Senin, 14 Februari 2022

PT Rifan - Dipicu Meningkatnya Ketakutan Perang Rusia Ukraina Emas Tembus Posisi Tertinggi

PT RIFAN BANDUNG - Memulai minggu perdagangan yang baru minggu lalu di $1,806, harga emas sempat naik mengetes ketinggian dua minggu di $1,830 pada hari Selasa dan meneruskan kenaikannya pada hari Rabu ke $1,839. Turunnya yields treasury AS dari ketinggian selama dua setengah tahun memicu penurunan dollar AS terhadap rekan-rekannya yang mendorong naik harga emas.

Namun keluarnya angka inflasi CPI AS yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan pada hari Kamis , mengakibatkan terjadinya rally yields treasury AS yang mengakibatkan naiknya kembali dollar AS sehingga menekan turun harga emas ke $1,826.

Namun pada menit-menit terakhir pada penutupan perdagangan pada hari Jumat minggu lalu, harga emas tiba-tiba naik tajam sebesar $32.40 ke $1,859.00 sebagai respon dari pengumuman yang tiba-tiba dari the Fed bahwa mereka akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin 14 Februari.

Emas mengalami peningkatan permintaan dengan pasar kuatir Federal Reserve bisa memilih untuk melakukan kenaikan tingkat bunga darurat sebelum pertemuan bulan Maret berlangsung dalam rangka mengendalikan dan menjinakkan inflasi.

Harga emas telah naik sekitar 2% pada minggu lalu dengan lebih banyak investor yang berbalik ke emas di tengah sentimen risk-off yang meluas di pasar.

Laporan inflasi CPI AS pada minggu lalu yang keluar dengan ketinggian inflasi yang mengejutkan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan telah menambah ketidakpastian mengenai rencana pengetatan oleh the Fed.

Dengan harga konsumen naik ke 7.5% di bulan Januari, angka tertinggi selama 40 tahun, Goldman Sachs sekarang memproyeksikan 7 kali 25 basis poin kenaikan tingkat bunga dalam tahun ini. Selain itu konsensus meningkat bahwa the Fed akan menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 50 basis poin bahkan sebelum pertemuan yang direncanakan pada bulan Maret sebagai suatu pergerakan darurat, dengan tiba-tiba the Fed mengumumkan pertemuan darurat mereka pada hari Senin 14 Februari.

Presiden Federal Reserve Bank dari St. Louis James Bullard bahkan mengusulkan pandangan yang lebih hawkish, agar tingkat bunga the Fed sudah menyentuh 1% hanya dalam 3 kali pertemuan.

Sementara itu, yields treasury AS 10 tahun naik ke atas 2%, level yang belum pernah terjadi sejak Agustus 2019.

Grafik harga emas kelihatannya konstruktif. Penyebab langsungnya adalah data inflasi yang panas. The Fed sekarang kehilangan kepercayaan dari para investor. Kelihatannya the Fed sedang berusaha serabutan untuk membetulkan kesalahan kebijakannya. Dan emas diuntungkan dari kepanikan tersebut.

Kemungkinan besar tingkat bunga the Fed akan naik 50 basis poin pada bulan Maret dan bahkan bisa terjadi sebelum pertemuan FOMC bulan Maret.

Meskipun demikian, emas masih belum sepenuhnya memasukkan ke dalam perhitungan harga sehingga harga emas masih bisa naik lebih tinggi. Namun, saat ini emas masih mengharapkan the Fed tetap dovish.

Sudah ada preseden akan hal ini sebelumnya. Dan reaksi awal dari kedua pergerakan ini adalah terjadinya aksi jual terhadap emas. Namun secara keseluruhan, dimulainya siklus kenaikan tingkat bunga adalah bullish bagi emas. Berdasarkan observasi historis, setiap kali the Fed mulai menaikkan tingkat bunga, setelah memberitahukannya lebih dahulu, performance emas bagus pada awalnya.

Setelah berhasil menembus $1,850 pada minggu lalu, target harga emas adalah ke $1,900 per ons. Selama ini sudah terjadi rally harga emas karena munculnya data inflasi yang terus meningkat. Emas sudah menerima fakta bahwa tingkat bunga sedang bergerak naik dengan inflasi berlangsung lebih lama.

Agenda besar dari kalender ekonomi pada minggu ini adalah risalah pertemuan FOMC pada bulan Januari. Pasar akan mencari petunjuk dari risalah pertemuan FOMC bulan Januari ini, akan seberapa agresif bank sentral AS akan bisa bertindak. Risalah pertemuan FOMC ini bisa membantu menjelaskan apakah para pejabat the Fed semuanya memandang perlu menaikkan tingkat bunga sebanyak 50 basis poin.

Selain itu, testimoni semi-annual dari Powell yang akan membicarakan mengenai pergerakan perpindahan kebijakan juga ditunggu pasar apabila dia berhasil terpilih kembali.

Namun sebelum keluar risalah pertemuan FOMC, pasar akan lebih dahulu fokus kepada hasil pertemuan darurat dari the Fed yang akan diadakan pada hari Senin 14 Februari 2022.

Support terdekat menunggu di $1,820 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,775.

Resistance terdekat menunggu di $1,835 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,840 dan kemudian $1,856 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar