Kamis, 10 Desember 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Turun 1 Persen Seiring Kenaikan Bursa Saham

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas turun hampir 1% pada hari Rabu (09/12), jatuh kembali dari puncak dua minggu pada sesi sebelumnya karena optimisme atas pengembangan vaksin COVID-19 membuat investor memilih aset berisiko seperti pasar ekuitas.

Harga emas spot turun 0,7% pada $ 1,857.80 per ons, setelah sebelumnya jatuh ke level $ 1,851.31. Pada hari Selasa itu mencapai level tertinggi sejak 23 November di $ 1,875.07.

Harga emas berjangka AS tergelincir 0,65% menjadi $ 1,862.40.

Sementara upaya baru di Amerika Serikat untuk menyetujui paket dukungan fiskal baru mendukung emas pada Selasa sebagai lindung nilai terhadap potensi inflasi, pada Rabu berita tersebut bertindak terutama sebagai pemicu tambahan untuk sentimen risiko.

Pasar saham global mencapai rekor tertinggi pada hari Rabu, dengan sektor perawatan kesehatan diuntungkan dari berita vaksin virus corona yang positif. Setelah Inggris pada hari Selasa menjadi negara pertama yang memulai program vaksinasi massal, Pfizer dan Johnson & Johnson membuat kemajuan lebih lanjut dengan uji coba dan persetujuan peraturan masing-masing.

Di sisi stimulus, pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengusulkan paket bantuan $ 916 miliar. Anggota parlemen Kongres masih bekerja untuk menyelesaikan perbedaan tentang penyertaan perlindungan kewajiban bisnis dan bantuan pemerintah negara bagian dan lokal. Investor juga menantikan pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS minggu depan untuk petunjuk arah kebijakan moneter.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk selanjutnya harga emas berpotensi lemah seiring peningkatan bursa saham. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,870-$ 1,882. Namun jika harga turun, akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,850-$ 1,840 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 08 Desember 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini Naik Tipis Setelah Kemarin Melesat 1,30%

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat tipis pada awal perdagangan hari ini. Pada Selasa pukul 7.00 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.863,98 per ons troi, menguat 0,07% jika dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.862,73 per ons troi.

Harga emas berjangka pun bergerak serupa. Harga emas untuk pengiriman Februari 2021 di Commodity Exchange menguat 0,12% menjadi US$ 1.868,20 per ons troi. 

harga emas spot melonjak 1,30% dalam sehari karena harapan pengucuran stimulus di Amerika Serikat (AS). "Rencana stimulus telah membantu menstabilkan pasar emas karena lebih banyak uang yang dipompa ke dalam sistem keuangan menyebabkan inflasi," kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals kepada Reuters. Anggota parlemen AS berusaha untuk menuntaskan kesepakatan bantuan yang telah lama ditunggu-tunggu melalui RUU pendanaan sebesar US$ 908 miliar. Harga emas batangan yang merupakan lindung nilai terhadap inflasi akibat stimulus jumbo yang dikeluarkan pada tahun 2020, naik lebih dari 22% sepanjang tahun ini.

Investor juga mencermati sanksi AS dan larangan perjalanan pada 14 pejabat China atas dugaan peran mereka dalam diskualifikasi terhadap legislator oposisi terpilih di Hong Kong. "Ini adalah periode yang kuat secara musiman untuk harga emas dan kami baru saja melalui peristiwa kapitalisasi, karena banyak investor yang tidak tahan banting di emas telah terguncang keluar dari pasar," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities. 

Harga emas merosot ke level terendah dalam lima bulan terakhir pada 30 November lalu. Dari posisi tersebut, harga emas telah pulih lebih dari 5%. 

November juga menandai bulan terburuk bagi harga emas dalam empat tahun. Penurunan harga emas secara bulanan pada November disebabkan oleh harapan pemulihan ekonomi yang dipicu oleh vaksin. 

Inggris akan menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 minggu ini. Analis melihat, terobosan level harga emas pada US$ 1.850 menandakan kenaikan lebih lanjut - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan

 

Senin, 07 Desember 2020

PT Rifan - Harga Emas Apakah Akan Naik Kembali Ke $1,925


PT RIFAN BANDUNG - Emas sedang mencoba untuk mencapai kembali yang dulunya merupakan “support” yang solid di level $1,850 per ons. Dan langkah berikut ini akan krusial. Jika berhasil ditembus, metal berharga kuning ini memiliki pelunag untuk naik sampai ke $1,925, namun hal – hal berikut ini perlu terjadi terlebih dahulu.

Emas telah memulai suatu permulaan yang berhasil memasuki awal bulan Desember, kembali pulih dengan baik setelah aksi jual pada minggu lalu di bawah $1,800 per ons. Emas berjangka bulan Februari diperdagangkan di $1,837.50 per ons, naik hampir 3% pada minggu lalu.

Penggerak yang mendorong naik harga emas pada minggu lalu adalah melemahnya dolar AS, harapan akan stimulus dan infeksi harian Covid – 19 yang mencapai rekor ketinggian.

Level $1,775 adalah level yang menjadi tahanan yang kuat selama aksi jual pada minggu lalu, dan penurunan harga emas tidak berhasil menembus level tersebut. Dari gambaran makro, pasar emas sangat konstruktif pada saat ini. Emas saat ini diperdagangkan diatas harga tertinggi pada minggu lalu. Hal ini adalah sangat konstruktif bagi kenaikan lebih lanjut.

Minggu ini, hal kunci yang harus diperhatikan dalam hal emas adalah apakah bisa menembus level $1,850 per ons.

Dari perspektif tehnikal, karena $1,850 terbukti telah menjadi “support” yang kuat sebelumnya, harus ada beberapa isu untuk mencapai level tersebut kembali. Emas telah berusaha mencapai level tersebut dua kali pada minggu lalu. Dan normalnya, akan mengetes level yang seperti ini sebanyak tiga kali sebelum berhasil menembusnya dan akan naik lebih tinggi lagi nantinya.

Penurunan yang tajam pada minggu lalu tidak dibenarkan, itulah sebabnya mengapa emas naik begitu banyak selama minggu pertama  bulan Desember. Orang – orang kemungkinan telah mengambil untung dan menyimpan keuntungannya dalam rangka mengantisipasi apabila terjadi kenaikan pajak kalau Biden menjadi pemenang. Namun ternyata gerakan turun tersebut tidak dibenarkan oleh pasar ke level yang terjadi pada minggu lalu. Seharusnya sekali menembus level $1,800 maka akan harus turun lebih jauh lagi.

Minggu lalu terlihat juga aksi jual dari emas yang didukung oleh ETF. Minggu ini harus kembali diperhatikan apakah masih berlangsung aksi jual emas ETF.

Pembicaraan mengenai stimulus akan menjadi pusat perhatian pada minggu ini dengan pasar mendapatkan semangat dari usulan bipartisan akan bantuan untuk coronavirus sebanyak $908 miliar. Diatas dari itu, Demokrat dan Republikan menghadapi tenggat waktu pada tanggal 11 Desember untuk menggelontorkan budget sebanyak $1,4 triliun yang apabila gagal dikucurkan akan mengakibatkan penutupan aktifitas pemerintahan.

Sangat krusial untuk menjembatani jurang pemisah antara hari ini dengan saat ketika vaksin sudah membuahkan hasil. Demokrat dan Republikan harus sepakat dengan paket stimulus sebelum tahun ini berakhir. Jika tidak, kemungkinan baru akan bisa keluar pada bulan Februari yang mana hal ini akan menghantam saham dan juga emas karena orang akan bergerak mencari uang tunai.

Situasi di Amerika Serikat menjadi semakin sulit setiap hari. Dan musim dingin yang keras menunggu di depan. Sementara saat ini terjadi 213.000 kasus baru per hari dan 2500 orang mengalami kematian pada hari Kamis minggu lalu.

Melambatnya lapangan pekerjaan sudah kelihatan dan akan menjadi bertambah buruk sebelum berbalik membaik. Faktor lain yang bisa mendukung kenaikan harga emas adalah melemahnya dolar AS ke depannya.

Kenaikan harga emas akan berhadapan dengan “resistance” pertama di $1,850 lalu level psikologis $1,900 dan kemudian $1,925 yang bisa membawa kepada $1,975 apabila berhasil dilewati - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Tipis Usai Naik 3 Hari Beruntun


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun tipis pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat. Hal ini menyusul ambil untung dari kenaikan tiga hari berturut-turut saat ekuitas menguat, tetapi harapan stimulus baru AS mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan mempertahankan kenaikan mingguan pertamanya dalam empat pekan terakhir. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, menyusut USD1,10 atau 0,06% menjadi ditutup pada USD1.840 per ons. Emas membukukan keuntungan mingguan lebih dari tiga persen.

Harga emas berjangka naik USD10,9 atau 0,6 persen menjadi USD1.841,10 pada Kamis (3/12/2020), setelah terangkat USD11,3 atau 0,62% menjadi USD1.830,20 pada Rabu (2/12/2020), dan melonjak USD38 atau 2,13% menjadi USD1.818,90 pada Selasa (1/12/2020).

"Setelah kenaikan tiga yang luar biasa, emas mengalami aksi ambil untung menjelang level teknis utama di USD1.850, dianggap sebagai rintangan yang signifikan karena sangat tangguh sebagai dukungan selama dua bulan terakhir," kata Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia BMO, Tai Wong. 

Reaksi emas terhadap laporan penggajian AS yang sangat lemah - direspon aksi jual alih-alih reli - menunjukkan para pemburu harga murah mungkin puas untuk saat ini," katanya menambahkan mungkin ada beberapa "program penjualan" moderat yang stabil mungkin melalui exchange traded funds (ETF).

Data pada Jumat menunjukkan ekonomi AS menambahkan pekerja paling sedikit dalam enam bulan pada November, memperkuat ekspektasi akan lebih banyak stimulus fiskal yang mengangkat indeks-indeks utama Wall Street ke level tertinggi sepanjang masa. 

RUU bantuan Virus Corona bipartisan senilai 908 miliar dolar AS menarik dukungan di Kongres AS pada Kamis.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan besar disebabkan oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di luar koreksi jangka pendek, dolar yang lebih lemah, suku bunga riil negatif, kekhawatiran seputar inflasi dan ekspektasi stimulus fiskal lebih lanjut di tengah kebijakan moneter yang akomodatif kemungkinan akan menjaga harga emas cenderung naik," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper.

Sementara itu dolar menuju minggu terburuk sejak awal November, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 11,6 sen atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 24,253 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 34,2 dolar AS atau 3,29 persen menjadi menetap di 1.072,8 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

Kamis, 03 Desember 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Karena Isu Stimulus Yang Baru


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil mengarah bervariasi dalam rentang yang sempit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat, berhasil mempertahankan keuntungan yang besar yang dibukukan pada hari Selasa. Aksi “short covering” di pasar berjangka dan “perceived bargain buying” di pasar fisik terlihat jelas pada hari Selasa kemarin, yang kemungkinan dipicu oleh jatuhnya indeks dolar AS yang menyentuh kerendahan selama 2,5 tahun pada minggu ini.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $2.60 per ons pada $1,821.70 sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 952.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi mengarah ke melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi Amerika Serikat dimulai karena aksi ambil untung setelah dua indeks saham utama menyentuh rekor ketinggian pada hari Selasa.

Para trader dan investor terus memandang kepada sinar terang pada ujung dari terowongan Covid – 19 yang gelap, walaupun masih ada beberapa bulan yang sulit kedepannya. Vaksin yang sangat sukses mengatasi virus corona akan dikeluarkan ke publik segera pada bulan Desember ini.

Selain itu sentimen yang mengangkat naik pasar adalah pembaharuan pembicaraan mengenai paket stimulus bagi orang – orang Amerika, diantara para pemimpin Kongres AS.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,835.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,850.00 dan kemudian $1,860.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,810.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800.00 dan kemudian $1,767.20 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 02 Desember 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Karena Koreksi Normal


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik solid pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat yang disebabkan oleh aksi “short covering” di pasar berjangka dan aksi “bargain buying” di pasar fisik, menyusul penurunan yang solid yang dialami emas ke kerendahan selama lima bulan. Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $29.00 per ons pada $1,810.10. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 938.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi mengarah naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Masih ada sedikit keengganan terhadap resiko di pasar pada hari pertama bulan Desember ditengah rally pasar saham global yang membuat indeks saham AS berada dekat rekor ketinggiannya.

Sementara itu, OECD yang berbasis di Paris memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 turun menjadi 4.2% dari perkiraan sebelumnya 5%. OECD menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2021 menjadi 3.2% dari sebelumnya diperkirakan 4% dan pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan turun dari 5.1% menjadi 3.6%.

Metal kuning juga mengalami arus keluar dari emas yang didukung oleh ETF selama tiga minggu berturut-turut. Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat menunggu di $1,822.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,850.00 dan kemudian $1,860.00.

Sementara penurunan selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,778.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,767.20 dan kemudian $1,700.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  vibiznews.com

Selasa, 01 Desember 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik, Pasar Fokus Kesaksian Ketua Fed


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada hari Selasa setelah ditutup melemah dalam perdagangan di bulan November.

Harga emas berjangka naik 0,41% ke $1.788,25 per ons pukul 13.39 WIB dan XAU/USD menguat 0,49% di $1.785,80 menurut data Investing.com.

Harga emas ditutup anjlok nyaris 6% pada bulan November. Investor menjual aset safe-haven dan mengalihkannya ke investasi berisiko seperti saham-saham dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).

Investor sekarang tampaknya kurang fokus terhadap lonjakan kasus baru covid-19 di seluruh dunia atau tindakan pembatasan baru di berbagai negara seperti London, Hong Kong dan Toronto dan, sebaliknya, lebih memperhatikan kemungkinan persetujuan atas beberapa vaksin covid-19 dalam beberapa minggu mendatang.

Investor emas juga memantau kesaksian dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin di hadapan Komite Perbankan Senat, keduanya mengatakan ekonomi AS tengah menuju pemulihan tetapi akan membutuhkan bantuan.

Mnuchin meminta Kongres AS untuk menggunakan UU CARES, senilai $455 miliar, agar bisa menerapkan paket stimulus guna memberikan dorongan ekonomi. Powell, sebaliknya, merujuk pada pertumbuhan ekonomi moderat sebagai fokus pemerintahan.

Investor aset berisiko kemungkinan juga telah mengambil beberapa petunjuk dari indeks manajer pembelian (PMI) China untuk November, yang dirilis di 52,1 pada November, naik dari 51,4 pada Oktober, Biro Statistik Nasional China mengatakan pada hari Senin - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing.com