RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas turun tipis pada akhir perdagangan yang berfluktuasi Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tiga hari berturut-turut, setelah dolar pulih dari penurunannya segera setelah komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang mengatakan pemulihan ekonomi "tidak merata dan jauh dari selesai."
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, tergerus 2,5 dolar AS atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 1.805,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (22/2/2021), emas berjangka melonjak 31 dolar AS atau 1,74 persen menjadi 1.808,40 dolar AS per ounce.
Emas berjangka menguat 2,4 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.777,40 dolar AS pada Jumat , setelah naik 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.775,00 dolar AS pada Kamis , dan terpuruk 26,2 dolar AS atau 1,46 persen menjadi 1.772,80 dolar AS pada Rabu
Ketua Federal Reserve AS bersaksi di depan Kongres
AS pada Selasa (23/2/2021), mengatakan ada tanda-tanda bahwa ekonomi AS
membaik tetapi masih jauh dari kesehatan penuh, dan imbal hasil obligasi
yang lebih tinggi tidak mungkin memicu perubahan kebijakan sampai
ekonomi pulih.
Powell mengatakan pihaknya akan membutuhkan
"beberapa waktu" sebelum Fed mempertimbangkan perubahan kebijakan yang
diadopsi untuk membantu ekonomi kembali ke lapangan kerja penuh dan dia
"tidak memperkirakan inflasi naik ke tingkat yang mengganggu."
"Ada
sedikit volatilitas di sekitar penampilan Powell di Senat tetapi dia
belum benar-benar mengatakan apa pun yang mungkin membahayakan situasi
yang ada," kata analis OANDA, Craig Erlam.
"Terlepas dari
volatilitas, kami belum melihat pergerakan arah yang signifikan dalam
imbal hasil atau dolar, itulah mengapa emas hanya sedikit lebih rendah,
cerminan dolar menjadi sedikit lebih tinggi."
Indeks dolar
merangkak kembali naik 0,2 persen, sedikit menjauh dari dekat level
terendah enam minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang
lainnya.
Tetapi emas mungkin tidak berbalik arah untuk
mendapatkan keuntungan secara substansial "sampai kita mendapatkan
lonjakan nyata dalam ekspektasi inflasi atau Fed berbicara tentang
pengendalian kurva imbal hasil," kata analis IG Market, Kyle Rodda.
Kenaikan
imbal hasil (obligasi) telah menantang daya tarik emas sebagai lindung
nilai inflasi, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang
tidak memberikan imbal hasil.
Emas berada di bawah tekanan
tambahan saat Conference Board yang berbasis di AS melaporkan indeks
kepercayaan konsumen naik menjadi 91,3 pada Februari dari 88,9 pada
Januari.
Emas melonjak 1,7 persen pada Senin ketika
prospek meningkatnya inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas dan
mendorong investor menuju logam safe-haven.
Logam mulia
lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 39,7 sen atau 1,41 persen
menjadi ditutup pada 27,688 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman April anjlok 42,6 dolar AS atau 3,32 persen menjadi menetap
di 1.239,70 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO
Sumber : imcnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar