Kamis, 31 Desember 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Makin Naik Ditengah Pelemahan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kian naik pada hari Rabu di tengah pelemahan dolar Amerika Serikat. Investor juga mencerna berita bahwa Ketua Mayoritas Senat AS Mitch McConnell menunda pemungutan suara untuk meningkatkan jumlah dana stimulus AS.

Harga emas berjangka naik 0,34% ke $1.889,25 per ons pukul 12.11 WIB dan XAU/USD naik 0,37% ke $1.885,34 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar AS makin melemah 0,24% di 89,698.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) melonjak Rp2.000 dari Rp967.000 pada Selasa menjadi Rp965.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.34 WIB.

Dolar yang lebih lemah cukup menciptakan momentum kenaikan kecil untuk kepercayaan untuk dipertahankan dalam emas," kata direktur AirGuide Michael Langford kepada CNBC.

McConnell menunda pemungutan suara untuk meningkatkan jumlah dana stimulus dari $600 menjadi $2.000 pada hari Selasa, setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS dan Presiden AS Donald Trump keduanya menyetujui kenaikan tersebut awal pekan ini.

Namun, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa distribusi dana stimulus $600 yang disetujui akan dimulai secepatnya pada Selasa malam.

Federal Reserve juga memperpanjang tanggal berakhirnya Program Pinjaman Jalan Utama delapan hari hingga 8 Januari, untuk memproses banyak pengajuan yang diterima sejak Mnuchin mengakhiri fasilitas kredit darurat bank sentral pada November.

Semua mata sekarang tertuju kepada pemilihan umum putaran kedua di Georgia, yang akan berlangsung pada 5 Januari, yang akan menentukan apakah Partai Demokrat atau Partai Republik akan menguasai kursi mayoritas Senat.

Jika pemilihan itu menghasilkan kemenangan bagi Demokrat, ekspektasi kebijakan fiskal yang berlanjut akan membebani dolar dan menjadi bullish untuk logam mulia, manajer komoditas senior Phillip Futures Avtar Sandu mengatakan dalam catatan.

Sementara itu, peluncuran vaksin COVID-19 terus berlanjut secara global, dengan Uni Eropa bersiap untuk membeli 100 juta dosis BNT162b2 lagi, vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc (NYSE:PFE) dan BioNTech SE (F:22UAy).

Jumlah kasus COVID-19 global terus meningkat. AS juga telah melaporkan kasus pertama virus COVID-19 jenis B177, pertama kali terlihat di tenggara Inggris pada bulan September - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar