Selasa, 16 Februari 2021

PT Rifan Financindo - Bursa Asia Melaju Positif Ditengah Antusiasme Vaksin Covid 19

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham di Asia Pasifik bergerak naik pada Selasa pagi di tengah optimisme yang berkembang selama peluncuran vaksin COVID-19, Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,84% di 30.637,00 pukul 11.09 WIB menurut data Investing.com dan KOSPI Korea Selatan naik 0,27% ke 3.155,59.

Di Australia, ASX 200 naik 0,52% ke 6.904,90, Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,87% ke 30.738,26 pukul 11.14 WIB.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat 0,25% di 6.285,82 pukul 11.23 WIB menjelang penutupan sesi I hari ini.

Pasar China ditutup libur dan pasar AS juga tutup libur semalam. Inggris memimpin kenaikan saham-saham di Eropa pada sesi sebelumnya, masih lanjut menguat setelah mencatatkan sejarah vaksinasi 15 juta warganya melawan COVID-19 pada 14 Februari.

Indeks FTSE 100 ditutup melonjak 2,52% di 6.756,11 pada perdagangan Senin setempat.

Saham global akan mencatat kenaikan untuk sesi kedua belas berturut-turut, dengan kurva imbal hasil Treasury menguji level tertajamnya selama lebih dari lima tahun. Spekulasi investor terhadap membaiknya pertumbuhan ekonomi dan inflasi rendah semakin meningkat, berkat pengeluaran pemerintah yang berkelanjutan dan peluncuran vaksin COVID-19 global.

Beberapa investor masih memberikan catatan hati-hati di tengah semua optimisme tersebut.

Imbal hasil masih jauh menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan atau prospek pasar ekuitas ... pendapatan tumbuh, dan tema sekuler mendorong keuntungan. Namun, berpuas diri itu bisa berbahaya,” Kepala Manajer Investasi investasi inti Axa (PA:AXAF) Chris Iggo mengingatkan dalam catatan.

Investor lain juga sangat merekomendasikan untuk mengawasi imbal hasil obligasi, jika imbal hasil obligasi AS terus naik, itu bisa mulai mengganggu ketenangan saham," kata kepala strategi Sumitomo Mitsui DS Asset Management Masahiro Ichikawa kepada Reuters.

Di sisi bank sentral, Reserve Bank of Australia (RBA) merilis risalah dari pertemuan Februari. Risalah tersebut menunjukkan bahwa RBA yakin bahwa mengangkat inflasi ke tingkat yang lebih nyaman akan membutuhkan kebijakan pengetatan yang signifikan dan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, tugas berat yang diperkirakan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dicapai. RBA juga mengakui bahwa pertumbuhan upah terlalu lemah selama bertahun-tahun sebelum COVID-19 memberlakukan batasannya sendiri terhadap pembayaran.

Federal Reserve AS juga akan merilis risalah dari pertemuan Federal Open Market Committee Januari pada hari Rabu. Angka-angka penjualan ritel juga akan dirilis pada hari yang sama.

Para menteri keuangan Uni Eropa akan bertemu untuk membahas situasi dan prospek ekonomi kawasan saat ini. PDB dan Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung (ZEW) Economic Sentiment index kawasan ini juga akan dirilis.

Sementara itu, harga minyak melonjak ke level tertinggi 13 bulan, lantaran badai salju yang parah di AS yang memicu pembekuan dan peningkatan permintaan listrik, yang pada gilirannya mengancam produksi minyak di negara bagian Texas.

Pukul 11.25 WIB, harga minyak WTI melonjak 1,36% ke $60,28 per barel dan harga minyak Brent naik 0,54% ke $63,64 per barel - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar