Senin, 13 Desember 2021

PT Rifan - Dolar Kehilangan Pijakan Setelah Data Inflasi AS

PT RIFAN BANDUNG - Dolar melemah pada hari Jumat setelah harga konsumen AS meningkat kira-kira sesuai dengan ekspektasi pada November karena investor, yang telah bersiap untuk inflasi yang jauh lebih tinggi, bertaruh bahwa angka sebenarnya tidak akan mengubah laju kenaikan suku bunga.

Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) meningkat karena biaya barang dan jasa naik secara luas di tengah kendala pasokan untuk kenaikan tahunan terbesar sejak 1982.

CPI naik 0,8% bulan lalu setelah melonjak 0,9% pada Oktober sementara dalam 12 bulan hingga November, naik 6,8%, menyusul kenaikan 6,2% pada Oktober. ini dibandingkan dengan perkiraan 0,7% dari ekonom yang disurvei oleh Reuters.

“Saya akan menggolongkan pembacaan CPI tepat pada ekspektasi tetapi pasar Forex telah memposisikan untuk pembacaan yang lebih tinggi,” kata Greg Anderson, kepala strategi valuta asing global di BMO Capital Markets.

“Pasar FX telah sangat menarik dolar AS selama beberapa bulan sehingga dengan angka ini masuk jinak kita hampir keluar dari peristiwa yang dapat mendorong dolar lebih tinggi secara material sebelum akhir tahun,” katanya, mencatat bahwa pertemuan FOMC minggu depan dan Pidato Powell setelah pertemuan kemungkinan merupakan peristiwa katalis dolar terakhir tahun ini.

“Biasanya investor FX mengurangi posisi untuk akhir tahun …tindakan hari ini di mana dolar jatuh di tengah berita netral mungkin merupakan awal dari itu,” kata Anderson.

Terhadap sekeranjang saingannya, dolar masuk ke wilayah negatif setelah berita tersebut dan sementara itu mendapatkan kembali kekuatan yang cukup untuk menjadi positif, dolar masih di bawah level sebelum IHK. indeks terakhir naik 0,04% ke 96.233.

Sterling naik sedikit terhadap dolar setelah sehari sebelum memangkas kenaikan ke perdagangan terakhir turun 0,09% pada $1,3210.Euro turun 0,04% pada $ 1,1289.

Di tempat lain, yuan China jatuh di pasar dalam negeri dan luar negeri setelah People’s Bank of China (PBOC) menaikkan persyaratan cadangan FX untuk kedua kalinya sejak Juni, dan semakin tertekan ketika bank sentral menetapkan titik tengah pita perdagangannya lebih lemah dari yang diharapkan - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar