Jumat, 30 April 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Lagi 5,6 Dolar Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas jatuh lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, tertekan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat di tengah sejumlah data ekonomi positif.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Juni di Divisi Comex New York Exchange, terpangkas 5,6 dolar AS atau 0,32 persen menjadi ditutup pada 1.768,30 dolar AS per ounce.

Emas berjangka juga merosot 4,9 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.773,90 dolar AS, setelah turun tipis 1,3 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.778,80 dolar A pada hari Selasa (27/4), dan naik tipis 2,3 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.780,10 dolar AS pada hari Senin (26/4).

"Meningkatnya imbal hasil obligasi dan meningkatnya minat terhadap aset-aset berisiko merusak aset safe-haven logam mulia," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Ia melanjutkan, "Kami masih berada dalam tren kenaikan harga jangka pendek di grafik harian. Namun, tren kenaikan harga tersebut sekarang berada dalam bahaya .... Jika harga tidak dapat menembus di atas 1.800 dolar AS, katakanlah dalam minggu depan atau lebih, maka harga mungkin akan bergerak menyamping menjadi lebih rendah."

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik ke tertinggi lebih dari dua minggu selama sesi tentang proposal Presiden AS Joe Biden sebesar triliunan dolar dalam pengeluaran baru dan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS mengalami percepatan pada kuartal pertama.

Imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Data ekonomi yang kuat yang dirilis pada hari Kamis (29/4) juga meredam emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) melonjak 6,4 persen pada kuartal pertama tahun ini secara tahunan, angka terbaik sejak kuartal ketiga 2003.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 553.000 orang mengajukan klaim pengangguran awal pada pekan yang berakhir 24 April, turun dari 566.000 klaim pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, Federal Reserve akan mengikuti kebijakan moneter yang dovish dengan tetap berpegang pada strategi membantu ekonomi AS dengan suku bunga sangat rendah, kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Rabu (28/4).

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Juli turun 3,3 sen atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 26,085 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 14,6 dolar AS atau 1,2 persen menjadi ditutup pada 1.197,6 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Rabu, 28 April 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Tidak Bergerak Jelang FOMC

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas nyaris tidak berubah dari posisi semula pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa. Postur tehnikal yang bullish secara jangka pendek terus membatasi minat jual di metal berharga. Indeks dollar AS yang sempat melemah juga merupakan elemen bullish bagi emas.  Emas berjangka kontrak bulan Juni naik $0.70 ke $1,780.60 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.081 ke $26.29 per ons.

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai.

Event ekonomi utama pada minggu ini adalah pertemuan Federal Reserve’s Open Market Committee (FOMC) yang akan dimulai pada Selasa pagi dan berakhir pada Rabu sore dengan sebuah pernyataan dan konferensi pers dari kepala the Fed Powell. Sementara diperkirakan tidak ada perubahan dalam kebijakan moneter, pasar akan mengamati dengan ketat outlook inflasi dari the Fed  dan setiap komentar mengenai kebijakan moneter.

Jika the Fed menahan diri untuk tidak memberikan indikasi mengenai pergerakan yang akan datang, investor akan fokus kepada dua mandate dari the Fed yaitu employment dan inflasi. Dalam hal employment, Powell pasti akan menekankan pentingnya memperhatikan 8,4 juta orang Amerika yang belum mendapatkan pekerjaan sehingga perlu diberikan lebih banyak dukungan moneter. Namun bagaimana halnya dengan penurunan tajam di dalam klaim pengangguran? Optimisme mengenai employment akan bisa mendorong naik dollar AS.

Dilemma yang sama dihadapi oleh the Fed dalam hal inflasi. Menurut publikasi terakhir, Consumer Price Index memang tetap rendah, mendukung sikap the Fed yang mengatakan kenaikan yields AS bersifat transitory. Namun, kekurangan supply dan keputusan Procter & Gamble untuk menaikkan harga bisa mendorong naik inflasi. Setiap kenaikan harga bisa mendorong naik dollar AS.

Berbicara mengenai inflasi, mari kita lihat harga komoditi di dunia. Harga jagung berjangka mencetak ketinggian yang hampir delapan tahun, harga kacang kedele juga naik mendekati ketinggian delapan tahun juga, demikian juga dengan harga gandum. Sementara tembaga berjangka naik ke 10 tahun tertinggi, kopi berjangka menyentuh ketinggian empat tahun, harga kayu juga mencetak rekor tertingginya dan masih banyak lagi.

Support terdekat menunggu di $1,768.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,763.50 dan kemudian $1,737.73. “Resistance” terdekat menunggu di $1,791.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800.00 dan kemudian $1,809.40 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 27 April 2021

PT Rifan Financindo - Dolar AS & Kripto Bangkit Lagi, Harga Emas Babak Belur


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia mulai berangsur turun. Sinyal kebangkitan dolar AS dan aset digital cryptocurrency berupa Bitcoin menjadi salah satu pemicu pelemahan si logam kuning. 

Kini naik hampir 2% dan mendekati US$ 54.000/BTC., imbal hasil nominal surat utang AS juga merangkak naik. Terakhir yield bergerak menguat ke 1,575%. Kombinasi kebangkitan dolar AS, Bitcoin dan yield obligasi AS patut diwaspadai karena membuat opportunity cost memegang aset tak berimbal hasil seperti emas menjadi naik. 

Selagi emas masih belum mampu menembus level psikologis US$ 1.800/troy ons, maka peluang penurunan harga masih terbuka lebar.

Popularitas Bitcoin memang membuat emas redup. Selama ini banyak yang berspekulasi bahwa Bitcoin merupakan emas digital dan bisa dijadikan sarana lindung nilai (hedging) saat ada ekspektasi inflasi yang tinggi.

Di saat-saat seperti sekarang ini ketika bank sentral dunia memompa likuiditas lebih dari US$ 12 triliun ke sistem keuangan, banyak yang khawatir inflasi tinggi bakal terjadi. Pasokan uang yang tumbuh dengan pesat bisa memantik terjadinya kenaikan harga.

Hanya saja kali ini investor kurang melirik emas. Aset berupa cryptocurrency lah yang diburu. Terjadi outflow di aset emas sementara Bitcoin kebanjiran inflow. Itulah yang terjadi tahun lalu.

Minggu ini sentimen terhadap emas juga terpecah. Survei yang dilakukan oleh Kitco menunjukkan pandangan analis Wall Street cenderung terbelah sementara pandangan investor ritel tetap kompak.

Sebanyak 17 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 41% dari responden memperkirakan harga emas akan bullish. Namun sebanyak itu juga responden bersikap netral terhadap logam kuning. Di saat yang sama, tiga analis atau 18% memperkirakan harga emas bakal melemah minggu ini.

Sementara itu, total 850 suara diberikan dalam jajak pendapat terhadap investor ritel di Main Street secara online. Dari jumlah tersebut, 575 responden atau 68% memperkirakan emas bakal naik minggu ini. Sebanyak 154 lainnya atau 28%, mengatakan harga emas bakal lebih rendah, sedangkan 121 pemilih atau 14% netral - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 23 April 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Ke Level Tertingginya Dalam 2 Bulan Terakhir

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia meroket ke level tertingginya dalam 2 bulan terakhir setelah dolar dan imbal hasil obligasi AS melemah pada perdagangan hari Rabu kemarin.

Harga emas di pasar spot melonjak ke level tertinggi hampir dua bulan, yakni 1.797,41 dolar AS per ounce, terakhir, emas tercatat menguat 0,9 persen menjadi 1.792,77 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,8 persen menjadi 1.793,1 dolar AS per ounce.

Masalah emas selama beberapa bulan terakhir adalah meningkatnya imbal hasil Treasury dan sekarang sudah cukup banyak berkurang," kata Edward Moya, analis OANDA.

Prospek ekonomi global saat ini masih variatif. Kita akan melihat pendekatan yang jauh lebih hati-hati di kuartal berikutnya dan itu mungkin akan membuat emas mulai melihat aliran safe haven," tambahnya.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun tertahan di bawah 1,6 persen, mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga, sementara dolar berdetak lebih rendah.

Pelaku pasar menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa, Kamis, dan pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan.

Ditempat lain paladium melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di 2.891,20 dolar AS per ounce dan meroket 4,3 persen menjadi 2.880,10 dolar AS per ounce.

Sementara perak melambung 2,3 persem menjadi 26,47 dolar AS per ounce, sementara platinum meningkat 1,9 persen menjadi 1.210,03 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  suara.com

Kamis, 22 April 2021

Rifan Financindo - Emas Momentum Bullish Jangka Pendek

 


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu kemarin. Emas saat ini sedang menikmati tren naik jangka pendek yang terus mengundang minat beli dari para spekulator, khususnya para trader futures yang berdasarkan analisa tehnikal jangka pendek. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik $12.90 ke $1,790.20 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.245 ke $26.085 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham Eropa kebanyakan naik dan saham Asia kebanyakan turun. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS sempat berhenti bergerak naik sebentar setelah mencetak rekor ketinggian pada minggu lalu.

 Kenaikan infeksi Covid – 19 di beberapa daerah di dunia sedang sedikit membebani sentimen para trader dan investor.  Fokus para trader saham pada saat ini sedang ada pada laporan penghasilan perusahaan kuartalan, yang diperkirakan kebanyakan akan bagus dengan AS saat ini sedang keluar dari perlambatan ekonomi akibat pandemik.

Hal kunci diluar pasar metal adalah menguatnya indeks dollar AS sebagai akibat koreksi dan berbaliknya sentimen di pasar menjadi “risk-off”, meskipun masih ada dalam tren turun. Sementara minyak mentah Nymex turun karena bertambahnya keprihatinan mengenai pandemi, yang masih meningkat di sebagian region dunia, bisa mengurangi permintaan terhadap energi.

“Support” terdekat menunggu di $1,775.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,763.50 dan kemudian $1,737.73. “Resistance” terdekat menunggu di $1,791.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800.00 dan kemudian $1,809.40 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 21 April 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Melayang Di Dekat Level Tertinggi 7 Pekan

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik lebih tinggi pada hari Rabu, melayang di dekat puncak tujuh minggu yang dicapai awal pekan ini. Melemahnya dolar dan mundurnya imbal hasil US Treasury mengangkat permintaan untuk logam safe-haven.

Melansir Reuters pukul 08.22 WIB, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.779.55 per ons troi pada 0110 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di US$ 1.789.77 pada hari Senin. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi US$ 1.779.60 per ons troi. 

Indeks dolar turun 0,1% terhadap para pesaingnya setelah menyentuh level terendah tujuh minggu di sesi sebelumnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.  

Tolok ukur imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun di bawah 1,6%, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Indeks harga konsumen (CPI) Selandia Baru naik lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal pertama karena harga transportasi dan perumahan melonjak, menurut data yang dirilis oleh Statistik Selandia Baru.

Bank of Japan akan memprediksi untuk pertama kalinya bahwa inflasi akan tetap jauh di bawah target 2% di luar masa jabatan Gubernur Haruhiko Kuroda hingga awal 2023, kata sumber yang mengetahuinya.

Pelaku pasar sekarang menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis untuk kejelasan lebih lanjut tentang rencana stimulus. Pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dijadwalkan minggu depan.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi imbal hasil Treasury yang lebih tinggi telah mengurangi daya tarik komoditas non-imbal hasil tahun ini. 

Indeks harga saham di seluruh dunia turun pada hari Selasa dan harga minyak juga tergelincir karena kekhawatiran mengenai meningkatnya kasus Covid-19 global dan pengaruhnya terhadap rebound ekonomi global.

Di tempat terpisah, harga perak turun 0,2% menjadi US$ 25,83 per ons troi. Palladium naik 0,6% menjadi US$ 2.778,17. Platinum turun 0,2% menjadi US$ 1.185,47 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id

Senin, 19 April 2021

PT Rifan - Harga Emas Berjangka Terangkat Pelemahan Dolar

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka mencapai tertinggi tujuh minggu pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dan membukukan pekan terbaiknya sejak pertengahan Desember, didorong oleh dolar yang lebih lemah dan penurunan tajam dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS di sesi sebelumnya. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD13,4 atau 0,76% menjadi ditutup pada USD1.780,20 per ounce

Argumen makro untuk emas juga telah membaik. Kami siap untuk bergerak menuju level 1.800 dolar AS," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Kami memiliki banyak investor meninggalkan beberapa posisi karena beberapa penjualan teknis ekstrim yang kami lihat pada imbal hasil obligasi pemerintah dan itu benar-benar memberikan latar belakang yang kuat di sini untuk harga emas terus terapresiasi

Imbal hasil obligasi AS, diukur dengan obligasi pemerintah 10-tahun yang dijadikan acuan, melayang dekat level terendah satu bulan di 1,58% pada Jumat, jauh lebih rendah dari tertinggi 14-bulan di 1,77% pada 30 Maret.

Penurunan imbal hasil obligasi 10-tahun di bawah angka penting 1,60% "telah memungkinkan emas menembus level psikologi baru 1.800 dolar AS," analis pasar FXTM Han Tan mengatakan dalam sebuah catatan. 

Emas juga mendapat dukungan tambahan karena indeks dolar AS melemah menuju penurunan minggu kedua, harga bitcoin merosot dan situasi COVID-19 di Eropa memburuk.

Kemajuan emas terjadi meskipun data penjualan ritel AS kuat dan penurunan signifikan dalam klaim pengangguran mingguan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 14,1 sen atau 0,54%, menjadi ditutup pada USD26,105 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD8,5 dolar AS atau 0,71% menjadi ditutup pada USD1.208,7 per ounce - PT RIFAN

Sumber :  okefinance.com

Jumat, 16 April 2021

Rifan Financindo Berjangka - Data Ekonomi AS yang Optimis Imbangi Turunnya Imbal Hasil Treasury, Emas Turun

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas turun pada Jumat pagi di Asia, karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan menekan dukungan dari imbal hasil Treasury yang lebih rendah.

Emas berjangka naik tipis 0,19% menjadi $ 1.763.45 pada pukul 11:54 ET (3:54 AM GMT). Indeks Dolar Berjangka AS, yang biasanya bergerak berbanding terbalik dengan emas, naik tipis pada hari Jumat.

Namun, logam kuning safe-haven siap untuk membukukan kenaikan mingguan kedua berturut-turut dan mengakhiri minggu terbaiknya dalam lima minggu, didukung oleh kekhawatiran inflasi atas stimulus fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan suku bunga sangat rendah secara global.

Imbal hasil Treasury AS turun ke posisi terendah satu bulan pada hari Kamis setelah pemerintah AS memberikan sanksi kepada Rusia atas dugaan kesalahan termasuk campur tangan dalam pemilihan presiden AS 2020 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 15 April 2021

Rifan Financindo - Saham Berjangka Eropa Melemah Seiring Perkembangan Vaksin & Inflasi

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar saham berjangka di Eropa melemah pada Rabu petang seiring kembali menguatnya imbal hasil obligasi acuan AS dan juga kekhawatiran atas Covid-19 tetap ada.

Pada pukul 14.45 WIB, DAX futures Jerman turun 0,10% ke 15.247,5 menurut data Investing.com, FTSE 100 futures di Inggris turun tipis 0,02% di 6.847,0, sementara CAC 40 futures di Prancis melemah 0,88% di 6.130,5. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian melonjak 1,98% di 6.044,74 pukul 14.50 WIB.

Wall Street sebagian besar berakhir lebih tinggi pada Selasa. Indeks S&P 500 membukukan rekor penutupan lainnya, dan pasar saham Asia mayoritas mengikutinya.

Pukul 14.39 WIB, imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun kembali naik 0,57% di 1,632.

Indeks harga konsumen naik sebesar 0,6% di bulan Maret, kenaikan terbesar sejak Agustus 2012, tetapi pasar tampaknya memposisikan untuk angka yang lebih tinggi karena meningkatnya vaksinasi dan stimulus fiskal melepas permintaan yang terpendam.

Angka CPI ini tidak mungkin mengubah pandangan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa inflasi yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang akan bersifat sementara, dan dengan demikian kebijakan moneter bank sentral masih tetap sangat longgar, untuk keuntungan pasar saham global. 

Ada juga muncul berita lain yang menghambat pembukaan kembali perdagangan ekonomi.

Johnson & Johnson (NYSE:JNJ) telah menunda peluncuran vaksin Covid-19 di luar AS setelah badan kesehatan federal AS merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan obat tersebut akibat kekhawatiran dugaan masalah pembekuan darah.

Ini adalah vaksin kedua, setelah AstraZeneca, yang mengalami masalah seperti itu, dan selanjutnya dapat menunda program vaksinasi Uni Eropa, yang pada gilirannya dapat menunda kembalinya normalitas ekonomi. Jerman, yang masih memvaksinasi kurang dari 25% populasinya, memperpanjang tindakan pengunciannya tiga minggu lagi pada hari Senin.

Di sektor korporat, saham-saham barang mewah akan menjadi fokus setelah Christian Dior (PA:DIOR) dan LVMH (PA:LVMH) keduanya melaporkan awal yang kuat di tahun ini setelah penutupan Senin.

Perusahaan pemetaan Belanda TomTom (AS:TOM2) mengatakan kerugian bersih untuk kuartal pertama menyusut signifikan, tetapi sebagian besar perhatian akan tertuju pada awal musim laporan laba rugi di Wall Street di mana perusahaan raksasa perbankan JPMorgan Chase (NYSE:JPM), Goldman Sachs (NYSE:GS) dan Wells Fargo (NYSE:WFC) bakal melaporkannya sebelum bel perdagangan.

Saham-saham perbankan telah meningkat tajam sepanjang tahun ini, dan analis mengharapkan hasil investasi perbankan yang kuat untuk menambah keuntungan ini.

Harga minyak terus naik pada Rabu petang setelah data industri menunjukkan persediaan minyak AS turun lebih besar dari yang diharapkan pekan lalu, tanda meningkatnya permintaan di negara konsumen minyak terbesar di dunia itu.

Stok minyak mentah AS turun 3,6 juta barel dalam pekan terakhir 9 April, menurut data dari American Petroleum Institute (API), dibandingkan dengan perkiraan penurunan sekitar 2,2 juta barel yang disiapkan oleh Investing.com.

Data persediaan resmi dari Badan Informasi Energi (EIA) akan dirilis pada Rabu nanti.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini pada hari Selasa. Lembaga mengharapkan pandemi mereda karena program vaksinasi meningkat dan dengan demikian pembatasan perjalanan akan dikurangi.

Harga minyak WTI terus naik 1,23% di $60,92 per barel dan harga minyak Brent naik 1,15% di $64,40 per barel pukul 14.57 WIB, Adapun, harga emas berjangka turun 0,13% di $1.745,40 per troy ons dan EUR/USD naik 0,12% ke 1,1960 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 14 April 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Dipicu Inflasi AS Yang Kuat Dan Pelemahan Dolar


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB setelah data menunjukkan kenaikan tajam inflasi AS sehingga mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan menekan dolar AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$ 14,9 atau 0,86% menjadi US$ 1.747,6 per ons.

Kami perlu melihat beberapa inflasi untuk membuat emas bergerak dan kami melihatnya hari ini dengan angka IHK itu," kata analis RJO Futures Bob Haberkorn, menambahkan bahwa dolar yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah juga mendukung kenaikan emas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,6% pada Maret dari bulan sebelumnya dan 2,6% dari setahun lalu, menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Harga-harga konsumen AS naik paling tinggi dalam 8,5 tahun pada Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.

Sementara dolar AS melemah ke posisi terendah 3 minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga menurun.

Mendukung aset safe-haven emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat oleh keputusan para pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, kata para analis.

Saat ini, kita perlu melihat penembusan yang menentukan di atas US$ 1.765 untuk memicu gelombang pembelian naik hingga US$ 1.800," kata Kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible di Chicago.

Level US$ 1.750 menjadi resistensi kuat, jadi kami naik mendekati level itu," katanya, menambahkan bahwa risiko geopolitik terkait Iran yang meningkatkan pengayaan nuklirnya juga memicu banyak pembelian emas dan perak.

Logam mulia lainnya, perak pengiriman Mei naik 55,9 sen atau 2,25% menjadi US$ 25,426 per ons. Platinum pengiriman Juli turun US$ 17,7 atau 1,51% menjadi US$ 1.157,1 per ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : berisatu.com

 

Selasa, 13 April 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Melemah Lagi Dihantam Imbal Hasil Obligasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia kembali melemah karena kenaikan imbal hasil obligasi AS yang membebani daya tarik logam kuning itu.

Sementara investor menunggu data inflasi dan penjualan ritel Amerika untuk mengukur kesehatan ekonomi negara tersebut.

Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi 1.732,14 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,7 persen menjadi 1.732,70 dolar AS per ounce.

Peningkatan imbal hasil masih menjadi sentimen negatif bagi pasar logam yang tidak memberikan bunga, kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Imbal hasil US Treasury tetap sedikit lebih tinggi setelah lelang surat utang bertenor tiga tahun yang positif, dan menjelang rilis data penting pekan ini, termasuk inflasi harga konsumen.

Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, dalam pernyataannya mengatakan, ekonomi Amerika berada pada "titik perubahan" dengan harapan lebih banyak pertumbuhan dan perekrutan dalam beberapa bulan mendatang.

Dia juga mengutip risiko lonjakan kasus Covid-19 jika dilakukan pembukaan kembali ekonomi yang tergesa-gesa.

Kerangka kerja The Fed terbaru membiarkan inflasi bergerak di atas target 2 persen bank sentral untuk sementara waktu tanpa campur tangan The Fed guna mengendalikannya.

Di antara logam mulia lainnya, perak anjlok 1,7 persen menjadi 24,82 dolar AS per ounce. Paladium melesat 1,3 persen menjadi 2.674,68 dolar AS per ounce dan platinum merosot 2,3 persen menjadi 1.170,90 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah dua pekan di 1.164,50 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 12 April 2021

PT Rifan - Bursa Berjangka Eropa Turun Jelang Rilis Data Ekonomi & Laporan Keuangan

 
PT RIFAN BANDUNG - Pasar saham berjangka di Eropa melemah pada Senin petang dalam perdagangan yang hati-hati menjelang dimulainya musim pendapatan AS serta banyak rilis data ekonomi penting.

Pada pukul 14.43 WIB, DAX futures Jerman turun tipis 0,04% ke 15.235,5, CAC 40 futures Prancis jatuh 1,23% di 6.092,5 dan FTSE 100 futures di Inggris melemah 0,80% ke 6.836,2 menurut data Investing.com. Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,97% ke 5.950,65 hingga pukul 14.50 WIB.

DAX dan STOXX 600 telah mencapai level tertinggi sepanjang masa dalam beberapa pekan terakhir karena terus meningkatnya pemulihan ekonomi global dari Covid-19. Sementara itu, CAC 40 juga sempat mencapai level tertinggi 20 tahun.

Ekonomi AS, terbesar di dunia, berada pada "titik perubahan", Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan dalam wawancara pada hari Minggu, karena pertumbuhan yang lebih kuat dan tingkat perekrutan di depan berkat peluncuran vaksin dan dukungan kebijakan yang kuat. Namun, kebangkitan virus masih merupakan risiko serius, tambah Powell. Kasus virus korona AS mencapai titik terendah hampir sebulan lalu dan terus meningkat sejak saat itu.

Sebelumnya, India melaporkan rekor jumlah infeksi Covid-19, menyalip Brasil menjadi negara yang paling terdampak virus global urutan kedua.

Kembali ke Eropa, taman, restoran dengan tempat makan di luar ruangan dan salon rambut akan dibuka kembali di seluruh Inggris pada hari Senin untuk pertama kalinya dalam hampir empat bulan. Sebaliknya, pemerintah Belanda mengatakan jam malam dan pembatasan lainnya akan tetap berlaku setidaknya selama dua minggu ke depan karena infeksi harian naik ke level tertinggi dua minggu.

Wall Street memulai musim pendapatan kuartal pertamanya minggu ini. Raksasa perbankan Goldman Sachs (NYSE:GS), JPMorgan (NYSE:JPM) dan Wells Fargo (NYSE:WFC) dijadwalkan akan menyampaikan laporan pada hari Rabu.

Investor akan memantau untuk melihat apakah perusahaan dapat membenarkan valuasi yang tinggi dari perusahaan. Data dari Refinitiv mengindikasikan perusahaan S&P 500 mencatat lonjakan laba 25% dari tahun sebelumnya, yang akan menjadi kinerja terkuat untuk kuartal tersebut sejak 2018.

Data ekonomi juga akan dipantau dengan cermat minggu ini. Inflasi dan penjualan ritel bulan Maret AS terlihat mengalami lonjakan. Juga akan ada banyak data China yang dirilis sepanjang minggu, yang berpuncak pada angka PDB kuartal I yang diawasi ketat pada hari Jumat, sementara di Eropa data indikator sentimen ekonomi ZEW Jerman menjadi sorotan.

Harga minyak terus turun pada Senin petang di mana perundingan antara Iran dan kekuatan dunia tentang menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 akan dilanjutkan minggu ini. Diskusi ini dapat mendorong anggota kelompok Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sekali lagi diizinkan untuk memasok minyak mentah ke pasar global.

Awal yang kuat minyak untuk tahun ini telah melambat akhir-akhir ini karena lonjakan kasus Covid-19, terutama di Eropa, India, dan Brasil, meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan bahan bakar jangka pendek. Aliansi OPEC+ juga setuju untuk menambah lebih banyak pasokan mulai Mei, dan itu sebelum posisi Iran dikonfirmasi.

Harga minyak WTI terus turun 0,83% ke $58,83 per barel menurut data Investing.com dan harga minyak Brent makin turun 0,73% ke $62,49 per barel pukul 14.56 WIB.

Adapun, harga emas berjangka turun 0,30% ke $1.739,50 per troy ons dan EUR/USD melemah 0,18% di 1,1875 - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 09 April 2021

Rifan Financindo Berjangka - Bursa Eropa Masih Bervariasi Pasca Pengumuman Data Industri Jerman

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Eropa masih bergerak variasi pada Jumat petang di tengah kegelisahan atas program vaksinasi yang tidak merata di kawasan itu akan menyebabkan pemulihan yang lambat dari pandemi Covid.

Pada pukul 16.02 WIB, DAX Jerman naik tipis 0,01% di 15.204,35, CAC 40 Prancis naik 0,22% ke 6.179,05 sedangkan FTSE 100 Inggris turun 0,26% di 6.924,15 menurut data Investing.com. Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beranjak turun tipis 0,02% di 6.070,21 hingga pukul 15.15 WIB.

Nada tren pergerakan tampaknya dibayangi oleh serangkaian pembacaan yang lebih buruk dari perkiraan untuk produksi industri di seluruh zona euro. Produksi industri Jerman tak diduga turun selama dua bulan di bulan Februari, sebesar 1,6%, dan produksi Prancis berkontraksi 4,7% bukannya tumbuh 0,5% seperti yang diperkirakan.

"Ini akan membutuhkan dorongan aktivitas manufaktur dan konstruksi pada Maret untuk mencegah ekonomi Jerman jatuh ke dalam kontraksi pada kuartal I tahun ini," kata analis ING Carsten Brzeski dalam catatan kepada kliennya.

Benua Eropa telah berjuang untuk mengatasi gelombang ketiga virus Covid-19, yang diperburuk oleh kurangnya berhasilnya kawasan itu dalam menyelenggarakan program vaksinasi bersama.

Ini belum terbantu dengan meningkatnya kekhawatiran atas keamanan salah satu vaksin yang paling menonjol. Italia, Spanyol, dan Belgia telah bergabung dengan negara-negara Eropa lainnya dalam membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca (NASDAQ:AZN), bahkan setelah European Medicines Agency (EMA) pada hari Rabu menegaskan bahwa manfaat obat tersebut lebih besar daripada risiko kasus pembekuan darah yang jarang terjadi.

Kurangnya pedoman acuan di Uni Eropa mengenai penggunaan obat hanya dapat meningkatkan keraguan publik dan memperlambat kemungkinan wilayah tersebut mencapai program vaksinasi yang luas.

Berita ekonomi di negara lain terlihat lebih menjanjikan. Harga pabrik Maret China naik pada laju tahunan tercepat sejak Juli 2018, naik sebesar 4,4% tahun ke tahun, jauh di atas angka pertumbuhan 1,7% di bulan Februari.

Dalam berita perusahaan, saham Atlantia (MI:ATL) bergerak naik setelah grup infrastruktur Spanyol ACS (MC:ACS) pada Kamis menyatakan minatnya untuk mengambil saham di unit jalan raya konglomerasi Italia itu.

Saham Tui (DE:TUIGn) anjlok pasca perusahaan perjalanan tersebut berencana menawarkan obligasi konversi senilai 350 juta euro untuk memperbaiki posisi likuiditasnya.

Saham Airbus (PA:AIR) melesat sempat ke level tertinggi sejak dimulainya pandemi setelah produsen pesawat asal Prancis ini melaporkan pengiriman yang sedikit lebih besar pada kuartal pertama.

Harga minyak lanjut turun pada hari Jumat. Trader masih mencoba mencerna pengaruh persaingan dari meningkatnya pasokan dan pemulihan ekonomi global yang secara bertahap mulai mengalami peningkatan.

Harga minyak WTI makin turun 0,25% ke $59,45 per barel dan harga minyak Brent terus turun 0,46% di $62,91 per barel pukul 16.11 WIB.

Kedua kontrak minyak acuan ini berada di jalur mencatat tren penurunan minggu ini menyusul keputusan akhir pekan lalu oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, untuk secara bertahap meningkatkan pasokan sebanyak 2 juta barel per hari antara Mei dan Juli.

Sedangkan, harga emas berjangka kian turun 0,68% di $1.746,30 per troy ons, sementara EUR/USD melemah 0,20% di 1,1888 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 08 April 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Tergelincir 1,4 Dolar, Hentikan Kenaikan Empat Hari Beruntun

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena aksi ambil untung dari kenaikan empat hari beruntun dan sehari setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu minggu.

Data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat mendukung harapan pemulihan cepat yang meredupkan daya tarik logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, turun 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi ditutup pada 1.741,60 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka melonjak 14,2 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.743,00 dolar AS, setelah menyentuh posisi tertinggi sesi di 1.746,55 dolar AS.

Emas berjangka naik tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.728,80 dolar AS pada Senin, setelah terangkat 12,8 dolar AS atau 0,75 persen menjadi 1.728,40 dolar AS pada Kamis, dan melambung 29,6 dolar AS atau 1,76 persen menjadi 1.715,60 dolar AS pada Rabu.

“Jika kita mendapatkan kekuatan berkelanjutan dalam laporan ekonomi, saya kira kita akan melihat kemungkinan yang lebih besar dari kenaikan suku bunga … imbal hasil meningkat. Yang pada akhirnya akan berdampak negatif pada emas,” kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil sangat sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi, karena meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset tersebut.

Data pada Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan AS naik ke level tertinggi dua tahun pada Februari, sementara penguatan permintaan domestik membantu perekrutan di tengah peningkatan vaksinasi COVID-19 dan bantuan pandemi tambahan dari pemerintah.

Sementara itu, Federal Reserve AS tetap berhati-hati tentang berlanjutnya risiko pandemi virus corona dan berkomitmen untuk memberikan dukungan kebijakan moneter sampai rebound lebih aman, risalah rapat bank sentral untuk Maret menunjukkan.

Tidak banyak indikasi tentang apa yang akan mereka lakukan (berkenaan dengan suku bunga) yang membuatnya jelas bahwa untuk klarifikasi nyata kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dengan berita ekonomi.

Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan prospeknya untuk pertumbuhan ekonomi global lagi pada Selasa, memperkirakan output dunia akan naik 6,0 persen tahun ini, tingkat yang tidak terlihat sejak tahun 1970-an.

S&P 500 menambah keuntungan, sementara indeks dolar naik tipis setelah Fed merilis risalah pertemuannya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik dua sen atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 25,247 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 8,6 dolar AS atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 1.231,9 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Senin, 05 April 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun Tipis Di Awal Pekan

PT RIFAN BANDUNG - Mengawali pekan ini, harga emas PT Aneka Tambang (Antam) kembali melemah. Pada perdagangan hari ini harga emas Antam berada di level Rp921.000 atau melemah tipis Rp 1.000 per gram.

Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 809.000. Harga tersebut turun Rp 1.000 dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip dari laman logammulia.com, Senin (5/4/2021) cetakan emas terkecil yakni 0,5 gram, berada di level Rp 510.500. Sedangkan, untuk satuan 5 gram, dihargai Rp 4.380.000 dan 10 gram Rp 8.705.000.

Lebih lanjut, untuk harga emas 50 gram dijual sebesar Rp 43.195.000. Sementara untuk ukuran emas yang terbesar yakni 500 gram dan 1000 gram masing-masing dibanderol sebesar Rp 430.820.000 dan Rp 861.600.000

Sekedar informasi, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK 10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen.Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi - PT RIFAN

Sumber : sindonews.com

Kamis, 01 April 2021

Rifan Financindo - Harga Mobil Dan Emas Picu Penurunan Inflasi Inti Maret 2021

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terdapat penurunan laju inflasi inti hingga akhir kuartal I 2021. Inflasi inti bulan Maret tercatat mengalami minus 0,03 persen atau terjadi deflasi.

Penurunan itu salah satunya dipicu oleh penurunan harga mobil dan emas. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, menjelaskan, inflasi inti mengalami tren penurunan sejak awal tahun ini.

Secara berturut, Januari sebesar 0,14 persen, Februari 0,11 persen, serta Maret 0,03 persen. Adapun, andil inflasi inti terhadap angka inflasi Maret 2021 yakni minus 0,02 persen.

Penyebabnya karena ada deflasi mobil dan emas perhiasan," kata Setianto dalam konferensi pers, Kamis.

Ia mengatakan, harga mobil memiliki bobot sekitar 1,93 persen terhadap inflasi inti. Adapun penurunan harga mobil pada Maret sebesar 1,54 persen. Turunnya harga mobil itu merupakan dampak dari kebijakan insentif berupa pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil berkapasitas mesin hingga 1.500 cc yang berlaku per 1 Maret 2021.

Dari data lapangan yang ditangkap memang bulan Maret ada penurunan harga mobil pada beberapa merk. Tentu saja ini (insentif PPnBM) berdampak pada turunnya harga mobil baru di berbagai kota," kata Setianto.

Selain mobil, harga emas perhiasan juga turun andil dalam menurunkan angka inflasi inti. Setianto mengatakan harga emas tercatat menurun 1,79 persen. Harga emas, kata Setianto, memiliki bobot 1,1 persen terhadap laju inflasi inti - RIFAN FINANCINDO

Sumber : republika.com