Jumat, 25 Juni 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Sedikit Turun Karena Postur Tehnikal Masih Bearish

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas sedikit turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis. Pergerakan naik harga emas berusaha untuk menjadi stabil. Namun masih banyak yang harus dikerjakan dalam jangka pendek untuk memperbaiki postur tehnikal yang masih bearish. Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $4.40 ke $1,777.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Juli naik $0.019 ke $26.13 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai dan berada dekat dengan rekor tertingginya. Hanya ada sedikit keengganan terhadap resiko di pasar global pada saat sekarang ini, ditengah lingkungan geopolitik yang umumnya tenang.

Bank Sentral Inggris mempertahankan kebijakan moneternya. Pernyataan dari BoE memiliki kecenderungan dovish, dengan mengatakan bahwa komite bank sentral Inggris tidak berniat untuk memperketat kebijakan moneternya, sampai mereka melihat kemajuan yang signifikan kearah gol mereka.

Hal kunci diluar pasar metal adalah naiknya sedikit indeks dollar AS dan stabilnya minyak mentah berjangka Nymex yang diperdagangkan disekitar $73.16 per barel setelah sempat menyentuh ketinggian selama 2 ½ tahun pada hari Rabu.

Support terdekat menunggu di $1,772 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,761 dan kemudian $1,750. “Resistance” terdekat menunggu di $1,795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,850 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 24 Juni 2021

Rifan Financindo - Kasus Covid 19 Rekor Terus, Saatnya Borong Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Produk emas termasuk logam mulia yang diproduksi Antam dan UBS dinilai bisa menjadi pilihan investasi di tengah kondisi ekonomi dalam negeri yang belum pasti akibat pandemi Covid-19 ini.

Head of IT Digital Banking Development Group PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Riko Wardhana mengatakan ada baiknya menambah porsi emas untuk diinvestasikan dalam kondisi penuh ketidakpastian di mana kasus Covid-19 RI terus menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan.

Tapi setidaknya porsi emas dalam komposisi basket kita ya ada baiknya kita tambah dengan kondisi seperti ini

Bahkan dia tak segan-segan meningkatkan porsi investasi emas dari sebelumnya 30%-40% dari total investasi bisa menjadi 50%-60%.

Karena kalau kita lihat ada kecenderungan penurunan harga emas, tapi tetap ada potensi naik, pasti ada rebound lagi karena kembali lagi orang dalma kondisi lepas banyak, ada kondisi jenuh mereka akan kembali lagi membeli dan membawa harga emas meningkat ke depan. Jadi komposisinya ditambahin deh," jelas dia.

Beberapa sentimen yang akan membawa kenaikan harga emas ini seperti ketidakpastian yang ditimbulkan karena mulai kembali diterapkannya berbagai pembatasan akibat kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia dan akan berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat.

Dia menilai, kondisi yang tidak pasti biasanya akan cenderung membawa masyarakat untuk memilih aset-aset yang dinilai aman alias safe haven, dan emas adalah salah satu dari instrumen yang aman tersebut.

"Kalau kita lihat situasinya sangat menarik kita menambah porsi emas sih, kalau saya pikir. Jadi tidak dilepas semuanya di portofolio yang lain, tentu di portofolio menjanjikan. Tapi dalam situasi saat ini ya boleh dibilang emas layaklah untuk kita tambah komposisinya - RIFAN FINANCINDO

Sumber :cnbcindonesia.com

Rabu, 23 Juni 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Sedikit Menguat Di Tengah Pelemahan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia kembali menguat karena dolar AS yang melemah sehingga membantu memulihkan daya tarik logam tersebut.

Harga emas di pasar spot melonjak 1,1 persen menjadi 1.782,83 dolar AS per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,8 persen menjadi 1.782,90 dolar AS per ounce.

"Banyak orang memanfaatkan koreksi tersebut untuk membeli emas, pada tingkat harga ini, ada nilai untuk menahan posisi emas, terutama untuk jangka panjang," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.

Harga emas anjlok 6 persen atau 113 dolar AS per ounce, pekan lalu ketika Federal Reserve mengisyaratkan akan segera mulai mengurangi pembelian asetnya dan dapat mulai menaikkan suku bunga pada 2023.

Tetapi Indeks Dolar (Indeks DXY) mundur dari level tertinggi dua setengah bulan, mendorong investor untuk beralih ke emas, yang jatuh selama enam sesi berturut-turut sebelum pemantulan Senin.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun juga naik dari level terendah empat bulan, meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.

Bank of America Global Research mengatakan dengan The Fed yang lebih hawkish, risiko kenaikan suku bunga riil akan membuat harga emas tertahan hingga akhir tahun.

Streible, bagaimanapun, memperkirakan emas akan melayang di atas 1.800 dolar AS per ounce, mengutip dolar yang "overbought", pembelian obligasi lanjutan The Fed dan suku bunga yang tidak akan naik dalam waktu dekat.

Selanjutnya, pelaku pasar akan mendengarkan pidato kongres dari sejumlah pejabat bank sentral Amerika, termasuk Chairman The Fed Jerome Powell, yang akan berbicara pada Selasa.

Logam mulia lainnya, platinum meroket 2,5 persen menjadi 1.060,05 dolar AS per ounce, sementara paladium melambung 4,5 persen menjadi 2.575,24 dolar AS per ounce setelah jatuh lebih dari 11 persen minggu lalu. Sedangkan perak naik 0,6 persen menjadi 25,95 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Selasa, 15 Juni 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Anjlok 13,7 Dolar, Investor Khawatir Fed Kurang Ekspansif

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Senin, memperpanjang penurunan untuk hari kedua beruntun, karena beberapa investor khawatir Federal Reserve (Fed) AS dapat menguraikan jalan untuk mengurangi kebijakan moneter ekspansifnya dalam pertemuan dua hari minggu ini. 

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, anjlok 13,7 dolar AS atau 0,73 persen menjadi ditutup pada 1,865,90 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat, emas berjangka jatuh 16,8 dolar AS atau 0,89 persen menjadi 1.879,60 dolar AS. 

Harga emas berjangka naik tipis 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.896,40 dolar AS pada Kamis (10/6/2021)​​​​​​, setelah terdongkrak 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.895,50 dolar AS pada Rabu (9/6/2021), dan merosot 4,4 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.894,40 dolar AS pada Selasa (8/6/2021).

Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago, mengatakan mungkin ada beberapa likuidasi emas menjelang pertemuan kebijakan Fed, yang dimulai pada Selasa waktu setempat - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Jumat, 11 Juni 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Karena Melemahnya Dolar AS & Bargain Hunting

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bangkit dari kerendahannya setelah keluarnya data inflasi AS yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan. Meskipun laporan inflasi AS membuat naik yields treasury AS, namun dollar AS berbalik turun.

Dollar AS mengalami kenaikan menjelang dikeluarkannya data inflasi AS dengan perkiraan data yang keluar akan kuat dan bahkan bisa melebihi daripada yang diperkirakan. Namun dollar AS ternyata berbalik turun setelah Consumer Price Index (CPI) keluar di 0.6% yang adalah lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 0.5% dan secara tahunan CPI umum naik ke 0.5% pada bulan Mei, dibandingkan dengan 4.7% di bulan April dan yang diperkirakan, Berbalik turunnya dollar AS disebabkan respon pasar yang “buy the rumor, sell the fact”. Hal ini membuat harga emas berbalik naik.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus naik $4.30 ke $1,892.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Juli naik $0.013 ke $28.01 per ons.

AS juga mempublikasikan Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 4 Juni di 376.000, yang lebih baik daripada sebelumnya di 385.000 namun sedikit diatas dari yang diperkirakan di 370.000.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham-saham Eropa kebanyakan datar dan saham-saham Asia kebanyakan menguat. Indeks saham AS bervariasi mengarah kepelemahan ketika perdagangan sesi New York dimulai. Pasar global tetap tenang dengan tidak adanya ketegangan geopolitik yang baru.

Support” terdekat menunggu di $1,883 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,866 dan kemudian $1,850. “Resistance” terdekat menunggu di $1,900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,906 dan kemudian $1,919 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 09 Juni 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Hari Ini Naik Satu, Naik Semuanya

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas 24 karat kompak menguat di Pegadaian. Kendati tak signifikan, kenaikan harga emas hari ini membuat logam mulia Antam (JK:ANTM) kembali ke posisi sebelumnya, yakni Rp1.003.000 per gram pada Rabu, 9 Juni 2021.

Melansir dari laman resmi Pegadaian harga tersebut dibanderol Rp1.000 lebih tinggi dari hari kemarin yang mencapai Rp1.002.000. Sementara itu, harga emas Antam cetakan terkecil 0,5 gram per hari ini berada di posisi Rp554.000. Baca Juga: Ace Hardware Gagal Bayar Dibantah Tegas, Tim Wibowo & Partners Pun Membalas

Kompak dengan emas Antam, harga emas UBS ikut mengalami kenaikan tipis. Per hari ini, harga emas UBS naik Rp1.000 dari Rp971.000 per gram menjadi Rp972.000 per gram. Untuk membeli emas UBS hari ini, dibutuhkan dana sebesar Rp519.000 per 0,5 gram dan Rp1.929.000 per dua gram - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 08 Juni 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Naik, Data Ekonomi Menjadi Fokus

 
 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik berada di bawah posisi puncak selama hampir lima bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya. Kenaikan harga emas dipengaruhi imbal hasil Treasury AS, sementara investor menunggu data ekonomi utama minggu ini yang akan menjelaskan prospek inflasi.

Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.906,80 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di USD 1.916,40, pada hari selasa.

Adapun harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD 1.909,90. "Pada titik ini antisipasi dari beberapa berita ekonomi yang keluar minggu ini ... yang akan meningkatkan kekhawatiran mengenai inflasi dan akan berdampak positif pada momentum di pasar emas," kata Jeffrey Sica, Pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Sica mengatakan jika momentum di pasar saham mencegah emas menembus lebih tinggi. Adapun benchmark imbal hasil obligasi 10-tahunan AS turun di bawah 1,60 persen.

Ini mengurangi biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga, sementara pasar saham melayang mendekati rekor tertinggi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas terpantau stabil seiring dengan sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS untuk memberikan kejelasan terhadap prospek tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed. Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/6/2021), harga emas tidak banyak berubah pada level US$1.889,42 per troy ounce. Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.916,64 per troy ounce, atau kenaikan harian tertinggi sejak 8 Januari lalu. Harga emas naik 1,5 persen selama dua hari terakhir seiring dengan rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS. Investor mencerna komentar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan bahwa kondisi suku bunga acuan yang tinggi akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. Harga emas bertahan di dekat level US$1.900 di tengah peredebatan terkait inflasi dan spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas terpantau stabil seiring dengan sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS untuk memberikan kejelasan terhadap prospek tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed. Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/6/2021), harga emas tidak banyak berubah pada level US$1.889,42 per troy ounce. Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.916,64 per troy ounce, atau kenaikan harian tertinggi sejak 8 Januari lalu. Harga emas naik 1,5 persen selama dua hari terakhir seiring dengan rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS. Investor mencerna komentar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan bahwa kondisi suku bunga acuan yang tinggi akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. Harga emas bertahan di dekat level US$1.900 di tengah peredebatan terkait inflasi dan spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas terpantau stabil seiring dengan sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS untuk memberikan kejelasan terhadap prospek tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed. Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/6/2021), harga emas tidak banyak berubah pada level US$1.889,42 per troy ounce. Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.916,64 per troy ounce, atau kenaikan harian tertinggi sejak 8 Januari lalu. Harga emas naik 1,5 persen selama dua hari terakhir seiring dengan rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS. Investor mencerna komentar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan bahwa kondisi suku bunga acuan yang tinggi akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. Harga emas bertahan di dekat level US$1.900 di tengah peredebatan terkait inflasi dan spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas terpantau stabil seiring dengan sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS untuk memberikan kejelasan terhadap prospek tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed. Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/6/2021), harga emas tidak banyak berubah pada level US$1.889,42 per troy ounce. Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.916,64 per troy ounce, atau kenaikan harian tertinggi sejak 8 Januari lalu. Harga emas naik 1,5 persen selama dua hari terakhir seiring dengan rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS. Investor mencerna komentar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan bahwa kondisi suku bunga acuan yang tinggi akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. Harga emas bertahan di dekat level US$1.900 di tengah peredebatan terkait inflasi dan spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas terpantau stabil seiring dengan sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS untuk memberikan kejelasan terhadap prospek tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed. Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/6/2021), harga emas tidak banyak berubah pada level US$1.889,42 per troy ounce. Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.916,64 per troy ounce, atau kenaikan harian tertinggi sejak 8 Januari lalu. Harga emas naik 1,5 persen selama dua hari terakhir seiring dengan rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS. Investor mencerna komentar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan bahwa kondisi suku bunga acuan yang tinggi akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. Harga emas bertahan di dekat level US$1.900 di tengah peredebatan terkait inflasi dan spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas terpantau stabil seiring dengan sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS untuk memberikan kejelasan terhadap prospek tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed. Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/6/2021), harga emas tidak banyak berubah pada level US$1.889,42 per troy ounce. Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.916,64 per troy ounce, atau kenaikan harian tertinggi sejak 8 Januari lalu. Harga emas naik 1,5 persen selama dua hari terakhir seiring dengan rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS. Investor mencerna komentar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan bahwa kondisi suku bunga acuan yang tinggi akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. Harga emas bertahan di dekat level US$1.900 di tengah peredebatan terkait inflasi dan spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Investor Tunggu Data Inflasi AS, Harga Emas Stabil", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210608/235/1402663/investor-tunggu-data-inflasi-as-harga-emas-stabil.
Author: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Editor : Ropesta Sitorus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS