PT RIFAN BANDUNG - EUR/USD sempat memperpanjang kenaikannya di bulan November pada hari
Selasa minggu lalu ke 1.0480, namun momentum naik ini selanjutnya
meredup dan EUR/USD mengakhiri minggu lalu di sekitar 1.0325. Dolar AS
tetap berada pada posisi di bawah pada awal minggu lalu di tengah
memuncaknya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan pivot dalam hal
kebijakan moneternya setelah ada tanda – tanda inflasi berkurang di
Amerika Serikat.
Sentimen yang positip memudar selama minggu lalu di tengah
tanda-tanda tekanan inflasi masih tetap tinggi secara global,
meningkatnhya ketegangan antara Rusia dengan negara-negara Barat dan
ketakutan akan isu rantai supply yang baru setelah sebelumnya sempat
selesai. Euro yang sebelumnya mengambil keuntungan dari melemahnya
dollar AS secara luas kehilangan sebagian keuntungan yang pernah
diperolehnya.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.0354,
EUR/USD mengakhiri minggu lalu hari Jumat dengan sedikit penurunan ke
1.0325. Hari Senin sempat turun ke 1.0270 namun akhirnya berhasil naik
lagi ke posisi yang sama di 1.0320. Hari Selasa sempat berhasil naik
menembus 1.0400 ke 1.0480 namun kemudian turun kembali ke bawah 1.0400,
ke 1.0390 sampai hari Rabu dan hari Kamis berada di 1.0370. Pada hari
Jumat tidak berhasil bangkit malah terus turun ke 1.0325. .
Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu
Hari Senin EUR/USD berhasil menghapus kerugiannya
setelah naik kembali ke 1.0320. Sebelumnya pasangan matauang ini sempat
turun ke 1.0270 tetapi kemudian dollar AS kehilangan momentumnya secara
luas, yang membuat rebound EUR/USD.
Setelah rally dua hari yang mengesankan, EUR/USD stabil di sekitar
1.0300. Koreksi terbatas dan kecenderungan mengarah naik meskipun sudah
dalam posisi “overbought” yang membatasi kenaikan lebih lanjut.
Dolar AS terkoreksi normal selama jam perdagangan sesi Amerika,
bahkan pada saat yields AS naik ke posisi yang lebih tinggi. Yields AS
10 tahun berada pada 3.89% sementara yields AS 2 tahun berada pada
4.43%.
EUR/USD bertahan pada keuntungannya yang diperoleh karena rilis
publikasi dari Consumer Price Index (CPI) AS bulan Oktober yang
mendorong ekspektasi Federal Reserve akan menjadi kurang agresif.
EUR/USD mendapatkan permintaan yang baru dengan pergerakan naik
pasangan matauang ini mengarah ke atas 1.0400 pada jam perdagangan sesi
AS hari Selasa malam, dengan pemulihan dollar AS
tertahan karena penyangkalan Presiden AS Biden atas keterlibatan misil
Rusia yang menyerang Polandia.
Pasangan matauang EUR/USD sempat naik menyentuh 1.0480 pada hari
Selasa, level tertinggi sejak awal bulan Juli. Pasangan matauang ini
terus naik pada paruh pertama jam perdagangan karena menguatnya saham –
saham sehingga menekan turun dollar AS.
EUR/USD melanjutkan kenaikannya setelah muncul data ekonomi AS yang
menunjukkan bahwa tekanan inflasi terus mereda. Pada awal perdagangan
sesi AS hari Selasa muncul laporan inflasi AS yang berikutnya yang
sedikit lebih dingin daripada yang diperkirakan.
Laporan inflasi AS yang datangnya dari Producer’s Price Index (PPI)
bulan Oktober, muncul dengan kenaikan di atas 8.0% per tahun,
dibandingkan dengan kenaikan sebesar 8.3% yang diperkirakan.
Dari Eropa, GDP area Euro kuartal ke tiga dikonfirmasikan berada pada
0.2% QoQ sebagaimana dengan yang telah diperkirakan sebelumnya.
Sementara survey ZEW Jerman menunjukkan bahwa Sentimen Ekonomi pada
bulan November membaik dengan Indeks Jerman berada pada – 36.7 dan Zona
Euro berada pada – 38.7.
Namun kondisi pasar tiba-tiba berbalik dengan saham – saham mendadak
jatuh sementara dollar AS berbalik melanjutkan penguatannya karena
munculnya arus safe – haven yang baru akibat berita yang mengatakan
bahwa misil Rusia telah ditembakkan dan mengena ke Polandia.
EUR/USD telah kehilangan momentum bullish-nya dan turun di bawah
1.0400 diperdagangkan di sekitar 1.0390 pada jam perdagangan sesi AS
hari Rabu. Sentimen terhadap resiko bergerak ke arah
negatip meskipun data ekonomi AS yang keluar, data Retail Sales, bagus.
Angka Retail Sales AS ini membantu dollar AS menemukan permintaannya dan
membebani pasangan matauang EUR/USD ini.
Para konsumen AS tetap berbelanja besar pada bulan lalu. Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS, Retail Sales
AS pada bulan Oktober naik 1.3% setelah pada bulan September tidak
mengalami perubahan. Data yang baru keluar ini mengatasi yang
diperkirakan secara signifikan. Para ekonom hanya memperkirakan kenaikan
Retail Sales AS sebesar 1.0%.
Area Financial Stability Review zona Euro yang dipublikasikan oleh
ECB, mempertunjukkan bagaimana penurunan ekonomi dan kondisi keuangan
zona Euro telah menaikkan resiko pada stabilitas keuangan area euro, di
tengah krisis energi yang berkelanjutan yang dipicu oleh perang di
Ukraina. Berita ini turut menekan turun EUR/USD ke bawah 1.0400 ke
sekitar 1.0390.
EUR/USD mengakhiri perdagangan hari Kamis di
teritori merah, namun berhasil mempertahankan sedikit keuntungan
mingguannya di zona harga 1.0370. Dolar AS menguat karena datangnya
kembali keengganan terhadap resiko, dengan para pemain di pasar semakin
prihatin dengan situasi Rusia vs Nato dan meningkatnya penularan
coronavirus di Cina yang bisa membawa kepada lockdown yang lebih ketat
dan munculnya isu rantai supply yang baru.
Pasar saham global merefleksikan keprihatinan dengan kebanyakan indeks saham turun.
Dari medan data, Area Euro merilis Construction Output bulan
September, yang naik 0.1% MoM sebagaimana dengan yang telah
diantisipasikan. Inflasi Consumer Price Index zona Euro bulan Oktober
direvisi naik ke 10.6% YoY sedikit di bawah perkiraan pendahuluan 10.7%.
Sementara AS mempublikasikan Initial Jobless Claims untuk minggu
yang berakhir pada tanggal 11 November, yang turun menjadi 222.000,
lebih baik daripada sebelumnya di 226.000. Philadelphia Fed
Manufacturing Survey bulan November muncul di – 19.4, lebih buruk
daripada sebelumnya di – 8.7.
EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.0325 dengan dollar AS bergerak
sangat volatile, naik dan turun bergantian, pada awal jam perdagangan
sesi AS hari Jumat.
Berbicara di Frankfurt Financial Conference, Presiden European
Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengulangi kembali bahwa mereka
memperkirakan kenaikan tingkat bunga lebih jauh ke level yang
diperlukan.
Mengakhiri minggu ini, sikap para trader dan investor kebanyakan
positip setelah keluar laporan retail sales AS bulan Oktober yang jauh
lebih baik daripada yang diperkirakan yang membebani dollar AS turun.
Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS, Retail Sales
AS pada bulan Oktober naik 1.3% setelah pada bulan September tidak
mengalami perubahan. Data retail sales ini yang keluar pada hari Rabu,
mengatasi yang diperkirakan secara signifikan. Para ekonom hanya
memperkirakan kenaikan Retail Sales AS sebesar 1.0%.
Namun antusiasme para trader dan investor diredakan pada hari Kamis
oleh retorika yang hawkish dari para pejabat Federal Reserve AS. Para
pejabat the Fed mengatakan bahwa ekonomi AS perlu masuk ke dalam resesi
selama beberapa saat lamanya agar supaya dapat sepenuhnya menekan turun
inflasi yang problematik. Pernyataan para pejabat the Fed ini membuat
dollar AS berbalik menguat.
Faktor “Risk-Off” Membebani Euro
Inggris melaporkan Consumer Price Index (CPI) bulan Oktober mencetak
rekor yang baru, naik ke 11.1% YoY. Negara ini sebegitu jauh adalah
satu-satunya negara yang pemerintahnya dengan terbuka mengakui bahwa
ekonomi negaranya berada dalam resesi. Sementara itu dari area Euro,
Consumer Price Index dikonfirmasi berada pada 10.6% untuk periode yang
sama, sedikit di bawah perkiraan pendahuluan di 10.7%.
Pada pertengahan minggu lalu, kepanikan menghantam pasar keuangan
setelah muncul berita bahwa misil yang diduga dari Rusia jatuh di kota
Polish dekat perbatasan dengan Ukraina, membunuh dua orang. Setelah
dilakukan investigasi, NATO percaya bahwa itu adalah misil dari
pertahanan Ukraina, meskipun masih dalam tahapan investigasi.
Selain itu, Cina terus melaporkan naiknnya kasus virus corona. Cina
mengumumkan 23.276 kasus baru pada hari Kamis minggu lalu meskipun sudah
dilakukan kebijakan zero-covid. Lockdown menyebar ke region-region yang
berbeda, yang mengakibatkan keresahan sosial. Cina hampir tidak pernah
melonggarkan langkah-langkah restriksi dan dunia takut ekonomi Cina yang
terpukul bisa memicu penularan global sebagaimana yang terjadi pada
awal tahapan pandemik Covid – 19.
Sementara itu, para bank sentral memberikan tanda-tanda menjelang
pertemuan kebijakan moneter mereka pada pertengahan bulan Desember.
Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde pada hari Jumat
minggu lalu, mengatakan bahwa mereka akan terus menaikkan tingkat bunga,
dan menambahkan mereka bahkan mungkin perlu merestriksi aktifitas
ekonomi untuk menjinakkan inflasi. Saat ini tingkat bunga ECB berada
pada 1.5%, jauh di bawah dollar AS sebesar 4%.
AS Menunjukkan Signal Makro Ekonomi yang Bagus
Amerika Serikat memberikan tanda – tanda makro ekonomi yang lebih
baik. Producer Price Index (PPI) bulan Oktober naik 8% YoY, turun dari
sebelumnya 8.4%. Angka inti berada pada 6.7%, turun dari 7.1%. Retail
Sales naik 1.3% MoM pada bulan September, mengatasi dari yang
diperkirakan.
Meskipun demikian, kenaikan dollar AS agak terbatas. Hal ini
disebabkan karena keyakinan bahwa the Fed akan segera memperlambat
kecepatan pengetatan quantitative-nya. Meskipun isu ini dibantah oleh
para pejabat the Fed.
Faktor lain yang membebani assets dengan yields yang tinggi seperti
matauang Euro datang dari Federal Reserve. Beberapa komentar dari para
pejabat the Fed pada minggu lalu yang harus digali termasuk komentar
dari wakil ketua the Fed Lael Brainard bahwa “walaupun the Fed telah
melakukan banyak hal, the Fed masih mempunyai pekerjaan tambahan untuk
dilakukan”. Gubernur the Fed Christopher Waller juga mencatat bahwa
“satu laporan tidak bisa menjadi tren.” Dan Presiden the Fed St. Louis
James Bullard memberikan peringatan bahwa the Fed akan masih harus
menaikkan tingkat suku bunga kunci paling sedikit 5.25%. Meskipun
demikian the Fed dikenal sebagai yang cepat berubah nadanya.
Minggu ini, S&P Global akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan
dari PMI bulan November baik untuk Uni Eropa maupun untuk Amerika
Serikat. Amerika Serikat juga akan mempublikasikan Durable Goods Orders
bulan Oktober dan mengeluarkan risalah pertemuan FOMC the Fed bulan
Oktober. Finalnya pada hari Jumat, Jerman akan mempublikasikan.
perkiraan kedua dari Gross Domestic Product (GDP).
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di 1.0305 yang apabila berhasil dilewati
akan lanjut ke 1.0260 dan kemudian 1.0220. “Resistance” terdekat
menunggu di 1.0360 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0400
dan kemudian 1.0445 - PT RIFAN
Sumber : vibiznews.com