Selasa, 11 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Emas Berhasil Mempertahankan Keuntungan Minggu Lalu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Senin berhasil  mempertahankan keuntungan yang telah diperoleh pada hari Jumat minggu lalu dan diperdagangkan di sekitar $1,925 sementara dolar AS berbalik melemah.

Di tengah absennya rilis data makro ekonomi papan atas, pembukaan bursa Wall Steet yang positip membuat dolar AS kesulitan untuk mempertahankan kekuatannya sehingga menopang harga emas.

Dolar AS juga mengalami kesulitan menemukan permintaan setelah keluarnya survey dari New York Fed menunjukkan penurunan di dalam ekspektasi inflasi satu tahun.

Yield obligasi treasury AS turun tapi masih berada di atas 4%, membuat emas kesulitan untuk meneruskan kenaikannya.

Dolar AS mengalami tekanan jual yang kuat dan kehilangan semua keuntungan mingguannya pada hari Jumat minggu lalu.

Penurunan indeks dolar AS terutama terjadi pada hari perdagangan terakhir hari Jumat karena munculnya data NFP AS yang mengecewakan. Laporan pekerjaan AS menunjukkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) meleset dari yang diperkirakan.

Ekonomi AS hanya menambah 209.000 pekerjaan baru pada bulan Juni, sementara pasar memperkirakan penambahan sebanyak 225.000 dan pada bulan Mei penambahan adalah sebanyak 306.000, jauh lebih tinggi daripada bulan Juni. Sebagai akibatnya indeks dolar AS pada hari Jumat turun 0.89%, hampir 1%, ke 101.953.

Lemahnya data pekerjaan AS ini membangkitkan keprihatinan bahwa pasar tenaga kerja AS sedang melonggar, memicu investor untuk percaya bahwa the Fed akan menjadi kurang agresif dalam outlook pengetatannya daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Pada hari Senin, harga emas berusaha untuk bertahan dalam keuntungan yang telah diperolehnya. Meskipun data inflasi Cina yang rendah telah menyalakan keprihatinan akan pertumbuhan ekonomi Cina.

Producer Price Index (PPI) Cina jatuh untuk bulan ke sembilan berturut-turut, turun 5.4% dari tahun sebelumnya setelah sebelumnya turun 4.6% pada bulan sebelumnya.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,920 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,910 dan kemudian $1,900.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,929 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,932 dan kemudian $1,949 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 10 Juli 2023

PT Rifan - Emas Pulih Setelah Keluarnya Angka NFP AS

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, berhasil membalikkan arah dan naik ke arah $1,930 di $1,925 per troy ons. Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun ke arah 4% setelah keluarnya angka NFP AS bulan Juni yang mengecewakan dan dolar AS mulai melemah menghadapi para rivalnya sehingga membantu emas memperoleh keuntungan.

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu, di $1,919, harga emas mengakhiri minggu lalu dengan kenaikan ke $1,925, karena melemahnya dolar AS secara signifikan.

Penurunan indeks dolar AS terutama terjadi pada hari perdagangan terakhir hari Jumat karena munculnya data NFP AS yang mengecewakan. Laporan pekerjaan AS menunjukkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) meleset dari yang diperkirakan.

Ekonomi AS hanya menambah 209.000 pekerjaan baru pada bulan Juni, sementara pasar memperkirakan penambahan sebanyak 225.000 dan pada bulan Mei penambahan adalah sebanyak 306.000, jauh lebih tinggi daripada bulan Juni. Sebagai akibatnya indeks dolar AS pada hari Jumat turun 0.89%, hampir 1%, ke 101.953.

Tingkat pengangguran AS turun ke 3.6% dari sebelumnya 3.7% sebagaimana dengan yang diperkirakan dan inflasi upah tahunan sebagaimana yang diukur oleh Average Hourly Earnings, tidak berubah di 4.4% namun lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 4.2%.

Harga emas memperlihatkan pergerakan yang membosankan setelah volatilitas yang terjadi sebagai akibat keluarnya laporan employment swasta dari Automatic Data Processing (ADP) AS pada hari Kamis.

Laporan dari ADP pada hari Kamis minggu lalu menunjukkan bahwa employment sektor swasta AS menambah 497.000 pekerjaan pada bulan lalu, jauh di atas dari yang diperkirakan sebesar 220.000, suatu tanda bahwa pasar tenaga kerja tetap sangat tangguh meskipun sikap the Fed yang agresif dalam menaikkan tingkat bunga.

Data NFP yang keluar pada hari Jumat membuat balon optimisme yang berkembang pada hari Kamis karena munculnya data employment dari ADP yang jauh lebih baik daripada yang diperkirakan, mengempis. NFP muncul mengecewakan, lebih rendah daripada yang diperkirakan dengan lebih sedikitnya penambahan di dalam employment AS yang menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi di AS dan pendekatan the Fed menjadi kurang hawkish sehingga membebani dolar AS dengan berat yang pada gilirannya mendorong naik harga emas.

Tingkat pengangguran AS turun ke 3.6% dari sebelumnya 3.7% sebagaimana dengan yang diperkirakan dan inflasi upah tahunan sebagaimana yang diukur oleh Average Hourly Earnings, tidak berubah di 4.4% namun lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 4.2%.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,923 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,913 dan kemudian $1,900.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,927 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,932 dan kemudian $1,950 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 07 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - Pasar Berspekulasi The Fed Makin Agresif, 11 Sektor Wall Street Merah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Wall Street merosot pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, karena spekulasi The Fed harus mengambil pendekatan yang agresif untuk menjinakkan inflasi membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan membebani pasar ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 366,38 poin atau 1,07 persen, menjadi 33.922,26 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 35,23 poin atau 0,79 persen, berakhir pada 4.411,59 poin.

Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 112,61 poin atau 0,82 persen, ditutup pada 13.679,04 poin. Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen memimpin penurunan masing-masing kehilangan 2,45 persen dan 1,65 persen. Sektor teknologi membukukan penurunan terlemah, menyusut 0,16 persen. Saham-saham AS turun pada Kamis (6/7/2023) setelah data pekerjaan yang lebih panas dari perkiraan menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung dan meningkatkan ketakutan investor akan kenaikan suku bunga di masa depan dari The Fed.


Pekerjaan sektor swasta meningkat 497.000 pada Juni, hampir dua kali lipat jumlah yang dibuat pada Mei dan jauh melampaui ekspektasi pasar 220.000, menandai kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022, menurut data dari perusahaan pemrosesan penggajian ADP. Data perekrutan ADP yang kuat mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS naik melintasi kurva di sesi Kamis (6/7/2023), dengan imbal hasil obligasi pemerintah 2-tahun dan 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak Maret.


Pada saat investor bertaruh bahwa laporan tersebut akan mendorong Fed untuk lebih agresif, pernyataan dari Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan menambah lebih banyak pemicu kekhawatiran mereka. Dia mengatakan pada Kamis (6/7/2023) bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga kemungkinan akan diperlukan untuk memperlambat inflasi yang panas. Pembuat kebijakan Federal Reserve mungkin takut dengan laporan pekerjaan besok setelah angka ADP hari ini sekali lagi melenyapkan perkiraan, yang datang lebih dari dua kali lipat perkiraan konsensus, kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.

Jika kenaikan suku bunga bulan ini belum dilakukan, mungkin sekarang. ADP sering kali bukan pendahulu yang bagus untuk angka NFP (Penggajian Non Pertanian), tetapi ini adalah laporan yang tidak bisa Anda abaikan begitu saja. Saya yakin semua orang akan merevisi ekspektasi mereka di belakangnya dan bertanya-tanya berapa lama lagi ketahanan pasar tenaga kerja ini dapat bertahan," menurut Erlam, dikutip dari Xinhua. Investor juga mencerna data pekerjaan lain yang dirilis pada Kamis (6/7/2023).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal meningkat menjadi 248.000, naik 12.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 236.000, yang menunjukkan peningkatan moderat. Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan menurun menjadi 9,8 juta pada hari kerja terakhir Mei, jatuh di bawah angka 10 juta lagi, sebuah tanda bahwa pasar tenaga kerja yang ketat mungkin melihat setidaknya beberapa pelonggaran, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

Wall Street merosot pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, karena spekulasi The Fed harus mengambil pendekatan yang agresif untuk menjinakkan inflasi membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan membebani pasar ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 366,38 poin atau 1,07 persen, menjadi 33.922,26 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 35,23 poin atau 0,79 persen, berakhir pada 4.411,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 112,61 poin atau 0,82 persen, ditutup pada 13.679,04 poin. Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen memimpin penurunan masing-masing kehilangan 2,45 persen dan 1,65 persen. Sektor teknologi membukukan penurunan terlemah, menyusut 0,16 persen. Saham-saham AS turun pada Kamis (6/7/2023) setelah data pekerjaan yang lebih panas dari perkiraan menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung dan meningkatkan ketakutan investor akan kenaikan suku bunga di masa depan dari The Fed.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pasar Berspekulasi The Fed Makin Agresif, 11 Sektor Wall Street Merah", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230707/7/1672601/pasar-berspekulasi-the-fed-makin-agresif-11-sektor-wall-street-merah.
Author: Newswire
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Wall Street merosot pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, karena spekulasi The Fed harus mengambil pendekatan yang agresif untuk menjinakkan inflasi membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan membebani pasar ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 366,38 poin atau 1,07 persen, menjadi 33.922,26 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 35,23 poin atau 0,79 persen, berakhir pada 4.411,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 112,61 poin atau 0,82 persen, ditutup pada 13.679,04 poin. Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen memimpin penurunan masing-masing kehilangan 2,45 persen dan 1,65 persen. Sektor teknologi membukukan penurunan terlemah, menyusut 0,16 persen. Saham-saham AS turun pada Kamis (6/7/2023) setelah data pekerjaan yang lebih panas dari perkiraan menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung dan meningkatkan ketakutan investor akan kenaikan suku bunga di masa depan dari The Fed.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pasar Berspekulasi The Fed Makin Agresif, 11 Sektor Wall Street Merah", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230707/7/1672601/pasar-berspekulasi-the-fed-makin-agresif-11-sektor-wall-street-merah.
Author: Newswire
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Kamis, 06 Juli 2023

Rifan Financindo - Risalah Pertemuan Juni : The Fed Mengindikasikan Kenaikan Suku Bunga Selanjutnya Pada Kecepatan Lebih Lambat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Hampir semua pejabat Federal Reserve pada pertemuan bulan Juni mengindikasikan kemungkinan kenaikan lebih lanjut, pada kecepatan yang lebih lambat dari kenaikan suku bunga cepat yang menjadi ciri kebijakan moneter sejak awal 2022, menurut risalah yang dirilis Rabu.

Pembuat kebijakan memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi, meskipun sebagian besar anggota berpikir kenaikan lebih lanjut sedang berlangsung. Mengutip dampak lambat dari kebijakan dan kekhawatiran lainnya, mereka melihat ruang untuk melewatkan pertemuan Juni setelah memberlakukan 10 kali kenaikan suku bunga secara langsung.

Pejabat merasa bahwa “membiarkan kisaran target tidak berubah pada pertemuan ini akan memberi mereka lebih banyak waktu untuk menilai kemajuan ekonomi menuju tujuan Komite untuk lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga.”

Anggota Komite Pasar Terbuka Federal menyuarakan keraguan atas banyak faktor.

Mereka mengatakan bahwa jeda singkat akan memberi panitia waktu untuk menilai dampak kenaikan, yang telah mencapai 5 poin persentase, langkah paling agresif sejak awal 1980-an.

“Ekonomi menghadapi hambatan dari kondisi kredit yang lebih ketat, termasuk suku bunga yang lebih tinggi, untuk rumah tangga dan bisnis, yang kemungkinan akan membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi, meskipun sejauh mana efek ini tetap tidak pasti,” kata risalah tersebut.

Keputusan bulat untuk tidak menaikkan suku datang dalam pertimbangan pengetatan kumulatif yang signifikan dalam sikap kebijakan moneter dan kelambatan yang mempengaruhi kebijakan kegiatan ekonomi dan inflasi.

Dokumen tersebut mencerminkan beberapa ketidaksepakatan di antara anggota. Menurut materi proyeksi yang dirilis setelah sesi 13-14 Juni, semua kecuali dua dari 18 peserta mengharapkan setidaknya satu kenaikan akan sesuai tahun ini, dan 12 mengharapkan dua atau lebih.

“Para peserta yang mendukung kenaikan 25 basis poin mencatat bahwa pasar tenaga kerja tetap sangat ketat, momentum dalam aktivitas ekonomi lebih kuat dari yang diantisipasi sebelumnya, dan ada beberapa tanda yang jelas bahwa inflasi berada di jalur untuk kembali ke tujuan Komite 2 persen selama beberapa waktu, ”kata risalah tersebut.

Bahkan di antara mereka yang mendukung pengetatan, ada perasaan umum bahwa laju kenaikan, termasuk empat kenaikan 0,75 poin persentase berturut-turut pada pertemuan berturut-turut, akan mereda.

“Banyak [pejabat] juga mencatat bahwa, setelah dengan cepat memperketat kebijakan moneter tahun lalu, Komite telah memperlambat laju pengetatan dan bahwa moderasi lebih lanjut dalam laju pengetatan kebijakan adalah tepat guna memberikan waktu tambahan untuk mengamati efek pengetatan kumulatif dan menilai implikasinya terhadap kebijakan,” kata risalah tersebut.

Dalam sambutannya kepada Kongres seminggu setelah pertemuan 13-14 Juni, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral memiliki “jalan panjang” untuk mengembalikan inflasi ke sasaran 2% Fed.

Data juga sebagian besar berpihak pada Fed, meskipun inflasi tetap jauh di atas target.

Baru-baru ini, pengukur inflasi pilihan Fed hanya melihat kenaikan 0,3% pada bulan Mei, meskipun masih mencerminkan tingkat tahunan 4,6%.

Pasar tenaga kerja juga telah menunjukkan beberapa tanda pelonggaran, meskipun lowongan kerja masih melebihi jumlah pekerja yang tersedia dengan selisih hampir 2 banding 1. Pejabat Fed telah menekankan pentingnya mengurangi perbedaan itu karena mereka berupaya mengurangi permintaan yang mendorong inflasi lebih tinggi - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 05 Juli 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Pulih Ke $1,925 Dalam Perdagangan Yang Sepi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, memperoleh daya tariknya dan naik ke arah $1,930 di sekitar $1,925 per troy ons. Volume perdagangan sepi karena hari libur Independence Day di AS.

Harga emas naik ke dekat $1,930 pada jam perdagangan sesi Eropa, dan stabil setelah itu di sekitar $1,925 pada jam perdagangan selanjutnya sampai jam perdagangan sesi AS.

Emas mengalami rally meskipun para investor sedang mengantisipasikan sedikit kenaikan tingkat bunga oleh Federal Reserve dalam kebijakan moneternya pada bulan Juli ini.

S&P500 berjangka mengalami kerugian nominal di London di tengah kehati-hatian para investor menjelang musim laporan penghasilan perusahaan kuartal kedua. Profil terhadap resiko tenang sementara para investor diperkirakan akan melakukan pergerakan yang irrasional segera setelah perusahaan-perusahaan AS mulai membukakan performa kuartalannya.

Indeks dolar AS menunjukkan pergerakan yang “choppy” di sekitar 103.00 di tengan pandangan yang bervariasi mengenai keputusan tingkat bunga the Fed bulan Juli. Ketua the Fed Jerome Powell telah menjelaskan bahwa dua kenaikan tingkat bunga kecil pantas dilakukan sampai kepada akhir tahun ini.

Sementara Presiden bank Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa bank sentral AS telah mencapai titik dimana tingkat bunganya adalah cukup restriktif untuk membawa inflasi turun ke 2%.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $1,923 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,9013 dan kemudian $1,900.

Resistance” terdekat menunggu di $1,927 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,933 dan kemudian $1,950 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Sumber :  vibiznews.com

Selasa, 04 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Selasa Naik Dalam Perdagangan Tipis Libur Hari Kemerdekaan AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak naik pada hari Selasa dalam perdagangan tipis karena liburan AS, sementara pedagang menunggu risalah pertemuan Juni Federal Reserve AS pada hari Rabu untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur kenaikan suku bunga selanjutnya.

Emas Spot terpantau naik 0,37% pada $1,928.66 per ons.Sementara harga emas berjangka AS naik 0,35% di $1.936,20.

Volume perdagangan ringan karena liburan AS. Investor melihat peluang hampir 90% dari kenaikan 25 basis poin pada bulan Juli, menurut alat Fedwatch CME, membawa suku bunga ke kisaran 5,25% hingga 5,50% sebelum pemotongan terlihat setelah Maret pada tahun 2024.

Manufaktur AS merosot lebih lanjut pada bulan Juni ke pembacaan terendah sejak Mei 2020 per data pada hari Senin, namun tekanan harga terus menurun karena hambatan dalam rantai pasokan telah berkurang secara signifikan dan biaya pinjaman yang lebih tinggi mengurangi permintaan.

Pasar juga akan mengamati risalah pertemuan FOMC 13-14 Juni yang dirilis pada hari Rabu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan perdagangan tipis karena liburan hari kemerdekaan di AS. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $1,958-$1,986. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $1,913-$1,866 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Senin, 03 Juli 2023

PT Rifan - Emas Berpeluang Tembus Support $1.900 Saat Meningkatnya Kekhawatiran Fed

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali flat pada hari Jumat, dan alami penurunan tajam untuk bulan Juni setelah data ekonomi AS yang kuat mendorong minat risiko dan juga menimbulkan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve.

Logam mulia jatuh ke posisi terendah tiga bulan minggu ini menyusul sejumlah sinyal hawkish dari pejabat The Fed, terutama Ketua Jerome Powell, yang menegaskan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lagi tahun ini.

Revisi data produk domestik bruto AS naik tajam juga menunjukkan ekonomi terbesar di dunia ini lebih tangguh daripada yang diperkirakan, sehingga mengurangi daya tarik emas safe haven. Hal ini juga mendorong kekhawatiran bahwa Fed akan memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga - sebuah skenario yang juga menandai lebih banyak tekanan pada emas.

Emas spot flat di $1.908,26/oz sementara emas berjangka turun 0,1% di $1.916,05/oz pukul 07.26 WIB. Kedua kontrak masing-masing turun 2,7% dan 3,3% di bulan Juni - PT RIFAN

Sumber :  investing.com