Jumat, 12 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Bertahan Karena Masuk Pembeli Dari Bawah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas stabil pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu kemarin dengan para trader masuk untuk membeli emas yang telah mengalami koreksi penurunan setelah mendapatkan keuntungan yang bagus pada hari Selasa.

Kekuatan naik yang terus bertahan dari hari Selasa menjadi pertanda bagus bagi pergerakan naik pasar emas. Namun, kenaikan yields treasury AS dan menguatnya indeks dollar AS pada pertengahan minggu ini, merupakan faktor negatif yang akan bisa membatasi kenaikan dari emas.

Emas berjangka kontrak bulan April naik $0.10 ke $1,716.60 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.208 ke $25.975 per ons.

Pasar saham global bervariasi mengarah naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sikap para trader dan investor bersemangat pada pertengahan minggu, setelah keuntungan yang kuat yang dibukukan di pasar saham AS pada hari Selasa yang baru lalu.

Namun, setelah mengalami sedikit penurunan pada hari Selasa, yields Treasury AS naik lagi pada hari Rabu pagi, yang kemungkinan bisa membatasi minat beli terhadap saham dan emas.

Support terdekat menunggu di $1,700.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,685.00 dan kemudian $1,650.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,739.00 dan kemudian $1,757.40 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  vibiznews.com

Rabu, 10 Maret 2021

PT Rifan Fianancindo Berjangka - Penurunan Bunga Obligasi AS Bikin Harga Emas Melesat

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka melonjak lebih dari 2% pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas pulih dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan bunga (yields) obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak USD38,9 atau 2,32% menjadi ditutup pada USD1.716,90 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka anjlok USD20,5 atau 1,21% menjadi USD1.678,00. 

Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang emas dan perak telah menunggu ini dan melompat kembali ke pasar, juga mengingat betapa itu oversold dan rendah,” kata Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures Bob Haberkorn, dilansir dari Antara, Rabu.

Bunga obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan sebagai acuan mundur dari pencapaian tertinggi lebih dari satu tahun minggu lalu, sementara dolar juga jatuh. Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap potensi lonjakan inflasi dari langkah-langkah stimulus ekonomi besar-besaran, kenaikan imbal hasil obligasi telah menantang status itu. 

Emas dapat memperpanjang kenaikan dalam waktu dekat, tetapi "pada dasarnya, pendulum berayun mendukung bearish terutama ketika mempertimbangkan bagaimana sentimen global membaik pada peluncuran vaksin dan kasus COVID-19 turun secara global", kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM.

Kepemilikan exchange-traded fund/ETF (reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek) berbasis emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun pada Senin ke level terendah sejak April 2020. 

Arus ETF berkontribusi pada dampak yang lebih besar terhadap harga saat turun daripada saat naik. Kami memperkirakan harga emas akan mencapai 1.750 dolar AS per ounce (pada 2021), tetapi mengingat volatilitas emas baru-baru ini, perkiraan ini memiliki keyakinan yang cukup rendah," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.

Investor fokus pada pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve minggu depan. Ketua bank sentral AS Jerome Powell telah mengatakan sikap kebijakan moneter longgar Fed saat ini masih sesuai.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 91,4 sen atau 3,62% menjadi ditutup pada USD26,183 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD23,1 atau dua% menjadi menetap di USD1.175,4 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Selasa, 09 Maret 2021

PT Rifan Fianancindo - Emas Turun Karena Naiknya Yields & Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun lagi pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, menyentuh level terendah dalam 10 bulan. Metal berharga tertekan oleh karena naiknya yields obligasi pemerintah dan tren naik dari indeks dollar AS.

Emas berjangka kontrak bulan April turun $18.10 ke $1,680.40 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turtun $0.132 ke $25.15 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham Asia kebanyakan turun sementara indeks saham Eropa kebanyakan naik. Indeks saham Amerika mengarah melemah Ketika perdagangan sesi New York dimulai. Naiknya imbal hasil obligasi pemerintah tetap menjadi sorotan memulai minggu perdagangan yang baru dan tetap menjadi elemen bearish bagi pasar saham. Treasury AS 10 tahun diperdagangkan dengan yields sebesar 1.61% yang mendorong naik USD sehingga menekan harga emas turun.

Treasuries AS mengalami aksi jual karena ekspektasi pertumbuhan yang kuat dan karena keengganan the Fed untuk melakukan intervensi untuk membeli obligasi dan mendorong naik imbal hasil obligasi AS yang mendorong naik USD.

USD mendapatkan dorongan naik lainnya, pertama dari NFP bulan Februari yang muncul jauh diatas dari yang diperkirakan dengan pertambahan pekerjaan sebanyak 379.000. Dorongan naik lainnya terhadap USD datang dari Senat yang menyetujui paket kelegaan coronavirus untuk orang Amerika senilai $1.9 triliun yang merupakan stimulus yang subtansial bagi ekonomi AS.

Support” terdekat menunggu di $1,678 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,657 dan kemudian $1,649. “Resistance” terdekat menunggu di $1,700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,712 dan kemudian $1,739 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 08 Maret 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun, Simak Rekomendasi Analis


PT RIFAN BANDUNG - Pada awal tahun 2021, beberapa aset investasi mengalami pergolakan, seperti aset investasi Obligasi Negara, emas spot dan emas Antam yang mengalami penurunan. Sedangkan, pada aset investasi saham, Obligasi Korporasi, dan nilai tukar dolar AS mengalami peningkatan. 

Emas saat ini menjadi sorotan utama, dikarenakan selisih harga beli dan harga jual yang semakin melebar. Harga buyback oleh Logam Mulia pada Minggu, mencapai Rp785.000 per gram, dan harga jual Rp 923.000 per gram. Dengan demikian, selisihnya adalah Rp 138.000 per gram. 

Menurut Nanang Wahyudin dari Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, ini diakibatkan oleh tingkat volatilitas pasar semakin besar, ataupun berkurangnya likuiditas di pasar.

"Jadi dengan kondisi yang terjadi saat ini, volatilitas cukup besar reaksi pasar juga cukup besar, yang mengakibatkan spread ataupun jarak semakin jauh," ujar Nanang kepada Kontan. 

Harga emas antam saat ini adalah cerminan dari harga emas spot, merujuk Bloomberg harga emas spot mengalami penurunan sebesar 8,6% sejak akhir tahun. 

Selanjutnya, pada aset investasi Obligasi Negara (Indobex Government Bond) mengalami penurunan sebesar 2,16% pada dua bulan awal tahun ini. Sedangkan, pada Obligasi Korporasi (indobex Corporate Bond) bergerak positif, yakni 0.62%. 

Selain itu, investasi saham saat ini sedang mengalami kenaikan yang cukup besar dan diprediksi akan terus berlangsung. 

Menurut Analis Central Capital Futures, Wahyu Laksono, aset saham ini mengikuti tren global, di mana komoditas, crypto, dan yields sedang mengalami kenaikan. "IHSG wajar ikutan saham global naik," kata Wahyu.

Pada investasi aset mata uang, merujuk Bloomberg pada 26 Februari, USD/IDR naik sebesar 1,32%, kenaikan ini bersamaan dengan beberapa valas (valuta asing) lainnya seperti GBP/IDR naik 3,48%, AUD/IDR naik 3,10%, dan EUR/IDR naik 0,15%.

Menurut Nanang saat ini adalah saat yang tepat dalam investasi emas, karena harga yang terbilang rendah. "Emas saat ini menjadi momentum untuk dimiliki ketika terjadi penurunan lebih dari 200 dolar khususnya untuk spot emas untuk melakukan buyback. Begitu juga dengan emas antam yang dapat dijadikan koleksi investasi," kata Nanang.

Ia juga memprediksi harga emas spot akan kembali menapaki area 1900, bahkan 2000 di akhir tahun ini - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 05 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Ke Bawah $1,700 Setelah Pidato Powell

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka turun menembus $1,700.00 ke sekitar $1,694.00 pada perdagangan pagi hari sesi Asia. Yields Treasury AS 10 tahun naik setelah pidato dari Powell yang mendorong turun harga emas sebanyak 1% dalam sehari.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor berjaga – jaga memperhatikan yields obligasi pemerintah AS, yang umumnya naik belakangan ini, dan yang membuat pasar saham sekali lagi menjadi goyah pada akhir minggu ini. Yields Treasury AS 10 tahun saat ini hampir mencapai 1.5%.

Pasar menantikan pidato dari Powell dan mengharapkan Powell akan berbicara mengenai naiknya yields obligasi pemerintah AS dan prospek mengenai inflasi. Selain itu pasar juga sedang menunggu laporan NFP AS bulan Februari yang diperkirakan akan menambah pekerjaan sebanyak 210.000 posisi.

Di dalam pidatonya, Powell mengatakan lonjakan imbal hasil baru-baru ini telah  menarik perhatian  mereka dan  prihatin dengan kondisi pasar yang tidak teratur atau pengetatan yang terus-menerus dalam kondisi keuangan yang mengancam pencapaian tujuan Fed.

Namun kepala Fed tersebut mengatakan perkiraannya tentang kenaikan inflasi hanya sementara, dikarenakan   ada banyak alasan untuk menutupi  sebelum pertumbuhan harga mencapai tingkat yang berkelanjutan di atas target 2 persen Fed. The Fed juga  mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap pada level mendekati nol sampai inflasi berada di jalur yang melebihi 2 persen untuk beberapa waktu.

“Support” terdekat menunggu di $1,684.32 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,671.11 dan kemudian $1,638.43. “Resistance” terdekat menunggu di $1,717.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,736.47 dan kemudian $1,757.40 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

 

Kamis, 04 Maret 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Merosot Lagi, Ada Apa?


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya. Harga emas kembali berada di bawah tingkat psikologis 1.725 dolar AS dan penutupan terendah sejak 8 Juni 2020, karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan greenback yang lebih kuat memukul daya tarik logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 1.715,80 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (2/3/2021), emas berjangka terangkat 10,6 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.733,60 dolar AS per ounce.

Emas berjangka merosot 5,8 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.723,00 dolar AS pada Senin (1/3/2021), setelah anjlok 46,60 dolar AS atau 2,62 persen menjadi 1.728,80 dolar AS pada Jumat (26/2/2021), dan terperosok 22,5 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.775,4 dolar AS pada Kamis (25/2/2021).

"Ketika suku bunga riil terus naik, itu menantang emas. Pasar-pasar suku bunga juga menambah tekanan pada penilaian untuk semua kelas aset, dan sebagai akibatnya, emas menjadi korban," kata ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun merayap kembali ke tertinggi satu tahun yang dicapai minggu lalu, sementara dolar juga menguat.

Harapan pemulihan ekonomi cepat dipicu oleh peluncuran vaksin COVID-19 yang cepat juga mendorong arus keluar dari aset-aset aman atau safe-haven seperti emas dari portofolio investor.

Kemajuan pada rancangan undang-undang stimulus AS 1,9 triliun dolar AS telah menawarkan sedikit jeda, ketika imbal hasil yang lebih tinggi telah mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dengan meningkatkan peluang kerugian memegang emas.

"Prospek emas benar-benar terkait dengan apakah kita telah mencapai titik pivot (poros) itu di Federal Reserve AS dalam hal apakah mereka akan mengatasi curamnya kurva imbal hasil. Tapi kami masih dalam proses awal, sehingga memiliki implikasi negatif jangka pendek pada emas," kata Ghali. 

Pejabat Fed telah menegaskan kembali bahwa suku bunga AS akan tetap rendah tetapi mengutip kenaikan suku bunga riil baru-baru ini sebagai tanda meningkatnya optimisme tentang pemulihan ekonomi.

"Kami mengantisipasi tantangan baru-baru ini meningkat lagi ke paruh kedua tahun ini, terutama ketika stimulus AS yang lebih besar meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Fed lebih awal dari yang direncanakan," tulis analis UBS dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 49,2 sen atau 1,83 persen menjadi ditutup pada 26,387 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April anjlok 32,6 dolar AS atau 2,68 persen menjadi menetap di 1.181,80 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  okezone.com

Selasa, 02 Maret 2021

PT Rifan Financindo - Dolar AS Makin Perkasa, Harga Emas Dunia Kian Pudar

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia terkoreksi 1 persen karena penguatan dolar AS dan meningkatnya risk appetite di antara investor membayangi dukungan dari penurunan imbal hasil obligasi AS.

Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi 1.723,30 dolar AS per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,3 persen menjadi 1.723 dolar AS per ounce.

Indeks Dolar (Indeks DXY) melesat ke level tertinggi tiga pekan, sementara optimisme atas stimulus ekonomi dan update yang menjanjikan pada vaksin Covid-19 mengangkat sentimen risiko di pasar keuangan yang lebih luas.

DPR Amerika menyetujui RUU bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan Presiden Joe Biden, Sabtu pagi, mengirimkannya ke Senat untuk dipertimbangkan.

Meski emas mungkin didukung oleh stimulus tersebut dalam jangka menengah, bullion akan menghadapi sejumlah rintangan," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, baru-baru ini, mengancam status tersebut karena itu diterjemahkan sebagai opportunity cost yang lebih tinggi untuk memegang logam kuning, yang tidak memberikan bunga.

Menawarkan beberapa kelonggaran untuk emas, yield US Treasury 10-tahun turun dari level tertinggi satu tahun.

Di sisi teknis, level psikologis 1.700 dolar AS sangat signifikan, sedangkan kisaran 1.760-1.765 dolar AS merupakan rintangan penting bagi emas untuk naik lebih lanjut, kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di perusahaan jasa keuangan Axi.

Logam mulia lainnya, perak melemah 0,5 persen menjadi 26,50 dolar AS per ounce, paladium melambung 1,6 persen menjadi 2.354,40 dolar AS per ounce dan platinum stabil di 1.188,30 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com