Rabu, 06 April 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Eropa Jatuh, Sanksi Tambahan Rusia & Kebijakan Fed Beri Tekanan

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Eropa jatuh pada Rabu petang, terbebani oleh kemungkinan pemberlakuan sanksi baru Barat terhadap Rusia serta kekhawatiran pengetatan moneter yang agresif oleh Federal Reserve AS.

Pada pukul 15.25 WIB, DAX Jerman jatuh 1,33% ke 14.232,39, CAC 40 Prancis melemah 1,22% ke 6.564,16 sementara FTSE 100 Inggris turun 0,5% di 7.575,40.

Amerika Serikat dan Eropa akan mengumumkan Rabu malam setempat sanksi baru untuk menghukum Moskow atas dugaan kekejaman di Ukraina, hal yang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky gambarkan sebagai "kejahatan perang" dalam pidatonya di depan Dewan Keamanan PBB.

Komisi Eropa telah mengusulkan sanksi baru termasuk melarang impor batubara Rusia dan menghentikan perdagangan senilai hampir 20 miliar euro ($22 miliar), dan Gedung Putih mengatakan Selasa malam setempat bahwa tindakan barunya akan menargetkan bank-bank Rusia serta pejabat dan melarang investasi di Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi yang telah dijatuhkan oleh Barat sebagai hukuman telah mengguncang pasar, menyebabkan kenaikan tajam harga komoditas, memicu kekhawatiran pertumbuhan yang melambat tajam tahun ini.

Pesanan pabrik Jerman turun 2,2% pada bulan Februari sebelum invasi Rusia ke Ukraina, turun untuk pertama kalinya dalam empat bulan dan menyoroti kekhawatiran atas pertumbuhan yang lebih lemah di negara ekonomi terbesar Eropa itu.

Juga, menekan pasar Eropa yakni tren negatif dari Asia dan Wall Street setelah komentar dari Gubernur Fed Lael Brainard mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral AS, ditambahkan oleh komentar hawkish dari Gubernur Fed Lael Brainard, biasanya dilihat sebagai salah satu anggota pengambil kebijakan bank sentral yang lebih dovish.

Hal ini menempatkan fokus pada rilis notulen dini hari nanti dari pertemuan kebijakan terakhir Fed, dengan investor mencari petunjuk mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral AS berikutnya di bulan Mei.

Dalam berita perusahaan, saham Volkswagen (DE:VOWG_p) turun 2,7% setelah kepala keuangan produsen mobil Jerman Arno Antlitz mengatakan kepada Financial Times bahwa perusahaan kemungkinan akan membuang banyak model pada akhir dekade berkonsentrasi untuk memproduksi lebih sedikit mobil keseluruhan tetapi kendaraan premium lebih menguntungkan.

Saham Vestas Wind Systems (CSE:VWS) turun 1,3% setelah perusahaan turbin angin Denmark itu mengatakan akan menarik diri dari Rusia, tempat perusahaan tersebut memiliki dua pabrik.

Harga minyak naik pada Rabu petang. Trader harus menyeimbangkan kekhawatiran pasokan di belakang kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia dengan masalah permintaan yang lebih lemah setelah peningkatan persediaan minyak mentah AS dan penguncian COVID yang berkepanjangan di Shanghai, pusat keuangan China.

Data pasokan minyak mentah AS dari badan industri American Petroleum Institute, yang dirilis Selasa malam setempat, menunjukkan peningkatan lebih dari 1 juta barel untuk pekan lalu, dibandingkan dengan penurunan 3 juta barel yang dilaporkan minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu angka resmi dari Badan Informasi Energi AS di sesi berikutnya untuk konfirmasi.

Pada pukul 15.48 WIB, harga minyak mentah AS naik 1,31% di 103,30 per barel, sedangkan kontrak Brent naik 1,22% di $107,94 per barel.

Selain itu, harga emas berjangka turun 0,11% di $1.925,35/oz, sementara EUR/USD naik 0,17% di 1,0921 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar