Senin, 31 Juli 2023

PT Rifan - Terbebani The Fed, Harga Emas Dunia Melandai

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia mulai terbebani dengan kembalinya The Fed ke dalam jalur pengetatan moneter dengan kenaikan suku bunga 25 bps.

Harga emas dunia XAU/USD turun 0,06 persen atau 0,99 bps ke level USD1.958 per ounce pada pembukaan perdagangan Senin, 31 Juli 2023. Emas bergerak dalam rentang USD 1.958 hingga USD1.960 per ounce.
 
Harga emas dunia kembali turun merespons kembalinya The Fed ke dalam jalur pengetatan moneter sehari yang lalu dengan kenaikan 25 basis poin untuk bulan Juli, dan janji baru untuk tetap hawkish guna membawa inflasi ke target jangka panjangnya sebesar dua persen.
 
Kenaikan suku bunga AS menjadi sinyal buruk bagi emas dan logam lainnya, karena meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan yields. Angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat membuat emas menghapus semua kenaikan untuk minggu ini, dan emas sekarang diperdagangkan turun sekitar 0,8 persen dalam sepekan.

Emas dunia juga terbebani dengan kenaikan suku bunga 25 bps dari European Central Bank (ECB) yang juga memberi sinyal bahwa dapat berhenti sejenak pada September, perkembangan yang berpotensi dovish ini tetap mendorong dolar beranjak lebih tinggi versus euro dan menambah sisi negatif emas - PT RIFAN

Sumber : medcom

Jumat, 28 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - EUR/USD Tumbang Karena Data GDP Q2 AS Dan Signal Pause Dari Lagarde

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - EUR/USD berada di bawah tekanan jual yang kuat di bawah 1.1000 di sekitar 1.0993 pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis.

Pasangan matauang ini dibebani oleh komentar dari Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde yang dovish, yang memberikan pertanda kemungkinan dihentikannya sejenak kenaikan tingkat bunga pada bulan September.

Ditambah dengan bangkitnya kembali dolar AS karena munculnya data makro ekonomi AS yang kuat semakin meningkatkan aksi jual yang sedang berlangsung pada hari ini.

Rebound dari dolar AS berhasil mengumpulkan momentumnya setelah angka pendahuluan GDP AS Q2 muncul sebesar 2.4%, naik mengatasi daripada yang diperkirakan sebesar 1.8% dan lebih tinggi daripada angka sebelumnya sebesar 2.0%.  Data-data lain dari ekonomi AS juga lebih baik daripada yang diperkirakan.

Sebelumnya pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis, EUR/USD sempat mengumpulkan momentum bullish-nya dan naik ke atas 1.1100. Namun pengumuman kebijakan dari ECB beserta komentar dari Presiden ECB Lagarde yang dovish dan munculnya angka GDP AS Q2 yang bagus membalikkan keadaan secara drastis. Dolar AS berhasil mendapatkan kembali pijakannya dan berbalik naik 0.88% ke 101.515.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.0980 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0951 dan kemudian 1.0900. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1021  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1045 dan kemudian 1.1080 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Kamis, 27 Juli 2023

Rifan Financindo - Anggota Fed Abaikan Potensi Resesi Menyusul Data Optimis Baru Ini

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kembalinya ke meja kenaikan suku bunga menyusul data terbaru yang menunjukkan ekonomi tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal pertama; pasar tenaga kerja mendingin pada bulan Juni; dan inflasi melambat lebih dari yang diharapkan.

Tanda-tanda kekuatan ekonomi baru-baru ini telah membujuk anggota The Fed, yang menghasilkan perkiraannya sendiri terlepas dari perkiraan peserta FOMC, untuk membatalkan proyeksi bahwa ekonomi AS akan memasuki resesi tahun ini.

Anggota The Fed sekarang punya "perlambatan dan pertumbuhan yang nyata mulai tahun ini dalam perkiraan, tetapi mengingat ketahanan ekonomi baru-baru ini, mereka tidak lagi memperkirakan resesi," tegas Powell pada dini hari dalam sebuah konferensi pers setelah keputusan kebijakan moneter.

Data terbaru indeks core personal consumption expenditures - yang tidak termasuk harga makanan dan energi, dan sangat diawasi oleh Fed sebagai ukuran yang lebih indikatif dari tekanan harga yang mendasarinya - naik 0,3% pada bulan Mei dari 0,4% dan melambat ke laju 4,6% secara tahunan dari 4,7% sebelumnya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Rabu, 26 Juli 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Pertahankan Kenaikannya Seiring Pedagang Menunggu Keputusan Suku Bunga Fed

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas mempertahankan kenaikannya dalam perdagangan yang tenang seiring para investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve, dengan pembuat kebijakan AS diperkirakan akan memberikan kenaikan lagi.

Harga pada kontrak swap terus meningkat dalam seperempat persentase poin kenaikan pada hari Rabu, meskipun fokus yang lebih besar akan berada pada petunjuk apakah akan ada lebih banyak pengetatan moneter akhir tahun ini. Pedagang obligasi melihat peluang 50% dari kenaikan 25 basis poin lainnya setelah bulan Juli. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya negatif untuk emas batangan, yang tidak menghasilkan bunga apa pun.

Logam melihat dukungan beragam dari Treasuries, dengan imbal hasil dengan tenor dua tahun turun sementara obligasi 10 tahun naik. Dolar menghentikan kenaikan lima hari pada Selasa, mengurangi tekanan pada emas, yang biasanya bergerak berlawanan arah dengan greenback.

Spot emas sedikit berubah di $1.965,32 per ons pada pukul 7:55 pagi di Singapura, setelah naik 0,5% di sesi sebelumnya. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil. Perak tergelincir, paladium beringsut lebih tinggi dan platinum bergerak mendatar - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : Bloomberg

 

Selasa, 25 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini, Menjelang Menuju Pertemuan The Fed

Harga emas hari ini berpotensi menguat menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada 25-26 Juli 2023. Tim Analis Monex Investindo Futures menjelaskan harga emas turun US$6,91 ke US$1.954,78 per troy ounce pada penutupan perdagangan Senin (24/7/2023) waktu setempat, dan sudah turun dalam empat hari perdagangan beruntun. "Emas sebenarnya sempat naik, tetapi berbalik turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat kemarin akibat penguatan indeks dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS,” tulis analis Monex, Selasa (25/7/2023). Data yang dirilis dari AS kemarin bervariasi. Purchasing managers’ index (PMI) manufaktur dirilis sebesar 49 pada Juli, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 46,3 dan mematahkan forecast penurunan menjadi 46 di Srading Central.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Harga Emas Hari Ini, Selasa 25 Juli 2023, Menuju Pertemuan The Fed", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230725/235/1677855/harga-emas-hari-ini-selasa-25-juli-2023-menuju-pertemuan-the-fed.
Author: Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas hari ini berpotensi menguat menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada 25-26 Juli 2023. Tim Analis Monex Investindo Futures menjelaskan harga emas turun US$6,91 ke US$1.954,78 per troy ounce pada penutupan perdagangan Senin (24/7/2023) waktu setempat, dan sudah turun dalam empat hari perdagangan beruntun. "Emas sebenarnya sempat naik, tetapi berbalik turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat kemarin akibat penguatan indeks dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS,” tulis analis Monex, Selasa (25/7/2023). Data yang dirilis dari AS kemarin bervariasi. Purchasing managers’ index (PMI) manufaktur dirilis sebesar 49 pada Juli, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 46,3 dan mematahkan forecast penurunan menjadi 46 di Srading Central.

Sebaliknya, PMI sektor jasa dilaporkan sebesar 52,4 turun dari sebelumnya 54,4 dan di bawah forecast sebesar 54. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, level di bawahnya berarti kontraksi sementara di atasnya adalah ekspansi. “Melihat data tersebut, kontraksi sektor manufaktur AS membaik, sementara ekspansi sektor jasanya melambat. Secara keseluruhan, data tersebut menunjukkan perekonomian AS masih cukup kuat, yang membuat indeks dolar AS dan yield obligasi AS naik,” kata Monex.

Menurut analis Monex, pasar juga menanti pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia, untuk mencari kepastian akhir dari periode kenaikan suku bunga, atau masih akan ada kenaikan selanjutnya. Menjelang pengumuman tersebut, emas diprediksi masih akan bergerak volatil sehingga ada peluang naik pada perdagangan sesi Asia Selasa (25/7/2023), setelah mengalami penurunan empat hari beruntun - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis

Harga emas hari ini berpotensi menguat menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada 25-26 Juli 2023. Tim Analis Monex Investindo Futures menjelaskan harga emas turun US$6,91 ke US$1.954,78 per troy ounce pada penutupan perdagangan Senin (24/7/2023) waktu setempat, dan sudah turun dalam empat hari perdagangan beruntun. "Emas sebenarnya sempat naik, tetapi berbalik turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat kemarin akibat penguatan indeks dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS,” tulis analis Monex, Selasa (25/7/2023). Data yang dirilis dari AS kemarin bervariasi. Purchasing managers’ index (PMI) manufaktur dirilis sebesar 49 pada Juli, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 46,3 dan mematahkan forecast penurunan menjadi 46 di Srading Central.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Harga Emas Hari Ini, Selasa 25 Juli 2023, Menuju Pertemuan The Fed", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230725/235/1677855/harga-emas-hari-ini-selasa-25-juli-2023-menuju-pertemuan-the-fed.
Author: Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Senin, 24 Juli 2023

PT Rifan - Emas Turun Karena Menguatnya USD

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas diperdagangkan turun pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis dengan dolar AS melanjutkan kenaikannya. Harga emas diperdagangkan di sekitar $1,970 per troy ons.

Setelah mengalami fase konsolidasi ke kerendahan beberapa bulan, indeks dolar AS mengalami kenaikan sebesar 0.60% mengarah ke 101.00 di sekitar 100.575. Kenaikan indkes dolar AS ini disebabkan karena koreksi normal setelah dolar AS mengalami tren bearish belakangan ini.

Sentimen pasar bervariasi dengan kecenderungan memburuk selama jam perdaganan sesi Asia, namun pada jam perdagangan sesi AS kembali membaik. Perdagangan di Wall Street bervariasi dengan Dow Jones Industrial Average berwarna hijau, walaupun yields treasury AS naik tajam yang memberikan dukungan tambahan terhadap dolar AS.

Partisipan pasar terus menilai data-data AS yang bervariasi menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS pada minggu depan. Di satu pihak, Initial Jobless Claims terkontraksi ke 228.000 pada minggu yang berakhir tanggal 14 Juli, lebih baik daripada yang diperkirakan yang menunjukkan masih ketatnya pasar tenaga kerja. Di lain pihak, Existing Home Sales turun 3.3% pada bulan Juni, sementara Philadelphia Fed Manufacturing Survey terkontraksi ke – 13.5 pada bulan Juli.

Menurut Federal Open Market Committee (FOMC) dot-plot, meskipun tekanan inflasi sudah berkurang, the Fed tetap sedang dalam perjalanan untuk menaikkan tingkat bunga lagi sebesar 25 bps, paling tidak dua kali lagi dalam tahun ini.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $1,954 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,943 dan kemudian $1,934.

Resistance terdekat menunggu di $1,975 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,984 dan kemudian $1,996 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 21 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - Dolar Stabil Di Atas 100 Dan Bersiap Dapat Untung Besar Lawan Poundsterling

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Posisi indeks dolar stabil di atas angka 100 pada  perdagangan forex sesi Asia hari Jumat 21 Juli dan secara mingguan bersiap untuk naik hampir 1%.

Namun terhadap mayoritas rival utamanya dolar AS terpantau mixed, menguat terhadap yen Jepang dan Aussie dengan posisi imbal hasil obligasi naik ke 3,8%.

Dolar AS juga bersiap untuk mendapatkan keuntungan terbesar minggu ini terhadap pounsterling karena lemahnya inflasi Inggris dan turunnya spekulasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank of England.

Stabilnya posisi dolar diatas 100 merespon turunnya data klaim pengangguran yang dapat menyebabkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Klaim pengangguran mingguan yang berakhir 15 Juli turun ke level terendah 2 bulan  menunjukkan permintaan yang kuat untuk pekerja.

Pekan depan pasar forex akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan kebijakan bank sentral dari Eropa, Jepang, dan juga Amerika Serikat.

Indeks harian dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya  sedang berada di kisaran 100.79 setelah sebelumnya ditutup pada posisi 100,82.

EURUSD

Terpantau kini pair menguat di  1,1136 dengan rentang support harian berada di 1.1088 – 1.1035 dan rentang resisten di 1.1199 – 1.1244 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Kamis, 20 Juli 2023

PT Rifan - Emas Bertahan Pada Keuntungan Di Atas $1,960

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas terus diperdagangkan di teritori positip di atas $1,960 di sekitar $1,975 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa.

Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun lebih dari 1% pada hari Selasa di bawah 3.8% setelah keluarnya data ekonomi AS yang terbaru, yang membuat emas berpegang kepada keuntungan hariannya.

Pada hari Senin, dolar AS naik setelah turun selama dua minggu berturut-turut, dengan para investor bersiap menyesuaikan diri menjelang keluarnya data ekonomi yang high impact dari AS pada minggu ini yaitu Penjualan Ritel.

Penjualan Ritel AS pada bulan Juni naik 0.5% MoM sementara angka inti juga diperkirakan naik 0.3% MoM.

Data Penjualan Ritel AS yang bagus akan bisa membantu membangkitkan taruhan Federal Reserve yang hawkish mengenai jalur kebijakan setelah kenaikan tingkat bunga sebesar 25 bps pada bulan Juli.

Sebaliknya data Penjualan Ritel AS yang mengecewakan akan menyalakan ketakutan akan resesi dan mendukung ekspektasi the Fed sudah dekat kepada mengakhiri siklus pengetatannya.

Dolar AS kemungkinan akan tetap berada pada situasi serba menguntungkan baik data penjualan ritel bagus ataupun mengecewakan. Karenanya kenaikan harga emas kemungkinan hanya akan berlangsung sebentar saja.

Dolar AS mendapatkan keuntungan dari bangkitnya keprihatinan mengenai pertumbuhan ekonomi Cina.

Menurut data yang dirilis oleh National Bureau of Statistics of China GDP Cina kuartal ke dua hanya berkembang 6.3% per tahun, di bawah dari yang diperkirakan oleh para ekonom sebesar 7.3%. Sekalipun secara kuartalan GDP Cina naik 0.8% lebih tinggi daripada yang diperkirakan, namun masih jauh lebih rendah dari kuartal pertama sebesar 2.2%.

Sentimen berhati-hati menguasai pasar dengan utusan perubahan iklim AS John Kerry bertemu dengan diplomat perubahan iklim Cina Xie Zhenhua pada hari Selasa dalam usaha untuk membangun kembali saling mempercayai di antara ke dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $1,964 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,955 dan kemudian $1,932.

Resistance terdekat menunggu di $1,984 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,990 dan kemudian $2,000 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 18 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Emas Settlement Dan Aktivitas Pasar

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Stabil saat bergerak": Itulah pasar emas minggu ini. Karena data inflasi yang lunak selama tiga hari terakhir isyarat bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mundur lebih cepat dari yang diantisipasi dari suku bunga acuannya, emas praktisnya telah beranjak naik - bahkan ketika komoditas lain yang dimotori oleh minyak telah bergerak lebih tinggi. Perak yang biasanya mengambil isyarat dari emas, juga telah meninggalkan rekannya yang lebih berkilau ini dalam bayang kenaikan tajam minggu ini.

Emas berjangka di Comex New York ditutup turun tipis 0,23% di $1.959,30/oz pada akhir sesi Jumat. Pada sesi sebelumnya, harga emas sedikit lebih baik, naik $2 untuk mencapai level tertinggi tiga minggu di $1.968,50 dari level terendah tiga bulan di $1.900,60 seminggu yang lalu.

Harga emas spot, refleksi perdagangan fisik emas dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa traders, turun 0,26% ke $1.955,47.

"Emas telah terhenti [di] sekitar $1.960 setelah melonjak pasca data inflasi AS awal pekan ini," kata Erlam dari platform trading online OANDA. "Sekarang menjadi pertanyaan apakah yang kita lihat adalah pergerakan korektif sebagai bagian dari penurunan sejak Mei atau apakah penurunan tersebut adalah koreksi."

Pergerakan emas terus naik secara perlahan dalam menghadapi jatuhnya dolar ke posisi terendah 15 bulan telah mengejutkan banyak orang. Logam mulia ini telah berada dalam tren seperti itu sejak Labor Department melaporkan hari Rabu bahwa Indeks Harga Konsumen, atau IHK, tumbuh hanya 3% yoy di bulan Juni dibanding dengan level tertinggi 40 tahun sebesar 9,1% tahun lalu. Indeks Harga Produsen , atau PPI, yang muncul setelah IHK, juga lebih rendah dari yang diharapkan.

Meskipun demikian, University of Michigan mengatakan hari Jumat bahwa survei Sentimen Konsumen yang sangat diawasi menunjukkan minat belanja orang Amerika ada di tingkat tertinggi dalam dua tahun terakhir, yang menurut para ekonom tidak akan terlalu menggembirakan bagi The Fed, yang ingin melihat mundurnya inflasi lebih besar.

Semua mata kini tertuju pada The Fed dan apa yang akan dilakukannya terhadap suku bunga saat para pengambil kebijakannya kembali rapat pada tanggal 26 Juli untuk memutuskan suku bunga. Sementara Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk melewati kenaikan suku bunga bulan lalu, para ekonom berpendapat ada kemungkinan besar FOMC akan memilih untuk naikkan lagi 25 poin basis kali ini, sesuai dengan laju kenaikan suku bunga baru ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 17 Juli 2023

PT Rifan - Emas Spot Bullish Empat Hari Beruntun, Jatuhnya Dolar Jadi Pemicu

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas diperdagangkan di level tertinggi baru satu bulan pada hari Jumat meskipun ada beberapa keraguan dalam momentum bullish. Emas spot telah naik selama empat hari beruntun hingga Kamis (13/07), mencapai sekitar $1.964 selama sesi Asia. Pergerakan ini bukan tanpa keraguan, tapi dengan Simple Moving Average (SMA) 100-day yang memberikan support di atasnya, ada tanda-tanda kenaikan yang diperpanjang dari level terendah tiga setengah bulan di bulan Juni sekitar $1.893.

Mata uang AS yang melemah tampaknya juga menopang emas. Dolar bergerak di dekat level terendah April saat pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan segera mengakhiri siklus pengetatannya - sebuah langkah yang menambah dorongan bagi harga emas. Investor tampaknya yakin bahwa setelah kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli, suku bunga akan tetap stabil. Keyakinan ini diperkuat oleh data yang baru saja dirilis yang menunjukkan pertumbuhan harga konsumen lemah di bulan Juni.

Data menunjukkan bahwa inflasi mendingin; Indeks Harga Konsumen (IHK) utama tumbuh hanya 0,2% di bulan Juni sementara inflasi tahunan melambat dari 4% menjadi 3%, menandai kenaikan terkecil sejak Maret tahun lalu. Selain itu, kenaikan inti bulanan merupakan yang terendah sejak Agustus tahun sebelumnya.

Selain itu, ekspektasi kenaikan suku bunga hanya satu kali tahun ini juga menambah bahan bakar untuk emas: Inflasi di tingkat produsen mengalami kenaikan minimal - hanya sekitar 0,1% - bulan lalu, sementara angka bulan Mei direvisi turun yang mengindikasikan angka yang lebih rendah dari data yang dilaporkan sebelumnya.

Namun, komentar hawkish dari Gubernur Fed Christopher Waller telah mengerem lonjakan emas: Waller menyarankan dua kenaikan 25 bps lagi tahun ini dan berpendapat untuk menunda kenaikan pertama hingga rapat berikutnya bulan ini - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 14 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Menuju Minggu Terbaik Sejak April karena Suku Bunga Fed Mendekati Akhir

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menuju minggu terbaiknya sejak April ketika investor memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve mendekati puncak suku bunga, setelah data penting AS menunjukkan melambatnya inflasi.

Emas naik hampir 2% minggu ini, didukung oleh penurunan imbal hasil obligasi dan pelemahan dolar, dengan beberapa trader memperingatkan tentang kemungkinan disinfalasi setelah angka CPI AS yang lebih rendah dari yang diperkirakan pada hari Rabu. Kenaikan terbaru emas menandai perubahan arah setelah pada bulan Juni kehilangan momentum akibat laporan berturut-turut yang menunjukkan tekanan harga tetap tinggi.

Namun, inflasi inti AS tetap berada di atas target 2% bank sentral, dan trader swap hampir sepenuhnya memasukkan harga pengetatan lebih lanjut pada bulan Juli ketika Fed bertemu nanti bulan ini. Kenaikan suku bunga secara umum berdampak negatif bagi emas yang tidak memberikan hasil bunga.

Harga Emas spot sedikit berubah pada $1.959,38 per ons pada pukul 8:27 pagi waktu Singapura, mendekati level tertinggi dalam lima minggu. Indeks Spot Dolar Bloomberg stabil setelah turun 0,7% pada sesi sebelumnya. Perak diperdagangkan stabil dan naik hampir 8% minggu ini, sementara platinum dan paladium mengalami penurunan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber: Bloomberg

Kamis, 13 Juli 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Melonjak Karena Inflasi AS Melambat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat tajam di akhir perdagangan, Rabu (12/7/2023), memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut karena inflasi AS yang melambat. Ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari siklus kebijakan moneter ketatnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Agustus di Divisi Comex New York Exchange melonjak 24,60 dolar AS atau 1,27 persen menjadi ditutup pada 1.961,70 dolar AS per ounce setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.965,10 dolar AS dan terendah di 1.937,50 dolar AS.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, Rabu (12/7/2023), bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS naik 0,2 persen pada bulan Juni dan naik 3,0 persen dari tahun lalu, level terendah sejak Maret 2021. Tidak termasuk makanan dan energi, IHK inti masing-masing meningkat 0,2 persen dan 4,8 persen.

Indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun setelah pertumbuhan inflasi yang lebih lemah daripada yang diharapkan, yang juga memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya, menurut para analis pasar.

Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Thomas Barkin di Arnold, Maryland, Rabu, mengatakan bahwa pertumbuhan harga konsumen AS masih terlalu cepat meski melambat pada bulan Juni. Hal ini menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk memulihkan inflasi ke tingkat sasaran.

"Inflasi terlalu tinggi," kata Barkin, "jika Anda mundur terlalu cepat, inflasi akan kembali kuat, yang kemudian mengharuskan The Fed melakukan lebih banyak lagi."

Dalam posting blog tentang stabilitas bank, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa regulator bank pemerintah AS harus menjalankan stress test "inflasi tinggi" baru untuk mengidentifikasi bank-bank berisiko dan dapat mengukur kekurangan modal mereka dengan lebih baik.

Kashkari menyebutkan prospek beberapa bank regional "sebagian besar" bergantung pada apa yang terjadi pada inflasi.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan September terdongkrak 1,029 dolar AS atau 4,42 persen menjadi ditutup pada 24,31 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Oktober bertambah 24,20 dolar AS atau 2,60 persen menjadi menetap pada 956,60 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

Sumber : republika.co.id

 

 

Rabu, 12 Juli 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Selasa Naik Tertinggi Hampir 3 Minggu Terpicu Pelemahan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik ke level tertinggi hampir tiga minggu pada hari Selasa karena dolar tergelincir ke level terendah dua bulan, sementara menantikan data inflasi AS yang dapat mempengaruhi jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Emas Spot naik 0,39% menjadi $1.932,78 per ons, Emas berjangka AS naik 0,37% menjadi $1.938,20.

Emas didukung oleh dolar yang lebih lemah karena Fed tampaknya menyiratkan bahwa mereka berada di akhir siklus pengetatan.

Indeks dolar menyentuh level terendah sejak 11 Mei, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Beberapa pejabat bank sentral AS pada hari Senin mengatakan Fed kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi, tetapi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini semakin dekat.

Di tempat lain, ukuran utama upah Inggris sesuai dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yang pernah tercatat. Tetapi ada juga beberapa tanda bahwa panasnya inflasi di pasar tenaga kerja mereda, menawarkan prospek kelegaan bagi Bank of England.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS yang jika lanjut melemah, akan menguatkan harga emas. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $1.965-$1.986. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $1.905-$1.865 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 11 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Emas Berhasil Mempertahankan Keuntungan Minggu Lalu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Senin berhasil  mempertahankan keuntungan yang telah diperoleh pada hari Jumat minggu lalu dan diperdagangkan di sekitar $1,925 sementara dolar AS berbalik melemah.

Di tengah absennya rilis data makro ekonomi papan atas, pembukaan bursa Wall Steet yang positip membuat dolar AS kesulitan untuk mempertahankan kekuatannya sehingga menopang harga emas.

Dolar AS juga mengalami kesulitan menemukan permintaan setelah keluarnya survey dari New York Fed menunjukkan penurunan di dalam ekspektasi inflasi satu tahun.

Yield obligasi treasury AS turun tapi masih berada di atas 4%, membuat emas kesulitan untuk meneruskan kenaikannya.

Dolar AS mengalami tekanan jual yang kuat dan kehilangan semua keuntungan mingguannya pada hari Jumat minggu lalu.

Penurunan indeks dolar AS terutama terjadi pada hari perdagangan terakhir hari Jumat karena munculnya data NFP AS yang mengecewakan. Laporan pekerjaan AS menunjukkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) meleset dari yang diperkirakan.

Ekonomi AS hanya menambah 209.000 pekerjaan baru pada bulan Juni, sementara pasar memperkirakan penambahan sebanyak 225.000 dan pada bulan Mei penambahan adalah sebanyak 306.000, jauh lebih tinggi daripada bulan Juni. Sebagai akibatnya indeks dolar AS pada hari Jumat turun 0.89%, hampir 1%, ke 101.953.

Lemahnya data pekerjaan AS ini membangkitkan keprihatinan bahwa pasar tenaga kerja AS sedang melonggar, memicu investor untuk percaya bahwa the Fed akan menjadi kurang agresif dalam outlook pengetatannya daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Pada hari Senin, harga emas berusaha untuk bertahan dalam keuntungan yang telah diperolehnya. Meskipun data inflasi Cina yang rendah telah menyalakan keprihatinan akan pertumbuhan ekonomi Cina.

Producer Price Index (PPI) Cina jatuh untuk bulan ke sembilan berturut-turut, turun 5.4% dari tahun sebelumnya setelah sebelumnya turun 4.6% pada bulan sebelumnya.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,920 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,910 dan kemudian $1,900.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,929 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,932 dan kemudian $1,949 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 10 Juli 2023

PT Rifan - Emas Pulih Setelah Keluarnya Angka NFP AS

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, berhasil membalikkan arah dan naik ke arah $1,930 di $1,925 per troy ons. Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun ke arah 4% setelah keluarnya angka NFP AS bulan Juni yang mengecewakan dan dolar AS mulai melemah menghadapi para rivalnya sehingga membantu emas memperoleh keuntungan.

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu, di $1,919, harga emas mengakhiri minggu lalu dengan kenaikan ke $1,925, karena melemahnya dolar AS secara signifikan.

Penurunan indeks dolar AS terutama terjadi pada hari perdagangan terakhir hari Jumat karena munculnya data NFP AS yang mengecewakan. Laporan pekerjaan AS menunjukkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) meleset dari yang diperkirakan.

Ekonomi AS hanya menambah 209.000 pekerjaan baru pada bulan Juni, sementara pasar memperkirakan penambahan sebanyak 225.000 dan pada bulan Mei penambahan adalah sebanyak 306.000, jauh lebih tinggi daripada bulan Juni. Sebagai akibatnya indeks dolar AS pada hari Jumat turun 0.89%, hampir 1%, ke 101.953.

Tingkat pengangguran AS turun ke 3.6% dari sebelumnya 3.7% sebagaimana dengan yang diperkirakan dan inflasi upah tahunan sebagaimana yang diukur oleh Average Hourly Earnings, tidak berubah di 4.4% namun lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 4.2%.

Harga emas memperlihatkan pergerakan yang membosankan setelah volatilitas yang terjadi sebagai akibat keluarnya laporan employment swasta dari Automatic Data Processing (ADP) AS pada hari Kamis.

Laporan dari ADP pada hari Kamis minggu lalu menunjukkan bahwa employment sektor swasta AS menambah 497.000 pekerjaan pada bulan lalu, jauh di atas dari yang diperkirakan sebesar 220.000, suatu tanda bahwa pasar tenaga kerja tetap sangat tangguh meskipun sikap the Fed yang agresif dalam menaikkan tingkat bunga.

Data NFP yang keluar pada hari Jumat membuat balon optimisme yang berkembang pada hari Kamis karena munculnya data employment dari ADP yang jauh lebih baik daripada yang diperkirakan, mengempis. NFP muncul mengecewakan, lebih rendah daripada yang diperkirakan dengan lebih sedikitnya penambahan di dalam employment AS yang menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi di AS dan pendekatan the Fed menjadi kurang hawkish sehingga membebani dolar AS dengan berat yang pada gilirannya mendorong naik harga emas.

Tingkat pengangguran AS turun ke 3.6% dari sebelumnya 3.7% sebagaimana dengan yang diperkirakan dan inflasi upah tahunan sebagaimana yang diukur oleh Average Hourly Earnings, tidak berubah di 4.4% namun lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 4.2%.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,923 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,913 dan kemudian $1,900.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,927 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,932 dan kemudian $1,950 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 07 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - Pasar Berspekulasi The Fed Makin Agresif, 11 Sektor Wall Street Merah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Wall Street merosot pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, karena spekulasi The Fed harus mengambil pendekatan yang agresif untuk menjinakkan inflasi membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan membebani pasar ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 366,38 poin atau 1,07 persen, menjadi 33.922,26 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 35,23 poin atau 0,79 persen, berakhir pada 4.411,59 poin.

Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 112,61 poin atau 0,82 persen, ditutup pada 13.679,04 poin. Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen memimpin penurunan masing-masing kehilangan 2,45 persen dan 1,65 persen. Sektor teknologi membukukan penurunan terlemah, menyusut 0,16 persen. Saham-saham AS turun pada Kamis (6/7/2023) setelah data pekerjaan yang lebih panas dari perkiraan menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung dan meningkatkan ketakutan investor akan kenaikan suku bunga di masa depan dari The Fed.


Pekerjaan sektor swasta meningkat 497.000 pada Juni, hampir dua kali lipat jumlah yang dibuat pada Mei dan jauh melampaui ekspektasi pasar 220.000, menandai kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022, menurut data dari perusahaan pemrosesan penggajian ADP. Data perekrutan ADP yang kuat mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS naik melintasi kurva di sesi Kamis (6/7/2023), dengan imbal hasil obligasi pemerintah 2-tahun dan 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak Maret.


Pada saat investor bertaruh bahwa laporan tersebut akan mendorong Fed untuk lebih agresif, pernyataan dari Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan menambah lebih banyak pemicu kekhawatiran mereka. Dia mengatakan pada Kamis (6/7/2023) bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga kemungkinan akan diperlukan untuk memperlambat inflasi yang panas. Pembuat kebijakan Federal Reserve mungkin takut dengan laporan pekerjaan besok setelah angka ADP hari ini sekali lagi melenyapkan perkiraan, yang datang lebih dari dua kali lipat perkiraan konsensus, kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.

Jika kenaikan suku bunga bulan ini belum dilakukan, mungkin sekarang. ADP sering kali bukan pendahulu yang bagus untuk angka NFP (Penggajian Non Pertanian), tetapi ini adalah laporan yang tidak bisa Anda abaikan begitu saja. Saya yakin semua orang akan merevisi ekspektasi mereka di belakangnya dan bertanya-tanya berapa lama lagi ketahanan pasar tenaga kerja ini dapat bertahan," menurut Erlam, dikutip dari Xinhua. Investor juga mencerna data pekerjaan lain yang dirilis pada Kamis (6/7/2023).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal meningkat menjadi 248.000, naik 12.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 236.000, yang menunjukkan peningkatan moderat. Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan menurun menjadi 9,8 juta pada hari kerja terakhir Mei, jatuh di bawah angka 10 juta lagi, sebuah tanda bahwa pasar tenaga kerja yang ketat mungkin melihat setidaknya beberapa pelonggaran, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

Wall Street merosot pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, karena spekulasi The Fed harus mengambil pendekatan yang agresif untuk menjinakkan inflasi membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan membebani pasar ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 366,38 poin atau 1,07 persen, menjadi 33.922,26 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 35,23 poin atau 0,79 persen, berakhir pada 4.411,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 112,61 poin atau 0,82 persen, ditutup pada 13.679,04 poin. Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen memimpin penurunan masing-masing kehilangan 2,45 persen dan 1,65 persen. Sektor teknologi membukukan penurunan terlemah, menyusut 0,16 persen. Saham-saham AS turun pada Kamis (6/7/2023) setelah data pekerjaan yang lebih panas dari perkiraan menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung dan meningkatkan ketakutan investor akan kenaikan suku bunga di masa depan dari The Fed.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pasar Berspekulasi The Fed Makin Agresif, 11 Sektor Wall Street Merah", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230707/7/1672601/pasar-berspekulasi-the-fed-makin-agresif-11-sektor-wall-street-merah.
Author: Newswire
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Wall Street merosot pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, karena spekulasi The Fed harus mengambil pendekatan yang agresif untuk menjinakkan inflasi membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan membebani pasar ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 366,38 poin atau 1,07 persen, menjadi 33.922,26 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 35,23 poin atau 0,79 persen, berakhir pada 4.411,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 112,61 poin atau 0,82 persen, ditutup pada 13.679,04 poin. Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen memimpin penurunan masing-masing kehilangan 2,45 persen dan 1,65 persen. Sektor teknologi membukukan penurunan terlemah, menyusut 0,16 persen. Saham-saham AS turun pada Kamis (6/7/2023) setelah data pekerjaan yang lebih panas dari perkiraan menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung dan meningkatkan ketakutan investor akan kenaikan suku bunga di masa depan dari The Fed.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pasar Berspekulasi The Fed Makin Agresif, 11 Sektor Wall Street Merah", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230707/7/1672601/pasar-berspekulasi-the-fed-makin-agresif-11-sektor-wall-street-merah.
Author: Newswire
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Kamis, 06 Juli 2023

Rifan Financindo - Risalah Pertemuan Juni : The Fed Mengindikasikan Kenaikan Suku Bunga Selanjutnya Pada Kecepatan Lebih Lambat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Hampir semua pejabat Federal Reserve pada pertemuan bulan Juni mengindikasikan kemungkinan kenaikan lebih lanjut, pada kecepatan yang lebih lambat dari kenaikan suku bunga cepat yang menjadi ciri kebijakan moneter sejak awal 2022, menurut risalah yang dirilis Rabu.

Pembuat kebijakan memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi, meskipun sebagian besar anggota berpikir kenaikan lebih lanjut sedang berlangsung. Mengutip dampak lambat dari kebijakan dan kekhawatiran lainnya, mereka melihat ruang untuk melewatkan pertemuan Juni setelah memberlakukan 10 kali kenaikan suku bunga secara langsung.

Pejabat merasa bahwa “membiarkan kisaran target tidak berubah pada pertemuan ini akan memberi mereka lebih banyak waktu untuk menilai kemajuan ekonomi menuju tujuan Komite untuk lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga.”

Anggota Komite Pasar Terbuka Federal menyuarakan keraguan atas banyak faktor.

Mereka mengatakan bahwa jeda singkat akan memberi panitia waktu untuk menilai dampak kenaikan, yang telah mencapai 5 poin persentase, langkah paling agresif sejak awal 1980-an.

“Ekonomi menghadapi hambatan dari kondisi kredit yang lebih ketat, termasuk suku bunga yang lebih tinggi, untuk rumah tangga dan bisnis, yang kemungkinan akan membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi, meskipun sejauh mana efek ini tetap tidak pasti,” kata risalah tersebut.

Keputusan bulat untuk tidak menaikkan suku datang dalam pertimbangan pengetatan kumulatif yang signifikan dalam sikap kebijakan moneter dan kelambatan yang mempengaruhi kebijakan kegiatan ekonomi dan inflasi.

Dokumen tersebut mencerminkan beberapa ketidaksepakatan di antara anggota. Menurut materi proyeksi yang dirilis setelah sesi 13-14 Juni, semua kecuali dua dari 18 peserta mengharapkan setidaknya satu kenaikan akan sesuai tahun ini, dan 12 mengharapkan dua atau lebih.

“Para peserta yang mendukung kenaikan 25 basis poin mencatat bahwa pasar tenaga kerja tetap sangat ketat, momentum dalam aktivitas ekonomi lebih kuat dari yang diantisipasi sebelumnya, dan ada beberapa tanda yang jelas bahwa inflasi berada di jalur untuk kembali ke tujuan Komite 2 persen selama beberapa waktu, ”kata risalah tersebut.

Bahkan di antara mereka yang mendukung pengetatan, ada perasaan umum bahwa laju kenaikan, termasuk empat kenaikan 0,75 poin persentase berturut-turut pada pertemuan berturut-turut, akan mereda.

“Banyak [pejabat] juga mencatat bahwa, setelah dengan cepat memperketat kebijakan moneter tahun lalu, Komite telah memperlambat laju pengetatan dan bahwa moderasi lebih lanjut dalam laju pengetatan kebijakan adalah tepat guna memberikan waktu tambahan untuk mengamati efek pengetatan kumulatif dan menilai implikasinya terhadap kebijakan,” kata risalah tersebut.

Dalam sambutannya kepada Kongres seminggu setelah pertemuan 13-14 Juni, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral memiliki “jalan panjang” untuk mengembalikan inflasi ke sasaran 2% Fed.

Data juga sebagian besar berpihak pada Fed, meskipun inflasi tetap jauh di atas target.

Baru-baru ini, pengukur inflasi pilihan Fed hanya melihat kenaikan 0,3% pada bulan Mei, meskipun masih mencerminkan tingkat tahunan 4,6%.

Pasar tenaga kerja juga telah menunjukkan beberapa tanda pelonggaran, meskipun lowongan kerja masih melebihi jumlah pekerja yang tersedia dengan selisih hampir 2 banding 1. Pejabat Fed telah menekankan pentingnya mengurangi perbedaan itu karena mereka berupaya mengurangi permintaan yang mendorong inflasi lebih tinggi - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 05 Juli 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Pulih Ke $1,925 Dalam Perdagangan Yang Sepi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, memperoleh daya tariknya dan naik ke arah $1,930 di sekitar $1,925 per troy ons. Volume perdagangan sepi karena hari libur Independence Day di AS.

Harga emas naik ke dekat $1,930 pada jam perdagangan sesi Eropa, dan stabil setelah itu di sekitar $1,925 pada jam perdagangan selanjutnya sampai jam perdagangan sesi AS.

Emas mengalami rally meskipun para investor sedang mengantisipasikan sedikit kenaikan tingkat bunga oleh Federal Reserve dalam kebijakan moneternya pada bulan Juli ini.

S&P500 berjangka mengalami kerugian nominal di London di tengah kehati-hatian para investor menjelang musim laporan penghasilan perusahaan kuartal kedua. Profil terhadap resiko tenang sementara para investor diperkirakan akan melakukan pergerakan yang irrasional segera setelah perusahaan-perusahaan AS mulai membukakan performa kuartalannya.

Indeks dolar AS menunjukkan pergerakan yang “choppy” di sekitar 103.00 di tengan pandangan yang bervariasi mengenai keputusan tingkat bunga the Fed bulan Juli. Ketua the Fed Jerome Powell telah menjelaskan bahwa dua kenaikan tingkat bunga kecil pantas dilakukan sampai kepada akhir tahun ini.

Sementara Presiden bank Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa bank sentral AS telah mencapai titik dimana tingkat bunganya adalah cukup restriktif untuk membawa inflasi turun ke 2%.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $1,923 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,9013 dan kemudian $1,900.

Resistance” terdekat menunggu di $1,927 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,933 dan kemudian $1,950 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Sumber :  vibiznews.com

Selasa, 04 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Selasa Naik Dalam Perdagangan Tipis Libur Hari Kemerdekaan AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak naik pada hari Selasa dalam perdagangan tipis karena liburan AS, sementara pedagang menunggu risalah pertemuan Juni Federal Reserve AS pada hari Rabu untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur kenaikan suku bunga selanjutnya.

Emas Spot terpantau naik 0,37% pada $1,928.66 per ons.Sementara harga emas berjangka AS naik 0,35% di $1.936,20.

Volume perdagangan ringan karena liburan AS. Investor melihat peluang hampir 90% dari kenaikan 25 basis poin pada bulan Juli, menurut alat Fedwatch CME, membawa suku bunga ke kisaran 5,25% hingga 5,50% sebelum pemotongan terlihat setelah Maret pada tahun 2024.

Manufaktur AS merosot lebih lanjut pada bulan Juni ke pembacaan terendah sejak Mei 2020 per data pada hari Senin, namun tekanan harga terus menurun karena hambatan dalam rantai pasokan telah berkurang secara signifikan dan biaya pinjaman yang lebih tinggi mengurangi permintaan.

Pasar juga akan mengamati risalah pertemuan FOMC 13-14 Juni yang dirilis pada hari Rabu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan perdagangan tipis karena liburan hari kemerdekaan di AS. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $1,958-$1,986. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $1,913-$1,866 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 03 Juli 2023

PT Rifan - Emas Berpeluang Tembus Support $1.900 Saat Meningkatnya Kekhawatiran Fed

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali flat pada hari Jumat, dan alami penurunan tajam untuk bulan Juni setelah data ekonomi AS yang kuat mendorong minat risiko dan juga menimbulkan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve.

Logam mulia jatuh ke posisi terendah tiga bulan minggu ini menyusul sejumlah sinyal hawkish dari pejabat The Fed, terutama Ketua Jerome Powell, yang menegaskan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lagi tahun ini.

Revisi data produk domestik bruto AS naik tajam juga menunjukkan ekonomi terbesar di dunia ini lebih tangguh daripada yang diperkirakan, sehingga mengurangi daya tarik emas safe haven. Hal ini juga mendorong kekhawatiran bahwa Fed akan memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga - sebuah skenario yang juga menandai lebih banyak tekanan pada emas.

Emas spot flat di $1.908,26/oz sementara emas berjangka turun 0,1% di $1.916,05/oz pukul 07.26 WIB. Kedua kontrak masing-masing turun 2,7% dan 3,3% di bulan Juni - PT RIFAN

Sumber :  investing.com