Rabu, 13 September 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Karena Menguatnya Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa turun kembali ke bawah $1,920 di sekitar $1,913 per troy ons.

Penurunan harga emas disebabkan karena menguatnya kembali dolar AS dengan indeks dolar AS naik 0.12% ke 104.310 di tengah ancaman resiko resesi.

Meskipun bursa saham AS, Wall Street, ditutup positip dalam perdagangan semalam karena rally yang terjadi pada saham-saham tehnologi, pasar Asia berbalik menjadi berhati-hati dengan para investor mempertimbangkan petunjuk terbaru dari bank sentral Jepang dan Cina.

Pada hari Senin pemerintah Cina melakukan penguatan terhadap matauang Cina Yuan sehingga membuat Yuan mengalami kenaikan terhadap dolar AS.

Sementara itu, Yen Jepang juga menguat terhadap dolar AS didorong oleh komentar dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang hawkish.

Di tengah sentimen pasar yang berhati-hati ini, dolar AS mendapatkan pijakannya kembali setelah sempat jatuh karena aksi ambil untung.

Selain itu penurunan harga emas juga disebabkan karena naiknya yield obligasi treasury AS. Yield obligasi treasury AS terus mendapatkan dorongan naik dari optimisme kemungkinan ekonomi AS mendarat dengan halus.

Selain itu, naiknya harga minyak mentah menunjukkan bahwa angka inflasi kemungkinan akan naik pada bulan Agustus. Naiknya angka inflasi akan menaikkan probabilita naiknya tingkat bunga pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS bulan September.

Hal ini memperburuk sentimen pasar dan menambah daya tarik terhadap dolar AS yang pada akhirnya menekan turun harga emas.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,907 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,885.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,917 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,932 dan kemudian $1,950 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Selasa, 12 September 2023

PT Rifan Financindo - IHK AS Dan Rapat Fed Ditunggu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Fokus saat ini tertuju angka inflasi indeks harga konsumen bulan Agustus, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tumbuh lebih tinggi dari bulan Juli. Inflasi AS diharapkan telah meningkat di tengah biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan belanja ritel kuat.

Angkanya juga diperkirakan akan menjadi acuan untuk rapat Federal Reserve minggu depan. Inflasi yang lebih tinggi memberikan bank sentral lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi, atau bahkan meningkatkannya lebih lanjut tahun ini.

Meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di bulan September, angka inflasi yang lebih kuat bisa menimbulkan pandangan yang lebih hawkish dari the Fed. Bank sentral juga akan menahan suku bunga di tingkat puncak lebih dari 20 tahun hingga setidaknya pertengahan 2024.

Skenario seperti itu menghadirkan prospek yang lemah untuk emas, mengingat dolar dan Treasury yields kemungkinan akan naik kembali dalam lingkungan suku bunga tinggi. Memudarnya kekhawatiran akan resesi AS juga menghambat permintaan safe haven untuk emas, meskipun ketegangan perdagangan yang memburuk antara AS dan China membuat emas mendapat sedikit bantuan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 11 September 2023

PT Rifan - Kekhawatiran Fed Muncul Menjelang Rapat September

PT RIFAN BANDUNG - Data yang kuat dari klaim pengangguran dan harga sektor jasa, yang dirilis awal minggu ini, menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memiliki lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga.

Bank sentral AS juga diperkirakan akan mempertahankan pesan hawkish di tengah inflasi tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat, saat bank sentral ini diperkirakan luas akan mempertahankan tingkat suku bunga tetap di level tertinggi lebih dari 20 tahun bulan ini.

Potensi kenaikan suku bunga AS menjadi isyarat buruk bagi emas, pasalnya suku bunga yang tinggi meningkatkan biaya peluang investasi dalam aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Menurunnya peluang resesi AS juga memberikan prospek yang lemah untuk daya tarik emas sebagai safe haven. Namun, kondisi ekonomi di belahan dunia lain yang melemah masih dapat mendukung permintaan logam mulia.

Data hari Jumat menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh lebih rendah dari perkiraan awal pada kuartal kedua. Hal ini didahului oleh serangkaian angka ekonomi yang lemah dari China, terutama dari perdagangan internasional dan aktivitas sektor jasa - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 08 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Buat Sesi Ke-3 Beruntun, Investor Tunggu Isyarat Suku Bunga

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka kembali melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mencatat penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut karena investor mengamati data ekonomi terkini dan pidato pejabat Federal Reserve untuk mencari isyarat mengenai jalur suku bunga AS.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menyusut 1,70 dolar AS atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 1.942,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.947,90 dolar AS dan terendah di 1.940,30 dolar AS.


Emas berjangka tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.944,20 dolar AS pada Rabu (6/9/2023), setelah jatuh 14,50 dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1.952,60 dolar AS pada Selasa (5/9/2023), dan terdongkrak 1,20 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.967,10 dolar AS
Bursa Comex ditutup pada Senin (4/9/2023) untuk libur Hari Buruh.


Emas berjangka menetap pada Kamis (7/9/2023) di level terendah sejak 25 Agustus. Harga juga turun sehari sebelumnya setelah data ekonomi AS yang kuat meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu dan membantu mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS.


“Harga emas masih berada di bawah tekanan dan bisa terus mengalami penurunan karena para pedagang mempertimbangkan data ekonomi AS, serta perubahan ekspektasi seputar kebijakan moneter AS,” kata Bas Kooijman, CEO DHF Capital, dalam komentar emailnya.


Data ekonomi yang dirilis Kamis (7/9/2023) juga melemahkan harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa permohonan klaim pengangguran AS turun 13.000 menjadi 216.000 untuk pekan yang berakhir 2 September. Ini adalah level terendah sejak Februari.


Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa produktivitas tenaga kerja sektor bisnis non-pertanian AS meningkat 3,5 persen pada kuartal kedua tahun 2023, mencerminkan revisi turun sebesar 0,2 poin persentase dari perkiraan awal. Produksi meningkat 1,9 persen dan jam kerja menurun 1,5 persen pada kuartal kedua tahun 2023.


Peristiwa besar berikutnya untuk emas dan dolar adalah data IHK AS minggu depan, yang “dapat mempengaruhi keputusan Fed apakah akan menaikkan suku bunga lebih lanjut atau tidak,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 26,30 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 23,24 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 5,70 dolar AS atau 0,62 persen, menjadi menetap pada 909,60 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : anataranews

Kamis, 07 September 2023

Rifan Financindo - Wall Street Melemah Dipicu Data Ekonomi AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 198,78 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 34.443,19. Indeks S&P 500 melemah 31,35 poin, atau sekitar 0,70 persen, menjadi 4.465,48. Indeks komposit Nasdaq merosot 148,48 poin, atau sekitar 1,06 persen, menjadi 13.872,47.

Laporan yang dirilis Institute for Supply Management (ISM) pada Rabu menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian non-manufaktur naik ke angka 54,5 bulan lalu, melampaui ekspektasi peningkatan ke angka 52,5, dengan harga yang dibayarkan sektor jasa untuk input meningkat.

Laporan tersebut mencuatkan kekhawatiran bahwa tingginya inflasi akan menyebabkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga untuk jangka waktu yang lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Menurut instrumen FedWatch CME Group, ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan 20 September mencapai 93 persen, sedangkan ekspektasi The Fed mempertahankan suku bunga pada November mencapai 57 persen.

Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, indeks teknologi mengalami penurunan tertajam 1,4 persen. Hanya dua sektor berakhir di teritori positif, yaitu sektor energi dan utilitas, masing-masing indeks naik 0,1 persen dan 0,2 persen.

Saham perusahaan teknologi Apple Inc (NASDAQ:AAPL) tergelinciri 3,6 persen setelah pemerintah Tiongkok melarang para pegawai yang bekerja di institusi pemerintah pusat menggunakan iPhone dan perangkat asing lainnya dalam bekerja.

Saham perusahaan manufaktur perangkat elektronik Roku melonjak 2,9 persen setelah mengumumkan pemberhentian 10 persen karyawan dan membatasi rekrutmen karyawan baru.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Oktober 2023 turun 0,1 persen menjadi US$1.949,80 per ons. Indeks dolar AS naik 0,02 persen menjadi 104,83.

Bursa saham Eropa melemah untuk sesi keenam beruntun pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,6 persen, dipicu mencuatnya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 11,79 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 7.426,14. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 30,34 poin, atau sekitar 0,19 persen, menjadi 15.741,37.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melorot 78,10 poin, atau sekitar 0,83 persen, menjadi 9.313,90. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, merosot 60,63 poin, atau sekitar 0,84 persen, menjadi 7.194,09.

Nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS berada di kisaran US$1,2556 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,28 persen menjadi 1,1682 euro per pound - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Senin, 04 September 2023

PT Rifan - Sepi Rilis Data, Semoga Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menguat tipis pada hari ini. Pergerakan harga emas juga diperkirakan tidak akan terlalu bergejolak pada pekan ini karena minimnya rilis data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Harga emas di pasar spot pada perdagangan pada hari ini, Senin (4/9/2023) pukul 05:26 WIB ada di posisi US$ 1.939,14 per troy ons atau menguat 0,02%.
Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas melemah 0,05% pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (1/9/2023).

Secara keseluruhan, emas masih menguat 1,27% pada pekan lalu. Artinya, dalam dua pekan terakhir, harga emas sudah menguat terus setelah ambruk pada empat pekan beruntun pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus.

Pekan ini, pasar emas diperkirakan tidak akan terlalu gejolak karena tidak ada data ekonomi utama yang akan dirilis AS. AS hanya akan merilis data utama yakni perdagangan Agustus pada Rabu serta klaim pengangguran pada Kamis.

Hal ini berbeda dengan pekan lalu di mana ada begitu data tenaga kerja termasuk pengangguran. Data ekonomi AS sejauh ini masih menunjukkan arah yang saling berlawanan.
Di satu sisi, pengangguran AS naik tetapi di sisi lain aktivitas manufaktur mulai membaik

Seperti diketahui, pada Jumat kemarin, AS merlis sejumlah data penting mulai dari pengangguran pada Agustus, non-farm payrolss Agustus, serta aktivitas manufaktur Agustus.

Pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8% pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5% ataupun pada Juli yang tercatat 3,5%.

Namun, penciptaan lapangan kerja non-farm payrolls naik menjadi 187.000 pada Agustus. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan 157.000 pada Juli ataupun ekspektasi pasar (170.000).

Aktivitas manufaktur AS yang terekam dalam ISM Manufacturing juga naik menjadi 47,6 pada Agustus, dari 47 pada Juli.

Pada Senin pekan lalu, AS juga merevisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 menjadi 2,1% (year on year/yoy) dari proyeksi sebelumnya 2,4%.

Kenaikan angka pengangguran dan revisi ke bawah pertumbuhan menjadi kabar baik bagi pelaku emas karena menunjukkan pasar tenaga kerja dan ekonomi AS sudah mendingin.

hal ini membuka peluang inflasi turun sehingga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) bisa melunak.

Namun, data yang masih bagus pada non-farm payrolls dan ISM Manufacturing menjadi katalis negatif. Dua data itu menunjukkan di sektor lain, ekonomi AS memang masih kencang sehingga sulit membuat inflasi turun cepat.

"Data ISM menahan penguatan emas. Dengan data-data yang beda ini pelaku emas akan mencari indikator lain untuk mengetahui seperti apa ekonomi AS dan dampaknya ke kebijakan The Fed," ujar analis independen Tai Wong, dikutip dari Reuters.

The Fed akan menggelar pertemuan pada 19-20 September ini. Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

Jumat, 01 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Stabil Sebelum Laporan Payrolls, Tembaga Naik Oleh Langkah China

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak tipis pada hari Jumat (01/09), stabil di dekat level tertinggi tiga minggu dan pasar menunggu isyarat lain untuk kebijakan moneter AS dari data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari ini, sementara harga tembaga naik dari data pabrik China yang positif.

Logam kuning mengalami kenaikan yang kuat minggu ini setelah serangkaian angka ekonomi AS yang lemah mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada bulan September, yang pada akhirnya menekan dolar.

Namun greenback rebound pada hari Kamis setelah data personal consumption expenditures - pengukur inflasi pilihan Fed - masih bertahan di bulan Juli, sedangkan personal spending tumbuh lebih baik. Hal ini membuat emas mengkonsolidasikan beberapa penguatan mingguan.

Emas spot stabil di $1.940,14/oz, sementara emas berjangka Desember flat di $1.966,55/oz pukul 11.59 WIB. Kedua instrumen ini masih diperdagangkan naik antara 1% dan 3% untuk minggu ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing