PT RIFAN BANDUNG - Setelah dua minggu lalu emas tidak berhasil menembus $1,800, emas
memulai minggu perdagangan yang baru pada hari Senin minggu lalu, di
$1,783. Namun mengakhiri minggu lalu, pada hari Jumat, akhirnya harga
emas berjangka Comex kontrak bulan Desember, berhasil naik lebih dari
$25 pada hari itu dan menembus $1.800 ke $1,816 per troy ons.
Kenaikan harga emas ini disebabkan oleh karena Powell menyuarakan
nada yang lebih berhati-hati daripada para pejabat the Fed lainnya
ketika berbicara mengenai “tapering” dengan menyatakan bahwa bank
sentral AS ini baru akan mencoba memulai mengurangi pembelian obligasi
bulanan senilai $120 miliar per bulan pada akhir tahun ini.
Pidato kepala Federal Reserve Jerome Powell yang dovish,
memang memicu rally harga emas, namun apakah itu cukup untuk membuat
emas berhasil naik keluar dari rentang harga perdagangan yang sudah ada
selama ini?
Pernyataan dari kepala the Fed Powell bahwa ada kemajuan di dalam
employment AS tapi juga ada ancaman dari meningkatnya penyebaran virus
corona di AS dan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mulai mengurangi
beberapa pembelian aset sebelum akhir tahun ini. Membuat indeks dollar
AS yang sebelumnya terus menguat menjelang symposium Jackson Hole,
berbalik turun – 0.42% ke 92,960. Pesan dari Powell yang balance ini
tidak memberikan arahan yang jelas mengenai “tapering”.
Pasar emas menyambut baik komentar Powell ini. Selain pasar emas yang
safe-haven, pasar saham yang risk-on juga menyambut baik komentar
Powell. Baik pasar emas maupun pasar saham sama-sama menginginkan the
Fed melanjutkan kebijakan uang mudahnya. Saat ini harga emas masih ada
di dalam rentang pergerakan harga namun sudah ada pada level tertinggi
dari rentang harganya.
Di dalam pidatonya di Jackson Hole, Powell menunjukkan bahwa
persyaratan untuk menaikkan tingkat bunga jauh lebih ketat daripada
mengurangi pembelian obligasi.
Powell mengatakan bahwa dia melihat inflasi sebagai bersifat sementara dan terutama digerakkan oleh sektor durable goods
dan energi. Dia juga memandang pandemic sebagai faktor yang membuat
terjadinya bottleneck di dalam rantai supply. Jika demikian, maka the
Fed memang akan melakukan “tapering”, tetapi ada kriteria yang berbeda
antara tapering pembelian obligasi dengan tapering menaikkan tingkat bunga.
Pasar mengharapkan ada pernyataan mengenai akan segera dilakukannya
“tapering” di pertemuan Jackson Hole, namun ternyata tidak ada satupun.
Hal ini mendorong naik harga emas. Dan pada saat ekonomi AS pulih
sebagaimana yang ditunjukkan oleh data makro ekonomi yang akan keluar
minggu depan, the Fed bisa saja melakukan tapering, namun tidak berarti
akan menaikkan tingkat suku bunga.
Jika demikian maka tingkat bunga akan tetap rendah dalam waktu yang lebih lama, hal ini baik bagi emas.
Sementara the Fed tidak kuatir mengenai inflasi, namuan pasar tetap
kuatir. Akan ada peperangan mana yang benar, antara pandangan dari
Powell mengenai inflasi yang bersifat sementara dengan apa yang
dipikirkan pasar. Sebagian percaya the Fed akan berada dibelakang dari
kurva inflasi dan hal ini berpotensi mendorong harga emas naik sehingga
bisa mencapai level $1,830 per ons.
Minggu ini akan menjadi pembuktian apakah komentar dari Powell cukup
untuk menggerakkan harga emas dari rentang pergerakan harga diantara
$1,780 – $1,810 dimana harga emas mandek selama ini.
Sampai emas berhasil naik menembus $1,820-25, emas masih berpotensi
jatuh lagi ke $1,750 – 1,720, karena hal ini pernah terjadi di dalam
aksi jual yang tajam yang terjadi pada awal Agustus. Pasar emas akan
menaruh perhatian yang seksama terhadap bagaimana dollar AS
diperdagangkan pada minggu ini, terutama setelah terjadinya aksi jual
yang cepat pada hari Jumat yang mendorong harga emas naik.
Selain itu pasar juga akan menaruh perhatian terhadap pertemuan
kebijakan the Fed bulan September dimana “tapering” sekali lagi akan
menjadi pusat pembicaraan. Jika harga emas turun menembus $1,775, harga
emas bisa dengan mudah turun ke $1,750 – 20 dan bisa berakhir dengan
mengetes kerendahan di $1,678.
AS akan fokus terhadap angka NFP pada hari Jumat. Data Nonfarm
Payrolls (NFP) bulan Agustus yang akan keluar pada hari Jumat, mengatasi
semua data ekonomi AS lainnya. Apakah angka NFP akan mendukung atau
melawan pengumuman the Fed mengenai tapering pada pertemuan berikutnya?
Pertempuran antara kubu dovish yang menginginkan pencetakan dollar AS terus berlangsung dengan kecepatan penuh, dengan kubu hawkish yang menginginkan ditariknya sebagian stimulus, sedang dalam pergolakan.
Para ekonom memperkirakan penambahan pekerjaan sebanyak 665.000
pekerjaan di bulan Agustus. Hal ini berarti penurunan dari 943.000
pekerjaan yang tercipta di bulan Juli meskipun masih merefleksikan
pemulihan yang cepat. Average Hourly Earnings diperkirakan akan menurun
dari 4% ke 3.8% YoY.
Sementara apa yang diperkirakan bisa berubah sepanjang minggu yang
akan berjalan, cukup aman untuk mengatakan bahwa apabila NFP mendekati
satu juta pekerjaan, hal ini berarti meningkatnya secara signifikan
kemungkinan untuk diumumkannya “tapering” dan mendorong naik dollar AS.
Sebaliknya, angka umum yang mendekati ke 500.000 akan membuat dollar AS
jatuh karena prospek the Fed akan tetap mempertahankan kebijakannya
seperti sekarang.
Jika upah bertahan di sekitar 4%, ini mengandung arti meningkatnya
tekanan inflasi dan bisa menetralisir setiap penambahan yang lemah dalam
kenaikan pekerjaan. Meskipun demikian, angka umum kemungkinan akan
mendomonasi pasar lebih dari angka yang lainnya.
Menjelang laporan NFP yang sangat penting, fokus akan berada pada
Conference Board’s Consumer Confidence yang akan keluar pada hari
Selasa. Setelah angka yang parallel dari Universitas Michigan sangat
mengecewakan, angka dari Conference Board’s diperkirakan juga akan
jatuh.
Dua petunjuk pendahuluan dari data NFP menunggu para trader pada hari
Rabu. Laporan pekerjaan sektor swasta dari ADP diperkirakan akan
menunjukkan kenaikan lebih dari 500.000 posisi dan kemungkinan akan
menggerakkan pasar meskipun korelasinya dengan angka NFP yang resmi
tidak terlalu dekat.
Terlebih penting lagi, PMI manufaktur ISM diperkirakan turun meskipun
masih tetap tinggi di 59, yang merepresentasikan pertumbuhan yang kuat.
Komponen employment ini membantu membentuk ekspektasi mengenai NFP yang
akan keluar pada hari Jumat.
PMI jasa dari ISM yang biasanya memberikan petunjuk yang kritikal
untuk laporan NFP, akan keluar lebih dahulu pada hari yang sama dengan
keluarnya angka NFP, namun masih bisa memberikan dampak. Diperkirakan
hanya terjadi penurunan yang minor dari 64.1 ke 63.
Support” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati
akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,678. “Resistance” terdekat
menunggu di $1,820 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,836
dan kemudian $1,850 - PT RIFAN
Sumber : vibiznews.com