Jumat, 09 Oktober 2020

Rifan Financindo Berjangka - Hindari Kesalahan Investasi Emas Ini Kalau Gak Mau Cuan Melayang

 


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas merupakan salah satu ladang investasi favorit banyak orang karena dianggap paling aman (safe haven). Alasannya, investasi emas memiliki keunggulan dari sisi nilai yang relatif lebih stabil, imbal hasil cukup menggiurkan, minim risiko, serta mudah diuangkan.

Emas juga dipercaya menjadi aset pelindung kekayaan dari hantaman krisis maupun resesi ekonomi. Tak heran, investasi emas begitu diminati. Dari kalangan emak-emak, sampai pemodal besar.

Agar untung maksimal, investasi emas harus totalitas. Artinya dalam jangka panjang. Sebab harga emas terus bergerak naik. Dan kalaupun turun tidak drastis.

Saat ini, harga emas sedang di atas angin. Di kisaran Rp 1 juta per gram. Meski begitu, bukan berarti asal-asalan dalam berinvestasi. Salah langkah, malah kamu yang rugi.

Berikut ini beberapa kesalahan investasi emas yang harus kamu hindari agar mendulang keuntungan, bukan kerugian:

1. Tidak mengikuti perkembangan harga emas

Sama seperti saham, investasi emas juga perlu terus dipantau. Terutama perkembangan harga emas dari waktu ke waktu. Contohnya harga emas dunia, pergerakan kurs rupiah dan dolar AS. Karena dua hal tersebut menjadi faktor yang mempengaruhi harga emas di Tanah Air.

Harga emas juga dipengaruhi permintaan investor serta kondisi ekonomi, sosial, politik di suatu negara. Perkembangan harga emas ini bisa kamu pantau melalui internet. Jadi, tak perlu susah payah datang langsung ke toko atau gerai emas untuk mengecek harganya.

Jika harga emas sedang tinggi, kamu boleh saja menjualnya untuk mencetak keuntungan. Namun tidak perlu semuanya. Sisanya bisa ditahan (tidak dijual) guna mengantisipasi kenaikan harga di lain waktu.

2. Tidak mendeteksi keaslian emas

Berhati-hatilah sewaktu membeli emas. Saat ini, ada saja pelaku kejahatan yang melakukan praktik pemalsuan emas dengan tujuan mengeruk keuntungan besar. Apalagi harga emas sedang melambung.

Modus kejahatan pemalsuan emas biasanya menyepuh perak dengan dilapisi emas. Emas palsu atau KW ini kemudian dibentuk perhiasan dan dijual kepada masyarakat.

Jadi, kamu harus tetap waspada. Jangan sampai tertipu membeli emas bodong. Kamu bisa mengecek keaslian emas dengan beberapa cara untuk menghindari kerugian

3. Tidak punya tempat penyimpanan emas

Kalau mengoleksi banyak emas di rumah, apakah itu emas batangan atau perhiasan, sangat rawan pencurian. Apalagi jika hanya disimpan di bawah bantal, bawah tempat tidur, atau lemari pakaian.

Maling bisa saja dengan mudah menyikat habis seluruh emasmu tanpa tersisa. Oleh karena itu, jika ingin investasi emas, pastikan kamu punya brankas emas atau tempat khusus menyimpan emas dengan sistem keamanan berlapis.

Mau lebih aman dan tidak ribet? Titip saja emas-emas kamu ke Pegadaian maupun perbankan. Biayanya cukup terjangkau. Di Pegadaian misalnya sekitar Rp20 ribu per 100 gram emas.

Dititip lebih aman ketimbang emas ditaruh di rumah. Dan tidak perlu khawatir kalau sering bepergian ke luar.

4. Tidak tahu tujuan investasi emas

Investasi apapun jangan asal, termasuk investasi emas. Jangan cuma ikut-ikutan saja, tanpa tahu arah dan tujuannya. Tetapkan tujuan investasi. Ngumpulin emas buat apa? Apakah untuk biaya menikah, membeli rumah, biaya pendidikan anak, atau lainnya.

Kemudian, tetapkan kebutuhan dananya dan jangka waktu investasi. Hitung dengan membuat simulasi berdasarkan harga emas per gramnya. Dengan begitu, kamu bisa tahu berapa uang yang harus dikeluarkan setiap bulan untuk investasi emas.

5. Salah memilih tempat investasi emas

Saking tingginya peminat, marak perusahaan domestik dan asing maupun atas nama individu menawarkan produk investasi emas ilegal. Tentu saja dengan iming-iming keuntungan besar untuk memikat calon korban

Sayangnya, keuntungan yang ditawarkan sudah tidak wajar. Kemudian tanpa berpikir panjang, banyak orang silau dengan keuntungan tersebut sehingga menjadi korban penipuan investasi emas bodong. Ngeri kan?

Uang ratusan ribu, jutaan rupiah, sampai ratusan juta rupiah yang kamu tanam untuk investasi emas abal-abal bakal raib. Jadi hati-hati, jangan mudah termakan rayuan pemilik investasi emas bodong.

Pelajari Caranya, Kelola Risikonya, dan Nikmati Keuntungannya

Kalau mau untung maksimal, kamu perlu mempelajari dan memahami keuntungan dan kerugian investasi emas. Mengambil keputusan tepat untuk jual, beli, atau tahan, serta mampu mengelola risikonya. Bila strategi-strategi tersebut sudah kamu kuasai, maka cuan akan mengalir deras ke kantongmu - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : republika.co.id

Kamis, 08 Oktober 2020

Rifan Financindo - Ada Wacana Stimulus Rp 51.000 T dari The Fed


RIFAN FINANCINDO BANDUNG Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) merilis notula rapat kebijakan moneter periode September 2020 pada Kamis (8/10/2020) dini hari tadi. Notula tersebut menunjukkan bagaimana para anggota komite pembuat kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) berbeda pendapat mengenai strategi kebijakan moneter bahkan proyeksi perekonomian ke depannya.

Dalam rapat yang digelar pada pertengahan September lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan 0,25%, dan akan dipertahankan hingga akhir 2023. Selain itu, bank sentral paling powerful di dunia ini juga mempertahankan nilai pembelian aset (quantitive easing/QE) tetap sebesar US$ 120 miliar per bulan.

Tetapi untuk diketahui, The Fed sebelumnya mengatakan akan menggelontorkan QE seberapa pun diperlukan guna memacu perekonomian AS yang nyungsep akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Beberapa indikator ekonomi AS sebenarnya menunjukkan pemulihan, tetapi menurut The Fed ketidakpastian masih tinggi, sehingga laju pemulihan pun masih perlu dukungan dari stimulus. 

The Fed memiliki mandat mencapai target inflasi 2% dan penciptaan lapangan kerja maksimal (maximum employment). Inflasi berdasarkan belanja personal (Personal Consumption Expenditure/PCE) yang menjadi acuan The Fed pada bulan Agustus sudah berada di level 1,4% year-on-year (YoY). Tetapi inflasi tersebut belum pernah mencapai level 2% sejak Desember 2018, artinya sebelum pandemi virus corona melanda, inflasi memang sudah menjadi masalah bagi perekonomian AS. 

The Fed ini sudah mengubah targetnya dengan menetapkan rata-rata inflasi 2%, sehingga akan membiarkan inflasi lebih tinggi dari 2% selama beberapa waktu sebelum menaikkan suku bunga. Hal itu dilakukan karena di tahun ini inflasi sempat merosot hingga 0,5% YoY, terendah sejak akhir 2015. 

Kemudian dari pasar tenaga kerja, tingkat pengangguran sudah terus menunjukkan penurunan, di bulan September tercatat sebesar 7,9%, turun jauh dari rekor 14,7% di bulan April lalu. Meski demikian, sekali lagi ketidakpastian masih tinggi, sehingga perekonomian AS masih perlu bantuan stimulus.  

Dalam notula yang dirilis dini hari tadi, beberapa anggota FOMC mulai membuka diskusi mengenai kemungkinan penambahan nilai QE per bulan, tetapi para anggota lainnya mengatakan diskusi tersebut lebih baik dilakukan pada "rapat kebijakan moneter berikutnya".

Artinya, The Fed masih punya "senjata" guna memacu perekonomian AS, yakni dengan penambahan nilai QE.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, The Fed sudah menggelontorkan QE sekitar US$ 3 triliun, yang terlihat dari neraca yang dimilikinya. Neraca menunjukkan jumlah aset (obligasi pemerintah, swasta, dan surat berharga lainnya) yang dimiliki The Fed, semakin tinggi artinya The Fed menggelontorkan QE semakin besar.

Berdasarkan data dari Federal Reserve, per 30 September lalu, neraca The Fed mencapai US$ 7,056 triliun, naik tajam ketimbang posisi sebelum dihantam Covid-19 bulan Maret lalu di kisaran US$ 4,1 triliun.

Ekonom The Fed, Michael Kiley, yang juga merupakan Deputi Direktur Stabilitas Finansial, memberikan hasil risetnya yang menunjukkan The Fed bisa mempercepat laju pemulihan ekonomi AS dari resesi jika QE ditambah sebesar US$ 3,5 triliun atau Rp 51.450 triliun (kurs Rp 14.700/US$).

"Melihat terpukulnya perekonomian di awal tahun ini, program pembelian aset setara dengan 30% dari produk domestik bruto, atau sekitar US$ 6,5 triliun, dibutuhkan guna memulihkan perekonomian," tulis Kiley dalam risetnya yang juga tercantum di notula rapat kebijakan moneter The Fed.

Namun, masih belum jelas kapan penambahan QE tersebut akan dibahas, mengingat The Fed menuliskan "dalam rapat kebijakan moneter berikutnya", tetapi jika stimulus fiskal di AS yang terus mandek, ada peluang The Fed akan segera menggelontorkan stimulus tambahan.

Pembahasan stimulus fiskal memang maju mundur antara Pemerintah AS dan House of Representative (DPR) yang dikuasi oleh Partai Demokrat. Padahal, Powell sebelumnya sudah berulang kali menyatakan pentingnya stimulus fiskal guna memulihkan perekonomian AS - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 07 Oktober 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Peluang Naik Masih Ada


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Minggu lalu harga emas digerakkan terutama oleh turunnya dolar AS yang disebabkan oleh karena meningkatnya harapan akan disetujuinya stimulus fiskal AS oleh Kongres AS Harga emas yang sebelumnya sempat jatuh ke sekitar $1,850 an, mengalami kenaikan sampai sempat menembus ke atas $1,900 per ons. Sekretaris Keuangan AS Steven Mnuchin dengan jurubicara Kongres Nancy Pelosi kembali mengadakan perundingan untuk mencapai kesepakatan stimulus fiskal dan Steven Mnuchin mengatakan bahwa ada kemajuan di dalam perundingan mengenai paket stimulus yang baru.

Namun pada akhir minggu lalu, berita bahwa Presiden AS Donald Trump dengan istrinya Melania positip terkena Covid – 19, membuat semua berita lainnya, baik data makro ekonomi yang biasanya paling ditunggu Non-Farm Payrolls maupun isu mengenai paket stimulus, menjadi tidak begitu diperhatikan orang. Harga emas sempat naik sedikit dengan munculnya berita Trump ini.

Berita mengenai kesehatan Trump ini seharusnya membuat orang memburu emas yang safe-haven karena meningkatnya ketidakpastian, namun karena saat ini emas diperdagangkan searah dengan pergerakan harga saham, pergerakan harga emas pada minggu ini banyak tergantung kepada reaksi dari pasar saham.

Perkembangan kesehatan Trump akan sangat mempengaruhi pergerakan harga di pasar pada minggu ini. Berita terakhir mengatakan bahwa kondisi kesehatan Trump baik. Trump bisa berjalan sendiri tidak perlu bantuan dan tidak perlu oksigen. Dan Trump akan tetap bekerja dari Walter Reed.

Dengan Trump tidak lagi bermasalah di dalam kesehatannya, maka ketidak pastian menjadi berkurang. Pasar saham akan mengalami kenaikan yang juga akan menaikkan harga emas. Sentimen positip terhadap asset beresiko akan kembali mendominasi pasar yang akan menekan kembali dolar AS.

Permasalahan selanjutnya adalah mengenai paket stimulus. Apakah paket stimulus akan bisa disepakati antara Demokrat dengan Republikan di Kongres. Jika tidak, maka ekonomi akan mengalami perlambatan dan harga saham bisa berbalik tertekan. Dengan membaiknya kesehatan Trump lebih cepat daripada yang diperkirakan maka paket stimulus kemungkinan bisa diselesaikan dan pasar saham akan mengalami peningkatan. Jika hal ini terjadi maka harga emas berpotensi untuk naik menantang “resistance” pertama di $1,925 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $1,975 dan kemudian $2,000. Sedangkan apabila terjadi sebaliknya maka harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,875 yang apabila berhasil dilewati akan bertemu dengan level “support” yang tidak berhasil ditembus pada penurunan yang tajam dua minggu yang lalu di $1,850 dan terakhir “support” yang solid menunggu di $1,800.

Kenaikan harga emas pada bulan Oktober juga didukung oleh permintaan musiman dimana kebiasaan setiap tahunnya permintaan emas meningkat pada bulan Oktober dan menurun pada bulan November. Masih ada banyak uang beredar yang menganggur menjelang pemilihan presiden AS dan ada kesempatan bagi emas untuk merangkak naik kembali ke arah $1,980 dalam dua minggu kedepan. Dengan penurunan tajam dua minggu yang lalu dimana emas turun sekitar $200, harga $1,980 adalah level yang akan dicoba untuk dicapai kembali yang merupakan kenaikan 30% dari harga permulaan tahun.

Minggu ini perhatian akan tertuju kepada debat calon wakil presiden AS pada tanggal 7 Oktober antara Mike Pence dari kubu Trump dengan Kamala Harris dari kubu Biden. Kamala ditugaskan untuk menahan kemajuan dari kubu Trump namun apabila Pence menang mutlak atas kamala dan Republikan meningkat maka pasar akan menyambut dengan optimis yang mendukung assets yang beresiko dan membebani dolar AS.

Selain itu akan keluar risalah pertemuan FOMC the Fed pada hari Rabu dimana tidak ada perubahan tingkat suku bunga. Selain itu FOMC juga memformalkan pengumuman akan target inflasi rata-rata. Sementara untuk program pembelian obligasi, the Fed kelihatannya enggan untuk menambah kecepatan, hanya memaksa para politikus di kongres untuk bertindak. Risalah pada hari Rabu akan memberikan pencerahan mengenai potensi dari the Fed untuk bertindak dalam topik ini. Dua indikator lainnya yang menjadi perhatian adalah ISM PMI Jasa yang diperkirakan akan melambat dan klaim pengangguran minggua yang terus turun namun tetap ada pada angka yang tinggi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : vibznews.com

Selasa, 06 Oktober 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Hari Raya Melemahnya Dolar AS


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Selasa pagi seiring pelemahan Amerika Serikat akibat tekanan dari sentimen risiko yang kembali optimis.

Harga emas berjangka turun 0,17% di $ 1.916,75 per ons pukul 10.47 WIB dan XAU / USD melemah tipis 0,09% ke $ 1.911,68 menurut data Investing.com. Sedangkan indeks dolar AS melemah 0,11% di 93,438.

Indeks S&P 500 berjangka naik tipis 0,07% ke 3.395,25 pukul 11.00 WIB.

Menurut laporan yang dilansir Reuters Selasa (06/10) pagi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada Senin (06/10) setelah menjalani perawatan covid-19 di rumah sakit selama tiga malam.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin Berbicara melalui telepon selama sekitar satu jam pada Senin membahas soal dana bantuan ekonomi dan bersiap melanjutkannya kembali pada hari Selasa untuk mencapai kesepakatan tentang undang-undang tersebut.

Presiden Chicago Federal Reserve Bank Charles Evans pada perkiraan inflasi AS mencapai 2% pada tahun 2023 dan ingin mendorongnya menjadi 2,5% untuk mengimbangi peningkatan harga di bawah target yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Sementara itu pemulihan ekonomi kawasan euro melambat pada bulan September sektor-sektor dan negara-negara di blok tersebut menghadapi tekanan akibat dari virus pandemi sehingga menerapkan kembali ke aktivitas.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) naik Rp2.000 dari Rp1.015.000 pada hari Senin menjadi Rp1.017.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.22 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 05 Oktober 2020

PT Rifan - Donald Trump Positif Corona, Harga Emas Naik

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia bergerak ke level USD1.900 dalam perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Kenaikan harga emas terbatas karena dolar AS yang lebih kuat.

Tetapi emas batangan tetap menuju kenaikan mingguan terbesar dalam delapan minggu karena Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif Covid-19 yang merusak sentimen risiko.

Tercatat, harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD1.900.40 per ounce. Harga akan naik 2,2% minggu ini, menuju proporsi kenaikan mingguan terbesar sejak awal Agustus. Emas berjangka AS turun 0,5% menjadi USD1.907.60.

Pemilu tinggal 33 hari lagi, begitu banyak yang tidak diketahui, apakah ini gejala yang ringan, bagaimana dia akan bereaksi terhadapnya. Jadi kita harus terbang ke tempat yang aman untuk menjaga emas tetap bertahan, ”kata ahli strategi pasar senior di RJO Futures Bob Haberkorn.

Pedagang tampak hati-hati karena mereka khawatir tentang penjualan ekuitas," katanya.

Harga emas telah naik ke level tertinggi dari satu minggu setelah Trump mengatakan dalam akun Twitternya bahwa dia dan istrinya Melania dinyatakan positif virus corona.

Namun Gedung Putih meyakinkan orang Amerika bahwa Presiden Trump dalam keadaan sehat.

Sementara Itu, investor juga mencatat laporan ketenagakerjaan bulanan terakhir sebelum pemilihan presiden 3 November, yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan September.

Emas kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran dalam jangka pendek. Pasar akan menunggu hingga akhir pekan dan mencari berita, ”kata kepala perdagangan turunan logam dasar dan mulia di BMO Tai Wong - PT RIFAN

Sumber : okezone.com

Jumat, 02 Oktober 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas 2 Oktober 2020: Naik Karena Melemahnya Dolar AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena melemahnya dolar AS. Ada laporan bahwa Sekretaris Keuangan AS Steven Mnuchin dengan jurubicara Kongres Nancy Pelosi mencapai kemajuan di dalam perundingan mengenai paket stimulus yang baru. Optimisme dari Capitol Hill mendorong pasar dan menekan turun dolar AS yang safe-haven.

Pergerakan naik pasar emas memerlukan berita fundamental yang baru untuk memulai kembali tren naik dalam jangka pendek yang sudah mandek. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $7.80 pada $1,903.20 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.013.000,- per gram, turun Rp 3000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS dibukan mengarah naik. Selama bulan September indeks saham AS sedikit goyah namun harga saham AS sekarang kelihatannya sudah stabil.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ada 837.000 orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran baru, penurunan sebanyak 36.000 dari minggu sebelumnya 870.000, yang direvisi naik 3000 menjadi 873.000. Ini adalah angka terendah di dalam klaim pengangguran sejak ekonomi AS diporak porandakan oleh pandemic Covid – 19. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran bisa mencapai 850.000.

Emas mengalami tambahan dorongan naik dengan indeks harga PCE inti tahunan AS naik diatas daripada yang diperkirakan di 1.6% pada bulan Agutus.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,910.00 yang apabila berhasil dilewatkan akan lanjut ke $1,920.00 dan kemudian $1,925.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,890.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,880.80 dan kemudian $1,847.65 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Kamis, 01 Oktober 2020

Rifan Financindo - Buka Emas Atau Yen, Sekarang Giliran Dolar AS Jadi Safe Haven

 
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Ketidakpastian di seluruh pasar aset kenaikan kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) yang sangat signifikan. Dolar AS yang juga disebut dengan greenback itu bahkan mengalahkan dua aset investasi lainnya di safe haven (investasi dengan tingkat risiko terendah), yakni mata uang yen Jepang dan emas.

Pada Selasa, indeks dolar kemarin (DXY) naik hampir 2%, dibandingkan mata uang lainnya. Dilansir dari Reuters, Rabu, peringkat ini menunjukkan kenaikan tertinggi dalam 14 bulan terakhir.

Selain itu, para investor juga masih khawatir untuk kembali bangkit dari saham karena kondisi perekonomian yang masih bergejolak.

Padahal, mata uang Negeri Paman Sam itu turun 8% di bulan Maret lalu, yang membuat dolar dilihat tak ada harganya. Pada bulan Agustus lalu, nilai emas juga berada pada level tertinggi. Sementara itu, yen menderita cukup lama setelah harga globalnya jatuh selama pandemi Corona.

Nilai emas di pasar spot (XAU) juga turun hampir 4% di bulan September ini. Lalu, indeks yen Jepang JOY = EBS datar.

Selain aset investor akan aset investasi lainnya, faktor-faktor yang membuat AS sempat tak dihiraukan para investor pun tampak menghilang. Melihat mata uang lainnya misalnya euro yang sempat melonjak ketika kasus COVID-19 menyebar begitu cepat di Eropa. Lalu, sentimen terhadap Brexit juga telah membebani pound Inggris.

Managing Director & Co-head Pendapatan Tetap Global Investment-grade Neuberger Berman Thanos Bardas bertaruh dolar akan naik terhadap euro. Ia menilai, euro telah mengalami kenaikan yang berlebihan hingga 10% sejak Maret 2020.

Kebangkitan dolar berhubungan dengan respons pasar modal terhadap gelombang global de-risking (fenomena ketika berbagai komponen keuangan menghindari risiko) - RIFAN FINANCINDO

 Sumber :  detikfinance.com