Jumat, 28 Mei 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Dari Ketinggian Bulan Juni Karena Koreksi Normal

 RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS, setelah sebelumnya sempat menyentuh ketinggian baru yang merupakan level tertinggi sejak bulan Januari di $1,912.70, karena koreksi normal dan sebagian aksi ambil untung dari para trader berjangka. Jangan heran apabila pada level turun ini terjadi pembelian yang baru dari para pemburu emas di harga rendah.

Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $8.90 ke $1,892.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Juli turun $0.087 ke $27.78 per ons.

Beberapa data ekonomi AS yang dirilis pada pagi hari tidak berdampak signifikan terhadap harga emas.

Pasar saham global bervariasi dalam rentang yang sempit dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Para pejabat Federal Reserve di dalam komentar – komentarnya kepada publik belakangan ini telah berhasil meyakinkan para trader dan investor sehingga tidak kuatir dengan kenaikan harga inflasi.

Pembicaraan perdagangan antara AS dengan Cina sedang berlangsung ditengah AS meminta investigasi yang lebih dalam akan sumber awal dari pandemik Covid – 19 yang memperburuk hubungan AS dengan Cina, sementara Sebagian berspekulasi bahwa virus corona datang dari laboratorium di Wuhan Cina.

Support terdekat menunggu di $1,885 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,873 dan kemudian $1,850. “Resistance” terdekat menunggu di $1,903 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,913 dan kemudian $1,925 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 27 Mei 2021

Rifan Financindo - Imbal Hasil Obligasi Dan Greenback Jatuh, Emas Melonjak 13,50 Dolar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencapai level tertinggi lebih dari empat bulan, ketika dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan kebijakan moneternya yang akomodatif. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 1.898 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka terangkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi ditutup pada 1.884,50 dolar AS. Emas berjangka jatuh 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.876,70 dolar AS p​​​​ada Jumat, setelah terkerek 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.881,90 dolar AS pada Kamis, dan melonjak 13,5 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.881,50 dolar AS pada Rabu. Emas juga didukung oleh data ekonomi AS yang mengecewakan. Conference Board yang berbasis di AS melaporkan pada Selasa bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 117,2 pada Mei dari 117,5 pada April, lebih lemah dari yang diperkirakan. 

Dengan kepercayaan konsumen yang sedikit mundur, kami mendapatkan reaksi yang tiba-tiba. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan lebih dovish untuk jangka waktu yang lebih lama sekarang,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
  
  Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya berada di dekat posisi terendah 4,5 bulan, membuat emas lebih terjangkau.
  
  Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS menyentuh level terendah dua minggu, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.
  
  Pembuat kebijakan Fed dalam pernyataan terpisah telah mengecilkan kekhawatiran inflasi dan menegaskan kembali kebijakan moneter longgar saat ini akan tetap berlaku. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
  
  Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir mengatakan "pasar merasakan bahwa inflasi lebih tertanam daripada yang diperkirakan Fed saat ini ... ini menyebabkan uang masuk ke lindung nilai inflasi seperti emas."Emas memiliki peluang bagus untuk mencapai 2.000 dolar AS selama paruh kedua tahun ini
  
  Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 15,1 sen atau 0,54 persen menjadi ditutup pada 28,056 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 19,30 dolar AS atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 1.196,90 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO 
Sumber : antaranews.com

Jumat, 21 Mei 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Dengan Masuknya Bargain Hunter & Melemahnya USD

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, karena koreksi turun yang rutin setelah harga emas mengalami tren naik dan menyentuh ketinggian 3,5 bulan pada hari Selasa. Pada hari Kamis, para bargain-hunter masuk kembali membeli pada harga yang rendah dan bersamaan dengan melemahnya USD, sehingga mengangkat naik harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik $10.30 ke $1,879.60 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Juli turun $0.175 ke $27.85 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko meningkat di pasar pada akhir minggu ini.

Para trader dan investor sedang berdebat mengenai risalah pertemuan FOMC the Fed yang baru dikeluarkan. Satu perikop yang panjang berisi tanda-tanda mengenai pengurangan pembelian obligasi dan ini cukup untuk mendorong naik dollar AS pada hari Rabu.

Namun, para investor sedang menilai ulang risalah pertemuan tersebut dan artinya pada hari Kamis. Investor mencatat bahwa kepala Federal Reserve Jerome Powell dan kebanyakan dari koleganya mendukung tetap mempertahankan kebijakan tidak berubah untuk waktu tertentu dan bahwa pemulihan ekonomi AS masih panjang perjalanannya. Hal ini membuat dollar AS berbalik turun.

Bitcoin dan matauang crypto lainnya telah stabil pada hari Kamis setelah mengalami aksi jual yang hebat pada hari Rabu.

“Support” terdekat menunggu di $1,858 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848 dan kemudian $1,808. “Resistance” terdekat menunggu di $1,891 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,918 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

 

 

Kamis, 20 Mei 2021

Rifan Financindo - Dolar Dan mbal Hasil Obligasi AS Menguat, Kilau Emas Redup

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia merosot imbas kembali menguatnya dolar dan imbal hasil obligasi AS, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi 1.866,64 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya melesat sebanyaknya 1,2 persen ke level tertinggi sejak 8 Januari di 1.889,75 dolar AS per ounce.

Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,7 persen menjadi 1.881,50 dolar AS per ounce.

Beberapa pejabat The Fed tampaknya siap untuk mulai mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter berdasarkan kemajuan pesat yang berlanjut dalam pemulihan ekonomi, menurut risalah The Fed.

Imbal hasil tolok ukur US Treasury 10-tahun melonjak ke level tertinggi dalam hampir seminggu, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas, sementara Indeks Dolar (Indeks DXY) bangkit kembali dari level terendah tiga bulan setelah risalah The Fed tersebut.

Sementara itu, perak anjlok 2 persen menjadi 27,64 dolar AS per ounce. Paladium merosot 1,3 persen menjadi 2.865,50 dolar AS per ounce, sementara platinum menyusut 2,6 persen menjadi 1.186,50 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Rabu, 19 Mei 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Berhasil Menembus $1,850, Menyentuh Ketinggian 3 Bulan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, mencapai ketinggian tiga bulan. Metal berharga memulai minggu perdagangan yang baru dengan kenaikan ditengah turunnya pasar saham global dan terpukulnya pasar cryptocurrency. Selain itu emas saat ini memiliki postur tehnikal bullish yang meyakinkan. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik menembus $1,850.00 ke $1,867.60 per troy ons, yang berarti naik $29.60.  Sementara perak Comex bulan Juli naik $0.35 ke $27.71 per ons.

Laporan dalam perdagangan semalam mengatakan bahwa ada arus uang yang bergerak masuk kembali ke SPDR Gold Trust Exchange Traded Fund, kemungkinan sebagian disebabkan oleh goyahnya cryptocurrencies belakangan ini.

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Diskusi yang berkembang di pasar saat ini adalah apakah tekanan inflasi akan meningkat ke level yang menciptakan tekanan terhadap ekonomi disepanjang jalan. Federal Reserve AS sampai sekarang masih berpendapat bahwa kenaikan inflasi pada saat ini hanya bersifat transitory. Namun, para ekonom dan analis pasar mengatakan bahwa inflasi tidak bisa tidak akan menjadi problem pada bulan – bulan yang akan datang dan menunjuk kepada bukti kuat yang telah terjadi di pasar, termasuk kenaikan harga-harga komoditi mentah umumnya.

Cina melaporkan kenaikan dalam penjualan ritel bulan April hanya 17.7% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 25%.

“Support” terdekat menunggu di $1,841 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,830 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,855 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,881 dan kemudian $1,918 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

 

Rabu, 12 Mei 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Selangkah Lagi Harga Emas Bakal Terbang Tinggi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Laju penguatan harga emas dunia sedang tertahan pada perdagangan setelah melesat sepanjang pekan lalu. Meski demikian, "selangkah lagi" harga emas dunia berpeluang terbang tinggi lagi.

Harga emas dunia sepanjang pekan lalu membukukan penguatan 3,5%, dan Senin kemarin naik lagi 0,27% ke US$ 1.835,43/troy ons. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 10 Februari lalu.

Sementara pada perdagangan hari ini pukul 16:33 WIB, emas turun tipis 0,02% ke US$ 1.835,29/troy ons.

Jebloknya dolar Amerika Serikat (AS) serta yield obligasi (Treasury) membuat harga emas dunia mampu melesat. Dolar AS dan yield Treasury sedang mengalami penurunan setelah rilis data tenaga kerja AS Jumat lalu yang menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran naik menjadi 6,1% di bulan April, naik dari bulan sebelumnya 6%. Sementara pelaku pasar sebelumnya memprediksi tingkat pengangguran turun menjadi 5,8%.

Hal tersebut memperkuat sikap bank sentral AS (The Fed) yang tidak akan merubah kebijakan ultra-longgar dalam waktu dekat, yang tentunya memberikan tekanan dolar Amerika Serikat (AS) serta yield obligasi (Treasury).

Indeks dolar AS sepanjang pekan lalu turun 1,15% dan mencapai level terendah dan mencapai level terendah sejak 25 Februari. Hingga hari ini, indeks dolar AS masih terus menurun meski tipis-tipis. Kemudian, pada yield Treasury 5,2 basis poin ke 1,579%.

Selain itu menyebabkan dolar AS dan yield Treasury merosot, kebijakan ultra-longgar The Fed, dengan suku bunga rendah 0,25%, dan program pembelian obligasi (quantitative easing/QE) senilai US$ 120 miliar per bulan merupakan bahan bakar emas untuk menguat.

Pada tahun lalu, kebijakan The Fed tersebut membawa emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus 2020.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan data tenaga kerja yang mengecewakan membuat hilangnya ekspektasi The Fed akan mulai mengurangi nilai program QE di akhir tahun ini. Ia juga mengatakan emas akan terus menguat akibat penurunan yield Treasury.

Hansen memperkirakan harga emas dunia baru akan melesat jika mampu melewati US$ 1.850/troy ons.

Seperti yang diungkapkan Hansen, secara teknikal rerata pergerakan 200 hari (moving average/MA 200) yang menjadi penghalang laju emas. MA 200 berada di kisaran US$ 1.850/troy ons, dan emas berada di dekat level tersebut. Artinya "selangkah lagi" jika mampu melewati dan bertahan di atas level tersebut emas berpotensi melesat lebih tinggi.

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian sudah berada wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sehingga MA 200 dan stochastic yang overbought menjadi resisten yang kuat.

Sebelumnya, emas mampu menguat setelah berhasil melewati neckline pola Double Bottom di kisaran US$ 1.755/troy ons pada 15 April lalu. Hingga saat ini emas mampu bertahan di atas level tersebut, meski masih tertahan di bawah US$ 1.800/troy ons.

Bottom pola ini berada di kisaran US$ 1.676/troy ons. Dari level tersebut hingga ke neckline sebesar US$ 79, sehingga ketika neckline ditembus secara konsisten emas berpeluang naik dengan besar yang sama.

Artinya, target penguatan emas ke US$ 1.855/troy ons. Ketika target penguatan tersebut tercapai, emas juga akan melewati MA 200, sehingga berpotensi melesat lebih tinggi lagi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

 

 

Selasa, 11 Mei 2021

PT Rifan - Harga Emas Naik Lagi 6,3 Dolar, Reli Untuk 4 Hari Beruntun

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menguat lagi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang reli untuk hari keempat berturut-turut, setelah angka pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) minggu lalu yang mengecewakan membebani dolar dan mendorong ekspektasi bahwa suku bunga acuan akan tetap rendah.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 6,3 dolar AS atau 0,34 persen menjadi ditutup pada 1.837,60 dolar AS per ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 10 Februari.

Emas berjangka melonjak 15,6 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.831,30 dolar AS, setelah melambung 31,4 dolar AS atau 1,76 persen menjadi 1.815,70 dolar AS, dan terkerek 8,3 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.784,30 dolar AS.

Jumlah pekerjaan AS yang mengecewakan akhirnya memicu putaran short-covering algoritmik,” kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali.

Juga mendukung logam mulia adalah kembalinya discretionary capital yang mengalir ke emas bersama dengan permintaan fisik yang kuat dari China dan India bulan lalu sebelum penguncian di India, tambah Ghali.

Data penggajian (payrolls) non-pertanian AS pada Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan secara tak terduga melambat pada April, mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari dua bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level terendah 2,5 bulan semalam.

Angka pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan mengganggu harapan investor akan pemulihan yang menderu di ekonomi terbesar dunia dan bahwa Federal Reserve (Fed) AS mungkin akan memperketat kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan.

Bank sentral AS telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Apa yang hilang dari kenaikan harga baru-baru ini dan akan dibutuhkan untuk menghidupkan kembali reli adalah partisipasi para pencari aset aman (safe-haven),” kata ​​Analis​​​​​​​ Carsten Menke, Julius Baer, dalam sebuah catatan.

Harga l​​​​​ogam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 1,5 sen atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 27,492 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 11 dolar AS atau 0,88 persen menjadi ditutup pada 1.265,50 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

 

 

Senin, 10 Mei 2021

PT Rifan Berjangka - Jangan Ketinggalan, Harga Emas Bisa Makin Beringas Minggu Ini

 

PT RIFAN BERJANGKA BANDUNG - Harga logam mulia emas mengalami kenaikan yang pesat sejak akhir Maret. Harga emas cenderung uptrend dan sekarang sudah tembus ke atas rata-rata pergerakan harga 100 hariannya.

Secara teknikal tentu saja ini kabar bagus bagi emas karena peluang penguatan lebih lanjut menjadi terbuka lebar.

Awal Mei merupakan awal yang bagus untuk emas. Si logam kuning kembali tembus US$ 1.800/troy ons pada Kamis minggu lalu. Emas berhasil naik 3,5% sepanjang pekan lalu. 


Dolar AS sebagai musuh utama emas jatuh di saat yang sama. Indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekelompok mata uang lain melemah 1%. Di awal pekan, harga si logam kuning lanjut naik 0,1%. Kini harga emas berada di US$ 1.832,2/troy ons.

Selain aspek teknikal ada juga sentimen yang membuat harga emas reli. Sentimen tersebut berasal dari prospek dolar AS. Poling yang dilakukan oleh Reuters terhadap ahli strategi valas menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka meramal dolar AS masih bisa jatuh lagi tiga bulan ke depan.

Di sisi lain vaksinasi yang kian ekspansif di negara-negara barat membuat AS dan Eropa perlahan membuka kembali perekonomiannya. Mobilitas publik yang berangsur membaik di tengah kondisi likuiditas yang berlimpah membuat banyak pihak mulai berpikir inflasi akan datang.

Kalau dilihat-lihat negara-negara anggota G20 juga sudah mulai menunjukkan adanya kenaikan inflasi. Hal ini terlihat jelas bahwa 16 dari 18 negara anggota G20 mencatatkan kenaikan inflasi pada Maret tahun ini dibanding akhir tahun lalu.

Walaupun banyak juga investor yang berlari ke cryptocurrency sebagai salah satu alternatif store of wealth, tetapi aset digital seperti Bitcoin cs masihlah sangat baru jika dibandingkan dengan emas yang sudah teruji berabad-abad lamanya - PT RIFAN BERJANGKA

Sumber : cnbsindonesia.com

PT Rifan Berjangka - Emas Berusaha Menembus $1,850 Menuju $1,900

 

PT RIFAN BERJANGKA BANDUNG - Minggu lalu telah direkomendasikan bahwa harga emas bisa naik tembus $1,800 dan bisa lanjut mengarah ke $1,900. Dan ternyata pergerakan naik harga emas berhasil menembus $1,800 namun pergerakan naiknya terhenti di $1,831.

Minggu ini harga emas sedang berusaha untuk membukukan keuntungan mingguan terbesar sejak awal tahun menembus $1,850 dan tidak tertutup kemungkinan mencapai $1,900, dengan adanya ketakutan akan inflasi dan melemahnya dollar AS.

Minggu lalu, harga emas sempat naik lebih dari $70 pada minggu lalu, dan diperdagangkan di atas $1,840 per ons. Kekuatan naik harga emas ini, datang setelah lebih dari dua bulan terkonsolidasi di bawah $1,800.

Faktor terakhir yang mendorong naik harga emas pada akhir minggu lalu adalah turunnya data employment AS yang jauh lebih daripada yang diperkirakan. Angka NFP hanya menunjukkan penciptaan pekerjaan sebanyak 266.000 di bulan April. Sementara consensus pasar memperkirakan sebanyak 1 juta pekerjaan. Kekecewaan bertambah dengan angka bulan lalu, bulan Maret direvisi turun dari 916.000 menjadi 770.000.

Apa yang terjadi adalah kekecewaan yang signifikan. Ekonomi sedang beranjak pulih, namun kecepatan pulihnya dari sisi employment tidak sekuat seperti yang diharapkan. Kesulitannya kelihatannya ada pada perekrutan karyawan, yang memaksa majikan untuk menaikkan upah. Kelihatannya AS akan menghadapi isu unemployment untuk sementara waktu.

Akibatnya, tingkat bunga riil turun, dollar AS juga turun dan harga emas terdorong naik.

Meningkatnya ekspektasi akan inflasi juga mempercepat pergerakan naik dari emas pada minggu lalu. Dalam kompleks perdagangan komoditi keseluruhan, emas belum bergerak naik pada beberapa bulan terakhir dibandingkan dengan komoditi lain yang ada di sektornya. Sekarang harga emas mulai menembus batas resistance kunci dengan para “bargain hunter” mulai masuk. Ada orang-orang yang membeli komoditi untuk jangka panjang karena keprihatinan akan inflasi - PT RIFAN BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 07 Mei 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik 1,7% Tembus Level USD1.800/Ounce

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) atau menjadi kenaikan untuk hari kedua berturut-turut. Harga emas naik karena melemahnya dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS sehingga mengangkat permintaan logam safe-haven.

Sementara itu, investor tengah menunggu data penggajian non-pertanian AS untuk April yang akan dirilis akhir pekan ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange melonjak USD31,4 atau 1,76% menjadi USD1.815,70 per ounce atau kembali di atas level psikologis USD1.800. 

Sehari sebelumnya, Rabu , emas berjangka terkerek USD8,3 atau 0,47% menjadi USD1.784,30 per ounce, setelah anjlok USD15,8 atau 0,88% menjadi USD1.776 pada Selasa, dan melonjak USD24,1 atau 1,36% menjadi USD1.791,80 pada Senin.

"Federal Reserve AS terus mendorong kembali (emas) ke sini, itu bagus untuk emas, itu menjaga imbal hasil lebih rendah. Saya pikir ini pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya dolar AS

Pengujian level USD1.800 lebih cepat daripada yang diperkirakan, cara pasar ini bergerak menuju sikap Fed yang sangat dovish," sambungnnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan, tergelincir di bawah 1,6% dan mendekati level terendah satu minggu pada Selasa, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tanpa suku bunga. 

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 0,1% bergerak lebih jauh dari level tertinggi hampir dua minggu pada Rabu.

Fokus sekarang bergeser ke laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat waktu setempat, yang diperkirakan menunjukkan data gaji non-pertanian meningkat sebesar 978.000 pada bulan lalu.

Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 95,5 sen atau 3,6% menjadi USD27,477 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD28,8 atau 2,34% menjadi USD1.257,6 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

 

 

Rabu, 05 Mei 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Optimisme Fed, Harga Emas Lanjut Turun Seiring Penguatan Dolar AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas lanjut turun pada Selasa petang, setelah mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan selama sesi sebelumnya seiring menguatnya dolar AS dan investor mencerna komentar optimis dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengenai ekonomi.

Harga emas berjangka makin turun 0,42% ke $1.784,35 per troy ons pukul 13.24 WIB. Adapun indeks dolar AS terus menguat 0,27% di 91,170.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) melonjak Rp9.000 dari Rp921.000 pada Senin menjadi Rp930.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.19 WIB.

Powell mengatakan pada Senin kemarin bahwa ekonomi AS secara bertahap pulih dari COVID-19, tetapi mengingatkan ekonomi "belum keluar dari masalah." Ia juga mencatat orang tua yang kurang berpendidikan dan bekerja menderita dampak yang tidak proporsional selama COVID-19.

Seputar bank sentral, Bank of Canada (BOC) dapat mulai menaikkan suku bunga sebelum Fed, yang telah memberi dorongan dolar Kanada, tetapi siklus pengetatan sebelumnya menunjukkan dorongan ini kemungkinan tidak akan bertahan lama.

Investor juga menunggu keputusan kebijakan bank sentral lainnya. Bank of England dan Norges Bank akan memberikan keputusan kebijakan masing-masing pada hari Kamis. Sedangkan Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunganya stabil di 0,10% saat mengumumkan keputusan rapatnya hari ini

AS juga merilis Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Purchasing Managers Index yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Senin, yang menunjukkan angka 60,7 untuk April. Kekurangan input terhadap permintaan yang terpendam karena tingkat vaksinasi COVID-19 mengalami peningkatan dan langkah-langkah stimulus AS lebih lanjut diusulkan, menyebabkan penurunan indeks yang mengejutkan.

Data lain yang akan dirilis minggu ini yaitu neraca perdagangan AS dan laporan ketenagakerjaan AS bulan April, termasuk gaji pekerja non pertanian.

Di Asia, indeks harga konsumen Korea Selatan tumbuh sebesar 2,3%, mendekati level tertinggi empat tahun, untuk periode tahun ke tahun di bulan April berkat dasar yang rendah di tahun 2020 bersamaan dengan kenaikan harga minyak dan pertanian.

Pada logam mulia lainnya, perak turun 0,37% ke 26,860 dan platinum naik tipis 0,02% di 1.235,10, sementara palladium turun tipis 0,03% ke 2.976,00 pukul 13.26 WIB - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Senin, 03 Mei 2021

PT Rifan - Harga Emas Terkoreksi Pada Awal Perdagangan Senin

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas terkoreksi pada perdagangan Senin (3/5) pagi. Pukul 07.15 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.767,30 per ons troi, turun 0,02% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 1.767,70 per ons troi.

Koreksi hargaemas dipicu oleh penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil US Treasury. Selain itu, data ekonomi AS yang optimistis juga turut meredupkan harga emas. 

data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS rebound pada kuartal I karena stimulus fiskal mendorong belanja konsumen.  

Rangkaian data ekonomi AS yang kuat secara berturut-turut membebani emas," kata Stephen Innes, managing partner SPI Asset Management seperti dikutip Reuters.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun naik mednekati level tertinggi dalam lebih dua pekan meningkatkan biaya emas batangan - PT RIFAN

Sumber :  kontan.com