Senin, 04 September 2023

PT Rifan - Sepi Rilis Data, Semoga Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menguat tipis pada hari ini. Pergerakan harga emas juga diperkirakan tidak akan terlalu bergejolak pada pekan ini karena minimnya rilis data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Harga emas di pasar spot pada perdagangan pada hari ini, Senin (4/9/2023) pukul 05:26 WIB ada di posisi US$ 1.939,14 per troy ons atau menguat 0,02%.
Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas melemah 0,05% pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (1/9/2023).

Secara keseluruhan, emas masih menguat 1,27% pada pekan lalu. Artinya, dalam dua pekan terakhir, harga emas sudah menguat terus setelah ambruk pada empat pekan beruntun pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus.

Pekan ini, pasar emas diperkirakan tidak akan terlalu gejolak karena tidak ada data ekonomi utama yang akan dirilis AS. AS hanya akan merilis data utama yakni perdagangan Agustus pada Rabu serta klaim pengangguran pada Kamis.

Hal ini berbeda dengan pekan lalu di mana ada begitu data tenaga kerja termasuk pengangguran. Data ekonomi AS sejauh ini masih menunjukkan arah yang saling berlawanan.
Di satu sisi, pengangguran AS naik tetapi di sisi lain aktivitas manufaktur mulai membaik

Seperti diketahui, pada Jumat kemarin, AS merlis sejumlah data penting mulai dari pengangguran pada Agustus, non-farm payrolss Agustus, serta aktivitas manufaktur Agustus.

Pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8% pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5% ataupun pada Juli yang tercatat 3,5%.

Namun, penciptaan lapangan kerja non-farm payrolls naik menjadi 187.000 pada Agustus. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan 157.000 pada Juli ataupun ekspektasi pasar (170.000).

Aktivitas manufaktur AS yang terekam dalam ISM Manufacturing juga naik menjadi 47,6 pada Agustus, dari 47 pada Juli.

Pada Senin pekan lalu, AS juga merevisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 menjadi 2,1% (year on year/yoy) dari proyeksi sebelumnya 2,4%.

Kenaikan angka pengangguran dan revisi ke bawah pertumbuhan menjadi kabar baik bagi pelaku emas karena menunjukkan pasar tenaga kerja dan ekonomi AS sudah mendingin.

hal ini membuka peluang inflasi turun sehingga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) bisa melunak.

Namun, data yang masih bagus pada non-farm payrolls dan ISM Manufacturing menjadi katalis negatif. Dua data itu menunjukkan di sektor lain, ekonomi AS memang masih kencang sehingga sulit membuat inflasi turun cepat.

"Data ISM menahan penguatan emas. Dengan data-data yang beda ini pelaku emas akan mencari indikator lain untuk mengetahui seperti apa ekonomi AS dan dampaknya ke kebijakan The Fed," ujar analis independen Tai Wong, dikutip dari Reuters.

The Fed akan menggelar pertemuan pada 19-20 September ini. Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar