Jumat, 11 Desember 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Naik, Pembahasan Stimulus AS Belum Selesai


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Jumat pasca rilis data pekerjaan AS yang mengecewakan dan ketidakpastian atas langkah-langkah stimulus terbaru AS ditambah pula sentimen perundingan Brexit.

Harga emas berjangka naik tipis 0,06% di $1.838,45 per ons pukul 13.00 WIB dan XAU/USD turun tipis 0,09% ke $1.834,99 menurut data Investing.com.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp2.000 dari Rp956.000 pada Kamis menjadi Rp954.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.33 WIB.

Amerika Serikat mencatatkan 853.000 klaim pengangguran yang diajukan selama sepekan terakhir, lebih dari 725.000 menurut perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan 716.000 klaim dari minggu sebelumnya. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa jumlah klaim meningkat karena banyak usaha di AS tutup seiring meningkatnya jumlah kasus covid-19 di AS.

Negosiasi antara Demokrat dan Republik AS soal langkah-langkah stimulus terus berlanjut menjelang tenggat waktu 11 Desember untuk mencegah penutupan pemerintah., Ketua Mayoritas Senat AS Mitch McConnell telah menyatakan dukungan untuk proposal Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin senilai $916 miliar dan menekankan perlunya untuk melakukan "segala hal yang kita bisa" guna membantu perekonomian. Namun, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mendukung rencana alternatif senilai $908 miliar, yang masih disusun oleh sekelompok anggota parlemen bipartisan.

Sedangkan Bank Sentral Eropa (ECB) menerapkan putaran lain dari stimulus moneter dengan total senilai EUR500 miliar ($605,19 miliar). ECB akan melanjutkan stimulus pembelian obligasi yang ada sebesar EUR500 miliar euro menjadi EUR1,85 triliun dan akan memperpanjang program dukungannya hingga setidaknya Maret 2022 dari tanggal akhir paling awal saat ini di pertengahan 2021, katanya setelah pertemuan kebijakan pada hari Kamis.

Federal Reserve juga mengadakan rapat kebijakan pada hari Kamis.

Inggris dan Uni Eropa juga bekerja keras untuk mencapai kesepakatan perdagangan Brexit menjelang tenggat waktu pada hari Minggu yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS hampir menyetujui vaksin covid-19 pada hari Kamis. Panel penasihat luar melakukan voting dengan hasil 17-4 untuk mendukung penggunaan darurat BNT162b2, vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama Pfizer (NYSE:PFE) dan BioNTech SE (F:22UAy ).

FDA diharapkan akan mengesahkan penggunaan darurat vaksin dalam beberapa hari ke depan. Distribusi dan penyuntikan vaksin di AS kemungkinan akan segera dimulai setelah izin keluar - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar