Senin, 27 September 2021

PT Rifan - Emas Akankah Menembus Ke Bawah $1,700

 


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas bertahan di 1.1750 dengan kembalinya keengganan terhadap resiko di pasar pada akhir minggu ini, terbuka peluang naik bagi harga emas namun peluang naik ini ter-offset oleh kenaikan harga dollar AS yang naik bersamaan dengan naiknya yields treasury.

Pasar emas kemungkinan akan menghadapi test yang riil pada minggu ini, apakah bisa bertahan di atas level $1,700 per ons, Level ini adalah kritikal bagi metal berharga, yang  sepanjang tahun 2021 sebagian besar berada di atas level $1,700 per ons

Bahkan pada saat ketakutan akan kasus Evergrande Cina menguasai pasar, emas gagal bergerak berkelanjutan di atas level $1,750 per ons.

Dan dengan naiknya yields treasury AS dan menguatnya dollar AS setelah pengumuman Federal Reserve yang hawkish, metal berharga emas bisa terancam mengetes level $1,700.

Level $1,700 ini berhasil bertahan di sepanjang tahun ini, kecuali pernah dalam sekejab turun ke arah $1,680 beberapa kali namun berhasil pulih kembali dengan cepat.

Emas selalu berhasil menemukan pembeli di bawah level ini. Namun apakah hal ini akan bisa berlangsung terus? Sementara para investor sekarang sedang bersiap-siap untuk the Fed mulai melakukan “tapering” di bulan November dan diselesaikan pada tahun depan.

Pola perdagangan emas sekarang ini adalah mula-mula emas mengalami rally karena adanya event yang mengandung resiko yang baru, namun kemudian menyerah melepaskan keuntungannya ketika ketegangan mereda.

Minggu ini, fokus akan bergerak ke debat mengenai batas atas hutang, dengan Treasury Secretary AS Janet Yellen dan kepala Federal Reserve terus menekankan daruratnya hal ini. Selain itu hal yang akan diperhatikan juga adalah kemajuan di sekitar paket infrastruktur.

Setiap ada rintangan terhadap kedua event ini akan bisa membantu mendorong naik harga emas pada minggu ini.

Sebaliknya, apabila resolusi dengan mudah dapat dicapai terhadap batas atas hutang, penutupan kegiatan pemerintah akan bisa dihindarkan. Dan apabila undang-undang infrastruktur berhasil keluar, saham-saham AS akan mengalami rally kembali ke arah teritori dengan rekor ketinggian, dan emas akan bisa mengalami aksi jual yang lebih signifikan ke bawah $1,700.

Selain itu, sebagian trader sedang mengamati dampak dalam jangka yang lebih Panjang akan bottleneck dari rantai supply. Perusahaan-perusahaan seperti Nike dan FedEx menjerit mengenai tekanan inflasi. Hal ini bisa memicu kenaikan yields dan menjadi titik balik dimana emas akan mulai berlaku sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Sampai emas mulai berfungsi kembali sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga, emas akan tetap rentan jatuh.

Apalagi dengan Powell memberikan konfirmasi akan memulai “tapering” pada bulan November, ini membuat emas beresiko turun.

$1,700 akan menjadi level support emas berikutnya, yang bisa mengalami testing setiap saat, khususnya apabila muncul laporan data ekonomi yang kuat pada minggu ini. Sementara $1,800 akan tetap menjadi level resistance.

Di AS, data ekonomi pada minggu ini dimulai dengan Durable Goods Order untuk bulan Agustus, yang diperkirakan naik 0.6% setelah jatuh 0.1% pada bulan sebelumnya. Indeks PMI manufaktur untuk bulan September akan memberikan gambaran apakah sektor faktori mengatasi kekurangan material dan tenaga kerja dan inflasi harga. AS juga akan mempublikasikan angka GDP kuartal ketiga yang final yang diperkirakan akan dikonfirmasi di 6.6% QoQ.

Support terdekat menunggu di $1,741 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,736 dan kemudian $1,700. “Resistance” terdekat menunggu di $1,755 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,774 dan kemudian $1,800 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Senin, 20 September 2021

PT Rifan - Harga Emas Jatuh Lagi, Tertekan Penguatan Dolar Dan Fokus Pasar Ke Fed

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas melanjutkan penurunannya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut di tengah aksi jual yang tajam karena dolar menguat, dengan semua perhatian investor tertuju pada strategi tapering Federal Reserve (Fed) AS.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh lagi 5,3 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 1.751,40 dolar AS per ounce. Emas berjangka kehilangan 2,3 persen untuk minggu ini dan ditutup pada level terendah sejak 10 Agustus.

Harga emas berjangka anjlok 38,1 dolar AS atau 2,12 persen menjadi 1.756,70 dolar AS pada Kamis, setelah merosot 12,3 dolar AS atau 0,68 persen menjadi 1.794,8 dolar AS pada Rabu, dan menguat 12,7 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1,807,10 dolar AS pada Selasa.

Kenaikan mengejutkan dalam penjualan ritel AS pada Agustus di awal pekan, menghidupkan kembali ketakutan tapering atau pengurangan pembelian aset lebih awal oleh The Fed, mendorong dolar lebih tinggi dan mendorong penurunan tajam emas pada Kamis.

Pasar sudah percaya bahwa Fed akan mengurangi pembelian obligasi, dan itu akan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis.

Ini bukan pertanda baik untuk emas, kemungkinan besar akan turun kembali,” kata Pavilonis.

Dia menambahkan dolar, bukan emas, diuntungkan dari permintaan safe-haven dari perkembangan di China seputar pengembang properti Evergrande.

Dolar naik ke puncak tiga minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah juga naik.

Emas telah menjadi produk yang membuat frustrasi dan sering berbalik arah,” kata seorang pedagang yang berbasis di New York, menambahkan bahwa emas kemungkinan akan dibatasi dalam kisaran 1.750-80 dolar AS menjelang pertemuan Fed.

Komite penetapan kebijakan The Fed akan bertemu pada Selasa dan Rabu pekan depan.

Pergeseran hawkish yang kuat dapat mendorong reaksi spontan, reaksi penurunan pada emas sekalipun sudah diperhitungkan, kata analis StoneX, Rhona O’Connell.

Melepaskan langkah-langkah dukungan ekonomi tidak hanya meredupkan status emas sebagai tempat berlindung yang aman, tetapi setiap kenaikan suku bunga selanjutnya akan diterjemahkan ke peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 45,7 sen atau 2,00 persen, menjadi ditutup pada 22,337 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 7,3 dolar, atau 0,79 persen, menjadi ditutup pada 930,6 dolar per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

 

 

Jumat, 17 September 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Tipis, Pasar Tunggu Sinyal Lanjutan Taper Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun tipis pada Kamis pagi di Asia dan investor terus menunggu sinyal kapan Federal Reserve AS akan memulai pengurangan aset.

Harga emas berjangka turun tipis 0,07% ke $1.793,55/oz pukul 10.42 WIB setelah jatuh 0,6% pada hari Rabu, penurunan satu hari terbesar dalam seminggu.

The Fed akan merilis keputusan kebijakan terbarunya minggu depan, yang dapat memberikan petunjuk tentang garis waktu kebijakan penurunan pembelian aset bank sentral.

Di seberang Atlantik, anggota Dewan Eksekutif European Central Bank (ECB) Isabel Schnabel mengatakan pada hari Rabu bahwa suku bunga riil sangat rendah secara global dan investor mungkin terlalu melebih-lebihkan dampak ekonomi dari varian Delta COVID-19.

Beberapa negara di Asia Pasifik merilis data ekonomi, dimulai dari Jepang. Data perdagangan yang dirilis sebelumnya menunjukkan ekspor tumbuh 26,2% tahun ke tahun dan impor tumbuh 44,7% tahun ke tahun pada bulan Agustus. neraca perdagangan mengalami defisit sebesar JPY635,4 miliar ($5,8 miliar).

Australia juga mengumumkan data pekerjaan yang menunjukkan perubahan pekerjaan berkontraksi sebesar 146.300, sedangkan perubahan pekerjaan penuh berkontraksi sebesar 68.000, pada bulan Agustus. Tingkat pengangguran tercatat 4,5%.

Di Selandia Baru, PDB tumbuh sebesar 2,8% kuartal ke kuartal dan 17,4% setahun pada kuartal II.

Kepemilikan SPDR Gold Trust (P:GLD) turun 0,2% menjadi 998,46 ton pada Rabu dari 1.000,21 ton pada Selasa. Kementerian Keuangan Rusia juga mengatakan pada hari Rabu bahwa negara itu memproduksi 135,5 ton emas dalam enam bulan pertama tahun 2021, turun dari 138,1 pada periode yang sama tahun 2020.

Dalam logam mulia lainnya, perak naik 0,32% ke 23,878. Platinum naik 0,245 di 940,95 setelah mencapai level terendah lebih dari sembilan bulan pada hari Rabu dan palladium melonjak naik 1,98% ke 2.030,50 pukul 10.49 WIB.

Dari Indonesia, harga emas Antam turun Rp4.000 dari Rp936.000 pada Rabu menjadi Rp932.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.37 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 16 September 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Mengalami Penurunan, Tetapi Masih Tetap Di Atas $1.800

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mengalami penurunan pada Rabu 15/09 pagi di Asia, tapi masih tetap di atas tingkat $1.800. Investor masih memproses data peningkatan inflasi AS yang lebih kurang kuat dari prediksi.

Ketidakjelasan dari garis batas Federasi Reserve AS untuk mengawali pengurangan asset, Harga emas berjangka mengalami penurunan 0,14% di $1.804,65/oz jam 11.39 WIB sesudah berada ditingkat tertinggi dalam 1 minggu di $1,808,50 sepanjang sesion yang sebelumnya.

Dollar AS yang umumnya bergerak bersimpangan dengan emas, meningkat tipis 0,02% di 92,630, Data AS yang launching pada hari Selasa memperlihatkan index harga customer IHK pokok tumbuh sejumlah 4% tahun ke tahun dan 0,1% bulan ke bulan di Agustus.

Peningkatan bulanan itu ialah jumlah paling kecil dalam 6 bulan, memberikan indikasi tingkat inflasi dapat mencapai level tertinggi, Tetapi, angka itu dapat terus naik untuk beberapa waktu bersamaan masalah suplai yang terus-terusan menimpa.

Data memperlihatkan IHK masing-masing tumbuh 5,3% satu tahun dan 0,3% satu bulan, Dengan data yang kurang kuat dari prediksi ini memunculkan kebimbangan berkenaan garis waktu Federasi Reserve AS untuk mengawali pengurangan asset.

Investor saat ini menanti keputusan peraturan bank sentra, yang hendak dipublikasikan pada pekan kedepan, Logam mulia yang lain, perak mengalami penurunan 0,37% di 23,797 dan platinum mengalami penurunan 0,59% di 928,20 sesudah capai tingkat paling rendah lebih dari 9 bulan di $930,85.

Palladium mengalami penurunan juga 0,25% ke 1.959,50 jam 11.43 WIB sesudah harga capai tingkat paling rendah dari sejak Juli 2020, atau $1.935, sepanjang sesion yang sebelumnya.

Dari Indonesia, harga emas Antam naik Rp4.000 dari Rp932.000 pada Selasa jadi Rp936.000 pagi hari ini menurut situs Unit Usaha Pemrosesan dan Pemurnian Logam Mulia jam 08.37 WIB - RIFAN FINANCINDO

 
Sumber : inforexnews.com

Senin, 13 September 2021

PT Rifan - Harga Emas Tergelincir, Terseret Ketidakpastian Tapering FED

 


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), kembali berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS. Harganya jatuh di tengah ketidakpastian atas jadwal waktu tapering atau pengurangan pembelian aset Federal Reserve AS, yang menyebabkan sebagian besar investor menahan diri.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot 7,9 dolar AS atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 1.792,10 dolar AS per ounce. Emas kehilangan lebih dari 2,0 persen untuk minggu ini.

Sehari sebelumnya, Kamis, emas berjangka terangkat 6,5 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.800 dolar AS, setelah jatuh 5 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.793,50 dolar AS pada Rabu. Nilainya sempat terjun 35,2 dolar AS atau 1,92 persen menjadi 1.798,50 dolar AS pada Selasa.

Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, mengatakan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mencegah dana-dana spekulatif berpindah ke emas. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik setelah data ekonomi menunjukkan inflasi yang tinggi dapat bertahan untuk beberapa waktu.

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih besar memegang emas tanpa suku bunga.

Data indeks harga produsen AS yang meningkat dapat mendorong orang untuk percaya bahwa The Fed dapat menunjukkan sedikit kurang akomodatif di kemudian hari," tambah Melek.

Investor emas memantau dengan cermat keputusan Fed, karena emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik ketika suku bunga rendah. ''Banyak pelaku pasar emas menahan diri karena ketidakpastian seputar jadwal waktu tapering Fed,'' kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.

Karena dolar kemungkinan akan melemah hingga akhir tahun, analis pasar berpendapat bahwa emas layak dibeli ketika turun di bawah 1.800 dolar AS. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 27,7 sen atau 1,15 persen, menjadi ditutup pada 23,9 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 18 dolar AS atau 1,85 persen menjadi ditutup pada 956,5 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : republika.co.id

Rabu, 08 September 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Pasar Berjangka Eropa Melemah, Lonjakan Ekspor China Topang Sentimen

 


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pasar saham Eropa diperkirakan akan dibuka sedikit melemah pada Selasa petang, mengembalikan beberapa kenaikan kuat sesi sebelumnya, tetapi kerugian kemungkinan kecil karena data perdagangan China menunjukkan permintaan global yang solid.

Pada pukul 13.22 WIB, DAX futures Jerman melemah tipis 0,05% di 15.916,0, CAC 40 futures Prancis sedikit turun 0,04% ke 6.739,5 dan FTSE 100 futures Inggris melemah 0,20% ke 7.174,8 menurut data Investing.com. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,08% ke 6.122,12 pukul 13.38 WIB.

Data yang dirilis sebelumnya Selasa menunjukkan ekspor China naik pada tingkat yang lebih baik dari perkiraan sebesar 25,6% pada Agustus dari tahun sebelumnya, dari kenaikan 19,3,% pada bulan Juli. Para ekonom telah memperkirakan pertumbuhan sebesar 17,1%, dan hasil positif tersebut menunjukkan ketahanan permintaan global meskipun ada hambatan yang disebabkan oleh wabah varian delta Covid-19 serta harga bahan baku yang tinggi.

Indeks utama di Eropa membukukan kenaikan mendekati 1% pada hari Senin, dibantu oleh pesanan barang pabrik Jerman tanpa diduga mengalami lonjakan pada bulan Juli, mencapai level tertinggi pasca-reunifikasi.

Berita ekonomi positif berlanjut pada hari Selasa usai produksi industri Jerman naik sebesar 1,0% pada bulan Juli, dan perhatian akan segera beralih kepada rilis survei sentimen ekonomi ZEW negara itu yang diawasi ketat untuk bulan September.

Investor juga akan melihat ke pembukaan di Wall Street nanti di sesi ini, setelah libur hari Senin, untuk reaksi lebih lanjut setelah laporan ketenagakerjaan AS mengecewakan pada hari Jumat lalu, lantaran hanya 235.000 pekerjaan yang tercipta dibandingkan dengan perkiraan sebanyak 750.000.

Dalam berita perusahaan, Adecco (SIX:ADEN) akan menjadi sorotan setelah perusahaan kepegawaian Swiss itu mengumumkan rencana untuk membeli QAPA, penyedia solusi tenaga kerja digital terbesar kedua di Prancis, senilai 65 juta euro ($77 juta).

Deutsche Telekom (OTC:DTEGY) juga melaporkan kesepakatan pertukaran saham dengan Softbank (OTC:SFTBY) untuk meningkatkan kepemilikannya di unit perusahaan AS T-Mobile, dan juga menjual unitnya di Belanda kepada konsorsium ekuitas swasta yang menampung Apax dan Warburg Pincus senilai 5,1 miliar euro ($6,05 miliar).

Harga minyak mentah masih beragam pada Selasa petang, usai rilis data pertumbuhan yang kuat dalam ekspor China dan langkah Senin oleh Arab Saudi, negara eksportir utama dunia, untuk memotong besar harga bagi para pembeli Asia selama akhir pekan.

Pasar juga menentang keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, untuk terus menambahkan minyak mentah ke pasar global, serta dampak berkelanjutan pada pasokan AS dari Badai Ida.

Pada pukul 13.35 WIB, harga minyak mentah AS turun 0,10% di $69,22 per barel, sedangkan harga minyak Brent naik 0,55% di $72,62 per barel.

Selain itu, harga emas berjangka terus turun 0,84% di $1.818,25/oz, sementara EUR/USD turun tipis 0,02% di 1,1866 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 07 September 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Melemah Terdampak Penguatan Dolar

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia pada Selasa pagi (waktu WIB), melemah pada akhir perdagangannya dampak tertekan oleh dolar yang lebih kuat.

Meski demikian, spekulasi yang mengklaim Federal Reserve AS mungkin akan memperlambat langkah-langkah dukungan ekonomi yang didorong oleh pandemi membuat emas bertahan dekat level tertinggi 2,5 bulan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot 8,20 dolar AS atau 0,45 persen, menjadi menetap pada 1,825,50 dolar AS per ounce. Namun, perdagangan kurang bergairah karena libur Hari Buruh AS pada hari Senin.

Emas berjangka melonjak 22,2 dolar AS atau 1,23 persen menjadi 1,833,70 dolar AS pada hari Jumat setelah jatuh 4,5 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.811,50 dolar AS pada hari Kamis, dan merosot 2,1 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.816 dolar AS

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,20 persen pada 92,2194, membuat emas kurang menarik bagi bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pada hari Jumat bahwa angka penggajian (payrolls) nonpertanian meningkat 235.000 pekerjaan bulan lalu, jauh di bawah ekspektasi para ekonom untuk kenaikan 728.000 pekerjaan.

Setelah data tenaga kerja mengecewakan pasar, investor melihat lebih sedikit tekanan pada Jerome Powell untuk mulai melakukan tapering (pengurangan pembelian obligasi)," kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinesis.

Tapering dapat dimulai mungkin hanya pada Desember dan ini adalah elemen pendukung untuk harga emas," kata De Casa

Ia menambahkan bahwa emas akan tetap di atas 1.800 dolar AS dalam waktu dekat.

Ketua Fed Powell mengisyaratkan bulan lalu bahwa pemulihan pekerjaan yang kuat adalah prasyarat bagi bank sentral untuk mulai mengurangi pembelian asetnya - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antara.com

Jumat, 03 September 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Sedikit Menurun Usai Investor Tunggu Laporan Pekerjaan Utama AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor menunggu laporan pekerjaan utama Amerika Serikat untuk petunjuk tentang kapan Federal Reserve kemungkinan mulai mengurangi langkah-langkah stimulus pada era pandemi.

Kondisi ini sedikit melemahkan harga emas pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).

Untuk pengiriman Desember, kontrak emas paling aktif di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 0,70 dolar AS atau 0,10 persen menjadi ditutup pada 1.816,35 dolar AS per ounce.

Emas berjangka melonjak 5,9 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.818,10 dolar AS per ounce sehari sebelumnya.

Penguatan diperlihatkan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, sebesar 0,1 persen, tetapi mendekati level terendah lebih dari tiga minggu

Pencetakan di atas satu juta lapangan pekerjaan akan menempatkan tekanan dan menjadi bearish untuk emas, sedangkan angka sekitar 700.000, atau lebih rendah, akan mengurangi kekhawatiran tersebut dan mendukung emas," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior, Asia Pasifik di OANDA.

Dia menambahkan, emas tidak memiliki momentum untuk diperdagangkan secara signifikan menjauh dari zona rata-rata pergerakan 100 dan 200 hari,.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan data penggajian (payrolls) nonpertanian AS meningkat 750.000 pada Agustus.

Pemulihan yang kuat di pasar tenaga kerja merupakan prasyarat penting bagi keputusan Fed untuk melakukan pengurangan stimulus - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :suaranmerdeka.com

Kamis, 02 September 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Turun, Pasar Tunggu Laporan Pekerjaan AS & Sinyal Tapering Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Kamis pagi di Asia. Pergerakan masih tetap kecil lantaran investor menunggu laporan pekerjaan AS terbaru yang dapat menjadi petunjuk mengenai rencana pengurangan aset Federal Reserve usai rilis data ketenagakerjaan swasta sebelumnya di bawah ekspektasi.

Harga emas berjangka turun 0,17% di $1.812,95/oz pada pukul 11.49 WIB. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, terus naik tipis 0,09% di 92,532 tetapi betah di sekitar posisi terendah multi minggu.

Data hari Rabu menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP Agustus tercatat sebanyak 374.000. Angka tersebut di bawah perkiraan 613.000 yang disiapkan oleh Investing.com tetapi mengindikasikan pemulihan pasar kerja yang berkelanjutan dan stabil.

Laporan pekerjaan AS itu sendiri, termasuk ketenagakerjaan nonpertanian, akan dirilis pada hari Jumat. Investor akan memantau laporan ini untuk mencari petunjuk tentang jadwal pengurangan aset Fed dan kenaikan suku bunganya setelah Ketua Jerome Powell mengindikasikan pemulihan pasar tenaga kerja akan menentukan kapan bank sentral memulai pengurangan aset.

Sementara itu, indeks manajer pembelian manufaktur AS dari Institute of Supply Management (ISM)) berada di 59,9 pada bulan Agustus. Lebih banyak data, termasuk pesanan pabrik serta data perdagangan mulai ekspor, impor dan neraca perdagangan, akan dirilis pada sesi hari ini.

Di seberang Atlantik di Eropa, Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengatakan dalam wawancara bahwa ekonomi zona euro melanjutkan pemulihannya dari COVID-19 dan hanya membutuhkan "operasi" dukungan untuk sektor-sektor yang masih mengalami kesulitan.

Di Asia Pasifik, Australia merilis data perdagangannya sendiri sebelumnya. Tingkat ekspor negara itu tumbuh 5% dan import tumbuh 3% dari bulan ke bulan, sedangkan neraca perdagangan berada di AUD12,117 miliar.

Di logam mulia lainnya, perak turun 0,24% di 24,163, sementara platinum makin turun 0,94% ke 989,00 dan palladium turun 0,45% di 2.428,00 pukul 11.53 WIB.

Dari Indonesia, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp2.000 dari Rp941.000 pada Rabu menjadi Rp939.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 07.55 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 01 September 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Tipis, Pasar Waspada Tunggu Data Pekerjaan AS


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas sedikit bergerak naik pada Rabu petang. Investor melanjutkan pergerakan hati-hatinya sebelum pengumuman laporan ketenagakerjaan AS terbaru yang dapat memberikan petunjuk tentang kapan Federal Reserve dapat memulai pengurangan aset dan kenaikan suku bunga.

Harga emas berjangka naik tipis 0,05% ke $1.819,05/oz pukul 13.09 WIB. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, juga naik 0,12% di 92,743 setelah mencapai level terendah lebih dari tiga minggu sehari sebelumnya.

Seputar data ekonomi, indeks kepercayaan konsumen Conference Board (CB) tercatat 113,8, nilai terendah selama enam bulan, dan indeks harga rumah komposit S&P/Case-Shiller 20 n.s.a. tumbuh rekor sebesar 19,1% pada bulan Juni. Dengan pemulihan pasar tenaga kerja yang diperlukan bagi Fed untuk memulai pengurangan aset, fokusnya adalah pada laporan pekerjaan, termasuk data ketenagakerjaan nonpertanian, yang akan diumumkan pada hari Jumat.

Beberapa petinggi European Central Bank (ECB) juga mulai mempertimbangkan apakah akan memulai pengurangan aset, setelah indeks harga konsumen (CPI) Zona Euro hari Selasa tumbuh lebih besar daripada ekspektasi diharapkan sebesar 3% tahun ke tahun pada bulan Agustus.

Mereka termasuk anggota Dewan Pengatur ECB Robert Holzmann, yang menyarankan bahwa pengurangan aset harusnya menjadi agenda pada pertemuan Dewan Pengatur yang akan berlangsung pada minggu depan.

Di Asia Pasifik, Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin (PMI), yang dirilis sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan 49,2, di bawah level 50 - yang menunjukkan pertumbuhan. Di Australia, PDB tumbuh sebesar 9,6% tahun ke tahun dan sebesar 0,7% kuartal ke kuartal.

Kepemilikan SPDR Gold Trust (P:GLD) turun 0,2% menjadi 1.000,26 ton pada hari Selasa, level terendah sejak April 2020.

Dalam logam mulia lainnya, perak turun 0,41% di 23,907, sementara platinum terus turun 0,12% di 1.008,80 dan paladium naik 0,45% di 2.476,75 pukul 13.15 WIB.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp3.000 dari Rp944.000 pada Selasa menjadi Rp941.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.10 WIB - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com