Senin, 26 September 2022

PT Rifan - Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Berpotensi Sideways Akibat Dolar AS Tinggi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia berpotensi terus melemah seiring dengan sentimen penguatan dolar AS setelah keputusan The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal menyebutkan harga emas cenderung turun lantaran outlook menguatnya dolar AS akibat keputusan Federal Reserve AS yang menaikan suku bunga sebesar 75 bps dalam pertemuan mereka di pekan ini serta diproyeksikan suku bunga akan terus di naikan hingga akhir tahun 2023. Analis MIFX Faisyal menambahkan, harga emas juga ditekan oleh optimisnya data ekonomi AS seperti klaim awal tunjangan pengangguran yang menunjukkan sebanyak 213.000 orang yang mengajukan klaim pada pekan lalu, naik tipis dari 208.000 dari pekan sebelumnya, namun di bawah estimasi untuk jumlah klaim sebesar 218.000.

Sementara itu, data neraca berjalan juga menunjukkan defisit yang mengecil di kuartal kedua dengan berkontraksi sebesar 11,1 persen menjadi US$251,1 miliar, ini lebih baik dari perkiraan untuk defisit US$261 miliar.

Pasar juga memantau katalis dari data ekonomi AS seperti Flash Services PMI yang mencapai 49,2, hasilnya lebih tinggi dari ekspektasi di 45,5 dan Flash Manufacturing PMI yang juga dirilis 51,8 atau lebih tinggi dari ekspektasi 51,0. Harga emas turun ke level terendah sejak awal pandemi, lantaran tingginya aksi jual setelah sejumlah Bank Sentral mengukuti jejak Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga demi meredam inflasi.

Mengutip data Bloomberg, harga emas spot tercatat turun 1,67 persen ke US$1.643 per troy ons. Sepanjang tahun berjalan, harganya turun hingga 8,69 persen, dan dalam enam bulan terakhir harganya turun hingga 15,48 persen. Harga emas juga bahkan turun 20 persen dari posisi tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Maret2022 lalu karena tingginya aksi jual dan mundurnya pelaku pasar dari pasar komoditas hingga saham sejalan dengan penguatan indeks dolar AS yang mencapai rekor.

Pelemahan harga emas masih akan terus bertahan karena pengetatan moneter yang membuat emas jadi lebih mahal. Namun, kekhawatiran akan resesi dan eskalasi perang antara Rusia dan Ukraina bisa mendukung kenaikan harganya,” kata Gnanasekar Thiagarajan, Direktur Commtrendz Risk Management Services

Senada, Analis senior OANDA Edward Moya mengatakan, kekuatan dolar AS akan membuat emas rentan dalam jangka pendek, terutama melihat ekonomi yang jelas menuju resesi. Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen juga mengatakan bahwa emas dan logam semi-investasi lainnya seperti perak dan platinum kemungkinan akan terus berada di bawah tekanan sampai pasar mencapai puncak hawkish - PT RIFAN

Sumber : bisnis.com

Harga emas dunia berpotensi terus melemah seiring dengan sentimen penguatan dolar AS setelah keputusan The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal menyebutkan harga emas cenderung turun lantaran outlook menguatnya dolar AS akibat keputusan Federal Reserve AS yang menaikan suku bunga sebesar 75 bps dalam pertemuan mereka di pekan ini serta diproyeksikan suku bunga akan terus di naikan hingga akhir tahun 2023. Analis MIFX Faisyal menambahkan, harga emas juga ditekan oleh optimisnya data ekonomi AS seperti klaim awal tunjangan pengangguran yang menunjukkan sebanyak 213.000 orang yang mengajukan klaim pada pekan lalu, naik tipis dari 208.000 dari pekan sebelumnya, namun di bawah estimasi untuk jumlah klaim sebesar 218.000.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Berpotensi Sideways Akibat Dolar AS Tinggi", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20220926/235/1581171/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpotensi-sideways-akibat-dolar-as-tinggi.
Author: Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar