Rabu, 02 Februari 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Data The Fed Bikin Ngeri, Dolar AS Turun Duluan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Mata uang Dolar AS turun di awal minggu ini, dengan membukukan penurunan harian terbesar sejak bulan November lalu karena para investor mengkonsolidasikan keuntungan setelah berhasil mencapai level tertinggi dalam 1-1/2 tahun pada hari Jumat di tengah ramainya ekspektasi laju kenaikan tingkat suku bunga yang lebih cepat oleh pihak Federal Reserve.

The Fed dengan sangat jelas mengisyaratkan minggu lalu bahwa mereka bermaksud untuk menaikkan tingkat suku bunga sedini mungkin pada sebuah pertemuan kebijakan tanggal 15-16 Maret, bank-bank dari Wall Street sekarang lumayan mengharapkan sekitar lima sampai tujuh kenaikan suku bunga di tahun ini.

5 Perkiraan Federal Reserve

Dana Fed yang berjangka pada Senin malam telah memperkirakan hanya di bawah lima kenaikan untuk tahun 2022, atau setidaknya  sekitar 121 basis poin pengetatan. Mereka juga telah  menunjukkan peluang sebesar 17% untuk kenaikan 50 basis poin di bulan Maret, menurun dari setinggi 32% pada hari Jumat. Presiden dari Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa The Fed dapat mengukur sejumlah kenaikan suku bunga menjadi setengah poin persentase jika tingkat inflasi tetap tinggi.

Para Investor juga mencari nonfarm payrolls Amerika Serikat hari Jumat untuk indikasi seberapa agresif pihak Fed dapat tetap berada di jalur pengobatannya. Penggajian AS sendiri diperkirakan menunjukkan kenaikan sebesar 153.000 pekerjaan untuk bulan Januari, turun dari 199.000 pada bulan Desember, dengan tingkat pengangguran masih stabil di 3,9%

Laju untuk  kenaikan suku bunga yang lebih cepat juga dilihat sebagai peredam ekspektasi pertumbuhan di masa yang akan datang, sebuah skenario yang telah dimainkan di pasar obligasi AS di mana spread antara imbal hasil Treasury AS tenor 2-tahun dan 10-tahun menurun di bawah 59 basis poin untuk pertama kalinya sejak awal bulan November, sebuah fenomena ini dikenal sebagai istilah “beruang-meratakan.”

Bank of England juga telah mengadakan sebuah pertemuan kebijakan pada hari Kamis, dengan jajak pendapat dari Reuters memprediksi akan kenaikan suku bunga kedua dalam kurun waktu kurang dari dua bulan setelah tingkat inflasi Inggris melonjak ke level yang tertinggi dalam hampir 30 tahun

Dalam mata uang yang lainnya, dolar Australia telah  memimpin kenaikan, naik sebesar 1% menjadi ke harga US$0,7068 sebelum pertemuan dari kebijakan The Fed dan Bank of Australia pada hari Selasa. Terhadap mata uang yen, dolar AS turun 0,2% menjadi seharga 115,045 yen - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar