Selasa, 08 Januari 2019

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Menghirup Bensin Bisa Timbulkan Efek Mabuk Serupa Minum Alkohol Hingga Kematian


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bagi sebagian orang, aroma yang menguap dari bensin cukup mengganggu dan bikin pusing. Namun beberapa orang justru menyukai dan menikmati aroma yang diuapkan dari bensin ini.


Bagi para penyuka aroma bensin ini, bau yang keluar dari bahan bakar ini mereka anggap wangi dan membuat rileks. Namun tahukah kamu bahaya yang mengincar dari kebiasaan mengendus bau bensin ini?
Bensin sendiri berasal dari perpaduan antara minyak mentah dengan hidrokarbon organik seperti toluene dan benzena. Hidrokarbon yang terkandung di dalamnya ini dapat sangat mudah diserap oleh tubuh dan diteruskan ke otak sehingga jika terpapar bau bensin terlalu lama dapat menimbulkan perasaan serupa mabuk.
Dilansir dari ABC, uap bensin yang terhirup ini dapat masuk ke paru-paru dan diteruskan ke pembuluh darah hingga ke otak. Efek yang dihasilkan oleh bensin ini serupa alkohol yaitu menurunkan kinerja otak dan melonggarkan saraf.
Jika terpapar dalam jangka waktu lama, bensin dapat menimbulkan perasaan mulai gembira berlebihan, lebih santai, pusing, serta sensitif terhadap cahaya. Lebih lanjut, dapat muncul juga berbagai efek seperti:
- halusinasi
- lebih agresif
- lapar
- koordinasi tubuh yang menurun
- disorientasi
- meracau
- bersin dan batuk, serta
- muntah.
Berbagai efek yang dialami oleh seseorang tersebut bisa bertahan satu jam atau bahkan lebih lama jika mereka terus-menerus terpapar bau bensin. Lebih jauh, hal ini bahkan dapat menimbulkan kematian karena bensin mengambil alih posisi oksigen dalam darah sehingga pasokan oksigen ke otak jadi menurun.
Dalam jangka panjang, efek dari mengendus bensin ini merusak otak, jantung, paru-paru, sistem imun, hati, dan ginjal secara bertingkat. Jika terpapar dalam waktu lama, efek yang ditimbulkan juga semakin berbahaya.
Bagi ibu hamil, mengendus bensin dapat menyebabkan masalah pada kandungan mereka. bayi yang dikandung dapat mengalami masalah disabilitas baik secara fisik maupun intelektual serta menghambat perkembangan otak bayi.

sumber : merdeka.com

baca juga : 
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu 
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar