PT RIFAN BANDUNG - Minggu ini semuanya adalah mengenai kebijakan moneter sementara emas
mengalami tekanan jual yang berat sejak hari Jumat minggu lalu. Dengan
kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps sudah diperhitungkan ke dalam
harga pada hari Rabu minggu ini. Pertanyaan utama adalah apakah Federal
Reserve AS akan melambat setelah pertemuan bulan November.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu yang lalu di $1,657.
emas mengakhiri perdagangan di akhir minggu hari Jumat minggu lalu
dengan penurunan ke $1,639. Harga emas telah mulai turun dari sejak hari
Senin ke $1,649 dengan menguatnya indeks saham AS. Namun pada hari
Selasa berhasil naik ke $1,656 karena melemahnya USD dan dilanjutkan
dengan kenaikan pada hari Rabu ke $1,666 dimana Faktor kunci di luar
pasar emas sedang bekerja mendukung kenaikan harga emas pada pertengahan
minggu perdagangan. Dolar AS melemah, yields Treasury AS turun
sementara harga minyak mentah naik. Namun pada hari Kamis dan Jumat
harga emas tertekan turun ke $1,663 dan kemudian ke $1,639 karena
reboundnya indeks dollar AS. Para trader emas belakangan ini fokus hanya
kepada pasar di luar dari pasar emas untuk mendapatkan arah pergerakan
harga emas.
Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin
karena faktor – faktor di luar pasar emas. Tetap kuatnya dollar AS
menahan kenaikan harga emas bahkan menekan turun. Turunnya harga minyak
mentah sekalipun sedikit, tetap menjadi faktor yang negatip bagi emas.
Indeks saham AS mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi
New York dimulai, menyusul keuntungan yang solid yang diperoleh pada
hari Jumat minggu lalu sebagai akibat dari laporan Wall Street Journal
yang mengatakan bahwa Federal Reserve AS akan memperlambat kecepatan
pengetatan kebijakan moneter mereka sehabis pertemuan mereka pada bulan
November yang diperkirakan akan menaikkan tingkat bunga sebesar 75 bps
lagi.
Pasar keuangan dan saham terus berharap the Fed mau bergerak
memperlambat kecepatan pengetatan. Ada banyak pembicaraan bahwa sektor
tertentu dari pasar keuangan telah menjadi begitu ditarik sehingga
menjadi kurang likuid karena agresifnya pengetatan kebijakan moneter the
Fed.
Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $8.20 ke $1,649.70 per troy ons.
Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa
karena faktor – faktor di luar pasar emas. Pasar emas mengalami
kenaikan harga dengan terus meningkatnya inflasi telah berdampak
terhadap angka Consumer Confidence AS yang keluar. Melemahnya dollar AS
secara luas yang turun di bawah 111.00 merupakan faktor di luar pasar
emas yang ikut menopang harga emas.
Conference Board melaporkan bahwa indeks Consumer Confidence AS bulan
Oktober jatuh ke 102.5 dari angka bulan September di 107.8. Dan angka
yang keluar juga jauh meleset dari angka yang diperkirakan dimana para
ekonom memperkirakan angka yang keluar akan berada pada 105.9.
Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $6.830 ke $1,656.50 per troy ons.
Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu dan menyentuh
ketinggian dua minggu. Faktor kunci di luar pasar emas sedang bekerja
mendukung kenaikan harga emas pada pertengahan minggu perdagangan. Dolar
AS melemah, yields Treasury AS turun sementara harga minyak mentah
naik.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $10.90 ke $1,666.00 per troy ons.
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, tertekan oleh karena reboundnya indeks dollar AS dengan solid yang disebabkan karena munculnya data ekonomi AS yang bagus.
Rilis data makro ekonomi GDP AS kuartal ketiga perkiraan pertama
muncul di 2.6% YoY. Sementara GDP AS ini diperkirakan muncul di 2.3%
YoY. Selain itu, personal consumption expenditures (PCE) price index,
muncul di 4.2% lebih rendah daripada yang diperkirakan. Index PCE ini
adalah alat ukur inflasi yang dipakai oleh Federal Reserve untuk
mengukur inflasi AS saat ini. Keluarnya data GDP AS kuartal ketiga yang
bagus ini mendorong kenaikan dari indeks dollar AS yang pada gilirannya
menekan turun harga emas.
Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $3.70 ke $1,663.80 per troy ons.
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat, tertekan oleh karena reboundnya indeks dollar AS dan naiknya yields treasury AS pada akhir perdagangan minggu ini.
Medan geopolitik masih jauh dari tenang pada saat sekarang ini. Namun
tidak ada perkembangan baru yang besar yang bisa menggoncang pasar.
Dengan demikian, para trader emas belakangan ini fokus hanya kepada
pasar di luar dari pasar emas untuk mendapatkan arah pergerakan harga
emas.
Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $23.80 ke $1,639.90 per troy ons
Apakah Federal Reserve AS akan melambat setelah pertemuan bulan November?
Mengakhiri bulan Oktober, pasar banyak menyoroti rumor yang telah
membuat turun dolar secara signifikan dan memicu rally di pasar saham
AS, rumor yang mengatakan bahwa the Fed kemungkinan akan memperlambat
kecepatan kebijakan pengetatan moneternya.
Laporan dari Wall Street Journal pada hari Jumat (21/10/22) bahwa
para pejabat Federal Reserve kemungkinan akan membuka debat bagi besaran
kenaikan tingkat bunga pada bulan Desember, dimana hal ini dianggap
merupakan signal bagi kenaikan tingkat bunga yang lebih kecil pada bulan
Desember.
Apakah benar Federal Reserve AS akan memperlambat kebijakan
pengetatan moneternyanya yang agresif setelah pertemuan bulan November?.
Beberapa data sudah menunjuk kepada melambatnya pertumbuhan dan
mengintipnya resesi, dengan bebarapa bank sentral, termasuk Bank of
Australia dan Bank of Canada, berpindah ke kenaikan tingkat bunga yang
lebih kecil. Apakah dengan demikian, fase yang paling ketat dari siklus
pengetatan moneter global sudah lewat?
The Fed masih diperkirakan akan menaikkan tingkat suku bunga kuncinya
untuk 4 kali berturut-turut sebesar 75 bps pada minggu ini, namun
kenaikan tingkat bunga yang besar ini bisa datang bersamaan dengan
signal akan melambatnya pengetatan ke depannya, yang akan mengikuti
penurunan kenaikan tingkat bunga dari Bank of Canada pada minggu lalu
menjadi 50 bps dan juga nada yang dovish dari ECB pada saat menaikkan
tingkat bunganya sebesar 75 bps pada hari Kamis minggu lalu.
Sejauh ini, the Fed telah bergerak sangat cepat dalam menaikkan
tingkat suku bunganya. The Fed harus agak mundur dari menaikkan tingkat
bunganya secara agresif. Karenanya seharusnya akan ada pembicaraan untuk
menurunkan tingkat kecepatan pada pertemuan minggu ini.
Pergerakan ke arah kenaikan tingkat bunga yang lebih lambat akan positip bagi emas, sehingga membuat sebagian orang tetap bullish
terhadap emas. Namun tidak semua orang yakin bahwa the Fed akan
bersedia untuk mengendurkan pijakan gasnya. Sudah ada lebih banyak
tanda-tanda pelemahan ekonomi dan investor dengan cemas mulai
memasukkannya dalam perhitungan harga. Namun bukan hal yang mudah untuk
menurunkan tingkat kecepatan.
Minggu ini pasar kemungkinan masih akan mendapatkan rilis data dari
pasar tenaga kerja yang kuat dan laporan inflasi bulan Nopember yang
masih panas.
Bank of England
Bank of England juga akan memutuskan mengenai tingkat bunga kuncinya
pada minggu ini, dengan ekspektasi pasar bervariasi, kenaikan antra 50
sampai dengan 100 basis poin.
Pasar saat ini cenderung menganggap kenaikan tingkat bunga BoE
sebesar 50 bps lebih mungkin terjadi daripada kenaikan sebesar 75 bps
atau 100 bps. Sementara anggota komite kemungkinan juga akan terbagi
dengan berat. Meskipun dalam pidato – pidatonya para pembuat kebijakan
telah memberikan signal bahwa pasar overestimate mengenai jumlah
pengetatan yang masih ada mengakhiri minggu ini.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $1,636 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,615 dan kemudian $1,600.
Resistance” terdekat menunggu di $1,649 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,659 dan kemudian $1,688 - PT RIFAN
Sumber : vibiznews.com