Rabu, 30 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Karena Turunnya USD

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mengalami kenaikan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Selasa kemarin. Kenaikan harga emas ini disebabkan karena terkoreksinya indeks dolar AS setelah kenaikan baru-baru ini. Kelihatannya mulai ada permintaan safe-haven yang masuk ke pasar metal.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $9.70 pada $1,891.90. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.014.000,- per gram, naik Rp 8000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS dibuka sedikit turun dalam perdagangan sesi New York. Minat terhadap resiko sedikit membaik pada awal minggu ini. Namun dengan akan adanya debat pertama di dalam pemilihan presiden AS, pasar sedikit nervous menjelang berlangsungnya debat.

Hal yang penting diluar pasar metal adalah turunnya indeks dolar AS karena koreksi normal setelah naik mencapai ketinggian 2 bulan pada minggu lalu. Harga minyak mentah Nymex melemah sedikit dan diperdagangkan di bawah $40.00.

Data yang ditunggu adalah Non Farm Payrolls AS yang akan keluar pada hari Jumat dan diperkirakan akan memberikan penambahan pekerjaan sebanyak 875.000 dan tingkat pengangguran berada pada 8.2%.

Resistance terdekat menunggu di $1,900.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,910.00 dan kemudian $1,925.00. “Support” terdekat menunggu di $1,880.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,851.00 dan kemudian $1,800.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 29 September 2020

PT Rifan Financindo - Saran Bank Terbesar di Swiss Beli Emas Sekarang

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bank investasi kelas dunia asal Swiss, UBS Global Wealth Management mengatakan, saat ini merupakan waktu yang pas menempatkan dana di instrumen emas.

Investasi di emas dinilai menjadi tempat yang sangat baik menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat, kata UBS kepada CNBC Internasional 

Kami menyukai emas, karena kami pikir emas kemungkinan akan benar-benar mencapai sekitar US$ 2.000 per ounce pada akhir tahun," kata Kelvin Tay, Kepala Investasi Regional UBS

Dan emas memiliki lindung nilai tertentu," kata Tay. "Jika terjadi ketidakpastian atas pemilu AS dan pandemi Covid-19, emas adalah lindung nilai yang sangat, sangat bagus. Dan kelemahannya baru-baru ini merupakan titik masuk yang bagus bagi investor," tambahnya, saat berbicara dalam acara Squawk Box CNBC

Harga emas telah melesat ke rekor tertinggi tahun ini - dan melampaui US$ 2.000 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Namun baru-baru ini, harga telah turun lagi dan terakhir diperdagangkan di sekitar US$ 1.880 per ounce pada Selasa pada periode perdagangan pasar Asia.

Logam mulia juga menarik karena ditopang dengan tren suku bunga rendah," kata Tay.

Jika suku bunga tetap rendah seperti yang diindikasikan oleh bank sentral AS, The Fed, biaya untuk membenamkan dana di emas - aset non-imbal hasil - akan "cukup rendah". Itu karena investor tidak perlu memberikan bunga yang seharusnya diperoleh saat berinvestasi di aset non emas.

Tay juga merekomendasikan agar investor memasukkan sejumlah uang ke obligasi pemerintah China karena mereka akan dimasukkan dalam Indeks Obligasi Pemerintah Dunia oleh penyedia indeks FTSE Russell.

Pencantuman obligasi China tersebut, mulai Oktober 2021, akan membawa miliaran dolar masuk ke China.

Tay menunjukkan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah China, yakni sebesar 2,5%, lebih tinggi daripada obligasi negara di kawasan lain, dibandingkan dengan imbal hasil AS pada 0,6% dan imbal hasil obligasi Eropa yang sebagian besar justru memberikan yield negatif.

Ini adalah pengembalian [yield] yang sangat tinggi untuk [obligasi] pemerintah yang sangat berkualitas dengan neraca yang sangat kuat," katanya - PT RIFAN FINANCINDO

 Sumber : cnbcindonesia.com

 

 

Senin, 28 September 2020

PT Rifan - Laju Rupiah, Saham Dan Emas Dibayangi Resesi

PT RIFAN BANDUNG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi Indonesia masuk jurang resesi pada kuartal III 2020. Sebab, pertumbuhan ekonomi kuartal III kembali minus melanjutkan kuartal sebelumnya.

Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7% sampai minus 0,6%. Ini artinya, negatif Territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa.

Lantas, bagaimana laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah dan emas pada pekan ini?

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG cenderung melemah sepekan ke depan. Dia memperkirakan IHSG berada di level support 4.820-4.754 dan resistance 4.978-5.187.

perkirakan IHSG berpeluang kuat di awal pekan dan cenderung melemah di tengah sampai akhir pekan. IHSG bergerak dengan level support di level 4.820 sampai 4.754 dan resistance di level 4.978 sampai 5.187 dengan kecenderung melemah dalam sepekan ke depan," kata Hans dalam risetnya.

Sejumlah sentimen mempengaruhi kinerja IHSG dalam sepekan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri, Hans menyebut salah satunya terkait rencana stimulus fiskal untuk mengatasi dampak pandemi di Amerika Serikat (AS). Dikabarkan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS sedang mempersiapkan rencana paket stimulus virus senilai US $ 2,2 triliun.

Pejabat Federal Reserve pekan lalu Berbicara tentang pentingnya lebih banyak stimulus fiskal karena kebijakan moneter yang terbatas pada tata perekonomian. Pernyataan ini menurunkan kredibilitas Fed sendiri tetapi mendorong pemerintah dan segera meloloskan stimulus fiskal baru untuk mengatasi dampak COVID-19.

Pasar saham Indonesia telah menguat pada akhir pekan ini. Penguatan ini didukung klaim pemerintah provinsi DKI Jakarta jika penerapan PSBB total jilid dua berhasil melaporkan kasus baru COVID-19. Selain itu kabar vaksin perusahaan China yang berhasil menjadi tambahan sentimen positif. Meski begitu, Hans bilang perpanjangan PSBB akan menjadi sentimen negatif pasar saham.

PSBB jilid dua sampai Oktober menjadi sentimen negatif bagi pasar. Biarpun PSBB ketat hanya diberlakukan di Ibu kota Jakarta, tetapi Jakarta punya kontribusi besar pada perekonomian Indonesia sehingga berpeluang pada perekonomian Indonesia - PT RIFAN

Sumber : detikfinance.com

Jumat, 25 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjuang Untuk Stabil


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Kenaikan harga emas perlu mengalami kestabilan harga agar bisa terhindar dari kerusakan grafik tehnikal, setelah penurunan tajam pada hari Senin. Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $2.10 pada $1,900.00 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.009.000,- per gram, turun Rp 15.000,-.

Penurunan harga komoditi mentah yang tajam pada hari Senin dimotori oleh penurunan di dalam harga emas yang menggoyahkan kenaikan komoditi. Apabila, setelah kejatuhan pada hari Senin,  pasar komoditi mentah bisa menunjukkan kestabilan harga pada sisa minggu ini, maka tren naik komoditi secara jangka pendek masih tetap berlangsung, tidak ada kerusakan secara grafik tehnikal. Namun, jika harga komoditi turun lagi secara solid pada minggu ini, hal ini bisa mengakhiri tren naik di pasar komoditi secara jangka pendek. Dengan demikian, pergerakan harga pada sisa minggu ini akan sangat penting bagi pasar komoditi mentah termasuk komoditi metal berharga.

Pasar saham global bervariasi dengan saham-saham Asia kebanyakan turun dan saham-saham Eropa bervariasi mengarah naik. Indeks saham AS dibuka mengarah bervariasi. Keengganan terhadap resiko meningkat memasuki minggu yang baru dengan naiknya kasus coronavirus di Eropa dan di sebagian Amerika Serikat yang memicu kekuatiran akan terjadi lockdown kembali.

Penurunan harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,890.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875.00 dan kemudian $1,865.00. Sementara kenaikan kembali harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,916.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.00 dan kemudian $1,954.10 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 24 September 2020

Rifan Financindo - Harga Minyak Acuan Kembali Tertekan Prospek Pemulihan Ekonomi AS Dan Kasus Covid 19

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga minyak mentah kembali jatuh pada perdagangan hari ini karena pemeliharaan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia. Tekanan bagi harga emas hitam semakin dalam karena pandemi virus corona yang kebangkitan kembali di Eropa menyebabkan perjalanan baru di kawasan tersebut.

Ketakutan tersebut membuat pelaku pasar memborong dolar AS yang menjadi aset safe haven . Dengan cara dolar AS yang lebih kuat maka harga minyak menjadi lebih mahal bagi pengguna mata uang asing lainnya.

Mengutip Reuters , Kamis (24/9) pukul 09.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 turun 36 sen atau 0,9% menjadi US $ 39,57 per barel.

Setali tiga uang, harga mentah berjangka jenis Brent kontrak pengiriman November 2020 melemah 28 sen atau 0,7% menjadi US $ 41,49 per barel.

Kedua benchmark naik sedikit pada sesi sebelumnya setelah data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah dan bahan bakar turun di pekan lalu.

Persediaan bensin bahkan turun lebih dari yang diharapkan, setelah berkurang 4 juta barel, dan stok distilat, termasuk solar dan bahan bakar jet, mencatatkan penurunan sebesar 3,4 juta barel pada pekan yang berakhir 18 September lalu.

Namun, permintaan bahan bakar di AS tetap tenang karena pandemi virus corona larangan. Rata-rata empat minggu permintaan bensin adalah 8,5 juta barel per hari (bph) di pekan lalu. Berdasarkan data pemerintah, jumlah tersebut turun 9% dari tahun sebelumnya.

Tekanan bagi minyak juga datang setelah data aktivitas bisnis di Negeri Paman Sam melambat pada bulan September. Pejabat Federal Reserve yang memesan tentang pemulihan yang terhenti, dan Inggris serta Jerman memberlakukan ketentuan untuk membendung infeksi virus corona baru, membuat prospek permintaan bahan bakar kian suram.

Karena permintaan permintaan dan komentar dari The Fed disaring, harga turun, "kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar.

Di sisi penawaran, pasar tetap waspada terhadap dimulainya kembali ekspor dari Libya, meskipun tidak jelas apa pun itu dapat meningkatkan volume. National Oil Corp (NOC) Libya berupaya untuk meningkatkan produksi menjadi 260.000 barel per hari pada minggu depan.

"Itu jelas akan menjadi sesuatu yang tidak dibutuhkan pasar minyak saat ini," kata Dhar.

Riset ANZ memperlihatkan kasus virus corona di Eropa yang memangkas permintaan perjalanan, dengan lalu lintas udara sekarang 60% di bawah level 2019 menyusul penurunan tajam selama dua minggu terakhir, menurut data Eurocontrol - RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Turun, Tertekan Penguatan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (23/9), menambah kerugiannya untuk hari ketiga berturut-turut. Harga emas tertekan berlanjutnya penguatan dolar AS. Investor sedang menunggu tanggapan lebih lanjut dari bank-bank sentral utama ketika ketidakpastian ekonomi terus membayang.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember divisi COMEX New York Mercantile Exchange, dengan harga 39,2 dolar AS atau 2,05 persen, ditutup pada 1.868,40 dolar AS per ons troi. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.907,60 dolar AS.

"Emas saat ini mengambil syarat dari dolar AS dan kekuatan dolar AS terus membebani emas," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Indeks dolar mencapai tertinggi delapan minggu, meredupkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Harga emas turun, meskipun saham AS melemah setelah data menunjukkan aktivitas AS turun pada bulan September.

"Ketidakpastian jangka panjang masih membayangi dan tidak ada investor yang akan kehilangan kesempatan untuk menambahkan emas ke portofolionya saat harga rendah," kata Phillip Streible, ahli strategi pasar senior untuk RJO Futures di Chicago.

"Investor menunggu dan memperluas apa yang akan dilakukan bank-bank sentral utama selanjutnya. Saat ini sebagian besar kebijakan moneter dan fiskal yang tersedia telah diterapkan."

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank Cleveland, Loretta Mester mengatakan kebijakan moneter perlu tetap akomodatif selama beberapa tahun ke depan dan lebih banyak stimulus yang diperlukan untuk mendukung perekonomian. Emas yang tidak memberikan imbal hasil sebagai respon terhadap inflasi dan pelemahan mata uang - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : republika.co.id

Selasa, 22 September 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Meskipun Keengganan Terhadap Resiko Meningkat

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun cukup dalam pada awal perdagangan sesi AS kemarin. Metal safe-haven tidak mendapatkan penambahan permintaan ditengah aksi jual yang melanda pasar saham global.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $43.60 pada $1,909.60 per ons. Sementara emas Antam di tawarkan beli pada Rp 1.024.000,- per gram, naik Rp 1000,-

Pasar saham global mengalami penurunan dalam perdagangan semalam, dengan indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko sedang kembali ke pasar. Kematian dari Ruth Bader Ginsburg Supreme Court AS membuat kegaduhan di Kongres AS mengenai kapan hakim yang baru akan dipilih dalam suatu pemungutan suara? Hal ini membuat debat yang panas dan fokus mengenai paket stimulus fiskal yang baru menjadi mundur ke belakang.

Naiknya kasus Covid – 19 secara signifikan di Eropa, khususnya di Inggris membuat banyak orang yang berpikir zona Euro akan kembali mengalami banyak bisnis di lockdown ditengah infeksi gelombang kedua. Selain itu meningkatnya ketegangan politik antara AS dengan Cina membuat para trader dan investor menjadi lebih cemas.

Hal penting diluar pasar metal adalah naiknya indeks dolar AS dan turunnya harga minyak mentah Nymex yang diperdagangkan disekitar $40. Kedua pasar kunci ini memberikan tekanan “bearish” bagi pasar metal berharga.

Penurunan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,878.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,865.00 dan kemudian $1,836.00. Sedangkan kenaikan kembali harga emas akan berhadapan dengan “resistance” yang solid di $1,920.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.00 dan kemudian $1,954.10 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com