Jumat, 28 Mei 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Dari Ketinggian Bulan Juni Karena Koreksi Normal

 RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS, setelah sebelumnya sempat menyentuh ketinggian baru yang merupakan level tertinggi sejak bulan Januari di $1,912.70, karena koreksi normal dan sebagian aksi ambil untung dari para trader berjangka. Jangan heran apabila pada level turun ini terjadi pembelian yang baru dari para pemburu emas di harga rendah.

Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $8.90 ke $1,892.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Juli turun $0.087 ke $27.78 per ons.

Beberapa data ekonomi AS yang dirilis pada pagi hari tidak berdampak signifikan terhadap harga emas.

Pasar saham global bervariasi dalam rentang yang sempit dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Para pejabat Federal Reserve di dalam komentar – komentarnya kepada publik belakangan ini telah berhasil meyakinkan para trader dan investor sehingga tidak kuatir dengan kenaikan harga inflasi.

Pembicaraan perdagangan antara AS dengan Cina sedang berlangsung ditengah AS meminta investigasi yang lebih dalam akan sumber awal dari pandemik Covid – 19 yang memperburuk hubungan AS dengan Cina, sementara Sebagian berspekulasi bahwa virus corona datang dari laboratorium di Wuhan Cina.

Support terdekat menunggu di $1,885 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,873 dan kemudian $1,850. “Resistance” terdekat menunggu di $1,903 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,913 dan kemudian $1,925 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 27 Mei 2021

Rifan Financindo - Imbal Hasil Obligasi Dan Greenback Jatuh, Emas Melonjak 13,50 Dolar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencapai level tertinggi lebih dari empat bulan, ketika dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan kebijakan moneternya yang akomodatif. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 1.898 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka terangkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi ditutup pada 1.884,50 dolar AS. Emas berjangka jatuh 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.876,70 dolar AS p​​​​ada Jumat, setelah terkerek 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.881,90 dolar AS pada Kamis, dan melonjak 13,5 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.881,50 dolar AS pada Rabu. Emas juga didukung oleh data ekonomi AS yang mengecewakan. Conference Board yang berbasis di AS melaporkan pada Selasa bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 117,2 pada Mei dari 117,5 pada April, lebih lemah dari yang diperkirakan. 

Dengan kepercayaan konsumen yang sedikit mundur, kami mendapatkan reaksi yang tiba-tiba. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan lebih dovish untuk jangka waktu yang lebih lama sekarang,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
  
  Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya berada di dekat posisi terendah 4,5 bulan, membuat emas lebih terjangkau.
  
  Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS menyentuh level terendah dua minggu, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.
  
  Pembuat kebijakan Fed dalam pernyataan terpisah telah mengecilkan kekhawatiran inflasi dan menegaskan kembali kebijakan moneter longgar saat ini akan tetap berlaku. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
  
  Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir mengatakan "pasar merasakan bahwa inflasi lebih tertanam daripada yang diperkirakan Fed saat ini ... ini menyebabkan uang masuk ke lindung nilai inflasi seperti emas."Emas memiliki peluang bagus untuk mencapai 2.000 dolar AS selama paruh kedua tahun ini
  
  Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 15,1 sen atau 0,54 persen menjadi ditutup pada 28,056 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 19,30 dolar AS atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 1.196,90 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO 
Sumber : antaranews.com

Jumat, 21 Mei 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Dengan Masuknya Bargain Hunter & Melemahnya USD

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, karena koreksi turun yang rutin setelah harga emas mengalami tren naik dan menyentuh ketinggian 3,5 bulan pada hari Selasa. Pada hari Kamis, para bargain-hunter masuk kembali membeli pada harga yang rendah dan bersamaan dengan melemahnya USD, sehingga mengangkat naik harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik $10.30 ke $1,879.60 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Juli turun $0.175 ke $27.85 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko meningkat di pasar pada akhir minggu ini.

Para trader dan investor sedang berdebat mengenai risalah pertemuan FOMC the Fed yang baru dikeluarkan. Satu perikop yang panjang berisi tanda-tanda mengenai pengurangan pembelian obligasi dan ini cukup untuk mendorong naik dollar AS pada hari Rabu.

Namun, para investor sedang menilai ulang risalah pertemuan tersebut dan artinya pada hari Kamis. Investor mencatat bahwa kepala Federal Reserve Jerome Powell dan kebanyakan dari koleganya mendukung tetap mempertahankan kebijakan tidak berubah untuk waktu tertentu dan bahwa pemulihan ekonomi AS masih panjang perjalanannya. Hal ini membuat dollar AS berbalik turun.

Bitcoin dan matauang crypto lainnya telah stabil pada hari Kamis setelah mengalami aksi jual yang hebat pada hari Rabu.

“Support” terdekat menunggu di $1,858 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848 dan kemudian $1,808. “Resistance” terdekat menunggu di $1,891 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,918 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

 

 

Kamis, 20 Mei 2021

Rifan Financindo - Dolar Dan mbal Hasil Obligasi AS Menguat, Kilau Emas Redup

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia merosot imbas kembali menguatnya dolar dan imbal hasil obligasi AS, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi 1.866,64 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya melesat sebanyaknya 1,2 persen ke level tertinggi sejak 8 Januari di 1.889,75 dolar AS per ounce.

Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,7 persen menjadi 1.881,50 dolar AS per ounce.

Beberapa pejabat The Fed tampaknya siap untuk mulai mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter berdasarkan kemajuan pesat yang berlanjut dalam pemulihan ekonomi, menurut risalah The Fed.

Imbal hasil tolok ukur US Treasury 10-tahun melonjak ke level tertinggi dalam hampir seminggu, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas, sementara Indeks Dolar (Indeks DXY) bangkit kembali dari level terendah tiga bulan setelah risalah The Fed tersebut.

Sementara itu, perak anjlok 2 persen menjadi 27,64 dolar AS per ounce. Paladium merosot 1,3 persen menjadi 2.865,50 dolar AS per ounce, sementara platinum menyusut 2,6 persen menjadi 1.186,50 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Rabu, 19 Mei 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Berhasil Menembus $1,850, Menyentuh Ketinggian 3 Bulan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, mencapai ketinggian tiga bulan. Metal berharga memulai minggu perdagangan yang baru dengan kenaikan ditengah turunnya pasar saham global dan terpukulnya pasar cryptocurrency. Selain itu emas saat ini memiliki postur tehnikal bullish yang meyakinkan. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik menembus $1,850.00 ke $1,867.60 per troy ons, yang berarti naik $29.60.  Sementara perak Comex bulan Juli naik $0.35 ke $27.71 per ons.

Laporan dalam perdagangan semalam mengatakan bahwa ada arus uang yang bergerak masuk kembali ke SPDR Gold Trust Exchange Traded Fund, kemungkinan sebagian disebabkan oleh goyahnya cryptocurrencies belakangan ini.

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Diskusi yang berkembang di pasar saat ini adalah apakah tekanan inflasi akan meningkat ke level yang menciptakan tekanan terhadap ekonomi disepanjang jalan. Federal Reserve AS sampai sekarang masih berpendapat bahwa kenaikan inflasi pada saat ini hanya bersifat transitory. Namun, para ekonom dan analis pasar mengatakan bahwa inflasi tidak bisa tidak akan menjadi problem pada bulan – bulan yang akan datang dan menunjuk kepada bukti kuat yang telah terjadi di pasar, termasuk kenaikan harga-harga komoditi mentah umumnya.

Cina melaporkan kenaikan dalam penjualan ritel bulan April hanya 17.7% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 25%.

“Support” terdekat menunggu di $1,841 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,830 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,855 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,881 dan kemudian $1,918 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

 

Rabu, 12 Mei 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Selangkah Lagi Harga Emas Bakal Terbang Tinggi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Laju penguatan harga emas dunia sedang tertahan pada perdagangan setelah melesat sepanjang pekan lalu. Meski demikian, "selangkah lagi" harga emas dunia berpeluang terbang tinggi lagi.

Harga emas dunia sepanjang pekan lalu membukukan penguatan 3,5%, dan Senin kemarin naik lagi 0,27% ke US$ 1.835,43/troy ons. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 10 Februari lalu.

Sementara pada perdagangan hari ini pukul 16:33 WIB, emas turun tipis 0,02% ke US$ 1.835,29/troy ons.

Jebloknya dolar Amerika Serikat (AS) serta yield obligasi (Treasury) membuat harga emas dunia mampu melesat. Dolar AS dan yield Treasury sedang mengalami penurunan setelah rilis data tenaga kerja AS Jumat lalu yang menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran naik menjadi 6,1% di bulan April, naik dari bulan sebelumnya 6%. Sementara pelaku pasar sebelumnya memprediksi tingkat pengangguran turun menjadi 5,8%.

Hal tersebut memperkuat sikap bank sentral AS (The Fed) yang tidak akan merubah kebijakan ultra-longgar dalam waktu dekat, yang tentunya memberikan tekanan dolar Amerika Serikat (AS) serta yield obligasi (Treasury).

Indeks dolar AS sepanjang pekan lalu turun 1,15% dan mencapai level terendah dan mencapai level terendah sejak 25 Februari. Hingga hari ini, indeks dolar AS masih terus menurun meski tipis-tipis. Kemudian, pada yield Treasury 5,2 basis poin ke 1,579%.

Selain itu menyebabkan dolar AS dan yield Treasury merosot, kebijakan ultra-longgar The Fed, dengan suku bunga rendah 0,25%, dan program pembelian obligasi (quantitative easing/QE) senilai US$ 120 miliar per bulan merupakan bahan bakar emas untuk menguat.

Pada tahun lalu, kebijakan The Fed tersebut membawa emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus 2020.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan data tenaga kerja yang mengecewakan membuat hilangnya ekspektasi The Fed akan mulai mengurangi nilai program QE di akhir tahun ini. Ia juga mengatakan emas akan terus menguat akibat penurunan yield Treasury.

Hansen memperkirakan harga emas dunia baru akan melesat jika mampu melewati US$ 1.850/troy ons.

Seperti yang diungkapkan Hansen, secara teknikal rerata pergerakan 200 hari (moving average/MA 200) yang menjadi penghalang laju emas. MA 200 berada di kisaran US$ 1.850/troy ons, dan emas berada di dekat level tersebut. Artinya "selangkah lagi" jika mampu melewati dan bertahan di atas level tersebut emas berpotensi melesat lebih tinggi.

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian sudah berada wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sehingga MA 200 dan stochastic yang overbought menjadi resisten yang kuat.

Sebelumnya, emas mampu menguat setelah berhasil melewati neckline pola Double Bottom di kisaran US$ 1.755/troy ons pada 15 April lalu. Hingga saat ini emas mampu bertahan di atas level tersebut, meski masih tertahan di bawah US$ 1.800/troy ons.

Bottom pola ini berada di kisaran US$ 1.676/troy ons. Dari level tersebut hingga ke neckline sebesar US$ 79, sehingga ketika neckline ditembus secara konsisten emas berpeluang naik dengan besar yang sama.

Artinya, target penguatan emas ke US$ 1.855/troy ons. Ketika target penguatan tersebut tercapai, emas juga akan melewati MA 200, sehingga berpotensi melesat lebih tinggi lagi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

 

 

Selasa, 11 Mei 2021

PT Rifan - Harga Emas Naik Lagi 6,3 Dolar, Reli Untuk 4 Hari Beruntun

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menguat lagi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang reli untuk hari keempat berturut-turut, setelah angka pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) minggu lalu yang mengecewakan membebani dolar dan mendorong ekspektasi bahwa suku bunga acuan akan tetap rendah.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 6,3 dolar AS atau 0,34 persen menjadi ditutup pada 1.837,60 dolar AS per ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 10 Februari.

Emas berjangka melonjak 15,6 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.831,30 dolar AS, setelah melambung 31,4 dolar AS atau 1,76 persen menjadi 1.815,70 dolar AS, dan terkerek 8,3 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.784,30 dolar AS.

Jumlah pekerjaan AS yang mengecewakan akhirnya memicu putaran short-covering algoritmik,” kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali.

Juga mendukung logam mulia adalah kembalinya discretionary capital yang mengalir ke emas bersama dengan permintaan fisik yang kuat dari China dan India bulan lalu sebelum penguncian di India, tambah Ghali.

Data penggajian (payrolls) non-pertanian AS pada Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan secara tak terduga melambat pada April, mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari dua bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level terendah 2,5 bulan semalam.

Angka pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan mengganggu harapan investor akan pemulihan yang menderu di ekonomi terbesar dunia dan bahwa Federal Reserve (Fed) AS mungkin akan memperketat kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan.

Bank sentral AS telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Apa yang hilang dari kenaikan harga baru-baru ini dan akan dibutuhkan untuk menghidupkan kembali reli adalah partisipasi para pencari aset aman (safe-haven),” kata ​​Analis​​​​​​​ Carsten Menke, Julius Baer, dalam sebuah catatan.

Harga l​​​​​ogam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 1,5 sen atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 27,492 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 11 dolar AS atau 0,88 persen menjadi ditutup pada 1.265,50 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com