawah $1,900 per ons.

Selama ini yang menyebabkan naiknya harga emas bukanlah pandemik Covid19, melainkan respon pasar terhadap pandemik yang terjadi berupa, paket stimulus, devaluasi dolar AS, rendahnya tingkat suku bunga. Ketiga hal inilah yang membuat harga emas mengalami rally ke rekor ketinggian yang baru. Dan ketiga hal ini masih belum lenyap. Penggerak – penggerak yang mendorong harga emas naik ke ketinggian yang baru di bulan Agustus masih tetap ada.

Meskipun demikian penurunan harga emas memang telah menembus batas yang maximum dapat ditanggung oleh sebagian partisipan pasar.

Beberapa minggu yang akan datang menuju liburan Natal, perhatian pasar akan berpindah kepada seberapa buruk akibat dari restriksi yang dikenakan karena Covid – 19, apakah akan ada lebih banyak stimulus pada tahun ini, dan apakah yang bisa dilakukan lagi oleh Federal Reserve untuk membantu menaikkan ekonomi?

Sentimen pasar akan banyak dipengaruhi oleh berita – berita kapan vaksin dibagikan dan keprihatinan mengenai intensifikasi jangka pendek dari langkah – langkah pencegahan Covid – 19 sebagai akibat pertemuan yang terjadi dalam liburan Thansgiving. Minggu lalu angka kasus baru telah meningkat dengan tajam. Sekarang dengan adanya perjalanan dalam liburan dan pertemuan – pertemuan, bisa terjadi peningkatan pasien ke rumah sakit yang sekarang saja sudah hampir penuh.

Restriksi yang baru ini bisa memukul pemulihan ekonomi yang jauh dari stabil. Dan hal ini sudah bisa terlihat dari meningkatnya klaim pengangguran mingguan di Amerika Serikat. Dengan tidak adanya stimulus yang terlihat pada saat ini, pertanyaan yang besar bagi emas adalah apakah pasar bisa bergantung kepada the Fed untuk melakukan yang lebih banyak pada bulan Desember.

Itulah hal-hal yang akan menentukan apakah harga emas akan mengakhiri pergerakan naiknya dalam jangka pendek.

Minggu ini apabila pasar emas bisa mendorong turun harga emas sebanyak $70 lagi, harga emas bisa turun ke bawah $1,700 sebelum pergerakan turun ini berakhir.

Setelah itu, harga emas akan mulai naik lagi menuju tahun 2021, dengan catatan bahwa akhir bulan Desember 2020 dan permulaan bulan Januari  2021, adalah musim yang bagus untuk pembelian emas jumlah besar.

Kenaikan harga emas bisa mencapai $1,851 yang merupakan “support” yang solid yang telah berhasil ditembus. Pada level ini adalah baik untuk memasang posisi jual. Pada periode November sampai dengan pertengahan Desember akan ada pelemahan harga emas secara musiman, yang apabila mencapai level “support” adalah baik untuk memasang posisi beli dan menahannya sampai 2021.

Support terdekat menunggu di $1,770.63 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,753.88 dan kemudian $1,716.64. “Resistance” terdekat menunggu di $1.807.87 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,828.36 dan kemudian $1,865.60 - PT RIFAN

Sumber :  vibiznews.com

 

Jumat, 27 November 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tetap Kuat Di Atas 1.800



RIFAN FINANCINDO FINANCINDO BANDUNG - Setelah mengalami tekanan jual yang keras, harga emas terus mengalami kenaikan untuk hari yang kedua. Metal berharga kuning bangkit setelah sempat menyentuh “support” psikologis di $1,800.00. Saat ini emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan di $1,810.31 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 953.000,- per gram.

Kenaikan harga emas sebagian disebabkan oleh turunnya dolar AS. Penyebab utama turunnya dolar AS adalah risalah pertemuan Federal Reserve yang terbaru yang menunjukkan bahwa para anggota FOMC aktif mendiskusikan skema pembelian obligasi, berpotensi meningkat.

Kebijakan moneter dari para bank sentral utama dunia yang longgar kemungkinan bisa menahan turunnya harga emas. Risalah pertemuan ECB memperingati akan perluasan skema pembelian obligasi, sementara The Fed sedang bersiap untuk mencetak lebih banyak uang yang bisa memberikan dukungan terhadap harga emas.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,815.82 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,824.86 dan kemudian $1,831.92. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,799.72 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,792.66 dan kemudian $1,783.62 - RIFAN FINANCINDO FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 26 November 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Rebound Sedikit Karena Aksi Short Covering & Bargain Hunting

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka naik moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena perlindungan “short – covering” di pasar berjangka dan sebagian “bargain hunting” di pasar tunai. Metal kuning menyentuh kerendahan hampir 5 bulan. Emas tersungkur pada minggu ini oleh banyaknya minat terhadap resiko di pasar.

Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan naik $8.00 pada $1,812.60. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 953.000,- per gram, turun Rp 8000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah bervariasi pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Dow Jones dan S&P 500 memecahkan rekor ketinggian. Kebanyakan pasar akan berhenti beraktifitas menjelang liburan thanksgiving.

Sikap pasar minggu ini sangat bersemangat, dengan para trader dan investor cenderung melihat melampaui situasi yang sangat buruk dari Covid – 19 di AS dan Eropa yang memaksa restriksi baru atas publik dan bisnis. Pasar melihat ke 2021 ketika vaksin kemungkinan besar sudah ada di pasar dan perekonomian sudah “rebound” dengan kuat karena Covid – 19 sudah berhasil diatasi.

Sementara itu dimulainya transisi Biden ke Gedung Putih menghilangkan ketidakpastian mengenai politik di Amerika Serikat. Selain itu kemungkinan bekas Gubernur Fed Janet Yellen menjadi Menteri Keuangan AS berikutnya memberikan dorongan tambahan terhadap sentimen pasar yang sudah positip. USD seakan tidak bisa bernafas sejenak dari penurunnya dengan keluarnya data Conference Board’s Consumer Confidence Index yang mengecewakan, turun ke 96.1 di bulan November dari sebelumnya 101.4.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,825.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,836.90 dan kemudian $1.875.00. Sedangkan penurunannya kembali akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,797.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,748.20 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 25 November 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Apakah Tren Bullish Sudah Berakhir Harga Emas


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun mengarah tembus level $1,800, kerendahan selama 4 bulan, ditengah optimisme vaksi coronavirus dan proses transisi Biden. Rally risk-on di pasar saham meruntuhkan harapan akan pemulihan harga emas.  Emas berjangka diperdagangkan disekitar $1,805.40 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 961.000 per gram, turun Rp 16.000,-

Penurunan harga emas terjadi selain karena harapan akan vaksin, juga didorong oleh arus keluar dari emas yang didukung oleh Exchange Traded Fund (ETF).

Banyak orang menunjuk kepada inflasi dan hilangnya nilai matauang sebagai faktor yang menggerakkan harga emas naik. Namun, sekarang kelihatannya sudah tidak relevan lagi. Sekarang lebih relevan melihat hal tersebut sebagai tren jangka panjang yang akan membuat harga emas naik dari kerendahannya untuk 3 – 5 tahun yang akan datang.

Dengan munculnya kembali atmosfir “risk-on”, arus keluar dari obligasi ke assets yang beresiko akan memaksa naiknya imbal hasil obligasi yang pada gilirannya membuat “opportunity cost” dari investasi di emas menjadi turun karena emas tidak memberikan imbal hasil. Dengan demikian kemungkinan siklus bullish dari pasar emas telah berakhir.

Penurunan harga emas lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,803.04 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,763.00 dan kemudian $1,757.81. Sementara kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,836.62 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,842.51 dan kemudian $1,850.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 24 November 2020

PT Rifan Financindo - Beneran Bakal Nyungsep, Ada Ramalan Emas Ke US$ 1.650

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kali ini giliran kabar kandidat vaksin AstraZeneca yang membuat harga emas terjun bebas. Ditambah dengan data ekonomi AS yang membaik harga logam kuning ini tertekan hebat.

harga emas di pasar spot mengalami koreksi sebesar 0,38% ke US$ 1.828,26/troy ons. Pada perdagangan kemarin harga emas drop 1,86%. Dalam sehari harga emas ambles lebih dari US$ 30/troy ons. 

Pekan ini giliran AstraZeneca yang melaporkan hasil uji klinis tahap akhirnya. Meski efektivitasnya hanya 70% dan lebih rendah dibanding moderna, Pfizer dan Biontech tetapi kandidat vaksin ini memiliki beberapa keunggulan

Keunggulan pertama adalah dari segi harga. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Inggris ini dipatok di harga US$ 3 - US$ 4 per dosis. Sementara untuk kandidat vaksin Moderna dibanderol US$ 34 - US$ 37 per dosis dan Pfizer-BioNTech di US$ 20 per dosis.

Selain lebih terjangkau, kandidat vaksin AstraZeneca juga lebih mudah dalam didistribusikan apabila dilihat dari sisi logistik. Banjir kabar vaksin yang beredar membuat optimisme di pasar membaik dan aset minim risiko (safe haven) seperti emas pun dilego. 

Sentimen lain yang juga memberatkan harga emas adalah bangkitnya sektor manufaktur dan jasa AS. Pembacaan awal indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS untuk bulan November berada di angka 56,7. 

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan PMI manufaktur bulan Oktober di 53,4 dan perkiraan pasar bulan November di 52,5. Jika mengacu pada laporan IHS Markit, ini merupakan level tertinggi PMI manufaktur dalam 74 bulan terakhir. 

Selain sektor manufaktur, sektor jasa juga mengalami ekspansi. Hal ini terlihat dari angka pembacaan awal PMI sektor jasa di 57,7 meningkat dari pembacaan Oktober di 56,9 dan jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom di 55,8. 

Dua kabar baik ini sukses membuat harga emas drop signifikan. Sekarang pasar sedang menunggu risalah pertemuan the Fed yang rencananya akan dipublikasikan Rabu besok. 

Pasar akan mencari setiap diskusi tentang kondisi untuk memperpanjang rata-rata tertimbang jatuh tempo pembelian Treasury. Kami mengharapkan Fed menggunakan dimensi QE ini untuk melonggarkan, yang dapat menghentikan gelombang besar arus keluar ETF dari emas.

Jika banyak analis yang memandang bullish harga emas untuk tahun depan. Westpac justru melihat potensi harga bullion bisa drop ke US$ 1.650 dalam dua tahun mendatang.

Risk aversion telah memuncak, dan begitu pula harga emas," kata ekonom senior Westpac Justin Smirk mengatakan dalam update November.

Tahun 2020 telah menyaksikan puncak dari perilaku risk aversion, likuiditas bank sentral, dan ketidakpastian global, karenanya perkiraan kami untuk harga emas akan turun pada tahun 2021.

Westpac memproyeksikan emas rata-rata di bawah US$ 1.760 per troy ons pada akhir tahun depan dan kemudian turun hingga US$ 1.633 pada akhir tahun 2022. Situasi akan berbalik hanya pada pertengahan 2023, ketika logam mulia akan mulai naik dan naik ke US$ 1.848 pada September 2024, menurut perkiraan jangka panjang - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Senin, 23 November 2020

PT Rifan - Harga Emas Spot Turun 1% Pekan Lalu, Terseret Efektivitas Vaksin Covid 19

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas cetak pelemahan hingga 1% pada pekan lalu setelah berita tentang efektivitas dari vaksin Covid-19 yang dirilis Moderna. Namun, pelemahan emas di pekan lalu berhasil menipis setelah Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengisyaratkan bahwa negosiasi terkait stimulus Covid-19 terus berlanjut.

Harga emas spot ditutup di level US$ 1.870,99 per ons troi, naik 0,2% dibandingkan sesi sebelumnya. Harga emas spot ini turun 1% untuk pekan tersebut. 

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 naik 0,6% menjadi US$ 1,878,20 per ons troi. Tetapi dalam sepekan harga emas berjangka ini masih melemah 0,8%.

Tetapi jelang akhir pekan, emas berhasil mengikis pelemahan setelah Mnuchin mengatakan dia dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows akan berbicara dengan Kongres Republik dalam negosiasi dengan untuk dukungan ekonomi yang lebih banyak. 

Pikiran pembicaraan stimulus bergerak maju sekali lagi mendukung emas karena kami menyadari likuiditas dan langkah-langkah fiskal bank sentralterkait stimulus terus menjadi kekuatan pendorong di balik harga pasar.

Kilau emas memang mulai pudar usai sejumlah perusahaan kesehatan yang melakukan uji coba vaksin Covid-19 melaporkan tingkat efektivitas yang lebih baik dari perkiraan. Dalam 12 hari, harga emas pun sudah anjlok 5%. 

Sepanjang tahun ini, emas mendapat keuntungan dari kerusakan ekonomi yang merupakan dampak dari pandemi virus corona. Stimulus besar-besaran yang digelontorkan hampir semua negara juga menyuntikkan tenaga bagi emas. 

Harga emas diprediksi masih tetap perkasa dalam waktu dekat. Karena "vaksin akan memakan waktu berbulan-bulan untuk dibuat secara massal dan untuk pendistribusiannya yang cukup baik agar efektif dan Pemerintah AS akan terus mengalami kebuntuan - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 20 November 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Ditengah Naiknya Keengganan Terhadap Resiko

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat meskipun keengganan terhadap resiko mengalami kenaikan di pasar yang terlihat dari turunnya indeks saham AS. Dengan demikian melanjutkan fenomena belakangan ini dimana harga emas mengikuti harga indeks saham pada saat terjadi aksi jual. Selain itu naiknya indeks dolar AS pada hari yang sama, juga bekerja melawan pergerakan naik dari metal berharga.

Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $12.60 pada $1,861.30 per ons. Sementara itu emas Antam ditawarkan beli pada Rp 973.000,- per gram, turun Rp 2000,-

Pasar saham global bervariasi mengarah turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Bertambahnya restriksi terhadap bisnis dan pertemuan publik di AS dan Eropa dalam rangka mengendalikan Covid – 19 supaya jangan sampai tidak bisa dikuasai, mulai memukul pasar saham global setelah beberapa kali diabaikan karena berita-berita mengenai keberhasilan vaksin. Harapan melawan ketakutan dipasar dan pada saat ini kelihatannya dimenangkan oleh ketakutan.

Goldman Sachs memperkirakan kenaikan 19% di pasar metal berharga dan dilaporkan menetapkan target emas mencapai $2,300 per ons. Indeks dolar AS mengalami kenaikan pada hari yang sama karena koreksi normal setelah mengalami tekanan jual pada awal minggu ini. Banyak analis memperkirakan dolar AS akan mengalami penurunan pada bulan-bulan yang akan datang.

Penurunan selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,853.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848.00 dan kemudian $1,831.65. Sementara kenaikannya akanb berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,872.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,884.20 dan kemudian $1,900.00 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

 

Kamis, 19 November 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Minat Masyarakat Bertansaksi Di Bursa Berjangka Meningkat



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Minat masyarakat bertransaksi di bursa berjangka selama pandemi COVID-19
meningkat, yang antara lain terlihat dari total kontrak di PT Bursa
Berjangka Jakarta (JFX) hingga pertengahan November 2020 melebihi target
8,25 juta lot, yaitu sebesar 8,252 juta lot atau 0,03 persen.
 
Harga komoditas emas yang cukup fluktuatif sepanjang tahun 2020 menjadi
pendorong ramainya transaksi kontrak berjangka emas di JFX khususnya di
masa pandemi ini," kata Direktur Utama PT JFX Stephanus Paulus Lumintang
dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
 
Dalam jumpa pers yang menerapkan protokol kesehatan itu, dia mengatakan
selain emas permintaan kopi di pasar lokal selama masa pandemi yang semakin
tinggi dan harga yang lebih baik dibanding tahun lalu menjadi pemicu
pertumbuhan transaksi kopi.
 
Sementara dengan adanya revitalisasi Kontrak Olein 10 juga penyumbang
transaksi yang cukup besar di Bursa Berjangka Jakarta.
 
Kinerja perdagangan hingga 16 November 2020, terdapat kenaikan yang
signifikan, sebesar 22,46 persen yaitu 8,25 juta lot dari 6,74 juta lot
pada 2019 dengan periode yang sama. 
 
Hingga pertengahan November 2020, volume transaksi untuk kontrak
multilateral telah mencapai 1,45 juta lot, dari target yang ditargetkan
sebesar 1,75 juta lot. 
 
Sementara itu, volume transaksi untuk kontrak bilateral, telah melampaui
target yaitu sebesar 6,80 juta lot dari 6,50 lot yang ditargetkan atau
sebesar 4,65 persen. 
 
Harga komoditas emas yang cukup fluktuatif sepanjang 2020 menjadi pendorong
ramainya transaksi kontrak berjangka emas di Bursa Berjangka Jakarta
khususnya pada masa pandemi ini. 
 
Begitupun permintaan kopi di pasar lokal yang semakin tinggi dan harga yang
membaik dibanding tahun lalu menjadi pemicu pertumbuhan transaksi kopi. 
 
Kinerja tersebut tidak lepas dari peran pialang dan pedagang dan dukungan
kebijakan dari Bappebti serta para pelaku pasar yang semakin dewasa dalam
kontrak yang merupakan andil yang besar yang tidak dapat meningkatkan
volume transaksi pada 2020. 
 
pencapaian volume transaksi di JFX kali ini tentu merupakan hal yang
positif bagi industri perdagangan berjangka komoditas di tengah pandemi
yang melanda Indonesia sejak awal tahun.
 
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi
mengatakan volume transaksi di JFX kali ini tentu merupakan hal yang
positif bagi industri perdagangan berjangka komoditas di tengah pandemiyang
melanda Indonesia sejak awal tahun.
 
 
Ini semua bukti bahwa industri perdagangan berjangka komoditas cukup tahan
terhadap kontraksi ekonomi, baik nasional maupun global. Terkait transaksi
multilateral, merupakan pekerjaan rumah bagi semua pemangku kepentingan,
untuk ke depan dapat meningkatkan volume transaksi karena khitahnya
industri perdagangan berjangka komoditas adalah transaksi multilateral,
"katanya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
 
Sumber : antaranews.com